Orang beragama ingin menikmati kedekatan dengan Allah, bukan? Keyakinan bahwa Allah beserta kita, menghibur hati, dan menolong kita hidup setia pada-Nya. Sangat penting memastikan apakah Allah dekat atau tidak, menurut ajaran dan pengalaman Islam dan Kristen.
Ayat Kunci Al-Quran Mengenai Kedekatan Allah
Qs 50:16 mengingatkan Mukmin bahwa Allah, “. . . lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” Orang Sufi, satu aliran mistisme Islam, sering mengutip ayat ini. Katanya, Allah lebih dekat dari urat nadi. Ia Allah yang dekat (Qs 2:186).
Allah Maha Ada dan karena itu selalu dekat. Namun saat berdoa, umat-Nya sering merasa Ia jauh, bahkan teramat sangat jauh. Untuk menghilangkan perasaan itu mereka menambah amal serta memperbanyak doa dan shalat.
Orang-orang saleh sering merasa doa-doa hafalan yang dinaikkan sia-sia. Allah tidak memperhatikan shalatnya. Bahkan kadang merasa semua kegiatan agamawi tanpa nilai. Sebesar apapun usaha yang dilakukan, masih saja gelisah mengenai nasibnya setelah kematian.
Perjanjian Isa tentang “Kedekatan” Dengan Allah
Mengapa seseorang mau menjadi pengikut Isa? Mungkin salah satu alasanya adalah janji-janji kedekatan Allah.
Inilah janji terakhir Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, sebelum Ia naik ke sorga. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan zaman.” Ayat suci lain berjanji, “Di mana dua atau tiga orang berhimpun dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20; 18:20). Isa Al-Masih berjanji untuk selalu menyertai pengikut-Nya. Baik saat mereka sendirian, maupun saat berkumpul.
Isa Berjanji Membalas Doa Umat-Nya
Curigakah Anda akan manfaat doa? Renungkanlah beberapa janji Injil berikut:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; orang yang mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7-8).
“. . . Jikalau kita meminta sesuatu menurut kehendak Tuhan, niscaya Ia mendengarkan kita.” “Apa yang kamu minta kepada Sang Bapa dalam Nama-Ku [nama Isa Al-Masih] akan diberikan-Nya” (Injil, Surat I Yohanes 5:14; Rasul Yohanes Besar 15:16).
Mukmin Dapat Menikmati Kedekatan Allah dan Balasan Doa
Mungkin Anda seorang Muslim yang rajin beragama. Namun masih merasa Allah jauh dan ucapan doa hampa. Jalan keluar dari kebingungan ialah memegang janji Sang Pencipta:
“Tetapi kepada orang-orang yang menerima-Nya [Isa Al-Masih] diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12).
Dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Anda menjadi anak Allah yang memiliki kedekatan dengan Allah. Sebagai anak-Nya, Allah selalu dekat serta mendengarkan dan membalas doa Anda!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa orang beragama sering mencurigai kedekatan Allah?
- Jelaskanlah kejadian dalam hidup Anda dimana Anda merasa Allah lebih dekat dari urat nadi Anda dan kejadian dimana Allah dengan jelas membalas doa Anda.
- Beranikah Anda berlutut dan berdoa dengan memakai nama Isa Al-Masih, nama Yesus seperti dikatakan dalam Injil, Rasul Yohanes 1:12)? Jelaskanlah tanggapan Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
- Allah Tak Pernah Mengabaikan Anda!
- Apakah Allah Itu Dekat Atau Jauh Bagi Muslim?
- Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?
- Mimpi Dari Allah Yang Memberi Petunjuk Jalan Keselamatan
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
steve mengatakan
~
Wedus.
Allah kan tidak pernah jadi manusia sauadara, sedang ayat tersebut bilang Yesus akan menemani sampai zaman berkesudahan. Berarti Yesus pembohong saja bang? Kapan bang datangnya, murid Yesus sampai mati semua tapi Yesus belum datang juga. Padahal murid sudah keliling kota Israel. Sering bang ada kumpulan lebih dari satu orang kenapa Yesus tidak muncul si tengah-tengah kita bang.
Respon,
1. Itu pandangan saudara, firman Allah mengatakan Allah menjelma menjadi manusia. Yesus dan Bapa (Allah) adalah satu, Yesus selalu menyertai orang yang percaya padanya.
2. Yesus sudah datang ke dunia sebagai anak manusia. Bila Yesus datang kedua kalinya tidak sebagai anak manusia (dilahirkan kembali/memiliki ibu), melainkan sebagai Allah hakim yang adil.
staff mengatakan
~
Saudara Steve,
Kedatangan Isa Al-Masih yang pertama merupakan jalan pendamaian bagi manusia agar manusia dapat memiliki kedekatan dengan Allah. Namun, kedatangan-Nya yang kedua merupakan akhir dari dunia karena manusia akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya, termasuk ketidakpercayaan mereka pada Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Steve.
~
Solihin
toto mengatakan
~
Salib Bening,
Satu hal lagi yang harus dipahami, anda dan semua umat Islam diundang untuk datang ke rumah Allah swt (kabah) Apakah ini suatu hal yang menyakinkan saudara bahwa Allah swt itu lebih dekat dengan urat nadi?
Apa yang dikatakan Yesus Kristus kepada orang Samaria? “Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penye mbah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
staff mengatakan
~
Saudara Toto,
Pertanyaan yang bagus sekali. Mendatangi Kabah bukan jaminan seorang Muslim dekat dengan Allah. Kami setuju saudara mempertanyakan hal itu. Sebab Isa Al-Masih menekankan untuk menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Terimakasih saudara Toto.
~
Solihin
W H Gufran mengatakan
*****
1. Allah Maha Mengawasi. Allah Maha Bijaksana. Tidak sesaatpun kita lepas dari Allah.
2. Allah membimbing jari-jemariku untuk menekan tiap tombol keybord yang mencetak tulisan ini. Tiada satu gerakanpun yang sia-sia. Allah mengabulkan doaku dengan melimpahkan rezeki-Nya malam ini melalui tulisan ini.
3. Alhamdulillahir obbilalamin. Segala puji bagimu ya Allah. Betapa melimpahnya kebaikan Allah untukku di malam ini, melalui tulisan ini, lalu mengapa saya harus berdoa atas nama Yesus? Kenapa kalian tidak berdoa kepada Allah atas nama kalian sendiri?
staff mengatakan
*****
Saudara Gufran,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Benar sekali bahwa Allah mengawasi manusia. Tetapi pernyataan ini tidak menjawab pertanyaan kami. Mengapa orang beragama sering mencurigai kedekatan Allah?
2. Apakah ini berarti ketika saudara menekan tombol keyboard saudara merasa Allah lebih dekat dari urat nadi? Mengapa? Bolehkah saudara menjelaskan lebih lanjut mengenai ini?
3. Bukankah yang dapat mengabulkan doa adalah Allah? Tentu kita harus meminta atas nama Allah? Isa Al-Masih berfirman, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; orang yang mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan” (Injil, Rasul Besar Matius 7:7-8).
~
Solihin
Salib Bening mengatakan
~
Solihin,
Pertanyaannya adalah tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah menampakkan diri dan berbicara langsung dengan nabi saudara? Bagaimana saudara memiliki kedekatan dengan Allah bila saudara adalah manusia berdosa?
–
Al-Quran hanya berisikan hal-hal yang perlu disampaikan kepada umat, sedangkan narasinya tidak dikanonisasi dalam Al-Quran. Informasi tentang bagaimana Allah berbicara langsung kepada nabi tersebut dimuat dalam hadist.
Allah selalu dekat kepada seluruh umat manusia meskipun manusia itu berdosa, yang jadi persoalan sebenarnya adalah apakah manusia itu dekat dengan Allah? Tetapi orang yang merasa tidak berdosa, dia adalah penipu dan tidak ada kebenaran pada orang itu (Yohanes 1:8-10).
staff mengatakan
~
Saudara Salib,
Kami senang dengan jawaban saudara bahwa Al-Quran hanya berisi hal-hal yang perlu disampaikan ke umat. Ini berarti Al-Quran bukan kitab penyempurna sebab mengenai perjumpaan Allah dengan nabi saudara pun tidak dicatat di dalamnya. Lebih menarik lagi, bahwa perjumpaan itu dicatat di dalam hadits. Adalah tepat bila menyebut hadits adalah kitab penyempurna Al-Quran. Bukankah demikian?
Perjumpaan ini memiliki korelasi dengan kedekatan saudara kepada Allah. Bila Allah tidak pernah menampakkan diri kepada nabi saudara, maka janggal bila Allah lebih dekat dari urat nadi. Pertanyaannya adalah tertulis dalam hadits apa, siapa perawinya, no berapa yang menyatakan nabi saudara berjumpa secara langsung dengan Allah?
~
Solihin
Christian mengatakan
~
To: Salib Bening.
Tahukah anda, kearah mana kiblat Islam pertama? Kiblat Islam pertama adalah Baitul Maqdis atau Yerusalem. Jadi kalau yang pernah saya baca dari postingan anda bahwa Yahudi dan Nasrani berdoa ke kabah, anda sedang berimajinasi. Yerusalem bukanlah kiblat kami, tapi kami menganggapnya sebagai tanah suci. Tanah perjanjian.
Pertanyaannya, kenapa kiblat pertama Islam ke arah Yerusalem? Kedua, kami dalam beribadah tidak memerlukan kiblat fisik, karena hati kami yang menghadap kepada Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Christian,
Kiblat tidak menjadikan Muslim dekat kepada Allah. Sebab rekan-rekan Muslim adalah manusia berdosa. Sedangkan Allah adalah mahasuci. Sehingga amat meragukan bila Muslim dapat dekat dengan Allah hanya karena kiblat. Terimakasih saudara Christian.
~
Solihin
Salib Bening mengatakan
~
Solihin,
Lagi pula, berdirinya Makkah bukan bukti kedekatan saudara dengan Allah.
–
Itu hanya opini anda yang bertentangan dengan fakta. Mekkah (Bakkah) adalah satu dari banyak bukti sejarah kedekatan umat Muslim dengan Allah, bahkan juga sebagai fakta penggenapan janji Allah untuk mendirikan Kerajaan Sorga di bumi.
Kristen juga adalah bukti kebenaran Allah tentang golongan manusia yang hatinya menjauh dari Allah dan dikutuk dalam kesesatan karena faktanya ajaran Kristen bersumber dari filsafat Yunani yang nyatanya ditolak dan dibenci Yesus. Buktikan jika sumber pemikiran Kristen tidak ditolak Yesus.
Christian,
Wawasan anda yang sempit karena hanya terfokus ke Kristen saja. Orang Yahudi dan Nashrani (bukan Kristen) tidak hanya berdoa di Yerusalem, mereka juga mendirikan beberapa kuil di luar Yerusalem. Dalam riwayat Salomo, beliau pun berziarah pula ke Makkah (Bakkah).
staff mengatakan
~
Saudara Salib,
Adalah hak saudara menyebutkan pendapat kami sebagai opini. Namun, opini itu memiliki dasar, yakni alloh saudara tidak pernah menjumpai nabi saudara. Bagaimana mungkin Kabah dijadikan sebagai bukti kedekatan Muslim dengan Allah bila Allah tidak pernah menjumpai nabi saudara? pertanyaan yang belum terjawab adalah tertulis dimanakah dalam hadits, siapa perawinya, dan no berapa bahwa Allah menjumpai nabi saudara dan menyatakan bahwa Makkah adalah bukti kedekatan Allah dengan rekan-rekan Muslim? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Christian mengatakan
~
Salib Bening. Lihat teman anda. Usil. Dia memanggil kita nasrani. Apakah teman anda bodoh juga? Lihat fakta opini anda. Anda bilang bahwa Yahudi dan Nasrani berdoa di kabah. Soal betul atau tidak, saya akan fokus ke opini anda. Jadi Nasrani benar atau salah?
Anda bilang ajaran Nasrani bertolak belakang dengan Kristen, tetapi di sisi lain anda mengatakan Kristen produk Nasrani. Mana yang benar? Dah itu dulu deh baru nanti bahas soal murid Yesus yang (menurut anda), tidak sungguh-sungguh percaya kepada Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Christian,
Tidak ada bukti bahwa Yahudi dan Nasrani berdoa di Kabah. Lagi pula, berdoa di Kabah tidak akan menjadikan seseorang dekat dengan Allah. Hanya percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat yang akan mendekatkan kita dengan Allah. Terimakasih saudara Christian.
~
Solihin
Salib Bening mengatakan
~
Christian,
Kenapa Islam berkiblat ke baitul maqdis (Yerusalem) pada awalnya?
–
Saya juga belum faham dengan pasti mengapa demikian. Mungkin informasi dari Waraqah bin Naufal (paman isteri nabi) bahwa peristiwa yang dialami nabi cocok dengan nubuat Alkitab Ibrani, sehingga nabi berkiblat ke Yerusalem, meskipun saat itu Kuil Daud di Yerusalem sudah rata dengan tanah.
Perpindahan ini juga terkait issue yang dibuat orang-orang Yahudi bahwa ibadah sholat hanya sempurna jika menghadap baitul Maqdis di Yerusalem dengan tujuan sebagai pembenaran bagi Yahudi. Karena itu turun perintah Allah untuk memindahkan arah qiblat ke Baitullah pertama bagi Allah sehingga rancangan orang-orang Yahudi gagal dan terbantahkan oleh Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Salib,
Mencermati penjelasan saudara, maka tampaknya nabi saudara banyak dipengaruhi Waraqah bin Naufal. Walaupun demikian, kiblat tidak akan menjadikan rekan-rekan Muslim dekat dengan Allah. Sebab faktanya rekan-rekan Muslim adalah manusia berdosa, sedangkan Allah adalah mahasuci. Bagaimana mungkin Allah berkenan dengan manusia berdosa?
Pertanyaannya adalah bagaimana saudara dapat memiliki kedekatan dengan Allah bila saudara adalah manusia berdosa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Salib Bening mengatakan
~
Solihin,
(1) Konteks ayat itu mengenai kedatangan Isa Al-Masih kedua kali, sehingga terlalu naïf bila menafsirkannya berlebihan.
–
Yang dimaksudkan orang Kristen dengan “Anak Manusia” (Mat 10:23) adalah Yesus, maka realitanya parousia Yesus itu gagal, hanya janji PHP. Saya tidak naif tapi anda yang naif karena menyangkal realita hanya dengan opini terbalik tanpa bukti.
–
(2) Bagaimana saudara dapat memiliki kedekatan dengan Allah bila saudara adalah manusia berdosa?
–
Manusia diciptakan sebagai tempat dosa, include orang Kristen. Tapi Allah selalu ada dengan manusia dan saya menerima beliau sehingga terjalin keakraban dengan beliau yag selalu mengiringi saya dengan memberi petunjuk dan bimbingan. Bagaimana dengan dosa dan kutuk Yesus terhadap orang Kristen dengan kegagalan parousia itu?
staff mengatakan
~
Saudara Salib,
1. Alangkah lebih baik bila saudara membaca seluruh perikop dari Injil, Rasul Besar Matius 10:23. Memang setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih dari orang-orang Israel akan menderita aniaya. Sebab banyak dari orang-orang Israel hingga saat ini tidak memercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena itu, arti dari Injil, Rasul Besar Matius 10:23 adalah memberitakan kabar keselamatan bagi Israel tidak akan selesai sebelum akhir zaman ini. Dengan kata lain, nubuat Isa Al-Masih akan terjadi kelak.
2. Membaca tanggapan saudara ini sungguh menyedihkan. Seolah-olah manusia adalah obyek sampah atau sekedar tempat sampah. Adalah hak saudara untuk mengklaim demikian, tetapi faktanya saudara adalah manusia berdosa, sedangkan Allah mahasuci. Pertanyaannya adalah apa dasar keyakinan saudara bahwa Allah dekat dengan saudara sedangkan saudara adalah manusia berdosa? Bagaimana saudara?
Oh ya, Isa Al-Masih tidak pernah mengutuk orang Kristen sehingga kami tidak tahu apa korelasi pertanyaan saudara dengan parousia. Lagi pula, topik di atas tidak membahas tentang parousia. Kami mengajak saudara untuk berdiskus sesuai topik yang ada.
~
Solihin
Christian mengatakan
~
Salib. Aneh juga ya. Anda mengatakan begini. “Perpindahan ini juga terkait issue yang dibuat orang-orang Yahudi bahwa ibadah sholat hanya sempurna jika menghadap baitul Maqdis di Yerusalem dengan tujuan sebagai pembenaran bagi Yahudi.” Dari kalimat di atas, seolah Muhammad memerlukan pendapat orang Yahudi tentang bagaimana beribadah. Aneh kan? Dan semakin aneh ketika Muhammad mengikutinya.
staff mengatakan
~
Saudara Christian,
Adalah tidak bijak mengkambinghitamkan orang Yahudi tentang perpindahan kiblat. Kami berharap saudara Salib dapat berpikir lebih bijaksana. Lagi pula, pendapat tersebut tidak sesuai dengan topik di atas. Karena itu, kami mengajak saudara untuk berdiskusi sesuai topik yang ada. Terimakasih saudara Christian.
~
Solihin