• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Ajaran Isa dan Islam > Wahyu Allah > Al-Quran dan Alkitab – Terdapat Perubahan Dalam Terjemahannya!

Al-Quran dan Alkitab – Terdapat Perubahan Dalam Terjemahannya!

16 Juni 2014 oleh Web Administrator 238 Komentar

10-kitab-tua-yang-tersusun-rapi“Mengapa terdapat perubahan dalam terjemahan Alkitab?” Inilah pertanyaan yang sering disampaikan umat Muslim. Begitupun dengan guru-guru agama Islam. Seringkali mereka mengajarkan kepada para muridnya, bahwa orang-orang Kristen telah mengubah Alkitab. Tetapi dalam Al-Quran juga demikian, mari lihat perbedaannya antara Al-Quran dan Alkitab.

Tidak ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Jika kita membandingkan manuskrip satu dengan yang lainnya, dan juga membandingkannya dengan hasil terjemahan modern, kita tidak akan menemukan perbedaan-perbedaan yang besar. 

Mengapa Terjemahan Alkitab Berbeda-beda?

Semua terjemahan Alkitab berasal dari manuskrip bahasa Ibrani dan Yunani yang sama. Perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam Alkitab terletak pada terjemahan bahasa modern. Terjemahan ini tentunya tidak terdapat pada manuskrip yang asli.

Perubahan susunan kata perlu ada, oleh karena itu perlu melakukan penerjemahan. Bukan “mengoreksi.” Kitab Allah tidak memerlukan pengoreksian. Kitab Allah sudah sempurna! Tidak ada kesalahan-kesalahan. Orang-orang yang menulis Alkitab menerimanya langsung dari Allah.

pensil-warna-warni-dan-alkitabTerjemahan Bahasa Inggris Al-Quran Tidak Identik!

Terdapat juga perbedaan bahasa dalam terjemahan-terjemahan Al-Quran. Hal ini karena para penerjemah berpendapat, pemilihan kata oleh mereka lebih baik dibandingkan dengan penerjemah-penerjemah lainnya. Contoh perbedaan pada ayat pertama Al-Fatihah Al-Quran:

Sahih International: In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful.
Yusuf Ali: In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
Shakir: In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful.
Arberry: In the Name of God, the Merciful, the Compassionate.

Mengapa penerjemah yang satu menggunakan “Most Gracious” (Maha Pangasih) dan yang lain “Beneficent” (Maha Pemurah)? Ada dua perbedaan kata dalam Bahasa Inggris dengan arti yang sama. Penerjemah yang lain menambahkan kata-kata “entirely” (sepenuhnya) dan “especially” (terutama) pada terjemahannya. Tetapi penerjemah yang satu menggunakan kata “most” (maha). Apakah mereka sedang mengubah arti dari Al-Quran? Tentu saja tidak!

Hanya penerjemah Arberry yang menggunakan kata “compassionate” (berbelas kasihan), sementara yang lain menggunakan “merciful” (penyayang). Yang mana yang benar? Apakah Allah penyayang atau  berbelas kasihan?

Semua penerjemah ini berusaha menerjemahkan Al-Quran dengan sejelas mungkin. Mereka menerjemahkan dari Bahasa Arab. Tetapi, mereka mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pemilihan kata yang terbaik. Namun, semua terjemahan dengan jelas menyampaikan arti ayat pertama dari Al-Fatihah.

Mengapa Ada Terjemahan Baru Al-Quran dan Alkitab?

Terdapat terjemahan Alkitab baru untuk kelompok-kelompok orang yang berbeda. Mereka menggunakan kata-kata yang paling cocok dengan bahasa orang-orang tersebut, dalam menyampaikan pesan teks Alkitab yang asli.

Demikian juga dengan terjemahan Al-Quran. Contohnya, Arberry menerjemahkan Al-Quran di tahun 1955. Saat itu kata “compassionate” (berbelas kasihan) bisa jadi merupakan kata yang baik. Tetapi pelajar-pelajar modern bisa saja berpikir bahwa “merciful” (penyayang) lebih sesuai dengan jaman. Jadi, Al-Quran dan Alkitab keduanya benar diterjemahkan tetapi bukan berarti mengubah makna atau isinya.

Sebuah Alkitab Untuk Setiap Orang!

Allah ingin setiap orang mengerti Alkitab! Pesan dari Kitab Allah tidak hanya untuk mereka yang membaca bahasa Ibrani dan Yunani. Allah ingin semua orang mengetahui bahwa Ia mengasihi mereka dan mengutus Isa Al-Masih untuk mati tersalib bagi dosa mereka.

Allah ingin memiliki hubungan dengan setiap orang. Apakah Anda sudah memiliki hubungan pribadi dengan Allah? Satu-satunya cara agar kita dapat mengetahui Allah adalah dengan membaca Kitab Allah. Dan satu-satunya cara agar kita dapat memahami sepenuhnya Alkitab adalah  membacanya dengan bahasa kita.

Contohnya, Alkitab berkata, “Lihat, Aku [Isa Al-Masih] berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20).

Kita dapat mengerti ayat suci ini karena penulisan yang sederhana dalam Bahasa Indonesia. Isa Al-Masih berkata, jika kamu membuka pintu hatimu dan mengundang Ia masuk, Ia akan memulai sebuah hubungan denganmu!


Lihat artikel ini dalam bentuk video


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa kita memerlukan sebuah terjemahan Injil dalam bahasa kita?
  2. Mengapa semua terjemahan Al-Quran tidak pas sama?
  3. Bagaimana kita mengetahui bahwa terjemahan-terjemahan Injil tidak berbeda dari arti yang asli?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Logika Kristen Dan Kitab Islam, “Alkitab Tidak Dirubah”
  2. Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?
  3. Apakah Ada Perubahan Dalam Injil?
  4. Muslim: Al-Quran Masih Murni! Benarkah Demikian?
  5. Mengapa Para Mukmin Wajib Percaya Keaslian Taurat, Zabur, Injil?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Wahyu Allah

Reader Interactions

Comments

  1. iwan mengatakan

    14 Oktober 2014 pada 7:51 am

    ~
    Sdr. Solihin,

    Bila apa yang saya paparkan belum menjawab pertanyaan saudara, boleh saya dibantu agar diberi contoh seperti apa yang dimaksud saudara. Barangkali saya bisa menjelaskan apa yang saudara ragukan. Sulitnya lagi bila dengan cara diskusi seperti ini rasanya saya tidak dapat menjelaskan secara rinci dan panjang lebar sampai detail, karena keterbatasan karakter yang diizinkan. Alangkah baiknya kalau kita bisa bertandang satu sama lain agar kita dapat menambah persaudaraan.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 8:14 am

      ~
      Saudara Iwan,

      Kami sangat senang bersaudara dengan siapapun, termasuk dengan saudara. Dan kami juga senang untuk memberikan contoh tersebut. Berikut contohnya.

      “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)'” (Qs 3:45).

      Apakah dalam bahasa aslinya ada kalimat dalam tanda kurung? Jelas, ini mempengaruhi terjemahan itu sendiri, bukan? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  2. percayalah mengatakan

    14 Oktober 2014 pada 8:45 am

    ~
    To: Dreaz,

    Inti dari pernyataan anda adalah menyatakan bahwa Alkitab tidak asli. Dan ini sudah dijawab oleh admin dan saudara umat Kristen yang lain. Yang menjadi pertanyaan buat anda:

    1. Kenapa Allah masih menyuruh Muhammad bertanya kepada orang-orang yang membaca Alkitab (Qs. 29:46)? Muhammad tetap disuruh beriman kepada Alkitab (Qs. 3:84; Qs. 29:46)?
    2. Mengapa Allah menyatakan bahwa di dalam Taurat dan Injil ada petunjuk, ada cahaya dan ada pengajaran bagi orang yang bertaqwa (Qs Al Maaidah 5:46)? Bisakah anda menjelaskan maksud dari ayat ayat tersebut?

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 8:18 am

      ~
      Saudara Percayalah,

      Terimakasih untuk komentar saudara.
      ~
      Solihin

  3. dreadz180z180 mengatakan

    14 Oktober 2014 pada 5:20 pm

    ~
    Admin Solihin,

    Kamu itu pura-pura tidak mengerti atau bodoh? Justru dengan kamu tulis pada tahun 1966 di TAP MPRS tersebut yaitu penggantian sebutan Paduka Yang Mulia, Paduka Tuan dengan sebutan Tuan atau Saudara, sudah sangat menjelaskan kalau kedudukan tuan itu setara dengan saudara. Bukan Tuhan!

    Jadi, klaimmu yang mengatakan bahwa pada tahun 1969 terjemahan lama, di mana memakai sebutan tuan itu maknanya sama dengan Tuhan adalah kebohongan! Apakah kamu bisa bantah?

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 8:29 am

      ~
      Saudara Dreadz180,

      Kami sangat senang untuk menunjukkan TAP versi saudara dengan yang kami tunjukkan.

      Versi saudara: Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang penggantian sebutan Paduka Yang Mulia, Paduka Tuan dengan sebutan Tuan atau Saudara. Lihat tuan di sini pada tahun 1966 artinya bukan Tuhan.

      Versi kami: Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian Sebutan “Paduka Yang Mulia” (P.Y.M.), “Yang Mulia” (Y.M.), “Paduka Tuan” (P.T.) dengan sebutan “Bapak/Ibu” atau “Saudara/Saudari”.

      Kami ingin menunjukkan adanya perbedaan redaksi bahwa TAP MPRS bukan mengganti sebutan tuan atau saudara, tetapi bapak/ibu atau saudara/saudari. Jelas, ini berbeda dari maksud kata ‘kurios‘. Karena itu, TAP MPRS itu tidak dapat dijadikan rujukan untuk pembuktian. Silakan dipelajari dengan teliti sembari mempelajari Alkitab terjemahan tahun 1969. Itu pun kalau saudara punya Alkitab tahun 1969. Bagaimana?
      ~
      Solihin

  4. dreadz180 mengatakan

    16 Oktober 2014 pada 1:02 am

    ~
    Admin,

    “Versi kami: Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian Sebutan “Paduka Yang Mulia” (P.Y.M.), , “Paduka Tuan” (P.T.) dengan sebutan “Bapak/Ibu” atau “Saudara/Saudari”.”

    Saya tidak tahu anda itu tidak mengerti atau konyol. Coba lihat tulisan anda. Kata “Paduka Tuan” diganti menjadi bapak/ibu atau saudara/saudari. Di sini saya tidak sedang membahas TAP MPRS atau mengartikan kurios, tapi menunjukkan bahwa kata ‘tuan’ pada tahun 1966 itu bisa disamakan dengan bapak/saudara. Jadi, sangat tidak masuk akal bila kamu bilang arti tuan adalah sama dengan Tuhan pada tahun 1969.

    Kamupun tidak pernah menunjukkan bahwa di kamus bahasa Indonesia tuan sama dengan Tuhan. Alkitab TL tahun 1969 banyak di internet dan semuanya menyatakan tuan. Jadi, bukankah itu kebohongan?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Oktober 2014 pada 12:02 am

      ~
      Saudara Dreadz180,

      Kami telah menjelaskan mengenai hal itu. Kata ‘Tuhan’ dan ‘tuan’ pernah dianggap sebagai padanan dari kurios. Tapi mengingat pertimbangan-pe rtimbangan agama dan perkembangan bahasa, maka kata ‘Tuhan’ dan ‘tuan’ sudah tidak dapat lagi dipakai sebagai padanan kata dari kurios. Adanya kata ‘Paduka Tuan’ telah menunjukkan gelar yang sangat tinggi. Tetapi kemudian itu diganti.

      Karena itu, mengingat pertimbangan-pertimbangan agama dan perkembangan bahasa, maka terjemahan pun mengikuti perkembangan itu.

  5. dreadz180 mengatakan

    17 Oktober 2014 pada 12:39 am

    ~
    Admin,

    “Kami telah menjelaskan mengenai hal itu. Kata ‘Tuhan’ dan ‘tuan’ pernah dianggap sebagai padanan dari kurios. Tapi mengingat pertimbangan-pe rtimbangan agama dan perkembangan bahasa, maka kata ‘Tuhan’ dan ‘tuan’ sudah tidak dapat lagi dipakai sebagai padanan kata dari kurios”

    Kamu berputar-putar Solihin, apakah:
    1. kata tuan di tahun 1969 itu sama dengan kata Tuhan di tahun tersebut?
    2. Kalau ya, tunjukkan buktinya, karena terbukti bahwa tuan itu justru bisa diganti dengan bapak atau saudara di tahun 1966. Kalau sama dengan Tuhan pasti tidak bisa.
    3. Justru dengan penjelasanmu bahwa ada perkembangan-perkembangan bahasa dan makna tersebut, apakah berarti Alkitab tahun 1969 tidak berlaku lagi, karena maknanya sudah berubah?

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Oktober 2014 pada 11:36 pm

      ~
      Saudara Dreadz180,

      Kami tidak berputar-putar saudara. Kami telah menjawab pertanyaan saudara. Dan tentu kita perlu memerhatikannya dari bahasa aslinya. Dan kata kurios memiliki arti Tuhan, tuan. Jadi, sesungguhnya tidak ada masalah dengan terjemahan itu. Nah, bagaimana dengan pertanyaan kami? Saudara sama sekali belum menjawabnya.

      Apakah Al-Quran mudah ditambah-tambahkan? Mengapa terjemahan Al-Quran mengalami banyak penambahan dalam tanda kurung? Sebab menambah kalimat dalam tanda kurung telah mengurangi arti sesungguhnya, bukan? Siapakah yang akan bertanggung jawab bila ternyata arti sesungguhnya tidak demikian? Ini baru sebagian dari pertanyaan kami yang belum saudara jawab. Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  6. Awan mengatakan

    7 November 2014 pada 12:45 pm

    ~
    Salam Damai Saudara-saudara,

    Kalau ada yang berkenan meluruskan pernyataan saya:
    1. Al-Quran yang diklaim asli adalah yang berbahasa Arab dan berasal dari Arab, yang asli ini tidak ada tanda kurungnya.
    2. Al-Quran yang diterjemahkan adalah bukan Al-Quran. Karena ada tambahan dan tafsiran.
    3. Di Indonesia pakai Al-Quran dengan bahasa Arab yang diberi tanda kurung (tambahan). Ini berarti di Indonesia kita tidak menggunakan Al-Quran?
    4. Penambahan (baik dalam tafsiran, awalan/akhiran, dsb) sangat berbeda dengan terjemahan (terjemah = menyamaartikan). Dengan kata yang berbeda memiliki arti yang sama/sepadan. Bukankah demikian?
    5. Kalau Al-Quran di Indonesia bukan Al-Quran yang asli, siapa yang merubahnya? Mengapa terus diajarkan? Bukankah yang asli/otentiklah yang seharusnya diajarkan?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 November 2014 pada 8:53 am

      ~
      Saudara Awan,

      Kami kira sangat tepat bila teman-teman Muslim yang menjawab pertanyaan saudara Awan. Kami berterimakasih untuk pertanyaan-pertanyaan saudara.
      ~
      Solihin

  7. ahmad mengatakan

    15 Januari 2015 pada 1:39 pm

    ~
    Yang bilang terjemahan Al-Quran berbeda-beda itu hanya saudara saja. Jangan pakai nama Islam di web ini jika saudara bukan orang Islam. Anda seorang psikopat yang mejelekkan agama Islam. Kalau berani berdebat dengan ulama Islam secara intelektual.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Maret 2015 pada 9:20 am

      ~
      Saudara Ahmad,

      Kami kira forum ini adalah forum yang tepat untuk mendiskusikan tentang Isa Al-Masih dan Islam. Kami senang bila saudara meminta ulama saudara untuk hadir dan mengikuti diskusi di forum ini. Pertanyaannya adalah apakah saudara mempunyai Al-Quran dengan berbagai macam terjemahan? Mengapa semua terjemahan Al-Quran tidak pas sama? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  8. Wawan mengatakan

    2 Maret 2015 pada 8:49 am

    ~
    Salam Saudara IDI dan Ahmad,

    Saya rasa saudara Ahmad tidak perlu emosi karena tidak ada gunanya di forum ini. Saya hanya mengikuti komentar-komentar dari saudara Iwan dan Dreadz180 pada bulan 09 dan 10 tahun 2014.

    Dari yang saya baca, munculah pertanyaan-pertanyaan saya tersebut di atas. Sekiranya saudara tidak berkenan menjawab tidak masalah. Sekiranya ada yang berkenan menjelaskan, maka saya berterimakasih sebelumnya.

    Salam,
    Awan

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Maret 2015 pada 9:23 am

      ~
      Saudara Wawan,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara yang bijak sekali. Kami merasa saudara tenang menanggapi saudara Ahmad. Kami berharap saudara Ahmad memperoleh manfaat dari pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan.
      ~
      Solihin

  9. paolo mengatakan

    12 April 2015 pada 4:16 pm

    ~
    To Dreadz180,

    Jika anda mengatakan berbeda terjemahan bahasa di Al-Quran atau terjemahan inggris dan lain-lain justru itu yang membuat saya bingung dengan terjemahan indonesianya. Karena sangat-sangat mengaburkan sekali arti dari ayat yang diterjemahkan dalam bahasa indonesianya, apalagi jika ayat itu berhubungan dengan Isa Al-Masih. Sehingga menyebabkan hilang/kabur ayat nya. Contoh Isa tidak diciptakan tapi terjemahannya jadi diciptakan. Salam.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 April 2015 pada 1:19 pm

      ~
      Saudara Paolo,

      Selain kisah Isa Al-Masih yang mengalami perubahan significant masih ada ayat-ayat lain yang mengalami nasib serupa. Oleh karena itu sebagaimana dijelaskan pada artikel diatas maka para pembaca kitab harus berlelah sedikit untuk mempelajarinya dan khususnya bagi saudara-saudara umat Islam harus berani mengakui jika Al-Quran yang beredar saat ini tidak selalu sama seratus persen dalam penterjemahannya.

      ~
      NN

  10. Fatih mengatakan

    29 Juli 2015 pada 2:27 am

    ~
    Al-Quran itu turun dengan bahasa Arab. Kosakata bahasa Arab tentu sangat jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Mengapa dalam Al-Quran terjemahan banyak penjelasan dalam kurung? Itu karena miskinnya kosakata dalam bahasa Indonesia, sehingga apa yang menjadi objek/tujuan dalam bahasa Arab itu tidak akan dimengerti oleh bahasa Indonesia tanpa adanya penjelasan.

    Namun, ketika kita mengerti bahasa Arab, dan paham akan kandungannya tidak usah lagi pakai kurung. Jadi, tolong kita jadi orang yang cerdas.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 Juli 2015 pada 2:19 pm

      ~
      Saudara Fatih,

      Kami sangat senang dengan tanggapan saudara. Tanggapan saudara tersebut membuktikan bahwa Al-Quran bukan firman Allah, melainkan perkataan manusia ditambah para penafsir sehingga mudah untuk ditambah-tambahkan. Sesungguhnya keterbatasan kosakata tidak perlu dijadikan alasan. Hal ini semakin menegaskan kerancuan Al-Quran. Benarkah Al-Quran adalah firman Allah? Kami berharap saudara Fatih mau merenungkan dan mulai mencari serta menyelidiki Al-Quran. Terimakasih.

      Kami memohon maaf terpaksa menghapus komentar saudara yang lain karena telah melebihi satu kolom. Semoga saudara dapat mengerti hal ini.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 9 10 11 12 13 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Pemberian Zakat dalam Islam dan Sedekah dalam Kristen
  • Tantangan Penerjemah Al-Quran Dan Alkitab
  • Manakah Wahyu Allah, Al-Quran Atau Alkitab?
  • Kasih Sayang Allah dalam Al-Quran dan Injil
  • Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami