• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Siapakah - Yohanes

Siapakah ‘Penolong’ Yang Disebut Dalam Injil Yohanes?

Isa Dan Islam > Artikel > Muhammad > Muhammad dalam Alkitab > Siapakah ‘Penolong’ Yang Disebut Dalam Injil Yohanes?
29 Desember 2009 | 470 Komentar

tanda tanya

Manusia hidup penuh tantangan dan masalah. Tentu kita membutuhkan penolong agar mampu hidup secara benar. Fungsi penolong sangat penting dalam kehidupan.

Kitab Allah menyatakan akan ada penolong bagi manusia. “…Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Injil, Yohanes 16:8). Oleh karena itu, penting kita mengetahui siapa penolong yang disebut dalam Injil ini.

Banyak diskusi mengenai penolong yang disebut dalam Injil Yohanes 14 ayat 16. Ada yang menyatakan ini adalah nubuatan mengenai Muhammad. Namun, banyak juga yang beda pendapat.

Mengenal sang penolong akan membuat kita insaf. Kita akan bisa hidup takwa dalam kebenaran Allah. Karena itu mari kita lihat pembahasan detailnya.

Dalil Penolong Menyatakan Muhammad

Beberapa orang mengaitkan Sang Penolong yang disebut dalam Injil adalah Muhammad. Dalilnya terambil dari beberapa rujukan di Injil Yohanes.

Beberapa contoh ayat yang dianggap menyatakan Muhammad adalah:

  • “…Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain…” (Injil, Yohanes 14:16).
  • “Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia” (Injil, Yohanes 14:17).
    Orang menafsirkan ayat ini bahwa Muhammad tidak dikenal oleh kalangan orang Yahudi.
  • “…Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu…” (Injil, Yohanes 16:7).

Beberapa tafsiran mengaitkan bahwa tidak bisa ada dualisme kepemimpinan. Isa perlu berada pada zaman berbeda dengan Muhammad.

Namun, apakah benar penolong yang disebut dalam Injil Yohanes ini menyatakan Nabi Islam? Mari kita lihat secara lengkap sesuai konteksnya. 

Berbagai Karakteristik Penolong yang Disebut dalam Injil

seseorang yang menolong temannya sebagai simbol penolong yang disebut dalam injilBerikut ini adalah ayat-ayat dalam Injil Yohanes mengenai Sang Penolong. Anda akan dapat melihat dengan jernih sesuai konteksnya.

1. Sang Penolong akan menyertai selamanya.

“…seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Injil, Yohanes 14:16).

Jelas tertulis bahwa Sang Penolong akan menyertai selamanya. Bagaimana mungkin ada manusia yang bisa menyertai semua orang selamanya? Jelas Sang Penolong bukanlah mengacu pada manusia.

Kata “seorang” di sini hanyalah terjemahan bahasa. Dalam bahasa asli (Yunani) maupun berbagai terjemahan Inggris tidak memakai kata “orang”. Terjemahan yang tepat adalah “Sang Penolong yang lain”.

2. Sang Penolong adalah Roh Kebenaran (Roh Kudus).

“Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Injil, Yohanes 14:17).

Jelas sekali Sang Penolong adalah Roh Allah, bukan manusia biasa. Karena itu Roh Allah dapat berdiam dalam diri manusia.

Dunia memang tidak bisa melihat dan mengenal Roh Allah. Namun, Isa Al-Masih berasal dari Roh Allah. “…Nabi Isa Alaihissalam, ruh Allah dan Kalimat-Nya…” (Shahih Muslim 284). Karena itu Roh Allah bisa berdiam dalam diri Isa dan para pengikut-Nya.

Nabi Islam adalah manusia. Karena itu tidak mungkin Ia berdiam dalam diri manusia lainnya.

3. Sang Penolong diutus dalam nama Isa.

“Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku [Isa Al-Masih]…” (Injil, Yohanes 14:26).

“…Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku [Isa Al-Masih] akan mengutus Dia kepadamu” (Injil, Yohanes 16:7).

Konteks bagian Injil yang sama menyatakan Sang Penolong diutus oleh Isa Al-Masih. Ia diutus dalam nama Isa. Umat Muslim tentu tidak percaya pelayanan Muhammad berasal dari Isa, bukan?

4. Sang Penolong mengajarkan dan mengingatkan ajaran Isa.

“…Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan [Isa Al-Masih] kepadamu” (Injil, Yohanes 14:26).

Umat Muslim percaya Muhammad membawa ajaran yang Ia terima langsung dari Allah. Sedangkan Penolong yang disebut dalam Injil membawa ajaran Isa Al-Masih. Ia mengingatkan dan memperdalam apa yang Isa ajarkan.

5. Sang Penolong bersaksi mengenai Isa.

“…Ia akan bersaksi tentang Aku [Isa Al-Masih]” (Injil, Yohanes 15:26).

Sang Penolong memberi kesaksian mengenai Isa Al-Masih. Ia menyatakan bahwa Isa membawa kebenaran dan setiap orang perlu mengimani Isa. Apakah hal ini sama dengan isi ajaran Muhammad?

dua tangan yang menggapai sebagai simbol memberi pertolongan 6. Sang Penolong memuliakan Isa.

“Ia akan memuliakan Aku [Isa Al-Masih], sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku” (Injil, Yohanes 16:14).

Terlebih lagi fungsi Sang Penolong adalah untuk memuliakan Isa. Ia juga meneguhkan ajaran kebenaran Isa bagi semua manusia.

7. Sang Penolong menginsafkan manusia untuk percaya kepada Isa.

“…Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku [Isa Al-Masih]” (Injil, Yohanes 16:8-9).

Poin penting selanjutnya adalah Sang Penolong menginsafkan dunia akan dosa. Dunia tetap di dalam dosa karena tidak percaya kepada Isa. Jadi, Sang Penolong menegaskan bahwa hanya Isa yang mampu menyelamatkan manusia dari dosa.

Kesimpulan: Sang Penolong Menyatakan Isa Al-Masih

Melihat seluruh penjelasan di atas, kita dapat membuat kesimpulan pasti. Sang Penolong yang disebut dalam Injil bukan menyatakan mengenai Muhammad.

Sang Penolong adalah Roh Allah untuk membimbing manusia. Roh Allah justru menyatakan dan memuliakan Isa Al-Masih.

Beberapa umat Muslim percaya kebenaran dalam Injil Yohanes. Sehingga mengutipnya untuk melihat keterkaitannya dengan Muhammad. Karena itu umat Muslim juga bisa percaya dengan gambaran Isa dalam Injil Yohanes.

tangan dan cahaya dari langit sebagai simbol penolong dalam injil yang datang dari surgaPada konteks pasal yang sama ada gambaran jelas mengenai Isa Al-Masih. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku’” (Injil, Yohanes 14:6).

Isa adalah Jalan Allah yang mengajarkan kebenaran bagi manusia. Ia jalan yang lurus menuju selamat. Jika percaya kepada Isa, maka manusia akan memperoleh hidup. Hal ini berarti manusia bisa masuk surga.

Mari percaya kepada Isa Al-Masih! Anda akan mendapat pengampunan dosa. Anda akan masuk surga dalam anugerah Allah.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara mengapa Roh Allah diutus untuk bersaksi mengenai Isa?
  2. Mengapa menurut Quran maupun Hadits Isa adalah penjelmaan dari Roh Allah?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa sebagai “jalan, kebenaran dan hidup”?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Siapakah ‘Penolong’ Yang Disebut Dalam Injil Yohanes?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  2. Al-Fatihah 5-7, Siapa Penolong Dan Jalan Lurus Ke Sorga?
  3. Tidak Ada Nubuat Tentang Muhammad Dalam Kitab Allah!

Video:

  1. APAKAH ISA AL-MASIH MELEBIHI NABI LAIN?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini,  silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini atau SMS ke:0812-8100-0718.
 
Kategori: Muhammad, Muhammad dalam Alkitab

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

470 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Akang
25 Februari 2011 4:56 pm

*
“Aku (Isa Al-Masih) akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu” (Yohanes 14:16).

Kalau Isa Al-Masih = Tuhan (Bapa) mengapa Dia mengatakan “akan meminta kepada Bapa”?

Berarti Isa Al-Masih bukan Bapa?

Mohon dijelaskan.

Balas
staff
10 Maret 2011 6:12 pm
Balasan ke  Akang

~
Ya, Saudara Akang. Isa Al-Masih bukanlah Allah (Bapa) yang berada di sorga pada saat itu. Kami pengikut Isa Al-Masih mengikuti dan menyembah Allah yang esa, dan bukan kepada Allah yang tunggal.

Allah datang ke dunia, menjelma menjadi manusia dan menanggung hukuman atas dosa manusia, itu bukan berarti bahwa sorga menjadi kosong bukan?

Beribu-ribu tahun yang lalu, Allah ternyata pernah juga berbicara secara langsung berhadapan muka dengan Musa. Saat itu, sorga tidak menjadi kosong bukan?
~
CA

Balas
Taufik
27 Februari 2011 12:45 pm

*
Kapankah Muhammad memuliakan Isa Al-Masih? Sungguhkah Muhammad memberitakan apa yang Ia terima dari Isa Al-Masih?

Coba anda pikir, di kitab mana lagi setelah Injil ada menyebut Isa Al-Masih binti Maryam kalau bukan Al-Quran? Al-Quran sangat memuliakan Isa Al-Masih.

Silahkan bandingkan dengan agama lain, apakah sebenarnya kesalahan terbesar Islam itu dari segi kehidupan nyata?

Balas
staff
11 Maret 2011 6:40 am
Balasan ke  Taufik

~
Saudara Taufik, buku-buku setelah Injil banyak sekali yang menyebut dan memuliakan Isa Al-Masih. Ratusan bahkan ribuan buku baru diterbitkan setiap tahun oleh para pengikut Isa Al-Masih untuk menguraikan tentang Isa Al-Masih dan pengajaran-Nya kepada banyak orang di bumi ini.

Al-Quran banyak menceritakan tentang Isa Al-Masih dan banyak memberikan pujian dan pengagungan kepada-Nya, namun di beberapa tempat, kitab Saudara memaparkannya secara tidak benar.
~
CA

Balas
Aku Moslem
26 April 2011 5:04 pm

*
“Aku (Isa Al-Masih) akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu”
(Yohanes 14:16). Sungguh embingungkan kalau Isa Al-Masih yang di bumi, juga berarti Allah yang di surga.

Hal ini sangat berbeda jauh dengan kasus Musa, yang selalu anda sama-samakan ketika membahas kasus ini. Pada kasus Musa memang benar surga tidak kosong dengan berbicaranya Allah dengan Musa. Itulah KeMahabesaran Allah, Dzat-Nya mencakup langit dan bumi dan juga Allah yang berbicara kepada Musa tidak meminta kepada Allah yang di sorga agar menurunkan Sepuluh Perintah Tuhan.

Jadi jelas bahwa Isa Al-Masih itu hanyalah seorang utusan Allah seperti juga kata-kata ‘Eli-Eli lama sabkhtani’ (Tuhanku..Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan Aku)

Bagaimana mungkin Tuhan meninggalkan dirinya sendiri walau dalam kepercayaan kami orang Islam yang disalib itu adalah Yudas si pengkhianat.

Balas
staff
4 Mei 2011 9:30 am
Balasan ke  Aku Moslem

~
Saudara, hal ini sesungguhnya sama sekali tidaklah membingungkan, kalau kita tidak membelit pikiran kita sendiri. Ketika Allah datang ke dalam dunia ini, sorga tidak mungkin menjadi kosong bukan?

Musa berbicara dengan Allah secara langsung (Qs 4:164). Jadi bukan hanya suara Allah yang didengar olehnya, melainkan Musa berbicara berhadap-hadapan dengan Allah. Pada saat itu Allah tentunya mengambil wujud seorang manusia bukan, dan yang pasti Allah meminjam wujud suatu ciptaan-Nya.

Apakah saat itu sorga menjadi kosong? Ataukah saat itu Allah menjadi dua? Allah tidaklah bisa dihitung secara metematis. Janganlah kita memaksa Allah untuk masuk ke dalam kurungan hitungan matematika.

Ketika Isa Al-Masih berseru: “Eli, Eli, lama sabakhtani.” Kalimat ini justru membuktikan bahwa Isa Al-Masih memiliki suatu relasi yang tak terpisahkan dengan Allah di sorga. Saat itu dosa seluruh umat manusia sedang ditanggungkan pada diri Isa Al-Masih. Esensi Allah di sorga yang Maha Suci, tentu saja membalikkan wajah-Nya seketika dan tidak memandang ke arah dosa tersebut yang sedang dipikul oleh Isa Al-Masih.

Saat itulah Isa Al-Masih menyerukan kalimat tersebut, sebagai pernyataan bahwa hubungan diri-Nya dengan Allah di sorga adalah sangat dekat dan sangat pedih untuk terpisahkan, walau hanya sesaat waktunya.

Saudara, umat Islam tidak pernah berpendapat kalau yang disalib adalah Yudas si pengkhianat. Kalimat Saudara ini tidak didukung oleh satu ayatpun.
~
CA

Balas
mikael
1 Juli 2011 3:18 pm

*
Muhammad dalam Injil dan Al-Quran.

“Seorang Nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutNya, dan Ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadaNya”
(Ulangan 18:18)

“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang”
(Yohanes 16:13)

“Ingatlah ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
(QS 61:6)

Balas
staff
2 Juli 2011 4:59 am
Balasan ke  mikael

~
Nubuat yang disampaikan dalam Kitab Ulangan 18:18, menunjuk pada Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih berasal dari bangsa Israel. Bukan Muhammad, sebab Muhammad bukan berasal dari bangsa Israel.

Sedangkan Roh Kebenaran yang dijanjikan Isa Al-Masih pada Injil Rasul Besar Yohanes 16:13, menunjuk pada Roh Kudus. Bukan Muhammad, sebab Muhammad bukanlah “Roh” seperti yang disampaikan pada ayat di atas.

Benarkah dalam Taurat ada nubuat akan kedatangan Muhammad? Sayang sekali. Tidak pernah ada!

Dan lagi, pengikut Isa Al-Masih tidak membutuhkan nabi/rasul/pribadi lain, selain Isa Al-Masih yang akan membawa mereka pada kebenaran. Karena Isa Al-Masih adalah Kebenaran dan Keselamatan itu sendiri.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12)
~
SO

Balas
Sirait Nico
9 Agustus 2011 1:57 am

*
Saudara author, saudara-saudara kita umat Muslim selalu mati-matian menyisipkan nabi mereka pernah dinubuatkan di Alkitab, khususnya Injil. Tetapi Tuhan memang Maha Dahsyat, hal-hal itu akan selalu mentah sendiri.

Al-Quran terkesan menyimpang dari Alkitab, diawali dari tentang siapa yang dikorbankan Abraham kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa Muhammad sosok yang ‘baik’, tapi maaf terkesan sebagai penggenapan dari kitab Wahyu, sebagai antikristus.

Balas
staff
11 Agustus 2011 4:51 am
Balasan ke  Sirait Nico

~
Saudara Sirait Nico,

Terimakasih atas komentar yang sudah saudara berikan. Memang tidak sedikit komentar maupun email yang kami terima dari saudara Muslim yang mengatakan bahwa ada nubuat dalam Injil tentang kedatangan nabi mereka. Sayangnya, tidak ada satupun ayat dalam Alkitab yang membenarkan pernyataan tersebut. Dan hal inilah salah satu yang menjadi alasan bagi orang Kristen, mengapa mereka begitu sulit mengakuinya sebagai nabi.

Walaupun demikian, sebagai orang percaya, yang telah menerima Kasih Anugerah Keselamatan dari Allah melalui Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih, kita berkewajiban untuk tetap mengasihi mereka. Dan tidak memberikan penghakiman secara sepihak dengan mengatakannya sebagai “antikristus”.

Mari kita melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu memberitakan kebenaran firman Allah, bahwa Isa Al-Masih satu-satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup Kekal. Seperti yang pernah disabdakan-Nya, “Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Dan biarlah Roh Kudus yang mengajarkan pada mereka setiap kebenaran yang sudah mereka terima.
~
SO

Balas
garamdanterang
2 September 2011 4:07 am

*
Pertanyaan:

Pernahkah Muhammad menguji roh yang memberikannya wahyu ketika dia di gua hira?

*Peringatan: Al-Kitab/Injil, mengingatkan bahwa setiap roh harus diuji karena iblis pun dapat mengaku sebagai melaikat terang.

Apakah agama Muhammad sebelum dia mengakui menjadi nabi dan siapakah saksi atas kenabiannya?

Balas
staff
2 Februari 2012 3:04 am
Balasan ke  garamdanterang

~
Saat Muhammad berusia 12 tahun, ada seorang biarawan bernama Bahira dari sekte Nestorian, yang mengaku sebagai seorang kristen, tetapi menyangkal bahwa Yesus adalah Allah.

Biarawan itu sangat tertarik pada Muhammad. Kemudian ia melihat tanda di antara pudak Muhammad. Dan ia berkata pada paman Muhammad, ”Lihat lah, anak ini akan menjadi nabi terakhir bagi dunia kita. Ini adalah tanda dari kenabian”.

Muhammad menikah dengan Khadijah yang adalah seorang Kristen Ebionit. Waraqa, sepupu Khadijah yang adalah pastor dari gereja Ebionite yang menyelenggarakan pemberkatan. Jadi adalah mungkin Muhammad sesungguhnya menjalani tipe pernikahan Kristen dan istrinya mungkin juga mempraktekan iman Ebionit juga

Ia menjadi sangat terpengaruh oleh Ebionite melalui istrinya, Khadijah dan sepupu istrinya, Waraqa menjadi pembimbing Muhammad, mengajarinya tentang Kekristenan yang sesat. Waraqa juga yang mengesahkan kenabian Muhammad dan bahwa apa yang terjadi di gua Hira merupakan wahyu dari Allah.

Jadi jelas bahwa kenabian dan wahyu yang diterima Muhammad disahkan oleh Bahira dan Waraqa yang berasal dari sekte sesat
~
NN

Balas
petualang
7 Juni 2012 8:37 am

*
To staf IDI,

“Ia akan bersaksi tentang Aku” (Injil Yohanes 15:26).

Dalam situs ini anda sudah mengupas banyak ayat-ayat Al-Quran yang terkait dengan Yesus. Tidak cukupkah itu sebagai bukti buat anda?

Terimakasih.

Balas
staff
9 Juni 2012 7:18 am
Balasan ke  petualang

~
Saudara Petualang,

Pada komentar saudara di atas, saudara mengutip satu ayat dari Injil, Rasul Besar Yohanes. Dapatkah saudara menjelaskan maksud dan tujuan saudara mengutip ayat tersebut?

Dan lagi, saudara menanyakan tentang bukti. Bukti apakah yang saudara maksud?

Kiranya saudara tidak keberatan untuk menjelaskannya, agar kami dan juga teman-teman lain yang berkunjung mengerti maksud dari komentar saudara.
~
SO

Balas
satrio p
16 Juni 2012 4:01 am

*
Apabila boleh kami berpendapat:
1. Rasul Isa dan Muhammad berasal dari Allah, namun berbeda misi dan tugas.

2. Apabila Isa adalah Tuhan di Injil ataupun Allah, Muhammad adalah utusannya. Jadi sama saja, mempercayai salah satu maupun dua-duanya. Kalau kita saling “berebut” bahkan membandingkan ataupun merendahkan antara satu dengan yang lainnya, berati kita tidak memuliakan Allah, Tuhan maupun rasul utusan-Nya yang bersifat ghaib.

3. Isa dalam Al-Quran adalah Yesus dalam Injil, Roh Kebenaran dalam Injil adalah Muhammad dalam Al-Quran.

4. Injil ibarat Yohanes Pembaptis dan Al-Quran ibarat Yesus Kristus dan Isa Al-Masih ibarat Yahya Sang Pengikut dan Muhammad ibarat Isa Sang Penyelamat.

5. Jadi siapa musuh-musuh-Nya? Orang-orang Kafir; orang yang tidak mendatangi Injil dan tidak mempercayai Al-Quran. Orang-orang Munafik; orang yang hanya mendatangi atau mempercayai salah satu antara Injil atau Al-Quran.

Balas
staff
19 Juni 2012 3:00 am
Balasan ke  satrio p

~
1. Untuk point ini, kami mencoba untuk setuju. Walaupun sebenarnya kami tidak setuju sepenuhnya.

2. Menurut kami, tidak ada salahnya untuk membandingkan antara Isa dan Muhammad. Sebab, bila kedua tokoh ini sama-sama berasal dari Allah, tentu mereka pun akan membawa ajaran yang sama. Minimal tidak bertentangan. Tentang ajaran keduanya, saudara dapat membaca pada url ini: http://tinyurl.com/cj969my.

3. Muhammad jelas bukan Roh Kebenaran. Muhammad adalah manusia biasa, memiliki tubuh yang dapat disentuh dan dilihat. Sama seperti kita. Sedangkan “Roh” tidak memiliki fisik dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Maka, mustahil bila Muhammad disamakan dengan Roh Kebenaran. Lalu siapakah yang disebut dengan Roh Kebenaran dalam Injil? Silakan saudara membaca penjelasan kami pada url ini: http://tinyurl.com/d6tfsdu.

4. Injil adalah ‘Kabar Baik’. Yaitu berita kasih Allah kepada manusia yang telah berdosa dan terpisah dari Allah. Sedangkan Yohanes Pembaptis adalah salah seorang Rasul Allah yang memberitakan kedatangan Isa Al-Masih sang Mesias. Yohanes Pembaptis juga dikenal dengan nama Yahya.

Al-Quran adalah kitab suci agama Islam. Sedangkan Yesus Kristus adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Datang ke dunia untuk membawa berita Keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Isa Al-Masih adalah nama lain dari Yesus Kristus.

Muhammad jelas bukan sang penyelamat seperti Isa. Sebab hanya Isa Al-Masih Sang Penyelamat. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12)

5. Allah tidak mempunyai musuh. Allah mengasihi semua manusia ciptaan-Nya. Dihadapan Allah tidak ada kafir atau munafik. Allah memberi kesempatan yang sama bagi semua orang untuk bertobat. Dan kembali pada orang tersebut, apakah dia mau menerima Keselamatan yang ditawarkan Allah atau tidak.
~
SO

Balas
petualang
20 Juni 2012 3:52 am

*
Staff IDI,

Salah satu ciri Roh kebenaran yang dinubuatkan Yesus adalah ia akan bersaksi tentang Yesus (Yohanes 15:26)

Ciri kedua dari Roh Kebenaran itu adalah dia hanya akan datang kalau Yesus pergi. Dan itu semua tidak terdapat dalam Roh Kudus. Hanya terdapat dalam diri Muhammad.

Lantas apakah nubuat itu untuk Muhammad? bisa ya bisa tidak tergantung iman seseorang, tetapi yang jelas ciri-ciri yang dinubuatkan Yesus bukan Roh Kudus.

Balas
staff
20 Juni 2012 5:18 am
Balasan ke  petualang

~
Saudara Petualang,

Tentang apakah Roh Kebenaran adalah Muhammad atau tidak, saudara telah menjawabnya sendiri. Biasa iya, bisa tidak! Dan kami mengatakan Roh Kebenaran bukan Muhammad!

Tentang ciri-ciri yang saudara sampaikan, Muhammad bersaksi tentang Yesus. Sekarang saya tanya dengan saudara, apakah Muhammad bersaksi tentang Yesus? Apakah Muhammad memberi pengajaran yang sama dengan pengajaran yang disampaikan Yesus?

Menurut saya tidak. Ajaran yang disampaikan Muhammad banyak bertentangan dengan ajaran Yesus. Contohnya, ajaran kasih Yesus diganti menjadi jihad oleh Muhammad. Monogami yang diajarkan Yesus diganti menjadi poligami oleh Muhammad.

Dan Muhammad tidak bersaksi tentang Yesus, tetapi dia mengklaim bahwa ajaran yang dibawa Yesus tidak sempurna sehingga dia datang untuk menyempurnakan.

Pertanyaanya, benarkah Muhammad menyempurnakan ajaran Yesus atau justru sebaliknya?
~
SO

Balas
Hamba Allah
11 Juli 2012 3:39 am

*
Penolong itu berasal dari kata Parakletos bahasa Yunani, artinya adalah orang terpuji. Dalam bahasa Arab terpuji itu adalah Muhammad. Jadi Injil sejak yang aslinya berbahasa Nabi Isa (Aramia) diterjemahkan ke berbagai bahasa, telah banyak mengalami perubahan termasuk perubahan tafsir atau terjemahan.

Balas
staff
12 Juli 2012 5:41 am
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Parakletos artinya adalah Penolong. Bukan orang terpuji. Bila saudara membaca Alkitab, saudara akan menemukan beberapa arti lain Parakletos, yaitu:

1. Penolong Yang Lain – Roh yang diminta Yesus kepada Bapa dan yang diutus Bapa dalam nama Yesus dan yang diutus Yesus kepada murid-murid-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:16)

2. Penghibur – yang mengajar ( Injil, Rasul Besar Yohanes 14:26), yang turut bersaksi ( Injil, Rasul Besar Yohanes 15:26), Yang berkarya ketika Injil sedang diberitakan ( Injil, Rasul Besar Yohanes 16:7-11)

3. Yang menyertai – Roh Kebenaran yang bertindak sebagai Bapa (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:17-18), Roh yang mengurapi Yesus dengan kuasa Allah (Injil, Kisah Para Rasul 10:38), Roh yang menjamin penyelesaian Amanat Agung Kristus (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20)

4. Pendoa Syafaat – Roh membantu kita dalam kelemahana kita dan berdoa untuk kita kepada Allah (Injil, Surat Roma 8:26).

Dari beberapa arti yang kami temukan untuk kata Parakletos, tidak satu pun yang berbicara tentang “orang terpuji”. Sehingga, sangatlah mustahil bila yang disebut “Parakletor” adalah Muhammad.
~
SO

Balas
petualang
13 Juli 2012 10:59 am

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Saudara Petualang,

Tentang ciri-ciri yang saudara sampaikan, Muhammad bersaksi tentang Yesus. Sekarang saya tanya dengan saudara, apakah Muhammad bersaksi tentang Yesus? Apakah Muhammad memberi pengajaran yang sama dengan pengajaran yang disampaikan Yesus?
~
SO[/quote]
1. Benar, Yesus bersaksi tentang Yesus. Baik dalam Al-Quran maupun Al-hadist banyak kesaksian.

2. Benar sekali. Yang diajarkan Muhammad sama dengan yang diajarkan Yesus dan nabi-nabi sebelumnya. Muhammad melanjutkan perjuangan Yesus sebagaimana nubuat Yesus kepada murid-murid-Nya (Yohanes 16:8-13).

Persoalannya, anda mau meninggalkan ego dan percaya terahadap nabi terakhir atau tidak?

Balas
staff
17 Juli 2012 5:10 am
Balasan ke  petualang

~
Saudara Petualang,

Maaf, kami kurang mengerti dengan point pertama yang saudara tulis di atas “Yesus bersakti tentang Yesus”. Apakah maksudnya?

Muhammad mengajarkan apa yang diajarkan Yesus? Apakah saudara yakin? Yesus tidak mengajarkan poligami, tidak mengajarkan perceraian, Yesus mengatakan pria dan wanita setara. Yesus tidak mendiskriminasikan wanita. Yesus juga tidak menyucikan sebuah tempat, sehingga mewajibkan mengunjungi tempat tersebut. Yesus tidak mengajarkan bahwa Allah bernaung dalam satu tempat pada waktu-waktu tertentu, sehingga bila berdoa harus menghadap ke tempat itu.

Yesus juga tidak mengajarkan untuk membunuh orang yang tidak mau mengikuti ajaran-Nya. Dan Yesus juga tidak mengajarkan bahwa keselamatan adalah usaha manusia, melainkan anugerah dari Allah.

Semua ajaran di atas adalah ajaran Muhammad, bukan ajaran Yesus. Lalu, ajaran manakah yang saudara maksud yang merupakan ajaran Yesus yang diajarkan Muhammad?
~
SO

Balas
emen
24 Juli 2012 5:09 pm

*
Keberadaan nabi terakhir yang pamungkas ini sangat penting artinya untuk kesempurnaan ajaran Tuhan kepada manusia di muka bumi.

Nubuat Nabi Daud tentang pahlawan berpedang dan pemimpin pasukan panah :

“Kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya, ikatlah pedangmu pada pinggang hai pahlawan, dalam keagunganmu dan semarakmu. Majulah demi kebenaran, prikemanusiaan dan keadilan. Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat. Anak-anak panahmu tajam menembus jantung musuh raja, bangsa-bangsa jatuh di bawah kakimu” (Mazmur 45:3-5 )

Apakah Yesus selama hidupnya pernah mengayunkan pedang untuk berperang? Apakah Yesus pernah memanah dalam peperangan?

Balas
staff
27 Juli 2012 2:29 am
Balasan ke  emen

~
Saudara Emen,

Kami maklum mengapa saudara mengutip ayat tersebut sebagai nubuat bagi Muhammad. Sayangnya pandangan saudara salah. Saudara mengartikan ayat tanpa melihat terlebih dahulu konteks dari ayat tersebut.

Sebelum saudara membaca ayat 3-5, bacalah terlebih daulu ayat 1-2 berikut: “Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran; nyanyian kasih. Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir” (Mazmur 45:1-2).

Memang Yesus selama hidup-Nya tidak pernah mengayunkan pedang untuk berperang. Mengapa? Karena ajaran yang dibawa-Nya adalah ajaran kasih, bukan ajaran jihad!
~
SO

Balas
Live 4 Jesus
16 Oktober 2012 9:54 am

*
Firman-Nya, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” (Injil Yohanes 14:16).

Kata “selama-lamanya” berarti kekal. Mana ada manusia seperti Muhammad bisa kekal. Bukankah hanya Allah saja yang kekal? 

Selanjutnya dikatakan, “Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Injil Yohanes 14:17).

Sudah sangat jelas tertulis bahwa penolong lain yang dijanjikan Isa Al-Masih adalah Roh Allah itu sendiri. Bukan manusia! Karena jika yang dijanjikan manusia sudah jelas tidak mungkin. Sebab bagiamana mungkin manusia yang bentuknya daging bisa diam/tinggal di dalam daging?! Bukankah hanya Roh saja yang bisa tinggal di dalam manusia?

Hai saudara jangan keraskan hatimu selagi masih ada waktu, apa salahnya kita menyelidiki Kebenaran dan Keselamatan yang diberikan dengan cuma-cuma!

Balas
kalimatuhu
26 Oktober 2012 12:39 pm

*
Yohanes 14 berbicara mengenai Roh yang dijanjikan Tuhan Yesus

Harusnya pertanyaannya begini: Apakah Muhammad itu roh?

Balas
chocolate
7 Januari 2013 1:08 pm

*
Staf IDI,

Injil tertua yang diketahui ditulis menggunakan bahasa Yunani (sudah ada yang lebih tua lagi dan menggunakan bahasa Aramik), sedangkan Yesus sendiri selama hidup-Nya menggunakan bahasa Aramik.

Parakletos adalah kata Yunani yang berarti penolong, jika diterjemahkan dalam bahasa Aramik berarti Hamida. Dalam kata Hamida hanya terdapat 3 huruf “Ha” “M” “Da”. Dan nama “Muhammad” sendiri tersusun atas 3 huruf tersebut (“M, Ha, Da”).

Dan sejarah mencatat sejak manusia pertama sejak Adam hingga Muhammad, belum ada seorangpun yang menggunakan nama Ahmad sebelumnya. Dengan kata lain orang pertama yang bernama Ahmad adalah Muhammad sendiri.

Jadi jelaslah bahwa kata penolong/parakletos/hamida dalam Yohanes 14:16 bukan saja memberitahukan tentang kedatangan seorang penolong saja, melainkan Yesus sendiri telah memberitahukan inisial dari Penolong tersebut.

Balas
staff
8 Januari 2013 5:22 am
Balasan ke  chocolate

~
Saudara Chocolate,

Sah-sah saja saudara berpendapat bahwa yang dinubuatkan dalam ayat di atas adalah Muhammad. Tapi kenyataan mengatakan tidak!

Firman Allah dengan jelas mengatakan bahwa Penolong yang dijanjikan adalah Roh Kebenaran. Bukan manusia! Kitab Suci Allah juga dengan jelas memberikan ciri-ciri dari Penolong tersebut. Yaitu:

1. Dunia tidak dapat menerima Dia dan tidak dapat melihat Dia karena Dia adalah Roh adanya
2. Dia juga akan tinggal dan diam di dalam diri orang-orang percaya
3. Dia juga akan menyertai orang-orang percaya selama-lamanya

Ketiga ciri-ciri di atas, satu pun tidak mencerminkan pada Muhammad. Karena Muhammad bukan roh, melainkan manusia. Muhammad tidak dapat tinggal dan diam dalam diri seseorang, dan Muhammad juga tidak dapat menyertai seseorang selama-lamanya karena kini dia sudah mati.

Jadi saudara Chocolate, jangan keraskan hati saudara. Buka mata rohani saudara dan terimalah kebenaran yang sesungguhnya supaya saudara mempunyai jaminan keselamatan kekal.

“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Hanya Isa Al-Masih yang dapat memberi jaminan keselamatan bagi saudara, bukan nabi lain.
~
SO

Balas
chocolatte
12 Januari 2013 4:04 pm

*
Staff IDI,

Alangkah bijaksana jika kita tidak terpaku hanya pada satu ayat. Ulangan 18:18-19 “seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. – Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban”

Jika yang anda maksud adalah Yesus, kenapa bunyi kalimatnya “dari antara saudara mereka” bukankah lebih cocok jika menggunakan kalimat “dari antara mereka (Israil)”.

Kalimat “dari antara saudara mereka (Israil)” yang dimaksud adalah saudara dari bani Israil, bukan bani Israil sendiri.

Dan Nabi Muhammad sendiri sebelum membacakan firman Allah selalu menggunakan kata “Dengan nama Allah” sesuai isi dari Ulangan 18:19.

Balas
staff
16 Januari 2013 6:32 am
Balasan ke  chocolatte

~
Saudara Chocolatte,

Pertama: Kebiasaan Muhammad menggunakan kata “dengan nama Allah” tidak lantas membuktikan bahwa ayat di atas menubuatkan Muhammad.

Kedua: Perhatikan ilustrasi ini: Ani dan Ana lahir dari orang tua yang sama. Maka, Ani dan Ana bersaudara. Jika ibu Ana berkata kepada Ana “berikan kue ini kepada saudaramu.” Jelas yang dimaksud “saudaramu” pada kalimat di atas adalah Ani.

Demikian juga dengan kalimat “dari antara saudara mereka” pada kalimat di atas. Jelas yang dimaksud adalah orang yang berasal dari bangsa Israel!

Saudara Chocolatte, kami bisa memahami usaha saudara untuk memelintir ayat di atas agar dapat dikatakan sebagai nubuat untuk Muhammad. Sayangnya, usaha saudara tidak berhasil. Sebagaimana yang sudah kami sampaikan sebelumnya, tidak ada nubuat atas kenabian Muhammad dalam Alkitab.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
SO

Balas
imam
24 Januari 2013 5:59 am

*
Staff Isa dan Islam 2011-05-04 16:30

Musa berbicara dengan Allah secara langsung (Qs 4:164).
Untuk memahami keadaan yang dihadapi Musa, kita tidak dapat melihat dalam Keluaran 34, melainkan dalam bab sebelumnya di mana Allah menjelaskan apa yang akan terjadi.
Musa ingin melihat “kernuliaan” Allah. Allah mengabulkannya, tetapi Dia berkata, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup” (Keluaran33:20).

Untuk memecahkan masalah tersebut Musa harus bersembunyi di celah-celah batu karang. Dari tempat itu ia dapat mendengar suara Allah dan mengalami kehadiran Allah, tetapi ia tidak melihat apapun sampai Allah telah lewat. Setelah itu baru Musa dapat keluar dan melihat “lingkaran cahaya” yang mengelilingi Allah.

Jadi bacaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Musa tidak pernah melihat Allah secara langsung.

Balas
staff
17 Februari 2013 10:23 pm
Balasan ke  imam

~

Kitab Suci Injil menyatakan bahwa tidak seorangpun pernah melihat Allah, kecuali Tuhan Yesus Kristus (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:18). Dan dalam Kitab Suci Taurat, Allah menyatakan, “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup” (Taurat, Kitab Keluaran 33:20).

Ayat-ayat ini sepertinya bertentangan dengan bagian Kitab Suci lainnya di mana bermacam-macam orang “melihat” Allah. Misalnya, Taurat, Kitab Keluaran 33:11 menggambarkan Musa berbicara kepada Allah “muka dengan muka.” Bagaimana mungkin Musa berbicara dengan Allah “muka dengan muka” pada hal tidak seorangpun dapat melihat wajah Allah dan tetap hidup?

Dalam contoh ini, kalimat “muka dengan muka” adalah kalimat figuratif yang mengindikasikan bahwa mereka berada dalam persekutuan yang amat dekat. Allah dan Nabi Musa berbicara satu kepada yang lain “sepertinya” mereka itu dua orang manusia yang bercakap-cakap secara akrab.

Jadi yang dimaksud dengan wajah Allah adalah ungkapan khusus untuk kehadiran atau hadirat Allah.. Kehadiran Allah bukanlah hal yang menakutkan, melainkan kehadiran yang dapat dikenal secara pribadi.
~
SL

Balas
Chocolatte
13 Februari 2013 2:29 pm

*
Staff IDI,

Parakletos/Hami da, memiliki 3 huruf, Ha Ma Da, disini tertulis jelas bahwa Ha Ma da sendiri merupakan anagram dari nama AHMAD–a(H)(M)a(D).
Kata Parakletos/Hami da = Penolong
Kata Ahmad = Yang Terpuji
Bukankah saling berkaitan?

Jika kita masukan arti Ahmad dalam Yohanes 14:16 menjadi: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Yang Terpuji yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya”

Dan hanya Nabi Muhammad yang sebelum membacakan firman Allah SWT selalu mengatakan “Dengan Nama Allah” sesuai bunyi Ulangan 18:19

Bukankah 2 ayat tersebut sudah cukup untuk membuktikan nubuat tersebut?

Balas
staff
17 Februari 2013 10:29 pm
Balasan ke  Chocolatte

~
Injil Rasul Besar Yohanes 14:16 selalu dicomot oleh umat Muslim untuk mengesahkan bahwa Injil-pun menubuatkan tentang kedatangan Muhammad. Mereka menunjuk kata Yunani: Parakletos sebagai person/nabi. Padahal sebenarnya secara tegas dalam bagian itu telah diterangkan siapa yang dijanjikan. Bahkan sekaligus membuktikan bahwa paragraf pasal-pasal itu tidak menunjuk sama sekali akan hadirnya sosok manusia

Istilah “Parakletos” sendiri artinya jelas dan pasti, yaitu: Penghibur, Penolong atau Perantara. Pengertian tersebut, tampak dalam penggunaan akar kata itu dalam bentuk-bentuk lain, umpamanya: paraklesis, parakleseos artinya penghiburan atau anjuran..

Sedangkan istilah Yunani yang artinya “terpuji” tepatnya adalah “Eulogetos”, bukan Parakletos. Contoh salah satu ayat Kitab Suci Injil memakai kedua istilah tersebut, umpamanya Injil, Surat 2 Korintus 1:3 yang berbunyi: “Terpujilah Allah (Yunani: Eulogetos ho theos), Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan (Yunani: Theos pases parakleseos).”
~
SL

Balas
andrew
15 Februari 2013 7:06 pm

*
Coba fokus dulu mas. Di situ sudah dijelaskan akan menemani selama-lamanya dan juga ada kata-kata berada di masing-masing orang. Nah dari sini saja sudah terjawab kan?

Kalau untuk Ahmad dan Ahmida, saya rasa itu terlalu dipaksakan. Jelas dari arti saja sudah berbeda.

Balas
Chocolatte
18 Februari 2013 3:53 pm

*
Staff IDI,

Apa maksud anda adalah bahwa yang dinubuatkan adalah sesuatu yang berbentuk “Roh” yaitu “Roh Kebeneran”? Jika ya, maka Alkitab telah melakukan sebuah kesalahan dengan menyebutkan sesuatu yang berbentuk “Roh” dengan kata “Seorang” pada Yohanes 14:16. Bukankah ada kalimat yang lebih pantas untuk menyebut “Roh”, seperti “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu -sosok- Penolong yang lain”.

Andrew, kalimat “supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” terdengar janggal. Jika kalimat tersebut ditujukan kepada Roh Kebenaran, kenapa? Karena menurut dogma Tritunggal anda, Roh Kebenaran tersebut merupakan Roh Kudus, dan Roh Kudus adalah Allah sendiri. Bukankah Allah sendiri telah menyertai umat-Nya sejak Adam diciptakan?

Hamida dan Ahmad memang memiliki arti yang berbeda, namun memiliki konektifitas dalam hal analogi.

Balas
staff
22 Februari 2013 10:23 am
Balasan ke  Chocolatte

~
Saudara Chocolatte,

Kata “seorang” dalam Yohanes 14:16 menunjukan bahwa Roh kebenaran itu adalah pribadi yang adalah Isa Al-Masih. Sekalipun Isa Al-Masih telah naik ke sorga, namun Roh-Nya tetap menyertai para pengikut-Nya. Inilah yang disebut dengan Roh Kudus.

Benarkah yang dimaksud adalah Muhammad?
Mengenai ayat dalam Injil Yohanes 14, 16: 7-15, Muslim menyatakan “penghibur” yang dalam bahasa aslinya paracleton adalah Muhammad. Istilah Paracleton tersebut tidak mungkin diartikan sebagai Muhammad karena alasan berikut:

1. Kata Paracleton sama sekali tidak bersangkutan dengan Muhammad. Paracleton berarti Pembantu, Penghibur, Penyokong, dan Pembimbing. Tidak satupun gelar ini cocok dengan Muhammad. Yaitu “rasul dengan pedang” dan Al-Quran sendiri menampik semua gelar pembimbing kecuali untuk Allah sendiri.

2. Gelar Paracleton dalam Alkitab langsung ditujukan kepada Roh Kudus. Paracleton yang dibicarakan Isa Al-Masih bukanlah manusia tetapi Roh Kebenaran yang tidak kelihatan, yang tinggal bersama murid-murid Isa Al-Masih dan yang mendiami hati mereka.

“Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:17)
~
NN

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Nabi Islam Disebut dalam Kitab Taurat?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz