• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Muhammad > Muhammad Menurut Nasrani > Perjalanan Nabi Islam ke Sorga

Perjalanan Nabi Islam ke Sorga

3 Juni 2013 oleh Web Administrator 825 Komentar

keindahan-matahari-terbit-seperti-sorgaKetika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, walaupun saya bukan Muslim, tetapi sebagai siswa saya wajib mengikuti kegiatan sekolah, termasuk merayakan Isra Miraj, perjalanan nabi Islam ke sorga.

Kami senang merayakan perayaan tersebut. Semua siswa menggunakan baju Muslim, dan biasanya perayaan diakhiri dengan makan bersama. Sebagai anak-anak jelas kami tidak terlalu memahami makna dari yang kami rayakan. Kami hanya menikmatinya sebatas pemikiran anak-anak. Itulah keluguan anak-anak.

Tidak menutup kemungkinan, orang Muslim yang berusia dewasa pun mempunyai pemahaman yang sama tentang Isra Miraj. Mereka hanya tahu bahwa Isra Miraj adalah “perjalanan nabi Islam” ke sorga.

Perlunya Saksi Mata

Saksi mata sangat dibutuhkan untuk membenarkan sebuah perkara. Di pengadilan misalnya, kesaksian yang didukung saksi mata, akan lebih diterima Hakim dibanding kesaksian tanpa saksi mata. Bahkan seseorang yang dianggap benar, tapi tidak dapat mengajukan saksi mata, di pengadilan dapat menjadi pihak yang kalah.

Mungkin saudara bertanya, “Apa hubungan saksi mata dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad? Ijinkanlah kami menjelaskannya. Pertama, marilah kita sekilas berpikir tentang makna hari raya yang akan kami bahas.

Pengertian Isra Mi ’raj

Menurut kepercayaan umat Muslim, ada dua peristiwa penting yang dialami Muhammad dalam satu malam. Peristiwa pertama disebut “Isra”. Yaitu “diberangkatkannya” Muhammad oleh Allahnya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Para Muslim percaya di tempat ini Muhammad bertemu nabi-nabi sebelumnya, termasuk Isa Al-Masih. Dan Muhammad pun membimbing mereka dan menjadi imam utama dalam sholat.

Peristiwa kedua disebut “Mi’raj”. Yaitu “diangkatnya” Muhammad sampai ke langit sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Kendaraan yang ditumpanginya disebut hewan buraq. Pun orang Islam percaya, di sinilah Muhammad mendapat perintah dari Allah untuk menunaikan sholat lima waktu. Sebuah sumber berkata, sebelumnya Allah dan Muhammad saling tawar menawar, hingga akhirnya disepakati sholat dilakukan lima kali sehari.

Akhirnya kedua peristiwa ini, dikenal dengan nama “Isra Mi’raj Nabi Muhammad”

“Perjalanan ” Isra Mi’raj Tidak Ada Saksi Mata

Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi kenabian Muhammad. Tetapi tidak semua orang Muslim di Indonesia merayakannya. Beberapa teman Muslim yang sering mengemail kami berkata, mereka tidak merayakan Isra Mi’raj.

Memang mereka tidak memberi alasan yang jelas, mengapa tidak merayakan Isra Mi’raj. Kami hanya berpikir, mungkinkah mereka tidak percaya peristiwa tersebut sepenuhnya perjalanan nabi Islam ke sorga, karena tidak ada saksi mata ketika Muhammad melakukan perjalanannya? 

Menurut kami, wajar saja bila umat non-Muslim tidak dapat mempercayai peristiwa Isra Mi’raj. Sebab tidak ada seorang pun saksi mata ketika Muhammad melakukan “perjalanan” tersebut.

Kenaikan Isa Al-Masih ke Sorga

Bukan bermaksud untuk membandingkan. Namun bila kita melihat bagaimana perjalanan nabi Islam dan Isa Al-Masih ke sorga, khususnya dalam hal saksi mata, perjalanan Isa Al-Masih lebih dapat diterima.

Alasannya: Pertama, ketika Dia naik ke sorga, dilakukan pada siang hari, bukan tengah malam. Kedua, banyak saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci.  “Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga ” (Injil, Rasul Lukas 24:51).

Yang melihat Yesus terangkat naik ke sorga saat itu, bukan hanya murid-murid pertama-Nya. Tetapi juga disaksikan oleh orang-orang Yahudi yang telah menjadi pengikut-Nya kala itu.

Mulia Atau Termulia?

Bila kita melihat pada Al-Quran, terdapat cukup banyak gelar yang ditujukan bagi Isa Al-Masih yang tidak dimiliki nabi lain. Seperti: Isa disebut suci (Qs 19:19). Isa disebut Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61).

Bagaimana dengan Muhammad? Memang umat Muslim mengenal dia sebagai orang yang dimuliakan Allah. Tetapi bukan yang termulia. Dan lagi, tidak satu pun gelar yang diberikan bagi Isa, terdapat pada diri Muhammad.

Dari uraian di atas, maka perlu untuk kita berpikir, siapakah di antara kedua tokoh tersebut yang layak diteladani. Apakah yang mulia atau yang termulia?

Dia yang Termulia, Memberimu Jaminan Keselamatan

Melalui kitab suci Injil, Isa Al-Masih memperkenalkan diri-Nya, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi setiap orang jaminan keselamatan. Melalui Dia, setiap orang dapat menemukan jalan dan kebenaran hidup bersama dengan Allah. Dia yang berasal dari sorga, telah terangkat kembali ke sorga. Tempat dari mana Dia berasal!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Manakah yang layak dipercaya antara perjalanan nabi Islam dengan Isa Al-Masih, peristiwa yang tidak ada saksi mata, atau peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang?

2. Bila saudara ingin menuju satu tempat yang belum pernah saudara kunjungi, siapakah yang akan saudara ikuti. Orang yang berasal dari tempat tersebut, atau orang yang tidak tahu sama sekali?

3. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih satu-satunya yang suci (Qs 19:19). Isa  Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61). Menurut saudara, mengapa Al-Quran memberi gelar tersebut kepada Isa Al-Masih, dan bukan kepada Muhammad?

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Hikmah Isra Miraj Dan Kenaikan Isa Al-Masih
  2. Kaitan Makna Isra Miraj, Kenaikan Isa Al-Masih Dan Jaminan Sorga
  3. Islam Dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Sorga!”
  4. Isra Miraj, Malam Penglihatan Muhammad
  5. Mengapa Isa Dinaikkan Ke Sorga, Tapi Muhammad Dimakamkan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Perjalanan Nabi Islam ke Sorga, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Muhammad, Muhammad Menurut Nasrani

Reader Interactions

Comments

  1. Mirdawaty mengatakan

    3 Juni 2013 pada 9:16 am

    *
    Allah yang menceritakan kepada kami perjalanan Nabi Muhammad ke surga melalui kitab Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Juni 2013 pada 12:53 pm

      ~
      Saudara Mirdawaty,

      Terimakasih untuk menjelaskan yang saudara berikan. Jika tidak keberatan, dapatkah saudara mencantumkan ayat Al-Quran dimana Allah menceritakan kepada umat Islam perjalanan Muhammad ke sorga?
      ~
      SO

  2. dan mengatakan

    3 Juni 2013 pada 9:28 am

    *
    Topik di atas dibahas dengan saksi mata. Saya mau tanya, dalam Islam diwajibkan mengatakan dua kalimat sahadat. Nah di sini kan kita bersaksi karena melihat kejadian langsung, tapi mengapa kita harus bersaksi dengan hal yang kita tidak pernah lihat sama sekali?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Juni 2013 pada 12:53 pm

      ~
      Maaf saudara Dan, kami kurang mengerti dengan pertanyaan saudara di atas. Kiranya saudara dapat memberi penjelasan bersaksi dalam hal apakah yang saudara maksud.

      Dan bagaimana pandangan saudara mengenai artikel di atas. Dimana ketika Yesus naik ke sorga, disaksikan oleh para pengikut-Nya. Sementara ketika Muhammad mengaku melakukan perjalanan ke sorga, tidak ada yang menyaksikan, bahkan ada yang mengatakan perjalanan tersebut hanya dalam mimpi.

      Bagaimana menurut pendapat saudara
      ~
      SO

  3. diego mengatakan

    3 Juni 2013 pada 9:30 am

    *
    [quote name=”Mirdawaty”]Allah yang menceritakan kepada kami perjalanan Nabi Muhammad ke surga melalui kitab Al-Quran..[/quote]
    Sdri Mirdawaty, selidikilah dengan baik kitab suci anda. Apakah ada saksinya Muhammad ketika melakukan perjalanan ke surga?

    Balas
  4. mayor mengatakan

    3 Juni 2013 pada 9:35 am

    *
    Saudari Mirdawaty,

    Saya ingin menegaskan bahwa Yesus tidak mati. Yesus bangkit dari kematian dan naik ke sorga yang disaksikan oleh orang banyak.

    Sebelum Anda katakan bahwa Islam adalah agama yang benar, silahkan Anda berdoa dan bertanya kepada Allah, apakah semua yang Anda katakan itu benar atau tidak. Tanyalah kepada Allah berulangkali dan dengan sepenuh hati.

    Balas
  5. Fery Gunawan mengatakan

    3 Juni 2013 pada 11:40 am

    *
    @Sdr Mirdawaty,

    Menurut saya, maaf, Anda tidak mengenal sejarah Al-Quran, dan terlebih lagi tidak mengenal Alkitab sama sekali. Anda tidak punya Alkitab? Klik gambar Alkitab dibawah dan silahkan Anda belajar dari sana.

    @Sdr Dan,

    2 kalimat sahadat itu hanya pengakuan jika ada yang hendak memeluk Islam. Jelas berbeda dengan jika Anda menyaksikan kejadian dimana Nabi Muhammad yang “katanya” pergi ke surga. Maaf, sebenarnya tidak ada satu orangpun yang pernah/sampai di surga kecuali Isa/Yesus karena Isa/Yesus memang tinggal di surga, dirumah BapaNya (Allah). Dan bagi setiap manusia berdosa, surga itu suci.

    @Sdr Hamba Allah,

    Nabi Muhammad mengetahui tentang bayi itu dari para pendeta Bidat yang pada masa itu banyak melakukan perjalanan. Pengetahuan/bekal menjadi seorang missionaris pada waktu itu diperoleh dari para bidan Romawi yang menjajah Israel. Romawai terkenal dengan kemajuannya dalam berbagai bidang, jadi bukan hal yang aneh/mujizat dapat mengetahui hal itu.

    Balas
  6. diego mengatakan

    3 Juni 2013 pada 12:26 pm

    *
    Ddr Sang Hamba,

    Apakah kata “Dia” itu juga asma Allah? Tentu tidak, bukan?

    Yang saya mau tunjukkan di sini adalah, rekan-rekan Muslim selalu mengatakan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah, Al-Quran adalah kitab yang diturunkan Allah. Itu berarti Allah sendirilah yang langsung berfirman atau berkata-kata. Tetapi pada kenyataannya ada kata “Dia” dalam ayat Al-Quran, padahal seharusmya menggunakan kata “Aku” (kalimat langsung).

    Jadi kalaupun menggunakan asma Allah tidak menggunakan kata “Dia”.

    Contoh:
    1. Aku adalah Allah yang Maha Kuasa, beginilah firman-Ku:…
    2. Akulah Allah yang Maha Pengasih, dengarkanlah Firman-Ku…

    Bandingkan dengan kata “Dia”
    1. Hanya kepada Dia-lah engkau menyembah…
    Bukankah kalimat ini bukan Allah yang langsung berfirman?

    Silakan Anda memeriksa kembali, dan ini bukan masalah utang-piutang.

    Balas
  7. staff mengatakan

    3 Juni 2013 pada 12:57 pm

    ~
    Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:

    1. Manakah yang layak dipercaya, peristiwa yang tidak ada saksi mata, atau peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang?

    2. Bila saudara ingin menuju satu tempat yang belum pernah saudara kunjungi, siapakah yang akan saudara ikuti. Orang yang berasal dari tempat tersebut, atau orang yang tidak tahu sama sekali?

    3. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih satu-satunya yang suci (Qs 19:19). Isa Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61). Menurut saudara, mengapa Al-Quran memberi gelar tersebut kepada Isa Al-Masih, dan bukan kepada Muhammad?

    Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus. Dan bila saudara ingin memberi komentar yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: [email protected]

    Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.

    Terimakasih.
    ~
    SO

    Balas
  8. adam mengatakan

    3 Juni 2013 pada 1:12 pm

    *
    Kutipan bahwa Isa saat ini ada di sorga dalam Qs 43:61 adalah salah. QS 43:61 tersebut terjemahannya sbb: “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku (Allah). Inilah jalan yang lurus”

    Mohon staf belajar Al-Quran dengan baik.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2013 pada 7:26 am

      ~
      Saudara Adam,

      Terimakasih untuk koreksi yang saudara berikan.
      ~
      SO

  9. Sang Hamba mengatakan

    3 Juni 2013 pada 1:14 pm

    *
    Sdr. Staf IDI

    Sebenarnya komentar saya hanya menjawab pertanyaan pada artikel sebelumnya, karena pertanyaan sdr Diego belum saya jawab. Karena sdr. Diego, sdr. Mayor, dan sdr. Fery Gunawan mengejar saya dengan pernyataan dan pertanyaan, makanya saya menanggapinya. Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2013 pada 7:27 am

      ~
      Saudara Sang Hamba,

      Dalam memberi komentar, kami memuat beberapa aturan. Dan salah satu aturannya adalah komentar tidak boleh keluar dari topik diskusi.

      Nah, bila saudara memberi komentar untuk artikel lain, tentu orang yang membacanya akan jadi bingung. Jadi, saran kami, bila saudara memberi jawaban atas pertanyaan dari teman lain, ada baiknya saudara kembali ke artikel tersebut. Tidak memberikan jawaban di artikel yang berbeda.

      Kiranya saudara dapat maklum. Terimakasih karena saudara sudah berkenan bergabung di forum ini.
      ~
      SO

  10. delete mengatakan

    3 Juni 2013 pada 2:44 pm

    *
    Nabi Isa tidak terangkat ke-sorga.

    Qs 23.50 “Dan Kami (Allah) jadikan ibn Maryam beserta ibunya (sebagai) suatu bukti, dan Kami (Allah) melindungi keduanya di suatu tanah tinggi yang rata, yang ada padang rumput dan mata air”

    Berdasarkan bukti-bukti fisik yang ditemukan, jelas yang dimaksud “tempat tinggi” adalah daerah Kashmir di India. Bahwa Yesus tinggal di Kashmir setelah selamat dari penyaliban, diungkapkan dalam Veda (Bhavisya-Puran a) yaitu kisah pertemuannya dengan Raja Shalivahana (=Shalevahin), cucu Raja Vikramaditya, di daerah Huna (dekat kota Srinagar di Kashmir sekarang) yang menjadi wilayah Kerajaannya. (Bhavisya-puran a, Skanda III Bab 2 sloka 26-27)”.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juni 2013 pada 7:28 am

      ~
      Saudara Delete,

      Sebagai pengelola situs ini saya harus menghargai setiap orang yang memberi pendapat. Maaf, saya tertawa ketika membaca penjelasan saudara di atas. Sampai-sampai saya bingung bagaimana harus menanggapi cerita konyol tersebut.

      Saudara Delete, bila memang saudara rindu untuk mencari kebenaran. Saran kami jangan membaca sumber yang salah. Saudara tidak perlu repot-repot pergi ke India untuk membuktikan apakah Yesus benar diangkat ke sorga atau tidak.

      Saudara cukup membaca dan mempelajari Alkitab. Maka di sana semua telah dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Bila saudara kesulitan mendapatkan Alkitab, saudara dapat melihat di bagian paling bawah situs ini, di halaman utama. Alkitab ditulis dalam bahasa Indonesia, jadi saudara akan mudah untuk memahami isinya.
      ~
      SO

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 46 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi-nabi Berdosa?
  • Nabi Islam Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke…
  • Benarkah Ramalan Nabi Islam Tertulis Dalam Taurat Ulangan…
  • Apakah Sholawat Nabi Dapat Membela Umat Islam?
  • Apakah Nabi Islam Disebut dalam Kitab Taurat?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami