Muhammad adalah salah satu dari dua puluh lima nabi yang harus diimani oleh Umat Muslim. Muhammad juga mempunyai tempat yang paling istimewa di hati mereka, sebab mereka percaya, selain nabi terakhir, Muhammad juga membawa ajaran Islam. Namun, kita perlu tahu bagaimana pandangan orang Kristen tentang nabi Muhammad? Apakah nabi Islam mempunyai kedudukan di hati orang Kristen?
Penilaian Alkitab dan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
Tidak mudah bagi orang Kristen menjelaskan siapakah Muhammad sebenarnya. Apakah dia benar seorang nabi seperti yang diakui oleh umat Muslim, atau hanya manusia biasa yang merasa mendapat pewahyuan dari Allah.
Orang Kristen tidak dapat memberi penilaian kepada Muhammad bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mereka bersikap demikian, yaitu:
Faktor pertama: Ditemukannya ajaran Muhammad yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Seperti naik haji. Menurut orang Kristen, mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dan mencium batu hitam mustahil merupakan ajaran dari Allah. Ajaran lainnya adalah arah kiblat ketika sembahyang. Menghadap hanya pada satu arah pada saat-saat tertentu menunjukkan bahwa Allah bukanlah Allah yang tak terhitung atau terbatas, Allah yang dapat berada dimanapun pada saat yang bersamaan.
Faktor kedua: Yang menyebabkan umat Kristen menolak kenabian Muhammad adalah Shalawat Nabi yang harus disampaikan kepadanya. Pada Sura Al-Ahzab 33:56 tafsiran Al-Quran Departemen Agama RI tahun 1978, catatan kaki No.1230 berbunyi: Bershalawat jika dari Allah artinya memberi rahmat, jika dari malaikat-malaikat artinya meminta ampunan (dosa), jika dari umat Islam/Mukmin artinya berdoa supaya kepada Nabi Muhammad diberi rahmat (dan kemuliaan) seperti misalnya “Allahu-Ma Shalliala Muhammad”. No.1231 – Dengan mengucapkan perkataan seperti “Assalamu Alaika Ayyuhan Nabi” artinya: Semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi (Muhammad).
Bagaimana mungkin orang Kristen dapat mengikuti seorang Pemimpin yang keselamatannya masih perlu didoakan oleh pengikutnya?
Faktor ketiga: Tidak adanya nubuat dalam Injil maupun kitab-kitab sebelumnya tentang kedatangan Muhammad.
Penjelasan di atas hanya beberapa factor saja yang menjadi alasan penilaian orang Kristen tentang nabi Muhammad. Tapi, jika Anda ingin mengetahui alasan lain, Anda dapat menanyakan lewat email kepada staff kami.
Muslim Mengklaim Ayat Alkitab Nubuat Atas Muhammad
Berbagai usaha dilakukan oleh orang Muslim untuk mendapatkan nubuat atas Muhammad dalam Alkitab, salah satunya adalah Taurat, Kitab Ulangan 18:18, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Jelas nubuat di ayat menunjuk pada Isa Al-Masih, bukan Muhammad. Karena Isa Al-Masih berasal dari kaum mereka, yaitu Israel.
Ayat lain adalah Injil Rasul Besar Yohanes 14:26, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Umat Muslim mengartikan bahwa yang dimaksud dengan Penghibur di atas adalah Muhammad. Jelas hal itu salah! Karena Penghibur yang dimaksud adalah Roh Kudus.
Isa Al-Masih, Satu-satunya Yang Mampu Menyelamatkan Manusia
Alkitab merupakan sumber ajaran dan kepercayaan orang Kristen. Jika Alkitab memuat tentang Muhammad, tentulah orang Kristen dapat menerimanya sebagai nabi seperti halnya nabi-nabi sebelumnya. Tetapi tidak ada satupun ayat dalam Alkitab yang menyebut namanya. Hal ini menyebabkan umat Kristen menolaknya sebagai nabi.
Selain itu, orang Kristen tidak membutuhkan nabi selain Isa Al-Masih. Melalui Isa Al-Masih setiap orang dapat memperoleh Keselamatan dan Hidup Kekal. Dalam Isa Al-Masih orang dapat menemukan Jalan dan Kebenaran, karena Dia sendiri adalah Jalan dan Kebenaran itu.
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Yohanes 14:6). Isa Al-Masih adalah sang “Jalan.” Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
Rindukah Anda mengenal Isa Al-Masih? Staff kami dapat menolang Anda. Silakan hubungi di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan saudara tentang tiga alasan orang Kristen menolak Muhammad sebagai nabi terakhir sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas?
- Setujukah saudara dengan semua alasan yang sudah dijelaskan di atas? Sebutkan alasan saudara!
- Menurut saudara, apakah memang manusia masih membutuhkan seorang nabi untuk menyelematkan mereka selain Isa Al-Masih? Jelaskan alasanya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Daniel indro wismantoro mengatakan
~
Seharusnya umat Islam harus berani dalam menyelidiki lewat Al-Quran, hadits/literatur-literatur lainnya tentang siapa sebenarnya Muhammad ini, karena dari buahnyalah anda akan mengetahui ajaran mana yang berasal dari Tuhan.
Jclovers mengatakan
~
Saudara Ledypasribu,
Maaf, anda bilang itu Yudas yang disalib, itu dari mana? Apa ada ayat Al Quran yang menyatakan itu Yudas Iskariot?
Salam
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Jclovers,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami berharap saudara Ledypasribu dapat menjelaskan dengan mencantumkan bukti-bukti konkret bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan, tetapi Yudas. Hal ini akan membantu setiap orang di forum ini mengetahui kebenaran sesungguhnya. Terima kasih.
~
Solihin