• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Muhammad > Peranan Muhammad > Nabi Islam Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga

Nabi Islam Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga

8 Juli 2013 oleh Web Administrator 616 Komentar

 

Jalan yang dilalui seseorang- Simbol jalan ke surgaMungkin Anda pernah bertanya: “Bagaimana manusia bisa sampai ke surga?” Atau, “Manakah jalan ke surga yang benar?”

Jika ingin sampai ke suatu tujuan yang sulit, sering kali kita memerlukan pemandu jalan. Ia akan menolong menunjukkan rute yang benar. Supaya kita tidak tersesat.  Sebab banyak pilihan salah di tengah jalan.

Saya mempunyai seorang teman yang bekerja sebagai tour guide (pemandu tur). Pekerjaan ini menyenangkan. Mereka dapat berjalan-jalan ke daerah wisata sambil bekerja.

Peranan pemandu tur sangat penting. Dia harus dapat memastikan rombongannya tiba dengan tepat di tujuan. Jangan sampai tersesat ke tempat lain. Ia harus mengenal dengan baik tempat yang akan dituju.

Adakah pemandu jalan ke surga yang benar? Dapatkah kita yakin mengikuti petunjuknya agar pasti selamat?

Banyaknya Tawaran Jalan Menuju Surga

Di zaman modern banyak tawaran menarik kepada masyarakat. Namun, sebagian menipu dan menyesatkan.

Penipuan terjadi di bidang sekuler maupun rohani. Ada banyak aliran sesat (sekte) agama. Misalnya, aliran Salamullah yang didirikan oleh Lia Aminudin. Ahmadiyah yang dinyatakan agama Islam sebagai aliran sesat. Ataupun sekte Kristen, saksi Yehova.

Semua aliran ini menawarkan surga. Namun, apakah ada jaminan jalan yang benar? Dapatkah Anda yakin jika mengikutinya akan mendapatkan jalan ke surga?

Kerinduan Mukmin Mendapatkan Jalan Yang Lurus

Setiap mukmin rindu surga. Salah satu doa utama adalah Ihdina-sirat al-mustaqim. “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).

Dalam Hal ini mukmin percaya bahwa Nabi Islam memberi petunjuk jalan. “…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (Qs 42:52).

Hal ini seperti seseorang yang sedang dalam perjalanan mencari tempat. Ia berharap mendapatkan peta jalan yang benar. Tujuan akhirnya agar bisa sampai ke surga.

Manusia Penuh Dosa Tidak Bisa Mencapai Jalan Ke Surga

Namun, banyak peraturan yang menjadi kewajiban untuk mukmin ikuti. Semua hal ini menjadi syarat dari peta jalan. Tujuannya agar bisa mendapatkan jalan yang lurus.

Mukmin perlu sholat lima waktu sehari, seumur hidup. Tidak boleh lalai memenuhi kewajiban puasa. Perlu menunaikan ibadah haji. Perlu hidup baik dan beramal.

Menjalankan setiap kewajiban ini sangat sulit dan bisa menjadi beban berat. Bagaimana jika tidak sanggup memenuhi semuanya?

Al-Quran memberi banyak peringatan.  Manusia berdosa sulit mencapai surga. “…Barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).

Masalahnya setiap manusia berdosa! Bahkan seorang nabi pun tidak luput dari dosa. “…Mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad) dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan …” (Qs 47:19).

Karena itu petunjuk dalam Al-Quran menyatakan mukmin akan mendatangi neraka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Dalam keadaan seperti ini adakah pertolongan bagi manusia?

Cara Allah Menyatakan Jalan Ke Surga

Allah adalah Maha Kudus. Dosa kecil ataupun besar tetaplah dosa di hadapan-Nya. Dosa memisahkan manusia dari Allah.

“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu. Dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Taurat, Yesaya 59:2).

Karena manusia berdosa maka memang layak mendapat hukuman. “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Roma 6:23).

Allah mengasihi manusia. Ia ingin manusia berdosa bisa selamat. Allah menyatakan jalan-Nya melalui Isa Al-Masih. Ia adalah sang Kalimatulah. Isa menjadi petunjuk Allah bagi manusia.

Isa sendiri menyatakan Ia adalah jalan. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku’” (Injil, Yohanes 14:6).

Jadi, jelas Isa adalah jalan lurus kepada Allah. Ia menjadi petunjuk dan teladan untuk mencapai surga.

Isa memang adalah petunjuk dan rahmat Allah bagi manusia. Al-Quran sendiri mengakui hal ini.

  • Isa menyatakan perkataan yang benar (Qs 19:34).
  • Isa memberi petunjuk dan cahaya (Qs 5:46).
  • Isa terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45).
  • Isa memberi petunjuk mengenai hari kiamat (Qs 43:61).

Seperti manusia dalam perjalanan ke tempat yang sulit. Jauh lebih mudah jika ada pemandu jalan. Sering kali peta bisa membingungkan. Bahkan bisa menunjukkan informasi yang kurang tepat. Namun, pemandu jalan dapat menuntun dengan kepastian sampai tujuan.

Isa Al-Masih Adalah Jalan Ke Surga Yang Pasti

Isa Al-Masih adalah jalan, satu-satunya “Jalan Lurus”. Ia adalah sang pemandu jalan. Ia memberi jaminan kepastian surga kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. 

Jika mengimani Isa maka Allah akan mengampuni dosa manusia. Anda bisa mendapatkan jalan-Nya untuk ke surga.

“Kristus [Isa Al-Masih] sendiri memikul dosa-dosa kita pada diri-Nya di atas kayu salib, supaya kita bebas dari kekuasaan dosa, dan hidup menurut kemauan Allah…” (Injil, 1 Petrus 2:24 BIS).

Isa Al-Masih adalah jalan yang pasti membawa ke surga! Mari mengimani-Nya sekarang!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:

  1. Mengapa agama-agama dunia kurang suka menerima Isa Al-Masih adalah Jalan ke surga?
  2. Dengan cara apakah seseorang dapat bersih dari dosa sehingga Allah mendengarkan doanya?
  3. Mengapa agama-agama dunia sulit memberi jaminan masuk surga pada umatnya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di:[email protected].

Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.

[Staff Isa dan Islam – Kami mempersilakan saudara membaca kesaksian tentang orang-orang Islam yang sudah menemukan “Jalan” keselamatan.]

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Rahmat Allah Dan Jaminan Keselamatan
  2. Muslim Dan Nasrani Minta, “Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke Surga!”
  3. Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Surga?
  4. Mukmin Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?
  5. Jaminan Keselamatan Ada Dalam Isa Al-Masih Atau Muhammad?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan Ke Surga” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Muhammad, Peranan Muhammad

Reader Interactions

Comments

  1. wito mengatakan

    8 Juli 2013 pada 1:08 am

    *
    Inilah jalan yang lurus menuju sorga menurut Isa Al Masih:

    “Isa berkata: Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia (Allah). Inilah jalan yang lurus” (Qs 3:51).

    “Isa berkata: Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia (Allah) oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus” (Qs 19:36).

    “Isa berkata: Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia (Allah), ini adalah jalan yang lurus” (Qs 43:64).

    Jalan menuju sorga menurut ajaran Isa Al-Masih yang asli adalah hanya menyembah Allah. itulah shirootummustaq iim (jalan yang lurus).

    Kalau ada pengikut Nabi Isa yang justru menyembah Isa, berarti bukan ajaran asli dari Isa Al-Masih.

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juli 2013 pada 3:54 am

      ~
      Saudara Wito,

      1. Benarkah ayat-ayat Al-Quran yang saudara kutip di atas adalah perkataan Isa Al-Masih?

      2. Apakah dengan hanya menyembah Allah, seseorang sudah pasti masuk sorga? Bagaimana dengan urusan dosa yang dilakukan? Perhatikan ayat ini: “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81). Bukankah tidak ada manusia yang tidak berdosa?

      Inilah sabda Isa yang sebenarnya: “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      SO

  2. fidy mengatakan

    8 Juli 2013 pada 4:08 am

    *
    Jawaban untuk staf IDI,

    1. Kami umat Muslim tidak pernah menolak kenabian Isa Al-Masih, kami semua mengimaninya sebagai nabi dan jalan menuju Allah yang diperuntukkan hanya kepada kaum Israil.

    2. Cara seseorang agar dapat bersih dari dosa adalah dengan cara bertobat yang sebenarnya, di dalam Islam disebut Taubat Nasuha. Hal itu juga dikatakan Yesus dalam Kitab anda, silahkan baca: Injil, Rasul Besar Matius 3:8; Injil, Surat Wahyu 2:21; Injil, Rasul Markus 6:12; Injil, Rasul Lukas 5:32; Injil, Rasul Besar Matius 4:17, dll.

    Dan Al-Quran menyatakannya dalam Qs 4:17; Qs 9:104; Qs 25:71; Qs 40:3, dll. Jadi bukan menerima Yesus sebagai Tuhan.

    3. Jaminan Allah akan surga sangat jelas di dalam Al-Quran, dan itu adalah jaminan pasti langsung dari Allah, banyak sekali ayatnya di dalam Al-Quran misalnya: Qs 2:25; Qs 22:23; Qs 22:14; Qs 65:11; Qs 18:107, dll

    Mana ayatnya dalam Bible?

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juli 2013 pada 3:54 am

      ~
      Saudara Fidy,

      Terimakasih atas usaha saudara menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Ijinkami kami sedikit memberi tanggapan.

      1. Kami menghargai kepercayaan saudara terhadap Isa Al-Masih sebagai nabi untuk bangsa Israel. Walau sebenarnya Isa Al-Masih datang bukan hanya untuk bangsa Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia. Bangsa Israel adalah bangsa yang pertama untuk diselamatkan karena bangsa tersebut adalah umat pilihan Allah yang telah dilebihkan atas segala umat (Qs 2:47).

      Namun tujuan utama Isa datang ke dunia adalah “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul besar Matius 20:28).

      2. Islam dan Kristen mempunyai pandangan yang berbeda akan hasil pertobatan. Bila Islam melihat pertobatan dapat menghapus dosa, tidak demikian halnya dengan Kristen. Karena Allah tidak mungkin dapat “disogok” dengan perbuatan baik agar dosa diampuni.

      Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan. Jadi, dosa tidak dihapus oleh pertobatan. Tetapi melalui iman kepada Yesus Kristus atau Isa Al-Masih.

      3. Saudara benar, dalam Islam memang ada beberapa jaminan untuk masuk sorga. Tapi sayangnya jaminan tersebut masih dalam tahap mudah-mudahan atau insyallah, atau tumpang tindih dengan ayat lain. Contoh Qs 2:25 yang saudara berikan. Dikatakan orang yang beriman dan berbuat baik bisa langsung masuk sorga. Bagaimana dengan ayat ini: “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81). Bukankah tidak ada manusia yang tidak berdosa?
      ~
      SO

  3. Alif mengatakan

    8 Juli 2013 pada 8:27 am

    *
    To: Staff IDI,

    Dari pemaparan artikel anda berpendapat bahwa dunia adalah tempat “wisata”. Dan pastilah siapa saja orangnya jika berwisata akan mencari kesenangan belaka. Jadi apakah staff IDI hidup di dunia hanya untuk bersenang-senang? Dalam keimanan saya dunia ini adalah tahapan kehidupan yang harus dijalani setiap manusia dengan kebaikan dan amal baik. Baik itu kepada sang Pencipta maupun sesama manusia.

    Pertanyaan saudara dari soal 1,2,3 telah dijawab di komentar saudara #fidy di atas, dan.

    A. Apakah umat Kristiani sudah dijamin pasti masuk surga oleh Yesus?

    B. Bagaimana jika ia (Kristiani) mencuri, memfitnah, berbohong (dan hal perbuatan buruk lainnya). Apakah juga akan dijamin masuk surga tanpa diazab di api neraka?

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juli 2013 pada 3:55 am

      ~
      Saudara Alif,

      Setiap wisata mempunyai aturan yang harus dipatuhi, bukan? Menurut saya yang namanya wisata tidak hanya bersenang-senang. Contoh: anak sekolah yang pergi berwisata, mereka bukan hanya bersenang-senang tetapi juga belajar.

      Demikian juga manusia di dunia. Walau kami menyebutnya dengan kata “wisata” bukan berarti manusia di dunia hanya bersenang-senang. Tetapi ada hal-hal yang harus kita lakukan sebagai tanggung-jawab kepada sesama juga kepada Sang Pencipta.

      Ketika seseorang sudah masuk sorga, maka dia tidak akan dikeluarkan lagi ke neraka. Demikian juga ketika seseorang sudah masuk neraka, maka dia akan selamanya di sana.

      Dalam kekristenan dasar keselamatan atau jaminan pasti masuk sorga adalah iman kepada Yesus Kristus. Ketika seseorang sudah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan juruselamatnya, maka dia wajib hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
      ~
      SO

  4. Isa Al-Masih mengatakan

    8 Juli 2013 pada 11:58 am

    *
    Staff IDI,

    Jalan yang lurus dan benar menurut Bible dan Al-Quran harus mengakui bahwa Tuhan hanya Allah dan Isa Al-Masih salah seorang nabi dan rasul Allah.

    Pernyataan Malaikat Jibril: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa Al-Masih yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).

    Pernyataan Isa Al-Masih: “. . .Dan Dia (Allah) menjadikan aku (Isa Al-Masih) seorang nabi. . .” (Qs 19:30).

    Pernyataan umat Israel bahwa Isa Al-Masih seorang nabi ketika Isa Al-Masih masih di sekitar mereka: “Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah Nabi Isa Al-Masih dari Nazareth di Galilea” (Injil, Rasul Besar Matius 21:11).

    Firman Allah: “Isa Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa Rasul. . .” (Qs 5:75).

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juli 2013 pada 12:02 pm

      ~
      Saudara Isa Al-Masih,

      Memang bukan sesuatu yang mudah untuk memahami Pribadi Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Kalimatullah yang telah menjadi manusia, walaupun sebenarnya Al-Quran sendiri menyatakan hal itu.

      Jalan yang lurus bukan semata-mata hanya mengakui Allah dan Isa Al-Masih sebagai nabi. Sebab, dengan adanya pengakuan tersebut tidak serta merta membuat dosa-dosa yang telah dilakukan hilang begitu saja.

      Dosa adalah hal yang harus ditangani secara serius selain mengakui Allah sebagai Sang Pencipta. Sebab, jelas setiap umat beragama mengakui akan adanya Tuhan Sang Pencipta. Tetapi bagaimana dosa dapat diselesaikan? Inilah yang perlu diperhatikan.

      Dalam Kitab Suci Injil dikatakan, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).

      Dosa-dosa tersebut tidak dapat hilang hanya dengan mengakui Allah sebagai Pencipta. Dosa-dosa itu perlu dibersihkan, agar manusia dapat masuk ke dalam sorga Allah. Dan hanya Isa Al-Masih yang dapat melakukannya “Ia [Isa Al-Masih] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib…” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).
      ~
      SO

  5. uburdur mengatakan

    8 Juli 2013 pada 12:02 pm

    *
    Saya saja yang Islam tidak ada jaminan masuk surga. Karena saya Islam KTP.

    Kalau nanti ada yang masuk ke surga, itu karena dia memang berusaha. Kalau nanti ada yang masuk neraka, bukan karena Tuhan tak sayang hamba-Nya. Semua terserah kita.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juli 2013 pada 12:02 pm

      ~
      Saudara Uburubur,

      Memang sorga atau neraka adalah pilihan kita. Semua tergantung pada kita, apakah kita akan memilih sorga atau neraka. Benar apa yang saudara katakan, ketika seseorang nantinya masuk neraka, bukan berarti Allah tidak sayang, tetapi hal itu adalah pilihan yang dibuat oleh manusia.

      Bagi mereka yang ingin memilih masuk sorga, selagi masih hidup di dunia dan mempunyai kesempatan. Ada baiknya kita mencari tahu bagaimana cara yang benar dapat masuk sorga.

      Isa bersabda, “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa Al-Masih adalah satu-satunya “Jalan Lurus” yang dapat memberi jaminan sorga kepada setiap orang.
      ~
      SO

  6. kumbang mengatakan

    8 Juli 2013 pada 1:30 pm

    *
    Staf IDI,

    Kenapa umat Kristiani menempuh jalan yang sesat yaitu menyembah Isa/Yesus. Padahal Isa memerintahkan pengikut-Nya hanya menyembah Allah sebagai jalan yang lurus untuk masuk surga.

    Isa berkata: “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia (Allah). Inilah jalan yang lurus” (Qs 3:51). Lihat juga Qs 19:36, Qs 43:64.

    “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya” (Qs 98:6).

    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya” (Qs 98:7-8).

    “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga ….”(QS 9:72).

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Juli 2013 pada 2:53 pm

      ~
      Saudara Kumbang,

      Ada Firman “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Begitu juga Qs 43:61 mencatat bahwa Isa Al-Masih adalah jalan yang lurus. Keterangan ayat-ayat ini tidak terbantahkan.

      Mengenai pengikut Isa Al-Masih. Al-Quran justru berkata bahwa mereka dimuliakan hingga akhir masa sebab mereka ada di jalan yang lurus. Hal ini bertentangan dengan ayat yang saudara pakai.

      Qs 3:55 “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”

      Apakah saudara sudah menemukan jalan yang lurus?
      ~
      NN

  7. praditya mengatakan

    8 Juli 2013 pada 2:34 pm

    *
    “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

    Maksudnya bukan diartikan secara mentah. Tapi coba lihat teladan-teladan Yesus yang selalu mengasihi, mengampuni orang yang menyakiti, tidak pernah menyuruh orang untuk membunuh sesama, melarang untuk iri hati.

    Nah teladan-teladan itulah yang jika diterapkan dalam hidup kita akan menjadi jalan kita masuk sorga. Seandainya ada orang Kristen yang mabuk-mabukan, berbohong, mencuri berarti dia tidak mengikuti teladan Yesus dan bisa juga masuk neraka.

    Yesus disalib untuk menebus dosa manusia yang sungguh-sungguh mau bertobat. Bertobat dalam artian tidak mengulangi kesalahan lagi. Jika masih mengulangi kesalahan lalu bertobat lalu mengulangi kesalahan lagi sama saja mencobai (mempermainkan) Allah. Memang benar Allah Maha Pengampun, tapi apakah kita harus mempermainkan-Nya dengan tobat kumat?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juli 2013 pada 12:03 pm

      ~
      Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.

      “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).

      Bagaimana dengan orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan atau masih berdosa? Firman Allah mengatakan “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

      Seseorang yang ingin mendapatkan hidup kekal, pertama yang harus dilakukan adalah menerima dan mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Setelah itu, hidup dalam pertobatan atau hidup sesuai kebenaran firman Allah.
      ~
      SO

  8. fidy mengatakan

    9 Juli 2013 pada 5:06 am

    *
    Staff IDI,

    1. Bukan hanya menurut Al-Quran, tapi juga berdasarkan Kitab yang anda yakini bahwa Yesus diutus sebagai nabi hanya untuk bani Israel (Injil, Rasul Besar Matius 10:5-6, 15:24). Bani Israel umat pilihan dan dilebihkan atas segala umat hanyalah pada masa itu, sementara umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (Qs 3:110)

    2. Kitab anda mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Injil, Surat Yakobus 2:26). Artinya Iman harus disertai dengan amal perbuatan baik. Jika berbuat dosa, maka harus segera bertobat. Shaum Ramadhan juga sebagai upaya pembersihan dosa, makanya disebut bulan Maghfirah, bulan penuh ampunan.

    3. Baca lagi ayat Al-Quran tentang jaminan surga dari Allah yang saya kutip di atas, apakah terdapat kata “Mudah-mudahan” atau “Insya Allah”? Itu semua adalah ayat tentang jaminan pasti langsung dari Allah tentang surga bagi mereka yang beriman dan beramal.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juli 2013 pada 12:04 pm

      ~
      Saudara Fidy,

      1. Tidak ada dalam Alkitab ayat yang mengatakan bahwa bangsa Israel hanya menjadi umat pilihan Allah pada masa itu dan sekarang Islam-lah umat terbaik yang dilahirkan manusia. Bila memang bangsa Israel sebagai umat pilihan berlaku hanya pada masa itu, berarti ayat Al-Quran berikut ini sudah tidak berlaku? “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat” (Qs 2:47).

      Isa Al-Masih datang bagi seluruh umat manusia, bukan hanya kepada bangsa tertentu. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

      2. Saudara benar, iman tanpa pertobatan adalah mati. Tetapi apakah pertobatan hanya dilakukan pada bulan tertentu? Menurut kami tidak! Sebab Allah tidak melebihkan satu bulan di antara 11 bulan lainnya. Pertobatan dapat dilakukan setiap saat, tanpa harus menunggu bulan-bulan tertentu.

      3. Benarkah amal ibadah dapat menjamin seseorang masuk sorga? Menurut nabi saudara tidak! “Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” (HSM 2412-2414).
      ~
      SO

  9. Alif mengatakan

    9 Juli 2013 pada 6:09 am

    *
    To: Staf IDI,

    Saudara tentu telah jauh membuat perbandingan yang sama sekali tidak memiliki kesamaan ciri maupun ketentuan. Wisata anak-anak = perjalanan manusia di dunia.

    Demi Allah yang mana hidup dan mati ku di dalam kekuasaan-Nya. Benar-benar akan celaka umat manusia jika berpedoman demikian. Lebih lanjut, staf IDI sama sekali tidak menjawab dengan gamblang pertanyaan sebelumnya.

    A. Apakah umat Kristiani sudah dijamin pasti masuk surga oleh Yesus? iya/ tidak, mana dalilnya?

    B. Bagaimana jika ia (Kristiani) mencuri, memfitnah, berbohong (dan hal perbuatan buruk lainnya). Apakah juga akan dijamin masuk surga tanpa diazab di api neraka? iya/ tidak?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Juli 2013 pada 12:05 pm

      ~
      Saudara Alif,

      Pertanyaan saudara di atas sudah kami jawab dengan jelas. Silakan saudara membaca jawaban kami di komentar saudara sebelumnya.

      A. Keselamatan yang dibawah oleh Yesus bukan untuk agama atau bangsa tertentu atau orang Kristen saja. Tetapi bagi setiap orang yang mau menerima Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, surat Roma 10:9-10).

      B. Seseorang yang sudah menerima Yesus, sebagai konsekwensinya dia harus hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah. Dengan kata lain dia harus menghasilkan buah pertobatan. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Kolose 5:17).
      ~
      SO

  10. moer mengatakan

    9 Juli 2013 pada 8:54 am

    *
    Fidy,

    1. Pelayanan Yesus kristus semasa hidup-Nya memang hanya dilakukan di wilayah Israel saja, namun apa benar keselamatan yang dibawa hanya bagi bangsa Israel? Jelas keselamatan adalah untuk setiap orang, dalam Injil, Rasul Matius 28:19 tertulis “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

    2. Benar, saya setuju dengan anda bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Lalu bagaimana menurut anda perbuatan tanpa iman? Menurut kepercayaan anda, apakah seorang yang bukan Muslim, yang tidak mengakui Muhammad, yang tidak menyembah Allah SWT, namun sepanjang hidupnya hidup baik, menolong sesama dll akan masuk dalam kerajaan sorga? Jadi menurut anda, iman terlebih dahulu baru perbuatan, atau perbuatan lebih dahulu baru iman?

    Jaminan keselamatan dalam Alkitab tertulis dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Juli 2014 pada 3:25 am

      ~
      Saudara Moer,

      Memang benar bahwa keselamatan melalui penebusan Isa Al-Masih bukan hanya untuk bangsa Israel, melainkan untuk semua bangsa di dunia.

      Roh Allah melalui Simeon mengatakan: “Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa” (Injil, Rasul Lukas 2;30-31).

      Hanya beriman kepada Isa Al-Masih saja setiap orang dapat diselamatkan dari kebinasaan kekal. Dan seseorang yang telah diselamatkan, ia pasti melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai bukti imannya.

      “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Injil, Surat Efesus 2:10).
      ~
      Slamet

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 33 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi-nabi Berdosa?
  • Perjalanan Nabi Islam ke Sorga
  • Benarkah Ramalan Nabi Islam Tertulis Dalam Taurat Ulangan…
  • Apakah Sholawat Nabi Dapat Membela Umat Islam?
  • Apakah Nabi Islam Disebut dalam Kitab Taurat?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami