• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Audio Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Muhammad > Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan

Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan

8 Juli 2013 oleh Web Administrator 606 Komentar

tour guideSaya mempunyai seorang teman yang bekerja sebagai tour guide. Pekerjaan tour guide menyenangkan. Mereka dapat berjalan-jalan, melihat daerah-daerah wisata, sambil bekerja. Kebetulan saya hobby traveling ke daerah-daerah bersejarah seperti Yogyakarta.

Peranan seorang tour guide sangat penting dalam sebuah perjalanan wisata. Dia harus dapat memastikan rombongannya tiba dengan tepat di tujuan, tidak tersesat ke tempat lain. Sangat penting, dia tahu jalan yang harus mereka lalui.  Dia juga perlu mengenal dengan baik tempat yang akan dituju.

Tawaran Sesat Sekte-sekte Agama

Di zaman modern ini, cukup banyak tawaran kepada masyarakat yang sangat menarik. Alhasil, masyarakat yang tidak mengerti disesatkan dan ditipu.

Penipuan dan penyesatan ini tidak hanya terdapat dalam dunia sekuler. Dalam dunia rohanipun tidak jarang penyesatan serupa terjadi. Sebut saja Saksi Yehova (sekte sesat Kristen), Ahmadiyah (dinyatakan agama Islam sebagai aliran sesat) dan juga yang sempat menghebohkan beberapa tahun lalu adalah aliran Salamullah yang didirikan oleh Lia Aminudin.

Semua aliran/sekte ini menawarkan satu hal, yaitu “sorga.” Dimana sorga adalah tujuan akhir dari “wisata” manusia selama di dunia.

Agama Dunia, Termasuk Agama Islam Menyediakan “Peta” ke Sorga

Setiap agama mengerti betul kebutuhan umatnya agar mereka tidak tersesat selama dalam perjalanan “wisata” menuju sorga. Untuk itulah setiap agama memberikan “peta” kepada umatnya. Berharap, dengan adanya “peta” mereka dapat tiba dengan selamat ke sorga. 

Dalam Al-Quran dituliskan, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus” (Qs 42:52). Dalam “Peta” yang ditunjukkan Muhammad kepada umat Muslim, dijelaskan persiapan yang harus dilakukan oleh umat Muslim.

Seorang Muslim harus menyediakan pahala yang banyak untuk bekal masuk sorga. Pahala-pahala ini dapat dikumpulkan melalui ibadah, beramal, juga menunaikan ibadah haji. Bahkan ada “tiket” ekspres yang disebut dengan “mati sahid/jihadis.”

Ingat, bekal yang sudah disiapkan itu, belum menjamin sampai ke sorga. Semua masih menunggu belas kasih Allah (insyaallah).

Semua Manusia Berdosa

Dari “Peta” yang terbuka ini, timbul satu pertanyaan: Bagaimana dengan dosa? Jelas manusia yang sudah identik dengan dosa, tidak pernah terhindar dari dosa. Dan dosa sekecil apapun akan membawa seseorang dalam kebinasaan. Ini ditulis dalam Kitab Suci Allah, “ Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).

Juga Al-Quran menuliskan, “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81).

Bukankah Allah membedakan dosa kecil dan dosa besar? Jelas tidak! Lihatlah Adam dan Hawa. Mereka hanya memakan buah, tetapi hukumannya besar. Firman Allah kembali menegaskan “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Yesaya 59:2).

Setiap manusia berdosa! Bahkan seorang nabi pun tidak luput dari dosa. Dalam Al-Quran dituliskan, “. . . mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad) dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan” (Qs 47:19).

Manusia Membutuhkan “Jalan” Bukan “Peta”

Demikianlah semua manusia sudah jatuh dalam dosa. Kitab Suci Injil menuliskan bahwa di hadapan Allah semua dosa (kecil/besar) adalah sama. Dosa telah membuat Allah tidak mendengar doa kita. Juga Al-Quran menuliskan neraka adalah tempat kekal orang berdosa.

Lalu, dengan cara apa manusia dapat tiba di sorga dengan selamat dan tidak tersesat? Manusia tidak memerlukan “Peta,” tetapi yang diperlukan adalah “Jalan.” Perhatikanlah permohonan dalam Surah Al-Fatihah dikatakan, Ihdina-sirat al-mustaqim, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).

Isa Al-Masih, “Akulah Jalan”

Suatu hari Isa Al-Masih menjelaskan kepada murid-murid-Nya akan kenaikan-Nya kembali ke sorga. Lalu Tomas, murid-Nya, bertanya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:5).

Perhatikanlah jawaban Isa Al-Masih, “Akulah jalan. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah jalan, satu-satunya “Jalan Lurus” yang dapat memberi jaminan sorga kepada setiap orang.  Nabi Islam menunjukkan kepada satu jalan yang diakuinya tidak pasti membawa ke sorga.  Isa Al-Masih adalah jalan yang pasti membawa ke sorga! 

“Ia [Isa Al-Masih] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran [di sorga]” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24).

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:

  1. Mengapa agama-agama dunia kurang suka menerima Isa Al-Masih adalah Jalan ke sorga?
  2. Dengan cara apakah seseorang dapat bersih dari dosa sehingga Allah mendengarkan doanya?
  3. Mengapa agama-agama dunia sulit memberi jaminan masuk sorga pada umatnya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di:.

Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.

[Staff Isa dan Islam – Kami mempersilakan saudara membaca kesaksian tentang orang-orang Islam yang sudah menemukan “Jalan” keselamatan.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Muhammad

Reader Interactions

Comments

  1. JEN mengatakan

    22 Januari 2015 pada 6:50 am

    ~
    Saudara Pencerah & Hamba Allah,

    Syalom,
    Yesus/Isa Almasih lebih tahu jalan ke surga daripada Muhammad,ya jelas karena Yesus/Isa almasih benar2 asli orang surga. Tidak wajar jika orang surga tidak tahu jalan menuju surga. Tapi jikalau orang bumi tidak tahu jalan menuju surga, itu hal wajar sebab dia orang bumi, tinggal di bumi, beraktifitas di bumi, dll.

    Agar tidak tersesat, pilihan yang efektif adalah Yesus/Isa Al-Masih.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 6:54 am

      ~
      Sdr. Jen,

      Terimakasih untuk tanggapan Anda kepada Saudara Pencerah & Hamba Allah.
      Kiranya hal ini dapat menjadi perenungan bersama.

      ~
      Yuli

  2. JEN mengatakan

    22 Januari 2015 pada 7:00 am

    ~
    Saudara pencerah & hamba Allah,

    Bacalah Injil Markus 2 ayat 10,di sana jelas & gamblang dengan lantang & berkuasa bahwa Yesus punya kuasa dalam hal mengampuni dosa.

    Pertanyaan saya kepada Anda, apakah ada ayat di Al-Quran yang memberikan fakta bahwa Muhammad dapat berkata selantang dan seberkuasa Yesus/Isa Al-Masih untuk mengampuni dosa?
    Kalau ada ayatnya, mohon dituliskan segera.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 6:56 am

      ~
      Sdr. Jen,

      Terimakasih untuk pertanyaan Anda kepada Sdr. Sang Pencerah dan Sdr. Hamba Allah.
      Melalui pertanyaan Anda, kami juga ingin menambahkan pertanyaan kepada kita semua:

      Jika Yesus berkata bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa (Injil Markus 2:10), siapakah Dia sebenarnya? Bukankah hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa? Jika Yesus bukan Allah, tidakkah Ia sedang menghujat Allah dengan berkata demikian?
      Padahal, secara nyata Al-Quran menulis bahwa Dia terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45). Jadi, mungkinkah Seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat sekaligus juga seorang penghujat Allah?

      ~
      Yuli

  3. JEN mengatakan

    22 Januari 2015 pada 7:08 am

    ~
    Syalom…
    Khusus untuk Sdr. Hamba Allah,

    Yesus/Isa Almasih yang Saudara imani di Al-Quran berbeda dengan Yesus/Isa Al-Masih yang kami muliakan dan imani,Yesus/Isa Al-Masih yang kami imani ialah Dia yang sudah rela turun kebumi, mati di kayu salib, dan bangkit pada hari yang ke tiga.

    Maka pertanyaannya adalah pada saat kiamat nanti, Isa yang manakah yang berkuasa? Isa yang Saudara imani, ataukah Isa yang kami imani?

    Jujur, saya pribadi bertanya, Isa yang manakah yang Saudara imani dari dulu sampai akhir hayat Saudara nanti?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 6:58 am

      ~
      Sdr. Jen,

      Terimakasih untuk pertanyaan Anda kepada Sdr. Hamba Allah.

      Meneruskan pertanyaan yang Anda lontarkan, ijinkan kami bertanya kepada kita semua, khususnya umat Muslim:

      Menjelang kiamat, mengapa yang turun dari sorga ke dunia adalah Isa Al-Masih dan bukan Muhammad? Jika memang benar Muhammad adalah utusan terakhir Allah kepada semua bangsa sedangkan Isa Al-Masih hanyalah utusan untuk bani Israel sebagaimana keyakinan Anda, mengapa bukan Muhammad saja yang tampil di akhir zaman? Bukankah ini pembuktian bahwa ajaran Muhammad membawa keselamatan? Sebaliknya, pertanyaan yang sama juga dapat Anda ganti dengan Isa Al-Masih sebagai subjeknya.

      Kiranya perenungan atas pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membuka hati kita semua terhadap kebenaran.

      ~
      Yuli

    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:04 am

      ~
      Untuk Sdr. Jen,

      Meski argumentasi Anda dalam 3 kolom selanjutnya didasarkan atas kebenaran Firman Allah, namun karena tidak berkaitan langsung dengan topik bahasan artikel, maka untuk membatasi diskusi agar tidak terlalu melebar, kami mohon maaf telah menghapus 3 kolom tersebut.

      Apa yang Anda sampaikan lebih tepat bila dituliskan pada wall komentar dengan topik artikel yang lebih sesuai seperti: tinyurl.com/mwzwr7g atau tinyurl.com/n4bhfb5.

      Terimakasih.

      ~
      Yuli

  4. sang pencerah mengatakan

    28 Januari 2015 pada 10:12 am

    ~
    Jen,

    Anda mengatakan Yesus orang surga dan Muhammad orang bumi. Berarti tergenaplah sudah nubuat tentang Muhammad, karena nabi penolong haruslah seperti Musa dan hanya Muhammad-lah seperti Musa, bukan Yesus. Bagaimana, Saudara?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:10 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Masih ingatkah Anda tentang komentar Anda sendiri kepada Sdr. Kristus? Demikian kami kutipkan:

      “…Yesus berkata : waspadalah terhadap nabi-nabi palsu.Nabi palsu yang dimaksud berarti yang bertentangan dengan ajaran Yesus…”

      Saudara, ajaran Musa terdapat dalam kitab Taurat, dan ajaran Yesus pun menggenapi seluruh kitab Taurat. Nah, bagaimana dengan ajaran Muhammad, bersesuaiankah dengan Taurat? Silahkan simak tanggapan kami sebelumnya (#Staff Isa dan Islam 2015-02-03 13:44) karena argumentasi di dalamnya juga dapat menjawab pertanyaan Anda di atas.

      Mohon maaf, argumentasi Anda tentang poligami kami hapus karena tidak sesuai dengan topik bahasan artikel. Silahkan simak komentar kami kepada Sdr. Jen (# Staff Isa dan Islam 2015-02-03 14:04).

      ~
      Yuli

  5. sang pencerah mengatakan

    28 Januari 2015 pada 10:20 am

    ~
    Jen,

    Anda berbicara tentang Markus 2:10 bahwa Yesus berkuasa dmengampuni dosa. Anda salah, Jen. Yesus bukan Tuhan, dengan seenaknya bisa menghapus dosa. Apalagi Yesus berkata dia tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri. Berarti Yesus tidak bisa menghapus dosa dan Yesus berkata dengan suara lantang, “Dengarlah hai orang Israel, Allah Tuhan kita Tuhan Yang Esa”. Berarti Yesuspun mengakui kalau dirinya bukan Tuhan. Tapi sayangnya, ajarannya sudah tidak seperti yang diajarkannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:13 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Silahkan simak tanggapan kami sebelumnya (# Staff Isa dan Islam 2015-02-03 13:56) dan renungkanlah pertanyaan tersebut. Jika Anda dapat menjawabnya, dasarkanlah pada argumentasi dengan kelogisan berpikir yang berpijak pada kitab Anda sendiri.

      Mengenai sabda Yesus dalam Injil Markus 12:29 seperti Anda cantumkan di atas, silahkan Anda pelajari artikel berikut untuk mengetahui makna sejatinya: http://tinyurl.com/nacvvte

      ~
      Yuli

  6. Peace mengatakan

    30 Januari 2015 pada 8:30 am

    ~
    Shalom,

    Bagi teman-teman yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, Yesus lahir untuk menyelamatkan kita. Kalau Dia datang dengan keagungan-Nya, tidak ada satupun mahkluk bisa melihat-Nya, kita pasti akan binasa. Oleh karena itu Dia datang dengan cara proses manusia yaitu lahir dari perawan Maria. Dia kudus dan agung.

    Kalau teman-teman masih tetap meragukan Yesus sebagai Tuhan, silahkan baca Alkitab, dan berdoalah agar Tuhan Yesus berkenan datang dalam kehidupan teman-teman. Bertobatlah dan terimalah Yesus sebagai Tuhan sebelum Tuhan Yesus datang kedua kalinya untuk menghakimi orang hidup dan yang mati. Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:14 am

      ~
      Sdr. Peace,

      Terimakasih untuk pesan Anda kepada kita semua, khususnya bagi rekan-rekan yang belum mendapatkan anugerah keselamatan. Kiranya hal ini menjadi perenungan kita bersama dalam mengambil langkah yang tepat menerima anugerah Allah.

      ~
      Yuli

  7. sang pencerah mengatakan

    30 Januari 2015 pada 9:14 am

    ~
    Peace.

    Anda betul. Kalau Yesus adalah Tuhan, pasti dia tidak bisa dilihat sesuai dengan kitab anda. Akan tetapi kitab lain mengatakan Tuhan dapat dilihat. Jadi, kitab mana yang betul?

    Perlukah Tuhan lahir? Hanya manusia saja yang lahir. Tuhan tidak memerlukan kelahiran diri-Nya karena Tuhan adalah Maha Kuasa. Berbeda dengan Yesus yang mengatakan kalau dirinya tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri.

    Apakah hanya karena lahir dari seorang perawan, Anda menyebutnya Tuhan? Sadarlah, saudara. Yesus memiliki ibu tapi ayah tidak. Dan pada jaman Yesus ada juga manusia yang lahir seperti Yesus. Mengapa Anda tidak menuhankannya juga? Padahal proses kelahirannya sama.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:17 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Perhatikanlah ayat Alkitab berikut:
      “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)

      Yesus adalah Firman Allah, dan “… Firman itu adalah Allah…”. Jadi, Yesus adalah Tuhan karena Ia adalah Firman Allah yang kekal. Kelahiran-Nya dari seorang perawan menunjukkan kesucian-Nya karena tidak berasal dari benih pria & wanita, tapi dari Roh Kudus/Allah (Injil Lukas 1:35).

      Karena Firman Allah menjelma menjadi manusia Yesus, maka kemuliaan Allah yang sebenarnya tak terlihat oleh keberdosaan kita menjadi terlihat: “… dan kita telah melihat kemuliaan-Nya …”.

      Jawaban tentang perlunya Tuhan lahir menjadi manusia dapat Anda simak pada komentar kami sebelumnya (# Staff Isa dan Islam 2015-02-02 12:40).

      ~
      Yuli

    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:19 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Dalam menangkap fakta sejarah, nampaknya Anda mencomotnya sepotong tanpa melakukan pemeriksaan lebih jauh. Tentu hal ini tidak baik bagi siapapun.

      Jika yang Anda maksud adalah Apollonius dari Tyana (abad pertama), maka argumentasi Anda rapuh. Dengan hanya ditopang oleh satu sumber sejarah tanpa ada pembuktian dari sumber lain, tidakkah Anda menganggapnya sebagai mitos Yunani belaka?

      Berbeda dengan Apollonius, kisah Yesus ditopang oleh Injil maupun catatan-catatan sejarah abad pertama lainnya dari Takitus & Josephus. Jadi, masihkah ketuhanan Yesus diragukan?

      ~
      Yuli

  8. sang pencerah mengatakan

    30 Januari 2015 pada 9:20 am

    ~
    Yesus lahir hanya memiliki ibu. Tapi bagaimana dengan yang lahir tanpa ayah dan ibu? Bukankah ini kelahiran yang luar biasa dan mengapa Anda juga tidak menjadikannya Tuhan? Apalagi Anda menyebut Yesus adalah Tuhan.

    Pertanyaannya: layakkah ada Tuhan memanggil Tuhan yang lain? Jika ada Tuhan memanggil Tuhan, berarti dia bukan Tuhan, tetapi dituhankan. Hanya ada 2 kata:
    Manusia diciptakan oleh Tuhan atau manusia membuat Tuhan? Anda pasti paham, Saudara.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2015 pada 7:23 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Kami berharap Anda bersedia membaca komentar-komentar kami sebelumnya.

      Yesus tidak berasal dari benih ayah maupun ibu, tapi dari Roh Kudus/Allah (# Staff Isa dan Islam 2015-02-03 14:17).

      Jika yang Anda maksud lahir tanpa ayah & ibu adalah Adam, maka ada ketidaktepatan logika. Adam tidak pernah disebut lahir, karena ia tak pernah lahir dari rahim ibu, bukan? Adam tercipta, bukan terlahir. Lagi pula, Adam & Yesus bukan kasus sebanding. Adam adalah manusia ciptaan Tuhan, selamanya tak bisa naik pangkat menjadi Tuhan. Sedangkan Yesus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia karena kemahakuasaan-Nya.

      Konsep pertanyaan “Tuhan memanggil Tuhan” dapat Anda temukan jawabannya melalui artikel berikut: http://tinyurl.com/pvam5vq.

      ~
      Yuli

  9. sang pencerah mengatakan

    3 Februari 2015 pada 10:15 am

    ~
    Untuk staff,

    Asumsi yang Anda berikan sangat bertentangan pula dengan Injil. Anda mengatakan Yesus lahir tanpa ayah & ibu, melainkan dari roh kudus. Apakah Anda sudah menghapus tentang perawan yang suci, Ibunda Yesus?

    Yesuspun lahir dari seorang ibu oleh kuasa Allah sehingga roh ditiupkan ke rahim Maria. Adam & Yesus memang bukan kasus serupa. Tapi dilihat secara logika, Adamlah yang lebih hebat penciptaannya dibanding Yesus.

    Yang Anda sebut naik pangkat Tuhan bukan merupakan jabatan yang seenaknya orang bisa naik pangkat menjadi Tuhan. Dan dimanakah kemahakuasan Yesus, sedangkan dia berkata kalau dia tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri. Berpikirlah.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Februari 2015 pada 2:04 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Sudahkah Anda baca diskusi kita di atas (mulai dari komentar Anda tanggal 15 Jan’14)? Di sana kami banyak menjawab pertanyaan Anda. Jika jeli, pernyataan tentang “Yesus tak dapat berbuat apa-apa” tak akan lagi Anda angkat. Untuk topik tsb, silahkan baca # Staff Isa dan Islam 2015-02-02 12:18.

      Tentang Adam, Anda setuju manusia tak mungkin menjadi Tuhan, bukan? Bagaimana jika dibalik? Bukankah Tuhan Mahakuasa? Jadi, bila Tuhan menjelma menjadi manusia, kita tak mungkin memustahilkannya, bukan? Inilah letak kemahakuasaan Yesus sebagai Tuhan.

      Saat mengandung & melahirkan Yesus, Maria adalah perawan. Jelas bahwa Allah ‘meminjam’ rahimnya tanpa menggunakan sel telur Maria & sperma siapapun untuk membentuk janin Yesus. Proses tsb murni dari kuasa Roh Kudus, yakni Allah sendiri.

      ~
      Yuli

  10. sang pencerah mengatakan

    4 Februari 2015 pada 9:08 am

    ~
    Staff yang ber-ID Yuli,

    Anda beranggapan kalau Tuhan adalah jabatan karena dari peryataan Anda, bagaimana jika dibalik Tuhan menjadi manusia, apakah Tuhan akan turun pangkat, Saudara? Tidak, Tuhan tidak memerlukan semua itu. Justru Tuhan Mahakuasa. Tuhan tidak perlu menjadi manusia dan itupun sudah tersirat kalau manusia tidak dapat melihat Tuhan sesuai yang dikatakan Injil. Dan dimana letak ketuhanan Yesus?

    Belum ada injil yang mengatakan Yesus adalah Tuhan dan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan dirinya adalah Tuhan. Justru Yesus berseru kepada bangsa Israel bahwa Allah Tuhan kita Tuhan Yang Esa. Dan lagi, Yesus melarang umatnya menyembah patung, tapi sangat disayangkan sekarang banyak patung-patung Yesus dan disembah. Bukankah hal ini bertentangan dengan ajaran Yesus?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 3:42 am

      ~
      Sdr. Sang Pencerah,

      Perhatikan apa yang Alkitab tulis berikut:
      “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan … mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia … Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat … bahkan sampai mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:6-8)

      Justru karena Yesus itu Allah Mahakuasa, maka Ia sanggup menjadi manusia & merendahkan diri-Nya untuk menggantikan hukuman maut kekal yang harusnya kita tanggung. Berbeda dengan manusia yang tak mungkin bisa menjadi Tuhan karena ia tidak mahakuasa, bukan?

      Dua komentar kami sebelumnya (# Staff Isa dan Islam 2015-02-03 13:56) dan (# Staff Isa dan Islam 2015-02-02 12:18) telah memberikan contoh bukti ketuhanan Yesus. Bagaimana Anda menanggapinya?

      ~
      Yuli

Baca komentar lainnya:

« 1 … 16 17 18 19 20 … 32 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
  • Seorang Muslim Bertemu Allah di Penjara
  • Seorang Muslim Menemukan Pengampunan
  • Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
  • Isa Al-Masih Dalam Al-Quran
  • Pandangan Al-Quran Tentang Sorga Dan Neraka
  • Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Isa Al-Masih, Bukan Muhammad, Hakim Dan Pembela Di…
  • Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  • Apakah Muhammad Berdosa?
  • Apakah Muhammad Dapat Membela Umatnya (Shalawat)?
  • Adakah Nubuat Tentang Muhammad di Alkitab?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

 

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!



 


 
 
 




×