• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Muhammad > Peranan Muhammad > Mengapakah Isa Al-Masih Yang Menjadi Hakim Di Akhir Zaman?

Mengapakah Isa Al-Masih Yang Menjadi Hakim Di Akhir Zaman?

4 November 2013 oleh Web Administrator 358 Komentar

Bayangkan Anda sedang duduk dalam sebuah pengadilan. Suasana di pengadilan begitu serius dan menegangkan. Menegangkan bagi terdakwa! Serius bagi orang yang menjalani sidang. Ada yang bertindak sebagai hakim, jaksa penuntut, pembela, bahkan terdakwa.

Bagaimana dengan pengadilan akhir? Pada pengadilan akhir, manusia akan menjadi terdakwa. Iblis sebagai jaksa penuntut dosa manusia.

Namun, siapakah yang akan menjadi hakim di akhir zaman? Akankah ada pembela? Siapakah pembela itu?

Pengadilan Allah di akhir jaman tentu jauh lebih menegangkan. Vonis yang akan dijatuhkan begitu penting. Vonis ini menentukan manusia masuk surga atau menerima hukuman di neraka selamanya.

Tentu Anda mau yakin masuk surga, bukan? Mari kita ikuti alurnya.

Siapa yang Layak Menjadi Hakim Adil?

Al-Quran dan Hadits menyatakan bahwa semua manusia pasti berdosa, bahkan semua nabi juga memiliki dosa.

Sebagai contoh, Nabi Ibrahim memiliki dosa. “Dan Yang amat kuinginkan (Ibrahim) akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” (Qs 26:82).

Demikian juga Daud berdosa, “Sesungguhnya dia (Daud) telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu…Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya…dan bertobat” (Qs 38:24).

Lebih tegas lagi Hadits menyatakan semua manusia berdosa. “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa)” (Hasan, shahih at-Targhib 3139).

Bahkan Nabi Islam tidak luput dari pelanggaran. Muhammad pernah berdoa: “Ya Allah! Ampunilah Saya! Kasihanilah Saya dan hubungkanlah Saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Shahih Bukhari Volume 005, Buku 059, Nomor 715).

Jadi, jelas tidak ada manusia biasa yang bisa menjadi hakim di akhir zaman. Malah setiap manusia membutuhkan pembela untuk menolong pada waktu pengadilan akhir zaman.

Hanya Isa yang Layak Menjadi Hakim Adil

Muhammad pernah dengan tegas menyatakan Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. “… Sungguh, kedatangan Isa bin Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba …” (Hadits Shahih Muslim 220).

Kita bisa mengerti hal ini karena hanya Isa satu-satunya pribadi yang Al-Quran nyatakan suci (Qs 19:19). Isa juga disebutkan sebagai “Manusia yang sempurna”. “…Kami mengutus roh Kami kepadanya [Isa Al-Masih], maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna” (Qs 19:17).

Isa pribadi yang sempurna karena Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Al-Quran menyatakan hanya Allah yang bisa menjadi hakim manusia. “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Jadi, Isa menjadi hakim adil karena Ia adalah Kalimatullah (firman Allah) yang menjadi manusia.

Injil meneguhkan hal ini. “Aku [Isa Al-Masih] datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat …” (Injil, Yohanes 9:39).

Selanjutnya bagaimanakah pertolongan manusia yang penuh dosa di pengadilan akhir?

Syarat Masuk Surga Menurut Islam: Harus Mengikuti Seluruh Perintah Allah

palu pengadilanAl-Quran mengajarkan agar setiap Mukmin mentaati semua perintah Allah. Hal ini akan menjadi penentu bagi keputusan Hakim di akhir zaman. Perbuatan manusia akan menentukan ia masuk surga atau neraka selama-lamanya.

“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga…Dan barang siapa yang…melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya…” (Qs 4:13-14).

Setiap Mukmin pasti rindu mentaati perintah Allah. Namun, setiap kita penuh khilaf dan dosa. Tidak ada yang sempurna. Jadi, kita membutuhkan pembela agar tidak dihukum di neraka.

Isa Al-Masih Adalah Pembela Manusia

Lebih lanjut, Injil juga menyatakan bahwa Isa adalah pembela bagi manusia. “Jadi, siapakah yang akan menghukum kita? Kristuskah [Isa Al-Masih]? Tidak! Sebab Dialah yang mati bagi kita dan hidup lagi bagi kita…dan menjadi Pembela kita di surga” (Injil, Roma 8:34, FAYH).

Gambaran ini menjelaskan kasih Allah. Bahwa Allah mengetahui manusia penuh dosa dan tidak mungkin selamat. Namun, Allah menyediakan jalan manusia bisa masuk surga jika mengimani Isa Al-Masih. Melalui-Nya, manusia mendapatkan rahmat Allah.

Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. Ia bisa menilai secara benar keadaan setiap orang.

Isa Al-Masih juga adalah pembela manusia. Ia menjadi pernyataan rahmat Allah. Isa menyediakan pertolongan manusia dari dosa bagi yang mau mengimani-Nya.

Jadi, walau kita berdosa, semua dosa kita dapat diampuni melalui pengorbanan Isa.

Isa Al-Masih bersabda, “… Allah telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Isa Al-Masih. … Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Yohanes 5:22-24 parafrasa).

Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim dan pembela di pengadilan akhir. Pertanyaannya, maukah kita mendapat pembelaan Isa Al-Masih? Mari mengimani Dia sekarang!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pandangan saudara terhadap pernikahan antara mertua dan menantu di zaman sekarang?
  2. Mungkinkah Allah merestui pernikahan seperti itu?
  3. Dalam pengadilan Allah kita pasti membutuhkan pembela di pengadilan akhir. Siapakah yang akan menjadi pembela saudara?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Perceraian Dan Pernikahan Di Al-Quran Dan Alkitab
  2. Hakim Yang Adil Dan Penyayang
  3. Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  4. Al-Quran Dan Hadits – “Isa Al-Masih Datang Di Hari Kiamat”

Video:

  1. Isa Al-Masih Ataukah Nabi Islam – Siapakah Hakim Di Akhir Zaman?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Muhammad, Peranan Muhammad

Reader Interactions

Comments

  1. Ferdinan mengatakan

    13 Oktober 2019 pada 1:26 pm

    ~
    Ijin untuk menerangkan tentang Hari kiamat yang dimaksud sdra Noris. Hari kiamat itu memang ada dan lebih jelasnya adalah akhir zaman, dan itu sudah tertulis dalam Injil kebenaran Firman Allah. Tetapi hari kiamat belum akan terjadi jika belum tergenapi dari Matius 24:14, “Dan Injil kebenaran ini akan diberitakan ke seluruh dunia menjadi Saksi untuk semua bangsa setelah itu barulah tiba hari kesudahannya.”

    Artinya semua bangsa pada akhirnya akan mengakui bahwa Injil adalah jalan kebenaran, dan penghakiman terakhir semua manusia termasuk Nabi Islam di tangan Yesuslah keputusan tentang keselamatan hidup yang legal, ke dalam kerajaan Sorga. Sorga bagi mereka yang percaya dan menerima Yesus, tapi neraka bagi mereka yang tidak menerima Yesus sebagai Juruslamatnya. Gbu.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Oktober 2019 pada 9:02 am

      ~
      Saudara Ferdinan,

      Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Isa Al-Masih adalah pembuat keputusan bagi setiap orang di pengadilan akhir nanti. Tentu ini yang perlu dipertimbangkan oleh saudara-saudara di forum ini. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  2. Anonim mengatakan

    21 Januari 2021 pada 10:07 pm

    ~
    Itu hadits ada lanjutannnya. Kalau dibaca lanjutannya. Itu bagai palu yang menghantam otak-otak kalian. Coba baca lanjutannya. Jangan diputus.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      24 Februari 2021 pada 9:47 am

      ~
      Saudara Anonim,

      Tentu kami membaca Hadist dan mempelajarinya. Jelas Hadist yang saudara maksud menyatakan bahwa Isa akan datang sebagai Hakim pada akhir zaman.
      “Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil” (Hadits Shahih Muslim 127).

      Agama pada umumnya memiliki sisi moralitas. Demikianlah manusia hidup dan perkataanya mencerminkan moralitas tersebut. Seringkali manusia melupakan prinsip mengasihi. Isa Al-Masih mengajarkan kasih terhadap sesama manusia. Isa Al-Masih berkata “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).

      Lalu menurut saudara mengapa Isa Al-Masih yang akan datang sebagai Hakim pada akhir zaman kelak, bukan Muhammad?
      ~
      Noni

  3. Hamba allah mengatakan

    19 Juni 2021 pada 3:05 pm

    ~
    Intinya jangan pernah menduakan Tuhan (Hukum Taurat pertama). Nabi Isa, Muhammad, Musa, bahkan manusia pertama (Nabi Adam) adalah hanyalah ciptaan dan tanda kebesaraan Allah.

    Dan janganlah melebih-lebihkan ciptaan dari yang menciptakannya, dari kaum siapapun kalian, kitab apa yang kalian pelajari (jangan pernah menduakan Tuhan). Hiduplah dalam kebaikan. Hiduplah dijalan yang benar. Jauhi segala dosa,

    Masalah siapa yang dapat menolong kita diakhir jaman tetaplah semua atas izin Allah, ini bukan antara manusia ke manusia ataupun rasul (utusan Allah) yang menjadi hakim nanti. Dia hanya perantara ini tetap antara kita dan sang pencipta (Allah).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      29 Juni 2021 pada 12:23 pm

      ~
      Saudara Hamba Allah,

      Benar sekali kami setuju bahwa kita tidak boleh mendiakan Tuhan Sang Pencipta. Namun manusia perlu sadar bahwa Allah Maha Tak Terbatas. Banyak hal yang diperbuat-Nya yang di luar logika manusia dan manusia tak mampu memahami maksud dan rencana-Nya.

      Seperti pendemi yang kita alami sekarang. Seluruh dunia mengalami kesusahan akibat pendemi. Lalu mengapa Allah membiarkannya? Ini adalah rencana dan rahasia Allah. Kita tak sanggup memahami rencana Allah.

      Manusia tak akan bisa membatasi kekuasaan Allag, termasuk saat Allah berkehendak menjadi manusia dalam Isa Al-Masih.. Mengapa manusia menyatakan hal ini tak mungkin? Mengapa manusia mau membatasi kekuasaan Allah?
      ~
      Noni
      ~
      Noni

  4. Hamon salem mengatakan

    17 Agustus 2021 pada 9:43 am

    ~
    Nih saya kasih hadist aslinya
    “Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alayhi salam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” [Muttafaqun ‘alaih]

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Agustus 2021 pada 11:24 am

      ~
      Saudara Hamon,

      Terimakasih untuk hadist yang sauadar berika. Dalam hadist tersebut meninjukan bahwa Isa Al-Masih akan datang kelak pada akhir zaman sebagai Hakim yang Adil yang akan mengadili manusia. Menariknya hal ini pun tertulis dalam Kitab Injil.

      “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Injil, Kitab Wahyu 22:12-13).

      Lalu mengapa Isa Al-Masih yang akan datang kelak, bukan nabi lainnya?
      ~
      Noni

  5. Arijanto EP mengatakan

    11 September 2021 pada 11:04 am

    ~
    Saudara Hamon Salem,

    Yang anda tampilkan itu hadits lain yang memuat tentang Isa Al-Masih sebagai hakim yaitu HR Shahih Muslim 220. Kenapa anda tidak berani mencantumkan nmer. hadirsnya selayaknya sebagai dalil? Sedang yang dikutip tim IDI adalah hadits yang lain dengan nomor lebih awal, yaitu HR Shahih Muslim no. 127.

    Secara nomenclature hadits Muslim no. 127 ini lebih awal dan lebih dulu adanya dari hadits Muslim no. 220 dimana terlihat ada tambahan yang seolah ada tugas lain Isa Al-Masih yang terkesan mendegradasi kekristenan dengan salib dan babi. Bagi kami dengan adanya 2 versi hadits ini menjadi pertanyaan besar, mana yang benar? Karena hadits itukan katanya ucapan Muhammad yang dituliskan setelah 250-350 tahun setelah Muhammad wafat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Oktober 2021 pada 5:14 pm

      ~
      Saudara Arijanto EP,

      Terimakasih atas penjelasannya. Kami setuju dengan pendapat saudara. Memang benar dalam tradisi penulisan kitab suci Islam maupun hadist ada metode membatalkan ayat yang lama. Contohnya apa yang sudah dinyatakan sebagai hukum Tuhan dapat dibatalkan kemudian hari oleh ayat yang muncul kemudian. Banyak saudara muslim yang tidak menyadari akan hal ini.

      Berbeda dengan Alkitab sebab Alkitab bukannya membatalkan yang sebelumya melainkan menggenapi. Dan penggenapan itu bermuara dari satu benang merah yang sama menuju satu penggenapan yaitu Isa Al-Masih, Kerajaan Allah, Kasih dan belas kasihan, hingga umat Allah yang kudus.
      ~
      Noni

  6. Krisna mengatakan

    29 Oktober 2021 pada 8:47 am

    ~
    Konteks sebagai hakim yang adil adalah sebelum kiamat mematahkan salib dst. Beliau tinggal selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin mensholatkannya” (Sahih, HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Ahmad). Dan di hari kiamat nanti Isa Al-Masih itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”(Qs An-Nisa 4:159).

    Qs 16:84. Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), Yesus, Muhammad, Musa, Daud menjadi saksi umatnya. Matius 7 :22 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Allah sendiri sebagai hakim At tin 8 Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 November 2021 pada 5:06 pm

      ~
      Saudara Krisna,

      Terimakasih atas penjelasannya. Memang benar, bahwa Isa Al-Masih akan menjadi hakim kelak, hakim atas seluruh umat manusia yang hidup dan yang mati.

      Jadi mengapa tidak nabi Islam yang melakukan hal ini? Kemudian, memang benar Isa Al-Masih menghukum orang yang menyebutnya Tuhan tetapi bukan karena pengakuan mulut Isa Al-Masih Tuhan justru karena kemunafikan mereka. Sebab mereka mengaku Isa Al-Masih Tuhan, dan itu benar. Tetapi mereka melakukan rupa-rupa kejahatan. Itulah sebabnya mereka akan dihukum. Hal itu jelas dikatakan di dalam Injil tersebut.
      ~
      Noni

  7. Jesus Park mengatakan

    13 Desember 2021 pada 8:37 pm

    ~
    Arijanto,

    Keduanya sahih menurut ulama terkemuka islam, walaupun ditulis 200th setelah Muhammad mati. Begitu juga dengan Al-Quran, versi Hafs yang saudara pakai ditulis ratusan tahun setelah Muhammad mati.

    Krisna,

    Saudara setuju Allah hakim yang adil, sedangkan “Hari kiamat tidak akan terjadi hingga Isa Putra Maryam turun sebagai hakim yang adil dan penguasa yang bijaksana.” (Ibn Majah, 4078). Al-Quran menyatakan hakim adil itu hanya Allah, dengan demikian Muhammad mengaku Isa adalah Allah. Matius 7:22, jika mengacu pada penjelasan saya tadi, yang dienyahkan Isa adalah Muhammad, karena Muhammad memakai nama Isa untuk melakukan perbuatan kejahatan, seperti berzina, membunuh, merampok, dll.

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 19 20 21

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Nabi Islam Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke…
  • Siapakah 'Penolong' Yang Disebut Dalam Injil Yohanes?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami