Apakah Anda senang dengan kejutan? Ada orang yang suka dan ada yang tidak suka. Namun umumnya setiap orang suka jika ada kejutan yang menyenangkan.
Setiap kita tidak mau kejutan mengenai masuk surga atau tidak. Kita mau mempunyai jaminan akan ke surga, bukan?
Agama-agama di dunia mengajarkan untuk berbuat baik supaya bisa masuk surga. Tetapi, mengapa Isa mengajarkan bahwa tidak perlu beramal untuk masuk surga? Kejutan apa ini?
Aturan ‘Harus Beramal untuk Masuk Surga’
Secara psikologis, pada saat kita memenuhi syarat keagamaan, kita menjadi puas dan naik harga diri, bahkan menjadi tinggi hati. Sebaliknya, apabila meleset, kita menjadi sedih, stres dan ada keyakinan bahwa kita masuk neraka. Agama membuat kita untuk lebih banyak berbuat baik daripada kejahatan agar masuk surga.
Beramal akhirnya menjadi beban bagi umat beragama. Alasannya, berbuat amal tidak menjadi jaminan masuk surga. Pada saat menjadi beban, apakah kita bisa menjalankan perintah beramal dengan ikhlas?
Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?
Saat perintah agama menjadi beban yang berat, Isa Al-Masih membuat ‘kejutan’ di kitab Injil Matius 11:28-30:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Menurut ayat di atas, jalan keselamatan ke surga tidak berdasarkan amal yang kita lakukan. Tetapi, hanya melalui Isa-lah yang bisa membawa kita ke surga. Kepercayaan tersebut termasuk: 1) total penyerahan diri kepada-Nya, 2) cinta-kasih kepada-Nya, 3) percaya kepada-Nya dan 4) hidup bersama-Nya. Itulah ‘kejutan’ dari Isa!
Apa Itu Kuk?
Isa mengetahui semua perjuangan dalam kehidupan kita masing-masing, Semua beban berat, stres dan kelemahan kita. Sebab itu, Dia memanggil kita semua untuk ‘melepaskan’ beban hidup ini dan menggantinya dengan ‘kuk’ yang Dia pasang.
Apakah ‘kuk’ itu? Kuk dipakai dua ekor lembu untuk menarik beban di punggung saat membajak sawah. Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang lembu penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat.
Kuk yang Spesial
Isa berkata kalau persyaratan untuk bisa belajar, mengenal dan mengikuti Dia adalah ringan. Tidak seperti agama duniawi lainnya. Kita diberi kelegaan dan ketenangan.
Maukah Anda menerima kuk yang spesial dari Isa? Silakan kirimkan email kepada kami.
Kita Tidak Harus Beramal Lagi?
Mungkin Anda berpikir, kalau begitu kita tidak perlu berbuat kebaikan. Bukan demikian! Memang, keselamatan adalah anugerah Allah lewat Isa.
Tetapi, perbuatan baik yang kita lakukan adalah cerminan bahwa kita adalah pengikut-Nya. Dia menginginkan kita berbuat amal, bukan untuk diselamatkan, tetapi agar kita menunjukkan kasih-Nya kepada sesama manusia.
Silakan mengemail kami jika Anda mau menerima anugerah Allah melalui Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan!
- Apakah Saudara merasa beban karena dosanya atau amalan kurang? Kalau begitu, bagaimana Saudara mengatasinya?
- Jika Saudara sedang dalam kesulitan, mengapa tidak datang kepada Isa dan minta kelegaan dan ketenangan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Perbuatan baik seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
- Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
- Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
- Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa yang Diperlukan Orang Islam?
- Muslim berkata “Pengikut Isa Bebas Berbuat Dosa”
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
pengamat mengatakan
~
Staff IDI,
Isa pernah mengatakan masuk surga hanya buat mereka yang melakukan kehendak Allah. Anda mesti paham dulu apa itu “kehendak Allah” menurut kitab suci. Percuma bicara amalan bila anda sendiri tidak paham apa itu kehendak Allah. Mengaku pengikut Isa Almasih tapi melakukan hal yang berbeda dari gurunya sia-sia itu namanya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Pengamat,
Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun kami memiliki asumsi bahwa saudara pun tidak tahu kehendak Allah apa. Sebab saudara hanya mampu memberikan pendapat, tetapi tidak mengetahui arti atau makna pendapat itu sendiri. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah kehendak Allah sesungguhnya? Tertulis dimanakah kehendak Allah dalam Injil dan Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Pertanyaan saya mudah. Jika memang anda menyakini bahwa bukan amal sholeh membawa anda ke surga lalu bagaimana jika anda yang diberi surga tapi anda tidak bersyukur dan beramal sholeh? Apakah anda tetap akan diberi surga? Jadi apakah syarat masuk surga di dalam agama anda?
Bagi orang yang berakal pernyataan anda itu sama saja. Intinya manusia harus beramal soleh sebagai syarat dan bukti bahwa manusia itu layak dimasukkan ke sorga. Begitu juga dengan agama islam memang bukan banyaknya amal sholeh sehingga seseorang masuk surga tapi karena Allah yg menerima amal sholeh dari hamba-Nya maka Allah masukkan dia ke sorga karena Allah menyatakan dia layak di sorga-Nya Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Agama tidak dapat memberikan sorga. Bahkan agama tidak tepat memberikan kriteria atau syarat untuk masuk sorga. Sebab agama adalah desain manusia, bukan Allah. Sejak semula Allah tidak pernah menciptakan agama. Agama adalah usaha manusia agar dapat mengenal Allah, tetapi agama bukan Allah.
Memercayai Isa Al-Masih adalah satu-satunya agar manusia diselamatkan (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih tidak mendasarkan masuk sorga pada amal ibadah. Sebab amal ibadah manusia tidak sempurna. Sedangkan Allah adalah sempurna. Kami bertanya kepada saudara. Apakah dengan beramal, maka saudara pasti masuk sorga? Apa ukuran kesempurnaan sebuah amal? Apakah ada amal yang sempurna? Mengapa? Mohon pencerahan.
~
Solihin
joko.S mengatakan
~
Saudaraku,
Siapa yang dimaksud Mukmin? Apa kriterianya? Apakah susah untuk mendapat predikat mukmin? Untuk mendapatkan/menghasilkan/menerima sesuatu (uang/gaji) harus melakukan sesuatu (bisnis/kerja). Itu hukum alam. Apalagi untuk memperoleh sorga tanpa melakukan sesuatu (kebaikan/ibadah) itu pembohongan sangat besar! Dapat uang tanpa kerja namanya bersekutu dengan setan/iblis. Sesuatu yang tidak logis itu pasti bohong besar, tidak sesuai sunattullah itu melawan Tuhan/Allah. Tidak mungkin. Semoga menyadari.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joko.S,
Saudara mengajukan pertanyaan yang baik sekali. Dan pertanyaan tersebut amat tepat dijawab oleh rekan-rekan Muslim. Sebab Muslim yang berhak memberikan penjelasan mengenai kriteria mukmin. Namun, bila seorang mukmin masuk sorga karena berbuat baik, maka kami bertanya kepada saudara. Apakah kebaikan mukmin dapat memenuhi standar Allah untuk masuk sorga? Bukankah Allah adalah sempurna? Bukankah untuk masuk sorga harus sempurna? Dapatkah saudara menjelaskan apa tolok ukur kesempurnaan sebuah amal? Mohon penjelasan.
~
Solihin
hamba mengatakan
~
To: Staff,
Anda itu munafik. Jika memang benar tidak perlu beramal maka manusia dapat hidup di dunia semena-mena. Hanya percaya dengan Tuhan jadi manusia mati di tiang salib lalu semua dosa diampuni. Maka setelah itu tidak perlu beramal terus lanjutkan maksiat, zina, korupsi, membunuh. Yang anda katakan itu tidak lain adalah kemunafikan dan anda tidak mengerti agama anda sendiri.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami amat menyayangkan bahwa saudara menyatakan tentang kemunafikan. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kami menyatakan bahwa setelah dosa diampuni, maka bebas berbuat dosa (maksiat, zinah, korupsi, dan membunuh)? Bagian mana dari artikel di atas atau tanggapan kami yang menyatakan demikian? Kami mohon saudara dapat menunjukkan hal itu kepada kami. Kami menunggu pembuktian dari saudara.
~
Solihin
Yoga mengatakan
*****
1. Amal adalah perbuatan ada yang buruk dan baik. Dikerjakan atau tidak yang paling diutamakan yakni niat untuk kebajikan. Dan segala niat kebajikan itu tentu selaras dengan perintah dan laranganNya. Mengenai dicatat sebagai pahala itu perkara ghaib yang jika kita malah tahu semakin buat sombong di hadapan Allah.
2. Dosa berkurang karena musibah atau amalan kebaikan yang mampu menebusnya. Selebihnya sebagai manusia setiap hari diperintahkan memperbaiki amalan dengan hasrat dan belajar.
3. Isa Al-Masih suri tauladan bagi orang-orang yang ikhlas memasrahkan diri dijalan Allah swt. Di hari akhir orang-orang miskin yang beralasan tak beribadah maka Allah berhujjah bahwa Isa mau beribadah meski hidupnya kekurangan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Yoga,
Kami berterima kasih untuk tiga jawaban yang diberikan oleh saudara. Namun, kami akan menanggapi tulisan saudara di atas pada poin 2 agar fokus. Bila dosa berkurang karena amalan yang mampu menebusnya, maka penebus untuk masuk sorga adalah amal, bukan Allah. Benarkah ini? Bila amal dapat menebus dosa saudara, maka Allah tidak diperlukan, bukan? Pertanyaannya, dimanakah peran Allah bila penentu masuk sorga adalah amal? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
bornie mengatakan
~
Kami Muslim meyakini adanya Surga dan neraka dan untuk mencapai ke sana ada syaratnya:
1. Beriman dahulu
2. Jika kami melaksanakan apa yang sudah diperintahkan Allah SWTdan menjauhi segala larangan-Nya serta Rosul-Nya maka jaminan masuk surga
3. Jika kami meninggalkan/menjauhi segala perintah-perintah Allah SWT dan Rosul-Nya dan mati sebelum bertobat (tobat yang sesuungguhnya) maka masuk Neraka.
4. Karena kita bukan Nabi/Rosul yang dijamin oleh Allah SWT masuk surga, maka kita dihisab dulu lebih berat mana antara amalan soleh kita dan perbuatan buruk kita. Berat baik=langsung surga , Berat buruk=Neraka dulu baru Surga
5. Semua orang yang beriman dengan agama Islam akan masuk surga
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Bornie,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik bahwa semua Muslim akan masuk sorga. Tentu ini masih sebatas klaim yang dibuat saudara sebab tidak ada bukti mengenai hal ini. Al-Quran menyatakan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Mengacu pada ayat di atas, maka kita mengetahui bahwa Muslim dipastikan masuk neraka. Bukankah ini menyedihkan? Kami bertanya kepada saudara. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan! Bagaimana saudara?
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Staff: “Kami amat menyayangkan bahwa saudara menyatakan tentang kemunafikan. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kami menyatakan bahwa setelah dosa diampuni, maka bebas berbuat dosa (maksiat, zinah, korupsi, dan membunuh)? Bagian mana dari artikel di atas atau tanggapan kami yang menyatakan demikian?”
Respon
Pernyataan anda sendiri, “Tetapi, mengapa Isa mengajarkan bahwa tidak perlu beramal untuk masuk surga?” Jelas jika tidak perlu beramal (berbuat baik) maka bebas berbuat dosa. Jika anda mengatakan bahwa itu tidak benar tetap harus beramal karena cerminan pengikut Yesus. Maka mengapa anda tetap beramal? Apa beda dengan kami Muslim? Kami beramal lalu kami dibayar oleh Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun kesimpulan saudara sebatas asumsi. Tidak beramal untuk masuk sorga bukan berarti bebas berbuat dosa. Silakan saudara mencermati pernyataan tersebut dengan benar dan tepat. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Mohon pencerahan. Saya ingin tahu kemampuan Al-Quran saudara.
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Staff: “Tidak beramal untuk masuk sorga bukan berarti bebas berbuat dosa. Silakan saudara mencermati pernyataan tersebut dengan benar dan tepat. Sekarang kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal?”
Respon
Intinya ajaran anda tanpa beramal, maka tidak bisa masuk surga. Itu benar, bukan? Simple anda bilang tidak perlu beramal cukup beriman kepada Yesus mati di tiang salib lalu masuk surga. Bukan begitu? Kalau begitu berbuat dosa saja sepuasnya. Begitu juga dengan jawaban nabi Muhammad hanya rahmat Allah yang menjamin masuk surga. Karena mengapa surga itu milik Allah bukan milik saya. Jadi, hanya Allah yang dapat menjamin masuk surga bukan amal saya, tetapi yang benar adalah Allah yang dengan rahmat-Nyalah menerima amalan saya yang menjamin masuk surga. Jadi bukan amalan yang menjamin masuk surga tapi Allah yang menerima amalan itu baru seseorang masuk surga.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami beramal bukan untuk masuk sorga sebab tidak ada satu amal pun yang bisa membawa seseorang ke sorga. Kami beramal karena wujud syukur kepada Isa Al-Masih yang telah memberikan rahmat keselamatan kepada kami. Itu sebabnya, pertanyaan kami tidak terjawab oleh saudara. Saudara tidak membuktikan apapun dengan dalil yang jelas dan tegas. Kami ulangi kembali pertanyaannya untuk mengetahui ilmu Islam saudara.
Apakah saudara beramal lantas tidak berbuat dosa? Bukankah hingga sekarang saudara pun masih berbuat dosa? Lalu, apakah saudara yakin dan pasti masuk sorga dengan amal saudara? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa saudara pasti masuk sorga dengan beramal? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Staff,
Kami menghargai pendapat saudara. Namun, kami beramal bukan untuk masuk sorga sebab tidak ada satu amal pun yang bisa membawa seseorang ke sorga. Kami beramal karena wujud syukur kepada Isa Al-Masih yang telah memberikan rahmat keselamatan kepada kami.
Respon
Nah itulah hal yg tak masuk logika. Anda merasa bahwa diberi surga lalu anda harus bersyukur dengan cara beramal.
Pertanyaan saya jika anda tidak bersyukur dan beramal apakah anda akan masuk surga?Jawabannya pasti tidak. Nah itulah maksud saya anda tetap harus bersyukur dan beramal supaya masuk surga.
Jadi anda itu sama saja dengan orang munafik dan tidak mengerti sama sekali
Staff Isa dan Islam mengatakan
Saudara hamba,
Mana lebih logis: seorang pelaku kejahatan yang diampuni serta diperingatkan oleh hakim jangan ulangi lagi, lalu insyaf; ataukah penjahat yang sama, tidak berubah. Penjahat itu dituntut beramal supaya masuk surga?
Isa adalah hakim di depan pintu Surga yang akan datang. Dia pernah mengenal manusia bukan? Apa kata Isa? Injil Rasul Besar Yohanes 8:11 Jawabnya: “…Lalu kata Yesus (Isa Al-Masih): “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Apakah sekarang saatnya percaya kepada Isa lalu insyaf dan diampuni atau tetap berdosa (akan ke neraka) sambil terus beramal dan bersyukur, kelak mati masuk neraka karena belum pernah diampuni oleh Isa? Atau logika anda di Surga masih ada dosa kecil tersisa atau suci benar? Mohon pencerahan.
~
Jamal
joko.S mengatakan
~
Saudaraku Solihin,
Kalau tidak tahu arti Mukmin tidak usah buat artikel dan bahas/dialog tentang mukmin/Islam yang disampaikan selalu ngawur dan mengeles. Cara anda berdakwah dengan memutarkanbalikan tentang Islam dan Kristen jelas cara yang kurang baik atau memang begitu cara yang anda pakai. Artinya memang golongan anda munafik. Munafik lebih berbahaya dari pada kafir (diam).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joko,
Kami senang karena bisa berdiskusi dengan seorang yang cerdas nan pintar tentang ilmu Islam sehingga dapat membantu kami menjelaskan tentang mukmin. Tentu mukmin memiliki kriteria tersendiri sehingga ia disebut mukmin. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Berharap saudara dapat menjawab salah satu dari pertanyaan yang terdapat pada artikel di atas.
1. Apakah Saudara selalu beramal baik dengan ikhlas? Kalau tidak, apakah Allah menerima amalan-amalan itu? Jelaskan!
2. Apakah Saudara merasa beban karena dosanya atau amalan kurang? Kalau begitu, bagaimana Saudara mengatasinya?
3. Jika Saudara sedang dalam kesulitan, mengapa tidak datang kepada Isa dan minta kelegaan dan ketenangan?
~
Solihin