“Insya Alah Bila Allah Mengijinkan!” Kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Umat Muslim sering sekali mengucapkannya.
Ungkapan di atas secara tidak langsung menyatakan tidak ada jaminan untuk masuk sorga. Semua adalah takdir Allah. Sekalipun dalam prakteknya umat beragama dituntut agar taat pada Allah serta melakukan perbuatan baik. Namun, tetap saja tidak ada jaminan ke surga. Semua hanya “mudah-mudahan.”
Benarkah Pahala adalah Tiket Sebagai Jaminan ke Surga?
Perbuatan baik dapat dijadikan penjamin untuk menikmati surga. Setidaknya inilah yang dikatakan dalam Al-Quran, “. . . Dia [Allah] memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)” (Qs 53:31). Perbuatan baik dipandang sebagai jalan menuju surga. Harapannya, membuat seimbang neraca di hari penghakiman.
Bagaimana Muhammad memberi jawaban terhadap ayat di atas? “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
Bila Al-Quran dan Muhammad tidak dapat memberikan jawaban akan surga, lalu bagaimana cara menuju ke surga? Jelas sorga adalah tujuan akhir manusia beragama, bukan? “Tunjukilah kami jalan yang lurus!” bukankah ini yang selalu diserukan umat Muslim?
Al-Quran Mengakui Alkitab adalah Kitab Penyempurna
Ketika dalam doa-doa kita selalu menyerukan agar diberi petunjuk menuju jalan yang lurus, mengapa kita masih ragu-ragu? Al-Quran memberikan jawaban atas sebuah teka-teki ini, sebab jalan lurus itu telah ditunjukkan dalam Kitab Allah. Al-Quran berkata seharusnya kita mengikuti jalan Kitab Allah dan tidak mengikuti jalan-jalan lain agar tidak tersesat.
Bahkan Kitab Allah (Alkitab) diberikan sebagai kitab penyempurna. Ia menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat. Agar manusia dapat beriman dan bertakwa kepada Allah. Setidaknya inilah yang terdapat dalam Qs 6:153-154.
Mengikuti Apa yang Dikatakan Al-Quran
Untuk mengetahui jalan menuju surga, sebaiknya kita mengikuti apa yang telah disarankan Al-Quran dalam Qs 6:153-154, bahwa hanya dalam kitab penyempurnalah ada jalan menuju surga. Kitab penyempurna itu adalah Alkitab.
Sangat benar apa yang dikatakan Al-Quran bahwa Kitab Allah memberikan jawaban atas pergulatan yang dialami manusia. Jika Anda hendak mendapat jaminan ke surga tentu harus mengetahui Sang pemilik surga itu, bukan?
Isa Al-Masih bersabda “ Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Bahkan Isa Al-Masih adalah jalan menuju kehidupan kekal, seperti yang pernah Ia katakan “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Dengan demikian dapatkah amal ibadah dijadikan tiket menuju sorga? Inilah yang seharusnya menjadi pemikiran bagi umat Muslim. Jika saudara hendak memperoleh jaminan ke surga yang kekal, hiduplah dalam jalan keselamatan bersama Isa Al-Masih. Ini adalah jawaban mutlak. Anda harus membuktikannya!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, bukti apakah bahwa Al-Quran memberikan jaminan kepastian masuk sorga?
- Jika perbuatan baik tidak dapat memberikan jaminan ke sorga, lalu bagaimana saudara mengambil langkah ke depan?
- Menurut saudara, mengapa orang beragama mau beramal terus dan masih hidup ragu-ragu mengenai keselamatan kekal?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda*****pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
ucok mengatakan
~
Pengajaran Injil kepada muridnya pada waktu itu belum lengkap. Nabi Isa mau dibunuh oleh kaum Israel. Isa menghilang selama 17 tahun. Pada usia 30 hadir lagi.
staff mengatakan
~
Saudara Ucok,
Menarik sekali pernyataan saudara di atas. Kami berharap pernyataan itu bukan sekedar asumsi. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah kisah yang saudara sampaikan di atas di Injil? Mohon saudara dapat membuktikannya kepada kami. Sebab hadirnya Isa Al-Masih ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk saudara. Pertanyaannya adalah apakah saudara mau menerima keselamatan dari Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
~
Solihin
ahmad mengatakan
~
7:22, “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
staff mengatakan
~
Saudara Ahmad,
Kami senang saudara mengutip ayat dari Injil, Rasul Besar Matius. Bila saudara membaca dari ayat pertama, maka ayat itu bercerita tentang nabi palsu yang datang sesudah Isa Al-Masih. Adanya nabi palsu dapat membuat manusia tersesat, maka Isa Al-Masih memberikan jalan keselamatan kepada manusia. Sebab Isa Al-Masih adalah jalan, kebenaran dan hidup itu (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
sitampan mengatakan
*
Jawaban:
1. Rosulullah berpesan kepada umatnya, jika kamu ingin selamat dunia dan akhirat maka berpedomanlah kepada Al-Quran dan hadist. Sesungguhnya Dialah tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah dia,ini adalah jalan yang lurus. Allah berfirman dalam Al-Quran Qs asshob 10:11, “Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Berusahalah kamu dengan harta, jiwa dan ragamu, jika kamu mengetahuinya itu lebih bagi kamu.”
staff mengatakan
*
Saudara Tampan,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Bila Al-Quran dan hadits dapat memberikan jaminan masuk sorga, maka nabi saudara adalah orang pertama yang masuk sorga. Sebaliknya, justru Al-Quran yang menjelaskan bahwa nabi saudara tidak tahu keselamatannya. Ini sungguh ironis. Dengan kata lain, pernyataan saudara di atas hanya klaim dan asumsi belaka, bukan?
Sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih yang memberikan kepastian masuk sorga kepada setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih. Pertanyannya adalah apakah saudara mau menerima keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
Usil mengatakan
Sudahlah Nasrani.Hentikan kebodohan kalian didalam forum diskusi ini.Keselamatan kalian itu tergantung kepada Paulus,Petrus dan semua penulis Alkitab.Tanpa mereka ,kalian tidak akan bisa mengenal Yesus,Allah beserta ajarannya, dan mengetahui Yesus datang menyelamatkan .Bukankah kalian mengenal dan mengetahui hal itu, dari Alkitab yang ditulis oleh mereka ?
utuh ahoy mengatakan
*****
1. Tidak ada satupun jaminan.
2. Tengok kiri, tengok kanan, majukan kaki kanan.
3. Saudara juga ragu, bukan? Kalau tidak ragu pasti tidak menulis artikel.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Utuh,
Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Berikut tanggapan kami.
1. Kami senang dengan kejujuran saudara bahwa tidak ada jaminan dalam Al-Quran untuk masuk sorga. Mengapa? Bukankah Al-Quran dianggap sebagai kitab penyempurna?
2. Ini langkah yang menarik. Tetapi apakah saudara sedang mempertimbangkan mengenai tidak adanya jaminan pasti dalam Al-Quran? Mengapa?
3. Kami tidak memiliki keraguan apapun karena Isa Al-Masih telah memberikan jaminan pasti masuk sorga. Isa Al-Masih berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Mengapa Yesus masih berdoa untuk muridnya agar masuk ke dalam kerajaan sorga? Lihat Yohanes 17. Itu membuktikan bahwa Yesus tidak yakin bahwa muridnya pasti masuk surga? Setiap yang masih berdoa, artinya dia tidak memiliki kekuasaan apapun.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Saudara memberikan pernyataan yang sangat menarik. Bagian mana dari ayat tersebut yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak yakin murid-Nya pasti masuk sorga? Bukankah Isa Al-Masih telah berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28)?
Saya bertanya kepada saudara. Adakah jaminan pasti dari Allah SWT bahwa saudara pasti masuk sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Toni mengatakan
~
Pada kisah penciptaan “Aku menciptakan engkau seperti gambar dan rupa Ku”. “Aku mengutus putra Ku yang tunggal keduniawian untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa Adam”. Dari ke-2 isi kitab Injil di atas dapat saya sampaikan bahwa jika anda melakukan hal baik kepada manusia lain, di situ anda telah beriman dan taqwa kepada Tuhan, karena manusia adalah rupa Allah yang nyata.
Karena kasih-Nya yang besar kepada manusia, Dia menjelma menjadi manusia baru lewat diri Yesus Kristus untuk menyelamatkan umat manusia. Betapa besar kasih Allah kepada umat manusia. Lalu sebagai perkebunan kita; “Allah saja begitu besar kasihnya kepada semua umat manusia! Mengapa kita sesama manusia tidak saling menolong?”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Toni,
Allah menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Tentu ini adalah harapan manusia. Sehingga apa yang dimohonkan saudara-saudara Muslim 14 abad lalu, telah dijawab enam abad sebelum kemunculan nabi Islam. Itu sebabnya, jawaban atas petunjuk jalan yang lurus adalah Isa Al-Masih. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Toni mengatakan
~
Bapak Solihin,
Kita saling sharing saja. Perihal Tuhan yang telah menjadi manusia lewat diri Yesus, Dia datang dan hadir di tengah umat manusia untuk menyelamatkan manusia bukan saja dari neraka saja, akan tetapi dari semua kutukan Tuhan yang telah dinubuatkan dalam kisah para nabi. Yang pokok adalah kutukan atas dosa Adam dan kutukan Tuhan terhadap keturunan Abraham. Siapa mereka? Kita semua umat manusia ini. Saya kira kita perlu sama-sama menghayati tentang ini, baik yang dari gereja apalagi yang bukan orang gereja. Sallam
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Toni,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Itu sebabnya, Isa Al-Masih telah menerima semua kutuk tersebut di kayu salib. Dengan demikian, manusia memiliki pengharapan yang pasti untuk diselamatkan dan dapat memiliki hubungan yang dekat kembali dengan Allah. Terima kasih untuk sharing saudara.
~
Solihin
Salik mengatakan
~
Apabila ditebus semua akan hilang. Begitu? Bagaimana keadilan Allah bila ditebus banyakin dosa karana merasa sudah tidak punya dosa? Terus balasan dari perbuatannya apa? Dimana keadilan Allah kalau ditebus Yesus langsung masuk sorga? Kasihan Yesus. Yang sakit disalib dia. Yang lain happy-happy.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Salik,
Kami senang bahwa Allah adalah mahaadil. Bila keadilan Allah ditegakkan, maka semua manusia tidak akan ada yang selamat dan masuk sorga. Tetapi kita mengetahui bahwa Allah pun mahakasih sehingga Dia nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari neraka dengan cara “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Justru keadilan Allah telah dibuktikan dengan Isa Al-Masih mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Sebab tidak mungkin manusia bisa menolong dirinya sendiri tanpa pertolongan dari Allah. Kami bertanya kepada saudara. Bagaimana Allah SWT menjalankan keadilannya? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Abraham Yawan mengatakan
~
Pak Admin yang terhormat,
Menurut saya, dari kedua agama ini (Kristen maupun Islam) masing-masing sudah menjalankan atau mensyariatkan firman-firman-Nya sesuai ajaran agamannya masing-masing; kepada jemaatnya dan akan berlanjut terus sampai pada masa-masa yang telah ditentukan oleh firman-firman dalam agamanya masing-masing. Terimakasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abraham,
Kami setuju dengan saudara bahwa Kristen dan Islam telah menjalankan syariat masing-masing. Ini baik. Perlu dipikirkan lebih lanjut adalah apakah menjalankan syariat tersebut merupakan jaminan pasti masuk sorga. Bila umat Islam sholat dan meminta petunjuk setiap hari, maka ini menandakan bahwa jaminan ke sorga belum ditunjukkan, bukan?
Kami bertanya kepada saudara. Mungkinkah kita tega untuk membiarkan saudara-saudara Muslim dan Kristen tinggal dalam keragu-raguan dan ketidakpastian selama hidup mereka? Siapakah yang dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga menurut saudara?
~
Solihin