Seorang Muslim menerima ajaran dari ustadnya, “non-Muslim pasti haram memasuki surga-Nya Allah. Hanyalah orang Muslim yang layak masuk surga!” Sebagai orang beragama kita perlu bertanya, apakah ajaran tersebut sesuai ajaran kitab Allah?
Haram dan Halal
Alkisah seorang ibu sedang membeli daging cincang di pasar. Dia bertanya ke penjual daging, “Pak, ini daging campuran apa?” Bapak itu menjawab, “50% daging sapi dan 50% daging babi.” Ibu itu langsung berkata, “Oh tidak, saya tidak mau memakan daging yang haram!”
Lalu dia menunjuk daging yang lain dan bertanya itu campuran daging apa. Si bapak itu berkata “90% sapi dan 10% babi.” Ibu itupun menolak untuk membelinya, dan berkata “Al-Quran mengharamkan daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor” (Qs 6:145)
Penjual daging tersebut lalu menawarkan daging yang lain. Ia berkata, “Bu, ini saja! 99% sapi dan 1% babi. Cuma sedikit kok yang haram.” Ibu itu pun menolak membelinya. Soalnya masih ada daging yang haram.
Lalu sang penjual menunjuk satu daging lagi. Ia berkata, “Nah, ini pasti ibu mau. 100% daging sapi.” Ibu itu menjawab, “Oh boleh, saya mau membeli hanya daging yang halal.” Sang penjual lalu bergegas membungkus daging tersebut dengan plastik. Tapi, sebelum dia memegang daging itu, ternyata dia sudah lebih dahulu memegang daging babi tanpa mencuci tangannya! Alhasil, ibu itu menolak untuk membeli meskipun hanya disentuh sedikit oleh daging haram. Karena betapa sedikitpun daging yang haram, itu akan mengotori seluruh daging campuran tersebut.
Penjual Kedua – Menambah Lebih Banyak Daging Halal
Lalu ibu itu beralih ke penjual lain dan bertanya itu campuran daging apa. Bapak penjual daging itu berkata “90% sapi dan 10% babi.” Ibu itu, seperti yang sebelumnya, menolak membelinya. Tapi penjual daging tersebut lalu mengambil daging cincang sapi dan menambahkannya ke dalam daging campuran itu dan berkata, “Nah sekarang saya sudah tambahkan lebih banyak lagi daging yang halal.” Ibu itu tetap menolaknya meskipun sekarang jumlah daging halal sudah semakin banyak.
Penjual itu terus menerus menambahkan daging halal ke daging campuran tersebut. Apakah ibu itu akan membelinya? Tentu saja tidak. Meskipun campuran daging itu sudah ditambahkan dengan daging yang halal, tetap tidak menghilangkan daging yang haram. Bahkan telah membuat seluruh daging campuran itu menjadi haram.
Makna di Balik Cerita di Atas
Cerita di atas sebenarnya menggambarkan situasi kita sebagai manusia di hadapan Tuhan. Kita semua telah berbuat dosa, tetapi juga telah berbuat amal. Jadi kita ini seperti daging campur tersebut. Ada dosa dan juga kebaikan. Sayangnya, untuk masuk sorga, Tuhan hanya membolehkan orang yang tidak berdosa. Istilahnya, hanyalah orang yang bersih tanpa tercampur dengan dosa yang halal masuk surga.
Seperti cerita tukang daging yang pertama, betapa kecilpun dosa kita, itu tetap akan membuat kita “haram” di hadapan Tuhan. Kita tidak layak masuk sorga. Hanya “Orang Halal” layak masuk surga. Dan seperti cerita tukang daging yang kedua, meskipun kita sudah terus menerus menambahkan perbuatan baik, tetap tidak bisa menghilangkan dosa kita. Dosa tetap menjadikan kita “haram” di mata Tuhan.
Ingat, yang membuat kita tidak halal masuk surga adalah dosa kita, bukan banyaknya perbuatan baik. Dan ini berarti seluruh umat manusia sudah tidak layak lagi masuk ke sorga. Mengapa? Karena kita sudah berdosa! Hanya “Orang Halal” layak masuk surga. Bagaimanakah cara mengatasi hal tersebut?
Inilah Jalan Keluar Agar Halal Masuk Surga!
Syukurlah Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang! Dia tidak ingin makhluk ciptaan-Nya menderita di neraka. Dia ingin kita masuk sorga.
Tapi, di lain pihak Dia juga Maha Kudus. Kekudusan-Nya itulah yang membuat Dia tidak mungkin mengijinkan manusia berdosa masuk ke dalam sorga-Nya. Di hadapan Tuhan, sesedikit apapun juga dosa kita, kita sudah “haram.” “Orang campuran” (dengan dosa dan amal) tidak masuk sorga. Jadi bagaimanakah Tuhan menghilangkan dosa kita?
Dia mengatasinya dengan jalan-Nya sendiri. Ia mengirimkan Isa Al-Masih untuk turun ke dunia. Ia menjelma sebagai manusia dan menanggung hukuman dosa-dosa kita di kayu salib. Perhatikanlah perkataan Isa berikut ini, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jadi, apakah Anda ingin mendapat jaminan bahwa seandainya Anda meninggal dunia saat ini, Anda akan masuk sorga? Datanglah pada Isa. Ia dapat memberi jaminan bagi Anda!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa amal ibadah tidak dapat menutupi kenajisan seseorang akibat dosa?
- Apakah Anda percaya bahwa seseorang bisa mempunyai jaminan akan sorga? Sebutkan alasan Anda!
- Bila kebaikan tidak dapat memberi jaminan akan sorga, menurut Anda, dengan cara apakah seseorang bisa mendapat jaminan tersebut?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Saya Bisa Punya Jaminan Masuk Surga?
- “Kitab Kehidupan” Atau “Buku Catatan Amal”?
- Bagaimana Jika Saya Makan Makanan Haram?
- Ar-Rahman, Keselamatan Akibat Amal Atau Anugerah?
- Pandangan Kristen Dan Islam Tentang Sorga Dan Neraka
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
petrus mengatakan
~
Jika diandaikan sebuah pohon maka anugerah Allah (keselamatan) adalah akarnya sedangkan perbuatan baik adalah buah-buahnya. Akar yang sehat dan baik tentunya menjadikan pohon itu kuat dan sehat sehingga dapat menghasilkan buah-buah yang baik pula.
Buah-buah pohon yang baik merupakan bukti akar pohon itu sehat dan tentunya buah tidak memengaruhi kondisi akar pohonnya. Sebaliknya, akar pohonlah yang memengaruhi buah-buahnya. Demikian juga dengan keselamatan dan perbuatan. Setelah seseorang diselamatkan, maka ia harus melakukan perbuatan baik dan harus menjadi bagian dari kehidupannya, tetapi perbuatan baiknya itu bukan untuk menyelamatkannya tetapi sebagai bukti bahwa ia sungguh-sungguh percaya pada Yesus.
staff mengatakan
~
Saudara Petrus,
Satu ilustrasi yang sangat baik. Kami setuju dengan saudara bahwa setiap orang yang telah diselamatkan perlu menghasilkan buah yang baik melalui perbuatan mereka. Sangat menginspirasi. Kiranya ini menjadi satu pencerahan bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin
ismail mengatakan
~
To: Saudara Wahyu,
Itulah sebabnya di dalam Islam tidak ada jaminan keselamatan. Mengapa Alloh SWT bukan Juruselamat manusia? Jadi, untuk apa dia ciptakan manusia kalau hanya memasukkan ke neraka (Qs 19:71). Lalu orang berdosa kekal di neraka. Inikah pribadi yang maha kasih dan penyayang?
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Satu pertanyaan yang baik dan patut mendapat perhatian kita bersama. Kiranya pertanyaan ini menjadi satu pencerahan bagi pengunjung situs ini. Tetapi kami perlu meminta maaf karena sebagian komentar saudara terpaksa kami hapus karena bisa mengarah ke topik lain. Kiranya saudara maklum akan hal ini.
~
Solihin
isa itu islam mengatakan
*****
1. Amal ibadah dapat menghapuskan dosa. “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs al-A’raf: 153). “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” (QS. Huud: 114).
2. Jaminan masuk sorga. Qs Al Baqarah 82: “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”
3. Hanya dengan rahmat Allah orang bisa memasuki sorga, untuk mendapatkan rahmat Allah kita harus menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
staff mengatakan
*****
Saudara Isa Itu Islam,
Terimakasih untuk tanggapan saudara. Berikut tanggapan kami.
1. Kami menghargai keyakinan saudara. Tetapi jelas, ayat yang saudara kutip ditentang Al-Quran sendiri. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup” (Qs 20:74). Apakah saudara tidak berdosa? Bagaimana cara saudara untuk lepas dari neraka?
2. Poin ini pun sama. Jelas, saudara perlu memikirkan dan merenungkan cara saudara untuk lepas dari neraka.
3. Orang yang bekerja patut mendapat upah. Tetapi orang yang tidak bekerja, tetapi memperoleh upah itu adalah rahmat. Bila saudara menjalankan dan menjauhi larangan-Nya untuk mendapatkan sorga, itu bukan rahmat, tetapi upah. Jelas, saudara tidak mengharapkan rahmat Allah, tetapi usaha saudara. Pertanyaannya adalah sanggupkah saudara menjalankan seluruh perintah dan menjauhi larangan Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
ismail mengatakan
~
To: Saudara Pengamat,
Bagaimana anda bisa masuk sorga, jika Tuhan maha adil sekaligus maha pengasih? Bisa anda jelaskan menurut Islam?
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Terimakasih untuk pertanyaan yang saudara ajukan. Kiranya ini menjadi pencerahan bagi semua pengunjung situs ini.
~
Solihin
ismail mengatakan
~
To: Saudara Isa Itu Islam,
Bagaimana anda bisa masuk sorga jika pernah berbuat dosa? Sedang kata Allah SWT, orang berdosa kekal di neraka?
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Pertanyaan yang baik sekali. Kiranya ini pun menjadi pencerahan bagi semua pengunjung situs ini.
~
Solihin
isa itu islam mengatakan
~
To: Ismail,
“Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula” (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih) [Tirmidzi no. 3540].
Bagaimana anda meyakini Isa Juruselamat anda sedang perintah Isa tidak anda laksanakan? “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus” (Qs 3:51).
staff mengatakan
~
Saudara Isa Itu Islam,
Hadits diyakini umat Islam sebagai perkataan dan tindakan nabi saudara. Pertanyaannya, tentu nabi saudara yang berkata-kata dalam hadits itu, bukan? Selain itu, ayat Al-Quran yang saudara kutip pun ada kejanggalan. Siapa yang berkata-kata dalam ayat itu? Kapan itu disampaikan? Dan siapakah pendengarnya? Dimana perkataan itu disampaikan? Ini pun harus dipikirkan dan direnungkan. Bagaimana saudara?
~
Solihin
ismail mengatakan
~
To: Isa Itu Islam,
Yang anda kutip hadits, tapi isinya perkataan Alloh SWT. Sudahkah anda kaji? Mestinya itu ada dalam Al-Quran. Mengapa anda menyimpan akal anda di lemari saudaraku?
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Kami setuju dengan saudara untuk mengkaji perkataan hadits di atas. Jelas, hadits bukan firman Allah. Terimakasih untuk pertanyaan yang baik.
~
Solihin
al mengatakan
~
Jadi, apakah Anda ingin mendapat jaminan bahwa seandainya Anda meninggal dunia saat ini, Anda akan masuk sorga? Datanglah pada Isa. Ia dapat memberi jaminan bagi Anda!
Halo staff IDI, apa buktinya Isa menjamin masuk sorga?
staff mengatakan
~
Saudara Al,
Apakah saudara sudah membaca artikel di atas dengan teliti? Saudara pasti sudah membaca sabda Isa Al-Masih. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Pertanyaan untuk saudara adalah apakah saudara mempunyai jaminan masuk sorga? Dan dengan cara apakah seseorang bisa mendapat jaminan tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin
temon mengatakan
~
Assalamualaikum wr wb. Kepada anda yang kami hormati,
Dari awal anda tidak paham tentang Islam. Kami Muslim memang sudah menerima jalan kebenaran dan hidup yang ditawarkan Isa Al-Masih. Jalan hidup kekal itu bukan mengakui Yesus adalah Tuhan, justru itu adalah jalan yang salah. Setelah engkau percaya kepada Isa, engkau diharuskan untuk tetap menjalankan hukum Allah supaya “tetap selamat”.
staff mengatakan
~
Saudara Temon,
Kami agak ragu saudara telah menerima Isa Al-Masih sebagai jalan dan kebenaran dan hidup. Dan tampaknya saudara tidak membaca dan mengerti dengan benar Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Pertanyaannya adalah benarkah saudara sudah menerima Isa Al-Masih sebagai jalan dan kebenaran dan hidup? Menurut saudara, siapa jalan dan kebenaran dan hidup itu? Bagaimana saudara?
~
Solihin
ismail mengatakan
~
Saudara Al dan Temon,
Bagaimana anda yakin, sedang Alloh SWT mengatakan orang berdosa kekal di neraka? Apakah anda tidak berbuat dosa? Kata anda Alloh SWT maha pengampun? Inilah masalahnya, dimanakah keadilan Tuhan jika dosa anda main diampun saja? Jika hukum dunia menuntut yang bersalah harus dihukum apalagi bagi Tuhan yang maha adil? Apakah anda sudah kaji? Sekali lagi anda tak akan bisa sampai ke sorga jika tidak melalui Yesus Kristus. Silakan disanggah.
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Terimakasih untuk komentar saudara. Kita patut merenungkan tentang keadilan Allah sehingga kita dapat mengenal Allah dengan benar.
~
Solihin