Setiap umat Muslim berharap mendapat pengampunan dosa melalui usaha mereka sendiri. Mereka berpendapat, “Kita diharuskan beribadah sebanyak mungkin guna memperbanyak amal. Sebab di akhirat kelak, amal perbuatan manusia akan ditimbang”. Benarkah amal ibadah menyelamatkan mereka dari dosa?
Pertanyaannya: Bilakah ibadah seseorang akan dianggap cukup? Apakah dengan usaha tersebut seorang Muslim sudah dapat pasti selamat? Dapatkah amal ibadah menyelamatkan?
Sulit untuk dipastikan! Sebab ayat lain dalam Al-Quran berkata, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
Rujuklah ayat di atas! Ternyata banyak-sedikitnya amal dan ibadah seorang Mukmin, tetap tidak dapat menjamin kepastian keselamatan.
Manusia Berdosa Membutuhkan Pertolongan
Firman Allah berkata, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22)
Demikianlah, dosa bukan hanya perbuatan jahat yang dilakukan manusia. Tetapi lebih dari itu, setiap hal yang dipikirkan, yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah, juga merupakan dosa. Untuk dapat benar-benar lepas dari dosa, manusia membutuhkan pertolongan.
Allah Tidak “Menimbang” Dosa, Melainkan Menghapusnya
Salah satu sifat Allah, adalah maha kasih. Allah yang maha kasih, juga adalah Allah yang adil. Setiap dosa – banyak atau sedikit – yang telah menceraikan manusia dari Allah, harus dihukum!
Janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya: Allah tidak “menimbang” dosa. Allah menghapus dan mengampuni dosa. Sehingga, setiap pengikut Isa Al-Masih, tidak ada yang mengandalkan ibadah amal untuk keselamatan. Mereka bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna.
“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (Injil, Surat II Korintus 5:21).
Janji Keselamatan dari Isa Al-Masih
Inilah janji indah Isa Al-Masih. Janji ini berlaku bagi siapa saja yang ingin menerimanya. Isa pernah bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih adalah “Jalan Allah”, “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal”. Maka seseorang yang menerima-Nya, berarti masuk “Jalan Allah,” menerima “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal.”
Isa Al-Masih juga satu-satunya Pribadi yang dapat memberikan ‘tiket Keselamatan’ bagi siapa saja yang menginginkannya. “. . . jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Injil, Surat Roma 10:9)
Keselamatan Anugerah Allah
Janji keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih tidak dapat dibeli dengan amal dan ibadah. Keselamatan merupakan anugerah dan pemberian cuma-cuma dari Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
Berdasarkan penjelasan diatas, apakah amal ibadah menyelamatkan? Tentu saja tidak karena keselamatan adalah pemberian terindah. Datanglah kepada Isa Al-Masih untuk menerima keselamatan yang sudah disediakan. Keselamatan yang hanya akan diterima oleh mereka yang bersedia menyambut anugerah terbesar.
[Staff Isa dan Islam – Terimalah Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
- Mukmin Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?
- Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
- Amal-Amal Orang Beragama Bagaikan Kain Kotor?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Abu Syarif mengatakan
*
Saya hanya ingin memberi komentar menurut pandangan Al-Quran.
QS. Maryam 71 harus disambung dengan 72, sehingga bunyi lengkap adalah:
19.71. ‘Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”
19.72. “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”
Ada perbedaan pendapat antara ahli tafsir pada kata “mendatangi” dan pendapat yang paling jelas dan lebih kuat adalah “melintasi shirath”, bukan “memasuki neraka”.
staff mengatakan
~
Umumnya umat Muslim menuduh Injil tidak palsu, karena terdapat banyak terjemahan dan “tafsiran” yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Lalu bagaimana dengan Al-Quran? Bukankah hal yang sama juga telah terjadi dengan Al-Quran seperti contoh di atas?
Salah satu terjemahan lain Al-Quran mengatakan, sesuai dengan ayat Qs 71 dikatakan bahwa semua orang akan “mendatangi” neraka. Tapi, saudara Abu Syarif memberi terjemahan/tafsiran lain, bahwa yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah “melintasi shirath”. Jelas antara ‘mendatang’ dan ‘melintasi’ adalah dua hal yang berbeda.
Lalu manakah di antara dua ayat ini yang benar? Dan, bukankah tidak menutup kemungkinan di tempat lain ada yang memberikan terjemahan/tafsiran lain?
~
SO
staff mengatakan
~
Saudara Abu Syarif,
Terimakasih saudara telah berbagi pendapat saudara. Menurut kami kata ”mendatangi” sama artinya dengan “memasuki”. Semua umat Muslim harus mendatangi neraka dahulu sebelum masuk surga. Artinya semua Muslim pasti harus merasakan ada di neraka dulu, bukan?
~
Noni
Farida mengatakan
*
1. Setiap orang menurut kepercayaan umat Kristiani itu punya dosa warisan.
Kenapa Tuhan umat Kristiani tidak Maha Pengasih dan Maha Penyanyang?
2. menurut kepercayaan umat Kristiani dosa warisan itu hanya ditebus dengan penyaliban Yesus Kristus, bukan Isa Al-Masih.
Dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al-Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah “, padahal mereka tidak membunuhNya dan tidak(pula)menyalibNya, tetapi(yang mereka bunuh ialah)orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang(pembunuhan)Isa Al-Masih, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak(pula)yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa Al-Masih.(QS 4:157)
Apakah Tuhan umat Kristiani tidak Maha Kuasa? Kenapa harus ada pembunuhan manusia atas nama pengampunan dosa
staff mengatakan
~
Sejak Adam memakan buah terlarang maka sejak itu manusia terlempar jauh dari Allah. Namun Allah itu kasih dan merindukan manusia kembali ketempat-Nya. Tetapi Allah tidak dapat dikenal oleh manusia karena jurang pemisah yaitu dosa. Dosa telah berhasil memisahkan Allah dengan manusia, sedangkan dosa semakin giat bekerja dalam diri manusia oleh karena manusia memiliki kehendak bebas. Adam diberi kebebasan memilih untuk taat atau melanggar larangan-Nya.
Allah konsisten dengan sifat-Nya tidak otoriter. Dia memberikan kehendak bebas tapi manusia menyalagunakannya. Jika Allah tidak turun menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia maka celakalah nasib manusia karena amal saleh manusia tidak mungkin memenuhi ukuran yang Allah minta yaitu sempurna, adakah manusia yang sempurna?
Isa Al-Masih telah membenarkan dan menjadikan manusia layak dihadapan Allah, lihat dalam Injil, surat 2 Korintus 5:21 “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia (Isa Al-Masih) kita dibenarkan oleh Allah.”
~
NN
staff mengatakan
~
Saudara Farida,
Bukti Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang adalah dengan mengorbankan diri-Nya untuk datang ke dunia, merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia. Tuhan bisa melakukan cara apapun untuk mengampuni dosa manusia.
~
Noni
mikael mengatakan
*
Injil tidak menjamin orang masuk sorga.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 7:21)
staff mengatakan
~
Saudara Mikael,
Memang benar, tidak ada seorangpun dari pelaku kejahatan sekalipun mengatas namakan Tuhan masuk ke sorga. Tidak ada bagi para penjarah, penganiaya, pembunuh yang masuk sorga, walaupun dalam melakukan aksi kejahatannya meneriakan Allah Maha Besar.
Seseorang dapat masuk ke sorga kalau dia melakukan kehendak Allah yang di sorga. Kehendak Allah bagi orang yang ingin masuk sorga adalah mempercayai Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. “Sebab inilah kehendak BapaKu ,yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal , dan supaya Aku membangkitkanNya pada akhir zaman.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40)
Hal keselamatan diuraikan dengan jelas pada situs https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
SL
staff mengatakan
~
Saudara Mikael,
Hanya Allah yang bisa menjamin mansuia untuk masuk sorga-Nya, sebab Dialah Sang pemilik sorga. Memang bukan orang yang berseru Tuhan yang akan masuk surga tetapi yang melakukan kehendak-Nya. Kehendak-Nya ialah agar manusia menerima jalan keselamatan yang telah Ia sediakan melalui Isa Al-Masih.
~
Noni
air mengatakan
*
Bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus.
staff mengatakan
~
Saudara Air,
Bersyukur jika saudara sudah menerima keselamatan yang diberikan Allah melalui Isa Al-Masih. Kiranya sauadar boleh membagikan keselamatan yang sudah saudara terima bagi saudara-saudara kita yang lain
~
Noni
wito mengatakan
*
[quote name=”air”]:-) bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus…[/quote]
Setiap orang percaya kepada Yesus Kristus maka akan diselamatkan dan masuk sorga.
Kalau begitu tidak ada bedanya orang yang berbuat baik dan orang yang suka berbuat dosa. Toh keduanya pasti akan diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Dunia ini akan banyak keonaran sebab orang yang berbuat dosa akan diselamatkan oleh Yesus Kristus asal percaya Yesus Kristus.
staff mengatakan
~
Salam Saudara Wito,
Isa Al-Masih berkata Ia dan Allah adalah satu dan memiliki wewenang untuk mengampuni dosa. Ia mengambarkan dirinya sebagai pengenapan hukum dan nubutan para nabi dari kitab Yahudi. Pada “akhir jaman” Isa Al-Masih berkata bahwa Ia akan menghakimi yang hidup dan mati, maka benar akan naik ke Surga dan yang salah ke neraka. Untuk masuk ke dalam surga, setiap orang harus percaya pada Isa Al-Masih, yang dibuktikan dengan ketaatan kepada perintah-Nya.
Perhatikan Injil, Surat Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Isa Al-Masih untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
Setiap manusia yang mengaku-ngaku pengikut Isa Al-Masih namun terus hidup dalam dosa, sebenarnya manusia tersebut bukan pengikut Isa Al-Masih, dan belum mengalami pembebasan oleh Isa Al-Masih atas dosa-dosanya. Karena Isa Al-Masih memberikan keselamatan dan juga pembebasan manusia dari keterikatan atas dosa-dosa.
Hal keselamatan diuraikan dengan jelas pada situs https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
NN
staff mengatakan
~
Sauidara Wito,
Mungkin sauadra belum memahami dengan benar konsep keselamatan yang diajarkan Isa Al-Masih. Setelah seseorang percaya Isa, ia telah menerima keselamatan. Namun tidak berhenti di situ. Ia harus berkomitmen tidak lagi hidup dalam dosa. Sebab jika ia masih hidup dalam dosa berarti ia belum menerima keselamatan yang diberikan Isa itu.
~
Noni
isa mengatakan
*
Memang seperti itulah tabiat para orientalis, suka memotong-motong ayat Al-Quran untuk mencapai tujuan mereka, dan menukar kenyataan.
Dalam Injil sudah sangat di jelaskan kalau anak tidak menanggung dosa bapaknya dan bapak tidak menanggung dosa anaknya, jadi prinsip penghapusan dosa adalah prinsip orang yang ingin hidup semaunya saja, menghalalkan segala cara agar mencapai tujuan, toh dosa sudah diampuni.
Saudara pelajarilah dulu Alkitab dengan teliti
staff mengatakan
~
Saudara Isa,
Arti dari anak tidak menanggung dosa bapanya yaitu anak tidak menanggung hukuman akibat dosa bapanya. Yang ditanggung adalah hukuman berupa kesengsaraan di dunia oleh karena pelanggaran akan hukum Allah. Tidak ada penjelasan dalam bagian ayat tersebut yang mengatakan anak tidak berdosa melainkan anak tidak menanggung akibat dari dosa bapanya. Namun anak juga berdosa dan menanggung hukuman atas dosanya sendiri di dunia ini. Puncak tanggungan atas dosa yang sesungguhnya adalah neraka.
Jelas dalam Taurat, Kitab Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Itu sebabnya manusia membutuhkan penebusan atas dosa-dosanya. Dan Isa Al-Masih dengan otoritasnya atas semesta dan karena kebaikan-Nyalah maka Ia rela datang, mati, dan bangkit untuk menebus dosa manusia.
Lihatlah Injil, surat Ibrani 9:28 “Demikian pula Isa Al-Masih hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
~
NN
staff mengatakan
~
Saudara Isa,
Sepertinya saudara keliru dalam memahami ajaran tentang keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih.
Prinsip penghapusan dosa merupakan wujud kasih terbesar sepanjang sejarah manusia. Hanya Allah yang bisa melakukan hal ini dengan otoritas yang dimiliki-Nya. Karena manusia tidak akan mampu menghapuskan dosanya sekalipun dengan beramal dan berbuat baik. Oleh sebab itu Isa Al-Masih harus menanggung dosa manusia.
“demikian pula Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28)
~
Noni
arsenal mengatakan
*
“Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 19:69-72)
Jika dibaca dari ayat 69 maka yang dimaksud ” tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu” adalah “tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah” yang artinya orang kafir.
staff mengatakan
~
Saudara Daris,
Jika saudara membaca dalam Qs 3:55 “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”
Jelaslah dalam ayat tersebut dikatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih hingga hari kiamat adalah orang-orang yang diatas orang kafir. Hal ini tidak sulit untuk dipahami sebab wajar karena Isa Al-Masih dijelaskan dalam Qs 3:45 adalah satu-satunya yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
~
NN
staff mengatakan
~
Saudara Arsenal,
Al-Quran menyatakan “tidak ada seorangpun daripadamu” artinya semua Muslim harus mendatangi neraka dulu, itu adalah kemestian. Dan bila saudara beranggapan mereka yang mendatangi neraka itu adalah orang kafir, siapakah orang kafir itu menurut saudara?
~
Noni
Obat Diabetes mengatakan
*
Memantapkan iman Kristen, ada ayat yang saya lupa yang menyatakan dengan tegas bahwa jumlah orang Yahudi dan Kristen yang masuk sorga lebih banyak dari jumlah orang Islam.
Ayat Al-Quran kira-kira bunyinya : umat Yahudi terbagi menjadi 71 golongan, umat Kristen 72 golongan dan umat Islam 73 golongan. Dari golongan ini hanya satu golongan yang masuk surga.
Jadi kalau dilihat dari persentase maka umat Yahudi > umat Kristen> umat Islam yang masuk surga. Semua umat apapun agamanya dapat masuk surga.
staff mengatakan
~
Saudara Irfan,
Betul bahwa Allah pencipta menghendaki umat-Nya masuk sorga, namun ada kehendak bebas pada setiap manusia yang Allah berikan supaya manusia memilih jalan yang Allah sediakanmenuju sorga atau jalan Iblis menuju neraka.
Jalan yang Allah pencipta sediakan hanyalah satu. Jalan itu bukan suatu agama tertentu tetapi lebih dari agama. Jalan itu bukan jalan manusia tetapi jalan Allah. Isa Al-Masih berkata dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14 :6 Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku.”
~
NN
staff mengatakan
~
Saudara Obat Diabetes,
Menarik sekali penjelasan saudara. Memang benar semua orang, agama apapun tentu dapat masuk surga tetapi bukan dengan caranya sendiri, tetapi melalui jalan yang telah Allah sediakan. Allah memberikan jalan ke surga melalui pengorbanan Isa Al-Masih yang telah melunasi semua hutang dosa manusia sehingga kita layak masuk surga-Nya yang suci.
~
Noni
Paidi mengatakan
*
Kasih Tuhan hanya bisa muncul jika ada usaha dari manusia untuk meraihnya, caranya yaitu dengan beribadah sesuai dengan petunjuk-Nya. Kasih Tuhan diberikan sebagai apresiasi atas usaha yang telah dilakukan manusia.
Tanpa usaha maka kasih Tuhan tidak akan muncul, contohnya walaupun sepiring nasi sudah didepan mata, hanya dengan bermodal “yakin kenyang” saja maka perut tidak akan menjadi kenyang, harus ada usaha memasukkan nasi tersebut ke perut baru bisa perut jadi kenyang.
staff mengatakan
~
Saudara Paidi,
Bila kasih Tuhan hanya dapat muncul setelah ada usaha manusia, apakah Tuhan itu masih dapat dikatakan sebagai Maha Pengasih? Bukankah melalui penjelasan saudara di atas, dapat disimpulkan bahwa kasih Tuhan itu bersyarat?. Tuhan akan memberi kasih-Nya pada saudara Paidi, dengan syarat, saudara Paidi harus terlebih dahulu melakukan ibadah sesuai petunjuknya.
Saudara Paidi, Allah adalah Maha Kasih. Kasih-Nya tanpa syarat. Allah mengasihi setiap manusia. Baik mereka yang taat beribadah maupun tidak. Semua dikasihi Allah tanpa syarat.
Karena kasih ini pula, maka Allah menyediakan satu “Jalan” keselamatan bagi manusia. Tujuannya, agar manusia tidak binasa dan dapat kembali memperoleh kemuliaan-Nya.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16-17)
~
SO
staff mengatakan
~
Saudara Paidi,
Ada perbedaan pengajaran mengenai kasih Tuhan dalam Islam dan kasih Tuhan yang diajarkan Isa. Tuhan mengasihi kita bukan karena kita telah melakukan perintah-Nya dan beribadah sesuai kehendak-Nya. Tetapi Tuhan mengasihi kita saat kita masih berdosa. Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita sebelum kita mengasihi-Nya. Sekalipun manusia dalam keadaan berdosa dan tidak melakukan perintah-Nya Tuhan tetap mengasihi manusia.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8)
~
Noni
endi mengatakan
*
Dapatkah amal ibadah menyelamatkan orang Islam?
Menurut saya tergantung apa yang dilakukannya, baik atau buruk. Amal adalah perbuatan, ibadah adalah pengabdian.
Yang jelas jangan disatukan karena berbeda arti dan inti dua kata tersebut, sebagai contoh menanam cabai tidak akan menghasilkan mentimun, juga sebaliknya.
Tiada kenyataan yang melebihi perbuatan, judulnya juga amal ibadah bukan ibadah amal. Amal akan menjadikan ibadah, ibadah belum tentu menjadikan amal, banyak contohnya silahkan renungkan.
Wassalam.
staff mengatakan
~
Saudara Endi,
Jadi maksud saudara amal dan ibadah adalah jalan untuk mencapai tujuan keselamatan dunia akhirat. Kira-kira berapa banyak amal dan ibadah yang harus saudara kumpulkan untuk menjamin diri saudara selamat. Dan saat ini sudah terkumpul berapa banyak?
Ilustari: Saudara hendak menyuguhi tamu dengan secangkir teh manis. Dan tiba-tiba terjatuh dan masuklah kotoran cicak ke dalam gelas teh tersebut. Tentu saudara tahu teh itu sudah tidak layak. Apalagi Allah, sedikit saja dosa najis manusia maka tidak layak bagi Allah. Jadi bagaimana?
Isa Al-Masih saja yang mampu menjawab hal ini
~
NN
staff mengatakan
~
Saudara Endi,
Penjelasan saudara sangat menarik sekali. Memang benar seperti ilustrasi sauadra, kita menanam cabai tidak akan menghasilkan mentimun. Jika kita melakukan perbuatan baik tentu kita juga akan menuai hal yang baik. Namun apakah perbuatan baik dan amal yang kita lakukan sudah berkenan bagi Allah dan diterima oleh-Nya? Darimana kita tahu bahwa semua usaha yang kita lakukan diterima oleh-Nya?
Bagaimana menurut saudara?
~
Noni