• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
timbangan

Timbangan Pahala dan Dosa, Apakah Penentu Muslim Selamat?

Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Pengampunan > Timbangan Pahala dan Dosa, Apakah Penentu Muslim Selamat?
26 Juni 2011 | 116 Komentar

timbangan sebagai simbol timbangan pahala dan dosa dalam islamSetiap umat Muslim berharap mendapat pengampunan dosa melalui usaha mereka sendiri. Mereka berpendapat, “Kita diharuskan beribadah sebanyak mungkin guna memperbanyak amal. Sebab di akhirat kelak, sebagai pengukur Allah menggunakan timbangan pahala dan dosa bagi manusia”. Benarkah timbangan pahala dan dosa penentu umat Islam selamat di akhirat?  

Pertanyaannya: Bilakah ibadah seseorang akan dianggap cukup, apakah dengan usaha tersebut seorang Muslim sudah dapat pasti selamat? Dapatkah amal ibadah menyelamatkan? Sulit untuk dipastikan! 

Sebab ayat lain dalam Al-Quran berkata, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Rujuklah ayat di atas! Ternyata banyak-sedikitnya amal dan ibadah seorang Mukmin, tetap tidak dapat menjamin kepastian keselamatan.

Manusia Berdosa Membutuhkan Pertolongan

Firman Allah berkata, “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22)

Demikianlah, dosa bukan hanya perbuatan jahat yang dilakukan manusia. Tetapi lebih dari itu, setiap hal yang dipikirkan, yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah, juga merupakan dosa. Untuk dapat benar-benar lepas dari dosa, manusia membutuhkan pertolongan.

Allah Tidak Menggunakan Timbangan Pahala dan Dosa! 

Salah satu sifat Allah, adalah maha kasih. Allah yang maha kasih, juga adalah Allah yang adil. Setiap dosa – banyak atau sedikit – yang telah menceraikan manusia dari Allah, harus dihukum!

Janji indah Isa Al-Masih bagi pengikut-Nya: Allah tidak “menimbang” dosa.  Allah menghapus dan mengampuni dosa.  Sehingga, setiap pengikut Isa Al-Masih, tidak ada yang mengandalkan ibadah amal untuk keselamatan. Mereka bersandar penuh pada pengorbanan Isa Al-Masih yang sempurna.

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (Injil, Surat II Korintus 5:21).

Janji Keselamatan dari Isa Al-Masih

Inilah janji indah Isa Al-Masih. Janji ini berlaku bagi siapa saja yang ingin menerimanya.  Isa pernah bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa Al-Masih adalah “Jalan Allah”, “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal”.  Maka seseorang yang menerima-Nya, berarti masuk “Jalan Allah,” menerima “Kebenaran Allah” dan “Hidup Kekal.”

Isa Al-Masih juga satu-satunya Pribadi yang dapat memberikan ‘tiket Keselamatan’ bagi siapa saja yang menginginkannya. “. . . jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Injil, Surat Roma 10:9)

Keselamatan Anugerah Allah

Janji keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih tidak dapat dibeli dengan amal dan ibadah. Keselamatan merupakan anugerah dan pemberian cuma-cuma dari Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)

Berdasarkan penjelasan di atas, apakah Anda yakin timbangan pahala dan dosa penentu Anda selamat? Tentu saja jawabannya tidak! Karena keselamatan adalah pemberian Allah kepada manusia yang terindah. 

[Staff Isa dan Islam – Terimalah Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca  

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:  

  1. Jika menggunakan timbangan dosa dan pahala, yakinkah pahala Anda lebih banyak? Silakan jelaskan! 
  2. Bagaimana pandangan Saudara setelah membaca artikel di atas, bahwa Allah tidak menimbang dosa tetapi Allah menghapusnya melalui Isa Al-Masih? 
  3. Adakah cara lain yang Anda yakin dapat menolong untuk selamat di akhirat? Jelaskan! 

 Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Timbangan Pahala dan Dosa, Apakah Penentu Muslim Selamat?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?
  2. Mukmin Tidak Perlu Beramal Untuk Masuk Surga?
  3. Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
  4. Amal-Amal Orang Beragama Bagaikan Kain Kotor?

Video:

  1. Dapatkah Amal Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara atau klik link ini. Atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 
Kategori: Keselamatan, Pengampunan

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

116 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Abu Syarif
1 Juli 2011 9:27 am

*
Saya hanya ingin memberi komentar menurut pandangan Al-Quran.

QS. Maryam 71 harus disambung dengan 72, sehingga bunyi lengkap adalah:

19.71. ‘Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”

19.72. “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”

Ada perbedaan pendapat antara ahli tafsir pada kata “mendatangi” dan pendapat yang paling jelas dan lebih kuat adalah “melintasi shirath”, bukan “memasuki neraka”.

Balas
staff
29 Juli 2011 2:38 am
Balasan ke  Abu Syarif

~
Umumnya umat Muslim menuduh Injil tidak palsu, karena terdapat banyak terjemahan dan “tafsiran” yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Lalu bagaimana dengan Al-Quran? Bukankah hal yang sama juga telah terjadi dengan Al-Quran seperti contoh di atas?

Salah satu terjemahan lain Al-Quran mengatakan, sesuai dengan ayat Qs 71 dikatakan bahwa semua orang akan “mendatangi” neraka. Tapi, saudara Abu Syarif memberi terjemahan/tafsiran lain, bahwa yang dimaksud dengan ayat tersebut adalah “melintasi shirath”. Jelas antara ‘mendatang’ dan ‘melintasi’ adalah dua hal yang berbeda.

Lalu manakah di antara dua ayat ini yang benar? Dan, bukankah tidak menutup kemungkinan di tempat lain ada yang memberikan terjemahan/tafsiran lain?
~
SO

Balas
staff
20 September 2017 2:02 pm
Balasan ke  Abu Syarif

~
Saudara Abu Syarif,

Terimakasih saudara telah berbagi pendapat saudara. Menurut kami kata ”mendatangi” sama artinya dengan “memasuki”. Semua umat Muslim harus mendatangi neraka dahulu sebelum masuk surga. Artinya semua Muslim pasti harus merasakan ada di neraka dulu, bukan?
~
Noni

Balas
Farida
2 Juli 2011 1:40 am

*
1. Setiap orang menurut kepercayaan umat Kristiani itu punya dosa warisan.
Kenapa Tuhan umat Kristiani tidak Maha Pengasih dan Maha Penyanyang?

2. menurut kepercayaan umat Kristiani dosa warisan itu hanya ditebus dengan penyaliban Yesus Kristus, bukan Isa Al-Masih.

Dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Al-Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah “, padahal mereka tidak membunuhNya dan tidak(pula)menyalibNya, tetapi(yang mereka bunuh ialah)orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih bagi mereka.

Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang(pembunuhan)Isa Al-Masih, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak(pula)yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa Al-Masih.(QS 4:157)

Apakah Tuhan umat Kristiani tidak Maha Kuasa? Kenapa harus ada pembunuhan manusia atas nama pengampunan dosa

Balas
staff
12 Juli 2011 2:25 am
Balasan ke  Farida

~
Sejak Adam memakan buah terlarang maka sejak itu manusia terlempar jauh dari Allah. Namun Allah itu kasih dan merindukan manusia kembali ketempat-Nya. Tetapi Allah tidak dapat dikenal oleh manusia karena jurang pemisah yaitu dosa. Dosa telah berhasil memisahkan Allah dengan manusia, sedangkan dosa semakin giat bekerja dalam diri manusia oleh karena manusia memiliki kehendak bebas. Adam diberi kebebasan memilih untuk taat atau melanggar larangan-Nya.

Allah konsisten dengan sifat-Nya tidak otoriter. Dia memberikan kehendak bebas tapi manusia menyalagunakannya. Jika Allah tidak turun menjadi sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia maka celakalah nasib manusia karena amal saleh manusia tidak mungkin memenuhi ukuran yang Allah minta yaitu sempurna, adakah manusia yang sempurna?

Isa Al-Masih telah membenarkan dan menjadikan manusia layak dihadapan Allah, lihat dalam Injil, surat 2 Korintus 5:21 “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia (Isa Al-Masih) kita dibenarkan oleh Allah.”
~
NN

Balas
staff
20 September 2017 2:09 pm
Balasan ke  Farida

~
Saudara Farida,

Bukti Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang adalah dengan mengorbankan diri-Nya untuk datang ke dunia, merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Rencana Tuhan tidak sama dengan rencana manusia. Tuhan bisa melakukan cara apapun untuk mengampuni dosa manusia.
~
Noni

Balas
mikael
5 Juli 2011 3:15 am

*
Injil tidak menjamin orang masuk sorga.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 7:21)

Balas
staff
12 Juli 2011 4:02 am
Balasan ke  mikael

~
Saudara Mikael,

Memang benar, tidak ada seorangpun dari pelaku kejahatan sekalipun mengatas namakan Tuhan masuk ke sorga. Tidak ada bagi para penjarah, penganiaya, pembunuh yang masuk sorga, walaupun dalam melakukan aksi kejahatannya meneriakan Allah Maha Besar.

Seseorang dapat masuk ke sorga kalau dia melakukan kehendak Allah yang di sorga. Kehendak Allah bagi orang yang ingin masuk sorga adalah mempercayai Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. “Sebab inilah kehendak BapaKu ,yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal , dan supaya Aku membangkitkanNya pada akhir zaman.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:40)

Hal keselamatan diuraikan dengan jelas pada situs https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
SL

Balas
staff
27 September 2017 3:11 pm
Balasan ke  mikael

~
Saudara Mikael,

Hanya Allah yang bisa menjamin mansuia untuk masuk sorga-Nya, sebab Dialah Sang pemilik sorga. Memang bukan orang yang berseru Tuhan yang akan masuk surga tetapi yang melakukan kehendak-Nya. Kehendak-Nya ialah agar manusia menerima jalan keselamatan yang telah Ia sediakan melalui Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
air
6 Juli 2011 10:02 am

*
Bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus.

Balas
staff
27 September 2017 3:11 pm
Balasan ke  air

~
Saudara Air,

Bersyukur jika saudara sudah menerima keselamatan yang diberikan Allah melalui Isa Al-Masih. Kiranya sauadar boleh membagikan keselamatan yang sudah saudara terima bagi saudara-saudara kita yang lain
~
Noni

Balas
wito
6 Juli 2011 5:12 pm

*
[quote name=”air”]:-) bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus…[/quote]

Setiap orang percaya kepada Yesus Kristus maka akan diselamatkan dan masuk sorga.

Kalau begitu tidak ada bedanya orang yang berbuat baik dan orang yang suka berbuat dosa. Toh keduanya pasti akan diselamatkan oleh Yesus Kristus.

Dunia ini akan banyak keonaran sebab orang yang berbuat dosa akan diselamatkan oleh Yesus Kristus asal percaya Yesus Kristus.

Balas
staff
12 Juli 2011 3:52 am
Balasan ke  wito

~
Salam Saudara Wito,

Isa Al-Masih berkata Ia dan Allah adalah satu dan memiliki wewenang untuk mengampuni dosa. Ia mengambarkan dirinya sebagai pengenapan hukum dan nubutan para nabi dari kitab Yahudi. Pada “akhir jaman” Isa Al-Masih berkata bahwa Ia akan menghakimi yang hidup dan mati, maka benar akan naik ke Surga dan yang salah ke neraka. Untuk masuk ke dalam surga, setiap orang harus percaya pada Isa Al-Masih, yang dibuktikan dengan ketaatan kepada perintah-Nya.

Perhatikan Injil, Surat Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Isa Al-Masih untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Setiap manusia yang mengaku-ngaku pengikut Isa Al-Masih namun terus hidup dalam dosa, sebenarnya manusia tersebut bukan pengikut Isa Al-Masih, dan belum mengalami pembebasan oleh Isa Al-Masih atas dosa-dosanya. Karena Isa Al-Masih memberikan keselamatan dan juga pembebasan manusia dari keterikatan atas dosa-dosa.
Hal keselamatan diuraikan dengan jelas pada situs https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
NN

Balas
staff
31 Oktober 2017 3:55 am
Balasan ke  wito

~
Sauidara Wito,

Mungkin sauadra belum memahami dengan benar konsep keselamatan yang diajarkan Isa Al-Masih. Setelah seseorang percaya Isa, ia telah menerima keselamatan. Namun tidak berhenti di situ. Ia harus berkomitmen tidak lagi hidup dalam dosa. Sebab jika ia masih hidup dalam dosa berarti ia belum menerima keselamatan yang diberikan Isa itu.
~
Noni

Balas
isa
6 Juli 2011 9:32 pm

*
Memang seperti itulah tabiat para orientalis, suka memotong-motong ayat Al-Quran untuk mencapai tujuan mereka, dan menukar kenyataan.

Dalam Injil sudah sangat di jelaskan kalau anak tidak menanggung dosa bapaknya dan bapak tidak menanggung dosa anaknya, jadi prinsip penghapusan dosa adalah prinsip orang yang ingin hidup semaunya saja, menghalalkan segala cara agar mencapai tujuan, toh dosa sudah diampuni.

Saudara pelajarilah dulu Alkitab dengan teliti

Balas
staff
12 Juli 2011 3:55 am
Balasan ke  isa

~
Saudara Isa,

Arti dari anak tidak menanggung dosa bapanya yaitu anak tidak menanggung hukuman akibat dosa bapanya. Yang ditanggung adalah hukuman berupa kesengsaraan di dunia oleh karena pelanggaran akan hukum Allah. Tidak ada penjelasan dalam bagian ayat tersebut yang mengatakan anak tidak berdosa melainkan anak tidak menanggung akibat dari dosa bapanya. Namun anak juga berdosa dan menanggung hukuman atas dosanya sendiri di dunia ini. Puncak tanggungan atas dosa yang sesungguhnya adalah neraka.

Jelas dalam Taurat, Kitab Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Itu sebabnya manusia membutuhkan penebusan atas dosa-dosanya. Dan Isa Al-Masih dengan otoritasnya atas semesta dan karena kebaikan-Nyalah maka Ia rela datang, mati, dan bangkit untuk menebus dosa manusia.

Lihatlah Injil, surat Ibrani 9:28 “Demikian pula Isa Al-Masih hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
~
NN

Balas
staff
31 Oktober 2017 3:57 am
Balasan ke  isa

~
Saudara Isa,

Sepertinya saudara keliru dalam memahami ajaran tentang keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih.
Prinsip penghapusan dosa merupakan wujud kasih terbesar sepanjang sejarah manusia. Hanya Allah yang bisa melakukan hal ini dengan otoritas yang dimiliki-Nya. Karena manusia tidak akan mampu menghapuskan dosanya sekalipun dengan beramal dan berbuat baik. Oleh sebab itu Isa Al-Masih harus menanggung dosa manusia.

“demikian pula Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28)

~
Noni

Balas
arsenal
7 Juli 2011 7:25 am

*
“Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 19:69-72)

Jika dibaca dari ayat 69 maka yang dimaksud ” tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu” adalah “tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah” yang artinya orang kafir.

Balas
staff
12 Juli 2011 2:55 am
Balasan ke  arsenal

~
Saudara Daris,

Jika saudara membaca dalam Qs 3:55 “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”

Jelaslah dalam ayat tersebut dikatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih hingga hari kiamat adalah orang-orang yang diatas orang kafir. Hal ini tidak sulit untuk dipahami sebab wajar karena Isa Al-Masih dijelaskan dalam Qs 3:45 adalah satu-satunya yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.
~
NN

Balas
staff
3 November 2017 3:49 am
Balasan ke  arsenal

~
Saudara Arsenal,

Al-Quran menyatakan “tidak ada seorangpun daripadamu” artinya semua Muslim harus mendatangi neraka dulu, itu adalah kemestian. Dan bila saudara beranggapan mereka yang mendatangi neraka itu adalah orang kafir, siapakah orang kafir itu menurut saudara?
~
Noni

Balas
Obat Diabetes
20 Juli 2011 3:12 am

*
Memantapkan iman Kristen, ada ayat yang saya lupa yang menyatakan dengan tegas bahwa jumlah orang Yahudi dan Kristen yang masuk sorga lebih banyak dari jumlah orang Islam.

Ayat Al-Quran kira-kira bunyinya : umat Yahudi terbagi menjadi 71 golongan, umat Kristen 72 golongan dan umat Islam 73 golongan. Dari golongan ini hanya satu golongan yang masuk surga.

Jadi kalau dilihat dari persentase maka umat Yahudi > umat Kristen> umat Islam yang masuk surga. Semua umat apapun agamanya dapat masuk surga.

Balas
staff
22 Juli 2011 2:50 pm
Balasan ke  Obat Diabetes

~
Saudara Irfan,
Betul bahwa Allah pencipta menghendaki umat-Nya masuk sorga, namun ada kehendak bebas pada setiap manusia yang Allah berikan supaya manusia memilih jalan yang Allah sediakanmenuju sorga atau jalan Iblis menuju neraka.

Jalan yang Allah pencipta sediakan hanyalah satu. Jalan itu bukan suatu agama tertentu tetapi lebih dari agama. Jalan itu bukan jalan manusia tetapi jalan Allah. Isa Al-Masih berkata dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14 :6 Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku.”
~
NN

Balas
staff
3 November 2017 3:50 am
Balasan ke  Obat Diabetes

~
Saudara Obat Diabetes,

Menarik sekali penjelasan saudara. Memang benar semua orang, agama apapun tentu dapat masuk surga tetapi bukan dengan caranya sendiri, tetapi melalui jalan yang telah Allah sediakan. Allah memberikan jalan ke surga melalui pengorbanan Isa Al-Masih yang telah melunasi semua hutang dosa manusia sehingga kita layak masuk surga-Nya yang suci.
~
Noni

Balas
Paidi
16 Agustus 2011 9:45 pm

*
Kasih Tuhan hanya bisa muncul jika ada usaha dari manusia untuk meraihnya, caranya yaitu dengan beribadah sesuai dengan petunjuk-Nya. Kasih Tuhan diberikan sebagai apresiasi atas usaha yang telah dilakukan manusia.

Tanpa usaha maka kasih Tuhan tidak akan muncul, contohnya walaupun sepiring nasi sudah didepan mata, hanya dengan bermodal “yakin kenyang” saja maka perut tidak akan menjadi kenyang, harus ada usaha memasukkan nasi tersebut ke perut baru bisa perut jadi kenyang.

Balas
staff
18 Agustus 2011 1:27 pm
Balasan ke  Paidi

~
Saudara Paidi,

Bila kasih Tuhan hanya dapat muncul setelah ada usaha manusia, apakah Tuhan itu masih dapat dikatakan sebagai Maha Pengasih? Bukankah melalui penjelasan saudara di atas, dapat disimpulkan bahwa kasih Tuhan itu bersyarat?. Tuhan akan memberi kasih-Nya pada saudara Paidi, dengan syarat, saudara Paidi harus terlebih dahulu melakukan ibadah sesuai petunjuknya.

Saudara Paidi, Allah adalah Maha Kasih. Kasih-Nya tanpa syarat. Allah mengasihi setiap manusia. Baik mereka yang taat beribadah maupun tidak. Semua dikasihi Allah tanpa syarat.

Karena kasih ini pula, maka Allah menyediakan satu “Jalan” keselamatan bagi manusia. Tujuannya, agar manusia tidak binasa dan dapat kembali memperoleh kemuliaan-Nya.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16-17)
~
SO

Balas
staff
3 November 2017 3:50 am
Balasan ke  Paidi

~
Saudara Paidi,

Ada perbedaan pengajaran mengenai kasih Tuhan dalam Islam dan kasih Tuhan yang diajarkan Isa. Tuhan mengasihi kita bukan karena kita telah melakukan perintah-Nya dan beribadah sesuai kehendak-Nya. Tetapi Tuhan mengasihi kita saat kita masih berdosa. Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita sebelum kita mengasihi-Nya. Sekalipun manusia dalam keadaan berdosa dan tidak melakukan perintah-Nya Tuhan tetap mengasihi manusia.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8)
~
Noni

Balas
endi
22 Agustus 2011 4:54 pm

*
Dapatkah amal ibadah menyelamatkan orang Islam?

Menurut saya tergantung apa yang dilakukannya, baik atau buruk. Amal adalah perbuatan, ibadah adalah pengabdian.
Yang jelas jangan disatukan karena berbeda arti dan inti dua kata tersebut, sebagai contoh menanam cabai tidak akan menghasilkan mentimun, juga sebaliknya.

Tiada kenyataan yang melebihi perbuatan, judulnya juga amal ibadah bukan ibadah amal. Amal akan menjadikan ibadah, ibadah belum tentu menjadikan amal, banyak contohnya silahkan renungkan.

Wassalam.

Balas
staff
25 Agustus 2011 11:15 pm
Balasan ke  endi

~
Saudara Endi,

Jadi maksud saudara amal dan ibadah adalah jalan untuk mencapai tujuan keselamatan dunia akhirat. Kira-kira berapa banyak amal dan ibadah yang harus saudara kumpulkan untuk menjamin diri saudara selamat. Dan saat ini sudah terkumpul berapa banyak?

Ilustari: Saudara hendak menyuguhi tamu dengan secangkir teh manis. Dan tiba-tiba terjatuh dan masuklah kotoran cicak ke dalam gelas teh tersebut. Tentu saudara tahu teh itu sudah tidak layak. Apalagi Allah, sedikit saja dosa najis manusia maka tidak layak bagi Allah. Jadi bagaimana?

Isa Al-Masih saja yang mampu menjawab hal ini
~
NN

Balas
staff
14 November 2017 2:22 pm
Balasan ke  endi

~
Saudara Endi,

Penjelasan saudara sangat menarik sekali. Memang benar seperti ilustrasi sauadra, kita menanam cabai tidak akan menghasilkan mentimun. Jika kita melakukan perbuatan baik tentu kita juga akan menuai hal yang baik. Namun apakah perbuatan baik dan amal yang kita lakukan sudah berkenan bagi Allah dan diterima oleh-Nya? Darimana kita tahu bahwa semua usaha yang kita lakukan diterima oleh-Nya?

Bagaimana menurut saudara?
~
Noni

Balas
ron
1 September 2011 7:14 am

*
Kalau seandainya perbuatan amal menjadi penentu seseorang masuk surga, berarti kebenaran juga ada pada agama lain Hindu, Buddha, Yahudi yang juga mengajarkan etika dan perbuatan baik (amal) untuk dapat diterima oleh Tuhan.

Bahkan orang Atheis yang tidak percaya Tuhan juga tahu bahwa membunuh, mencuri, merampok adalah perbuatan yang salah walaupun mereka tidak menyebutnya dosa.

Lalu apa yang akhirnya menjadi penentu untuk dapat diterima Allah: Yaitu dengan percaya pada satu penuntun yaitu Isa Al-Masih. Memiliki iman dan iman itu tercermin dalam perbuatan-perbuatan yang benar.

Balas
staff
6 September 2011 7:38 am
Balasan ke  ron

~
Kitab suci Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)

Keselamatan adalah anugerah terindah dari Allah dalam diri Isa Al-Masih. Dengan datang kepada-Nya, menerima-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat adalah satu-satunya cara untuk memperoleh keselamatan.
~
SO

Balas
staff
14 November 2017 2:23 pm
Balasan ke  ron

~
Saudara Ron,

Memang benar, bahwa semua agama mengajarkan untuk berbuat baik dan melakukan amal. Tetapi Kebenaran Allah tentu hanya satu. Jika di dalam semua agama ada kebenaran, berarti itu bukanlah kebenaran.
~
Noni

Balas
andi
4 Januari 2012 3:18 am

*
Jadi kesimpulannya: Kita mesti menyadari siapa diri kita ini. Kita setiap hari pasti melakukan dosa baik kecil ataupun besar. Juga melakukan kebaikan. Biar bagaimanapun dosa tidak bisa ditutup dengan kebaikan apapun. Dosa tetap dosa. Allah sangat membenci dosa. Logikanya, bagaimana caranya kita mau ke sorga tapi dosa kita tetap ada.

Semua manusia pasti tidak akan pernah masuk sorga, tapi tidak perlu khawatir. Ada satu pribadi yang mau menolong kita semua yaitu Isa Al-Masih. Jika saudara mau percaya dan menerima-Nya sebagai Juruselamat.

Sebab Dia sangat jelas berkata tegas “Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup, tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”.

Tuhan memberkati.

Balas
staff
6 Januari 2012 8:03 am
Balasan ke  andi

~
Injil, Surat Roma 6:23 berkata, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Maut artinya adalah kebinasaan kekal. Allah yang Maha Kasih tidak menginginkan manusia ciptaan-Nya binasa dalam kekekalan. Itulah sebabnya Kalimat Allah harus datang ke dunia, menderita, dan mati di salib agar dapat menanggung dosa-dosa manusia.

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
SO

Balas
staff
14 November 2017 2:24 pm
Balasan ke  andi

~
Saudara Andi,

Semua manusia tidak luput dari dosa dan dosa sekecil apapun tidak akan dapat masuk dalam surge-Nya yang suci. Jadi kita tidak akan bisa masuk surga dengan cara apapun. Allah melalui Isa Al-Masih telah melunasi semua hutang dosa kita sehingga Ia telah membersihkan kita dari dosa. Karena itu kita dapat layak masuk surga-Nya yang suci.
~

Balas
Haydar ali
14 Mei 2012 4:06 pm

*
Tugas keselamatan yang diberikan kepada Yesus Kristus sudah selesai semenjak Yesus disalib. Logikanya berarti tidak ada keselamatan lagi terhadap manusia yang dilahirkan sesudah Yesus disalibkan, saya kira sebagai gantinya adalah para Paus yang terpilih untuk disalibkan demi keselamatan manusia kalau benar-benar Paus mengikuti ajaran Yesus

Balas
staff
21 Mei 2012 5:23 am
Balasan ke  Haydar ali

~
Saudara Haydar,

Perhatikanlah ayat berikut ini: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)

Keselamatan adalah anugerah yang diberikan oleh Allah. Logikanya, keselamatan hanya bisa didapat melalui Allah, bukan manusia.

Maka, Paus atau manusia siapapun tidak dapat memberi keselamatan bagi manusia.

Keselamatan yang dibawa oleh Yesus berlaku bagi setiap manusia. Dari dulu, sekarang, hingga akhir zaman. Sehingga keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus, bukan pada amal ibadah, Paus atau manusia yang lain.

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Yesus Kristus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
SO

Balas
brewok
23 Agustus 2012 3:50 am

*
Bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus. Dan itu sangat benar adanya. Hanya mereka yang mengikuti Dia yang akan memperoleh keselamatan.

Balas
sederhana
4 Juni 2013 1:31 pm

*
[quote name=”brewok”]*
Bagi saya keselamatan hanya dalam Yesus Kristus. Dan itu sangat benar adanya. Hanya mereka yang mengikuti Dia yang akan memperoleh keselamatan.[/quote]
Saya setuju Brewok, karena sudah pasti dan tidak terbantahkan lagi apapun dalil yang disampaikan oleh mereka. “Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.” Pasti bukan insyaaulloh.

Balas
tanah karo simalem
7 Juni 2013 9:11 pm

*
Tidak ada yang akan masuk surga kecuali orang-orang yang mengikuti perintah-Nya (Matius 7:21) artinya jalan keselamatan bukan?

Tidak ada dalam Al-Quran maupun hadist yang mengatakan percaya kepada Nabi Isa saja akan mendapat keselamatan. Itu adalah hayalan kosong anda, kami akan tetap percaya kepada nama ini selamanya sampai akhir dunia ini: Allah. Dan tidak akan ada yang menggantikan nama Dia. Sebab rukuk sujud, mati dan hidupku hanyalah milik-Nya semata.

Balas
staff
2 Juli 2013 12:23 pm
Balasan ke  tanah karo simalem

~
Saudara Tanah Karo Simale,

Apakah saudara tahu apa maksud dari ayat Injil Matius 7:21? Ayat ini tidak ada hubungannya dengan penjelasan saudara di atas.

Ini saya kutip ayatnya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 7:21).

Ayat ini ditujukan oleh Yesus kepada orang-orang yang munafik. Yaitu mereka yang melakukan ibadah keagamaanya, agar mereka terlihat soleh dan dipuji sebagai orang yang taat beribadah. Perhatikan ayat ini: “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya” (Injil, Rasul Besar Matius 6:5).

Memang Al-Quran dan hadist tidak pernah mengatakan asal percaya Nabi Isa pasti selamat. Kitab Suci Injil pun tidak pernah mengatakan “asal percaya” selamat. Percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagati satu-satunya Juruselamat adalah langkah pertama. Setelah itu, yang bersangkutan harus hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah.
~
SO

Balas
Rojo Poso
29 Juni 2013 11:40 am

*
Dear Staf IDI,

Kalau dosa dan amal tidak ditimbang, berarti asal manusia mempercayai Yesus pasti masuk sorga? Kalau manusia percaya Yesus tapi melakukan banyak dosa seperti zina, suka menyakiti orang dan melakukan sangat banyak dosa sampai orang tersebut mati maka orang tersebut akan masuk sorga atau neraka?

Balas
staff
2 Juli 2013 12:24 pm
Balasan ke  Rojo Poso

~
Saudara Rojo Poso,

Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).

Bagaimana dengan orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan atau masih berdosa? Firman Allah mengatakan “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

Seseorang yang ingin mendapatkan hidup kekal, pertama yang harus dilakukan adalah menerima dan mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Setelah itu, hidup dalam pertobatan atau hidup sesuai kebenaran firman Allah.
~
SO

Balas
Rojo Poso
2 Juli 2013 7:40 pm

*
Dear Staf IDI

Kalau manusia percaya Yesus tapi melakukan banyak dosa seperti zina, suka menyakiti orang dan melakukan sangat banyak dosa sampai orang tersebut mati maka orang tersebut akan masuk surga atau neraka?

Menurut Yesus jangan mengumpulkan harta bumi tapi kumpulkan harta di surga. Bisa dijelaskan makna “Harta di Surga”?

Thank’s

Balas
staff
4 Juli 2013 7:50 am
Balasan ke  Rojo Poso

~
Saudara Rojo Poso,

Dalam iman kekristenan diajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi, kehidupan kekristenan tidak berhenti sampai di situ saja. Sebagai wujud dari pengakuan bahwa Yesus adalah Juruselamat, seseorang harus menyerahkan hidup sepenuhnya dalam kehendak-Nya. Dengan kata lain, hidup sesuai kebenaran firman Allah. Inilah yang disebut buah dari pertobatan.

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).

Bagaimana dengan orang Kristen yang hidupnya tidak sesuai dengan firman Tuhan atau masih berdosa? Firman Allah mengatakan “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

Seseorang yang ingin mendapatkan hidup kekal, pertama yang harus dilakukan adalah menerima dan mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dalam dirinya. Setelah itu, hidup dalam pertobatan atau hidup sesuai kebenaran firman Allah.
~
SO

Balas
jarwo
12 September 2013 3:58 pm

*
Untuk Rojo Poso,

Kalau manusia sudah diselamatkan oleh Yesus tapi masih berbuat dosa, maka dia bisa dikatakan masih belum diselamatkan. Dan untuk diselamatkan tentunya anda harus percaya Yesus, dan makna “percaya” harus dibuktikan dalam perbuatan, untuk membuktikan bahwa dia bisa dikatakan sebagai orang “percaya.”

Seseorang yang sudah diselamatkan namun masih berbuat dosa, itu sama saja mempermainkan Tuhan atas keselamatan itu sendiri. Dan tentu anda sendiri tidak akan pernah mau mempermainkan Tuhan bukan?

Tapi kalau ditanyakan apakah manusia masih bisa berbuat dosa? Saya katakan iya! Namun dosa sudah tidak berkuasa lagi bagi orang yang sudah percaya dengan Yesus. Artinya sengat dosa atau sengat maut sudah dimatikan di kayu salib, dan itu artinya, anda sudah bisa menolak dosa dan mengusir iblis di dalam nama Yesus dan anda tidak akan sama lagi.

Balas
katolik sejati
30 Oktober 2013 2:58 am

~
Saya mau tanya ke Muslim. Jika amal baik bisa mengurangi dosa, pertanyaanku, dalam satu hari berapa kali kah kalian berbuat baik dan berbuat jahat?

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Timbangan Mizan Islam dan Solusi Selamat di Akhirat!
  • Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang…
  • Ampunan Allah dan Dosa yang Tidak Diampuni Allah
  • Pembersihan Hati yang Kotor dengan Dosa
  • Berwudhu Menyucikan Diri Kita dari Dosa ataukah Hanya…

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz