Suatu hari, saya berbincang dengan seorang teman. Lalu saya bertanya kepadanya, “Bila Kalimatullah, Isa Al-Masih, tidak datang ke dunia dan menjadi Korban Suci, seberapa banyak korban yang akan saya berikan untuk menghapus dosa-dosa saya”? Agama Islam mengajarkan sistem pahala penghapus dosa melalui banyaknya amal dan ibadah. Benarkah amal tidak menjamin keselamatan?
Mungkin Anda bertanya mengapa saya mengajukan pertanyaan tersebut. Atau, Anda juga pernah memikirkan pertanyaan serupa? Untuk mengetahui alasannya, mari kita menyimak penjelasan berikut.
Sistem Penghapusan Dosa di Taurat dan Agama Islam
Pada zaman pra-kedatangan Isa Al-Masih, Musa dan agama Islam mengajarkan sistem penghapusan dosa yang hampir sama. Kitab Taurat menjelaskan, seseorang wajib memberi korban penghapusan dosa, atas setiap dosa-dosa yang dilakukannya.
Demikian juga Islam mengajarkan, bahwa pahala-pahala yang dikumpulkan akibat berbuat baik dan beribadah, dapat menghapus dosa. Walau memang bila kita telusuri lebih jauh, ayat lain dalam Al-Quran juga berkata bahwa amal tidak menjamin keselamatan atau berkuasa menghapus dosa.
Lantas seberapa banyak korban, amal, dan ibadah yang harus Anda lakukan, agar semua dosa Anda dapat dihapus, dan layak masuk sorga? Menurut saya, tidak salah bila kita merenungkan hal ini dengan serius!
Apa Kata Al-Quran dan Kitab Suci Allah Tentang Dosa?
Al-Quran dengan jelas mengatakan “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Kitab Suci Injil juga menegaskan “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23)
Dari dua ayat di atas kita dapat melihat, bahwa tidak ada harapan bagi orang berdosa. Setiap orang berdosa akan serta merta menjadi penghuni neraka. Maka jelaslah firman Allah yang berkata “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8)
Pahala Penghapus Dosa Tidak Perlu. Isa Al-Masih Korban dari Allah
Namun kita pantas bersyukur kepada Allah. Karena Dia, Allah yang ar-Rahman ar-Rahim tidak membiarkan umat-Nya binasa karena dosa. Melalui kedatangan Kalimatullah ke dunia, wafat disalib dan bangkit pada hari ketiga, serta naik kembali ke sorga, Allah menyatakan sifat ar-Rahman-Nya bagi manusia.
Tentang hal tersebut Kitab Suci Allah menuliskan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21)
Orang Islam Bertanya, “Mengapa Orang Kristen Selalu Menyanyi?”
Di setiap perayaan Paskah, seluruh pengikut Isa Al-Masih merayakannya dengan menaikkan lagu pujian dan syukur. Karena Isa Al-Masih, yang menjadi Kurban Agung untuk menyelamatkan manusia dari dosa, telah bangkit dari kubur-Nya.
Apakah Anda ragu akan keselamatan kekal? Apakah Anda rindu mempunyai jaminan hidup kekal? Datanglah kepada Isa Al-Masih. Terimalah janji keselamatan yang ditawarkan-Nya. Rayakanlah kebangkitan-Nya.
Hanya mereka yang telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih dapat mengerti bahwa Dia datang untuk menebus jiwanya. Kematian-Nya telah memberi hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Al-Quran berkata amal tidak menjamin keselamatan. Lalu, menurut saudara dengan cara apakah agar seseorang mendapat jaminan keselamatan?
- Mengapa Kalimatullah (Isa Al-Masih) harus datang ke dunia dan wafat disalib?
- Menurut saudara, jaminan keselamatan itu merupakan hasil usaha sendiri atau anugerah Allah? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Akankah Amal Baik Melebihi Amal Buruk Seseorang?
- “Kitab Kehidupan” Atau “Buku Catatan Amal”?
- Dengan Amal, Tidak Dapat Menjadi Benar!
- Keutamaan Bulan Ramadan Dan Pengampunan Dosa
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Kak Mawar mengatakan
~
Lantas, selain menjadi sebaik-baiknya makhluk, menurut anda apa yang bisa menjamin keselamatan anda nanti? Apakah mereka yang tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan yang bisa menyelamatkan umat manusia di akhirat nanti, maka mereka tidak akan selamat? Sedangkan yang percaya akan ditolong ke surga. Mengapa demikian? Apa alasan logisnya? Ini yang tidak bisa diterima oleh akal saya.
staff mengatakan
~
Kak Mawar,
Tatkala seseorang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dengan berbuat baik, maka sudah seharusnya manusia berharap dan meminta pertolongan kepada Allah. Ini adalah logis. Yang kuat menolong yang lemah, yang suci menolong yang berdosa. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Bila dijabarkan, maka Isa Al-Masih adalah jalan, Isa Al-Masih adalah kebenaran, dan Isa Al-Masih adalah kehidupan. Jelas, satu-satunya pengharapan manusia pada Isa Al-Masih. Bagaimana dengan saudara? Bagaimana cara saudara agar pasti masuk sorga?
~
Solihin
Kak Mawar mengatakan
~
Admin,
Orang yang sudah memasrahkan diri pada Tuhan, kemudian selama hidupnya dia berbuat kebajikan, bermanfaat bagi sesama, berusaha membuat dunia jadi tempat yang lebih baik, melakukan segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, menurut saya orang ini sedang berjalan menuju kebenaran. Jalan itulah yang dicontohkan oleh nabi-nabi, termasuk Isa. Apa menurut anda Allah buta dengan itu semua? Dia Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala isi hati.
Tentang ayat yang selalu anda kutip “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Tahukah anda ayat ini merujuk pada siapa? Baca ayat-ayat lanjutannya sampai selesai, dan anda akan tahu siapa yang dimaksud “orang berdosa kekal dalam azab neraka”. Mudah-mudahan anda diberi pencerahan.
staff mengatakan
~
Saudara Kak Mawar,
Semua yang saudara jelaskan merupakan hal yang baik untuk kita lakukan sebagai manusia yang taat pada Allah. Namun saudara dapat lihat sendiri apakah seumur hidupnya manusia mampu melakukan semuanya itu, melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Nyatanya saudara lihat manusia justu semakin banyak berbuat dosa, kejahatan semakin banyak.
Perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sebanding dengan dosa yang kita lakukan selama kita hidup. Kita tidak akan mampu melunasi hutang dosa kita yang semakin menumpuk. Karena itu Allah memberikan jalan bagaimana melunasi hutang dosa kita. Itulah jalan kebenaran.
Apakah saudara tahu cara melunasi hutang dosa saudara yang tak mungkin terbayar dengan amal dan perbuatan yang saudara lakukan?
~
Noni
Kak Mawar mengatakan
~
Saudara Noni,
Kalau anda sendiri, kira-kira apa yang bisa membuat anda bisa melunasi hutang dosa-dosa anda? Apa tujuan anda hidup di dunia ini? Saya pribadi berpikir, kalau saya yakin bahwa hutang dosa saya akan lunas dengan percaya pada Isa sang Juruselamat, maka saat ini juga saya pasti bunuh diri, karena saya yakin Isa akan menyelamatkan saya, dan saya pasti masuk sorga karena kepercayaan saya itu. Buat apa saya hidup di dunia kalau saya sudah yakin akan segera diselamatkan ke sorga? Apa anda juga berpikir demikian?
staff mengatakan
~
Saudara Mawar,
Menarik sekali tulisan saudara di atas. Orang yang bunuh diri adalah orang yang putus asa atas hidupnya karena tidak memiliki pengharapan. Tidak demikian dengan pengikut Isa Al-Masih. Pengikut Isa Al-Masih memiliki pengharapan di dalam Isa Al-Masih. Karena itu, tidak ada satu usaha manusia yang bisa melunasi hutang dosa.
Pertanyaan yang belum saudara jawab adalah apakah saudara tahu cara melunasi hutang dosa saudara yang tak mungkin terbayar dengan amal dan perbuatan yang saudara lakukan?
~
Solihin
xucinxgaronx mengatakan
~
IDI,
Walau punya akal, semua korban tipuan pasti menuruti kehendak penipunya dan tak sadar akibatnya. Siapapun tak mungkin menghukum tanpa ampun korban penipuan (kecuali Tuhan versi Paulus).
Tuhan menghukum Adam plus seluruh keturunannya gara-gara ditipu ular dengan dosa tak terampunkan sampai sang Tuhan sendiri harus mengorbankan anak-Nya berdalih keadilan adalah ajaran di surat Paulus, tak ada satupun nabi mengajar seperti itu
Darimana iblis adalah ular? Paulus saja tak pernah menyatakan intervensi iblis. 2 Korintus11:3, “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya” Tampak sekali kacaunya doktrin Kristen.
staff mengatakan
~
Saudara Xucinxgaronx,
Rasul Paulus adalah seorang yang ahli dalam mempelajari Kitab Allah yaitu Kitab Taurat. Karena itu ajaran Paulus juga tidak pernah bertentangan dengan Kitab Taurat. Rasul Paulus sangat paham apa yang tertulis dalam Kitab Kejadian yang mengkisahkan asal mula kejatuhan mansuia dalam dosa karena ular yang menggoda manusia untuk tidak menaati Allah. Dimana ular tersebut adalah iblis. Hingga saat ini iblis selalu menggoda manusia untuk tidak taat pada Allah.
“Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” (Taurat, Kitab Kejadian 3:1).
Jadi semua yang ditulis Rasul Paulus memiliki dasar dan apa yang ia tulis berasal dari pimpinan Allah.
~
Solihin
anak domba mengatakan
~
Pahala adalah seperti tabungan amal ibadah seseorang untuk membayar tebusan atas hutang dosa-dosanya kepada Allah. Agar dapat diampuni dosanya dan masuk surga. Satu dosa harus ditebus berapa pahala? Atau satu pahala dapat menebus berapa dosa? Menjadi baik jangan karena pahala, menjadi baiklah karena mengerti akan kasih Allah.
Amal ibadah tidak mendapat pahala atau upah dari Allah, karena amal ibadah adalah kewajiban manusia kepada Allah. Dan dosa adalah hutang kepada Allah, dan hutang harus dibayar. Dengan apa kamu membayarnya jika semua adalah milik Allah. Bahkan amal ibadahmu juga adalah milik Allah. Kamu butuh pertolongan untuk membebaskanmu dari dosa. Dan siapa yang dapat menolongmu dari dosa-dosamu, Hanya Dialah “anak domba” korban suci Allah yang menebus dosa-dosa kita.
staff mengatakan
~
Saudara Anak Domba,
“Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414. Bukankah dengan kata lain amal/pahala tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga. Sebab hanya dengan rahmat/anugerah dari Allah lah manusia mendapat jaminan akan sorga.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Solihin
Furqon mengatakan
~
1. Diluar Islam, tidak ada baginya surga, tapi bagi Nasrani, Yahudi, Majusi yang hanya beriman kepada Allah dan tidak menyekutukannya, maka Allah sendiri yang akan memutuskan perkaranya.
2. Islam yang dosanya lebih berat dari timbangan pahalanya, masuk neraka untuk masa tertentu (Ini urusan Allah, Dia yang lebih mengetahui kadarnya).
staff mengatakan
~
Saudara Furqon,
Menarik sekali apa yang sauadra jelaskan. Sebab saudara mengatakan bahwa dalam neraka untuk masa tertentu. Tetapi faktanya dalam Qs 2:81 dikatakan “(Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.
Jadi yang mana yang benar, perkataan saudara ataukah ayat dalam Ql-Quran?
~
Solihin
Hery mengatakan
~
To: Muslim,
Inilah yang disebut dengan bisnis keselamatan (seperti gambar kalkulator yang tercantum pada artikel ini). Anda jalankan amal ibadah, sedekah, berbuat baik, dll, maka anda akan mendapatkan upah, yaitu pahala.
Kalau pahala sudah selesai dikumpulkan di masa hidup, maka anda menyerahkannya kepada Tuhan, lalu Tuhan akan menimbang, mana yang lebih berat, dosakah atau pahala. Kalau pahala maka anda masuk surga, kalau dosa yang lebih berat maka anda akan masuk neraka. Sungguh malang mereka yang berpikiran seperti ini, manusia yang seperti ini adalah kumpulan orang-orang yang telah putus dan hilang harapan. Hanya didalam Yesus ada pengharapan dan keselamatan. GBU
staff mengatakan
~
Saudara Hery,
Kami sepakat dengan saudara bahwa orang yang beranggapan masuk sorga atau neraka soal timbangan dan banyak atau sedikitnya pahala yang dikumpulkan hal ini tentu sangat jauh dari apa yang Allah ajarkan pada manusia.
Neraka dan sorga itu kekal adanya, bukan dengan pengumpulan pahala maka kita akan masuk sorga dan neraka jika tidak memenuhi syaratnya. Semua karena anugerah Allah saja kita dapat menikmati sorga. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Solihin
Ahmad Furqon mengatakan
~
Menjawab pertanyaan IDI sebelumnya
Dalam Shahih Bukhari 1/48:
“……… Dari Anas, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam hatinya ada kebaikan seberat sya’irah (juwawut Jw)”.
Syafaat diberikan kepada orang yang menjadi penghuni neraka dari kalangan Muslimin yang melakukan dosa, maka mereka mendapat syafa’at dengan diangkat dari neraka dan ditempatkan ke dalam syurga. Syafa’at ini tidak saja dimiliki baginda Nabi SAW, namun juga dimiliki oleh para nabi, para malaikat dan saudara mereka (penghuni neraka) yang mu’min nan sholih (seperti para auliya dan ulama) .
staff mengatakan
~
Saudara Ahmad Furqon,
Berarti menurut Islam, seseorang dapat berpindah dari neraka ke surga. Berarti neraka tidak bersifat kekal karena manusia bisa pindah dari neraka ke surga dengan syafaat yang dinaikan, termasuk syafaat bagi Muhammad dan juga nabi lain.
Namun Isa Al-Masih tidak memerlukan sayafaat dari siapapun juga. Karena tempat Isa Al-Masih sudah pasti di surga. Isa sekarang ada di surga dan Isa dapat menjamin manusia untuk masuk surga.
~
Noni
zhidan mengatakan
~
Caranya yaitu dengan memahami Al-Quran dan mengikuti rasulnya. Baca Al-Quran sura Ali Imran 3 ayat 132-133 dan Al-Quran sura Al-Maidah 5 ayat 15-17.
staff mengatakan
~
Saudara Zhidan,
Sepertinya saudara sudah memiliki cara untuk bisa menghapus dosa saudara. Saudaraku, apakah dengan memahami Al-Quran dan mengikuti rasulnya dapat memberikan jaminan bahwa dosa-dosa saudara dihapuskan?
~
Noni
Cute Name mengatakan
~
Islam artinya berserah diri kepada Allah, tapi mereka malah selalu berusaha untuk mendapatkan pahala dari Allah dengan berusaha sendiri. Apakah dengan usaha sendiri kita dapat meyakinkan Allah bahwa kita layak?
Melalui rahmat Allah karena sudah diselamatkan maka kita menyerahkan seluruh hidup tanpa mengejar pahala. Jadi karena sudah diselamatkan, maka kita harus bersyukur dan sebagai tanda syukur itu maka kita memberikan yang terbaik kasih dari Allah kita berikan kepada sesama. Karena telah mendapat keselamatan, maka saat yang tepat setelah kita menerima kasih-Nya, kita berkehendak dengan iman yang tulus.
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”(Injil, Rasul Besar Matius 7:12).
staff mengatakan
~
Saudara Cute Name,
Memang kita menerima keselamatan hanya karena rahmat Allah. Sebab usaha apapun yang kita lakukan tidak kan dapat menyelamatkan kita, sekalipun kita berlomba untuk mengumpulkan pahala dan amal baik. Namun semuanya itu tidak akan bisa membayat lunas hutang dosa kita yang menumpuk.
~
Noni