Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah benar semua agama sama.
Bapak MZ yang Budiman,
Terima kasih banyak atas surat Bapak MZ. Kami senang mendengar pemahaman dan pendapat Bapak serta menghargai usaha Bapak untuk membuat satu kesimpulan “Semua agama sama” yang cukup memuaskan.
Sebelumnya kami minta maaf, tetapi berdasarkan ajaran yang tertulis dan ditinggalkan oleh Nabi Muhammad dalam Al-Quran juga oleh Isa Al-Masih dalam Alkitab, dengan sangat terpaksa saya meragukan kesimpulan-kesimpulan yang sudah Bapak buat. Karena kurang mendalam atau faham ajaran Budha maupun Kong Hu Cu, perhatian saya berpusat pada wahyu yang diterima Nabi Muhammad dan berita Injil yang disiarkan Isa Al-Masih.
Karena saya kurang berani menyatakan bahwa “saya memiliki pemahaman hakiki tentang agama,” maka di sini saya memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan saja. Yaitu:
1) BENARKAH, “KITA SEBAGAI UMAT MANUSIA DARI AGAMA LANGIT APAPUN, TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENILAI ATAU BAHKAN MEMPERTENTANGKAN SATU SAMA LAIN”?
Bukankah Tuhan memberikan akal sehat kepada manusia supaya dapat menilai apa yang didengar, apa yang diajarkan dan siapa yang mengajarkan? Benarkah pernyataan semua agama sama dapat diterima? Bukankah bila ada dua ajaran yang saling bertentangan, sudah tentu kedua ajaran tersebut tidaklah sama-sama benar, tetapi hanya salah satu di antaranya?
Contoh pertama:
Alkitab atau Injil menceritakan secara teliti mengenai penderitaan, penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih (lihat Injil Matius pasal 26-28, Injil Markus pasal 14-16, Injil Lukas pasal 22-24, Injil Yohanes pasal 12-21).
*Sedangkan* ‘wahyu’ Nabi yang membawa Al-Quran 600 tahun kemudian menyatakan, “Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…” (Sura 4:157).
Manakah yang benar? Bukankah ajaran Alkitab dan ajaran Al-Quran jelas bertentangan? Apakah cerita historis dalam Alkitab yang juga diakui sarjana non-theologi adalah yang benar? atau justru pernyataan Al-Quran yang benar?
Contoh kedua:
Alkitab mengajarkan bahwa Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” (kalimat Bapak) saja. Injil Yohanes pasal 1 menyatakan bahwa “Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi.” (pasal 1:1-3). Lalu diteruskan tentang Isa Al-Masih, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya” (pasal 1:14). Memang ini cerita Natal. Isa Al-Masih bukan “manusia pilihan” saja. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.
Sekali lagi pernyataan Alkitab ini bertentangan dengan ajaran Al-Quran, yang menyatakan “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman ‘Jadilah’ (seorang manusia) maka jadilah dia” (Sura 3:59). Lagi, “Al- Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu beberapa rasul.” (Sura 5:75).
Sekali lagi saya bertanya: mana yang benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma dan turun dari surga lahir sebagai bayi perawan Maryam, *atau* ajaran Al-Quran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diciptakan seperti Adam dan sesuai kata Bapa adalah “manusia pilihan” saja?
Contoh ketiga:
Isa Al-Masih mengajarkan “Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik…” (Injil Matius 5:44-45). Dan Isa Al-Masih mempraktekan sifat kasih ini sehingga dari salib Isa Al-Masih berseru “Ya Bapa, ampunilah mereka (musuh yang menyalibkanNya), sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil Lukas 23:34).
Sebaliknya Nabi Muhammad membawa ajaran jihad yang berbeda sekali. Berikut adalah beberapa kutipan dari dua Sura saja. “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka… barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya” (Sura 8:12,13). “Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah” (8:39). “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang…” (8:65). “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi” (8:67). “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. . .” (9:5). “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaran) tangan-tanganmu. . .” (9:14). “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka. . . (terang maksudnya perangilah Orang Kristen)” (9:29). “Perangilah kaum musyrikin. . .” (9:36). “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka” (9:73). “Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya” (9:86).
Contoh sikap Nabi Muhammad terhadap orang yang dianggap nyata dalam Sura ke 111, yaitu AL LAHAB (GEJOLAK API). Kutuknya hebat, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab. . . . kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya. . . .”
Abu Lahab, yang nama sebenarnya adalah Abdul Uzza, dianggap musuh meskipun ia masih ‘keluarga’ Nabi Muhammad sendiri tetapi tidak menyambut ‘wahyu’ yang diberitakan oleh Muhammad.
2) SUNGGUHKAH “SETIAP AGAMA ADALAH JALAN RACHMAH YANG DITUNJUKKAN ALLAH UNTUK SELURUH MANUSIA”?
Jikalau saya membaca kutipan di atas tentang ‘perangilah’, ‘penggallah’, ‘pancunglah’, ‘bunuhlah’, ‘jihadlah’, ‘bersikap keraslah’, saya sukar mengerti hal ini sebagai “Rachmah yang ditunjukan Allah”.
3) SUNGGUHKAH “SAMA SEKALI TIDAK ADA PERBEDAAN YANG HAKIKI APALAGI PERTENTANGAN ANTARA AGAMA LANGIT YANG DITURUNKAN OLEH ALLAH MELALUI BERBAGAI RASULNYA”?
Bacalah kutipan di atas dan baca juga kitab Injil, yaitu Perjanjian Baru, dan lihatlah betapa besarnya jurang atau perbedaan antara agama Islam dan ajaran Isa Al-Masih serta rasul-rasulNya. Jadi, bila kita memahami dengan jelas penjelasan ini, maka pernyataan semua agama sama tidak dapat diterima.
Bapak menutup surat dengan kalimat …”pasti kita akan menjadi manusia sesuai sabda Nabi Isa Al-Masih, Nabi Muhammad serta Rasul lain”. Bagaimana mungkin menjadi manusia yang sesuai dengan ajaran Nabi Isa Al-Masih yang mengajarkan “Kasihilah Tuhan Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Lukas 10:27) (mohon cerita Orang Samaria yang murah hati berikutnya dibaca juga). Lalu kemudian juga menjadi manusia yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad yang mengajarkan dan mendorong pengikutnya untuk berperang?
Akhir kata, jalan keselamatan yang disediakan oleh Isa Al-Masih bukanlah melalui berbagai macam “ritual ibadah dan kegiatan dakwah maupun kegiatan sosial . . . . Doa Persembahan (Kristen), Shalat (Islam), Semedi (Hindu/Budha)”. Memang Isa Al-Masih membawa ajaran kasih yang indah tetapi itupun bukan maksud utama kedatanganNya dari sorga. Perkataan Isa Al-Masih berikutnya menguraikan maksud kedatanganNya:
“Karena Anak Manusia (yaitu Isa Al-Masih) juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil Markus 10:45). Firman Tuhan lain yang menerangkan hal ini tertulis dalam 2 Korintus 5:21 “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Sehingga Rasul Petrus dengan tegas berkotbah, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). Hari inipun tetap benar, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Injil Yohanes 3:6-17).
Kepada Bapak undangan Isa Al-Masih masih berlaku, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat (dengan banyaknya ritual ibadah, kegiatan dakwah, shalat, semedi, dll), Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil Matius 11:28). Perhatikanlah berkat ini tidak dijual, tidak menurut apa yang diusahakan tetapi semata-mata satu pemberian saja. Kelegaan yang dimaksud oleh Isa Al-Masih ialah pengampunan dari dosa serta hidup kekal di surga.
Harapan dan doa saya ialah bahwa Bapak juga akan mengalami berkat terindah ini.
Wassalam,
David Eran
Staff Isa dan Islam
sahata butarbutar mengatakan
*
Yth Staff Isa dan Islam,
Semua yang saudara tulis di atas adalah benar adanya dan saya tidak membatahnya. Namun ada pertanyaan yang pasti belum pernah dijawab. Apakah sebenarnya agama Isa, Kristen atau Islam? Karena kedua agama tersebut berkaitan dengan Isa.
Adakah ayat yang menjelaskan di Injil atau Al-Quran tentang agama nabi Isa? Jikalau Dia tidak beragama Islam atau Kristen, lalu apa agamanya?
Mohon kiranya dijelaskan sekian dan terima kasih!
staff mengatakan
~
Saudara Sahata, kami bersyukur bahwa Saudara dimampukan oleh Allah untuk mengerti kebenaran.
Agama adalah usaha manusia untuk boleh mengenal dan mencapai Allah di sorga. Agama adalah cara yang diupayakan dan dijalani oleh setiap manusia untuk hidup secara lebih baik. Dan sebagai balasannya, ia berharap nantinya akan diberi kesempatan untuk boleh masuk dalam sorga.
Isa Al-Masih tidak memiliki agama yang harus dia ikuti, agar Dia bisa menuju sorga, sebab Dia adalah jalan menuju sorga itu sendiri.
Injil, Rasul Besar Yohanes 14:3-6
Isa Al-Masih berkata: “Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Isa Al-Masih adalah jalan menuju kepada Allah di sorga. Dia adalah “agama” itu sendiri.
Untuk lebih mengenal siapakah Isa Al-Masih, kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan artikel berikut: isadanislam.org/jalan-keselamatan.
~
CA
Sentra mengatakan
*
Isa (Yesus) itu sebenarnya jalan apa tujuan sih?
Samakah Allah, firman, dan Yesus?
staff mengatakan
~
Saudara Sentra, Isa Al-Masih menunjukkan jalan bagi kita untuk boleh berjalan dengan penuh kepastian menuju sorga. Oleh sebab itu, maka Isa Al-Masih disebut sebagai jalan tersebut.
Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada (Allah) Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih juga sering disebut sebagai Kalimat Allah atau Firman Allah. Ini berarti bahwa Isa Al-Masih adalah penyambung lidah Allah.
Isa Al-Masih menyampaikan maksud dan rencana Allah yang sesungguhnya kepada umat manusia. Isa Al-Masih juga-lah yang menggenapi maksud dan rencana Allah tersebut di dalam dan melalui diri-Nya. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih disebut sebagai Firman (Kalimat) Allah.
Allah (Bapa) di sorga dan Isa Al-Masih tidaklah sama. Akan tetapi mereka adalah satu adanya (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
CA
mikha mengatakan
*
Pastilah yang benar adalah Al-Quran karena Injil banyak kesalahan seperti diakui oleh pendeta Dr.R.Soedarmo: “Alkitab mungkin sekali ada kesalahan. Dengan pandangan bahwa kitab suci hanya catatan dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam kitab suci mungkin sekali ada kesalahan.”
“Di dalam perjanjian baru pun ada kitab-kitab yang diragukan, antara lain surat Wahyu dan Yakobus yang disebut sebagai surat jerami.”
staff mengatakan
~
“Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat Allah.” (Qs 6:34).
Apakah Saudara lebih percaya kepada perkataan manusia daripada percaya kepada kalimat Allah yang tidak mungkin bisa dipalsukan manusia tersebut?
Siapapun orang yang Saudara kutip di atas, dia tentunya berbicara mewakili dirinya sendiri. Dia sama sekali tidak mewakili umat Kristiani, karena Al-Kitab sebagai Firman Allah tidak mungkin bisa dipalsukan.
Kalau boleh kami tahu, menurut Saudara, bagaimana caranya Al-Kitab itu bisa dipalsukan, dan kira-kira kapan hal itu terjadi? Setelah zaman Muhammad atau sebelum zaman Muhammad?
Apakah Saudara boleh menjawab pertanyaan kami di atas, sebelum Saudara meneruskan tuduhan Saudara?
CA
Mikha mengatakan
*
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allah-mu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apa pun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.” (Ulangan 20:16-17).
“….Tuhan,Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali.Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan Janganlah engkau mengasihani mereka.”(Ulangan 7:1-2).
Tidak mungkin Tuhan seperti kedua ayat di atas, sangat sadis.
Qs 8:12,13 terjadi dalam perang badar. Jadi kondisi umat Islam dalam keadaan terdesak akibat jumlah umat islam hanya 300 orang, sedangkan kaum kafir 1000 orang. Kemudian datanglah bala bantuan Allah setelah nabi berdoa. Saya sarankan anda harus belajar Asbabun Nuzul.
staff mengatakan
~
Saudara Mikha, kami hendak menginformasikan bahwa Al-Kitab adalah Firman Allah yang tidak mungkin bisa dipalsukan oleh manusia, dan sampai sekarang Al-Kitab itu masih asli, terpelihara oleh Allah.
Beberapa ayat dalam Al-Kitab mengisahkan saat-saat umat Tuhan sedang dalam masa peperangan. Dan dalam peperangan jelas ada peristiwa pembunuhan. Namun walau begitu, dalam Al-Kitab tidak ada ayat-ayat menyatakan untuk membantai ataupun memusuhi satu orang di masa bukan peperangan.
Isa Al-Masih dalam Al-Kitab mengajarkan kasih sayang. Setiap pengikut-Nya diperintahkan untuk mengasihi semua orang, dan bahkan terhadap musuh sekalipun (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa dalam Taurat dan Injil itu ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68). Sebab sesungguhnya terang itu telah datang, dan Terang itu adalah Isa Al-Masih itu sendiri yang telah datang dan menjadi Juru Selamat bagi umat manusia.
Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
CA
Paulus mengatakan
*
To Sahata Sidabutar,
Yesus atau Isa Al-Masih tidak pernah menciptakan agama Kristen atau pun Islam. Yang mengikrarkan Kristen yaitu Rasul Paulus. Kristen berasal dari kata Kristos bermakna mengikuti ajaranNya tentang Allah.
Dalam sejarah manusia, semua berakar pada budaya Yahudi, sebab baik Kristen, Yahudi, Islam berasal dari Abraham atau Ibrahim.
Oleh sebab itu, dikenal Theos Patroos. Ismael dan Ishak adalah dua saudara yang ditempatkan oleh Allah di daerah Arab yaitu Ismael, dan Ishak di daerah Kanaan (sekarang:Palestina).
staff mengatakan
~
Allah memilih bangsa Israel melalui Abraham untuk menjadi umat pilihan. Yaitu bangsa yang akan melahirkan Isa Al-Masih – Penyelamat manusia dari dosa dan kematian. Allah menyatakan bahwa Mesias akan datang melalui jalur Abraham, Ishak dan Yakub (Kitab Taurat Kejadian 12:1-3).
Isa Al-Masih adalah penyebab utama mengapa Allah memilih Israel menjadi umat pilihan-Nya. Namun demikian, alasan Allah memilih Israel bukan hanya untuk kedatangan Isa Al-Masih semata-mata. Keinginan Allah bagi Israel adalah bahwa mereka akan pergi dan mengajar bangsa-bangsa lain mengenai Dia.
Israel dipanggil menjadi bangsa imam, nabi atau utusan kepada dunia ini. Secara umum, Israel gagal dalam tugas ini. Namun demikian, tujuan utama Allah bagi Israel, yaitu membawa Mesias dan Juruselamat, telah terpenuhi dengan sempurna – dalam diri Isa Al-Masih.
Juga perlu kami tambahkan, bahwa kekristenan itu berdiri di atas dasar pengajaran Isa Al-Masih semata. Rasul Paulus hanyalah salah satu rasul dan utusan Isa Al-Masih. Kekristenan didirikan atas dasar pengajaran Isa Al-Masih, dan bukan Rasul Paulus. Memang benar bahwa Rasul Paulus menulis beberapa kitab dalam Injil, namun itu semua sesungguhnya ditulis oleh Allah sendiri, dengan memakai perpanjangan tangan Rasul Paulus saja. Injil adalah berasal dari Allah sendiri, dan bukan dari Rasul Paulus.
~
SL/CA
lucky mengatakan
*
Yth staf IDI, saya mau tanya:
– Mengapa di agama Kristen ada yang Katolik, Protestan, Adven dan Pantekosta ?
Apa ada perbedaannya ?
– Apa seorang Kristen bisa kebaktian ke gereja mana saja seperti halnya ummat Islam yang bisa shalat di mesjid manapun di dunia ini.
Terimakasih
staff mengatakan
~
Saudara Lucky,
Perbedaan dari Katolik, Protestan, Adven, dan Pentakosta terletak pada peraturan-peraturan gerejawinya saja. Namun semuanya tetap menggunakan kitab suci yang sama, yaitu Alkitab, menyembah pada Tuhan yang sama, dan sama-sama percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia untuk membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Katolik, Protestan, Adven, dan Pentakosta, sama halnya dalam Islam, terdapat aliran Muhammadiyah, NU dll.
Menjawab pertanyaan saudara yang kedua, jelas tidak ada larangan bagi orang Kristen untuk beribadah di gereja manapun.
~
SO
badarul Tamam mengatakan
*
Itu benar sekali jika Isa berkata demikian. Pertanyaan, jalan (ajaran) Isa yang mana yang betul, apakah ketauhidan Allah ataukah ajaran yang menyatakan Isa sebagai Tuhan, ataukah ajaran yang menyatakan Isa hanyalah seorang utusan sebagaimana banyak tertulis di Injil ataukah ajaran Isa disalib sedangkan Isa sendiri tidak menyatakan demikian?
staff mengatakan
~
Isa Al-Masih adalah Allah dan manusia. Dia senantiasa adalah Allah, namun Dia tidak menjadi manusia sampai Dia dikandung di dalam diri Maria. Isa Al-Masih menjadi manusia sehingga Dia dapat mengidentifikasikan diri dengan manusia dalam kelemahan-kelemahan kita (Injil, Surat Ibrani 2:17).
Sedangkan mengenai kematian-Nya di kayu salib. Hal itu adalah mutlak, sebab untuk itulah Dia datang ke dunia. Untuk memikul dosa manusia. “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran,” (Injil, Surat 1 Petrus 2:24)
~
SO
badarul Tamam mengatakan
*
Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan saudara di atas tidak terlalu rumit. Kita pakai nalar saja mengenai ayat-ayat penyaliban dan sesudahnya.
Bukankah anda menganggap Isa adalah Firman? Bagaimana menurut anda jika sumber Firman itu disalib/mati, apakah ayat/firmannya masih akan berlanjut, sedangkan Isa sudah tidak bersama umatnya (kembali ke hadirat Allah)
staff mengatakan
~
Saudara benar, Isa Al-Masih memang merupakan Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Maksud utama penjelmaan Isa Al-Masih, ialah penderitaan dan kematian-Nya untuk menanggung hukuman dosa manusia.
Perlu saudara ketahui, kematian Isa Al-Masih di kayu salib tidak ada hubungannya dengan Alkitab sudah dipalsukan atau tidak. Sebab tujuan kematian Isa Al-Masih adalah sebagai tebusan bagi dosa-dosa manusia “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28)
Isa Al-Masih memang sudah mati di kayu salib. Tetapi maut tidak dapat mengambil nyawa-Nya daripada-Nya. Hal ini terbukti dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga (Injil, Rasul Besar Matius 28:5-6)
Dengan demikian, tidak ada ayat-ayat penyaliban dan sesudahnya yang dapat membuktikan bahwa Alkitab bisa dipalsukan.
~
SO
lucky mengatakan
*
Bukankah kalau mati artinya nyawa/roh meninggalkan jazad?
Dari sejarah penelitian kain kafan Yesus, sudah terbukti kalau Yesus belum mati saat diturunkan dari kayu salib. Artinya penyaliban Yesus itu dianggap gagal.
Penyaliban biasanya berlangsung 3-4 hari baru bisa mati, tapi Yesus hanya 3 jam, dan itu adalah siasat kaisar Pilatus yang tak menginginkan kematian Yesus.
Terimakasih.
staff mengatakan
~
Teori kain kafan Isa Al-Masih sama-sekali tidak masuk akal. Baik para rasul dan orang-orang Kristen pada abad pertama tidak menyebutkan adanya sehelai kain kafan dengan gambar Isa Al-Masih yang telah tersalib dan bangkit.
Isa Al-Masih itu benar-benar telah mati. Dari mana kita dapat mengetahuinya? Menurut peraturan orang Yahudi, saat memasuki Sabat, tidak boleh ada mayat yang tergantung. Bila orang yang disalibkan tersebut masih hidup maka harus dibunuh dengan cara dipatahkan tulang pahanya. Tetapi kalau dia sudah mati maka harus dikuburkan hari itu juga.
Bahkan kitab suci menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mati bukan karena dianiaya, tetapi Dia sendiri yang telah menyerahkan nyawa-Nya. Isa Al-Masih adalah Allah-manusia. Tidak mungkin Allah bisa mati. Tetapi karena Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk menjadi tebusan bagi umat manusia maka Dia dapat mati (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
SL
Gabriel mengatakan
*
Apakah semua orang yang berbeda-beda agama akan masuk surga yang sama? Yang saya ketahui surga hanyalah 1. Atau ada 1 surga untuk satu agama. Mohon dijelaskan. Terimakasih.
staff mengatakan
~
Layak atau tidak seseorang masuk sorga tidak ditentukan apa ‘agama’ yang dia peluk. Sebab ‘agama’ tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga. Agama apapun itu!
‘Agama’ hanyalah sebuah aturan yang ditetapkan oleh manusia, yang memuat cara-cara untuk mendekatkan diri dan mengenal Sang Ilahi.
Kitab suci tidak pernah mengatakan sorga ada dua, tiga atau lebih. Sorga hanya ada satu.
Syarat pertama seseorang layak masuk sorga adalah telah menerima penebusan dari Isa Al-Masih. Seseorang yang menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Juruselamat akan layak masuk sorga. Sebab Keselamatan hanya ada pada Isa Al-Masih. Bukan yang lain, dan tidak pula pada amal dan ibadah yang kita lakukan.
“demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Untuk dapat mengerti bagaimana cara menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih, lihatlah penjelasan kami tentang Keselamatan pada url ini: http://tinyurl.com/3cvhqy3.
~
SO