Kisah saya ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kisah wanita Muslim menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berikut ini kasaksian saya:
Terlahir dalam keluarga Muslim yang taat pada adat istiadat dan agama, membuat saya tidak pernah berpikir menjadi pengikut Isa Al-Masih. Bagi saya, Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah. “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima dari padanya, dan ia di akhirat kelak termasuk orang-orang yang merugi” (Qs 3:85).
Takut Akan Kematian
Semua berawal ketika saya dihinggapi rasa takut akan kematian. Untuk melawan ketakutan itu, saya berusaha menjadi Muslimah sejati. Membaca Al-Quran, hadist, mengamalkan sunah-sunah rasulullah. Juga membaca tafsiran beberapa ulama tentang hukum-hukum yang mengatur tata kehidupan manusia. Berharap, dengan melakukan semuanya saya dapat masuk sorga. Saya juga mulai menggunakan niqab (sejenis kain yang menutup seluruh wajah) sekalipun keluarga saya melarangnya. Saya benar-benar ingin tahu bagaimana cara masuk sorga.
Satu ketika saya membaca ayat dari Al-Quran. Bunyinya, “dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Ayat ini begitu mengganggu saya. Semua manusia akan masuk neraka. Tidak perduli seberapa banyak amal yang telah dilakukannya.
Dalam rasa ketakutan, saya masih berharap kasih sayang Allah. Namun tetap saja pengaharapan itu tidak menghasilkan apa-apa, karena hal masuk ke neraka adalah ketetapan Allah. Semua ini saya lalui sejak saya masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
Bertemu Isa Al-Masih Saat Sholat
Beberapa tahun berlalu, saya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Iman saya dalam Islam pun semakin mantap. Hingga satu ketika saya mengalami hal aneh yang tidak pernah saya alami sebelumnya.
Hari itu saya sedang sholat. Ketika saya melakukan takbiratulihram, tiba-tiba muncul sesosok manusia. Menurut saya, Dia adalah Isa Al-Masih. Saya sangat terkejut dan ketakutan, sebab saya berfikir itu adalah iblis. Saya mengucapkan dua kalimat syahadat hingga tiga kali untuk mengusirnya. Tapi bayangan itu selalu muncul. Akhirnya saya mengabaikan sosok tersebut. Saya berpikir mungkin hanya halusinansi karena saya mengikuti kelas Kristologi di kampus. Saya pun menjalankan sholat sampai selesai.
Dihantui Takut Akan Kematian Untuk Kedua-kalinya
Waktu pun berlalu. Saya sudah menyelesaikan pendidikan dan sudah bekerja. Kejadian itu pun sudah saya lupakan. Tiba-tiba pikiran tentang kematian menghantui saya lagi. Keinginan yang kuat untuk masuk sorga, membuat saya sekuat tenaga menjalani aturan agama. Tapi di sisi lain, masuk neraka adalah keputusan Allah yang tidak dapat diganggu gugat.
Di saat itu saya mengalami yang namanya ketidaktenangan dan kebimbangan. Dalam kebimbangan dan keragu-raguan tentang Allah, saya akhirnya berdoa. “Wahai Tuhan sang pencipta langit dan bumi, saya tidak tahu siapa yang harus saya sembah dan saya tidak mengenal siapa Tuhan yang benar, tapi saya yakin ada satu penguasa tunggal yang menguasai semuanya ini. Siapapun Engkau ya Tuhan tolong tunjukkan saya satu jalan pasti untuk masuk ke dalam sorga, sebab hamba yakin bahwa Engkau adalah Tuhan yang maha pengasih dan luas rahmatnya.”
Mencari Kebenaran Tentang Siapakah Isa Al-Masih
Selesai berdoa, tiba-tiba ada ketertarikan untuk mengetahui bagaimana para pengikut Isa Al-Masih beribadah. Mengapa mereka menyembah Isa yang hanya seorang manusia. Kurang lebih tiga bulan lamanya saya menjalaninya. Saya tahu Isa adalah Juruselamat bagi orang-orang Kristen. Tapi bagaimana mereka begitu yakin bahwa Isa adalah Tuhan? Musa tidak disebut Tuhan bagi bangsa Yahudi. Muhammad pun tidak disebut Tuhan oleh umat Islam. Mengapa harus Isa?
Tiba-tiba saya ingat gelar nabi-nabi. Ada satu gelar yang tidak disandang oleh nabi-nabi lain, tapi disandang oleh Isa. Yaitu Ruhullah (Ruh Allah) dan Kalimatullah (Kalimat Allah). Berbagai pertanyaan pun muncul di hati saya. Jika Isa adalah Ruh Allah, maka Isa adalah Allah itu sendiri. Artinya, Isa adalah Tuhan.
Saya mulai menerka-nerka dan mencari jawaban atas setiap pertanyaan saya. Tidak ada yang memberitakan tentang Isa pada saya. Lagi saya berpikir saat itu bahwa tidak ada wanita Muslim menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan juruselamat. Ini adalah pertimbangan saya. Walaupun demikian, saya sempat berpikir bahwa Isa adalah Tuhan, tapi saya tidak percaya begitu saja.
Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat
Hingga suatu malam saya berpikir bahwa tubuh ini tidak akan hidup tanpa roh. Roh saya pasti sama dengan tubuh saya. Dan itu bagian dari saya. Saat roh saya keluar dari tubuh saya, tidak mungkin orang berkata itu adalah roh orang lain. Pasti orang yang bisa melihat akan berkata itu adalah roh saya. Karena matanya, hidungnya, telinganya dan lain-lain pasti sama dengan saya. Jadi itu pasti adalah saya sendiri.
Apakah mungkin Allah dan Isa seperti itu? Saat Ruh Allah keluar dari diri Allah dan turun ke dunia, orang yang sudah mengenal Allah pasti akan mengenal Ruh Allah. Jadi pasti mereka akan berkata bahwa itu adalah Allah itu sendiri.
Beberapa hari kemudian saya memutuskan pergi ke gereja. Dan saat itu saya menerima Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup saya. Saat saya menjadi pengikut Isa, kehidupan saya sedikit demi sedikit diubahkan menjadi manusia yang baru. Satu yang pasti, bila saatnya saya meninggalkan dunia ini, saya sudah yakin dan tahu dengan pasti kemana saya akan pergi. Yaitu ke tempat Dia, Isa Al-Masih yang telah menyediakan tempat bagi saya di sorga.
Sebagai pengikut Isa tentu saja ada alasan mengapa Isa memilih saya. Agar saya menjadi saksi Injil dan memberitakan tentang keselamatan pasti hanya melalui Isa Al-Masih. Sabda Isa “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Ayat Ini sangat meyakinkan saya, tidak ada jalan lain jika ingin masuk sorga kecuali melalui Isa. Perkataan ini tidak pernah diucapkan dengan lantang oleh nabi-nabi lain, karena memang mereka tidak mempunyai hak untuk itu.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Pernahkah sdr mengalami rasa ketakutan akan kematian? Dan bagaimana cara saudara mengatasi hal tersebut?
- Apa yang akan saudara lakukan jika saudara berjumpa/bermimpi bertemu dengan Isa Al-Masih?
- Mengapa wanita di atas begitu yakin dan berani mengambil keputusan untuk percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya? Berikan tanggapan saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kenapa Para Mukmin Takut Mati?
- Kesaksian Dari Jawa Barat: Takut Akan Maut
- Mengapa Orang Islam Takut Kiamat?
- Guru Agama Islam Takut Mati
- Azab Kubur – Dapatkah Anda Meninggal dengan Damai?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
steve mengatakan
*****
1. Saat belum mengenal Isa Al-Masih dengan benar, saya pernah merasa takut akan kematian, setelah membaca Alkitab dan merenunggkan karya penyelamatan dari Allah melalui firmannya atas dosa saya, saya menjadi lega dan memiliki tujuan hidup bersama bapa di sorga.
2. Saya akan terharu bahagia atas kasih Allah pada diri saya yang berdosa ini, yang mau menanggung dosa saya dan mengijinkan saya layak di hadapan Bapa, dan saya akan mengatakan terimakasih ya Juruselamatku.
3. Karena percaya hanya di dalam Isa Al-Masih ada keselamatan.
staff mengatakan
*****
Saudara Steve,
Pergumulan manusia yang paling utama adalah bagaimana bisa masuk sorga. Ini yang dialami Muslimah tersebut. Sekalipun ia berusaha menjalankan ritual keagamaan, tetapi itu tidak memberikan kedamaian dari rasa takut terhadap kematian. Kami berharap ini menjadi perenungan pengunjung situs ini. Terimakasih saudara Steve.
~
Solihin
Golden Pigeon mengatakan
*****
1. Ya pernah takut mati karena ingat akan dosa dosa yang didakwakan Iblis. Cara mengatasinya dengan mengerti bahwa saya tidak akan diserahkan kepada Iblis karena saya telah ditebus oleh darah Kristus Yesus dan Ia datang bukan untuk mendakwa/menghakimi tetapi untuk menyelamatkan.
2. Bersukacita karena Ia adalah pahlawan yang membawa kemenangan bagiku. Kemenangan dari dakwaan atas dosa-dosa dan lahir baru menjadi manusia yang mengasihi Allah dan sesama.
3. Karena wanita itu tidak lagi hidup dalam ancaman/dakwaan atas dosa-dosanya, ia telah lahir baru di dalam kasih karunia Allah. Wanita tersebut merasakan kelegaan.
staff mengatakan
*****
Saudara Golden,
Hidup di bawah rahmat Isa Al-Masih sangat menyenangkan. Sebab kita tidak merasakan ketakutan dan kekuatiran lagi tentang masuk sorga. Isa Al-Masih telah memberikan jaminan pasti masuk sorga, sebagaimana yang dialami Muslimah tersebut. Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Terimakasih saudara Golden.
~
Solihin
SANG PENCERAH mengatakan
~
Sepertinya kisah yang di atas adalah cerita karangan yang dibuat dari Staff IDI demi kepentingan Kristenisasi. Baik saya akan jawab.
1. Setiap manusia yang hidup Ini pasti pernah mengalami ketakutan akan kematian, Karena Itu sangat manusiawi tapi dengan kita ketika hidup berserah diri,banyak mengamalkan amal kebaikan Insya Allah kita tidak akan takut kematian datang
2. Saya tidak melakukan apa-apa. Karena hingga detik ini tidak ada saksi nyata manusia yang bermimpi berjumpa dengan Yesus, menjelaskan karakter wujud dan rupanya saja berbeda-beda. Bagaimana kita tahu di mimpi kita itu Yesus sedangkan fisik rupanya saja berubah-ubah
3. Namanya juga berita bohong. Cerita di atas itu adalah kisah palsu yang dibuat Staff IDI demi kepentingan Kristenisasi.
staff mengatakan
*****
Saudara Sang Pencerah,
Kami menghargai pendapat saudara, sekalipun itu adalah asumsi dan tuduhan belaka. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Kami setuju dengan saudara bahwa setiap manusia mengalami ketakutan akan kematian. Namun, amal tidak akan memberikan jaminan pasti masuk sorga. Perhatikan riwayat hadits berikut: ” Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” (HSM 2412-2414).
2. Kesaksian di atas adalah saksi nyata bahwa Muslimah tersebut berjumpa dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berinisiatif dan rindu setiap orang diselamatkan, termasuk saudara. Persoalannya adalah apakah saudara mau menerima rahmat Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
3. Adalah jahat bila kami mencantumkan kesaksian fiktif. Kami tidak memiliki kepentingan dan keuntungan mencantumkan kesaksian bohong. Namun, kami mengerti pendapat saudara di atas. Sebab tampaknya saudara kesal bahwa seorang Muslimah menjadi pengikut Isa Al-Masih.
~
Solihin
Samson mengatakan
~
To: Muslim,
Banyak orang mengalami mujizat seperti janji Tuhan Yesus bahwa dua, tiga orang berkumpul dalam namanya Yesus hadir di tengah-tengah. Amal ibadah tidak akan bisa meyelamatkan manusia dari kematian karena dosa, tetapi butuh Juruselamat. Hanya yang datang dari surga yang bisa membawa anda ke sorga. Yang tidak berasal dari sorga, mana bisa membawa anda ke sorga.
” Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus “ (Filipi 4:6-7).
staff mengatakan
~
Saudara Samson,
Kami setuju dengan saudara bahwa amal tidak akan menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Karena itu, sikap yang tepat adalah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kami berharap pengunjung situs ini merenungkannya. Terimakasih saudara Samson.
~
Solihin
Zakir Naik mengatakan
~
Staff Isa dan Islam,
Mimpi adalah khayalan yang terbentuk di alam bawah sadar manusia yang muncul ketika manusia tidur. Tuhan kami nyata bung dalam kekuasaan-Nya di alam semesta sebagaimana tertulis di dalam Al-Quran, bukan Tuhan yang datang di alam mimpi sebagai khayalan.
staff mengatakan
~
Saudara Zakir Naik,
Allah adalah maha kuasa sehingga Dia pun memiliki kuasa untuk mendatangi seseorang dalam mimpi. Ini adalah bukti kemahakuasaan Allah. Namun, benarkah alloh saudara adalah alloh yang nyata? Sebab kami telah membaca Al-Quran dan tidak menemukan jejak alloh saudara. Bahkan kami tidak menemukan bahwa alloh saudara berfirman kepada nabi saudara. Karena itu, benarkah alloh saudara nyata?
Kisah di atas adalah pembuktian bahwa Isa Al-Masih adalah Allah dan nyata mendatangi seorang Muslimah. Ketakutan menjadi dasar baginya untuk meninggalkan Islam karena Islam tidak memberikan jaminan masuk sorga, kecuali jaminan pasti masuk neraka (Qs 19:71-72).
~
Solihin
toto mengatakan
~
Zakir,
Kalau begitu Tuhanmu abstrak, tidak pernah hadir dalam sesuatu apapun, baik itu mimpi. Jadi, Tuhanmu itu ada atau tidak ada?
staff mengatakan
~
Saudara Toto,
Menyatakan bahwa alloh Islam nyata perlu dibuktikan dengan peristiwa yang dicatat dalam Al-Quran. Sebaliknya, kita tidak akan menemukan adanya indikasi bahwa Allah berfirman kepada Muhammad. Ini menjelaskan bahwa alloh Islam tidak nyata. Kisah di atas adalah pembuktian bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menyelamatkan manusia dari dosa. Terimakasih saudara Toto.
~
Solihin
Hans mengatakan
*****
Demi Allah dusta adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah.
1. Innadina indhallahi Islam, tidak ada ketakutan sama sekali akan kematian. Justru yang paling takut mati adalah orang Kristen.
2. Saya sendiri tidak tahu mana Isa Al-Masih, tiap gereja wajahnya berbeda.
3. Wanita tersebut gagal paham, mungkin dia butuh mie instan. Dia mestinya paham dari kecil sudah diajarkan percaya sama Isa, manusia malah dijadikan Tuhan.
staff mengatakan
*****
Saudara Hans,
Kami setuju dengan saudara bahwa dusta dibenci Allah. Kisah di atas adalah kisah nyata. Jadi, kami tidak tahu kepada siapa saudara tujukan pernyataan tersebut. Ijinkan kami menanggapi jawaban saudara.
1. Kematian adalah peristiwa mengerikan dan menakutkan bagi banyak orang. Tetapi saudara tidak takut. Bagus sekali. Kami berharap itu benar adanya. Sebab Al-Quran menjamin saudara pasti masuk neraka (Qs 19:71-72).
2. Tidak perlu bingung dengan Isa Al-Masih. Saudara akan mengetahuinya bila Dia berkenan menyatakan diri kepada saudara. Kami pernah bertemu dengan Muslim dan Muslimah yang berjumpa dengan Isa Al-Masih. Mereka tidak mengalami kebingungan.
3. Ketakutan terhadap kematian membuatnya menyadari bahwa tidak ada kepastian masuk sorga dalam Islam. Kami berharap saudara memikirkan ini. Bila saudara tidak memiliki kepastian masuk sorga, maka selamanya saudara akan hidup dalam kebimbangan dan keraguan.
~
Solihin
Wedus mengatakan
*****
Topiknya bagus tentang penggambaran wanita yang murtad.
1. Sebagai manusia wajar bila kita mengalami ketakutan akan mati, Tuhan saudara Kristen kita saja masih takut akan mati.
2. Kita tidak tahu apa yang akan kita lakukan, karena mimpi adalah situasi yang otak kita tidak bisa mengontrol apa yang seharusnya kita lakukan, kecuali pertanyaanya apa yang akan kita lakukan setelah kita bermimpi? Masalahnya Yesus yang asli itu yang mana? Bisa saja Iblis mengaku sebagai Yesus.
3. Kasihan amat wanita itu, aku yang Kristen saja masuk Islam agar bisa mengukuti ajaran Yesus sepenuhnya. Semoga Allah menunjukan kembali jalan yang lurus.
staff mengatakan
*****
Saudara Wedus,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Benar sekali bahwa manusia takut mati. Ini yang dialami Muslimah tersebut. Dia tidak menemukan kepastian masuk sorga, kecuali kepastian masuk neraka (Qs 19:71-72). Bukankah ini mengerikan?
2. Kisah di atas menjelaskan bagaimana seorang Muslimah berjumpa dengan Isa Al-Masih. Dia tidak bermimpi ketika berjumpa dengan Isa Al-Masih, melainkan setelah sholat. Bukankah ini menarik? Namun, kami pernah bertemu dengan seorang Muslim dan Muslimah yang berjumpa dengan Isa Al-Masih saat bermimpi. Ini adalah pengalaman yang bersangkutan.
3. Wanita itu telah menemukan kebenaran dalam Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih adalah kebenaran (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6), dan memberikan kepastian masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Tidak demikian dengan Islam yang dijamin masuk neraka (Qs 19:71-72). Kami tidak tahu apa jalan lurus yang dapat ditunjukkan dalam Islam sedangkan nabi saudara masih bingung dengan keselamatannya (Qs 46:9).
~
Solihin
Wiwien mengatakan
~
Hanya karangan, siapapun bisa membuat cerita seperti artikel ini, tidak ada nama dan sumber yang jelas dari pelaku.
To: Staf IDI,
Perasaan selama isi Alkitab yang dikutip itu-itu saja, bahas semua isi Alkitab biar kita belajar bersama. Jangan artikel yang seperti ini, sumbernya tidak jelas.
staff mengatakan
~
Saudara Wiwien,
Adalah baik bila bersikap dan bertindak jujur dalam penulisan. Kami senantiasa berusaha untuk itu. Kisah di atas adalah kisah nyata yang dialami seorang Muslimah. Ini adalah fakta. Kami pun pernah bertemu dengan seorang wanita Muslim yang memiliki persoalan yang sama, yakni ketakutan akan kematian dan menemukan jawaban dalam Isa Al-Masih.
Kami berpendapat bahwa Muslimah dalam artikel di atas telah mengambil keputusan yang tepat untuk memercayai Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat. Lagi pula, adalah rahmat Isa Al-Masih bila Isa Al-Masih menjumpainya setelah sholat. Kami berharap saudara pun akan mengalami hal yang sama.
~
Solihin
SANG PENCERAH mengatakan
~
Wiwin,
Memang kisah yang dibuat artikel di atas tidak jelas. Saya saja baca artikelnya tertawa guling-guling.
staff mengatakan
~
Saudara Sang Pencerah,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara takut dan merasa iri bahwa Muslimah tersebut meninggalkan Islam dan memilih Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Mengapa? Bukankah itu adalah pilihannya? Bukankah sudah sangat jelas bahwa tidak ada kepastian masuk sorga dalam Islam, kecuali kepastian masuk neraka (Qs 19:71-72)? Tentu Muslimah tersebut tidak ingin hidup dalam ketakutan dan kebimbangan terus menerus, sedangkan nabi saudara bingung dengan nasibnya di akhirat (Qs 46:9).
Isa Al-Masih adalah jawaban atas segala persoalan di akhirat. Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Membaca firman ini membuat hati kita berbahagia, bukan?
~
Solihin