• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Muslim Wahabi dari Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih

Muslim Wahabi dari Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih

20 November 2010 oleh Web Administrator 152 Komentar

Unta

Saya seorang Muslim Wahabi dari Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi. Hidup bertumbuh sebagai Muslim yang saleh. Menerima dan melakukan setiap ajaran Islam dalam kehidupan saya. Namun semua berubah ketika Isa hadir dalam kehidupan saya. Berikut kesaksian saya:

Mempelajari Al-Quran Secara Mendalam

Sebagai orang Arab, saya mempelajari Al-Quran di rumah, di mesjid dan di sekolah. Di usia 12 tahun saya sudah hafal setengah dari Al-Quran. Yang saya pelajari, manfaat  menghafal Al-Quran dapat menutupi dosa.  Juga ini merupakan amal pada hari kiamat serta meningkatkan kedudukan di sorga.

Selama mempelajari Al-Quran, pelajaran yang paling menarik bagi saya adalah membenci semua orang yang tidak mengikuti ajaran Muhammad. Termasuk orang Kristen dan Yahudi. Saya adalah musuh Kristen!

Keinginan Berjuang Bersama Osama Bin Laden

Awal tahun 1980an, saya siap mati di dalam nama Allah. Sejumlah besar anak-anak muda pergi ke Afghanistan untuk melawan Uni Soviet bersama Osama Bin Laden, pahlawan saya.

Jika bukan karena permintaan ibu saya untuk tetap tinggal, saya mungkin sudah pergi dengan mereka. Saya percaya, upah seorang Muslim yang mati dalam nama Allah jauh lebih baik dan lebih besar daripada mereka yang memilih tidak berjuang. Mati karena Allah sudah pasti masuk sorga dan semua dosa akan diampuni.

Tidak Nyaman Dengan Beberapa Ajaran Dalam Al-Quran

Di usia remaja, saya mulai dapat memahami bahasa yang dipakai dalam Al-Quran. Saya melihat pesan-pesan kebencian terhadap mereka yang tidak percaya. Hal ini membuat saya merasa tidak nyaman dan tidak menyukai ayat-ayat tersebut.

Saya tidak dapat membenarkan atau mengerti mereka. Saya tidak percaya bahwa Allah bisa membenci ciptaan-Nya hanya karena tidak menerima-Nya. Saya berpikir belas-kasihan Allah seharusnya lebih besar daripada yang lain dan diatas segalanya.

Dilema Melanjutkan Sekolah di Negara Barat

Setelah lulus perguruan tinggi di Arab, saya ingin melanjutkan sekolah di negara barat. Ini menjadi dilema bagi saya. Seorang Muslim dilarang berteman dengan Kristen dan Yahudi. Namun saya menyadari, untuk mendapatkan pendidikan terbaik, saya harus sekolah di salah satu negara barat. Akhir tahun 1980an saya memutuskan untuk pergi.

Saya merasa takut dan tidak nyaman harus berurusan dengan orang-orang Kristen. Saya berpikir akan kehilangan amal baik karena berhubungan dengan mereka (Qs 5:51, 57).

Pertolongan Dengan Bahasa Inggris

Setelah satu bulan tinggal di asrama, saya mempunyai keinginan untuk mengenal kebudayaan dan cara hidup negara dimana saya tinggal. Bahasa menjadi kendala bagi saya.  Berbicara dalam bahasa Inggris di negara barat sulit untuk dimengerti karena mereka menggunakan idiom yang berbeda.
Satu hari saya mendengar sebuah program yang dibuat khusus untuk menolong murid internasional bekerja sama dengan keluarga orang barat. Melalui program ini setiap keluarga menolong para murid untuk mengerti budaya, cara hidup dan juga bahasa. Saya memutuskan mengikuti program tersebut.

Menyaksikan Kasih Dari Orang Kristen Sejati

Hampir dua minggu setelah mendaftar dalam program ini, sepasang orang muda dari program tersebut menghubungi saya. Mereka adalah keluarga yang ditugaskan untuk bekerja dengan saya dan menolong saya dengan kebutuhan dasar saya.

Selama tujuh bulan lamanya, keluarga ini mengasihi saya dengan cara yang jauh dari yang saya harapkan. Ini adalah sebuah kasih yang belum pernah saya alami sebelumnya, bahkan tidak dari kalangan Muslim saya sendiri. Ada suatu perasaan damai dengan mereka. Ini membedakan mereka dari orang-orang yang berada di sekeliling mereka.  Pada satu titik saya benar-benar berpikir bahwa mereka bukan orang Kristen. Mengapa? Apabila setiap orang disekeliling saya adalah seorang Kristen namun mengapa keluarga ini begitu berbeda? 

ThanksgivingMenjadi Tamu Dalam “Perjamuan Ucapan Syukur”

Satu hari di bulan November, keluarga ini mengundang saya mengikuti Perjamuan Ucapan Syukur di rumah mereka. Saat itulah saya menyadari mereka adalah keluarga Kristen. Saya mendengar mereka berdoa, yang sebelumnya telah meminta ijin kepada saya. Hati saya sungguh terenyuh.

Saya tidak pernah menyadari orang Kristen dipenuhi oleh kasih dan bukan kebencian seperti iman Islam saya. Mereka tidak pernah memberitakan Injil kepada saya, tetapi menunjukkan adanya Allah dalam kehidupan mereka melalui perbuatan dan cara hidup mereka.

Saat keluar dari rumah mereka, rasa ragu akan iman meliputi hati saya. Lalu saya memutuskan untuk mempelajari Kekristenan dan Isa Al-Masih. Ini awalnya bagi saya, dimana seorang Arab Saudi mengikuti Isa Al-Masih dengan cara berani mempelajari secara pribadi. Bagaimana Isa dapat membuat perbedaan yang sedemikian rupa dalam kehidupan seseorang dan memberikan damai sukacita kepada mereka. Sukacita yang tidak pernah saya alami. Isa Al-Masih merupakan sumber terang yang bersinar dari dalam mereka.

Enam Tahun Kemudian

Enam tahun kemudian saya lulus perguruan tinggi dan bergabung dengan perusahaan lokal. Di tempat ini saya bertemu seorang pria Kristen lain. Saya sungguh terkesan dengan iman, cara hidup, sukacita, damai dan terang yang bersinar dalam dirinya. Sungguh berbeda dengan orang di sekelilingnya.

Pada hari Natal, dia mengundang saya makan malam di rumahnya. Saya memperhatikan isteri dan anak-anaknya juga seperti dia. Mereka sama dengan keluarga yang menolong saya saat sekolah dulu. Saya terdorong untuk mengetahui, mengapa mereka begitu berbeda.

Mendengarkan Kesaksian Orang Kristen

Diapun menjelaskan, mereka adalah orang Kristen lahir baru (sesuatu yang tidak saya mengerti saat itu). Menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Penyelamat pribadi mereka. Bila dia dapat menjadi seperti saat ini, itu dikarenakan adanya Roh Tuhan dalam dirinya.

Sama seperti keluarga pertama yang saya tinggali, diapun tidak pernah membagikan Injil kepada saya. Namun saya dapat melihat bahwa Isa Al-Masih adalah sumber damai dan kasihnya. Ini juga menantang saya sebagai seorang Arab Saudi mengikuti Isa Al-Masih adalah tepat, karena sikap santun dan saling menghargai serta rasa damai perlu  diterapkan dalam hidup dan budaya saya. Saya sadar hanya melalui Isa itu semuanya dapat terjadi.

Tertarik Mengenal Isa Al-Masih

Saya benar-benar jatuh cinta kepada Isa Al-Masih. Dia memiliki kuasa untuk mengubahkan seseorang, melebihi kuasa nabi saya yang saya hormati sebagai meterai para nabi dan kesukaan Allah.

Setaat apapun saya terhadap agama saya, saya tidak pernah merasakan damai seperti mereka. Saya benar-benar merasa malu. Mereka seperti sebuah cermin yang memperlihatkan betapa jeleknya manusia di dalam saya.

Sejak saat itu, Tuhan mengijinkan saya untuk melewati berbagai situasi dalam hidup saya. Ini membuat keinginan saya semakin besar, seorang Arab Saudi mengikuti Isa Al-Masih bisa terjadi bila ada kerinduan.

Kunjungan Ke Gereja Kristen

Awal tahun 2000an, saya memutuskan pergi ke gereja walaupun itu sangat bertentangan dengan iman Islam saya. Adalah dosa besar bila seorang Muslim Arab Saudi mengikuti Isa Al-Masih dan menjadikan-Nya Tuhan, apa lagi pergi ke gereja.

Setelah enam bulan mempelajari Injil Yohanes di gereja tersebut, saya mulai mengerti tentang Isa Al-Masih. Pesan keselamatan menjadi sangat jelas bagi saya. Saya merasa betapa tidak berdayanya saya sebelumnya dan sungguh membutuhkan untuk diselamatkan.

Muslim Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat

Dengan tanpa ragu sayapun menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi saya. Saya dulu musuh bagi Kekristenan.  Sekarang saya telah menjadi seorang Kristen lahir baru yang akan melakukan apapun untuk melayani Tuhan dan Juru Selamat saya.

Sayapun merasakan mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan yang saya kasihi. Saya belajar bergantung sepenuhnya kepada-Nya.  Saya mengalami Dia di dalam hidup saya. Pada masa itu, Ia menyatakan kemuliaan-Nya yang luar biasa kepada saya dalam berbagai cara yang luar biasa. Saya tidak akan pernah menyangkal atau meragukan kemuliaan-Nya dan pekerjaan-Nya di dalam hidup saya.

Saya tidak lagi menjadi manusia yang sombong, munafik, dan tinggi hati. Telah berganti dengan hati lemah lembut. Saya menjadi seorang ciptaan baru. Perubahan itu terlihat oleh orang-orang di sekeliling saya. Alkitab berkata ini akan terjadi bagi mereka yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat mereka: “Aku akan memberikan mereka sebuah hati, dan sebuah roh yang baru di dalam mereka dan Aku akan mengambil hati yang keras dari dalam diri mereka dan memberikan mereka hati yang baru di dalam diri mereka . . . .” (Kitab Nabi Yehezkiel 11:19, 20)

Isa Al-Masih Mengubah Hati Saya

Sangat luar biasa bagaimana segala sesuatu telah dikatakan di dalam ayat tersebut lebih dari 2500 tahun yang lalu, terjadi kepada saya.  Hal yang sama terjadi bagi setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juru Selamat pribadi mereka.

Saya melihat bahwa semua orang yang percaya kepada Isa Al-Masih mengalami hal yang saya alami. Isa Al-Masih mengubah hati mereka dari yang beku menjadi lemah lembut seperti Ia mengubah hati saya. Apa yang saya alami bukan hal emosional semata tetapi sebuah perubahan yang sungguh dan nyata.

Kasih Orang Kristen Mendekatkan Saya Kepada Isa Al-Masih

Pesan Injil tidak pernah diberitakan kepada saya ketika saya mencarinya.  Bahkan tidak pernah mendengar sepenuhnya hingga saya menerima Isa Al-Masih. Namun saya begitu mengasihi Dia.

Titik balik dalam hidup saya terjadi karena tindakan kasih nyata dan sederhana dari dua keluarga yang berbeda yang sungguh-sungguh menjadi terang. Inilah yang diperintahkan Isa Al-Masih: “Kamu adalah terang di dunia ini… biarlah terangmu bersinar dihadapan manusia sehingga dengan begitu mereka melihat perbuatan baikmu, dan memuliakan Bapamu di Surga.” (Injil, Rasul Besar Matius 5:14-16)

Sebuah Undangan Untuk Menerima Isa Al-Masih

Teman-teman, terimalah Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu, Dia sungguh Allah yang hidup. Saya berdoa agar Saudara akan melakukannya hari ini. Sekali Saudara melakukannya, Saudara akan memulai satu perjalanan yang akan mengubahkan tujuan hidup Saudara.  Saudara perlu menerima Isa Al-Masih sekarang. Hidup ini singkat. Kita tidak dapat mengendalikan apa yang dapat terjadi dalam hidup kita dalam beberapa detik ke depan.

Mutee’a Al-Fadi

 

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Muslim Wahabi dari Arab Saudi Mengikuti Isa Al-Masih” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. iwan mengatakan

    30 November 2010 pada 2:34 pm

    *
    Jangankah orang Arab yang lahir di Arab, anak Nabi Nuh, atau ayah/paman seorang rasul-pun jika Allah berkehendak menyesatkan mereka, maka mereka akan sesat.

    Maka, tidaklah menjadi ukuran, apalagi dia sudah pernah merasakan pendidikan di negara Barat.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Desember 2010 pada 9:56 am

      ~
      Saudara Iwan, sepertinya pernyataan saudara bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Alkitab memberikan kesaksian bahwa kedatangan Isa Al-Masih ke dunia adalah mencari manusia berdosa yang telah tersesat dan mengembalikan kepada jalan Allah. “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Injil Rasul Besar Lukas 19:10)

      Bahkan terhadap orang yang menyesatkan sesamanya, Isa Al-Masih mengatakan kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini”. (Injil, Lukas 17:1-2)
      ~
      SL

  2. Muhammad Iqbal mengatakan

    30 November 2010 pada 3:23 pm

    *
    Kebenaran itu milik Allah. Segala sesuatu berasal dari Dia. Kitab Suci berkata, “Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupa Allah”.

    Tapi sayang, kejatuhan manusia dalam dosa merusak citra Allah dalam diri manusia. Isa Al-Masih adalah gambar wujud sejati datang ke dunia untuk memulihkan kembali citra Allah yang rusak dalam diri manusia.

    Saudara kita dari Arab Saudi mengalami pemulihan kembali citra Allah dalam dirinya.
    Segala puji bagi Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Juli 2011 pada 9:02 am

      ~
      “Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      Isa Al-Masih adalah “Jalan Kebenaran” Allah dan “Hidup Kekal”. Maka seseorang yang menerima-Nya, berarti menerima Kebenaran Allah dan Hidup Kekal.
      ~
      SO

  3. fajri mengatakan

    9 Desember 2010 pada 5:09 am

    *
    Saya tidak mengerti dengan tulisan di situs ini yang tidak rasional. Saya seperti membaca cerita fiktif saja. Saya bisa menyimpulkan bahwa pengelola situs ini kelihatannya tidak begitu paham dengan bahasa Al-Quran dan Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Desember 2010 pada 1:07 pm

      ~
      Sdr. Fajri, artikel di atas adalah berupa kesaksian. Inilah pengalaman seorang Muslim Wahabi dari Arab Saudi. Dia menjelaskan bagaimana dia menemukan keselamatan dalam Isa Al-Masih.

      Bila saudara merasa kesaksian tersebut seperti cerita fiktif, kami bisa memakluminya. Karena saudara belum pernah merasakan satu suka-cita yang begitu indah dalam diri Isa Al-Masih.

      Bila saudara mau, saudarapun bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang Muslim Wahabi tersebut. Saudara bisa mendapatkan keselamatan dan hidup baru dalam Isa Al-Masih. Bagaimana caranya? Silahkan saudara lihat pada url ini: https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
      ~
      SO

  4. Djamhari Maskat mengatakan

    10 Desember 2010 pada 11:17 pm

    *
    Masa Nabi Isa sudah berakhir di abad ke-7. Sejak Nabi Muhammad diutus maka semua Yahudi dan Nasrani banyak yang sudah masuk Islam.

    Jadi tinggalkanlah agamamu dan masuklah Islam agar anda tidak menyesal nanti.

    Balas
    • staff mengatakan

      14 Desember 2010 pada 3:12 am

      ~
      Sdr.Djamhari, masa Isa Al-Masih jelas belum berakhir. Isa Al-Masih memang saat ini ada di sorga. Tetapi Dia masih akan datang lagi ke dunia ini.

      Dia akan datang sebagai Hakim yang Maha Adil (Ahkamil Hakimin) untuk menghakimi semua orang, baik yang masih hidup, maupun yang sudah mati, termasuk semua nabi dan rasul tanpa kecuali. (Hadis Shahih Bukhari 1090).
       
      Surah 3:45 “Namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat…” Oleh karena sekarang belumlah akhirat, maka masa-Nya belum berlalu. Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan akhirat. Maksudnya Dia adalah terkemuka selamanya.
       
      Perhatikanlah juga ayat berikut: Surah 3:55 ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat”. Ini berarti para pengikut Isa Al-Masih dijanjikan posisi yang mulia oleh Allah. Sampai kapan? Sampai hari kiamat. Sampai dunia ini berakhir.
       
      Oleh karena itu, para pengikut Isa Al-Masih, kami dan anda (jikalau Saudara juga mau mengikuti-Nya), jelas adalah orang yang paling berbahagia di dunia ini.
      ~
      CA

  5. ABD. RAZAK mengatakan

    17 Desember 2010 pada 4:01 am

    *
    Jelas Wahabi berbeda dengan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Mereka tidak pernah melarang berteman dengan siapapun termasuk orang-orang kafir. Orang Muslim Indonesia banyak sekolah di Barat (Amerika, Inggris, Jerman, dll).

    Biasanya orang-orang Islam yang masuk Kristen dikarenakan mereka putus asal / gagal dalam urusan duniawi (kemisikinan). Lebih jelasnya faktor ekonomi.

    Tapi, orang Kristen masuk Islam biasanya karena hasil pemikirannya sendiri (membandingkan ajaran kedua agama). Dia pindah agama setelah dia sadar bahwa Islam agama yang benar.

    Biasanya orang Islam yang murtad pasti adem ayem karena mereka sudah merasa kebutuhannya tercukupi.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Januari 2011 pada 5:21 am

      ~
      Saudara Abd. Razak, fakta justru berbicara lain.

      Sangat banyak kaum terpelajar yang akhirnya menjadi pengikut Isa Al-Masih.
      Jikalau Saudara menghendaki data-datanya, kami akan dengan senang hati memberikannya.

      Adalah tidak benar banyak orang berpindah keyakinan karena kesulitan akan makanan. Yang benar adalah bahwa mereka sudah menemukan Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

      Untuk boleh mengenal jalan keselamatan yang sejati dan kepastian menuju sorga, kami persilahkan Saudara boleh mempelajarinya di: www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
      ~
      CA

  6. HanyaDebuSemesta mengatakan

    24 Desember 2010 pada 9:47 pm

    *
    Saya sangat yakin akan keunikan dan keagungan Nabi Isa Al-Masih. Saya juga bahkan mencintai Beliau sama seperti mencintai nabi dan rasul yang lain. Al-Quran mewajibkan itu.

    Namun ketika Nabi Isa Al-Masih diperTuhankan, disinilah Allah mengingatkan dengan keras kepada manusia.

    Sejak masa Nabi Adam, saat ini hingga hari kiamat iblis selalu mengecoh / mengelabui manusia. Saya salut sama keteguhan keyakinan Kristen. Saya salut sama Paulus yang berani menanggung resiko dosa sendiri dan seluruh pengikutnya.

    Allah mengutuk iblis karena tidak mematuhi perintah Allah. Oleh karena itu Islam diwajibkan memerangi iblis bukan makhluk lain seperti manusia, jin, hewan tumbuhan malaikat dan lain-lain. Saya mencium “politik balas budi” melihat cerita diatas.
    .

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Januari 2011 pada 9:22 am

      ~
      Saudara Hanya Debu Semesta, ada sebagian orang yang mengenal Isa Al-Masih hanya sebatas rasul, nabi yang dapat melakukan mujizat, guru yang baik, pemimpin yang bijaksana. Namun karena kasih karunia dari Allah ada banyak orang yang mengenal-Nya sebagai Tuhan.

      Isa Al-Masih sendiri mengakui bahwa seseorang tidak dapat mengenalNya sebagai Tuhan jika Allah di sorga sendiri tidak menyatakan kepadanya.

      Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. (Injil, Rasul Besar Matius 16:15-17)
      ~
      SL

  7. zahra mengatakan

    26 Desember 2010 pada 4:01 am

    *
    Saya sangat setuju dengan Abd. Rozak. Biasanya Islam yang murtad itu karena faktor ekonomi, bukan hasil pemikiran yang logis.

    Saya juga sependapat dengan HanyaDebuSemesta. Dalam Islam Nabi Isa memang tokoh Nabi yang sangat dikagumi tapi tidak dijadikan Tuhan yang disembah. Allah dan Nabi itu sangat berbeda

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Januari 2011 pada 8:25 am

      ~
      Sdr. Zahra, seseorang yang telah sadar (mata hatinya sudah tebuka) bahwa dirinya adalah orang berdosa, maka ia akan mengetahui bagaimana nasibnya setelah mati dan upah yang akan diterimanya kelak, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil Surat Roma 6:23).

      Oleh sebab itu, dengan pikiran yang logis ia mengambil keputusan untuk menerima  juru selamat, yaitu Isa Al-Masih. Dia percaya hanya Isa Al-Masih saja yang dapat memerdekakannya dari hukuman neraka dan mengaruniakan hidup kekal di sorga.

      Isa Al-Masih bukan hanya sekedar nabi yang dikagumi atau guru yang baik. Dia adalah Tuhan karena Dia sendiri yang mengatakan: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
      ~
      SL

  8. mister jeje mengatakan

    7 Januari 2011 pada 9:40 am

    *
    Semuanya sudah jelas, Kristen dan Islam adalah sama-sama agama samawi. Tapi sekarang yang diakui ALLAH adalah agama Islam karna dalam Al-Quran memuat ajaran agama-agama yang terdahulu, yaitu agama Nasrani dan Yahudi. Islam datang untuk menyempurnakan agama terdahulu.

    Semua tergantung keimanan kita, iman orang Nasrani dan iman orang Islam. Pola pikir dan kemaampuan menafsirkan ayat-ayat Tuhan sangat dipengaruhi oleh tingkat keimanan agama kita. Orang Nasrani berbeda dgan orang Islam dalam menafsirkan Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Januari 2011 pada 10:49 am

      ~
      Dalam hal Al-Quran dianggap sebagai penyempurnaan bukan terletak pada mereka yang menafsirkannya berbeda, melainkan hanya klaim dari umat Muslim.

      Benarkah Al-Quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya? Berikut ini adalah fakta yang perlu dipikirkan.

      Bila Injil mengajarkan “kasih”, Al-Quran telah menyempurnakannya dengan “kekerasan”

      Bila Injil mengajarkan “monogami”, Al-Quran telah menyempurnakannya dengan “poligami”

      Bila Injil mengajarkan “derajat pria dan wanita adalah sama dihadapan Allah”, Al-Quran telah menyempurnakannya dengan “derajat wanita lebih rendah dari pria”

      Bila Injil yang kurang sempurna itu dibawa oleh seorang Pribadi yang Suci, Terkemuka di dunia dan di akhirat, satu-satunya yang mengetahui tentang akhir zaman, yang saat ini berada di sorga, yang tidak perlu didoakan keselamatannya karena Dia berasal dari Kebenaran.

      Sedangkan Al-Quran penyempurna itu dibawa oleh seorang yang berdosa (QS 48:2; 47:19) dan yang masih memerlukan doa shalawat dari pengikutnya.

      Melihat fakta di atas, benarkah Al-Quran sebagai penyempurna dari Injil? Ajaran manakah yang disempurnakan itu?
      ~
      SO

  9. Simon Anthony mengatakan

    7 Januari 2011 pada 3:53 pm

    *
    Saya setuju seorang Muslim yang fanatik akan memusuhi non-Muslim, terutama Yahudi dan Kristen. Ini wajar karena telah dinubuatkan dalam Injil, “engkau akan dibenci” dan celakanya dalam Al-Quran ada ayat-ayat yang mengajarkan permusuhan dengan non-Muslim.

    Allah Muhammad tentu berbeda dengan Allah yang disembah umat Kristen. Semua ini karena intervensi sang iblis yang ingin mengajak lebih banyak orang ke dalam lautan api untuk bersama-sama disiksa.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Januari 2011 pada 10:09 am

      ~
      Saudara Simon Anthony, memang Firman Allah mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah dalam nama Isa Al-Masih akan menderita aniaya seperti tertulis dalam Injil Surat II Timotius 3:12 “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya”.

      Namun demikian, pengikut Isa Al-Masih tidak boleh terprovokasi untuk membalas dengan aniaya. Karena musuh pengikut Isa Al-Masih bukan manusia, melainkan roh-roh jahat. Oleh sebab itu Dia mengajarkan agar pengikut-Nya tetap mengasihi dan mendoakan orang yang menganiaya mereka.
      ~
      SL

  10. Harry DePonce mengatakan

    10 April 2011 pada 12:24 pm

    *
    Pengelola situs isadanislam yang terhormat,

    Tujuan anda baik membuat situs ini, tapi sebaiknya tidak membahas iman seseorang (pribadi) kepada Tuhan. Semua agama adalah baik. Keselamatan itu adalah domain Tuhan yang Maha Esa. Kalau anda percaya Tuhan dan kitab suci, janganlah bahasa Tuhan ditafsirkan dengan bahasa manusia.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 April 2011 pada 6:38 pm

      ~
      Saudara Harry, terima kasih untuk komentar Saudara.

      Halaman ini berisi kesaksian seseorang di dalam dia menemukan kasih Ilahi berupa kepastian keselamatan di dalam Isa Al-Masih.

      Ini adalah kesaksian pribadi dia. Jikalau setelah kita membacanya, kita mendapatkan sesuatu yang positif, mengapa kita harus menghempangnya?

      Jikalau kita belum mendapatkan sesuatu yang bernilai positif, maka kita tentu boleh mengacuhkannya.

      Namun adalah tidak benar kalau dikatakan bahwa semua agama itu baik. Hanya kepercayaan kepada Isa Al-Masih lah yang dapat memberikan kepastian keselamatan menuju sorga (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

      Kami percaya bahwa Kitab Suci sebagai pernyataan Allah kepada manusia, tentulah bisa ditafsirkan dan dimengerti oleh manusia. Kalau Kitab Suci tidak bisa dimengerti dengan bahasa manusia, mengapakah harus diberikan pada manusia?

      Namun memang benar, bahwa kita tentu tidak akan mampu mengerti dengan tuntas seluruhnya. Kita perlu banyak belajar untuk memahami Allah dan Firman-Nya.

      Kami mengajak Saudara untuk boleh terus membaca website ini dan terus menyelidiki kebenaran Firman Tuhan.
      ~
      CA

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim dari India: Kajian Tentang Isa Al-Masih
  • Muslim dari Iran: Isa Al-Masih Mengubah Hidupku
  • Muslim dari Balikpapan: Mencari Petunjuk Allah
  • Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut
  • Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami