• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Kesaksian Wanita Kristen Menikah Beda Agama

Kesaksian Wanita Kristen Menikah Beda Agama

21 Agustus 2017 oleh Web Administrator 36 Komentar

bola-lampu-warna-warni-di-klub-malamMenikah beda agama sangat rentan akan konflik. Tapi, tidak sedikit pasangan muda yang melakukannya. Berikut adalah kesaksian seorang wanita Kristen menikahi pria Muslim. Melalui kesaksiannya kita akan mengerti apakah pernikahan beda agama baik atau tidak.

Bertemu Pria Muslim di Klub Malam

Saya lahir dari keluarga Kristen. Tapi saya tidak mendapat pendidikan agama yang cukup. Ibu saya tidak pernah bercerita tentang kegiatannya di gereja. Namun satu hal yang saya ketahui, ketika ia mulai rutin mengikuti kegiatan di gereja, ada satu perubahan besar dalam hidupnya.

Pertama kali saya bertemu dengan Mohammed, suami saya, di klub malam. Satu tahun lamanya kami berpacaran dan akhirnya menikah. Selama berpacaran, kami tidak pernah membicarakan soal agama.

Waktu Mohammed melamar saya, ia berkata ingin menikahi saya dan membesarkan anak-anaknya menurut Islam. Saya menerima lamarannya karena saya sangat mencintai dia walaupun pernikahan beda agama, kami tetap menjalaninya. 

Perdebatan Pertama tentang Islam

Ketika saya mengandung anak pertama kami, suami saya memulai perdebatan tentang Islam. Saya mulai memiliki banyak pertanyaan. Saya belajar bahasa Arab. Membaca Al-Quran dan buku-buku tentang Nabi Islam. Enam tahun kemudian, saya mualaf.

Saya sholat lima waktu secara rutin. Berpuasa setiap Ramadhan dan waktu-waktu tertentu. Saya mulai berhijab dan mengikuti kelas mengaji setiap Jumat. Saya bahkan membangun mesjid di dalam rumah baru kami.

Taat Beribadah Tapi Tidak ada Damai Sejahtera

Saya tidak pernah pikir bahwa penikahan beda agama membuat kesulitan seperti ini. Walau saya taat beribadah, tapi dalam hati saya merasakan seperti ada sesuatu yang terhilang. Tidak ada damai atau suka cita. Seperti ada sesuatu yang salah di rumah. Setiap kali kami bersama, kami selalu bertengkar.

Kami sempat tinggal selama satu bulan di rumah mertua saya karena saat itu kami sedang membangun rumah. Hubungan saya dengan mertua kurang baik. Kami juga sering bertengkar.

gedung-gereja-salah-satu-tempat-orang-agama-kristen-untuk-menikahDiundang ke Gereja Oleh Tetangga Kristen

Keluarga saya mulai menentang kami. Situasi sangat tegang. Mertua saya semakin sering berteriak kepada saya. Begitu banyak kebencian dan kebingungan selama ini. Tapi saya tahu Allah tidak memiliki sifat-sifat demikian.

Rumah kami pun selesai. Kami sekeluarga pindah ke rumah baru kami. Setelah satu minggu tinggal di rumah baru kami, seorang tetangga mengundang saya untuk pergi ke gereja. Hari Minggu malam berikutnya, saya dan anak-anak pergi ke gereja. Suami saya mengijinkan jika hal itu membuat saya merasa lebih baik. “Tetapi jangan pindah agama,” katanya.

Allah Berbicara Kepada Saya Lewat Firman-Nya

Malam itu di gereja, belum sampai di pintu, saya sudah mulai menangis. Saya tidak ingat apa yang ada dalam hati saya malam itu, tetapi Allah sedang berbicara kepada saya.

Beberapa hari kemudian, saya membaca Alkitab. Ayat pertama yang saya baca berbunyi, “Hal itu kulakukan supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka menjadi kaya dalam pengertian akan kebenaran dan menjadi sungguh-sungguh yakin. Dengan demikian, mereka akan mengetahui rahasia Allah, yaitu Al Masih itu sendiri” (Injil, Surat Kolose 2:2).

Inilah yang saya cari-cari selama ini! Saya sudah menemukannya sekarang. Saya tidak akan melepaskannya lagi. Sejak saat itu, saya mempercayakan hidup saya kepada Isa Al-Masih. Ia sudah mengubah tujuan hidup saya keseluruhan.

[Staf Isa dan Islam – Untuk  masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah saudara setuju dengan pernikahan beda agama? Jelaskan alasan saudara!
  2. Sebutkanlah dampak dari pernikahan beda agama!
  3. Setujukah saudara bila seseorang pindah agama karena alasan pernikahan? Jelaskan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Alasan Menikah Menurut Islam Dan Kristen
  2. Talak Dan Pernikahan, Menurut Islam Dan Kristen
  3. Mengapa Lebih Baik Jangan Menikah Beda Agama?
  4. Pandangan Islam Dan Kristen Tentang Pernikahan Beda Agama

Video:

  1. Muslim Dan Nasrani: Jangan Menikah Beda Agama

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.  Atau SMS/WA ke: 081281000718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. Michael mengatakan

    6 Juli 2019 pada 8:57 am

    ~
    Apakah artikel tersebut kejadian nyata? Bisa saja artikel yang dibuat-buat. Saya meragukannya karena ada beberapa kejanggalan:

    – Artikel bersifat umum, tidak jelas waktu dan tempat, dan terkesan menggiring opini.
    – Mana ada pria Muslim yang juga sebagai suami mengizinkan isterinya yang Muslim dan anak-anaknya yang juga Muslim pergi ke gereja asal tidak pindah agama. Pastilah si pria yang merupakan kepala keluarga melarangnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Juli 2019 pada 7:36 am

      ~
      Saudara Michael,

      Kami memaklumi bila artikel tersebut diragukan. Tetapi artikel tersebut adalah kejadian nyata. Tentu kami tidak memuplikasikan identitas wanita tersebut untuk melindunginya. Namun, kejadian seperti itu banyak dijumpai. Kami memiliki rekan yang menikah beda agama, tetapi suaminya mengijinkan wanita tersebut untuk ke gereja. Tidak ada masalah dengan hal itu. Pada akhirnya suaminya pun mengikuti sang istri.

      Pertanyaannya, mengapa wanita tersebut mengalami dan menemukan kedamaian dalam Isa Al-Masih, tetapi tidak di dalam Islam? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  2. Juli mengatakan

    7 Juli 2019 pada 11:00 am

    ~
    Bapa sentuh hatiku ubah hidupku menjadi yang baru. Akulah si wanita itu, yang sering menangis dan terluka batinnya karena melawan isi hati. Sakit dan bingung mencari arah pulang, karena tanggung jawabku sebagai istri aku meninggalkan tanggung jawabku sebagai umat Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Juli 2019 pada 7:39 am

      ~
      Saudara Juli,

      Allah selalu melihat kerinduan hati saudara. Allah pun menginginkan saudara kembali kepada-Nya. Mintalah pertolongan pada Isa Al-Masih agar Isa Al-Masih memberikan saudara hikmat supaya saudara tidak meninggalkan tanggung jawab saudara sebagai seorang istri, tetapi tetap bersama dengan Allah. Kami kira Allah sedang berbicara dalam hati saudara. Silakan saudara merenungkan hal ini. Saya pun mengirimkan email kepada saudara. Mohon diperiksa, saudara.
      ~
      Solihin

  3. Cika mengatakan

    12 September 2019 pada 9:35 am

    ~
    Saya merupakan satu dari sekian saksi hidup orang tua saya dahulu tidak mengenal Yesus Kristus itu Tuhan. Sekarang mengalami mujizat langsung dari Tuhan, mengetahui langsung kuasa kesembuhan dan mengusir setan Dalam Nama Yesus. Sehingga kami ikut melihat dan mengalami bukti Yesus Tuhan Sang Mesias. Jadi, harus mau minta pada Tuhan dan terbuka dengan kebenaran.

    Maaf kalau keluar konteks, tapi ini alasannya. Ada pengajaran Islam yang janggal, terlalu banyak mengajarkan pemaksaan berujung teror, terbukti dari tindakan kelompok radikal. Di ayat lain diajarkan toleransi, tapi yang lainnya mengajarkan teror dan kebrutalan.

    Balas
  4. Ribka mengatakan

    13 September 2019 pada 12:38 pm

    ~
    Bolehlah saya minta kontak untuk bisa saling menguatkan, saya juga menikahi seorang muslim. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

    Balas
  5. wahyu ramadhan mengatakan

    5 Desember 2019 pada 11:09 pm

    ~
    Saya muslim, mencintai seorang gadis kristiani dan kami saling mencintai. Bukankah kami dipertemukan untuk saling mencintai karena Tuhan, dan kenapa karena agama kami terpisah?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Desember 2019 pada 1:38 pm

      ~
      Saudara Wahyu Ramadhan,

      Setiap manusia selalu terbangun setidaknya oleh dua hal yaitu lahiriah dan batiniah sekaligus. Artikel di atas jelas memperlihatkan bahwa sekalipun lahiriah mereka bersatu, namun kepercayaan yang berbeda itu segera memunculkan perbedaan-perbedaan nyata dalam kehidupan batiniah mereka. Selanjutnya, mereka pun masuk dalam konflik yang serius.

      Kalau ketertarikan fisik saja, sama sekali tidak bersatu. Kisah cinta itu lahiriah, karena ketertarikan antara lawan jenis, dan mengabaikan hal terpenting yaitu manusia batin mereka.

      Bila cinta bukan karena iman yang sama, kemungkinan menindas atau memaksa pasangan akan menjadi jebakan perusak hubungan selanjutnya.

      Yang mana sebenarnya cinta anda? Mohon tanggapannya
      ~
      Jamal

  6. Melki mengatakan

    15 Desember 2019 pada 10:22 am

    ~
    Saya Kristen mencintai seorang wanita Muslim. Ada firman Tuhan yang mengatakan bahwa sesuatu yang dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh dipisahkan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Desember 2019 pada 9:05 pm

      ~
      Saudara Melki,

      Menarik sekali bahwa saudara mencintai seorang Muslim. Mencintai adalah hak setiap orang. Saudara pun berhak mencintai siapapun. Namun, mencintai diperlukan logika juga sehingga cinta saudara bukan sekedar cinta romantis yang hanya bertahan beberapa waktu saja. Kalau boleh tahu, apa hubungan pernyataan saudara bahwa sesuatu yang dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh dipisahkan dengan rasa cinta yang dimiliki oleh saudara? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  7. Thrisye mengatakan

    11 Januari 2020 pada 8:54 pm

    ~
    Tolong bantu. Saya juga menikah sama laki-laki Muslim sudah 16 tahun, dan hubungan kami baik-baik saja. Kami beda agama, tapi saya merasa capek. Saya ingin mengakhiri hubungan ini tapi saya tidak tega karena suami baik sekali. Tolong bantu saya bagaimana solusinya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Januari 2020 pada 8:38 pm

      ~
      Saudara Thrisye,

      Menarik sekali pengalaman hidup saudara. Kami mengerti dan memahami perasaan saudara. Tentu saudara memiliki harapan tertentu sehingga saudara merasa capek dengan hubungan itu. Walaupun demikian, saudara telah menikah dengan pria tersebut. Nah, kami ingin berdiskusi secara pribadi dengan saudara mengenai hal ini. Silakan saudara mengirimkan email ke: [email protected] agar dapat berdiskusi lebih lanjut. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  8. nata mengatakan

    5 April 2020 pada 2:33 pm

    ~
    Saya tidak sengaja mencari-cari artikel seputaran hubungan begitu supaya sebagai referensi saja, sebelum saya salah mengambil langkah. Baru-baru ini saya bergaul dengan banyak laki-laki remaja Muslim. Saya seorang Katolik. Salah satu lelaki itu mengajukan perasaannya pada saya. Sebenarnya saya juga tanpa sadar merasa nyaman dengannya. Tidak, dia tidak menembak.

    Keeseokan harinya, ia bilang ingin mundur perlahan. Dia tahu hubungan itu tidak akan sampai jenjang serius. Saya sedikit kecewa dan sakit hati, di mana saya ingin membuka hati padanya tapi dia… dan setelah membaca artikel ini, saya mendapat pencerahan dan harus berpikir dua kali bila seandainya nanti terulang hal yang sama lagi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 April 2020 pada 7:57 pm

      ~
      Saudara Nata,

      Kami senang sekali karena saudara meninjau kembali keputusan saudara tersebut. Kami berharap artikel di atas dapat menjadi rujukan agar setiap orang tidak terburu-buru membuat keputusan terpenting dalam hidupnya berkenaan dengan hubungan cinta. Ini adalah harapan kami. Kami berharap saudara pun dapat membagikan hal ini kepada orang lain. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  9. Iska mengatakan

    1 Mei 2020 pada 4:49 pm

    ~
    Saya pacaran sudah 5 tahun. Saya ingin menikah dengan dia (Muslim). Saya Kristen. Entah apa yang ada di hati saya berulang-ulang. Saya tidak bisa pergi dari dia. Saya mau mengambil keputusan menikah beda agama tapi saya tidak tahu harus kemana.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2020 pada 8:49 pm

      ~
      Saudara Iska,

      Menikah adalah keputusan besar karena keputusan ini akan melibatkan dua keluarga. Pernikahan beda agama akan menimbulkan konflik di antara saudara dengan pasangan saudara di kemudian hari. Karena itu, sangat baik saudara mempertimbangkan secara matang keputusan tersebut. Jangan membuat keputusan yang bersifat emosional dengan mengabaikan aspek logika. Berharap saudara dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kehendak Isa Al-Masih. Terima kasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?

Artikel Yang Terhubung

  • Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut
  • Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah
  • Kesaksian Orang Sufi Bertobat Dari Algeria
  • Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  • Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami