Staff IDI pernah menulis artikel: Delapan Kekurangan Ibadah Nasrani. Beberapa pembaca sempat mengemukakan tiga lagi kekurangan dalam ibadah orang Nasrani. Dengan mempelajari tiga kekurangan ini Anda akan lebih mengerti ibadah mereka.
1. Ibadah Hari Minggu, Bukan Hari Sabat
Ketika Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia, Ia ada di antara suku Yahudi. Tradisi Yahudi beribadah Hari Sabat. Maka Isa pun beribadah pada Hari Sabat. Namun tidak satu pun ayat Kitab Allah memerintahkan murid-murid-Nya sembahyang pada Hari Sabat.
Isa Al-Masih bangkit dari antara orang mati pada Hari Minggu. Karena itu umat Nasrani beribadah pada hari Minggu. Jadi, setiap kali Anda melihat orang Nasrani ke gereja pada Hari Minggu, ingatlah bahwa mereka merayakan kebangkitan Juruselamatnya!
2. Tidak Ada Kiblat
Isa bukan hanya bangkit dari antara orang mati. Umat Islam dan Kristen percaya Ia di sorga sekarang, “. . . Aku [Allah] akan . . . mengangkat kamu [Isa] kepada-Ku . . . ” (Qs 3:55). Jadi tak pantas umat Nasrani mengarah ke Timur Tengah saat beribadah. Isa tidak di sana! Lebih baik mengarah ke sorga dimana Isa berada, bukan?
Bagi umat Islam mengarah ke Timur Tengah saat beribadah masuk akal. Mekkah, Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr Aswad) berada di Timur Tengah. Juga mayat nabinya dikubur di Madinah.
3. Ibadah Mana yang Isa Al-Masih Contohkan untuk Umat-Nya?
Tuduhan Mukmin, “Ibadah orang Nasrani sekarang tidak sesuai dengan yang Isa contohkan!” Isa menekankan kesucian hati penyembah adalah terpenting. Namun Isa juga mencontohkan tiga bagian ibadah untuk diikuti umat Nasrani: Doa Bapa, Menyanyi, Perjamuan Tuhan.
Doa Bapa – Isa Al-Masih menyuruh umat-Nya berdoa sbb: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin” (Injil, Rasul Besar Matius 6:10-13).
Menyanyi – Isa bernyanyi bersama murid-murid-Nya malam sebelum penyaliban-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 26:30). Dengan menyanyi mereka mengikuti tradisi Nabi Besar Daud yang menulis banyak Mazmur, yaitu nyanyian pujian bagi Allah.
Perjamuan Tuhan – Isa menyuruh murid-murid-Nya mengadakan Perjamuan, dimana mereka minum sedikit jus anggur dan makan sepotong kecil roti. Inilah cara mengingat penyaliban-Nya. Melalui perjamuan mereka mengingat penyaliban-Nya. Sebab lewat penyaliban-Nya Isa menawarkan keselamatan bagi setiap orang yang datang kepada-Nya.
Kesimpulannya: Dengan melihat penjelasan tiga lagi kekurangan dalam ibadah orang Nasrani di atas, maka Anda melihat bahwa orang Nasrani menyembah Tuhan yang ada di sorga. Semua penyembahan dan Ibadah tertuju kepada Allah sejati di sorga.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kebersihan hati penyembah lebih penting dari hari yang dipakai untuk sembahyang, apakah itu Jumat, Sabtu atau Minggu?
- Arah berdoa, bersholat mana yang terbaik? Apakah selalu lebih baik mengarahkan doa ke tempat dimana pendiri agama berada? Jelaskanlah.
- Cara mana yang umat Nasrani pakai untuk mengingat penyaliban Juruselamat-Nya? Apakah cara ini lebih baik daripada hanya memberi perintah untuk mengingat penyaliban-Nya? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 8 Kekurangan Dalam Ibadah Nasrani
- Ritual Ibadah Tertinggi Yang Diterima Allah
- Apakah Cadar Dan Hijab Menjamin Ibadah Kita Diterima Allah?
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
hasibuan mengatakan
~
To: Kristiani,
Admin menjelaskan sholat, kiblat, sorga dan menganggap Muhammad itu Tuhan. Muslim sampai wafat harus berusaha menjalani apa yang diperintahkan alloh swt. Dalam Islam taati alloh swt dan Muhammad wajib hukumnya. Sorga yang dijanjikan alloh swt dalam Islam sorga yang punya nilai yang tidak di obral kata teman Muslim di atas.
staff mengatakan
~
Saudara Hasibuan,
Sungguh menyedihkan bahwa mualaf lebih mudah masuk Islam dibandingkan Muslim yang sejak lahirnya. Bukankah ini janggal, saudara? Apalagi sholat dan kiblat tidak memiliki pengaruh apapun terhadap keselamatan manusia. Ini menambah daftar kebingungan Muslim mengenai keselamatan mereka. Itu sebabnya, Muslim beribadah tetapi ibadah tersebut tidak memberikan kepastian masuk sorga. Pertanyaannya adalah mengapa ibadah dilakukan bila tidak memberikan kepastian masuk sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin
galang mengatakan
~
Admin kok hapus koment saya? Kenapa? Sudah sesuai prosedur. Saya cuma mengimbau kepada seluruh umat Nasrani masuklah kalian ke sorganya Tuhan Yesusmu bersama rasul yang nyata-nyata pengkhianat Isa karena kami umat Muslim sudah yakin dengan Qs 2:111.
staff mengatakan
~
Saudara Galang,
Kami menghapus komentar karena tidak sesuai dengan topik di atas. Bila komentar saudara sesuai dengan topik yang ada, maka kami tidak akan menghapusnya. Kami berharap saudara mengerti dan memahaminya.
Mengenai Qs 2:111. Bila saudara membaca ayat tersebut dengan teliti, maka tampaknya alloh Islam tidak membaca Injil secara menyeluruh. Sebab Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Ini menegaskan bahwa setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih memperoleeh jaminan pasti masuk sorga. Bagaimana dengan saudara? Apakah ibadah dapat memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara? Mengapa?
~
Solihin
Tya mengatakan
~
Menarik sekali ketika admin menjelaskan ayat Al-Quran 19:71. Ayat Al-Quran tersebut menjelaskan ayat sebelumnya yakni ayat 69.
Berikut lampiran ayatnya:
69 “Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Lanjutan dibawah.
Mirshal mengatakan
~
Staff IDI,
Tentang Surah Maryam : 71 saya sangat setuju. Setiap manusia pasti mendatangi neraka setelah seluruh manusia dihisab Setiap manusia akan melewati jembatan
yaitu Shiratal Mustaqim di mana dibawah jembatan itu adalah neraka dengan api yang menyala-nyala.
staff mengatakan
~
Saudara Mirshal,
Jika semua manusia pasti akan mendatangi neraka, berarti tidak ada umat Muslim yang tahu apakah ia akan lolos melewati jembatan atau jatuh ke dalam api neraka. Berarti tidak ada kepastian dalam ajaran Islam.
Isa Al-Masih berkata, “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Isa memberikan jaminan kepastian keselamatan.
~
Noni
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Semua ritual ibadah Kristen hanya berdasarkan asumsi, bukan contoh dan perintah Yesus apalagi Tuhan. Hanya mengambil yang mudah-mudah saja. Misalnya mengambil waktu hanya hari Minggu karena Yesus bangkit hari itu. Ibadah seminggu sekali, padahal makan bisa 3X sehari, belum lagi ngemil. Bernafas bisa tiap detik, masa ibadah seminggu sekali? Lalu ritual nyanyi yang diambil dari Matius 26:30, kenapa tidak mengambil ayat 39 di mana Yesus sujud? Sujud lebih mengarah kepada penyembahan.
Tapi itulah, karena ibadah memang tidak ada dasar perintahnya, maka semua dilakukan asal suka saja. Injil Matius 26 inilah lengkap bisa dilihat karakter Yesus yang penakut. Di sini juga dilihatkan apa tujuannya disalib, siapa yang berjasa hingga ia bisa ditangkap.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Isa Al-Masih tidak mengajarkan ritual ibadah, karena bukan ibadah yang menyelamatkan manusia, tetapi Isa Al-Masih. Sekalipun ibadah penting untuk membangun kerohanian seseorang dan menjalin relasi dengan Allah. Adalah bijak bila saudara bertanya mengenai ibadah pengikut Isa Al-Masih. Sebab banyak pengikut Isa Al-Masih beribadah setiap hari saat subuh tiba. Belum lagi ibadah di tengah minggu.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah ibadah yang dilakukan saudara memberikan jaminan pasti masuk sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Lipang Chang mengatakan
~
Solihin,
Pembohong. Kami sholat menghadap kiblat bukan karena mayat nabi ada di sana, bukan karena hajar aswad ada di sana. Kamu ini memang pembohong.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Lipang,
Kami menghargai perasaan saudara. Kami pun menghargai ibadah saudara yang tidak mengarahkan kiblat karena Kabah dan kuburan nabi saudara di Mekah. Sebab kami menyadari bahwa Allah mahahadir sehingga Ia pun hadir dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Lalu, bila saudara sholat bukan karena Hajar Aswad ada di sana, mengapa saudara sholat harus menghadap ke arah Mekah? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Ibadah adalah perintah. Melaksanakan perintah Allah artinya menunaikan kewajiban yang menggugurkan dosa menentang perintah Allah. Tidak melaksankan perintah Allah dan tidak menjauhi larangan-Nya adalah jaminan masuk neraka. Melaksanakan ibadah seperti perintahNya adalah bentuk pengabdian kepada yang mencipta kita, itu jaminan rahmat Allah akan datang. Karena rahmat Allah hanya diberikan kepada yang patuh kepadaNya.
Ada ayat Alkitab Yesus mengatakan masuk surga itu harus melaksanakan perintah Bapa. Yesus tidak memberikan jaminan masuk surga karena Yesus masih berdoa untuk murid-muridnya agar masuk surga di Yohanes 17:3. Itu doa hanya buat muridnya, bukan untuk pengikut Paulus seperti kalian.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Saudara berulang kali mengutip Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3. Padahal kami telah menanggapi hal itu dan mengajukan pertanyaan kepada saudara, tetapi saudara tidak mampu menjawabnya. Alih-alih menjawab, saudara hanya mampu membuat klaim bahwa menunaikan kewajiban menggugurkan dosa. Benarkah ini? Apa buktinya? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran melaksanakan ibadah atau menunaikan kewajiban dapat menggugurkan dosa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Kikito mengatakan
~
Mohon pencerahannya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Kikito,
Kami berterima kasih untuk komentar saudara yang meminta untuk memberikan pencerahan atas sebuah forum. Kami mohon maaf terpaksa menghapus link tersebut karena kami tidak mengijinkan link situs lain dicantumkan pada website ini. Walaupun demikian kami telah mengunjungi link tersebut. Kalau boleh tahu, apa yang hendak disampaikan oleh saudara berkenaan dengan forum tersebut?
~
Solihin
Nugraha mengatakan
Apakah saya Kristen? Jika Kristen itu artinya pengikut Kristus? Dari persamaan cara Yesus berdoa mengadahkan tangan ke langit, mensungkurkan kepala ke tanah, berdoa hanya kepada Allah yg maha satu, disunat, tidak ada joget-joiget, tidak makan babi.
Saya yakin 100% umat Kristen yang sekarang lebih mengikuti perintah pedeta dari pada perintah Yesus/Injil.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Sdr. Nugraha,
Senang jika saudara mengaku Kristen yakni pengikut Kristus, yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah saudara mentaati perintah Isa Al-Masih secara keseluruhan? Misalnya: menjadikan Isa sebagai jalan dan kebenaran dan hidup? Isa Al-Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Nugraha
David mengatakan
~
Kristen sendiri yg masih sembahyang ialah Kristen ortodoks. Dalam Gereja Orthodox ada dua bentuk Sembahyang Harian yang mengikuti aturan tertentu ini, yaitu yang mengikuti cara Nabi Daniel: Tiga Kali sehari (Dan. 6:11-12, Mzm. 55:18), atau juga mengikuti pola yang dikatakan oleh Nabi Daud: ”Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji ENGKAU…” (Mzm. 119:164). Sembahyang tiga kali itu terdiri dari: Pagi, Tengah-Hari, dan Sore Hari (Mazmur 55:18).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara David,
Memang benar bahwa Kristen Ortodoks beribadah demikian. Mengacu pada natur dan firman Isa Al-Masih bahwa manusia tidak harus menyembah ke arah tertentu, maka ini menjelaskan bahwa ibadah tidak ditentukan oleh kiblat agar diterima Allah. Bukankah yang menjadi pemikiran manusia adalah ibadah diterima Allah? Bukankah kiblat salah satu pemikiran agar ibadah diterima Allah?
Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara pun menyembah didasarkan pada kiblat tertentu? Arah berdoa, bersholat mana yang terbaik? Apakah selalu lebih baik mengarahkan doa ke tempat dimana pendiri agama berada? Jelaskanlah.
~
Solihin