“Tujuan Konsili Nicea adalah untuk mengangkat Isa sebagai Allah.” Ini adalah pemahaman sebagian umat Islam. Namun, pernyataan ini tidak benar.
Dalam sejarah perkembangan agama memang ada berbagai peristiwa penting. Konsili Nicea merupakan salah satu peristiwa sangat penting umat Nasrani. Namun, dengan tujuan berbeda dari yang kebanyakan orang kira.
Kita perlu mengerti hal ini untuk menghindari salah paham. Juga membantu untuk mengenal siapa Isa Al-Masih dalam pandangan banyak orang dari awalnya. Mari kita lihat pembahasannya
Pengertian dari Konsili
Konsili artinya musyawarah besar. Biasanya ditujukan untuk pertemuan para pemimpin gereja.
Tujuan umum konsili adalah sebagai wadah musyawarah dan silaturahmi. Juga untuk membahas berbagai topik yang berkembang saat itu.
Dalam hal ini umat Islam pasti mengerti pentingnya musyawarah. Para pemimpin berdiskusi untuk mengambil keputusan besar. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. … dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu …” (Qs 3:159).
Al-Quran sendiri mendukung para pengikut Isa untuk musyawarah. Panduannya adalah dari kebenaran dalam kitab Allah yaitu Injil.
“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).
Karena itu konsili atau musyawarah pemimpin sangat penting. Perlu ada waktu pertemuan untuk mendiskusikan berbagai hal.
Ruh Allah Memimpin Konsili Gereja Dari Sejak Awal
Para pemimpin gereja melakukan banyak konsili sepanjang sejarah. Salah satu contoh awal adalah saat pertemuan para rasul di Yerusalem.
Saat itu ada sebagian orang Yahudi memaksakan adat nenek moyang untuk seluruh pengikut Isa. Para rasul mendiskusikan dan memutuskan bahwa mereka perlu kembali pada ajaran kebenaran Isa Al-Masih. Mereka tidak perlu memaksakan tradisi dalam ibadah.
Kitab Allah mencatat bahwa Ruh Allah memimpin diskusi saat itu. “Sebab adalah keputusan Roh Kudus [Ruh Allah] dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini” (Injil, Kisah Para Rasul 15:28).
Hal ini membuktikan bahwa dari sejak zaman dahulu ajaran gereja bukan ajaran perorangan. Namun, dalam pimpinan Ruh Allah, sesuai ajaran Kitab Allah dan persetujuan para rasul.
Standard nilai ini terpelihara sepanjang sejarah. Pada perkembangan gereja awal, semua jemaat berada di bawah bimbingan para rasul. Sebagai contohnya:
- Gereja Yerusalem berada di bawah bimbingan Rasul Yakobus.
- Gereja Anthiokia berada di bawah bimbingan Rasul Petrus.
- Gereja Roma berada di bawah bimbingan Rasul Petrus dan Paulus.
- Gereja Aleksandria berada di bawah bimbingan Rasul Markus.
- Dan banyak gereja lain saat itu juga berada di bawah bimbingan para rasul.
Para rasul terbiasa mengadakan pertemuan dan berdiskusi. Karena itu ada banyak musyawarah pemimpin gereja. Mereka bersilaturahmi dan membentengi umat dari aliran sesat. Demikian juga yang terjadi saat Konsili Nicea.
Tujuan Konsili Nicea
Konsili Nicea terjadi pada 20 Mei sampai 19 Juni 325 M. Di kota Nicea (sekarang Iznik), Provinsi Bitinia, Kekaisaran Romawi. 318 pemimpin gereja hadir dari seluruh dunia.
Tujuan Konsili Nicea adalah untuk melindungi umat dari berbagai ajaran sesat saat itu. Salah satu contohnya dari aliran Arius.
Saat itu ada seorang imam di Alexandria yang bernama Arius. Ia mengajarkan Isa bukanlah Allah. Ia juga menolak ajaran Kitab Allah.
Para pemimpin berkumpul untuk merumuskan pengakuan iman sesuai kebenaran Injil. Agar umat dapat melihat kebenaran secara jelas. Dan tidak bingung dengan berbagai pendapat yang ada saat itu.
Beberapa contoh pernyataan keilahian Isa sebelum Konsili Nicea adalah:
- Rasul Yohanes dalam Injil
“Pada mulanya adalah Firman [Isa Al-Masih, Kalimatullah]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Yohanes 1:1, 14). - Ignatius dari Antiokhia
“Sebab Allah kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], … memang benar dari keturunan Daud, tetapi juga dari Roh Kudus” (Surat kepada jemaat Efesus, 110 M). - Tatian dari Suriah
“… kami tidak berbicara omong kosong, ketika menyatakan bahwa Tuhan lahir dalam bentuk manusia [Isa Al-Masih]” (ditujukan kepada orang Yunani, 170 M). - Tertulianus
“Asal usul substansi-Nya [Isa Al-Masih] menunjukkan Dia sebagai manusia dan sebagai Tuhan …” (Tulisan ‘The Flesh of Christ’ 5:6–7, 210 M)
Konsili Nicea meneguhkan semua pernyataan ini. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat isinya.
Pernyataan Iman Konsili Nicea
Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala kelihatan dan yang tak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman.Allah dari Allah, Terang dari Terang.Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan, bukan dibuat; sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat.
Ia telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita; dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria; dan menjadi manusia.
Ia disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus; menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke sorga.
Ia duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di zaman yang akan datang. AMIN.
Isa Al-Masih Adalah Perwujudan Kalimatullah
Isi pernyataan iman Konsili Nicea memang sesuai dengan ajaran Kitab Allah. Meneguhkan kepercayaan umat Nasrani dari awalnya. Semua hal ini telah tertulis jelas dalam Injil.
Umat Nasrani percaya Isa memang adalah Kalimatullah yang menjelma menjadi manusia. Isa datang menjadi jalan Allah agar manusia berdosa bisa selamat.
“Sebab juga Kristus [Isa Al-Masih] telah mati sekali untuk segala dosa kita, … supaya Ia membawa kita kepada Allah” (Injil, 1 Petrus 3:18).
Jadi, jika Anda mau mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan mendapat jalan kepada Allah. Anda bisa mendapat pengampunan dosa dan bimbingan-Nya.
Inilah yang menjadi pengharapan indah para pengikut Isa. Ada jaminan bimbingan Allah dan surga. Maukah Anda juga mengalaminya? Mari mengimani Isa untuk mendapatkan jalan lurus kepada Allah.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa orang Kristen lebih mengutamakan Kitab Allah dari pada keputusan-keputusan dewan agama, termasuk Konsili Nicea?
- Menurut saudara, mengapa sewaktu-waktu para pemimpin agama perlu berkonsultasi?
- Apakah kalimat atau bagian kalimat dalam Pernyataan Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah. Jelaskanlah jawaban saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
- Isa Al-Masih Sebagai Tanda Bagi Umat Beragama Menurut Kitab Allah
- Kepastian Akan Keselamatan Bagi Para Muslim
- Mengapa Penting Muslim Tahu Isi Alkitab, Kitab Suci Umat Kristen?
- Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab “Yang Diturunkan”
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
AFR mengatakan
~
“Pertanyaan itu mencoba membandingkan kitab Allah dengan konsili”. saya dapat pointnya dari awal, maka dari itu saya tanyakan Kristen yang saudara maksud itu Kristen yang mana? Saya ingin samakan pandangan terlebih dahulu agar bisa menjawab karena faktanya Arius pun berangkat melalui Alkitab. Fakta lain Saksi Yehuwa pun mereka berangkat melalui Alkitab dan paham mereka bertolak belakang dengan trinitarian.
Seharusnya saya yang bertanya mengapa sampai terjadi paham yang bertolak belakang secara dogmatik? Karena ini krusial, ini pondasi ketuhanan Kristen. Adakah literasi yang bisa saya pelajari? Karena sejauh ini situs-situs Kristen tidak secara gamblang menjelaskan sejarah ini dan sepihak mengklaim bahwa mereka sesat.
Jesus Park mengatakan
~
AFR,
Saya mengajak saudara gunakan logika, murid Isa percaya Isa Tuhan sejak abad I. Bahkan abad II, Tertulianus salah satu dari banyak orang yang percaya Isa Tuhan. Dan pada akhirnya Constantine juga menjadi orang yang percaya pada Isa. Takkala ada bidat yang menyimpang ajaran Alkitab, tentu Constantine tidak tinggal diam. Itu sebabnya ia mengadakan sidang untuk menegaskan apa yang sudah menjadi ajaran Alkitab awal para murid.
Dan Arius mendapat hukuman dari Constantine karena ajaran sesatnya. Tapi walaupun demikian, hukuman yang diberikan karena Constantine berkuasa pada saat itu, bukan karena ajaran Alkitab. Jadi alasan bahwa Isa menjadi Tuhan sejak konsili nicea adalah tidak tepat, bukan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Para murid telah menyembah Isa Al-Masih jauh sebelum hadirnya konsili Nicea. Dengan demikian, asumsi bahwa Isa Al-Masih diangkat menjadi Tuhan oleh Konsili Nicea tidak memiliki dasar yang jelas. Terima kasih.
~
Solihin
munirul mengatakan
~
Bahasannya berbeda dengan wikipedia. Yang benar yang mana ini?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Munirul,
Kami berterima kasih untuk pertanyaan saudara. Bila saudara menganggap informasi artikel di atas berbeda dengan wikipedia, nampaknya saudara perlu menjelaskan bagian mana yang berbeda agar diketahui secara jelas. Sebab tanpa menjelaskan perbedaan tersebut, maka yang timbul adalah praduga. Karena itu, bolehkah kami tahu bagian mana yang berbeda dari artikel di atas dengan wikipedia? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Lala mengatakan
~
I see. Kalau Yesus tidak ditetapkan sebagai Tuhan di Nicea. Tapi tetap saja pada intinya ketuhanan Yesus dalam agama Kristen itu adalah berdasarkan tafsir pengikutnya, bukan atas pengakuan Yesus.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Lala,
Menarik juga pendapat saudara di atas. Saudara telah membaca artikel di atas bahwa Isa Al-Masih tidak pernah ditetapkan menjadi Tuhan. Sebab Isa Al-Masih adalah Tuhan karena hakikat-Nya adalah Tuhan.
Apakah saudara telah membaca Injil secara menyeluruh untuk memastikan pendapat saudara di atas bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan berdasarkan tafsiran? Isa Al-Masih telah membuktikan eksistensi-Nya adalah Tuhan bukan hanya berdasarkan pengakuan. Sebab tiap orang pun bisa membuat pengakuan, tetapi tak sanggup membuktikan pengakuannya.
Oh ya, kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Apa saudara percaya bila ada seseorang yang datang pada saudara dan mengaku bahwa dia adalah Tuhan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Oyioyi mengatakan
~
Subhanallah, berkat membaca ini saya makin yakin akan ajaran agama saya, yang saya pelajari dari kecil. Saya jadi makin yakin kalau Tuhan itu hanyalah satu, Tuhan maha Esa. Tuhan tidak punya anak ataupun diperanakkan.
Berkat membaca ini, saya jadi teringat Krisna. Dewa yang menyamar jadi manusia. Dan berkat ini juga saya makin yakin, kalau Tuhan itu hanyalah Allah SWT.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Oyioyi,
Kami senang tulisan di atas membantu saudara semakin yakin tentang keesaan Allah. Tulisan di atas ingin meluruskan pemahaman bahwa Tuhan diangkat dalam sebuah sidang (konsili). Jelas, tidak mungkin manusia bisa mengangkat manusia jadi Tuhan.
Sebaliknya, konsili tersebut mengambil dasar dari Injil yang telah menegaskan Ketuhanan Isa Al-Masih. Artinya hakikat Isa Al-Masih sesungguhnya adalah Tuhan yang menjadi manusia. Tidak sanggupkah Allah menjadi manusia, menurut saudara?
Isa Al-Masih ini juga yang banyak menolong orang yang kesusahan dan tidak mempunyai harapan dalam hidup. Saya teringat kisah di mana Isa Al-Masih menolong wanita yang sudah tidak punya harapan hidup karena akan dirajam akibat berzina. Isa Al-Masih memberikan ampunan padanya (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:1-11).
Bukankah ini mengejutkan dan mengherankan? Tetapi wanita ini amat bahagia dan tidak melakukan dosa itu lagi. Saudara pun berhak memperoleh ampunan Allah. Maukah saudara menerima ampunan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
Rimlas Sigalingging mengatakan
~
Sdr Lala,
Allah Islam ada 99 nama, enam di antaranya:
1. AL HAQ adalah Kebenaran. Di Yoh 14:6 Dia adalah kebenaran, hidup & jalan.
2. AL BAETH artinya Yang Membangkitkan. Di Yoh 11:25-26, Dia adalah kebangkitan, kehidupan, Sang Mesias
3. AL AWAL AL AKHER artinya Yang pertama dan yang Akhir. Di Yesaya 41:4; Wahyu 22:13 Akulah Alfa dan Omega
4. AL MALEK artinya Raja di atas segala raja. Di Wahyu 17:14; Wahyu 19:16: Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan.
5. Al HADI artinya Sang Penuntun. Di Yoh. 10:9 Akulah pintunya.
6. AL NUR artinya Sang Terang. Di Yoh. 8:12. Akulah Terang Dunia.
Kesimpulan: Yesus adalah Tuhanmu. Tidak mengakui berarti menyangkal Al-Qur’an. Mari pilih yang terbaik. Silakan direnungkan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Rimlas,
Memang Injil menjelaskan tentang kehebatan dan keistimewaan Isa Al-Masih. Ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah karena seluruh sifat dan perbuatan-Nya menunjukkan adalah Allah. Isa Al-Masih mampu menolong untuk menyelesaikan persoalan mendasar manusia, yaitu dosa.
Konsili Nicea bukan ajang untuk mengangkat Isa Al-Masih adalah Tuhan, melainkan menolong banyak orang untuk memiliki pemahaman yang benar tentang Isa Al-Masih. Isa Al-Masih menolong manusia di dunia dan akhirat. Kami berharap rekan-rekan di forum ini merenungkannya. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
partahanan mengatakan
~
Selama 350 tahun gereja awal mengalami perdebatan masalah yang dasar soal ketuhanan. Apakah ini sesuatu yang sangat-sangat janggal dalam sebuah ajaran? Kemudian apa alasan konsili mendepak Arius, padahal Arius adalah seorang yang betul paham Firman Tuhan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Partahanan,
Silakan pelajari kembali bukti sejarah gereja. Namun, kami berterimakasih atas tanggapan saudara. Saudara mengatakan 350 tahun gereja awal. Seolah sejak lahirnya gereja ada kebingungan tentang Tuhan, seolah termasuk juga di zaman para rasul.
Tentu saja hal itu tidak benar, namun sebaliknya bahwa 350 tahun awal gereja awal adalah bentuk asasinya. Tetapi kemudian, artinya setelah kurang lebih 3 abad kekristenan ada, muncul Arianus yang memelesetkan kebenaran asasi dari Firman Tuhan yang benar.
Buktinya, hanya karena kebenaranlah maka 350 tahun awal kekristenan sudah menyebar luas diseluruh dunia. Dampak Arianus berakhir dalam waktu yang sangat singkat dan kekristenan kembali kepada asas Firman Tuhan. Hal itu adalah bukti pemeliharaan Tuhan dan hingga saat ini, sekalipun bermunculan banyak penyesat namun Tuhan menjaga kebenaran Injil-Nya.
~
Noni
G. Yondi mengatakan
~
Secara tersirat atau tidak bahwa hasil Konsili Nicea jelas menobatkan Isa Al-Masih sebagai Tuhan. Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan Isa Al-Masih dan diteruskan para Hawwariyun (shahabat yang memegang teguh amanah dari nabi Isa Al-Masih).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara G. Yonadi,
Sepertinya saudara cukup berhati-hati dalam melihat fakta sejarah. Hal itu baik sehingga kita tidak mudah untuk tersesat. Namun jika saudara ingin tahu kebenaran mengenai Isa Al-Masih, sebaiknya saudara membaca Injil seutuhnya.
Sebelum Konsili Nicea, kekristenan sudah berkembang kurang lebih dua abad. Isi keyakinan kekristenan mula-mula itu adalah pemusatan penyembahan kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan. Jadi bukanlah konsili Nicea yang menobatkan ketuhanan Isa Al-Masih. Demikian juga di dalam Qs 3:45, Isa Al-Masih dikatakan terkemuka di dunia dan akhirat. Kedudukan Maha tinggi seperti itu tidak mungkin dinobatkan oleh manusia.
~
Alexander mengatakan
~
Kalau orang Kristen benar-benar lebih mengutamakan kitab Allah, pasti lah mereka sudah menemukan kebenaran sejak lama. Masalahnya kitab yang mana yang diutamakan tersebut?
Saya seorang Muslim dan telah puluhan kali menyelesaikan membaca berbagai macam Injil dan banyak perbedaan isi dari Injil-injil tersebut dari segi bahasa satu sama lain. Ini saya temukan dari Injil terbitan dari tahun yang berbeda. Kalau dari beberapa tahun saja sudah ada perubahan atau revisi bagaimana bisa dijamin selama dua ribu tahun lebih. Ini sudah berapa banyak perubahan dari isi Injil tersebut?
Bukan kah Injil adalah Kitab Suci, mengapa isinya bisa berubah-ubah/direvisi? Itu bedanya dengan Al Quran yang terjamin keasliannya dari awal hingga akhir.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Alexander,
Kami menghargai upaya saudara puluhan kali dan secara berulang-ulang membaca berbagai macam Injil. Dengan demikian kami melihat bahwa saudara sangat fokus memberikan sangat banyak waktu untuk membandingkannya.
Normalnya, dalam satu tahun seseorang baru dapat menyelesaikan pembacaan Alkitab satu kali apabila setiap satu hari membaca 2,5 pasal setiap harinya. Jika saudara membaca berbagai macam Alkitab dari berbagai macam bahasa dan sudah berulang-ulang hingga puluhan kali,itu hal yang luar biasa. Tetapi kami tidak paham Alkitab yang mana yang saudara sebutkan berubah-ubah. Adapun perbedaan bahasa Alkitab tidak dapat disebutkan sebagai perubahan. Alkitab Kristen dari dulu hingga saat ini isinya tetap sama. Silakan tunjukan perubahan mana yang saudara maksudkan.
~
Noni
HTB mengatakan
~
1. Jika memang Yesus yakin diri-Nya adalah Tuhan yang turun untuk manusia kenapa bukan Yesus sendiri yang mendeklarasikan bahwa Dia adalah Tuhan? Bukan dari asumsi Paulus setelah 3 hari beliau wafat dan bangkit .
2. Agak aneh buat saya menerima pernyataan bahwa Tuhan kesulitan berkomunikasi dengan manusia sehingga harus turun langsung ke bumi menjadi Yesus.
3. Mengapa nama Kristen muncul setelah Yesus wafat, jika memang Yesus berkenan harus nya nama itu ada sewaktu Yesus hidup dan berdakwah. dan di Alkitab pun saya tidak menemukan kata “Kristen” di sana
4. Jelas ada keraguan umat saat itu, sehingga diperlukan Konsili Nicea oleh dewan gereja.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara HTB,
Jika saudara membaca Kitab Taurat dan Injil, saudara akan menemukan bahwa sejak awal Yesus telah menyatakan siapa diri-Nya melalui perkataan dan perbuatan-Nya yang penuh kuasa. Ada orang-orang yang menyadari bahwa Yeus adalah Tuhan, namun ada juga orang yang tetap buta dan tidak bisa melihat siapa Yesus.
Karena itulah dalam Konsili Nicea ditetapkan tentang ketuhanan Yesus. Nmaun jauh sebelum Konsili, Yesus telah menyatakan siapa diri-Nya bahwa Ia adalah Tuhan. Bukan Paulu atau Konsili yang menetapkan Yesus sebagai Tuhan.
Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:51)
Yesus berkata, “. . . Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku . . . akan hidup walaupun ia sudah mati . . . dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26)
Dan setelah Yesus kembali ke surga ada banyak orang yang menjadi pengikut-Nya dan mereka mengalami penghinaan dan penganiayaan karena nama Yesus. Karena itulah untuk pertama kalinya mereka disebut Kristen.
~
Noni