• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Ibadah Nasrani > 11 Kekurangan Cara Beribadah Umat Nasrani Menurut Islam

11 Kekurangan Cara Beribadah Umat Nasrani Menurut Islam

12 Desember 2016 oleh Web Administrator 441 Komentar

Cara beribadah umat Nasrani di gereja, ada pemusik memainkan lagu-pujian saat ibadah

Umat Islam sering bingung dengan cara beribadah umat Nasrani. Memang cara Muslim dan Nasrani beribadah sangat berbeda.

Apakah perbedaan ini dapat dianggap kekurangan atau hanya sebuah perbedaan saja? Apakah cara beribadah umat Nasrani sesuai dengan Kitab Allah?

Setidaknya ada 11 penyebab utama, menurut sebagian orang, kekurangan cara ibadah Nasrani. Dengan menyelidiki ibadah Nasrani akan memberi umat beragama pengertian baru agar Anda lebih mengerti tujuan ibadah mereka.

 

Berikut Cara Beribadah Umat Nasrani:

1. Memakai Keyboard, Gitar dan Drum

Nabi Daud dalam Kitab Zabur meminta orang beragama untuk memakai alat-alat musik dalam beribadah. Misalnya sangkakala, kecapi, gambus, rebana, seruling, gamelan, dll.

Kita yang percaya pada Zabur Nabi Daud sebaiknya beribadah dengan memakai alat-alat musik dan bernyanyi. Mengapa? Karena Allah layak disembah!

2. Tepuk Tangan

Kitab Allah memberi kiasan pohon yang bertepuk-tangan sebagai tanda sukacita pada Allah (Kitab Nabi Yesaya 55:12). Zabur 47:1 menyuruh, “Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.”

Allah minta pengikut semua agama bertepuk-tangan dengan gembira karena kebesaran Allah!

3. Duduk di Bangku

Kitab Allah tidak pernah berkata ada satu posisi tubuh yang betul saat beribadah. Boleh berlutut, berdiri, atau bersujud.

Eropa dan Amerika mempunyai kebudayaan memakai bangku di gereja. Karena di negara ini banyak pohon sehingga gampang membuat bangku.

Tetapi, tidak di Timur Tengah. Maka di negara ini lebih cocok untuk duduk di lantai. Islam mengadopsi kebudayaan Saudi dalam hal sembahyang. Namun, di Indonesia pun umat Nasrani ada yang beribadah dengan duduk di lantai.

4. Memakai Pakaian Barat, Jas dan Dasi (Perbedaan cara Beribadah umat Nasrani dan Muslim)

Setiap negara mempunyai kebudayaan berbeda. Muslim di Indonesia saat sholat memakai sarung. Tetapi, tidak dengan Muslim di Turki. Di Saudi, mereka memakai pakaian berbeda dari Indonesia. Di Pakistan lain lagi.

Dulu di Amerika banyak pendeta memakai dasi. Sekarang tidak begitu. Di Indonesia sekarang banyak pendeta memakai batik, bukan pakaian Barat.

Yang terpenting, kita harus selalu ingat bahwa Allah memperhatikan hati kita, bukan pakaian kita, asal sopan.

5. Memakai Sepatu di Gereja

Di Timur orang selalu melepas alas kaki agar rumah tidak kotor. Di Barat tidak demikian. Namun di Barat maupun di Timur, orang tidak membuka sepatu di kantor atau toko. Mengapa? Karena lantai dapat dibersihkan lagi.

Kadang-kadang melepas sepatu sebagai tanda kehormatan. Tetapi orang Nasrani tidak menganggap gereja tempat suci, tempat kediaman Allah. Sehingga, melepaskan sepatu bukan cara menghormati Allah.

Namun ada gereja Indonesia yang tata ibadahnya lesehan. Sehingga mereka perlu melepas sepatu.

ibadah gereja6. Pria dan Wanita Duduk Berdampingan

Orang Nasrani menganggap keluarga sebagai lembaga, satuan yang terpenting. Maka sangat penting orang tua dan anak-anaknya duduk bersama-sama sebagai keluarga di gereja.

Umat Nasrani merasa memaksa wanita duduk jauh di belakang merupakan penghinaan. Di Kitab Allah, pria dan wanita harus sama-sama dihormati. Mengapa wanita perlu digeser ke belakang di dalam gedung dan/atau saat ibadah?

7. Wanita Tidak Menutup Kepala

Perintah mengenai wanita menutup kepala berbeda antara Saudi, Iran, Turki, dan Indonesia. Jika wanita Islam memakai sistem pakaian yang cocok di Indonesia saat ia di Iran atau Saudi, ia pasti ditangkap dan bahkan mungkin dipenjarakan.

Orang Nasrani ingin para wanita bebas dari kebiasaan, seperti menutup kepala. Menutup kepala berasal dari kebudayaan dunia kuno ribuan tahun yang lalu dan masa itu perlu. Sekarang, yang terpenting bukan menutup kepala tetapi keadaan hati, bukan? Jika menutup kepala tetapi hati penuh kejahatan, bagaimana pandangan Allah?

8. Wanita Memakai Rok Mini, Baju Lengan Pendek, dan Seksi

Menurut Injil wanita Nasrani harus memakai pakaian yang patut, sopan serta sederhana. Mereka perlu menghindari perhiasan yang berlebih-lebihan (Injil, I Timotius 2:9-10). Memang sewaktu-waktu ada wanita Nasrani yang memakai pakaian seksi di gereja. Alkitab melarang pakaian seperti ini, baik di dalam maupun di luar gereja.

Namun, pria perlu mengendalikan diri dari dosa pornografi dan hawa nafsu saat melihat wanita dengan pakaian seperti itu (Injil, Rasul Besar Matius 5:28-29). Bila ia menguasai hatinya, maka wanita yang berpakaian seksi tidak berarti apa-apa baginya. Sebaliknya, sekalipun wanita tidak berpakaian seksi, tapi bila di hati sudah ada pikiran porno, maka nafsu birahi akan timbul.

9. Cara Ibadah Umat Nasrani di Hari Minggu, Bukan Hari Sabat

Ketika Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia, Ia ada di antara suku Yahudi. Tradisi Yahudi beribadah Hari Sabat. Maka Isa pun beribadah pada Hari Sabat. Namun, tidak satu pun ayat Kitab Allah memerintahkan murid-murid-Nya sembahyang pada Hari Sabat.

Isa Al-Masih bangkit dari antara orang mati pada Hari Minggu. Karena itu umat Nasrani beribadah pada hari Minggu. Jadi, setiap kali Anda melihat orang Nasrani ke gereja pada Hari Minggu, ingatlah bahwa mereka merayakan kebangkitan Juruselamatnya!

10. Tidak Ada Kiblat “Ini Perbedaan dengan Cara Beribadah umat Muslim”

arah kiblat, berbeda dengan cara beribadah umat Nasrani yang tidak ada kiblatIsa bukan hanya bangkit dari antara orang mati. Umat Islam dan Nasrani percaya Ia di surga sekarang. “. . . Aku [Allah] akan . . . mengangkat kamu [Isa] kepada-Ku . . . ” (Qs 3:55). Jadi tak pantas umat Nasrani mengarah ke Timur Tengah saat beribadah. Isa tidak di sana! Lebih baik mengarah ke surga dimana Isa berada, bukan?

Bagi umat Islam mengarah ke Timur Tengah saat beribadah masuk akal. Mekkah, Kaabah dan Batu Hitam (al-Hajr Aswad) berada di Timur Tengah. Juga mayat nabinya dikubur di Madinah.

11. Ibadah Mana yang Isa Al-Masih Contohkan untuk Umat-Nya?

Tuduhan Mukmin, “Cara beribadah umat Nasrani sekarang tidak sesuai dengan yang Isa contohkan!” Isa menekankan kesucian hati penyembah adalah terpenting. Namun, Isa juga mencontohkan tiga bagian ibadah untuk diikuti umat Nasrani: Doa Bapa, Menyanyi, Perjamuan Tuhan.

holy communionDoa Bapa – Isa Al-Masih menyuruh umat-Nya berdoa sbb: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin” (Injil, Rasul Besar Matius 6:10-13).

Menyanyi – Isa bernyanyi bersama murid-murid-Nya malam sebelum penyaliban-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 26:30). Dengan menyanyi mereka mengikuti tradisi Nabi Besar Daud yang menulis banyak Mazmur, yaitu nyanyian pujian bagi Allah.

Perjamuan Tuhan – Isa menyuruh murid-murid-Nya mengadakan Perjamuan, dimana mereka minum sedikit jus anggur dan makan sepotong kecil roti. Melalui perjamuan mereka mengingat penyaliban-Nya. Sebab lewat penyaliban-Nya Isa menawarkan keselamatan bagi setiap orang yang beriman kepada-Nya.

Cara Beribadah umat Nasrani dan Umat Beragama yang Terpenting Tujuannya!

Kita beribadat agar semakin mengenal Allah, bukan? Menurut Kitab Injil cara mengenal Allah ialah melalui Isa Al-Masih. Isa sendiri berfirman, “Tidak ada seorang pun datang kepada Sang Bapa [Allah] kecuali melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Demikian ibadah yang benar adalah ibadah yang membawa kita ke hadirat Allah!

Jika Anda merasa kurang puas dengan ibadahnya, mengimani Isa Al-Masih agar dosa akan diampuni dan Anda bisa benar-benar mengenal Allah.

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 
 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah saudara dapat memikirkan kekurangan cara beribadah umat Nasrani yang lain yang membingungkan?
  2. Menurut saudara, apakah Allah lebih memperhatikan cara beribadah kita atau sikap hati kita pada waktu beribadah? Jelaskanlah jawaban saudara.
  3. Mengapa orang beragama cenderung berfokus pada ibadah lahiriah, dan jarang menekankan kepentingan kemurnian hati pada waktu beribadah?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “11 Kekurangan Cara Beribadah Umat Nasrani Menurut Islam” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan orang Islam?
  2. Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
  3. Keselamatan dalam Al-Quran dan Injil

Video:

  1. Adakah Kekurangan Ibadah Nasrani?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ibadah Nasrani, Kepercayaan Orang Kristen

Reader Interactions

Comments

  1. DOMBA GPS mengatakan

    23 Maret 2019 pada 12:07 am

    ~
    Kenapa bunda Maria berkerudung, pengikutnya tidak berkerudung? Isa Al-Masih dijadikan Tuhan karena tidak berdosa? Bukankah Musa, Daud juga tidak berdosa? Harusnya dijadikan Tuhan juga, bukan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Maret 2019 pada 1:32 pm

      ~
      Saudara Domba,

      Bunda Maria berkerudung karena budaya pada masa itu memang berkerudung. Kerudung bukan identitas keagamaan, melainkan identitas budaya. Amat berbeda saat ini yang menjadikan kerudung sebagai identitas keagamaan. Karena itu, kerudung tidak menjadikan seseorang lebih saleh atau tidak saleh. Kami bertanya kepada saudara. Apakah dengan berkerudung, maka saudara pasti masuk sorga? Mengapa?

      Bila saudara tertarik mendiskusikan tentang Ketuhanan Isa Al-Masih, maka silakan saudara klik ini: https://tinyurl.com/y8w8qv3r . Terima kasih.
      ~
      Solihin

  2. Gandhi Waluyan mengatakan

    10 Juni 2019 pada 10:13 pm

    Semua alasan diatas tidak ada yg merupakan ajaran Yesus. Beberapa malah meniru ajaran yang tertulis diagama Yahudi. Misalnya diambil dari Taurat dan Mazmur. Padahal itu bukan bagian ritual ibadah Yahudi. Lalu ritual yang sudah turun temurun dilakukan ini mengikuti contoh siapa? Bukankah katanya Yesus sebagai teladan.

    Namun Yesus tidak pernah mengajarkan semua itu. Hal ini semakin meyakinkan bahwa Yesus tidak membawa ajaran baru, tapi meluruskan ajaran Yahudi yang sudah menyimpang. Yesus datang untuk domba Israel yang tersesat utk diluruskan lagi. Yang tidak tersesat tidak masuk dalam sasaran ajaran Yesus. Kalau dilihat saat ini semua pengikut Yesus sudah tersesat jauh dari ajaran Taurat. Yang sampai kiamat Yesus tidak pernah menghapusnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Juni 2019 pada 9:10 am

      ~
      Saudara Gandhi Waluyan,

      Yesus adalah orang Yahudi dan Ia melakukan semua hal yang diperintahkan dalam Taurat dan Injil sebagai firman Allah yang diturunkan melalui para nabi. Yesus tidak pernah menghapus apa yang ada dalam Taurat dan Injil, tetapi Yesus menggenapi semua yang telah dinubuatkan dalam Taurat dan Injil.

      Bagaimanapun ritual ibadah yang kita lakukan, yang paling penting adalah bagaimana hati kita saat menghadap Allah. Apakah kita menghadap Allah dengan hati yang kotor dan penuh dosa? Lalu apakah ibadah kita diterima Allah jika hati kita penuh dosa?

      Karena itu Isa Al-Masih telah membersihkan hati manusia dari dosa sehingga manusia layak saat menghadap-Nya.
      ~
      Noni

    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Juni 2019 pada 9:46 am

      ~

      Sdr. Gandhi

      Banyak tatacara ritual yang dipakai manusia untuk beribadah kepada Allah dan menurut saya Allah lebih melihat tujuan dan motivasi dari seseorang ketika menyembah-Nya bukan?

      Isa Al-Masih tidak datang untuk meluruskan ajaran Taurat maupun Zabur karena memang sudah lurus tetapi Isa datang untuk menggenapinya “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Injil, Rasul Besar Matius 5:17).

      ~

      Juni

  3. Gandhi Waluyan mengatakan

    11 Juni 2019 pada 5:27 pm

    ~
    Semua ritual ibadah Kristen hanya berdasarkan asumsi, bukan contoh dan perintah Yesus apalagi Tuhan. Hanya mengambil yang mudah-mudah saja. Misalnya mengambil waktu hanya hari Minggu karena Yesus bangkit hari itu. Ibadah seminggu sekali, padahal makan bisa 3X sehari, belum lagi ngemil. Bernafas bisa tiap detik, masa ibadah seminggu sekali? Lalu ritual nyanyi yang diambil dari Matius 26:30, kenapa tidak mengambil ayat 39 di mana Yesus sujud? Sujud lebih mengarah kepada penyembahan.

    Tapi itulah, karena ibadah memang tidak ada dasar perintahnya, maka semua dilakukan asal suka saja. Injil Matius 26 inilah lengkap bisa dilihat karakter Yesus yang penakut. Di sini juga dilihatkan apa tujuannya disalib, siapa yang berjasa hingga ia bisa ditangkap.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Juni 2019 pada 11:19 am

      ~
      Saudara Gandhi,

      Isa Al-Masih tidak mengajarkan ritual ibadah, karena bukan ibadah yang menyelamatkan manusia, tetapi Isa Al-Masih. Sekalipun ibadah penting untuk membangun kerohanian seseorang dan menjalin relasi dengan Allah. Adalah bijak bila saudara bertanya mengenai ibadah pengikut Isa Al-Masih. Sebab banyak pengikut Isa Al-Masih beribadah setiap hari saat subuh tiba. Belum lagi ibadah di tengah minggu.

      Kami bertanya kepada saudara. Apakah ibadah yang dilakukan saudara memberikan jaminan pasti masuk sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  4. Gandhi Waluyan mengatakan

    14 Juni 2019 pada 1:11 pm

    ~
    Noni dan Juni,

    Agama itu universal, melampaui budaya dan kebiasaan. Semua nabi adalah panutan. Apa yang dilakukannya adalah teladan yang mesti diikuti. Jika kalian tidak mau meneladani dia, lalu cara siapa yang kalian ikuti? Dasar dari ibadah agama adalah kitab suci. Bagaimana kalian bisa benar jika tidak mengikuti ibadahnya Yesus? Yesus beragama Yahudi, mengapa kalian menyimpang?

    Mengenai isi hati manusia siapa yang tahu? Mengapa kalian menuduh Muslim hatinya tidak suci? Apakah kalian sudah merasa suci? Yang bisa mensucikan hati manusia itu manusia itu sendiri dengan bersungguh-sungguh. Tidak ada dalam Alkitab Yesus mengatakan ia sudah membersihkan hati manusia. Diapun tak bisa menjanjikan sorga kepada murid-muridnya hingga ia perlu berdoa (Yoh 17:3).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Juni 2019 pada 11:58 am

      ~
      Saudara Gandhi,

      Kami tidak menuduh siapapun, tetapi itu adalah fakta bahwa semua hati manusia berdosa. Tidak ada yang suci. Itu sebabnya, hanya Isa Al-Masih yang dapat mensucikan hati manusia. Injil, Surat Ibrani 9:14, “Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”

      Karena itu, ibadah tidak menjamin seseorang suci dan diterima Allah. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara yakin dan pasti bahwa ibadah saudara pasti menjamin saudara masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
      ~
      Solihin

  5. Gandhi Waluyan mengatakan

    17 Juni 2019 pada 1:27 pm

    ~
    Solihin,

    Anda percaya begitu saja perkataan Paulus yang tidak ada dasar sama sekali. Percayalah dialah nabi palsu yang diwanti-wanti Yesus. Dia serigala berbulu domba. Bahkan Yesus berulang kali menyebut celakalah untuk orang Farisi. Orang Farisi tidak pernah berhenti menyesatkan pengikut Yesus. Setelah dia bisa menjebak baru dia mengatakan bahwa dia tidak mendapat perintah dari Tuhan tapi hanya memberikan pendapatnya saja (1 Kor 7:25).

    Dia juga mengatakan bahwa dia berkata bukan berkata menurut firman Tuhan, tapi sebagai orang bodoh (2 Kor 11:17). Lalu kata-kata ngawurnya dijadikan dasar keimanan kalian. Kalian semakin jauh tersesat dari ajaran Yesus, bahwa untuk masuk surga itu harus melakukan kehendak Bapa (Matius 7:21).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Juni 2019 pada 7:15 am

      ~
      Saudara Gandhi,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat saudara keliru karena tidak membaca keseluruhan ayat-ayat tersebut sehingga saudara membuat kesimpulan yang keliru pula. Namun, amat disayangkan bahwa saudara tidak menjawab pertanyaan sederhana dari kami. Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara yakin dan pasti bahwa ibadah saudara pasti menjamin saudara masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Silakan saudara menjawab pertanyaan kami terlebih dahulu dan berharap saudara tidak menghindari pertanyaan kami.
      ~
      Solihin

  6. Lipang Chang mengatakan

    19 Juni 2019 pada 1:57 pm

    ~
    Solihin,

    Pembohong. Kami sholat menghadap kiblat bukan karena mayat nabi ada di sana, bukan karena hajar aswad ada di sana. Kamu ini memang pembohong.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Juni 2019 pada 3:16 pm

      ~
      Saudara Lipang,

      Kami menghargai perasaan saudara. Kami pun menghargai ibadah saudara yang tidak mengarahkan kiblat karena Kabah dan kuburan nabi saudara di Mekah. Sebab kami menyadari bahwa Allah mahahadir sehingga Ia pun hadir dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Lalu, bila saudara sholat bukan karena Hajar Aswad ada di sana, mengapa saudara sholat harus menghadap ke arah Mekah? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  7. Gandhi Waluyan mengatakan

    19 Juni 2019 pada 1:57 pm

    ~
    Ibadah adalah perintah. Melaksanakan perintah Allah artinya menunaikan kewajiban yang menggugurkan dosa menentang perintah Allah. Tidak melaksankan perintah Allah dan tidak menjauhi larangan-Nya adalah jaminan masuk neraka. Melaksanakan ibadah seperti perintahNya adalah bentuk pengabdian kepada yang mencipta kita, itu jaminan rahmat Allah akan datang. Karena rahmat Allah hanya diberikan kepada yang patuh kepadaNya.

    Ada ayat Alkitab Yesus mengatakan masuk surga itu harus melaksanakan perintah Bapa. Yesus tidak memberikan jaminan masuk surga karena Yesus masih berdoa untuk murid-muridnya agar masuk surga di Yohanes 17:3. Itu doa hanya buat muridnya, bukan untuk pengikut Paulus seperti kalian.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      20 Juni 2019 pada 3:19 pm

      ~
      Saudara Gandhi,

      Saudara berulang kali mengutip Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3. Padahal kami telah menanggapi hal itu dan mengajukan pertanyaan kepada saudara, tetapi saudara tidak mampu menjawabnya. Alih-alih menjawab, saudara hanya mampu membuat klaim bahwa menunaikan kewajiban menggugurkan dosa. Benarkah ini? Apa buktinya? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran melaksanakan ibadah atau menunaikan kewajiban dapat menggugurkan dosa? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  8. Kikito mengatakan

    22 Juni 2019 pada 7:08 am

    ~
    Mohon pencerahannya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 Juni 2019 pada 6:35 am

      ~
      Saudara Kikito,

      Kami berterima kasih untuk komentar saudara yang meminta untuk memberikan pencerahan atas sebuah forum. Kami mohon maaf terpaksa menghapus link tersebut karena kami tidak mengijinkan link situs lain dicantumkan pada website ini. Walaupun demikian kami telah mengunjungi link tersebut. Kalau boleh tahu, apa yang hendak disampaikan oleh saudara berkenaan dengan forum tersebut?
      ~
      Solihin

  9. Nugraha mengatakan

    22 Juni 2019 pada 7:41 am

    Apakah saya Kristen? Jika Kristen itu artinya pengikut Kristus? Dari persamaan cara Yesus berdoa mengadahkan tangan ke langit, mensungkurkan kepala ke tanah, berdoa hanya kepada Allah yg maha satu, disunat, tidak ada joget-joiget, tidak makan babi.

    Saya yakin 100% umat Kristen yang sekarang lebih mengikuti perintah pedeta dari pada perintah Yesus/Injil.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Juni 2019 pada 12:57 pm

      ~

      Sdr. Nugraha,

      Senang jika saudara mengaku Kristen yakni pengikut Kristus, yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah saudara mentaati perintah Isa Al-Masih secara keseluruhan? Misalnya: menjadikan Isa sebagai jalan dan kebenaran dan hidup? Isa Al-Masih berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

      ~

      Nugraha

  10. Jesus Park mengatakan

    26 Juni 2019 pada 1:41 am

    ~
    Gandhi,

    Bagaimana Isa meluruskan yahudi, sedangkan yahudi masih menjalankan semua Taurat? Ritual keagamaan yahudi juga diambil dalam ritual islam, lalu dimana salah yahudi? Isa menggenapi nubuat dalam Taurat yang menulis tentang diri-Nya, bukan meluruskan yang salah. Isa hanya menolak cara pengajaran yahudi yang bersifat jasmani bukan rohani. Hal jasmani juga terjadi pada Islam.

    Bagaimana cara mengikuti nabi yahudi dan nabi islam, jika keduanya bertentangan? Tentu saudara harus memilih salah satu. Kami tidak pernah mengakui Paulus sebagai nabi, jadi nabi palsu bukan Paulus. Ia juga mengajarkan untuk mengasihi sesama, hal ini sesuai dengan ajaran Isa dan bertentangan dengan ajaran nabi Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Juni 2019 pada 3:26 pm

      ~
      Saudara Park,

      Isa Al-Masih telah menggenapi semua yang tertulis dalam Taurat, Zabur, dan kitab para nabi. Itu sebabnya, ibadah bukan alat ukur seseorang masuk sorga. Sebaliknya, ibadah memelihara kita dalam hubungan yang dekat dengan Allah, tetapi bukan dasar untuk masuk sorga.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 20 21 22 23 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
  • Umat Kristen Ingin Bersama Umat Islam Di Surga!
  • Kedamaian Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani!
  • 5 Pertanyaan Utama Muslim Untuk Umat Kristen
  • Apakah Orang Nasrani Mengikuti Ajaran Paulus atau Isa…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami