• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Kristen > Relasi Bapa-Anak > Hubungan Orang Kristen Dengan Allah Menurut Pandangan Alkitab

Hubungan Orang Kristen Dengan Allah Menurut Pandangan Alkitab

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 33 Komentar

Hubungan Dengan Allah

Kami melihat ada perbedaan sangat mendasar antara bagaimana Alkitab dan Al-Quran memandang manusia dalam hubungannya dengan Allah. Alkitab mengajarkan bahwa hubungan orang Kristen dengan Allah seperti seorang Bapa yang mengasihi anak-anakNya. Tetapi Al-Quran rupanya mengajarkan bahwa Allah seperti Tuan Besar yang memandang kita sebagai budak-budak.

Allah Alkitab bagaikan seorang Bapa yang memandang kita sebagai anak-anakNya yang boleh duduk di pangkuanNya, boleh berbicara kepadaNya, boleh mengeluarkan isi hati dan permintaan kita kepadaNya, dan dapat menyatakan bahwa kita mengasihiNya.

Dengan penjelasan ini, kita dapat melihat bagaimana hubungan orang Kristen dengan Allah yang sebenarnya. Hubungan yang dekat dengan Allah akan menolong kita dapat mengenal Allah dengan baik dan benar.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hubungan Orang Kristen Dengan Allah Menurut Pandangan Alkitab” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Kristen, Relasi Bapa-Anak

Reader Interactions

Comments

  1. saras mengatakan

    21 Februari 2013 pada 4:39 am

    *
    Ini maksudnya apa ya? Lama-lama dibaca semua artikelnya, kok kayak mau ngejatuhin agama Islam?

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Februari 2013 pada 2:56 pm

      ~
      Saudara Saras,

      Tujuan dibuat situs ini bukan untuk menjatuhkan agama Islam atau agama apapun. Sebagaimana dari nama situs ini yaitu Isa dan Islam, tujuan situs ini adalah menyelidiki siapakah sebenarnya Isa Al-Masih menurut ajaran agama Islam dalam Al-Quran, dan juga menurut ajaran agama Kristen dalam Alkitab. Sebab, baik agama Islam maupun Kristen mempercayai bahwa Isa Al-Masih dilebihkan dari nabi-nabi lain.

      Sebagaimana salah satu ayat Al-Quran mengatakan, Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
      ~
      SO

  2. Sandi mengatakan

    7 Januari 2014 pada 7:36 pm

    ~
    Syalom,

    Buat IDI mohon pencerahannya, “Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.”( Injil Lukas 22:69 ).

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Januari 2014 pada 3:55 am

      ~
      Saudara Sandi,

      Terimakasih atas pertanyaan saudara. Mari kita melihat konteksnya. Pernyataan Isa Al-Masih dalam Lukas 22:69 harus dipahami berdasarkan konteks topik percakapan-Nya. Di ayat sebelumnya tertulis, “katanya: “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.” Jawab Yesus: “Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya;” (Injil Lukas22:67). Jadi topiknya tentang, benarkah Isa Al-Masih itu Mesias.

      Dan untuk mempertegas, mari kita baca ayat 70. “Kata mereka semua: “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” Jawab Yesus: “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.” (Injil, Luk 22:70). Ayat inipun sama, mempertegas bahwa konteks topik percakapannya mengenai Isa Al-Masih Mesias Anak Allah atau bukan.

      Jadi pahami dulu makna Mesias dalam persepsi Yudaisme. Bagi orang Yahudi pengertian Mesias adalah Anak Allah yang duduk disebelah kanan Allah. Dan Isa Al-Masih mengaku Dialah Mesias yang dijanjikan tersebut. Mesias satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan siksa neraka kekal. Mesias atau Anak Allah bukan dua kuasa/pribadi yang berbeda tetapi dalam pengertian kemesiasan mereka adalah satu. Allah yang menjadi manusia.

      Perhatikan ayat ini “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” (Injil Yohanes 5:18). Jadi kesimpulannya Isa Al-Masih mengaku dirinya adalah Allah.
      ~
      Noni

  3. Mitra mengatakan

    23 Januari 2014 pada 3:31 pm

    ~
    Sdr. Admin,

    Kristen menyatakan “seperti” seorang Bapa mengasihi anak-anaknya, berarti itu bukan Bapa atau anak yang sesungguhnya. Karena kata “seperti” biasanya diartikan mirip, menyerupai, bertindak menjadi atau menyerupai, tetapi bukan yang sebenarnya. Contoh, seperti emas, bukan emas tapi mirip emas, seperti matahari, bukan matahari tapi menyerupai matahari dan sebagainya.

    Namun menurut saya, penggunaan kiasan, memperhalus kata / bahasa seperti itu dengan tujuan agar enak dibacanya, boleh saja, tidak ada yang larang. Asal jangan menghilangkan substansi dari kata atau bahasa itu sendiri. Itu juga lumrah dilakukan orang, orang selalu ingin menampilkan karya dan budayanya agar terlihat indah. Di Indonesia aja banyak orang rambutnya sudah ubanan disebut tidak hitam lagi.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 April 2014 pada 5:53 am

      ~
      Salam Sdr. Mitra,

      Terimakasih untuk pemaparan saudara yang sangat baik. Gambaran hubungan Allah dengan manusia diumpamakan seperti, bapa dan anaknya. Dalam arti hubungan tersebut sangat dekat, tanpa jarak.

      Jika kita berkomunikasi dengan bapak kita, tentu kita dengan leluasa menceritakan apapun yang kita alami, bukan? Tanpa harus menggunakan upacara atau ritual apapun yang seperti dilakukan banyak orang. bukan?

      Bagaimana dengan pengalaman saudara dengan orang tua atau bapak saudara, tentu indah, bukan?
      ~
      Salma

  4. Mitra mengatakan

    23 Januari 2014 pada 3:34 pm

    ~
    Sdr. Admin,

    Batasan kolom tanggapan ini aneh ya? Sepertinya dibatasi menjadi lebih sedikit dibanding yang tersedia untuk admin. Mudah-mudahan ini hanyalah kesalahan sistem, bukan sengaja dibuat oleh admin.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 April 2014 pada 5:59 am

      ~
      Salam Sdr. Mitra,

      Kami berharap melalui diskusi ini atau jika memberikan komentar dalam kolom, hanya hal-hal yang penting saja. Memang kami tidak memperkenankan untuk memakai kolom lebih dari satu jika memberikan komentar. Hal tersebut bertujuan agar diskusi ini lebih baik dan membahas hanya sesuai artikel.

      Baik para para pengunjung situs maupun admin, diusahakan hanya memberikan tanggapan tidak melebihi dari batas yang sudah ditentukan. Terimakasih.
      ~
      Salma

  5. shacidiva mengatakan

    15 Februari 2014 pada 6:34 am

    ~
    Hubungan umat dengan Allah memang sangat beda antara Islam dan Kristen. Rasanya hubungan dalam Kristen itu sangat luar biasa.

    Balas
  6. Udhien Sumardha mengatakan

    10 Maret 2014 pada 3:36 pm

    ~
    Hubungan antara manusia dan Tuhan, berpijak pada sebuah landasan logika yang dapat diperiksa oleh nalar maupun oleh etik. Islam menempatkan Allah swt sebagai penguasa mutlak dan manusia adalah ciptaan-Nya. Dalam Islam Allah swt adalah maha kasih dan maha penyayang sebagaimana setiap Muslim mengucapkan Bismillah dalam setiap tindakannya.

    Karena Allah swt maha mutlak, maka Ia juga adalah penghukum. Arrahman dan Arrahim dalam Islam berada dalam konteks yang jelas. Allah swt menghukum mereka yang menentangnya dan memberi pahala dan kasihnya pada yang mentaati-Nya. Cara pandang ini rasional, adil dan etis serta sesuai dengan melaziman/keumuman etika sosial-politik dan seterusnya dalam dunia kehidupan manusia.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 April 2014 pada 6:14 am

      ~
      Salam Sdr. Udhien Sumardha,

      Memang sangat terlihat jelas perbedaan Allah yang disembah umat Muslim dan Allah yang ada adala Alkitab atau disembah umat Nasrani. Allah yang sembah umat Muslim tidak pernah memperkenalkan pribadinya kepada umatnya.

      Sangat berbeda dengan Allah yang disembah oleh umat Nasrani. Allah dalam Alkitab adalah Allah yang penuh bkasih bahkan Dia mau merelakan diri-Nya menjadi manusia untuk menjadi tebusan bagi manusia berdosa. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
      ~
      Salma

  7. abdul mengatakan

    27 Mei 2014 pada 6:46 am

    ~
    Islam dan Kristen mempunyai keyakinan berbeda. Jadi, tidak akan bertemu ibarat air dan minyak. Memang jika kita membaca tulisan pandangan Nasrani tentang Al-Quran dan sunah rasul jika diperhatikan akan menyakitkan hati umat Islam. Tidak heran zaman rasulullah pun begitu oleh orang kafir kurais, makanya tak perlu diperdebatkan sebab rahmat Allah memberikan kepada orang yang dikehendaki untuk seseorang menyakini Islam sebagai agama yang sempurna guna kembali kepada Sang Khalik.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Mei 2014 pada 3:20 pm

      ~
      Saudara Abdul,

      Agama adalah sistem yang mengatur sistem kepercayaan. Dan agama tidak dapat menyelamatkan manusia. Hanya Isa Al-Masih yang sanggup menyelamatkan manusia dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Nah, silakan klik ini http://tinyurl.com/cm8psjb untuk mendalaminya.
      ~
      Solihin

  8. Eka Yuni Ermawati mengatakan

    3 Januari 2015 pada 5:33 pm

    ~
    Kitab Suci Al-Quran tersimpan firman-firman Allah yang di dalamnya menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa sangat menyayangi dan mengasihi setiap hamba-Nya. Dia maha adil, maha lembut, dan maha segalanya.

    Allah tidak pernah berbuat dzolim kepada hamba-Nya tetapi hamba-Nya sendirilah yang berbuat dzolim pada dirinya sendiri. Allah SWT tidak pernah memperlakukan hamba-Nya seperti budak. Tapi hamba itu sendiri membuat dirinya sendiri jadi budak. Di dalam Alkitab atau Al-Quran dijelaskan Allah SWT maha mengasihi dan menyayangi hamba-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Juli 2015 pada 12:14 pm

      ~
      Saudara Eka Yuni Ermawati,

      Jiak benar Allah SWT Maha Pengasih dan Penyanyang, tentunya Ia tidak akan memerintah umat-Nya melakukan pembunuhan kepada sesama manusia, bukan?

      Coba Saudara perhatikan bagian ini. “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman” (Qs 9:14).

      Kemudian bandingkan dengan Kitab Allah yang berkata “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).

      Manakah yang lebih baik Saudara Eka?
      ~
      Endang

  9. hamba allah mengatakan

    26 April 2015 pada 10:11 am

    ~
    Bagaiamana mungkin Anda berkata hubungan antara Allah dan manusia adalah tuan besar dan budak? Sedangkan agama ini menghapus perbudakan. Justru sebaliknya agama Anda. Dalam pandangan Islam, hubungan manusia dan Allah adalah Tuhan dan hamba.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Juli 2015 pada 12:14 pm

      ~
      Saudara Hamba Allah,

      Hamba adalah seseorang yang tidak punya hak sedikitpun, tapi hanya dapat melaksanakan kewajibannya dengan sempurna. Mereka di bawah bayang-bayang hukuman tuannya, bila tidak melakukannya. Artinya, apapun yang dikerjakan oleh hambanya belum tentu baik dalam pandangan tuannya.

      Sedangkan setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih dijadikan anak-anak Allah. Jadi hubungan dengan Allah sebagai Bapa yang sangat dekat. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Zabur 103:13).

      Menurut kami jauh lebih baik kita bisa berkomunikasi terus menerus dengan-Nya setiap saat, dibandingkan hubungan hamba dengan Allah.
      ~
      Endang

  10. rilly mengatakan

    31 Juli 2015 pada 2:32 am

    ~
    Shalom,

    Bagaimana dengan pandangan orang tentang hari beribadah? Alasan mengapa umat Kristen beribadah hari Minggu, dan Islam hari jumat, Advent hari Sabtu? Minta penjelasan. Terima kasih. Gbu.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Agustus 2015 pada 4:33 am

      ~
      Saudara Rilly,

      Kami berterimakasih untuk pertanyaan yang saudara berikan. Kami memiliki artikel yang membahas hal itu. Silakan mengunjungi link ini http://tinyurl.com/c24eac7 . Terimakasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

1 2 3 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Yang Dimaksud Dengan “Anak Allah”?
  • Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?
  • Orang Kristen Rindu Umat Muslim Diselamatkan!
  • 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
  • Mengapa Orang Beragama Cenderung Berdosa?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami