Agama Nasrani adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran Isa Al-Masih. Pemeluknya disebut juga Kristiani atau Nasrani. Kata “Nasrani” dikenal setelah Isa Al-Masih naik ke surga. Orang non-Nasrani-lah pertama-tama memberi sebutan Nasrani pada pengikut Isa Al-Masih (Injil, Surat Para Rasul 11:26).
Mengapa beberapa umat Islam berpendapat orang Kristen mengikuti ajaran Paulus? Siapakah Paulus dan nabi Isa? Mari ikuti penjelasan berikut ini.
Kristen dan Isa Al-Masih
Arti lain dari kata “Nasrani/Kristen” adalah pengikut Kristus atau Al-Masih. Jadi bukankah tidak benar jika Kristen mengikuti ajaran Paulus? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Qs 3:45). Dia menjadi manusia melalui proses kelahiran. Ibu-Nya seorang perawan bernama Maryam. Dia memulai pelayanan-Nya ketika berusia tiga puluh tahun. Selama tiga setengah tahun pelayanan-Nya, Dia banyak melakukan mujizat. Mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Juga Ia membentuk dua belas murid pertama-Nya, yang akhirnya melanjutkan pelayanan Isa Al-Masih.
Perkembangan Jumlah Pengikut Isa Al-Masih
Semakin hari pengikut Isa Al-Masih semakin bertambah, wilayah pelayanan murid-murid-Nya pun semakin luas. Hal ini sesuai dengan Amanat Agung yang disampaikan Isa Al-Masih sebelum Dia terangkat ke surga. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20) Murid-murid Isa Al-Masih semakin giat menyebarkan ajaran-Nya. Namun di sisi lain, tidak sedikit pihak-pihak yang menentang. Sebab pemerintah Romawi saat itu merasa, ajaran Isa Al-Masih merupakan ancaman bagi pemerintahannya.
Awal Pertobatan Paulus Bertemu Isa Al-Masih
Paulus (Saulus) dari Tarsus adalah salah seorang yang sangat menentang ajaran Isa Al-Masih. Paulus berkebudayaan Yunani dan berasal dari Tarsus (kota di daerah Turki). Sebelum bertobat, dia banyak melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Tetapi akhirnya dia bertobat setelah mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih. “ …… Aku [Isa Al-Masih]…… menetapkan engkau [Paulus/Saulus] menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti…… Aku akan mengutus engkau kepada mereka [bangsa-bangsa] untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa . . . .” (Injil, Kisah Para Rasul 26:16-18).
Pelayanan dan Dasar Ajaran Rasul Besar Paulus
Awalnya Paulus tidak diterima oleh pengikut-pengikut Isa Al-Masih yang berasal dari keturunan Yahudi asli. Mereka takut akan latar-belakang Paulus yang suka menganiaya dan memenjarakan pengikut Isa Al-Masih. Paulus dikenal juga sebagai “rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi”. Usahanya sungguh luar biasa. Ajaran Paulus adalah membawa berita tentang keselamatan yang dilakukan Isa Al-Masih lewat pengorbanan-Nya di kayu salib adalah untuk semua orang.
Orang Kristen dan ajaran Paulus semuanya berlandaskan apa yang diajarkan oleh Isa Al-Masih. Pengajaran Isa Al-Masih yang membuat hidup Paulus dan umat Kristen berubah.
Konsili Gereja Pertama
Paulus telah diutus Isa Al-Masih menjadi saksi-Nya. Para murid Isa Al-Masih juga mendukung panggilan Paulus. Inilah hasil dari Konsili Gereja Pertama. “Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku [Paulus], maka Yakobus, Kefas [Petrus] dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat [orang-orang kafir] . . .” (Injil, Surat Galatia 2:9)
Ajaran Isa yang Diajarkan Paulus Diikuti Umat Kristen
Paulus cukup berperan dalam menyebarkan agama Nasrani. Namun orang-orang Nasrani sadar betul bahwa mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Ajaran yang mereka ikuti adalah ajaran Isa Al-Masih yang disampaikan melalui murid-murid-Nya. Salah satu murid-Nya ialah Rasul Besar Paulus. Orang Kristen mendengar ajaran Paulus, karena yang diajarkan Paulus adalah ajaran Isa Al-Masih. Jadi jelaslah, orang Nasrani/Kristen mengikuti Isa Al-Masih. Paulus tidak dapat memberi jaminan keselamatan. Namun tidak demikian halnya dengan Isa Al-Masih, Dia sanggup dan telah berjanji untuk memberikan keselamatan bagi siapa saja yang mau menerimanya. Dan hal inilah yang disaksikan oleh Paulus dalam Kitab Suci: “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus (Isa Al-Masih) datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah (Paulus) yang paling berdosa” (Injil, Surat I Timotius 1:15). [Staff Isa dan Islam – Terimalah Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara setelah membaca penjelasan artikel di atas tentang Kristen mengikuti ajaran Paulus yang sumbernya ajaran Isa Al-Masih?
- Isa Al-Masih dapat menjamin keselamatan di Surga bagi para pengikut-Nya. Bagaimana cara Saudara mendapatkan Jaminan Selamat di akhirat? Jelaskan!
- Menurut Al-Quran Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Qs 3:45). Bagaimana pendangan Saudara tentang Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Kristen Mengikuti Ajaran Paulus Atau Isa Al-Masih?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab Dan Al-Quran
- Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?
- Benarkah Isa Al-Masih Hanya Untuk Orang Nasrani?
- Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Para Nabi Lainnya?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Yesus berkorban dan penebus dosa siapa? Untuk siapa dan kepada siapa? Kalau Dia Tuhan, mengapa Dia berkorban untuk Dia (Tuhan)?
~
Alkitab menjelaskan bahwa setelah kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, seluruh umat manusia berada dalam kuasa dosa. Ketika manusia hidup dalam dosa, mereka menjadi musuh-musuh Allah. Karena Allah itu kudus dan membenci dosa.
Namun Isa Al-Masih, melalui kematian-Nya telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia. Ia membayar tunai harga penebusan kita dengan darah-Nya sendiri (Injil, Surat 1 Timotius 2:6). Dan dengan demikian Dia telah mendamaikan kita dengan Allah.
Oleh sebab itu Isa Al-Masih haruslah manusia supaya Dia bisa mati menjadi korban tebusan bagi manusia. Tapi Dia juga harus Allah karena hanya Allah saja yang mampu membayar harga penebusan itu.
~
SL
~
Saudara Siska,
Isa Al-Masih rela berkorban untuk menanggung dosa manusia yang tidak mungkin bisa dilunasi oleh manusia dan akibatnya ialah maut. Isa bukan berkorban untuk diri-Nya sendiri.
“demikian pula Kristus [Isa Al-Masih] hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Noni
*
Isa Al-Masih berkata Tuhan cuma Allah saja dan mengaku sebagai utusan Allah. Paulus berkata Tuhan itu Yesus dan mengaku sebagai utusan Yesus. Perkataan manakah yang anda ikuti? Isa Al-Masih atau Paulus, manakah utusan Tuhan sejati?
Setiap perkataan Isa Al-Masih dalam Injil selalu dibandingkan dengan perkataan Paulus, bukankah itu artinya anda pengikut Paulus bukan Isa Al-Masih?
~
Al-Quran sendiri menyatakan bahwa Al-Masih bukan hanya seorang nabi atau utusan Allah saja, melainkan Kalimat Allah dan Roh Allah. Sebagai Kalimat Allah dan Roh Allah tentunya keberadaan Isa Al-Masih adalah kekal. Kalau Isa Al-Masih itu kekal berarti Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Orang Kristen adalah pengikut Isa Al-Masih. Orang Kristen mentaati Firman Allah yang disampaikan oleh Isa Al-Masih maupun murid-murid-Nya. Salah satu murid Isa Al-Masih adalah Rasul Besar Paulus.
Orang Kristen menerima jaminan keselamatan dari Isa Al-Masih, bukan Paulus. Namun orang Kristen juga dikuatkan iman-nya melalui kesaksian Paulus.
“Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Kristus, Tuhan kita,” (Injil, Surat 1 Tesalonika 5:9)
~
SL
~
Saudara Azriadi,
Saudara keliru dalam memahami ajaran Isa dan Rasul Paulus. Apa yang diajarkan Paulus adalah ajaran Isa. Saat hidup Isa tidak mungkin berkata secara langsung bahwa Ia adalah Tuhan. Namun kita bisa melihat dari perkataan dan perbuatan Isa yang menunjukan bahwa Isa adalah Tuhan. Dan Rasul Paulus pun dapat melihat bahwa Isa adalah Tuhan.
~
Noni
*
Muslim ialah pengikut Isa Al-Masih yang sebenarnya. Isa Al-Masih dan ajaran-Nya adalah Muslim, hanya Pauluslah yang merubah semua ketentuan Isa Al-Masih.
Isa adalah Mesias dan Al-Masih tapi Dia bukan Tuhan. Isa Al-Masih adalah mulia dan derajatnya sama dengan para Nabi.
Muslim mengikuti ajaran Nuh, Ibrahim, Ishamel, Ishak, Musa, Daud, Sulaeman, Yahya, Isa dan Muhammad. Kami mengikuti mereka tapi kami tidak menyembah mereka, karena hanya ada satu yang berhak disembah dan Dia adalah Allah.
~
Saudara Reja,
Kata “Muslim” adalah sebutan bagi pemeluk agama Islam. Agama ini ada setelah kira-kira 600 tahun Isa Al-Masih meninggal bumi dan naik ke sorga. Lalu, bagaimana mungkin saudara mengatakan bahwa orang Muslim adalah pengikut Isa Al-Masih yang sebenarnya, sedangkan Islam bukanlah ajaran Isa Al-Masih. Selain itu juga sangat banyak ajaran Islam yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih.
Saudara betul, Isa Al-Masih adalah “Mesias” atau “Al-Masih”. Tahukah saudara apa arti kata “Mesias” atau “Al-Masih”? Artinya adalah “yang diurapi”. Bicara mengenai “yang diurapi”, Alkitab merujuk bahwa kata ini berhubungan dengan status raja. Bila Isa Al-Masih diurapi, berarti berhubungan dengan status-Nya sebagai Raja. Yaitu Raja yang akan datang sebagai Hakim yang Adil pada akhir zaman.
Adakah manusia yang layak menghakimi manusia? Jelas tidak! Sebab penghakiman adalah milik Allah. Lalu mengapa Isa Al-Masih yang datang sebagai Hakim pada akhir zaman untuk menghakimi semua manusia? Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Dia adalah Allah itu sendiri! Dia harus rela melepaskan ke-Ilahian-Nya, menjadi manusia, agar dapat memberikan keselamatan sorgawi bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya.
~
SO
~
Saudara Reja,
Jika Muslim adalah pengikut Isa, seharusnya Muslim pun menerima bahwa Isa disalibkan, mati, bangkit pada hari ketiga dan kembali ke surga seperti yang dituliskan Kitab Injil. Lalu mengapa Muslim menerima ajaran Isa tetapi menolak penyaliban Isa?
~
Noni
*
Yang menganggap Isa Al-Masih Tuhan adalah Paulus dan para pengikutnya, Isa Al-Masih tidak pernah sekalipun mengatakan bahwa Beliau adalah Tuhan melainkan mengaku sebagai utusan Tuhan.
Setiap utusan tentu memiliki keistimewaan masing-masing, semua itu pemberian Allah sebagai tanda kenabian. Namun tanda tersebut tidak bisa digunakan setiap saat, sebab walau diperlihatkan pun orang kafir tetap saja tidak akan percaya malah menganggap sebagai sihir atau tipuan sulap semata.
~
Saudara Azriadi,
Isa Al-Masih tidak perlu selalu mengatakan kepada pengikut-Nya bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengikut-Nya akan menyadari sendiri akan hal itu setelah mereka melihat apa yang diperbuat Isa Al-Masih.
Perhatikanlah ayat berikut, “Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah [Kalimat Allah] yang hidup!” (Injil, Rasul Besar Matius 16:16).
Bila Isa Al-Masih benar bukanlah Tuhan, tentu Dia akan membantah pernyataan murid-Nya tersebut. Tetapi Isa Al-Masih tidak menyangkal apa yang dikatakan Simon Petrus tentang-Nya, karena hal itu adalah benar.
Bila saudara membaca Injil dengan seksama, saudara akan melihat bagaimana Isa Al-Masih mengampuni dosa orang-orang yang datang kepada-Nya dan ingin bertobat.
Adakah manusia yang layak mengampuni dosa seseorang? Jelas tidak! Karena Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia, maka Dia berkuasa untuk mengampuni dosa seseorang.
~
SO
~
Saudara Azriadi,
Terimakasih. Paulus adalah seorang Yahudi yang tahu betul tentang ketuhanan berdasarkan hukum Musa, jelas mustahil jika karena dia Isa Al-Masih dipertuhan. Sangat tidak masuk akal sebab mana mungkin dia membuat kuburannya sendiri. Kecuali benar memang bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, dan fakta itulah yang membuat dia percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan. Dikisahkan di dalam kitab Kisah Para Rasul 9.
~
Noni
*
Ikut Paulus atau Isa yang tahukan hati nurani mereka sendiri, yang jelas yang dimaksud mengikuti adalah melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang, jika diperintah untuk hanya menyembah Allah kenapa disekutukan dengan yang lain? disuruh mengesakan Allah kenapa dijadikan tiga?
~
Umat Kristen tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Dia adalah sudah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam. Taurat dan Kitab Nabi-nabi meramalkan kedatangan-Nya sejak ribuan tahun sebelumnya.
Umat Kristen juga bukan pengikut Paulus. Sebab Paulus tidak dapat memberi jaminan keselamatan. Umat Kristen adalah pengikut Isa Al-Masih, sebab Dia sanggup dan telah berjanji untuk memberikan keselamatan bagi siapa saja yang mau menerimanya, termasuk saudara!
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
~
SO
~
Saudara Badarul Tamam,
Terimakasih. Kita seharusnya bersyukur sebab Allah menolong kita mengenal-Nya melalui wujud daging Isa Al-Masih. Diluar itu manusia tidak akan mungkin mengenal Allah. Jadi dapatkah saudara mengambarkan wujud dari esa itu sendiri?
~
Noni
*
Paulus tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus. Dan memang Paulus bukanlah murid Yesus, juga bukan pula pengikutnya.
Paulus belum pernah bertatap muka dengan Yesus, meskipun ada kemungkinan dia pernah melihatnya dari kejauhan.
Paulus berkata bahwa Al-Masih telah menampakkan diri kepadanya dan menuntunnya ke jalan iman kepadanya (Kisah Para Rasul 22:1-11)
~
Saudara Lucky salah besar bila mengatakan Paulus tidak pernah berhubungan dengan lingkungan Yesus. Justru sebaliknya, baik sebelum maupun sesudah menjadi pengikut Isa Al-Masih, Paulus setelah berada dalam lingkungan Yesus. Kiranya saudara dapat membaca dengan baik artikel di atas!
Paulus memang tidak pernah bertatap muka dengan Yesus seperti halnya dengan murid-murid yang lain. Sebab Paulus menjadi pengikut Isa Al-Masih setelah kenaikan Yesus ke sorga. Tetapi di awal pertobatannya Paulus telah berjumpa dengan Yesus. Silakan saudara membaca tentang kisah perjumpaan Yesus dengan Paulus pada Injil, Kisah Para Rasul 26:16-18.
Bukan hanya Paulus yang mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih, setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih dapat berjumpa dengan-Nya. Bahkan orang-orang dapat diubahkan hidupnya setelah mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih.
Tahukah saudara siapakah orang-orang tersebut? Silakan saudara membaca kesaksian mereka pada situs ini: http://tinyurl.com/63a4fxl.
~
SO
~
Saudara Lucky,
Terimakasih. Paulus mengalami perjumpaan pribadi dengan Isa Al-Masih. “Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Isa Al-Masih yang kauaniaya itu.” (Kisah Para Rasul 9:5).
~
Noni
*
Ketika Nabi Isa menyampaikan ajaran Allah, pengaruh kepercayaan paganisme sudah mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat Yahudi, maka terjadilah penyimpangan pemahaman oleh Paulus terhadap ajaran yang dibawa Nabi Isa as. Paulus pun mengklaim bahwa telah bertemu Yesus (Isa) dan diangkat sebagai rasulnya.
Paulus, seorang Yahudi dari Tarsus yang mengaku-aku sebagai murid Yesus. Ajaran Paulus inilah, yang mempengaruhi Injil-Injil yang ditulis sesudahnya yakni injil Markus (55 M), Injil Matius (60-an M), Injil Yohanes (80 M), dan Injil Lukas (60 M).
Paulus inilah yang mengubah ajaran Nabi Isa as. hingga berhaluan paganisme Yahudi. Hal ini terjadi tidak terlepas dari kondisi sosial budaya bangsa Yahudi sebelum masa Nabi Isa turun.
~
Kepercayaan bangsa Yahudi sejak awal menganut paham monotheisme. Mereka menyembah Allah yang esa. “Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa.” (Taurat, Kitab Ulangan 6:4)
Salah satu alasan orang Yahudi menolak Isa Al-Masih adalah karena paham Yahudi tentang “Mesias”.
Bagi orang Yahudi, Mesias adalah merupakan seorang yang mampu memberi pembebasan secara politis. Mereka mengharapkan sosok yang setara dengan Musa, Yosua, ataupun Daud.
Allah dengan cara-Nya sendiri telah memilih Paulus menjadi hamba-Nya. Paulus memperoleh teofani, penampakan diri Allah, sehingga ia bertobat.
Ajaran Paulus tidak bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Paulus menjabarkan ajaran Isa Al-Masih yang terdapat dalam Injil, terutama untuk orang-orang Kristen non-Yahudi. Kekristenan tidak hanya berpegang pada ajaran Paulus.
~
SL
*
Salah satu aspek yang paling penting dari hal ini adalah bahwa kepercayaan Trinitas tidak muncul dalam Alkitab itu sendiri. Tampaknya baik dalam Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi, maupun dalam Perjanjian Baru, teks suci Kristen.
Sebaliknya, itu didasarkan pada salah tafsir beberapa bagian Perjanjian Baru, dan kata itu sendiri hanya digunakan untuk pertama kalinya oleh Theophilus dari Antiokhia pada akhir abad kedua. Penerimaan keyakinan berlangsung lama kemudian. Mengingat fakta ini, peneliti Alkitab dan cendekiawan, serta penentang trinitas, mengajukan pertanyaan seperti: Jika keyakinan ini memang benar, mengapa keyakinan trinitas tidak secara terbuka dinyatakan dalam Alkitab?
~
Umat Kristen mempercayai bahwa Alkitab itu adalah wahyu Allah yang tertulis. Sebagai wahyu Allah yang tertulis, Alkitab mengajarkan tentang Trinitas yaitu Allah yang esa tetapi beroknum tiga. Walaupun istilah “Trinitas” tidak ada dalam Alkitab (juga istilah “Tauhid” tidak ada dalam Al-Quran), namun ajaran Trinitas ada di seluruh Alkitab. Jadi ajaran Trinitas adalah ajaran dari Allah.
Karena Allah tidak dapat berdusta, maka Alkitab itu sepenuhnya benar dan dapat dipercaya. Para penulis Alkitab dituntun sedemikian rupa oleh Roh Kudus ketika menulis naskah-naskah aslinya. Kalaupun ada sebagian orang menentang ajaran Trinitas yang terdapat dalam Alkitab, berarti mereka menuduh Allah pendusta.
~
SL
~
Saudara Achmad Usman,
Terimakasih. Mengenai Trinitas tentulah dari Alkitab. Sebagai contoh ayat: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). Jelas ketiga nama itu selalu berada di poros Alkitab.
~
Noni
*
Staf Isa Dan Islam,
Bagi kami Isa Al-Masih adalah nabi bukan Tuhan atau jelmaan Tuhan, dan yang disalib itu bukan Isa Al-Masih tapi jelmaan Isa Al-Masih.
~
Saudara Cecep,
Melalui situs ini kami hanya menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Dan hak saudara untuk mempercayainya atau tidak.
Tentang siapakah Isa Al-Masih, Al-Quran sendiri mengatakan Dia adalah “….kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat….” (Qs 3:45)
Isa Al-Masih tidak pernah “menjelma” menjadi siapapun. Melainkan, Dia adalah jelmaan dari Kalimat Allah. Dia harus terlebih dahulu menjelma menjadi manusia, agar Dia dapat memberi keselamatan bagi manusia. Termasuk saudara Cecep.
Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25 berkata, “Akulah (Isa Al-Masih) kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”. Hanya seseorang yang telah menerima Isa Al-Masih yang akan mendapatkan kehidupan kekal.
~
SO
~
Saudara Cecep,
Terimakasih. Apa dasarnya saudara mengatakan bahwa yang disalib adalah jelmaan Isa Al-Masih dan apa bedanya jelmaan Isa Al-Masih dengan Isa Al-Masih?
~
Noni
*
Mana mungkin Allah membiarkan Isa Al-Masih disalib? Nabi Ismail saja dirubah dalam sekejap dengan seekor hewan (saat akan disembelih) oleh Allah, apalagi kalau dari manusia dirubah ke manusia?
Jadi bagi kami Yesus itu bukan Isa Al-Masih.
~
Peristiwa penyaliban Isa Al-Masih telah dinubuatkan sebelumnya oleh kitab terdahulu. Kitab Taurat telah mewahyukan bahwa Isa Al-Masih harus disalibkan dan mati demi dosa manusia tetapi kemudian Ia bangkit.
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Nabi Besar Yesaya 53:4)
“Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.” (Nabi Besar Yesaya 53:8-9)
Sejak Adam dan Hawa makan buah terlarang, seluruh keturunannya ikut menjadi najis. Dan perbuatanya aib di mata Allah. Dengan apakah manusia dapat dibersihkan dari kenajisan dosa-dosanya? Dengan apakah manusia kembali menerima kehormatannya sebagai mahkluk termulia?
Hanya Allah sang pencipta yang dapat membersihkan manusia dari segala kenajisannya. Itu sebab-Nya Allah datang ke dunia. Ia mengorbankan diri-Nya, disalibkan, mati dan bangkit. Dan dengan darah-Nya yang suci, Ia membasuh kita bersih dari segala kenajisan dan aib kitalah yang ditanggung-Nya. Inilah cara yang dipilih Allah untuk membersihkan dosa manusia.
~
NN
~
Saudara Rizqi,
Terimakasih. Ismail tidak dirubah menjadi hewan, suatu kekeliruan jika saudara berpikir bahwa Ismail dirubah menjadi hewan. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman saudara tidak mesti selalu benar. Dan demikian juga mengenai siapakah Isa Al-Masih, jika saudara tidak mau keliru lagi, silakan baca secara jujur seluruh Injil.
~
Noni
*
Fondasi umat Kristen saat ini mengenai dosa waris, darah, penyaliban, Tuhan menjadi 3, Tuhan menjelma menjadi manusia adalah pemikiran Paulus. Yesus tidak pernah berbicara demikian. Tidak ada dosa waris yang Yesus ajarakan, beliau tidak pernah mengatakan pada umatnya “Saya Tuhan atau sembahlah saya”, Hukum Taurat yang dilandasi kasih adalah ajaran beliau.
~
Allah menjelma menjadi manusia hingga penyaliban bukanlah ajaran Paulus, tetapi merupakan peristiwa nyata yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia.
Yesus (Isa Al-Masih) tidak pernah berkata “Aku adalah Tuhan, sembahlah aku.”. Misalkan ada seseorang datang kepada Saudara dan berkata “saya adalah Tuhan, sembahlah saya.” Akankah Saudara mempercayai dia dan menyembahnya? Reaksi langsung dari semua penganut monoteisme pada orang yang seperti ini adalah menyebutnya sebagai penipu dan penghujat. Yesus mengetahui reaksi alam seperti ini seperti juga orang lain dan Dia melihat tidak ada alasan untuk menyatakan diri-Nya dengan cara bodoh seperti itu. Tapi Yesus menyatakan keberadaan diri-Nya dengan cara tidak langsung.
Yesus berkata “..Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa..percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9-11).
” Aku dan Bapa adalah satu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Yesus mengharapkan orang-orang disekitar-Nya dapat mengenali sifat keilahian-Nya dari perkataan-Nya (yang hanya dapat dikatakan oleh Tuhan sendiri) dan dari perbuatan-perbuatan-Nya. Yesus memberi bukti yang cukup untuk menyatakan otoritas-Nya sebagai Tuhan. Setiap orang dapat membuat pernyataan bahwa dirinya adalah Tuhan, tapi hanya Tuhan sendiri yang dapat memberi bukti atas pernyataan-Nya.
~
NN
~
Saudara Rekja,
Terimakasih. Isa Al-Masih datang ke dunia bukan tujuannya mencari pengakuan dari manusia, tetapi kedatangan-Nya adalah bertujuan untuk memperbaharui apa yang telah di rusak oleh karena dosa. Tetapi kepada para murid Dia berkata bahwa “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami”. (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9)
~
Noni
*
Orang Kristen tidak sadar bahwa sampai sekarangpun Paulus tetap anti Kristus.
Paulus terkenal jahat dan memusuhi Yesus dan muridnya,tapi dengan pandainya ia mengkambinghitamkan Nabi Adam bahwa kejahatan manusia itu akibat dosa Nabi Adam, hingga tidak sulit baginya untuk membuat konsep ‘dosa turunan’.
Dan lebih celaka lagi, ia mengaku bertobat begitu bermimpi ketemu Yesus, jadinya tidak sulit lagi baginya untuk membuat konsep kalau pengorbanan Yesus dikayu salib adalah untuk ‘menebus dosa’ turunan Nabi Adam.
Jelasnya, Yesus sendiri tidak pernah tahu kalau ajarannya dinamai Kristen, juga tidak tahu kalau dirinya diproklamirkan sebagai jelmaan Tuhan.
~
Banyak cara yang dilakukan Allah untuk menampakkan diri-Nya pada seseorang, diantaranya ada lewat mimpi. Maka, seseorang yang memiliki pengalaman rohani dalam mimpi sekalipun dapat bertobat. Inilah yang dialami Paulus. Dia bertobat setelah bertemu dengan Isa Al-Masih dalam mimpinya.
Lebih lanjut Injil menjelaskan, setelah Paulus bertobat, dia menjadi pengikut Isa Al-Masih dan memberitakan Injil Isa Al-Masih.
Alkitab adalah dasar iman orang Kristen. Umat Kristen percaya bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab adalah benar isi hati Allah, yang disampaikan-Nya kepada manusia lewat orang-orang yang diurapi-Nya.
Dapatkah saudara menjelaskan dasar pernyataan saudara yang mengatakan bahwa hingga sekarang Paulus adalah anti-Kristus?.
Yesus tidak pernah diproklamirkan jadi Tuhan. Sebab Dia memang adalah Tuhan. Sebagai Tuhan yang mempunyai sifat Maha Tahu, jelas Dia mengetahui kalau orang-orang pengikut Isa Al-Masih disebut Kristen. Bukankah Allah Maha Tahu?.
~
SO
~
Saudara Domba Nyasar,
Terimakasih. Apakah saudara punya bukti jika Paulus adalah anti Kristus. Dan tentu saja tidak ada bukti seperti itu sebab sejarah mencatat bahwa Paulus menderita karena nama itu. Dan apakah Isa Al-Masih tidak mengetahui Paulus? Tentu saja Dia tahu sebab justru Isa Al-Masih sendirilah yang memilihnya. “Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Isa Al-Masih yang kauaniaya itu.” (Kisah Para Rasul 9:5).
~
Noni
*
“….akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:1).
Bagi orang yang paham tentang sejarah awal Kristen, ucapan Yesus tersebut jelas ditujukan kepada Paulus dan pengikutnya yang telah membunuh pengikut-pengikut setia Yesus.
Agama yang dikembangkan oleh Paulus disebut agama Kristen, dilahirkan pada tahun 40 Masehi di kota Antiokia.
Agama Nasrani yang dibawa Yesus disebut agama Samawi atau agama Langit, namun agama Kristen yang dibawa oleh Paulus, tidak bisa disebut agama Samawi atau agama Langit. Kristen adalah agama bumi karena hasil olahan Paulus.
~
Ayat dia atas menegaskan bahwa akan ada banyak orang yang menganiaya pengikut Isa Al-Masih dengan alasan atas nama Allah. Hal tersebut memang dialami kaum Nasrani hingga saat ini. Contohnya banyak gereja dibakar, teror terhadap kaum Nasrani dll.
Isa Al-Masih bukan membawa agama tertentu tetapi memberikan jawaban atas kefrustasiaan manusia dalam mencari jalan keselamatan dan pengampunan dosa. Sebelum Isa Al-Masih datang telah berdiri banyak agama. tetapi semua itu tidak dapat menyelamatkan manusia (bahkan hingga saat ini agama tidak menyelamatkan) dari hukuman neraka, karena hanya Allah yang sanggup menyelamatkan.
Isa Al-Masih memerintahkan kepada murid-murid-Nya supaya memberitakan jalan keselamatan supaya mereka juga mendengar kabar baik tersebut yang datang dari Allah. , Isa bersabda, ” Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku … dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20).
Dan setelah Isa Al-Masih naik kesorga maka orang-orang yang menerima keselamatan tersebut disebut Pengikut jalan Allah. Namun kelompok orang yang menolak Jalan Allah menyebut para Pengikut Jalan Allah itu dengan nama Kristen.
Jadi Paulus bukan bukanlah pembawa agama Kristen, karena kata “Kristen” sendiri bukan berasal dari Paulus.
~
NN
*
Yesus bersunat, Yesus berambut panjang, yesus menjalankan Hukum Taurat.
Tetapi umat Kristen tidak melakukannya, tidak bersunat, dilarang berambut panjang dan menggeser hari sabat dari hari sabtu ke hari minggu.
Ajaran berupa pertentangan itulahlah karya nyata dari seorang Paulus, yang mengembangkan ajaran Yesus melalui pola pikirnya.
Pun pula, dalam Perjanjian Lama, Allah melarang menyembah Allah lain dalam bentuk patung, tetapi lagi-lagi Paulus menjadikanya boleh.
~
Yesus dalam Injil-Nya tidak pernah mengajarkan “seseorang harus disunat dan berambut panjang supaya dapat masuk sorga!”
Tentang sunat, orang Kristen tidak pernah dilarang untuk disunat. Disunat memang baik bila dilihat dari segi kedokteran. Tetapi ‘sunat’ bukanlah syarat bagi seseorang layak atau tidak masuk sorga.
Orang Kristen tidak pernah dilarang berambut panjang, seperti fatwa Islam yang mengharamkan seorang wanita berambut pendek. Bagi orang Kristen, mau rambut panjang, pendek, bahkan botak sekalipun tidak ada larangan. Sebab Injil tidak pernah memberi aturan seseorang harus berambut panjang atau pendek.
Bukan hanya Perjanjian Lama yang melarang menyembah allah lain. Dari sejak dahulu, sekarang, dan selamanya, pengikut Isa Al-Masih dilarang menyembah Allah dalam bentuk patung atau bentuk apapun.
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).
~
SO
*
Empat belas chapter dari dua puluh chapter (lebih dari 50%) dalam Alkitab Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus, bukan Yesus.
Banyak ajaran Yesus yang bertentangan dengan apa yang diajarkan Paulus. Selama hidupnya Yesus tidak pernah mengenal dan mendengar apa itu agama Kristen, agama Yesus adalah agama yang sama seperti Nuh, Ibrahim, Musa dan Muhammad.
~
Yesus tidak pernah menulis Injil. Injil “Perjanjian Baru” memuat wahyu Allah melalui Isa Al-Masih dan para rasul-Nya termasuk Rasul Paulus. Perjanjian Baru memuat semua kata Isa Al-Masih. Kata Isa Al-Masih pribadi terdapat dalam empat Riwayat Hidup-Nya pertama.
Empat riwayat hidup ini terkenal sebagai “Injil” karena semuanya memuat “kabar baik” tentang keselamatan oleh iman akibat penyaliban Isa Al-Masih. Demikian juga seluruh Perjanjian Baru boleh disebut Injil karena seluruhnya berfokus menjelaskan kabar baik bahwa manusia diselamatkan oleh Iman dalam Isa Al-Masih yang disalibkan.
Umat Muslim sering salah kapral dalam menyikapi Yesus dan Paulus. Mereka membedakan antara ajaran Yesus dan Paulus, pada hal sebenarnya baik Paulus tidak pernah memberi pengajaran baru, sebab berita yang disampaikannya adalah berita “baik baik” tentang keselamatan dalam Isa Al-Masih.
Saudara Benjamin benar, memang semasa Yesus ada di dunia, kata “Kristen” belum dikenal. Kata ini ada setelah Injil diberitakan ke luar Yerusalem. Bahkan kata Kristen sendiri diberi oleh orang-orang non-pengikut Yesus di Anthiokia. Mereka memberi sebutan “Kristen” untuk membedakan mereka (non-pengikut Yesus) dengan pengikut Yesus.
Islam adalah agama Muhammad. Agama ini baru muncul setelah Muhammad memproklamirkan kenabiannya dan menyatakan bahwa Islam adalah agama yang “diberi” Allah.
Apakah menurut saudara Benjamin masuk akal bila Yesus, Nuh, Ibrahim, Musa juga disebut beragama Islam?
~
SO
*
Setelah membaca tulisan di atas serta jawaban saudara admin dari beberapa pertanyaan, maka dapat saya simpulkan bahwa :
1. Tidak ada ayat dalam Kitab Injil yang menyatakan bahwa Nabi Isa Al-Masih adalah Anak Tuhan.
2. Nabi Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan umat-Nya untuk menyembah Dia karena yang layak disembah adalah Tuhan yang satu.
3. Ajaran yang dibawa oleh Isa Al-Masih intinya sama dengan ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya yaitu perintah untuk menyembah kepada Tuhan yang satu.
4. Penyembahan serta anggapan bahwa Isa Al-Masih adalah anak Tuhan oleh umat-Nya terjadi setelah Kristen lahir.
Terimakasih dan semoga bisa jadi bahan pemikiran buat saudara.
~
Saudara Basri,
Terimakasih untuk kesimpulan yang telah saudara beri di atas. Inilah tanggapan kami atas kesimpulan dari saudara.
1. Dalam Injil, cukup banyak “sebutan” yang ditujukan bagi Isa Al-Masih. Diantaranya: Guru, Gembala, Nabi, Anak Manusia, Juruselamat, Anak Allah dan masih banyak sebutan lain. Dan inilah salah satu ayat yang menyebut Isa Al-Masih sebagai Anak Allah: “Ia [Isa Al-Masih] akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi . . . .” (Injil, Rasul Lukas 1:32)
2. Ketika Isa Al-Masih di dunia, Dia adalah 100% manusia dan juga 100% Allah. Dalam kondisi Dia sebagai manusia, jelas tidak mungkin Dia memerintahkan pengikut-Nya untuk menyembah-Nya. Sebab tidak mungkin manusia menyembah manusia. Namun satu hal yang perlu saudara ketahui, bahwa dalam diri manusia-Nya, juga terdapat keilahian Allah. Inilah ayat yang membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah benar 100% Allah.
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Injil, Rasul Markus 2:5)
Adakah seorang manusia mampu mengampuni dosa sesamanya?
3. Untuk point ini kami setuju. Injil tidak pernah mengajarkan orang Kristen untuk menyembah selain pada Allah yang Esa
4. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Dia bukan Anak Allah secara biologis. Dia disebut Anak Allah dalam arti kiasan atau figuratif, karena Dia menjelaskan kehendak, sifat dan kasih Allah kepada manusia.
Lebih jelas tentang Pribadi dan ajaran Isa Al-Masih, silakan mengunjungi url ini: http://tinyurl.com/c4phapd.
~
SO
*
Salam sejahtera saudara sebangsa,
Petama-tama saya ingin menjelaskan kepada saudara makna dari QS: 3:45, bukan berarti Isa Al-Masih adalah Perkataan Allah. Arti dari Qs 3:45 adalah: Ingatlah ketika malaikat berkata,”Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al Masih Isa Putra Maryam, sorang terkemuka d idunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat (kepada Allah)”
Saudaraku, kata diciptakan dengan kalimat/firman bukan berarti Isa adalah perkataan dari Allah, tapi Allah menciptakan Isa dengan diciptakan dengan kalimat kun (jadilah). Jadi penafsirannya salah.
Sebagai pertanyaan, bila anda bekerja di sebuah perusahaan tentu ada direktur, manager, dan mandor. Setiap perusahaan mempunyai job diskripsion sendiri, dari direktur atau manager. Andaikan ada mandor yang memerintah anda yang tidak sesuai dengan job anda, apakah anda ikuti perintah itu sementar itu dilarang oleh direktur/manager?
~
Saudara Jack,
Maksud Qs 3:45 tidak sama dengan ketika Allah berfirman “jadilah maka jadi” saat mencipta. Qs 3:45 adalah sebuah berita dari Jibril. Jibril menjelaskan status Isa Al-Masih sebagai Yang terkemuka di dunia dan akhirat. Dan ketika Jibril berkata “Al-Masih yang terkemuka di dunia dan akhirat” bukan sedang menjelaskan proses terjadinya Isa Al-Masih seperti yang saudara duga.
Pada bagian sebelumnya Jibril sudah menjelaskan proses Isa Al-Masih menjadi manusia. Perhatikan kalimat ” …dengan kalimat yang daripadanya” dalam Anas bin Malik 72 dengan gamblang dijelaskan “Isa Al-Masih adalah kalimat Allah dan Roh Allah”
Sebagaimana Muslim menilai Al-Quran datang dari Allah dan Al-Quran sudah ada sejak mulanya. Demikian Isa Al-Masih. Dialah Firman yang menjadi daging [manusia]. Ada Firman yang menjadi buku namun ada Firman yang menjadi manusia.
Firman itu kekal dan sudah ada sebagaimana Allah itu sudah ada sejak semula. Itulah Firman yang menjadi manusia, tercatat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14.
Isa Al-masih tidak diciptakan, karena Ia berasal dari Firman Allah. Isa ada karena Firman. Karena itulah Isa disebut “Kalimatullah” (Qs 3:45), seperti tertulis dalam Kitab Suci : ” Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Firman itu menjadi manusia. Dialah Isa Al-Masih.
~
NN
*
Salah satu tuduhan Lucifer (setan) terhadap Allah adalah bahwa Allah memerintah sewenang-wenang. Lucifer menuduh Allah adalah sosok yang kejam, bukan Allah Pengasih. Sehingga Lucifer dilemparkan ke bumi karena tidak mungkin dosa dibiarkan berkembang di sorga.
Inilah yang melatar-belakangi mengapa Isa Al-Masih harus menjelma menjadi manusia. Ia sebagai salah satu oknum ke-Allah-an harus turun ke bumi menjadi manusia untuk menyelesaikan dosa itu. Ia sendiri harus mati untuk menanggung kematian manusia yang berdosa. Itulah sebabnya Ia harus menjelma menjadi manusia dan harus mati. Sekiranya tidak ada dosa, tidak perlu Isa Al-Masih menjelma menjadi manusia dan mati.
Melalui penjelmaan dan kematian Isa Al-Masih, tuduhan Iblis pun dipatahkan. Setan yang mengatakan bahwa Allah kejam ternyata salah. Allah adalah kasih! Dia rela mati demi saudara dan saya. Bukankah ini kabar baik bagi saudara yang meragukan ke Tuhanan Isa Al-Masih.
*
Dalam ajaran Kristen dikatakan bahwa “Allah menjelma menjadi manusia (Isa Al-Masih).” Berarti Allah itu Isa, sedangkan Isa itu anak dari Maryam. Apakah Maryam itu ibu dari Allah?
~
Saudara Dimaz,
Apa yang saudara katakan itu benar, bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia tinggal bersama-sama dengan manusia di dunia. Untuk bisa menjadi manusia, tentulah Dia harus melalui proses alami sebagaimana manusia bisa lahir ke dunia. Dan wanita yang melahirkan Dia, menurut Al-Quran namanya adalah Maryam dan Maria dalam Alkitab. Dalam hal ini, Isa Al-Masih disebut sebagai manusia 100%.
Tetapi, walau Isa Al-Masih adalah manusia 100%, tetapi dalam diri-Nya terdapat ke-Ilahi-an Allah. Itulah sebabnya Isa dapat melakukan hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah saja. Seperti: mengampuni dosa seseorang. “Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Injil, Rasul Markus 2:5). Dalam hal ini, Isa Al-Masih disebut juga 100% sebagai Allah, karena memang Dia adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia.
Maryam ikut andil dalam hal penjelmaan Kalimatullah ke dunia, tetapi dia tidak ada hubungannya dengan Allah. Dia bukanlah ibu dari Allah. Jelas Allah adalah Pribadi yang tunggal. Dia tidak mempunyai keluarga atau keturunan layaknya manusia.
Memang tidak mudah untuk mengerti secara menyeluruh tentang Pribadi Allah. Siapakah manusia sehingga dia dapat mengerti benar tentang Allah? Ini adalah bukti kebesaran Allah, tidak ada seorang pun yang mengetahui betapa dalam dan kuasanya Allah.
~
SO
*
Salahkah kami beribadah kepada Allah tanpa melalui Isa? Salahkah kami menerima Allah tanpa Isa?
~
Saudara Saydina Islam,
Allah dan Isa Al-Masih adalah Pribadi yang sama. Inilah pengakuan Isa Al-Masih akan hal itu: “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:3).
Satu, artinya bukan dua. Satu adalah esa, tunggal. Yang membedakan Isa Al-Masih dengan Allah adalah ketika salah satu dari Oknum Allah tersebut, yaitu Kalimatullah menjelma menjadi manusia dan tinggal di dunia dan dikenal dengan nama Isa Al-Masih.
Dengan kata lain, bila saudara menerima Isa Al-Masih, berarti saudara juga menerima Allah.
Lebih lanjut mengenai hal ini, silakan saudara membaca artikel yang membahas topik tersebut pada link ini: http://tinyurl.com/8abrx5t.
~
SO