Agama Nasrani adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran Isa Al-Masih. Pemeluknya disebut juga Kristiani atau Nasrani. Kata “Nasrani” dikenal setelah Isa Al-Masih naik ke surga. Orang non-Nasrani-lah pertama-tama memberi sebutan Nasrani pada pengikut Isa Al-Masih (Injil, Surat Para Rasul 11:26).
Mengapa beberapa umat Islam berpendapat orang Kristen mengikuti ajaran Paulus? Siapakah Paulus dan nabi Isa? Mari ikuti penjelasan berikut ini.
Kristen dan Isa Al-Masih
Arti lain dari kata “Nasrani/Kristen” adalah pengikut Kristus atau Al-Masih. Jadi bukankah tidak benar jika Kristen mengikuti ajaran Paulus? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Qs 3:45). Dia menjadi manusia melalui proses kelahiran. Ibu-Nya seorang perawan bernama Maryam. Dia memulai pelayanan-Nya ketika berusia tiga puluh tahun. Selama tiga setengah tahun pelayanan-Nya, Dia banyak melakukan mujizat. Mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Juga Ia membentuk dua belas murid pertama-Nya, yang akhirnya melanjutkan pelayanan Isa Al-Masih.
Perkembangan Jumlah Pengikut Isa Al-Masih
Semakin hari pengikut Isa Al-Masih semakin bertambah, wilayah pelayanan murid-murid-Nya pun semakin luas. Hal ini sesuai dengan Amanat Agung yang disampaikan Isa Al-Masih sebelum Dia terangkat ke surga. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20) Murid-murid Isa Al-Masih semakin giat menyebarkan ajaran-Nya. Namun di sisi lain, tidak sedikit pihak-pihak yang menentang. Sebab pemerintah Romawi saat itu merasa, ajaran Isa Al-Masih merupakan ancaman bagi pemerintahannya.
Awal Pertobatan Paulus Bertemu Isa Al-Masih
Paulus (Saulus) dari Tarsus adalah salah seorang yang sangat menentang ajaran Isa Al-Masih. Paulus berkebudayaan Yunani dan berasal dari Tarsus (kota di daerah Turki). Sebelum bertobat, dia banyak melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Tetapi akhirnya dia bertobat setelah mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih. “ …… Aku [Isa Al-Masih]…… menetapkan engkau [Paulus/Saulus] menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti…… Aku akan mengutus engkau kepada mereka [bangsa-bangsa] untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa . . . .” (Injil, Kisah Para Rasul 26:16-18).
Pelayanan dan Dasar Ajaran Rasul Besar Paulus
Awalnya Paulus tidak diterima oleh pengikut-pengikut Isa Al-Masih yang berasal dari keturunan Yahudi asli. Mereka takut akan latar-belakang Paulus yang suka menganiaya dan memenjarakan pengikut Isa Al-Masih. Paulus dikenal juga sebagai “rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi”. Usahanya sungguh luar biasa. Ajaran Paulus adalah membawa berita tentang keselamatan yang dilakukan Isa Al-Masih lewat pengorbanan-Nya di kayu salib adalah untuk semua orang.
Orang Kristen dan ajaran Paulus semuanya berlandaskan apa yang diajarkan oleh Isa Al-Masih. Pengajaran Isa Al-Masih yang membuat hidup Paulus dan umat Kristen berubah.
Konsili Gereja Pertama
Paulus telah diutus Isa Al-Masih menjadi saksi-Nya. Para murid Isa Al-Masih juga mendukung panggilan Paulus. Inilah hasil dari Konsili Gereja Pertama. “Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku [Paulus], maka Yakobus, Kefas [Petrus] dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat [orang-orang kafir] . . .” (Injil, Surat Galatia 2:9)
Ajaran Isa yang Diajarkan Paulus Diikuti Umat Kristen
Paulus cukup berperan dalam menyebarkan agama Nasrani. Namun orang-orang Nasrani sadar betul bahwa mereka adalah pengikut Isa Al-Masih. Ajaran yang mereka ikuti adalah ajaran Isa Al-Masih yang disampaikan melalui murid-murid-Nya. Salah satu murid-Nya ialah Rasul Besar Paulus. Orang Kristen mendengar ajaran Paulus, karena yang diajarkan Paulus adalah ajaran Isa Al-Masih. Jadi jelaslah, orang Nasrani/Kristen mengikuti Isa Al-Masih. Paulus tidak dapat memberi jaminan keselamatan. Namun tidak demikian halnya dengan Isa Al-Masih, Dia sanggup dan telah berjanji untuk memberikan keselamatan bagi siapa saja yang mau menerimanya. Dan hal inilah yang disaksikan oleh Paulus dalam Kitab Suci: “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus (Isa Al-Masih) datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah (Paulus) yang paling berdosa” (Injil, Surat I Timotius 1:15). [Staff Isa dan Islam – Terimalah Anugerah Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Kristen Mengikuti Ajaran Paulus Atau Isa Al-Masih?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab Dan Al-Quran
- Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?
- Benarkah Isa Al-Masih Hanya Untuk Orang Nasrani?
- Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Para Nabi Lainnya?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara setelah membaca penjelasan artikel di atas tentang Kristen mengikuti ajaran Paulus yang sumbernya ajaran Isa Al-Masih?
- Isa Al-Masih dapat menjamin keselamatan di Surga bagi para pengikut-Nya. Bagaimana cara Saudara mendapatkan Jaminan Selamat di akhirat? Jelaskan!
- Menurut Al-Quran Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Qs 3:45). Bagaimana pendangan Saudara tentang Isa Al-Masih yang adalah Kalimat Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].