• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Salah Paham Muslim > Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!”

Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!”

20 Februari 2012 oleh Web Administrator 579 Komentar

“Apakah benar umat Nasrani percaya Isa sebagai Allah mati tersalib? Bukankah Allah tidak dapat mati?”

Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh umat Islam. Kadang ada istilah yang terasa membingungkan.

Sebenarnya umat Islam dan Nasrani setuju Allah tidak dapat mati. Mari kita lihat pengertian sebenarnya dari hal ini. Pemahaman ini akan membuat Anda mengerti juga kasih Allah bagi manusia.

Pandangan Isa Sebagai Kalimatullah

Untuk mengerti pembahasan ini, mari kita mulai dari dasar. Kita perlu mengerti Isa sebagai Kalimatullah.

Umat Islam percaya Isa adalah Kalimatullah. “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah . . . kalimat-Nya (kalimatullah) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” (Qs 4:171).

Hal yang sama tertulis pada Hadits. Beberapa contohnya adalah Hadits Anas ibnu Malik hal. 72 dan Hadits Shahih Al-Bukhari No. 3180.

Umat Nasrani percaya kepada Kitab Allah, yaitu Injil. Di dalamnya, menyatakan Isa adalah Kalimatullah (Kalimat/ Firman Allah).

“Pada mulanya adalah Firman [Kalimatullah, Isa Al-Masih]. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

peti-matiInjil menyatakan bahwa Allah dan Firman-Nya adalah satu. Tidak mungkin keduanya terpisah. Inilah konsep Tauhid sebenarnya.

Karena itu umat Nasrani percaya Isa adalah perwujudan kebenaran Allah bagi manusia. Ia berwujud manusia namun hakekat-Nya Ilahi.

Memang pribadi Isa sangat istimewa dalam Al-Quran. Ia lahir dari perawan (Qs 3:47), Ia pribadi yang suci dan juga penuh mukjizat (Qs 3:49). Bahkan Isa satu-satunya yang seperti Allah mengetahui kiamat (Qs 3:55). 

Tidak ada nabi lainnya tergambarkan seperti ini. Jelas karena Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Ia bukan manusia biasa. 

Setelah mengerti ini maka kita bisa menjawab pertanyaan selanjutnya. Jika Isa adalah Kalimatullah, mengapa bisa mati tersalib? Karena jelas Allah tidak dapat mati. Mari kita lihat penjabarannya.

Allah Tidak Dapat Mati, Demikian Juga Kalimat-Nya

Umat Nasrani percaya Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Karena itu Ia tidak dapat mengalami kematian kekal.

Kematian Isa di kayu salib hanyalah masa sesaat Ruh Allah meninggalkan tubuh fisik-Nya. Untuk menyatakan bahwa memang “upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Dosa membuat manusia jauh dari Allah.

Namun Allah adalah sumber hidup. Karena itu Kalimatullah bangkit. Ia menjadi pernyataan kuasa Allah bagi kehidupan manusia.

Umat Islam bisa mengerti hal ini dengan mudah. Ada beberapa dalil dalam Islam yang dapat membantu pemahaman.

  • Umat Islam mengetahui bahwa kematian hanyalah masalah jasmani. Ruh manusia tetap hidup bahkan setelah tubuhnya meninggal (Qs 89:27-28). Demikian juga Isa sebagai Kalimatullah tetap hidup.
  • Umat Islam percaya bahwa Al-Quran hakekatnya adalah kekal. Tidak dapat dimusnahkan.

KuburanMemang ada kitab Al-Quran berupa kertas dan tinta. Namun ada kitab suci Al-Quran yang abadi bersama Allah.

Jika rumah seorang Mukmin terbakar, ia bisa saja kehilangan kitab Al-Quran. Namun bukan berarti Kalimatullah abadi musnah karena hal tersebut.

Demikian juga Isa sebagai Kalimatullah adalah kekal. Ia tidak akan musnah karena penyaliban. Hanya tubuh fisik-Nya yang mengalami kematian.

Namun setelah itu, Allah membangkitkan tubuh jasmani Isa. Hal ini menyatakan kemenangan Kalimatullah atas dosa dan maut.

Jadi, umat Nasrani percaya Allah tidak dapat mati. Penyaliban Isa tidak menghancurkan Kalimatullah.

Allah mengijinkan peristiwa itu terjadi karena Ia memiliki tujuan tersendiri. Jika demikian, apa alasan Kalimatullah menjadi manusia lalu mati tersalib?

Kasih Allah Untuk Manusia Sangat Besar

Allah mengerti bahwa manusia penuh dosa. Tidak ada yang bisa memenuhi semua hukum Allah. Akibat utama dari dosa adalah maut, yaitu hukuman kekal di neraka.

Karena itu Allah memberikan Isa sebagai perwujudan Kalimat-Nya. Tujuannya untuk menjadi panduan manusia agar bisa selamat. Manusia bisa hidup bersama Allah di surga.

“Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus [Isa Al-Masih, Kalimatullah] mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa. . . kita didamaikan dengan-Nya melalui kematian Anak-Nya, . . . kita akan diselamatkan juga melalui hidup Kristus” (Injil, Surat Roma 5:8-10).

Anda mungkin bertanya, bagaimana Allah yang Maha Besar perlu melakukan hal ini. Mengapa Ia perlu turun langsung menolong manusia?

Kita bisa mengerti dari gambaran seorang raja besar yang sangat mengasihi anaknya. Satu saat ia melihat anaknya tenggelam dalam lumpur. Bukankah raja tersebut akan rela terjun langsung ke lumpur untuk menyelamatkannya?

Raja tidak akan peduli dengan semua gengsi dan kedudukannya. Ia juga tidak menghiraukan kotornya lumpur tersebut. Bahkan walaupun ada pegawai yang ikut menolong, tetap saja sang raja mau menyelamatkan langsung anaknya.

Demikian juga kasih Allah kepada manusia sangat besar. Ia melihat manusia tenggelam dalam lumpur dosa. Itulah alasannya Kalimatullah menjelma menjadi manusia. Untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Mari Menerima Kasih Allah!

Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Ia adalah jalan Allah untuk manusia menerima kasih Allah dan beroleh selamat.

Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa maka Allah akan mengampuni dosa Anda. Allah akan menuntun hidup Anda melalui Kalimatullah sampai nanti masuk surga.

Inilah tanda kasih Allah yang terbesar bagi manusia. “Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal ke dalam dunia supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu” (Injil, Rasul Besar 1 Yohanes 4:9 BIS).

Mari mengimani Isa, sang Kalimatullah untuk menerima kasih Allah.


Lihat artikel ini dalam bentuk video


[Isa dan Islam – Rindukah Saudara Pembaca mengalami keselamatan dan hidup kekal? Kami mengundang Saudara menyelidiki konsep keselamatan dari dosa lebih mendalam. Jika Saudara berdoa dengan hati tulus, maka Roh Allah akan memimpin Saudara. Jika ada pertanyaan, kiranya Saudara mengemail: Staff, Isa dan Islam.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Kristen, Salah Paham Muslim

Reader Interactions

Comments

  1. Jalan Lurus mengatakan

    2 Oktober 2015 pada 12:52 pm

    ~
    Saya tidak memasukan dalil ayat-ayat pada pendapat I sebab sangat terbatasnya kolom komentar ini. Kemudian ayat-ayat tersebut sudah banyak disampaikan oleh staf IDI, baik dalam kolom komentar maupun dalam artikel di atas (semuanya sudah disampaikan panjang lebar). Selanjutnya terserah anda semua menggunakan akal dan hati yang jernih untuk menentukan keyakinan masing-masing. Di akhirat nanti semuanya akan tersingkap keyakinan siapa yang benar dan masing-masing akan mendapat ganjaran sesuai dengan perbuatannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      5 Oktober 2015 pada 11:38 pm

      ~
      Saudara Jalan Lurus,

      Kami kira artikel di atas telah menjelaskan dengan baik bahwa yang mati adalah tubuh jasmani Isa Al-Masih. Hal ini dilakukan agar manusia diselamatkan. Sebab tidak mungkin dapat diselamatkan bila Allah sendiri tidak mati. Tetapi yang mati adalah tubuh jasmani-Nya. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  2. laga mengatakan

    8 Oktober 2015 pada 9:04 am

    ~
    Ada ilustrasi. Pak Johan sebagai pembicara dalam acara seminar. Beliau berkata-kata. Suara itu ditulis dikertas atau direkam di pita kaset didengar oleh orang-orang di seluruh dunia. Tiba-tiba di lain waktu kertas itu rusak/lusuh. Pita kaset rekaman itu rusak. Apakah dengan rusaknya pita kaset atau kertas itu pikiran pak Johan ikut rusak? Tidak! Pikiran pak Johan tetap ada di dalam hakikatnya, yang rusak/mati/wafat adalah kertasnya, pita kasetnya. Sedangkan pak Johan tidak ikut mati.

    Begitu pula Yesus/Isa yang mati adalah kemanusiaannya. Allah tidak bisa mati.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Oktober 2015 pada 11:40 am

      ~
      Saudara Laga,

      Sebuah ilustrasi yang menarik. Kami setuju dengan saudara bahwa Allah tidak akan mungkin mati. Tetapi tubuh jasmani Isa Al-Masih yang mati. Terimakasih untuk komentar saudara.
      ~
      Solihin

  3. Haya mengatakan

    12 Oktober 2015 pada 4:21 am

    ~
    Laga dan staf IDI mengilustrasikan Yesus dan Allah adalah seperti suara Pak Johan dengan kertas dan kaset. Pertanyaannya apakah Pak Johan adalah kertas dan kaset? Dengan kata lain apakah kertas dan kaset tersebut sama dengan Pak Johan (satu kesatuan)?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Oktober 2015 pada 10:35 am

      ~
      Saudara Haya,

      Tentu ilustrasi tersebut untuk menjelaskan bahwa kalimat Pak Johan tidak rusak, tetapi hanya kaset atau kertasnya yang rusak. Ini adalah sebuah ilustrasi untuk memudahkan saudara mengerti. Dengan demikian, yang mati adalah tubuh jasmani Isa Al-Masih, bukan hakikat-Nya yang adalah Allah. Kami berharap saudara semakin mengerti hal ini.
      ~
      Solihin

  4. laga mengatakan

    12 Oktober 2015 pada 9:49 am

    ~
    Kertas dan kaset adalah penjelmaan dari buah karya pikiran Pak Johan. Pak Johan tidak rusak, mati atau wafat. Pikiran Pak Johan tetap ada melekat pada dirinya, yang mati, lusuh, rusak adalah kertas dan pita kasetnya. Apakah ini satu kesatuan? Satu kesatuan. Kertasnya Pak Johan lusuh, mati, wafat namun Pak Johan tidak lusuh, rusak, wafat dan mati. Pita kasetnya Pak Johan lusuh, mati, wafat namun Pak Johan tidak lusuh, rusak, wafat dan mati. Allah tidak mungkin mati. Terbukti Isa Al-Masih bangkit dari kematian.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Oktober 2015 pada 12:38 pm

      ~
      Saudara Laga,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap hal ini semakin jelas bagi saudara Haya. Setidaknya saudara Haya menyadari bahwa hakikat Allah tidak mungkin mati.
      ~
      Solihin

  5. Gus mengatakan

    12 Oktober 2015 pada 11:02 pm

    ~
    Laga,

    Allah tidak mungkin mati, benar 100%. Soal terbukti Isa Al-Masih bangkit dari kematian, bukti yang mana? Siapa yang menyaksikan Isa dan menyatakan Isa telah mati? Siapa yang menguburkan? Siapa yang membuka batu kuburannya?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Oktober 2015 pada 12:42 pm

      ~
      Saudara Gus,

      Terimakasih karena saudara setuju bahwa Allah tidak mungkin mati. Dengan demikian, yang mati adalah tubuh jasmani Isa Al-Masih. Untuk mengetahui kematian Isa Al-Masih, maka silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/nku48ry .
      ~
      Solihin

  6. laga mengatakan

    13 Oktober 2015 pada 1:51 am

    ~
    Banyak yang menyaksikan Isa mati murid-murid, tentara Romawi, Yusuf dari Arimatea membawa mayat Yesus ke kubur bersama murid-murid dan saudara saudara Yesus, makam tersebut sampai dijaga tentara Romawi. Dan lagi, Allah kalau menciptakan dengan apa dan dulan mana keberadaannya antara Allah dan firmannya Allah?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Oktober 2015 pada 12:52 pm

      ~
      Saudara Laga,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Namun, kami kira tentang kematian Isa Al-Masih dapat didiskusikan di link ini http://tinyurl.com/nku48ry . Semoga link tersebut dapat menjawab pertanyaan saudara Gus.
      ~
      Solihin

  7. Oiy mengatakan

    15 Oktober 2015 pada 2:18 am

    ~
    Laga,

    Ilustrasi anda: Pak Johan = Allah dan buah pikiran Pak Johan (Tulisan kertas/pita kaset) = Yesus. Jadi ternyata Pak Johan dengan tulisan/pita kaset adalah dua hal yang berbeda. Terbukti Jika tulisan atau pita kaset telah rusak maka Pak Johan tetap ada dan akan membuat tulisan atau pita kaset yang baru. Begitu juga Allah, jika Firmannya (Yesus) Yesus mati maka Allah akan membuat Yesus yang baru sebagai penerus firman yang telah dibunuh oleh Yahudi tersubut. Siapa dia? Tidak lain adalah Muhammad SAW. Hal ini telah diisyaratkan oleh Yesus sendiri pada Yohanes 16:7.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 Oktober 2015 pada 3:29 pm

      ~
      Saudara Oiy,

      Jika diperlebar pemaknaan ilustrasi tersebut maka artinya akan sangat luas. Sedangkan sejarah tentang kematian Isa Al-Masih dicatat bersamaan dengan sejarah kebangkitan-Nya. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;” (Injil, Surat 1Korintus 15:3-4).

      Sehingga tidak mungkin lagi ada penjelmaan Isa Al-Masih. Muhammad bukan Isa Al-Masih. Ketidaksamaan mereka membuktikan hal itu.
      ~
      Noni

  8. laga mengatakan

    15 Oktober 2015 pada 9:45 am

    …..~
    Inikan ilustrasi. Tentu kertas dan pita kasetnya hanya sekali. Kertas/pita kaset adalah Yesus yang kapasitasnya manusia yang dapat rusak, mati,wafat,lusuh. Sedangkan Isa yang kapasitasnya adalah firmannya Allah itu sendiri tidak mati, wafat, rusak dan lusuh.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Oktober 2015 pada 10:39 am

      ~
      Saudara Laga,

      Dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, Isa memiliki tubuh jasmani yang dapat mati. Namun yang mati hanya tubuh jasmaninya saja, sebab keilahian-Nya kekal, tidak dapat mati. Sebab Isa adalah Allah. Hal ini dibuktikan dengan kebangkitan-Nya. Isa hidup dan kembali ke tempat asalnya, di tahtanya yang mulia, yaitu surga.
      ~
      Noni

  9. Oiy mengatakan

    19 Oktober 2015 pada 6:26 am

    ~
    Laga,

    Pita kaset rusak maka suaranya pun hilang. Kertasnya rusak maka tulisannya pun hilang. Yesus mati maka firman-Nya pun hilang (itulah sebabnya Injil/Bible anda banyak versi karena firman asli dari Yesus tidak ada).

    Tetapi Allah tetap ada dan membuat firman yang baru berbahasa Arab ditaruh dalam mulut Muhammad disalin dalam bentuk tulisan dan hafalan oleh para sahabat, tabiin, ittabiin, turun temurun dan menyebar hingga sampai kepada kita sekarang.
    Muhammad mati, dijamin firman asli yang ditaruh dalam mulut Muhammad tidak hilang. Kalaupun tulisan hilang, dengan mudah muncul kembali persis sama dengan sebelumnya karena dari hafalan jutaan kepala penghafal Al-Quran di seluruh dunia, dari mulai anak-anak hingga kakek-kakek.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Oktober 2015 pada 10:39 am

      ~
      Saudara Oiy,

      Jika Yesus mati maka firman-Nya pun hilang, berarti saat Muhammad mati firman Allah yang disampaikan pada Muhamamd pun seharusnya hilang. Muhammad hanyalah nabi dan manusai biasa, buktinya ia mati. Namun Isa bukan manusia biasa. Sekalipun Isa mengalami kematian, namun Isa bangkit hidup kembali dan disaksikan banyak orang Isa naik ke surga, kembali ke tempat asalnya.

      Jadi artinya Isa kekal adanya, karena Isa adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Dan Firman Allah yang kekal tidak akan mungklin bisa hilang.
      ~
      Noni

  10. Gus mengatakan

    20 Oktober 2015 pada 1:29 am

    ~
    Firman adalah Allah adalah Isa adalah Roh Kudus? Caturnitas? Sesat dan menyesatkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Oktober 2015 pada 2:13 am

      ~
      Saudara Gus,

      Kami memiliki artikel yang membahas tentang Trinitas. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/d2k6hcw . Terimakasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 21 22 23 24 25 … 31 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • "Natal" Hari Lahir Isa Al-Masih: Nyanyian Baru Dari Allah
  • Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa. Bagaimana dengan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami