• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Salah Paham Muslim > Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!”

Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!”

20 Februari 2012 oleh Web Administrator 579 Komentar

“Apakah benar umat Nasrani percaya Isa sebagai Allah mati tersalib? Bukankah Allah tidak dapat mati?”

Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh umat Islam. Kadang ada istilah yang terasa membingungkan.

Sebenarnya umat Islam dan Nasrani setuju Allah tidak dapat mati. Mari kita lihat pengertian sebenarnya dari hal ini. Pemahaman ini akan membuat Anda mengerti juga kasih Allah bagi manusia.

Pandangan Isa Sebagai Kalimatullah

Untuk mengerti pembahasan ini, mari kita mulai dari dasar. Kita perlu mengerti Isa sebagai Kalimatullah.

Umat Islam percaya Isa adalah Kalimatullah. “. . . Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah . . . kalimat-Nya (kalimatullah) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” (Qs 4:171).

Hal yang sama tertulis pada Hadits. Beberapa contohnya adalah Hadits Anas ibnu Malik hal. 72 dan Hadits Shahih Al-Bukhari No. 3180.

Umat Nasrani percaya kepada Kitab Allah, yaitu Injil. Di dalamnya, menyatakan Isa adalah Kalimatullah (Kalimat/ Firman Allah).

“Pada mulanya adalah Firman [Kalimatullah, Isa Al-Masih]. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

peti-matiInjil menyatakan bahwa Allah dan Firman-Nya adalah satu. Tidak mungkin keduanya terpisah. Inilah konsep Tauhid sebenarnya.

Karena itu umat Nasrani percaya Isa adalah perwujudan kebenaran Allah bagi manusia. Ia berwujud manusia namun hakekat-Nya Ilahi.

Memang pribadi Isa sangat istimewa dalam Al-Quran. Ia lahir dari perawan (Qs 3:47), Ia pribadi yang suci dan juga penuh mukjizat (Qs 3:49). Bahkan Isa satu-satunya yang seperti Allah mengetahui kiamat (Qs 3:55). 

Tidak ada nabi lainnya tergambarkan seperti ini. Jelas karena Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Ia bukan manusia biasa. 

Setelah mengerti ini maka kita bisa menjawab pertanyaan selanjutnya. Jika Isa adalah Kalimatullah, mengapa bisa mati tersalib? Karena jelas Allah tidak dapat mati. Mari kita lihat penjabarannya.

Allah Tidak Dapat Mati, Demikian Juga Kalimat-Nya

Umat Nasrani percaya Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Karena itu Ia tidak dapat mengalami kematian kekal.

Kematian Isa di kayu salib hanyalah masa sesaat Ruh Allah meninggalkan tubuh fisik-Nya. Untuk menyatakan bahwa memang “upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Dosa membuat manusia jauh dari Allah.

Namun Allah adalah sumber hidup. Karena itu Kalimatullah bangkit. Ia menjadi pernyataan kuasa Allah bagi kehidupan manusia.

Umat Islam bisa mengerti hal ini dengan mudah. Ada beberapa dalil dalam Islam yang dapat membantu pemahaman.

  • Umat Islam mengetahui bahwa kematian hanyalah masalah jasmani. Ruh manusia tetap hidup bahkan setelah tubuhnya meninggal (Qs 89:27-28). Demikian juga Isa sebagai Kalimatullah tetap hidup.
  • Umat Islam percaya bahwa Al-Quran hakekatnya adalah kekal. Tidak dapat dimusnahkan.

KuburanMemang ada kitab Al-Quran berupa kertas dan tinta. Namun ada kitab suci Al-Quran yang abadi bersama Allah.

Jika rumah seorang Mukmin terbakar, ia bisa saja kehilangan kitab Al-Quran. Namun bukan berarti Kalimatullah abadi musnah karena hal tersebut.

Demikian juga Isa sebagai Kalimatullah adalah kekal. Ia tidak akan musnah karena penyaliban. Hanya tubuh fisik-Nya yang mengalami kematian.

Namun setelah itu, Allah membangkitkan tubuh jasmani Isa. Hal ini menyatakan kemenangan Kalimatullah atas dosa dan maut.

Jadi, umat Nasrani percaya Allah tidak dapat mati. Penyaliban Isa tidak menghancurkan Kalimatullah.

Allah mengijinkan peristiwa itu terjadi karena Ia memiliki tujuan tersendiri. Jika demikian, apa alasan Kalimatullah menjadi manusia lalu mati tersalib?

Kasih Allah Untuk Manusia Sangat Besar

Allah mengerti bahwa manusia penuh dosa. Tidak ada yang bisa memenuhi semua hukum Allah. Akibat utama dari dosa adalah maut, yaitu hukuman kekal di neraka.

Karena itu Allah memberikan Isa sebagai perwujudan Kalimat-Nya. Tujuannya untuk menjadi panduan manusia agar bisa selamat. Manusia bisa hidup bersama Allah di surga.

“Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus [Isa Al-Masih, Kalimatullah] mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa. . . kita didamaikan dengan-Nya melalui kematian Anak-Nya, . . . kita akan diselamatkan juga melalui hidup Kristus” (Injil, Surat Roma 5:8-10).

Anda mungkin bertanya, bagaimana Allah yang Maha Besar perlu melakukan hal ini. Mengapa Ia perlu turun langsung menolong manusia?

Kita bisa mengerti dari gambaran seorang raja besar yang sangat mengasihi anaknya. Satu saat ia melihat anaknya tenggelam dalam lumpur. Bukankah raja tersebut akan rela terjun langsung ke lumpur untuk menyelamatkannya?

Raja tidak akan peduli dengan semua gengsi dan kedudukannya. Ia juga tidak menghiraukan kotornya lumpur tersebut. Bahkan walaupun ada pegawai yang ikut menolong, tetap saja sang raja mau menyelamatkan langsung anaknya.

Demikian juga kasih Allah kepada manusia sangat besar. Ia melihat manusia tenggelam dalam lumpur dosa. Itulah alasannya Kalimatullah menjelma menjadi manusia. Untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Mari Menerima Kasih Allah!

Isa adalah perwujudan Kalimatullah. Ia adalah jalan Allah untuk manusia menerima kasih Allah dan beroleh selamat.

Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa maka Allah akan mengampuni dosa Anda. Allah akan menuntun hidup Anda melalui Kalimatullah sampai nanti masuk surga.

Inilah tanda kasih Allah yang terbesar bagi manusia. “Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya [Isa Al-Masih] yang tunggal ke dalam dunia supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu” (Injil, Rasul Besar 1 Yohanes 4:9 BIS).

Mari mengimani Isa, sang Kalimatullah untuk menerima kasih Allah.


Lihat artikel ini dalam bentuk video


[Isa dan Islam – Rindukah Saudara Pembaca mengalami keselamatan dan hidup kekal? Kami mengundang Saudara menyelidiki konsep keselamatan dari dosa lebih mendalam. Jika Saudara berdoa dengan hati tulus, maka Roh Allah akan memimpin Saudara. Jika ada pertanyaan, kiranya Saudara mengemail: Staff, Isa dan Islam.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Allah Dapat Mati, Bagaimana Mungkin? Tuhan Tidak Bisa Mati!” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Kristen, Salah Paham Muslim

Reader Interactions

Comments

  1. staff mengatakan

    20 Agustus 2010 pada 12:36 am

    ~
    TOPIK URAIAN UNTUK COMMENT:

    Bagaimana Mungkin Allah Dapat Mati?

    Kami senang menerima comment yang langsung menyetujui dan/atau menantang intisari uraian di atas. Informasi yang memperkaya pengertian tentang topik di atas juga diterima dengan senang hati.

    Comment-comment lain yang tidak berhubungan langsung dengan topik di atas tidak bisa diterima. Di tempat ini kami ingin menjalankan satu diskusi mengenai topik di atas saja.

    Kami sangat menghargai sekali bila alamat email yang diberikan adalah benar dan masih aktif.

    Wassalam,
    Staff, Isa dan Islam
    ~

    Balas
  2. adhi mengatakan

    20 Agustus 2010 pada 6:45 am

    *
    Isa Al-Masih sudah disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit kembali, lalu naik ke Surga. Oleh sebab itulah Ia sudah menang atas maut dan dapat hidup kekal. Begitupun juga dengan orang – orang percaya kepada Dia. Mereka akan mendapatkan kehidupan yang kekal di surga, bukan di dunia, bersama – sama dengan Dia.

    (1) Bagaimana mungkin Tuhan dapat mati? Bagaimana dengan mahluk ciptaan-Nya? Siapa yang memberi rezeki, dan menciptakan yang baru?

    Sesudah mati dikatakan menang atas maut. Semua mahluk ciptaan Allah pasti mati. Yang kekal hanya Allah.

    (2) Bagaimana mungkin anda bisa sesat dan menyesatkan dengan mengatakan Tuhan mati?

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Agustus 2010 pada 8:03 am

      ~
      (1) Sdr. Adhi perlu tahu bahwa Isa Al-Masih tidak meraih hidup yang kekal karena mati. Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan tidak mempunyai permulaan. Ia, yang kekal adanya, menjelma menjadi manusia. Sesudah penyaliban-Nya Ia bangkit dari antara orang mati dan kembali ke sorga.

      (2) Lagi, kalau Saudara Adhi membaca uraian dengan teliti, Saudara akan melihat bahwa kami mengatakan dengan jelas bahwa Tuhan tidak mati. Kami mengatakan bahwa tubuh manusia yang dikenakan Kalimat Allah itulah yang mati, tetapi Kalimat Allah sendiri itu kekal dan tidak dapat mati. Kematian tubuh manusia yang dikenakan Kalimat Allah tidak memusnahkan Kalimat Allah.

      “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33)

      Injil, Sura Roma 6:9 “….bahwa Kristus (Isa Al-Masih), sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.”

      Jelas, melalui ayat diatas dapat diketahui bahwa Isa Al-Masih yang telah mati di kayu salib, telah bangkit juga pada hari ketiga, dan naik ke sorga.
      ~
      SD & JG

  3. HUMAN mengatakan

    20 Agustus 2010 pada 1:59 pm

    *
    Mana mungkin Allah bisa mati? Dapat ilmu dari mana anda? Jalan sesat jangan ditiru.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Agustus 2010 pada 8:25 pm

      ~
      Saudara “Human” perlu membaca kembali apa yang ditulis dalam uraian diatas:

      KALIMAT ALLAH TIDAK DAPAT DIMUSNAHKAN

      Kalimat Allah tidak dapat mati. Yang mati ialah tubuh Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Dengan kata lain tubuh Kalimat Allah mati, tetapi Kalimat Allah yang kekal jelas tidak dapat mati. Tubuh manusia-Nya dimusnahkan, mati, tetapi bukan Kalimat Allah.
      ~
      JG

  4. pallazo mengatakan

    20 Agustus 2010 pada 10:11 pm

    *
    Luar biasa. Saya menyukai penjelasan-penjelasan anda yang panjang dan lebar, serta menggunakan dalil-dalil yang sangat rumit. Berbuat makarlah kamu kepada Tuhan pemilik dunia ini. Sesunguhnya Dia Maha Kuasa atas dirimu!

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Februari 2011 pada 9:37 am

      ~
      Saudara, kami merasa artikel di atas tidaklah panjang, dan juga tidak memakai kalimat yang rumit.

      Jikalau di dalam setiap artikel yang kami uraikan, ada kalimat yang sukar dimengerti, sudi kiranya Saudara mengirim email kepada kami. Kami akan berupaya memakai kalimat yang lebih baik lagi agar Saudara bisa mengerti dengan jelas.

      Jikalau Saudara dengan sungguh-sungguh hendak mencari kebenaran, maka kami juga mempersilahkan agar Saudara dapat berdoa dahulu, untuk memohon Allah yang sejati menolong Saudara agar boleh memahami apa yang Saudara hendak baca.
      ~
      CA

  5. hayati mengatakan

    26 Desember 2010 pada 6:15 am

    *
    Tuhanmu turun ke bumi menjelma sebagai manusia. Ia kemudian ditolak oleh manusia, mati disalib, dan kemudian dibangkitkan. Kenapa ada Tuhan yang dibangkitkan? Harusnya membangkitkan diri. Tapi biarlah Ia kemudian kembali ke sorga dengan penyesalan yang sangat luar biasa.

    Pertanyaannya: Siapa yang menciptakan surga, neraka, langit, bumi dan segala isinya ?

    Menurut anda ini Trinitas (suatu kesatuan).

    Apakah sederajat pencipta dan yang diciptakan? Tidak patut disamakan.

    Analogi: Tuhan menciptakan matahari, namun matahari yang jadi sesembahan. Mengapa bukan Sang Pencipta yang kamu sembah?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Februari 2011 pada 2:23 pm

      ~
      Kami sangat setuju dengan Saudara. Jelas antara Sang Pencipta dan ciptaan tidak mungkin sederajat. Langit, bumi, beserta segala isinya diciptakan oleh Allah. Dan kami hanya menyembah Allah Sang Pencipta.

      Allah menciptakan seisi dunia ini melalui Kalimat Allah (Firman Allah).

      Zabur 33:6-7 “Oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan…”

      Injil, Sura Ibrani 11:3 “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Allah…”

      Injil, Sura 2 Petrus 3:5-6 “Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu…”

      Kitab Suci Saudara menuliskan dengan jelas bahwa Kalimat Allah telah menjelma menjadi manusia. Dan Dia adalah Isa Al-Masih.

      Qs 3:45 “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimat-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan.”

      Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”

      Perhatikanlah bahwa Kitab Suci menjelaskan bahwa Kalimat Allah itu adalah Allah itu sendiri.
      ~
      CA

  6. lucky mengatakan

    2 Agustus 2011 pada 4:59 am

    *
    Islam menolak dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat bertentangan dengan konsep monotheisme atau Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak mempercayai teori penyaliban Isa Al-Masih, dikarenakan dahulu adanya pertentangan dalam bangsa Romawi tentang sejarah hal itu.

    Hal yang melemahkan teori itu adalah perkataan para tentara Romawi yang mengatakan bahwa wajah orang Yahudi terlihat sama semua(seperti kita melihat orang negro, orang cina, atau orang bule terlihat sama semua) dan kejadian penangkapan adalah malam hari.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2011 pada 5:42 am

      ~
      Peristiwa kematian dan penyaliban Isa Al-Masih telah dicatat oleh para nabi dalam Kitab Taurat, kitab Nabi-nabi, Mazmur (Zabur) jauh hari sebelum Isa Al-Masih datang. Dan kisah ini diceritakan oleh para rasul-nya dalam Injil.

      Nubuatan tentang kematian dan penyaliban Isa Al-Masih telah ada 1000 tahun sebelum Isa ada. Hal ini ditulis oleh nabi Daud dalam Kitab Mzm 22:17-19 : ” …gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”. Hal ini terjadi saat Isa Almasih disalib. Paku-paku ditancapkan di tangan dan kakinya, mereka mengundi baju-Nya.

      Kitab Taurat telah mewahyukan tentang Isa, 740 tahun sebelum kedatangan-Nya,bahwa Isa Al-Masih harus mati demi dosa manusia tetapi kemudian Ia bangkit, mari lihat dalam Kitab Taurat, Nabi Besar Yesaya 53:4 “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” 53:8 “Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.” Yes 53:9 “Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.”

      Dalam Qs 19:33 ditulis : “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan , pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

      Penjelasan di atas menyatakan dengan jelas bahwa Isa Al-Masih benar-benar disalibkan dan mati. Kematian dan kebangkitan-Nya merupakan Jalan Keselamatan yang Allah berikan bagi manusia.
      ~
      NN

  7. s4leh mengatakan

    20 Februari 2012 pada 3:06 am

    *
    Isa Al-Masih adalah Allah yang dibungkus oleh daging.

    Yesus dan Bapa duduk bersamaan di surga, apakah mereka ini satu atau dua bentuk yang berbeda?.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2012 pada 4:25 am

      ~
      Saudara Saleh,

      Kemampuan nalar manusia tidak akan mungkin dapat menyelami kesatuan Allah dan Isa Al-Masih. Namun kita dapat tertolong dengan memahaminya dari perkataan Isa Al-Masih “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Jadi jelas bahwa Allah dan Isa Al-Masih adalah Tuhan yang Esa.

      Yang terutama yang harus saudara pahami ialah alasan mengapa Isa Al-Masih mau menjadi manusia. Dan alasan-Nya jelas, yaitu kasih.

      Karena manusia telah najis oleh aib dosanya maka Isa Al-Masih datang untuk membersihkan manusia dari hal itu, sehingga setiap orang yang menerima dan percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa di neraka melainkan beroleh hidup yang kekal.
      ~
      NN

  8. Eagle John mengatakan

    20 Februari 2012 pada 5:42 pm

    *
    [quote name=”s4leh”]*
    Isa Al-Masih adalah Allah yang dibungkus oleh daging.

    Yesus dan Bapa duduk bersamaan di surga, apakah mereka ini satu atau dua bentuk yang berbeda?[/quote]

    Apakah anda telah mengenal bentuk Tuhan? Jika anda bisa memberi tahu bentuk Tuhan, maka pasti bisa saya katakan ada berapa bentuk.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2012 pada 4:24 am

      ~
      Saudara Eagle,

      Allah itu Roh, sebagaimana Isa Al-Masih menjelaskan: “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24.

      Kemampuan nalar manusia tidak akan mungkin dapat menyelami kesatuan Allah dan Isa Al-Masih. Namun kita dapat tertolong dengan memahaminya dari perkataan Isa Al-Masih “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).

      Yang terutama yang harus saudara pahami ialah alasan mengapa Isa Al-Masih mau menjadi manusia. Alasan-Nya jelas, yaitu kasih.

      Karena manusia telah najis oleh aib dosanya maka Isa Al-Masih datang untuk membersihkan manusia dari hal itu, sehingga setiap orang yang menerima dan percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa di neraka melainkan beroleh hidup yang kekal.
      ~
      NN

  9. yanto mengatakan

    21 Februari 2012 pada 5:58 am

    *
    Bila Allah mati, siapa yang mengendalikan alam ini, bumi, langit dan semua mahluk?

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Februari 2012 pada 4:07 am

      ~
      Allah adalah Mahakuasa. Tidak ada manusia yang sanggup melihat Allah SWT karena Dia sangat tidak terbatas sedangkan manusia terbatas. Allah dapat menjadi apapun, termasuk menjadi manusia, tetapi manusia tidak dapat menjadi Allah. 

      Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia, Ia disalibkan, wafat, tetapi Dia bangkit kembali untuk membersihkan manusia dari dosa najisnya. Sekalipun Isa Al-Masih wafat, namun ingat Dia tetaplah Allah yang memiliki kuasa yang tak terbatas. Allah tetap menjadi penguasa semesta sekalipun Dia menjadi manusia karena pada hakekatnya Dia tetaplah Allah yang tidak mungkin terpisah dari semua ciptaan-Nya.

      Allah adalah Maha hadir. Allah dapat berada dimana-mana dalam waktu yang bersamaan. Karena Allah tidak terbatas oleh apapun juga.

      Isa Al-Masih bergelar “terkemuka di dunia dan akhirat”
       dan  Isa juga adalah “kalimat” Allah.

      Lihat penjelasan Isa Al-Masih tentang siapa diri-Nya , “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa” (Injil, Kitab Wahyu 1:8). Isa Al-Masih adalah yang awal dan akhir. Dia adalah Firman Allah yang ada dan yang akan datang.
      ~
      NN

  10. nimbrung mengatakan

    21 Februari 2012 pada 7:02 pm

    *
    Konsep Tuhan dalam Islam dan Kristen memang jauh berbeda.

    Konsep Tuhan dalam Kristen sulit dicerna oleh akal sehat karena itu merupaka dogma gereja yang harus diterima (1 + 1 + 1 harus samadengan 1).

    Tuhan dalam Islam adalah Dzat (bukan zat) yang Maha Agung yang tidak dapat disetarakan dengan apapun, karena semua yang ada di jagad raya ini adalah ciptaan-Nya.

    Jadi, bagaimana mungkin anda mengatakan kalau Allah inkarnasi pada diri Yesus hanya untuk menebus dosa manusia? Padahal Allah Maha Pengasih dan Pengampun.

    Dalam Islam, tidak pernah ada yang sanggup melihat wujud Allah, bahkan Nabi dan Rasul utusan-Nya pun tak pernah mampu untuk melihat/diperlihatkan akan kedahsyatan wujud Allah sebelum akhir zaman nanti.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Februari 2012 pada 9:37 am

       ~
      Manusia tidak akan pernah dapat memahami Allah dengan logika, sehingga Allah pun tidak dapat ditafsirkan dengan logika manusia yang terbatas. Allah itu Esa, tetapi keesaan Allah bukan ditafsirkan dengan bilangan, bahwa Esa=satu dan satu=Esa. Allah memiliki pribadi dalam satu kesatuan yaitu Allah, Firman-Nya (Isa Al-Masih) dan Roh-nya. Ketiganya adalah satu kesatuan yang utuh, tidak terpisah-pisah.
       
      Jika Saudara mengatakan bahwa bagaimana mungkin Allah yang Esa dapat melakukan hal itu, berarti saudara meragukan ke-Mahakuasaan Allah SWT. Allah dapat melakukan apapun sesuai kehendak-Nya.

      Tidak ada manusia yang sanggup untuk melihat Allah. Sedangkan dalam dunia ini ada banyak yang disebut tuhan dan allah. Jika Tuhan tidak memperkenalkan diri-Nya maka malanglah nasib manusia, karena manusia rentan salah. Maka tidak adil bila Allah menghukum manusia karena salah sembah. Tetapi Allah penguasa alam semesta adalah Esa dan sempurna maha bijak. Dia tahu manusia cendrung salah dan terbatas pada indra. Manusia pasti salah memilih allah jika  tidak Allah sendiri memperkenalkan diri-Nya. Itu sebabnya Allah datang ke dunia dalam rupa Isa Al-Masih supaya manusia mengenal Allah yang benar.
      ~
      NN

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 31 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • "Natal" Hari Lahir Isa Al-Masih: Nyanyian Baru Dari Allah
  • Kristen Memanggil Allah Sebagai Bapa. Bagaimana dengan…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami