Guru adalah profesi mulia dalam Islam. Beberapa guru agung pernah hadir dalam sejarah. Mereka mengajarkan banyak hal yang penting dan bermakna. Pernahkah Anda berpikir siapakah guru agung dalam Islam yang pernah ada dalam sejarah?
Kriteria Guru Agung
Sebelumnya, kita harus memahami bahwa tidak semua guru bisa menjadi guru agung. Hanya mereka yang mengajarkan hal penting dan bermakna. Yang ajarannya bertahan dari zaman ke zaman.
Pandangan Islam Mengenai Guru
Islam adalah agama yang menghargai guru. Hal ini karena pengajar agama seperti Ustad atau Kyai dianggap sebagai guru. Islam mengatakan bahwa Allah memberikan kedudukan yang istimewa kepada guru. Terutama kepada mereka yang mengajarkan tentang nilai-nilai Islam.
Bagaimana pandangan Nasrani mengenai guru?
Jangan Menjadi Guru!
Kitab Allah, Yakobus 3:1 menuliskan bahwa jangan banyak yang menjadi guru. Hal ini karena guru dihakimi lebih berat. Juga, guru harus berakhlak dan berkepribadian. Untuk itu, tidak sembarang orang bisa menjadi guru karena guru mempunyai peran yang penting.
Kitab Injil Besar juga menuliskan bagaimana Isa Al-Masih menegur orang Farisi (pengajar bangsa Yahudi). Hal ini karena mereka hanya mengajar tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan. Terlebih lagi, mereka tidak mengasihi dan hanya menyombongkan diri.
Mengapa Isa Al-Masih berani menegur orang Farisi? Karena Dia adalah guru sejati dan Dia telah melakukan apa yang Dia ajarkan.
Ajaran Guru Agung dalam Sejarah
Konfusius, Muhammad, Aritstotle, Buddha, Gandhi, dan Isa Al-Masih merupakan guru agung yang pernah ada dalam sejarah. Ada beberapa yang kemudian menjadi tokoh agama. Hal yang mereka ajarkan sangatlah membangun. Terutama ajaran mengenai kebaikan.
Umat Islam sangat menghargai Muhammad dan Isa Al-Masih. Nabi Islam mengajarkan disiplin sholat, membaca ayat-ayat Al-Quran dan hidayah yang diterimanya.
Ada juga beberapa pengajaran yang perlu kita cermati seperti Hadits mencelupkan lalat ke makanan dan minuman (HR Bukhari). Bagaimana menurut Anda? Silakan kirimkan email kepada staff kami.
Isa Al-Masih mengajarkan hal-hal yang begitu agung dengan penuh otoritas. Ia adalah Guru paling agung di dunia. Contoh ajaran Isa Al-Masih:
- Hukum Kasih. Mengasihi orang lain seperti diri sendiri (Injil, Rasul Besar Matius 22:39-40).
- Aturan Emas. Melakukan hal baik agar orang lain bersikap baik juga kepada kita (Injil, Rasul Besar Matius 7:12).
- Pemimpin yang melayani (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:1-17).
- Bersikap rendah hati (Injil, Rasul Besar Lukas 14:11).
Dari pemaparan diatas, menurut Anda, siapakah guru paling agung dalam Islam?
Ajaran Isa Membawa Hidup Kekal
Masih banyak pengajaran Isa Al-Masih yang tercatat dalam Kitab Injil. Ajaran-Nya juga memberikan pencerahan dalam setiap hati manusia. Ajaran-Nya adalah kebenaran karena Ia adalah kebenaran.
Semua yang Isa ajarkan juga telah Ia lakukan. Terutama ajaran-Nya mengenai kasih. Dia membuktikannya melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Isa Al-Masih telah menanggung semua dosa Anda. Agar kita semua memperoleh hidup kekal. Hal ini Ia lakukan karena Ia mengasihi Anda.
Maukah Anda menerima kasih-Nya? Silakan mengirimkan email kepada staff kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Anda mengenai kriteria guru agung?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai Isa Al-Masih sebagai guru yang paling agung?
- Apakah ajaran Isa Al-Masih berkesan bagi Anda? Bagian mana?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Mada mengatakan
~
Saya bantu jawab pertanyaan Solihin ke Submitter: “Mengapa Allah memberikan keleluasaan utk menikahi berapapun wanita yang dikehendakinya, padahal Al-Quran membatasi hanya empat?”
Jawab: Sifat dasar manusia terutama laki-laki dimana dikatakan oleh Allah SWT di dalam (QS-ALI IMRAN:14) bahwa wanita adalah sesuatu yang paling dicintai oleh kaum laki-laki. Dan Rasul memiliki keistimewaan dalam menikah lebih dari empat karena beliau adalah Nabi yang derajatnya di sisi Allah SWT lebih mulia, dan manusia biasa kenapa hanya 4? Karena Allah SWT tau batas kemampuan hambanya dalam berlaku adil terhadap empat istri saja sesuai dengan ayat (QS Al-Baqarah: 216) bahwa Allah SWT lebih tahu kebutuhan hambanya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mada,
Membaca tulisan saudara di atas, maka sangat jelas bahwa Allah SWT bersikap diskriminatif terhadap manusia dan umat Islam. Nabi Islam diberikan hak untuk melanggar perintah Allah SWT menikah dengan batasan empat istri. Sedangkan umat Islam diharuskan mengikuti perintah dan ketentuan tersebut.
Pertanyaannya, mengapa Allah SWT melakukan diskriminasi pada umat Islam? Mengapa nabi saudara memiliki pemikiran untuk menikahi wanita lebih dari empat? Bukankah itu pelanggaran terhadap Al-Quran?
~
Solihin
submitter mengatakan
~
Solihin,
Postingan saya di atas tidak seharusnya dihapus. Saya cuma membalas balik pernyataan user Hola @10 Mei 2019 pada 9:28 pm. Apa salah pada postingan di atas? Semoga anda berlaku adillah pada semua user!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Submitter,
Kami berlaku pada semua pengunjung situs ini. Setiap pengunjung situs yang tidak mengikuti ketentuan situs ini, maka kami terpaksa menghapus komentar yang telah dimasukkan. Kami pun pernah menghapus komentar saudara Hola karena tidak sesuai dengan topik artikel. Dengan demikian, kami berharap saudara dapat mengikuti ketentuan situs ini.
~
Solihin
Rama mengatakan
~
Park,
Akhirnya anda percaya juga dengan Al-Quran, walapun anda menyebutkan “wahyu dadakan” menandakan anda percaya bahwa Al-Quran itu wahyu dari Allah SWT dan Injil merupakan pemberitaan Nabi Isa alias seperti layaknya Hadis Nabi Muhammad SWA. Dan saya percaya bahwa Nabi Isa merupakan guru yang mulia di antara umat-umat maupun muridnya, dan saya percaya bila Nabi Isa merupakan nabi yang ilmu tentang akhiratnya lebih tinggi dari nabi lain, namun saya tidak percaya bila Nabi Isa adalah Tuhan. Karena jelas di Injil ada banyak ayat menyatakan bahwa Nabi Isa bukanlah Tuhan namun utusan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Rama,
Kami berharap saudara menjawab pertanyaan kami sebelumnya. Sebab pertanyaan yang diajukan sebelumnya adalah pertanyaan sederhan. Namun, mengapa saudara tidak menjawabnya? Kami ulang kembali pertanyaan sebelumnya.
“Lagi pula, jika alasan yang digunakan adalah perlindungan, maka anak yang di bawah umur aman dalam perlindungan orangtuanya. Dalam hal ini, Aisyah aman dalam perlindungan orangtuanya. Tetapi mengapa nabi saudara menikahi anak di bawah umur? Jelas, ini tidak sesuai dengan kaidah moral dan etika, bukan?”
~
Solihin
Hola Holo mengatakan
~
Submitter,
Bukankah saya sudah tuliskan bahwa para imam saja mempersilakan pedagang dagang di Bait Allah? Bukankah ini permufakatan dosa? Ini menunjukkan bahwa tidak ada gunanya teguran bagi para imam dan pedagang karena mereka berkompromi. Yesus tidak mau berkompromi. Yesus tidak mau menegur karena toh tidak ada gunanya. Makanya Yesus langsung beri tindakan nyata, tanpa basa-basi. Simpel. Bukankah setelah itu, Yesus juga menegur semuanya soal kesucian Rumah Allah? Btw, apakah anda berpoligami seperti Muhammad?
Mada,
Jadi, Muhammad dikasih istri lebih banyak karena nafsu Muhammad sangat besar sampai-sampai empat istri pun tidak cukup. Luar binasa. Itukah kelakuan orang yang disebut nabi terakhir?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hola,
Memberikan keistimewaan kepada nabi Islam untuk memiliki istri lebih dari empat menandakan bahwa Allah SWT bersikap diskriminasi. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat berpikir kritis pada nabi Islam.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Mada,
Memang QS 3:14 mengutamakan nafsu pria, wanita yang banyak, binatang, sawah, dll. Maka sesuai perkataan nabi islam bahwa wanita setara anjing dan keledai! (HR. Bukhari, 519). Selain itu menurut saudara, allah Quran membuat pria bernafsu sehingga pria berhak 4 wanita, dan tidak peduli perasaan wanita? Bahkan nabi islam diberi keistimewaan untuk menikah lebih dari 4 istri tanpa peduli perasaan wanita? Padahal nabi islam tidak berlaku adil terhadap para istrinya ketika Saudah menghibahkan gilirannya pada Aisyah karena takut dicerai (Sunan Abu Dawud, 2135). Juga diakui allah islam bahwa nabi islam tidak dapat berlaku adil (QS 4:129). Mengapa saudara tidak sesuai Quran dan nabi islam?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Teladan yang baik adalah teladan yang ditunjukkan Isa Al-Masih. Sebab Dia adalah Guru Agung yang selaras antara perkataan dan perbuatan. Karena itu, kita patut mensyukuri memiliki dan dirahmati Isa Al-Masih. Terima kasih.
~
Solihin
submitter mengatakan
~
Solihin: “3) Kami telah membaca 43:58; 2:171 & 25:44. Kami tidak menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut, kecuali ketidakmampuan saudara menjawab pertanyaan kami… Kami ulang kembali pertanyaannya. Mengapa Allah memberikan keleluasaan utk menikahi berapapun wanita yg dikehendakinya, padahal Al-Quran membatasi hanya 4?”
Res: Tidakkah jawapannya sudah diberi! Sila lihat kembali poin no.2 masing-masing pada postingan “1/5/19, 6:18 pm” dan “5/5/19, 9:59 pm”. Masih tidak mengerti dengan jawapannya! Jika begitu terimalah hakikat bahwa kamu memang kaum yang suka bertengkar (43:58). Atau lebih teruk kamu seumpama binatang ternak yang tuli, bisu dan buta, tidak mengerti apa-apa (2:171). Nilailah dirimu sendiri!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Submitter,
Kami mengerti dan memaklumi bahwa saudara merasa kecewa dan tidak nyaman karena kami terpaksa menghapus komentar-komentar saudara. Sebab saudara memasukkan komentar lebih dari satu kolom. Tentu hal itu tidak sesuai dengan ketentuan situs ini. Kami tidak marah sekalipun saudara menyatakan bahwa kami bodoh. Silakan saja! Bila kami bodoh, maka kami tahu saudara adalah cerdas.
Berkenaan dengan pertanyaan kami. Memang saudara telah menjawab pertanyaan kami. Bukankah kami telah menanggapi hal itu bahwa Allah SWT menjadi tidak konsisten? Itu sebabnya, kami menyatakan bahwa pertanyaan kami tidak terjawab oleh saudara. Mengapa Allah SWT memberikan keleluasaan untuk menikahi berapapun wanita yang dikehendakinya, padahal Al-Quran membatasi hanya empat saja? Mengapa Allah SWT tidak konsisten? Mohon pencerahan. Namun, saudara menghilangkan pertanyaan selanjutnya yang memiliki hubungan dengan tanggapan saudara sebelumnya. Silakan saudara menjawabnya karena saudara adalah orang pintar.
Oh ya, kami akan selalu menghapus komentar saudara bila saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Berharap saudara tidak marah dan kecewa. Mohon pengertian saudara sebab kita berdiskusi di forum ini. Lagi pula, kami yakin saudara dapat menjawab pertanyaan sederhana dari kami.
~
Solihin
Hola Holo mengatakan
~
Misal, Yesus dan Muhammad saling berhadapan dalam ajang pemilihan pemimpin. Masyarakat yang cerdas pasti akan menimbang bibit, bebet, & bobot serta rekam jejak, apakah kedua calon pernah punya kasus atau tersandung masalah hukum, ataukah punya reputasi baik, teladan yg baik dan memiliki kemampuan memimpin?
Al-Quran & Alkitab sepakat bahwa Yesus/Isa Al-Masih suci, tidak punya rekam jejak buruk, dan dikenal baik di masyarakat. Al-Quran menyatakan bahwa Muhammad pernah berperang, membunuh orang, berpoligami, dsb. Alkitab tidak kenal Muhammad. Mana yang layak dipilih? Jangan sampai salah pilih. Pilihan anda menentukan nasib anda selamanya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hola,
Memang membandingkan Isa Al-Masih dengan nabi Islam seperti membandingkan langit dan bumi. Namun, perbandingan diperlukan mengingat Isa Al-Masih dan nabi Islam adalah pemimpin di masing-masing umat. Isa Al-Masih adalah Guru Agung. Sedangkan nabi Islam adalah teladan bagi umat Islam. Terima kasih.
~
Solihin
Hola Holo mengatakan
~
Submitter,
Akhirnya kelihatan diri anda yang sebenarnya. Sudah keluar itu “binatang”. Pakai ayat Al-Quran lagi. Luar biasa. Anda pakai ayat kitab anda sebagai umpatan dan merasa bahwa itu sah dan jelas bahwa perkataan anda itu bukanlah perkataan orang yang berpemahaman matang. Apa anda ini masih bocah? Anda sungguh Muslim yang buruk. Buruk sekali. Anda bikin malu agama anda sendiri.
Apakah memang seperti itu ketika Muslim (semoga tidak semua Muslim) ketika terpojok, tidak bisa memberikan jawaban, berkilah akhirnya kata-kata kasar yang keluar? Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Kelakuan junjungan anda, begitulah juga anda. Guru kencing berlari, murid kencing terbang.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hola,
Sangat disayangkan bahwa seorang Quranist memiliki sikap demikian. Tentu seorang Quranist seharusnya menampilkan kejujuran dan obyektivitas dalam penilaian. Hal ini yang belum ditemukan. Kami berharap saudara Submitter mampu menjawab pertanyaan yang diajukan di situs ini.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Rama,
Tentu saja percaya Quran wahyu 3 tunggal versi islam, yaitu nabi islam, jibril dan allah islam. Dan ada sisipan wahyu syaitan juga yang diterima nabi islam (maaf ini jujur). Tetapi bukan Tuhan esa di Alkitab. Nah, kami minta jawaban saudara bukan mengalihkan topik. Apakah saudara ingin kami percaya bahwa nabi islam guru paling agung?
Submitter,
Ada 2 pilihan jika saudara mau berpikir, (1) tetap menerima nabi islam dengan kenikmatan duniawi yaitu berzina, istri banyak, dll (ajaran Quran). Atau (2) Kecewa dengan nabi islam dan mencari guru agung yang jauh lebih baik dari nabi islam. Jika tetap percaya nabi islam terbaik, maka saudara harus menjelaskan apa kebaikannya? Bagaimana?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Membandingkan Isa Al-Masih dan nabi Islam secara seimbang akan menolong saudara-saudara di forum ini menemukan kebenaran sesungguhnya. Kami berharap artikel di atas memberikan pencerahan.
~
Solihin
Hanief mengatakan
Lalu, mengapa Allah SWT memberikan keleluasaan untuk menikahi berapapun wanita yang dikehendakinya, padahal Al-Quran membatasi hanya empat saja? Mengapa Allah SWT tidak konsisten? Mohon pencerahan.
Yang lebih tidak konsisten adalah haramnya babi di Alkitab ditentang oleh ayat lainnya. Dan sebenarnya Alkitab banyak bertentangan didalamnya saling bertolak belakang contoh seperti haramnya menyembah patung dan berhala yang menyerupai apapun di bumi tidak lain seperti Yesus (menyerupai manusia) yang kalian sembah. Islam menghormati para nabi tapi tidak menyembahnya. Mengambil pelajaran para nabi untuk mencapai kehidupan yang baik dan tidak menyembahnya. Letakkan pada tempatnya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Sdr. Hanief,
Mengapa saudara tidak menjawab pertanyaan kami, dan mengalihkan kepada topik yang lain? mengapa Allah SWT memberikan keleluasaan untuk menikahi berapapun wanita yang dikehendakinya, padahal Al-Quran membatasi hanya empat saja? Mengapa Allah SWT tidak konsisten? Mohon pencerahan.
~
Juni