• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Idul Adha > Rahasia Berkah Idul Adha

Rahasia Berkah Idul Adha

20 Oktober 2010 oleh Web Administrator 84 Komentar

Korban IbrahimMengenai peringatan hari raya Idul Adha, Al-Quran mencatat sebuah ayat yang menarik tentang pengurbanan Nabi Ibrahim AS.  Ia mengurbankan seekor domba jantan sebagai pengganti anak lelaki yang disayanginya. “Kami tebusi anaknya itu sembelihan yang besar (seekor kambing / domba).” (QS 37:107). Apakah rahasia berkah Idul Adha?

Al-Quran Menggambarkan Sembelihan Dengan “Adzim” (Besar)

“Adzim” (Besar) adalah nama yang digunakan bagi Allah. Tapi ayat diatas juga menggunakan nama tersebut bagi korban sembelihan yang nilainya lebih kecil dibandingkan anak Ibrahim. Apa maksud Al-Quran dengan ayat tersebut?

“Sembelihan besar” ini adalah sebuah simbol yang melambangkan keagungan. “Sembelihan besar” menjadi alat penebusan Allah bagi anak lelaki Ibrahim.  Inilah merupakan kemurahan hati Allah. Kematian domba jantan itu telah menebus manusia dan memberikan hidup kepadanya.

Allah yang Menebus dan Menyediakan

Karena Allah yang menebus anak lelaki Ibrahim melalui sembelihan. Sembelihan yang Allah sediakan ialah sebuah domba jantan yang benar-benar murni dan tanpa cacat sedikitpun.

Al-Quran tidak bicara mengenai tempat penyembelihan tersebut.  Namun Kitab Taurat, Kejadian 22:3 menulis: Allah memerintahkan Ibrahim untuk pergi ke Gunung Moria. Ratusan tahun kemudian, Raja Sulaiman membangun Bait Allah di atas gunung yang sama.

Apa Tujuan Berkurban Pada Idul Adha?

Beberapa orang berpendapat tujuan berkurban supaya orang miskin dapat mengambil manfaat dengan makan dagingnya. Pendapat itu tidak salah.  Tetapi benarkah tujuan Allah atas kurban semata-mata hanya itu? Atau adakah rahasia berkah Idul Adha tidak diketahui para mukmin?

Tidak ada perintah dalam Al-Quran untuk berkurban saat Idul Adha. Satu-satunya alasan adalah meneladani ketaatan Nabi Ibrahim saat berkurban (QS 37:100-113). Dan saat itu dia tidak berada diantara orang-orang miskin.

Karena dia takut kepada Allah dan menyadari dosa-dosanya, maka dia memerlukan tebusan dari Allah. Al-Quran mencatat “Dan yang amat kuinginkan (Nabi Ibrahim) akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” (QS 26:82). Maka seharusnya tujuan seseorang berkurban adalah karena percaya kepada Allah, pada apa yang telah dilakukan-Nya serta memohon pengampunan dan penebusan-Nya.

Kurban Seperti Apakah Yang Layak Menggantikan Kita Dihadapan Allah?

Sapi Kurban“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu.  . . . ” (QS 22:37)

Kurban yang layak menggantikan kita dihadapan Allah haruslah lebih tinggi dari seekor hewan. Karena Allah hanya menerima ketaqwaan yang hanya dimiliki oleh manusia, maka kurban yang dapat diterima Allah hanyalah kurban seorang manusia.

Ciri-ciri “Kurban Besar”

Jelas, harus manusia suci, tanpa dosa, dan dikirim Allah. Beberapa orang berpendapat bahwa semua nabi tidak berdosa. Benarkah demikian?  Al-Quran mencatat: Adam dan Hawa berdosa (QS 7:23 ); Nuh berdosa (QS 11:47 ); Ibrahim berdosa (QS 26:82; 14:41 ); Musa berdosa (QS 28:15-16); Harun berdosa (QS 20:93); Daud berdosa (QS 38:24 ); Sulaiman berdosa (QS 38:32,35 ); Yunus berdosa (QS 21:87 ); Muhammad berdosa (QS 48:2; 47:19).

Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Tidak ada ayat dalam Al-Quran yang mengatakan Isa Al-Masih berdosa. Sebaliknya Al-Quran mencatat: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”  Kata “suci” hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Kedatangan-Nya disebut ajaib karena Dia satu-satunya yang dilahirkan oleh seorang perawan (QS 21:91; 66:12), juga memiliki Kebesaran  (QS 3:45; 4:171) dan disebut “Kalimat-Nya dan roh dari pada-Nya”.

Isa Al-Masih “Kurban” yang Besar

Dengan demikian Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang dapat menjadi kurban yang sebenarnya. Mengapa? Karena Dia suci, datang ke dunia dengan cara ajaib, dan dikirim Allah.

Seperti halnya kurban yang harus terlebih dahulu hidup lama sebelum siap dikurbankan, demikian juga Isa Al-Masih. Ia hidup cukup lama sebelum mengurbankan diri-Nya sebagai tebusan. Kematian-Nya di kayu salib telah membuat darah-Nya tertumpah. Dia adalah lambang tebusan Allah seperti yang dikatakan oleh Nabi Yahya, anak Zakaria: “Ini adalah Anak Domba Allah, yang akan dikurbankan untuk menebus dosa-dosa dunia.”

Kematian-Nya telah memberikan hidup kepada manusia.  Ia membangkitkan orang dari kematian sebelum Dia sendiri mati. Dia, yang tidak berdosa telah menyerahkan diri-Nya bagi orang berdosa. Dan menjadi tebusan serta memberi hidup bagi orang berdosa.

Rahasia Berkah Idul Adha!!

Isa Al-Masih bukan hanya satu-satunya yang dapat menjadi kurban, tetapi Dia adalah “kurban besar” itu karena menggambarkan semua sifat kurban itu.

Dengan demikian kita dapat mengerti dalam pengertian yang lebih luas arti rahasia dari ayat “Kami tebusi anaknya itu dengan sembelihan yang besar (seekor domba)” (QS 37:107). Mengapa dia “besar?” Karena pengurbanan besarnya mencakup seluruh umat manusia.

Kesimpulan

  • Kematian domba jantan itu telah menebus dan memberikan hidup bagi anak lelaki Nabi Ibrahim
    Tujuan berkurban karena percaya kepada Allah, pada apa yang telah dilakukan-Nya, memohon pengampunan dan penebusan-Nya. Kurban yang dapat diterima Allah adalah kurban seorang manusia yang suci dan tanpa dosa. Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menjadi ‘kurban besar’. Karena Dia suci, datang ke dunia dengan cara ajaib, dikirim Allah dan kematian-Nya memberikan hidup kepada manusia sebagai tebusannya. Jelas, Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya bagi seluruh manusia termasuk Saudara.  Hari ini, dengan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Saudara dapat menikmati hidup yang kekal. Kiranya Saudara mendoakan doa keselamatan dalam “Tindakan Ke-Enam” pada seksi tentang Jalan Keselamatan di situs ini.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Rahasia Berkah Idul Adha”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Idul Adha, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. usop mengatakan

    29 Maret 2014 pada 10:11 pm

    ~
    Yang terhormat saudari admin Noni dan Saodah,

    Bagaimana dengan Injil, Rasul Markus 12:29 “Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”. Injil, Surat Kisah para Rasul 2:36 “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus”.

    Dan Injil, Surat Filipi 2:11 “Dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Jadi siapa yang mengatakan Yesus adalah Tuhan?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 September 2014 pada 4:56 am

      ~
      Salam Sdr. Usop,

      Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.

      Kami meminta maaf jika tidak menanggapi komentar saudara. Kami hanya akan menanggapi komentar yang sesuai dengan topik pada artikel di atas. Jika saudara hendak mendiskusikan soal komentar saudara, silakan menemail kami di [email protected]

      Bagaimana menurut saudara, mengapa sampai saat ini umat Muslim melakukan kurban? Apa tujuannya dan dari manakah umat Muslim mengetahui korban tersebut?
      ~
      Salma

  2. yoyo mengatakan

    12 September 2014 pada 12:27 am

    ~
    Ijin shere ya?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 September 2014 pada 4:59 am

      ~
      Salam Sdr. Yoyo,

      Kami menyampaikan terimakasih untuk kunjungan saudara pada situs kami.

      Kami mempersilakan saudara untuk membagikan artikel di atas jika itu memberkati saudara. Dan lagi kami mengundang saudara untuk memberikan komentar dalam setiap artikel kami. Kunjungilah link kami di http://preview.tinyurl.com/bmvu42b. Terimakasih.
      ~
      Salma

  3. ryan mengatakan

    24 September 2014 pada 11:26 am

    ~
    Salam hormat buat admin,

    Saya cuman penyimak dan menarik sekali. Menurut uraian yang sudah dipaparkan, Yesus menebus dosa seluruh manusia. Yang jadi pertanyaan saya, untuk apa dan kenapa manusia dihidupkan. Toh sudah ditebus juga.
    Trimakasih

    Balas
    • staff mengatakan

      30 September 2014 pada 4:27 am

      ~
      Salam Sdr. Ryan,

      Saudara seperti kata Nabi Besar Yesaya “Ini adalah Anak Domba Allah, yang akan dikurbankan untuk menebus dosa-dosa dunia.”

      Hanya Allah yang dapat memberikan penebusan kepada manusia berdosa. Dia adalah Allah yang merelakan diri mengambil rupa dalam bentuk tubuh manusia, Dia adalah Pribadi Isa Al-Masih. Dia suci dan tidak pernah berbuat dosa. Jika saudara hendak dibebaskan dari belenggu dosa, saudara memerlukan Isa Al-Masih.
      ~
      Salma

  4. Fransiscus Hardi mengatakan

    26 September 2014 pada 7:49 am

    ~
    Kesimpulan anda mengatakan kurban yang dapat diterima adalah kurban seorang manusia suci, yang dimaksud adalah Isa AS/Yesus? Yesus berontak, tidak sudi jadi korban dengan cara yang sangat mulia, yaitu Beliau berdoa pada Allah, Oh my father, let this cup pass from me but not as I will, as you will.

    Sambil berkeringat di ghestemane dengan posisi sujud (sholat). Anda tahu kisah ini dari bible-the new testament terjemahan bahasa Inggris atau Belanda atau lainnya ke bahasa Indonesia. Bukan dari bahasa Yunani (bahasa pertama nuevo testamento). Coba baca ulang di Injil Matius, Markus, Yohannes atau Lukas, di situ ada. Roma 13 mengatakan ‘it is expedient for a man to die once”. Roma 13 tidak mengatakan kecuali Yesus. ‘To die once” = ketika bangkit, hanya roh kita yang bangkit setelah mati.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 September 2014 pada 4:36 am

      ~
      Salam Sdr. Fransisus,

      Terimakasih untuk penjelasan saudara. Barangkali saudara tidaklah salah memikirkan bahwa Pribadi Allah sepertinya hina sekali harus dijadikan korban penebusan atas dosa manusia, bukan begitu?

      Saudara, ketika kita sebagai umat menentang kuasa Allah, bukankah itu membuat hati Allah sedih. Sudah sangat jelas bahwa Dia meramalkan melalui nabi-Nya bahwa Dia akan datang ke dunia menjadi tebusan bagi banyak orang. Agar manusia terbebaskan dari belenggu dosa. Tetapi sangat disayangkan, banyak umat-Nya tidak mengakui hal tersebut.
      ~
      Salma

  5. nidzr mengatakan

    3 Oktober 2014 pada 8:07 pm

    ~
    Nabi Ibrahim tidak diperintahkan untuk berkurban. Beliau hanya diperintahkan untuk menunaikan nazarnya sebagaimana beliau bernazar ketika lama tidak diberikan keturunan, mengucapkan nazar adalah sunah dan menunaikannya adalah wajib.

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Oktober 2014 pada 11:28 pm

      ~
      Saudara Nidzr,

      Peristiwa kurban yang dilakukan Ibrahim adalah gambaran tentang peristiwa kurban agung yang dilakukan Isa Al-Masih. Jelas, Ibrahim mendapat perintah dari Allah. “Firman-Nya: ‘Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu'” (Taurat, Kejadian 22:2).

      Pertanyaannya adalah apa dasar saudara menyatakan bahwa Ibrahim tidak diperintahkan untuk berkurban? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  6. Fai mengatakan

    14 Oktober 2014 pada 3:55 am

    ~
    Mengapa semua nabi/rasul/utusan beragama Islam (kata orang Islam)?

    Jawaban mudah. Semua nabi menuhankan Allah bukan menuhankan Isa Al-Masih/Jesus Christ yang menurut orang Islam dia utusan-Nya. Buat kurban sendiri, ambillah keterangan dari hadits dan para ulama juga, tidak hanya Al-Quran saja, wahai pemilik web ini. Nabi/rasul/utusan-Nya adalah manusia terpilih Tuhan Allah, sudah pasti manusia ini dikasihi-Nya dan dijauhkan dari dosa.

    Karena mereka (nabi) dikasihi Allah, tak ada yang meninggalkan dunia ini secara tragis seperti 12 rasul umat Kristiani yang berdosa sebagai balasan tak membelanya mereka kepada Isa Al-Masih saat ditangkap dan disalib. Kurban dasarnya untuk penebusan dosa dengan mengalirkan darah hewan, bukan darah manusia apalagi darah utusannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 7:47 am

      ~
      Saudara Fai,

      Kurban yang dikehendaki Allah adalah suci dan tak bercacat cela. Dan hewan bukan kurban yang dikehendaki Allah. Kurban hewan adalah gambaran dari kurban yang sesungguhnya yakni Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah suci. Sehingga saat melihat Isa Al-Masih, nabi Yahya berkata, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).

      Karena itu, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan cara “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima karunia keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih kepada semua bangsa, termasuk kepada saudara? Bagaimana?
      ~
      Solihin

  7. nobma mengatakan

    18 Mei 2015 pada 2:38 am

    ~
    Kenapa anda sekalian selalu membawa-bawa Islam dan Muhammad?

    Coba forum ini sekali-kali membahas tentang ajaran Yahudi dan bagaimana implementasi ajaran Yahudi dalam ajaran kalian?

    Soalnya agama yang diturunkan di jazirah Arab bukan hanya Kristen dan Islam.

    Tolong kepada staff IDI yang pengetahuan agama dan keimanannya sangat-sangat hebat. Terima kasih

    Balas
    • staff mengatakan

      26 Mei 2015 pada 3:26 pm

      ~
      Saudara Nobma,

      Pertama-tama karena agama Yahudi bukan agama yang mengakar di Indonesia seperti Islam dan Kristen. Kemudian karena sejarah mencatat bahwa kedua agama ini sudah lama berjalan beriringan di bumi Indonesia.

      Kamipun ingin mengetahui tanggapan saudara atas artikel kami. Mohon berikan tanggapan atau masukan saudara.
      ~
      Noni

  8. iin nur indah sari mengatakan

    18 Mei 2015 pada 2:00 pm

    ~
    Assalamualaikum wr wb,

    Maaf sebelumnya. Ini dari niat hati ikhlas saya. Mau mengorbankan hewan saat hari raya Idul Adha digantikan atas nama almarhum ibu saya apakah boleh? Beliau sudah meninggal 2012 lalu?

    Balas
    • staff mengatakan

      16 Juni 2015 pada 6:28 am

      ~
      Saudara Iin Nur Indah,

      Karena pertanyaan saudara lebih kepada pribadi. Jadi saran kami silakan mengirimkan pertanyaan tersebut lewat email ke staf kami di: [email protected]

      Dengan demikian, mereka dapat secara detail memberikan penjelasan langsung kepada saudara. Terimakasih!
      ~
      Saodah

  9. adi mengatakan

    30 Juni 2015 pada 1:15 pm

    ~
    Perintah kurban dalam Al-Quran maupun sabda Rasulullah SAW bisa dibaca dalam ayat berikut:

    “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah qurban” (Qs Al-Kautsar 2).

    Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mempunyai kelapangan dan kemampuan berqurban tapi tidak mau melakukan, janganlah sekali-kali ia mendekat ke masjid kami” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

    Baca Al-Quran dan al hadist dulu, jangan sembarangan.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2015 pada 10:36 am

      ~
      Saudara Adi,

      Kurban yang dilakuakn umat Muslim merupakan ajaran dari Muhamamd. Memberikan kurban merupakan perbuatan yang sangat baik. Tetapi apakah dengan berkurban hewan ini dapat menghapuskan dosa kita?

      Ada kurban yang agung dan mulia yaitu kurban Isa Al-Masih. Melalui darah-Nya, Isa telah berkurban dan memberikan pengampunan dosa

      “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).

      Karena darah hewan derajatnya lebih rendah dari manusia sehingga tidak dapat membersihkan dosa manusia. Hanya kurban Isa yang dapat membersihkan dosa dan menyelamatkan manusia
      ~
      Noni

  10. banteng mengatakan

    24 September 2015 pada 7:10 am

    ~
    Begitukah anda merendahkan Isa Al-Masih putera Maryam? Tidakkah anda berpikir? Siapa yang memuliakan dan siapa yang merendahkan? Putera Ibrahim ditebus sembelihan besar. Muslim memuliakan dengan menebus tiap kelahiran anaknya dengan sembelihan domba (aqiqah), dan tiap tahun di Idul Adha mereka memuliakan Ibrahim dengan sembelihan.

    Sedang kalian menghina Isa dengan nyata. Isa adalah domba? Manusia adala hewan. Dibunuh atau dikorban? Sembelih atau disalib? Begitu menghina anda pada Isa. Bagaimana anda berpikir?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 September 2015 pada 11:45 pm

      ~
      Saudara Banteng,

      Kami tidak merendahkan Isa Al-Masih. Justru Isa Al-Masih menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menajdi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Justru sesungguhnya kurban yang dilakukan Ibrahim adalah gambaran tentang kurban sesungguhnya, yaitu sembelihan besar. Isa Al-Masih adalah kurban sesungguhnya tersebut. Pertanyaannya, apakah saudara mau menerima Isa Al-Masih yang telah mengurbankan dirinya untuk menyelamatkan saudara dari dosa? Bagaimana?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 5 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Punya Hutang Puasa Ramadhan? Ini Cara Lunasinya!
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Injil: Isa Al-Masih Anak Manusia, Isa Al-Masih Bukan Tuhan?
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal

Artikel Yang Terhubung

  • Rahasia Ilahi Qurban Idul Adha
  • Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus Dan Keselamatan
  • Mendalami Makna Tersirat dalam Kurban Idul Adha
  • Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
  • Mengapa Harus Ada Qurban pada Idul Adha?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami