Saya mulai beragama saat berusia 18 tahun. Sekarang berusia 76 tahun. Dulu saya sering merasa bersalah jika ragu dengan agama yang saya yakini. Sekarang, saya yakin orang beragama perlu menjadi skeptis, yaitu berani mempelajari dan bertanya kebenaran ajaran agama. Ini menolong menguatkan iman.
Skeptis: Ragu dengan Agama (Khususnya Ajarannya)
Sering pemimpin agama membungkam jemaatnya yang mencurigai sesuatu ajaran, dengan nasihat, “Percayalah saja, jangan ragu dengan agama, jangan bertanya dan ikuti saja!”
Ini menyedihkan. Seharusnya orang beragama perlu mempertanyakan agama, sebab Allah memberi kita kemampuan berpikir dan menyelidiki. Sikap skeptis melindungi kita dari mempercayai ajaran palsu. Kita tidak mau mengikuti ajaran agama yang pada akhirnya menyesatkan, bukan?
Dunia Datar, Bukan Bundar!
Lactantius (250-325 M), Kristen penasihat Kaisar Konstantinus (272-337 M), percaya bumi datar, bukan bulat.
Apakah ia menguji idenya secara ilmiah? Mengapa ia menolak pandangan tokoh Kristen lain yang yakin bumi bulat? Sayang orang ini tidak skeptis/mencurigai pandangannya sendiri.
Bukankah penting mencurigai ajaran ahli agama, seperti misalnya Lactantius?
Wanita Menentukan Kelamin Anak
Berabad-abad orang beragama menyalahkan isteri jika tidak melahirkan anak laki-laki. Banyak suami menceraikan atau menambah isteri, jika isteri pertama tidak memberi anak laki-laki.
Tetapi sains membuktikan bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma pria, bukan kromosom wanita!
Berabad-abad umat beragama menerima konsep salah. Sayang mereka tidak skeptis akan kepercayaan bahwa wanita menentukan kelamin bayi.
Hadits Lalat dan Pemusnahan Bakteria
Nabi Islam berkata, “Kalau lalat jatuh ke dalam minuman, mencelupkannya lagi dalam minuman, karena walau salah satu sayapnya mempunyai penyakit (bakteri), sayap lain berkhasiat meniadakan penyakit (bakteri)” (Sahih Al-Bukhari, 4-54 # 537).
Karena sains modern, kita pasti skeptis mengenai ajaran hadits ini. Bila lalat sudah menyentuh minuman, kita tahu, lebih baik jangan diminum!
Masih ada orang yang membenarkan ajaran pencelupan lalat di minuman akan meniadakan bakteri. Sayang! Para ilmuwan membuktikan bahwa ada enam juta bakteri pada kaki-kaki seekor lalat.
Percayakah pencelupan lalat dalam minuman akan memusnahkan enam juta bakteri itu? Dalam hal ini sikap skeptis pasti menolong kita menghindari penyakit.
Rasul Besar Tomas Mencurigai Kebangkitan Isa Al-Masih
Para Rasul, kecuali Tomas, bertemu Isa sesaat setelah kebangkitan-Nya. Rasul Tomas mencurigai kebangkitan-Nya, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku de dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:24-29).
Kemudian Isa, Kalimatullah datang dan meminta Tomas mencucukkan jarinya ke dalam luka-luka-Nya. Hasilnya, Rasul Tomas pun percaya.
Meskipun Rasul Tomas skeptis, mencurigai kebangkitan-Nya, Isa tidak menghardiknya. Sebaliknya, Isa menolong Tomas menjadi yakin akan kebangkitan-Nya.
Tidak salah sikap skeptis, ragu dengan agama dalam arti harus mempelajari ajarannya dan bertanya! Pemimpin yang baik tidak akan menolak Anda. Seperti Isa Al-Masih, Ia akan menolong Anda mencari kebenaran!
Bagaimana menjadi seorang skeptis? Staff IDI dapat menolong Anda, silakan hubungi mereka.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Pernahkah saudara punya pengalaman, seseorang menegur saudara karena ragu dengan agama dan ajarannya?
- Apakah saudara menjauhkan diri dari minuman yang sudah dikotori oleh bakteri lalat? Apakah saudara percaya pada Hadits di atas atau sains modern? Mengapa?
- Menurut saudara, apakah orang beragama perlu skeptis? Apakah saudara punya contoh orang skeptis selain yang dijelaskan pada artikel di atas? Jelaskanlah.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ragu dengan Agama, Apakah itu Dosa?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pelajari Al-Quran Dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
- Haruskah Muslim Percaya Alkitab Kristen?
- Apa Yang Perlu Dipercaya Melebihi Al-Quran
- Muslim Ragu Ke Surga, Isa Menjamin Keselamatan
- Empat Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Alfian mengatakan
~
Sudah mulai main sains-sains. Menarik sekali. Bagaimana dengan perintah minum racun tidak bahaya? Adakah buktinya?
staff mengatakan
~
Saudara Alfian,
Meminum racun bukan sebuah acara demo, melainkan itu terjadi karena ada niat jahat dari orang-orang yang membenci pengikut Isa Al-Masih. Hal ini berbeda konteks dengan lalat yang dianggap dapat menyembuhkan penyakit. Padahal lalat mengandung enam juta bakteri.
Pertanyaan yang perlu dipikirkan dan dijawab adalah mengapa lalat dapat menyembuhkan penyakit bila dalam diri lalat mengandung enam juta bakteri? Bagaimana saudara menjelaskan secara ilmiah bagian ini?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Ilusi,
Anda minta bukti akan ayat Markus 16:17-18. Saya sudah bilang bahwa ayat tersebut sudah terbukti dari dulu sampai sekarang. Para misionaris pergi ke pedalaman dan mereka diracun dan disantet, tetapi tetap hidup, bahkan banyak para kepala suku atau dukun-dukunnya yang bertobat. Kalau mau bukti anda datang ke pedalaman. Saya sudah terangkan bahwa pengikut Kristus bukan seperti orang Banten yang sengaja memperlihatkan ilmu-ilmu supranatural ke khalayak umum untuk membanggakan diri dan kepentingan diri.
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Ada perbedaan signifikan antara Injil, Rasul Markus 16:17-18 dengan bunyi hadits tentang lalat. Injil, Rasul Markus 16:17-18 berbicara tentang kuasa yang diberikan Allah kepada pengikut Isa Al-Masih ketika ada niat jahat dari orang yang membenci pengikut Isa Al-Masih, sehingga ini tidak dapat diuji melalui laboratorium. Sedangkan lalat yang mengandung bakteri dapat diuji melalui laboratorium. Dengan demikian, ada perbedaan cara berpikir dan pendekatan.
~
Solihin
@Jhon Lukas mengatakan
~
Ilusi,
Apakah ini disebut ayat sejati dari Al-Quran? Jelas ini hanya lelucon, bual seorang pendusta. Muhammad hidup di masa Injil, maka ajaran Muhammad adalah :
1. Muhammad ajaran zinah, Injil istri 11.
2. Berpuasa 30 hari terang, merevisi Injil 40 hari terang dan gelap
3. Masih mencari Allah, sejenis jin atau setan.
4. Isi Al-Quran mengkopi dan memutarbalikkan fakta seperti tulisannya yang penuh dengan tafsir
5. Al-Quran karangan manusia, jin dari gua Hira.
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Mencermati kehidupan dan ajaran nabi Islam seyogianya mendorong umat Islam berani berpikir kritis dan skeptis terhadap nabi Islam bila umat Islam mencari kebenaran. Tentu kehidupan dan ajaran nabi Islam tidak akan bertentangan bila nabi Islam benar-benar utusan Allah. Bila umat Islam berani berpikir kritis, maka kebenaran sedang dibukakan dan diungkapkan. Terimakasih saudara Jhon untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
islam dan keganjilan mengatakan
*****
1. Saya ditegur pendeta karena mempertanyakan apa yang bisa menjadikan Yesus jadi Tuhan. Lalu sang pendeta itu memberikan saya beberapa ayat contoh Yohanes 13:13.
2. Orang bodoh lahir tiap detiknya dan mengajarkan untuk hidup sehat dengan meminum minuman yang sudah tercelup lalat
3. Harus kita punya akal pikiran semakin ke depan manusia semakin cerdas dan menolak ajaran yang di luar nalar.
staff mengatakan
~
Saudara Islam,
Berpikir secara logis diperlukan untuk memahami kebenaran. Namun, umat beragama cenderung mengabaikan aspek logika sehingga menerima begitu saja setiap ajaran yang bertentangan dengan logika. Lalat tidak memberikan faedah bagi manusia karena mengandung enam juta bakteri. Karena itu, kami setuju dengan saudara bahwa manusia perlu menolak ajaran di luar nalar.
~
Solihin
@Jhon Lukas mengatakan
~
Buat. Sdr. Ilusi,
Saudaraku, benar, anda bebas memilih jalan, tetapi jalan anda Qs 19:71-72. Jangan mengkhayal mendapat sorga. Mengapa? Karena Muhammad yang lebih Thajir sholatnya 5 waktu,dan sudah Isra Miraj, juga mendapat Qs 19:71-72. Mengapa? Karena ajarannya adalah dari setan atau jin. Bukan ajaran Allah. Sadarlah. Baca Injil, Rasul Besar Yohanes 3:36, maka bagi mereka tidak taat kepada Anak, murka Allah tetap di atasmu.
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Membaca Al-Quran secara teliti dan kritis akan membantu setiap Muslim memahami kebenaran dan mengetahui kejanggalan demi kejanggalan. Contoh yang saudara berikan merupakan salah satu kejanggalan yang ada. Kami berharap rekan-rekan pengunjung memikirkan dan berani mengkaji Al-Quran secara kritis.
~
Solihin
Sugeng mengatakan
Sikap skeptis harus didasari berprasangka baik hendaknya staff kurangi mengkonter pendapat penanya.Kita ini mengutarakan kejujuran dan mencari kebenaran.
Usil mengatakan
Isa Al-Masih berfirman, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Yesus “sebagai manusia” adalah anak durhaka dengan berani menyatakan bahwa tidak ada yang bisa datang kepada Bapa (Tuhan) kecuali melalui Dia,padahal Tuhan Bapa menghadirkan Ia “sebagai manusia” melalui rahim ibunya.Muhammad : Keridhaan Tuhan tergantung kepada Keridhaan ibu Bapa.Beliau meletakkan ibunya pada tempat yang paling mulia dalam hubungan manusia dengan Tuhan,karena melalui rahim ibu lah Tuhan menghadirkan Ia dan manusia (dan Yesus sebagai manusia ) ke dunia.