Menurut hadist, umat Islam akan menangisi kepergian bulan Ramadhan. Karena keutamaan bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan lainnya.
Apa saja keutamaannya? Adakah keutamaan yang melebihi bulan Ramadhan bagi para Mukmin?
Hadist Soal Keutamaan Bulan Ramadhan
Nabi Islam mengatakan, “Apabila malam terakhir bulan Ramadhan tiba, maka menangislah langit, bumi, dan para malaikat karena musibah menimpa umat Muhammad SAW.”
Nabi Islam menjelaskan alasan Muslim menangisi bulan Ramadhan. Katanya, “. . . karena di bulan Ramadhan itu semua doa diijabah [dikabulkan], semua sedekah diterima, semua kebaikan dilipat-gandakan pahalanya dan siksa ditolak (dihentikan)” (Diriwayatkan dari Jabir).
Bulan Ramadhan dan Kebutuhan Rohani Manusia
Kebutuhan tertinggi manusia ialah terjamin masuk sorga. Karena itu, sekedar pahala yang berlipat-ganda dan siksa dihentikan belumlah cukup, bukan? Kita membutuhkan pengampunan dosa dan jaminan ke sorga.
Hidup manusia itu penuh dosa. Kita sering melanggar firman Allah. Membenci sesama, menyakiti orang lain, dan banyak dosa lagi yang kita perbuat. Baik yang kita sengaja maupun di luar kesadaran kita.
Umat Muslim percaya bahwa pada bulan Ramadhan pahala digandakan dan siksa dihentikan. Namun menurut ajaran Islam, mereka akan menderita hisab di neraka karena dosa-dosanya.
Rahasia Ramadhan dalam Wahyu Allah
Wahyu Allah – Taurat, Zabur dan Injil – tidak pernah mengajarkan bahwa Allah mengistimewakan bulan tertentu. Ibrahim, Musa dan para nabi lainnya pun tidak pernah melakukan puasa Ramadhan. Malahan mereka tidak mengenal ajaran bulan Ramadhan seperti itu.
Sebaliknya, Allah membenarkan Ibrahim karena iman kepada-Nya, “. . . kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran” (Injil, Surat Roma 4:9). Sampaikan pendapatmu di sini akan fakta itu!
Adakah Pengharapan dan Keutamaan yang Melebihi Bulan Ramadhan?
Memang kepercayaan soal bulan Ramadhan menyatakan pengharapan umat Islam untuk bebas dari siksa neraka. Sayangnya, Allah SWT tidak menuliskan jaminan sorga dalam Al-Quran. Sebaliknya, dikatakan semua tergantung pada amal baik mereka.
Maka kita tidak dapat bersandar pada bulan Ramadhan, ataupun kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Sebab semuanya itu tidak dapat melepaskan kita dari siksa dan hukuman dosa-dosa kita. Itu semua tidak menjamin keselamatan kita di sorga.
Syukurlah, ada Kalimatullah yang berkuasa mengampuni segala dosa-dosa manusia. Allah berfirman, “. . . darah Yesus [Isa Al-Masih] . . . menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7). Hasil penyucian Isa Al-Masih ialah “. . . setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Jelas, bukanlah bulan Ramadhan, melainkan keutamaan penebusan dan penyucian Kalimatullah, yang menjamin ke sorga. Isa Al-Masih pasti menyucikan dosa-dosa Anda dan menjamin masuk sorga-Nya, jika Anda percaya kepada-Nya.
Jika ada pertanyaan, emailkanlah di sini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Manakah yang manusia butuhkan keutamaan bulan Ramadhan atau penebusan Isa Al-Masih? Alasannya?
- Mengapa kuasa penyaliban Kalimatullah melebihi kebaikan bulan Ramadhan?
- Apa pendapatmu akan kuasa Isa Al-Masih dalam mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Keutamaan Bulan Ramadhan, Adakah Yang Melebihinya?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Gol Utama Warga Islam Pada Bulan Ramadhan
- Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
- Apakah Allah Akan Mengampuni Semua Dosa Muslim Pada Bulan Ramadhan?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Abdul Somad mengatakan
~
Amorata: “…kan harus tidak usah lama pertanyaan yang masuk tunggu dikaji dulu, kita pun yang mau masuk jadi sebel.”
Itu sebabnya saya minta admin menghapus semua posting yang pernah saya kirim. Tapi tidak juga dihapus, ya sudahlah. Saya kumat lagi menulis post baru. Saya melihat admin meloloskan pertanyaan-pertanyaan Muslim yang diulang-ulang terus menerus dan out of topic sementara jawaban non Muslim dihapus begitu saja karena dianggap out of topic. Ini kurang fair. Mestinya admin hanya meloloskan post mengikuti alur diskusi yang sesuai artikel sampai didapat kesimpulan tunggal atau Muslim out karena sudah tidak sanggup memberi argumen.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abdul,
Kami berusaha untuk mengikuti ketentuan yang ada. Kami pun memberlakukan hal yang sama kepada saudara-saudara Muslim. Komentar yang sama pun sering disampaikan kepada kami. Tetapi kami mengetahui dan menjelaskan alasan dihapusnya komentar, yaitu karena tidak sesuai topik, menggunakan kata-kata kasar, melebihi satu kolom, dan sebagainya.
Itu sebabnya, kami dapat memahami dan memaklumi tulisan saudara. Lagi pula, bukankah kami telah mengkonfirmasi hal ini kepada saudara? Mengapa saudara meminta komentar-komentar saudara dihapus? Bukankah saudara pun tidak memberikan jawaban untuk hal ini? Karena itu, kami dapat menjamin dan menyatakan bahwa kami bersikap adil kepada pengunjung situs ini. Harap ini dapat dipahami.
~
Solihin
edo mengatakan
~
Apakah seseorang yang telah menerima Isa Al-Masih pasti dijamin masuk surga, walaupun setelah (penerimaan) itu, orang tersebut melakukan kesalahan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Edo,
Setiap orang yang telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pasti masuk sorga. Sebab Isa Al-Masih berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Itu sebabnya, orang yang menerima keselamatan disucikan oleh Isa Al-Masih. Setelah menerim rahmat tersebut, setiap orang yang telah menerima rahmat Isa Al-Masih diharuskan untuk menaati Isa Al-Masih dengan menyayangi Allah dan manusia (Injil, Rasul Markus 12:30-31). Bagaimana menurut saudara dengan janji Ramadhan? Apakah saudara menjadi suci setelah berpuasa selama satu bulan? Mengapa?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
Edo: “Apakah seseorang yang telah menerima Isa Al-Masih pasti dijamin masuk surga, walaupun setelah (penerimaan) itu, orang tersebut melakukan kesalahan?”
Res
Kalau seseorang telah menerima Isa Al-Masih pasti dan diberi jaminan masuk surga, walaupun dalam kehidupan sehari-hari masih melakukan kesalahan, karena setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, manusia akan dilahirkan kembali secara roh dan manusia tersebut menjadi ciptaan baru. 2 Korintus 5:17 (TB), “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Jadi setelah rohnya lahir baru, ada proses pendewasaan dari roh menjadi sempurna.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan penjelasan yang baik. Kami berharap hal itu dapat membantu saudara Edo memahami keselamatan dalam Isa Al-Masih. Terimakasih.
~
Solihin
Leon Leon mengatakan
~
Agama adalah racun untuk kamu semua!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Leon,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik bahwa agama adalah racun. Barangkali saudara dapat menjelaskan lebih lanjut maksud tulisan saudara tersebut. Sebab masyarakat Indonesia adalah masyarakat agamis. Apakah ini berarti masyarakat Indonesia salah memiliki agama?
Namun, bila kita mengacu pada artikel di atas, maka janji Allah adalah janji yang sungguh telah terbukti. Sebab Allah sendiri telah nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal ini yang difirman Isa Al-Masih bahwa Dia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Kalau boleh tahu, mengapa saudara menyatakan agama adalah racun?
~
Solihin
Hamba illahi mengatakan
~
Mengenai puasa. Contoh nabi Daud ada dalam kitab saudara, ia melakukan sehari puasa sehari tidak selama hidupnya, karena nabi Daud lebih dahulu dibandingkan nabi Isa dan nabi Muhammad, juga nabi Ibrahim diperintahkan untuk melakukan qurban. Di kitab kami diperintahkan untuk melaksanakan idul qurban, karena nabi-nabi terdahulu sudah melakukan perintah dari Tuhannya. Di kitab anda adakah perintah dan aturannya untuk puasa dan qurban? Coba tunjukkan karena kami dari dahulu tidak tahu kalau Isa dan stafnya berpuasa juga.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba Illahi,
Isa Al-Masih mengajarkan berpuasa bukan untuk dipublikasikan, melainkan puasa merupakan bentuk ibadah yang bersifat personal (Injil, Rasul Besar Matius 6:16-18). Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih berpuasa tidak pernah memberitahukan kepada siapapun.
Tentu amat berbeda dengan Muslim, bukan? Pertanyaannya, apakah menjalankan puasa memberikan kepastian masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Fvckyahweh mengatakan
~
Mengapa Yesus disalib? Untuk menebus dosa umatnya? Kenapa seorang yang dikatakan tuhan rela disiksa demi umatnya? Ketika tuhan disiksa kepada siapa dia meminta perlindungan? Tolong tidak usah jawab dengan jawaban “pertanyaan anda tidak ada hhbungannya dengan point 1, 2 dan 3”. Kenapa artikel yang dibuat di sini selalu berusaha menyudutkan Islam? Sedangkan tidak mempunyai pemahaman yang mendalam tentang Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Fvckyah,
Artikel di atas tidak menyudutkan Islam. Artikel di atas merupakan sebuah perbandingan janji Isa Al-Masih dengan puasa. Dalam ibadah, maka diperlukan kepastian, bukan angan-angan, bukan? Karena itu, artikel di atas berusaha mengungkap kebenaran. Bila saudara ingin mendiskusikan tentang penyaliban Isa Al-Masih, silakan saudara klik ini: https://tinyurl.com/ybe3px2w
~
Solihin
Hamba illahi mengatakan
~
Solihin,
Dalam ayat yang anda sebutkan tidak ada aturan dalam puasa dari pagi atau malam atau siang sampe entah kapan, bagaimana mau berpuasa jika peraturan tidak ada penjelasannya baik dari pagi ke siang atau dari siang ke malam dalam berpuasa. Bagaimana nabi anda mencontohkan dalam berpuasa karena tidak mungkin Allah menurunkan untuk berpuasa tidak di contohkan nabinya dan aturannya.
Kepastian dalam surga hanya Tuhan yang berhak menentukan, seperti kasus dalam persidangan belum tentu saksi itu bersalah, dan sebaik baiknya hakim adalah Allah swt.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba Illahi,
Memang benar tidak ada ketentuan waktu yang diberikan Isa Al-Masih. Ini berarti puasa dilakukan bukan atas dasar aturan, melainkan kasih kepada Allah. Itu sebabnya, kami mengajukan pertanyaan kepada saudara, tetapi saudara tidak menjawabnya. Pertanyaannya, apakah menjalankan puasa memberikan kepastian masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Hamba illahi mengatakan
~
Solihin,
Anda jika berpuasa tidak ada aturan atau dicontohkan nabinya untuk apa puasa. Itu bukan puasa tapi mengada-ada puasa yang tidak dicontohkan oleh nabinya. Mengenai orang berpuasa masuk surga atau tidak hanya bisa Allah yang menentukan, tidak bisa manusia memutuskan masuk surga atau neraka. Puasa hakikatnya untuk menjaga diri dari nafsu dan murka, juga belajar bagaimana orang miskin tidak makan dan minum selama seharian.
Puasa berguna bagi kesehatan tubuh, berpuasa menambah amal baik untuk esok hari akhir dimana amal baik dan buruk kita ditimbang, tidak asal langsung masuk surga enak sekali, lalu tanggung jawab atas kesalahan di dunia dimana akan dibalas, itulah mengapa ada surga dan neraka.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba Illahi,
Adalah hak saudara untuk menyatakan bahwa puasa yang dilakukan pengikut Isa Al-Masih adalah mengada-ada. Kami menghargai hal itu. Tetapi pernyataan di atas tidak menjawab pertanyaan kami. Pertanyaannya, apakah menjalankan puasa memberikan kepastian masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
Bila saudara telah menjawab pertanyaan kami, maka kita akan mengetahui siapakah yang mengada-ada. Sebab kita mesti mengetahui apa tujuan beribadah dan mengapa kita melakukan ibadah tersebut agar kita beriman dengan menyertai logika. Bukankah demikian?
~
Solihin
abdullah mengatakan
~
Manakah yang manusia butuhkan keutamaan bulan Ramadhan atau penebusan Isa Al-Masih? Alasannya?
Jelas keutamaan bulan Ramadhan dpd penebusan Isa Al-Masih. Sebab kami Muslim tidak mengenal istilah “penebusan dosa”. Konsep penebusan dosa bukan sekedar tidak berdasar, tapi juga tdak logis. Umat Nasrani selalu mengatakan: “Hukuman dosa adalah maut” (yaitu kematian Isa Al Masih yang mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia). Sedangkan bagi kami Muslim solusi mengatasi dosa adalah taubat, yaitu menyesal atas kesalahan yang pernah kita lakukan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Dan bila cara tersebut tidak kita lakukan maka hukumannya adalah siksa. Jadi tidak bergantung pada pilihan lain (seperti Isa Al Masih).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abdullah,
Kami senang saudara berbicara logis dan tidak logis. Bila saudara berkenan, maka kita dapat melakukan perbandingan yang seimbang, apakah penebusan manusia dari dosa adalah logis dibandingkan berpuasa. Pertama, penebusan manusia dari dosa. Manusia berdosa dan terbelenggu dosa sehingga tidak mungkin bisa lepas dari belenggu itu jika tidak ada yang menolong. Itu sebabnya, Pribadi yang derajatnya lebih tinggi diperlukan untuk menolong. Tentu ini logis, bukan?
Kedua, puasa. Muslim berpuasa agar dosanya diampuni. Tetapi benarkah puasa dapat menghapuskan dosa saudara? Apakah saudara mampu puasa satu bulan penuh tanpa batal satu kalipun? Apakah puasa yang saudara lakukan hanya sekedar menahan lapar dan haus? Bagaimana dengan kesombongan, iri hati, berpikir kotor, dan sebagainya? Dengan demikian, apakah saudara pasti masuk sorga dengan puasa? Manakah lebih logis?
~
Solihin
Paulus mengatakan
~
“Apakah menjalankan puasa memberikan kepastian masuk sorga? Mengapa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?”
Respon:
Tentu saja puasa itu memberikan kepastian masuk surga, sebab puasa adalah salah satu ibadah yang diperintahkan allah, perintah puasa ada dalam Qs 2:183, dan jaminan masuk surganya ada dalam Qs 2:25. Di ayat ini allah berjanji kepada orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh mereka akan masuk surga, dan puasa adalah salah satu amal soleh yang diperintah allah. Begitu juga ajaran Isa. Dia juga mengajarkan hal yang sama bawa beriman kepada allah dan mengikuti perintahnya adalah jalan untuk masuk surga (Mat 19:16-18).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Paulus,
Kami menghargai pernyataan dan pendapat saudara di atas. Sekalipun pendapat tersebut mesti dikaji ulang. Mengapa? Surah Al Baqarah 2:25 tidak berbicara tentang puasa, kecuali tafsiran saudara. Bila puasa yang memberikan jaminan pasti masuk sorga, maka hal itu akan dinyatakan secara jelas, bukan bersifat tafsiran sebagaimana dilakukan oleh saudara.
Kami bertanya kepada saudara. Bagian mana dari Qs 2:25 yang menyatakan puasa dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga? Kami berharap saudara tidak berasumsi.
~
Solihin