• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Perspektif Islam? > Para Mukmin: Bagaimana Cara Menanggapi Pemimpin Zalim?

Para Mukmin: Bagaimana Cara Menanggapi Pemimpin Zalim?

8 Januari 2018 oleh Web Administrator 49 Komentar

ilustrasi-seorang-pemimpin-zalim-yang-sedang-memarahi-bawahannyaSetiap kita sudah pernah atau akan menghadapi seorang pemimpin. Kita berharap semua guru, bos, dll sangat baik, adil dan saleh. Tetapi, ada kemungkinan besar suatu hari kita akan mempunyai pemimpin yang zalim atau tidak adil.

Bagaimana cara menanggapi pemimpin seperti itu? Sebaiknya orang beragama mengikuti teladan nabi-nabi sebelumnya. Kita bisa belajar cara yang baik dan mungkin tidak baik.

Cara Nabi Daud Menanggapi Pemimpin

Nabi Daud bertahun-tahun harus melarikan diri karena Raja Saul ingin membunuhnya. Suatu kali, Daud bersembunyi di gua karena takut dibunuh. Saul masuk ke gua itu, tetapi tidak tahu Daud di dalam. Waktu itu, Daud memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.

Ketika Saul keluar, Nabi Daud berkata, “. . . ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN . . . lihatlah dahulu . . . bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku” (Taurat, Kitab Nabi 1 Samuel 24:10-12).

Jadi, Nabi Daud sangat menghormati pemimpin karena semua pemimpin diurapi Allah. Walaupun Saul akan coba membunuhnya lagi. Menurut Daud Allah adalah Hakim, bukan manusia. Ini contoh yang baik, tapi ada yang lebih baik lagi? 

Cara Nabi Islam Menanggapi Pemimpin 

Pada awalnya, Nabi Islam menghormati pemimpin di sekitarnya. Tetapi, ketika pemimpin suku lain mulai melawannya, Nabi Islam memenangkan mereka. Ada pemimpin yang diperbudak dan dibunuh. Misalnya, Nabi Islam mengutus sekelompok orang untuk membunuh Abu Rafi’, seorang pemimpin dalam salah satu suku Yahudi (Shahih Bukhari 3732). Silakan kirim pendapat Anda akan tindakan ini lewat email ini.

Teladan Buat Para Mukmin: Cara Isa Al-Masih Menanggapi Pemimpin 

Isa Al-Masih juga pernah menghadapi pemimpin zalim dan tidak adil. Beberapa hari sebelum Isa wafat, orang menangkap-Nya dan membawa-Nya ke rumah Imam Besar.

Lalu, “. . . orang-orang yang menahan Yesus [Isa Al-Masih], mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: “Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau? Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya” (Injil, Rasul Lukas 22:63-65). 

Setelah itu, Isa harus menghadapi Herodes, seorang yang kejam. Lalu, Herodes, “. . . mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus [Isa Al-Masih], tetapi Yesus [Isa Al-Masih] tidak memberi jawaban apapun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia . . .” (Injil, Rasul Lukas 23:9-11). 

dua-orang-pria-berpelukan-cara-untuk-saling-memaafkanSenangkah Mukmin Meniru Tindakan Isa ini? 

Isa Al-Masih tidak pernah membela diri, sekalipun Ia tidak berdosa. Isa justru meminta Allah untuk mengampuni musuh-Nya, karena Isa sangat mengasihi mereka. “. . . Ya Bapa, ampunilah mereka . . .” (Injil, Rasul Lukas 23:34). 

Isa tidak hanya bicara demikian, tapi Dia rela menanggung dosa-dosa setiap orang, termasuk musuh-Nya, agar dapat bersih dan layak masuk sorga. Silakan hubungi kami jika Anda ingin bersih dari setiap dosa selamanya.

Demikianlah kiranya seluruh umat beragama dapat meneladani Isa Al-Masih dalam hal menanggapi pemimpin zalim, yaitu bersedia mengampuni dan mendoakan. Sehingga akan tercipta lebih banyak perdamaian dan kasih di dunia.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana Nabi Islam menanggapi pemimpin zalim dibandingkan nabi-nabi lain? Jelaskan!
  2. Apakah Saudara setuju dengan cara Nabi Daud menanggapi Saul? Atau lebih baik Nabi Daud membunuh Saul agar tidak harus lari dan takut lagi? Mengapa?
  3. Apakah Isa teladan yang paling baik dengan bagaimana kita harus menanggapi pemimpin zalim? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Mencari Teladan Yang Baik Agar Lebih Sholeh
  2. Siapakah Guru Paling Agung Dalam Islam?
  3. Teladan Muhammad Atau Isa Al-Masih?
  4. Bolehkah Agama Islam Dikritik?

Video:

  1. Teladan Isa Dalam Memperlakukan Sesama

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Kaleb

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Perspektif Islam?

Reader Interactions

Comments

  1. islamy96 mengatakan

    16 April 2018 pada 9:01 pm

    *****
    1. Saya kasih linknya saja
    2. Nabi Daud mempunyai dua pilihan membunuh atau memaafkan, dia memilih memaafkan karna pilihan ini lebih mempunyai manfaat yang besar ketimbang pilihan membunuh.
    3. Saya pribadi ketika membaca Isa di Injil selalu merasa tidak setuju oleh yang beliau lakukan (ingin rasanya di samping beliau dan membelanya) tetapi ini sejalan dengan apa yang terjadi pada Muhammad di Mekah. Jadi, setuju tidak setuju saya benarkan.

    Terlihat bias anda dengan memberikan Muhammad contoh yang berbeda konteksnya. Lagi, Muhammad itu pemimpin negara dan dalam keadaan bahaya serta diserang oleh musuhnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      18 April 2018 pada 9:09 am

      *****
      Saudara Islamy96,

      1. Kami berterimakasih untuk link yang diberikan. Kami memohon maaf terpaksa menghapus link yang diberikan karena tidak sesuai dengan ketentuan situs kami. Namun, kami telah mengunjungi link tersebut dan tidak dapat diakses.

      2. Tepat sekali bahwa Daud memilih memaafkan, karena ia sangat menghormati Saul yang merupakan raja Israel pada masa itu. Dan sesungguhnya sikap demikian yang perlu dipelihara, yaitu menghormati para pemimpin. Tetapi kalau boleh tahu, mengapa nabi saudara membunuh seorang pemimpin?

      3. Sikap demikian bisa saja muncul. Tetapi Isa Al-Masih memilih dan menerima perlakuan demikian karena Dia sangat menyayangi manusia. Kasih-Nya kepada manusia yang sangat besar telah mendorong Isa Al-Masih untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Pertanyaannya adalah adakah pemimpin agama yang berani memberikan nyawa-Nya untuk pengikutnya? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  2. islamy96 mengatakan

    21 April 2018 pada 11:09 pm

    ~
    “Pertanyaannya adalah adakah pemimpin agama yang berani memberikan nyawa-Nya untuk pengikutnya? Bagaimana saudara?”
    Untuk yang ini saya lewat karena sudah jelas maksud apa anda dengan pertanyaan ini.

    Selanjutnya, “Tetapi kalau boleh tahu, mengapa nabi saudara membunuh seorang pemimpin?”
    Sudah saya jelaskan kenapa Isa dan Muhammad berbeda. Dari pertanyaan anda sepertinya yang anda maksud adalah Yahudi yang ada di Madinah. Contoh, Ka’ab bin Al’Asyraf. Dia adalah orang yang terpandang di kaumnya. Seorang yahudi yang paling dengki terhadap Islam dan kaum Muslimin dan secara terang-terangan sering menyakiti kaum Muslimin. Dia adalah provokator yang menyebabkan Yahudi qaunuqa melanggar Perjanjian Madinah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 April 2018 pada 2:46 pm

      ~
      Saudara Islamy,

      Ketidakberanian saudara menjawab pertanyaan kami yang pertama menandakan bahwa tidak ada pemimpin agama yang berani memberikan nyawa-Nya untuk pengikutnya, termasuk nabi saudara sebagai pemimpin agama. Tentu ini ironis sekali. Pemimpin agama yang dipuja pemeluknya, tetapi tidak berani berkorban. Tidak demikian dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih rela “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

      Benarkah Ka’ab bin Al Asyraf dengki kepada Islam? Apa buktinya? Tertulis dimanakah itu dalam hadits? Bila pun hal itu benar, maka apakah pantas pemimpin agama tersebut dibunuh? Bukankah seharusnya dapat dilakukan pembicaraan atau musyarawah agar tercipta kedamaian? Mengapa budaya Indonesia lebih baik dibandingkan ajaran nabi saudara? Mengapa juga mesti membunuh? Bukankah membunuh bertentangan dengan perintah Allah (Taurat, Keluaran 20:13)? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  3. Wawan mengatakan

    3 Juni 2019 pada 4:43 am

    ~
    Assalamu’alaikum,

    Tentunya hanya seorang ahli agama yang bisa menerangkan, mungkin Ahmed Deedat bisa menjawab.

    Balas
  4. Lena mengatakan

    21 September 2019 pada 6:56 am

    ~
    Saya Islam. Menurut pemahaman saya terhadap Islam, agama kami mengajarkan keseimbangan di antaranya mengajak pada kebaikan dan mencegah pada kemngkaran. Jadi setiap kasus ada level penanganannya sendiri. Dan satu lagi. Sudah jelas keyakinan kita berbeda. Bagi kami agama kami dan bagi kamu agama kamu. Jangan memasuki wilayah agama orang lain. Dan tidak ada paksaan untuk memeluk Islam. Jelas Islam agama damai.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      24 September 2019 pada 5:48 am

      ~
      Saudara Lena,

      Kami menghargai pendapat saudara. Walaupun bila kita membandingkan dengan realita, maka pernyataan saudara berbanding terbalik. Sebab faktanya ada Muslim yang meninggalkan Islam mengalami intimidasi dan diusir dari daerahnya. Jelas, ini merupakan bentuk pemaksaan untuk memeluk Islam. Artikel di atas telah menguraikan bagaimana sikap nabi saudara terhadap pemimpin. Nabi saudara mengutus sekelompok orang untuk membunuh Abu Rafi’, seorang pemimpin dalam salah satu suku Yahudi (Shahih Bukhari 3732).

      Kami bertanya kepada saudara sebagaimana dituliskan pada artikel di atas. Bila membandingkan sikap nabi saudara dengan Isa Al-Masih, maka apakah Isa teladan yang paling baik dengan bagaimana kita harus menanggapi pemimpin zalim? Mengapa?
      ~
      Solihin

  5. Widodo mengatakan

    20 Oktober 2019 pada 8:24 pm

    ~
    Saya hanya mengoreksi tentang firman Allah dalam Al Quran yg anda kutip, karena ”Pukul beda dengan penggal”.

    Allah SWT berfirman:

    اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰٓئِكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ سَاُ لْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَا ضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَ عْنَا قِ وَا ضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَا نٍ ۗ 

    “(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 12)

    Balas
  6. Jesus Park mengatakan

    7 Desember 2019 pada 3:26 pm

    ~
    Widodo,

    Kami berusaha agar percaya dengan saudara, tapi kanyataan tidak demikian. Menurut tafsir Ibn Kathir (Qs 8:12), mengakui bahwa berperang dengan memenggal kepala dan dibantu oleh jibril. Jadi terjemahan itu hanya untuk memperhalus agar iIslam terlihat tidak kejam dan sadis. Tapi kenyataannya prilaku nabi iIslam sering memenggal kepala walaupun bukan dalam keadaan perang.

    Menurut sejarah Islam, nabi Islam adalah salah satu pemimpin yang kejam dan sadis, sering melakukan kejahatan kemanusiaan selain memenggal kepala, juga membakar orang, mencungkil mata, mutilasi, dsb. Bagaimana menurut saudara, pemimpin seperti nabi Islam?

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Bagaimana Cara Persiapan Diri Untuk Ramadhan
  • Kenapa Para Mukmin Takut Mati?
  • Yang Melebihi Bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  • Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami