Meninggalkan agama adalah keputusan yang sangat berat. Tapi, cukup banyak orang yang melakukannya.
Bagaimana hukuman bagi orang yang meninggalkan Islam atau Kristen? Satu agama memberi hukuman yang sangat keras. Dan satu agama menghukum berdasarkan kasih.
Hukuman Orang Islam yang Murtad
Dalam pengertian sehari-hari, seseorang yang meninggalkan agama Islam disebut ‘murtad’ atau ‘apostate’ (Bahasa Inggris). Yusuf Ali menulis dalam terjemahannya ‘turn back’. Ayat selengkapnya: “Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) . . .” (Quran, Muhammad [47]:25).
Membaca ayat selanjutnya dan penjelasan Yusuf Ali dalam catatan kaki. Dia jelaskan sbb: Seorang murtad ini disebut penghianat dan di tangan si jahat. Dia membangun pengharapannya di atas kebohongan. Dia telah melawan Allah secara terang-terangan. Orang tersebut adalah musuh Allah (Yusuf Ali, 1993: 1385).
Setiap pemeluk Islam meyakini Islam adalah agama Allah. Sehingga jika ada seseorang yang meninggalkan Islam, berarti dia telah melawan Allah mereka. Karena itu, kita dapat memahami bahwa mereka harus menghukum si murtad, terkadang sampai membunuhnya. Mereka mau menghukum si jahat dan membela Allah.
Orang Islam yang murtad sering mengalami penganiayaan. Biasanya keluarganya mempermalukan si murtad dan terkadang memukulnya.
Sayang sekali definisi “jahat” di sini menjadi kabur. Hanya berdasarkan tuduhan atau kesimpulan religius yang tidak sesuai dengan fakta moral. Silakan mengemail kami bila Anda tidak setuju dengan kami.
Hukuman Orang yang Meninggalkan Kristen
Nabi Isa mengatakan kepada para pengikut-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44-45).
Jika ada orang yang meninggalkan agama Kristen, seharusnya pengikut Isa Al-Masih masih mengasihinya. Juga, mereka harus mendoakannya agar dia akan kembali pada Isa.
Pengharapan Pengikut Isa Al-Masih
Orang yang datang kepada Isa dan mengikuti-Nya dalam hidupnya, tidak mendapatkan pengharapan yang sia-sia. Sebaliknya Isa menjanjikan akan memberikan kelegaan baginya. Dan Ia akan membalaskan seratus kali lipat atas apa yang telah ditinggalkannya.
Jika seseorang harus mengalami penganiayaan karena iman kepada Isa Al-Masih, sebaiknya mereka menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan.
Isa Al-Masih berkata, “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya . . . karena upahmu besar di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 5:11-12). Mereka dapat membunuh tubuhmu, tapi tidak dengan jiwamu. Sebab Isa adalah Pemilik jiwa mereka.
Sekarang Anda bisa memilih satu di antara dua pilihan. Mau takluk kepada tuduhan religius semata dan jiwamu hilang? Atau menyerahkan diri kepada Pemilik hidup, Isa Al-Masih, untuk memperoleh hidup kekal? Kirimkan jawaban Anda kepada kami lewat email.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa orang yang meninggalkan Islam harus dihukum?
- Menurut Saudara, mengapa orang Kristen yang murtad tidak harus dihukum? Mengapa Isa mengajar untuk mengasihi dan mendoakan mereka?
- Pernahkah Saudara memikirkan meninggalkan agama Saudara? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Janji Nabi Isa Dan Nabi Islam Kepada Pengikutnya
- 3 Alasan Mengapa Orang Islam Menjadi Kristen
- Setelah Mimpi, Imam Islam Mengikut Isa
- Cara Masuk Agama Islam Dan Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Yefannie mengatakan
*****
1. Menurutku, orang yang meninggalkan Islam itu dihukum karena mereka dianggap sebagai pengkhianat. Kurasa murtad hal yang sangat dzalim bagi orang Islam yang menjunjung tinggi sumpah mereka (dua kalimat syahadat). Mereka telah bersaksi dengan hidup mereka bahwa tiada Tuhan selain Allah tetapi mereka malah mengingkari dan memilih Tuhan yang lain dengan murtad.
2. Menurutku, karena hal itu di dasari dengan perasaan manusia. Alkitab ditulis dari akal manusia otomatis perasaan mnusia ikut larut dalam penulisan itu. Jika memang berasal dari Tuhan, apakah Tuhan rela hamba-Nya, ciptaan-Nya, menyembah Tuhan lain selain Dia? Tidak ada yang tahu, tapi akal dan hatiku serempak menjawab bahwa Tuhan pasti marah besar.
3. Aku keluar dari Kristen dan masuk Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Yefannie,
1. Adalah janggal menghukum orang yang murtad. Bukankah agama bersifat pribadi? Bukankah menghukum orang yang murtad menandakan bahwa agama tersebut tidak toleran dan menegakkan otoritarian di kalangan umat? Benarkah ini yang dikehendaki Allah? Benarkah yang bersaksi dua kalimat syahadat menyaksikan Allah dan nabi saudara sebagai Allah dan nabi yang sesungguhnya? Jelas, saudara harus membuktikan hal itu.
2. Apakah menurut saudara Tuhan tidak memiliki perasaan? Jika Tuhan tidak memiliki perasaan, bagaimana manusia dapat memiliki perasaan? Bukankah pencipta menciptakan sesuai dengan sifat yang ada pada dirinya? Misal, manusia menciptakan robot. Maka manusia berusaha menaruh apa yang terdapat pada diri manusia di robot tersebut. Mohon penjelasan dengan dalil yang logis.
3. Kami menghargai keputusan saudara keluar dari Kristen dan masuk Islam. Walaupun kami meragukan saudara memiliki pemahaman yang benar tentang Kristen. Sebab pemahaman yang benar tentang Kristen akan mendorong saudara memikirkan kemanusiaan dan tidak menghukum orang yang murtad. Pertanyaannya, apakah saudara setuju menghukum orang yang murtad? Mengapa?
~
Solihin
Ben mengatakan
~
Dalam Perjanjian Lama, orang yang murtad juga dihukum mati. Kenapa dalam Perjanjian Baru tidak?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ben,
Benar sekali bahwa Allah tidak berkenan tehadap umat-Nya yang murtad. Sejak dahulu hingga sekarang Allah tetap tidak berkenan.
“Namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum” (Injil, Kitab Ibrani 6:6).
Hukuman bagi orang yang murtad bukan hanya kematian secara jasmani seperti yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Nmaun dalam Perjanjian Baru hukuman bagi yang murtad adalah kematian kekal di neraka.
“…sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa…” (Injil, Surat 2 Tesalonika 2:3).
~
Noni
Anton mengatakan
~
1.Dalam rangka men-Tauhidkan Allah saja, karena Allah telah disekutukan. Tapi mencari ilah-ilah selain Allah tidak bermanfaat, seperti menganggap Yesus Tuhan, padahal Yesus adalah utusan Tuhan. Maka bunuhlah.
2.Karena orang Kristen bila pindah Agama ke Islam malah terselamatkan bukan tersesat.
Jadi tidak harus dibunuh. Karena Islam satu-satunya agama yang diterima oleh Allah.
3.Saya sudah pindah agama, karena Allah memberi hidayah. Karena Islam agama yang masuk dengan Rasio dan akal sehat manusia daripada agama lain diluar Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Anton,
Baik sekali anda telah menjawab pertanyaan artikel dengan lengkap. Silakan diperhatikan bahwa selain tuntutan agama, ada tuntutan moral mengikuti setiap tindakan apostasi (murtad/meninggalkan kepercayaan sebelumnya). Berapa banyak orang lama beragama atau pemeluk agama baru membuktikan mereka adalah teladan moral di masyarakat?
Kenyataan masyarakat dunia, ada juga yang mempraktekkan hidup sekuler (ada di luar kepercayaan) mereka penyumbang etika dan moral yang tidak buruk. Menurut saudara, seberapa besar pengaruh agama terhadap etika/moral pemeluknya? Apa alasan logis bila keluar dari Islam ada ancaman (dibunuh)? Mohon pencerahan.
~
Jamal
Yandar mengatakan
~
Untuk pemeluk agama apapun jangan pernah komentar di blog ini. Di blog ini bukan berdialog tapi mengadudombakan antar agama. Tidak ada gunanya komen di blog.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yandar,
Kami dapat memaklumi pernyataan saudara di atas. Nampaknya saudara mengalami ketakutan terhadap website ini. Kami memiliki motto untuk menghargai semua orang, termasuk Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan sebagainya. Bila saudara memiliki keberatan dengan artikel di atas, maka saudara dapat menyampaikan pendapat saudara dengan menyertakan data dan fakta. Hal ini akan jauh lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Oh ya saudara, setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih keyakinannya. Tetapi ada orang yang mengalami tekanan psikologis (mental) jika ia keluar dari agama tertentu. Jelas, ini menimbulkan kerisauan dan kegalauan hatinya, bukan? Bila Islam benar, bukankah ia akan rugi jika ia keluar dari Islam? Mengapa orang yang keluar dari Islam harus dihukum? Barangkali saudara dapat membantu kami.
~
Solihin
Francois mengatakan
~
Tiga puluh persen orang Muslim di Indonesia setuju Orang pindah agama dari Islam harus dibunuh! Bukankah tidak berperikemanusiaan? Orang bebas memilih agama mereka masing-masing, kalau mau pindah dari Islam ke Ateis mau bilang apa? Mereka bebas pindah agama kemana-mana, kasihan orang yang dari Islam pindah ke agama lain, dicemooh, ditindas, dibilang jadi orang kafir, tapi kalau dari agama lain ke agama Islam? Diliput media, popularitasnya makin meningkat, jadi orang terkenal karena ia adalah Muslim, apakah hal ini adalah penindasaan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Francois,
Diperlukan kedewasaan dalam beragama. Agama bersifat pribadi. Sebab itu, memilih agama merupakan hak individu yang dijamin oleh Undang-undang Dasar. Bila ada intimidasi atau persekusi, maka ini menyedihkan. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memahami dengan baik. Terima kasih.
~
Solihin