• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Perspektif Islam? > Pandangan Muhammad Tentang Jibril dan Rohulqudus

Pandangan Muhammad Tentang Jibril dan Rohulqudus

25 Juni 2012 oleh Web Administrator 299 Komentar

malaikat-iblisJibril adalah figur sentral dari kemutlakan Al-Quran. Al-Quran dipercaya sebagai hasil transmisi lengkap dan sempurna dari Jibril. Menurut umat Islam, Jibril membawa pewahyuan Allah SWT kepada Nabi terakhir, Muhammad. Sehingga Muhammad bukan siapa-siapa bila Jibril tidak mengunjunginya. Al-Quran dan Islam tidak akan ada tanpa oknum yang satu ini. Berikut penjelasan tentang pandangan Muhammad tentang Jibril dan Rohulqudus.

Beberapa Pertanyaan Penting

“Siapakah ‘Jibril’ dan Rohulqudus yang disamakan dengan Jibril? Benarkah ia sama dengan Gabriel utusan Allah yang berperan dalam Alkitab? Adakah ia memperkenalkan namanya pada Muhammad secara formal, atau setidaknya sesuai norma perkenalan? Tahukah kaum Muslim kapan Jibril memperkenalkan namanya menurut Al-Quran?

Benarkah Jibril itu Rohulqudus? Sementara Gabriel dalam Alkitab bukan Roh Kudus.  Mengapa Al-Quran diwahyukan pada Muhammad harus memakai perantara Jibril? Sebelumnya, bukankah Tuhan bersabda secara langsung pada para nabi-Nya?

Pengetahuan Muhammad Tentang  Jibril Dan Rohulqudus

1. Menguji Roh yang Berbicara Atas Nama Allah

Ayat per ayat, kata per kata telah diturunkan Jibril yang disebut Ruhulqudus (Roh Kudus) selama 23 tahun pada Muhammad. Terhimpunlah sekitar 6240 ayat Al-Quran. Semua diterima tanpa diuji, seakan-akan Jibril mutlak pasti datangnya dari Allah!

2. Belasan Tahun Muhammad Tidak Tahu Nama Jibril

Bagaimana jika Jibril bukan utusan Tuhan? Sebuah misteri-besar bahwa Muhammad tidak mengenal nama malaikat pewahyunya selama dua belas tahun di Mekkah. Nama itu baru diketahuinya kelak sesudah hijrah ke Madina.

Banyak umat Muslim tidak mengetahui bahwa 85 sura (!) yang teridentifikasi diturunkan di Mekah (surat-surat Makkiyah), tidak satupun ayatnya menyebut roh pewahyu dengan nama “Jibril”!  Sosok yang diklaim begitu intim dengan Muhammad, justru namanya tersembunyi selama belasan tahun.

3. Beraneka Nama Lain Jibril

Dalam kegamangan akan namanya, Muhammad selalu menyebut roh itu dengan nama berbeda. Al-Quran mencatat setidaknya ada belasan istilah dari 29 kali penyebutannya. Sebutan ruh (roh) yang berubah-ubah ini menunjukkan ketidak-pastian Muhammad akan oknum agen-pewahyunya!

Ruh, ruh-Ku, Ruh-Nya, ruh Kami, ruh dari Kami, Ruhulqudus, Ruhul Amin, Malaikat dengan wahyu atas perintah-Nya, (Ruh Perintah-Nya). Juga dipakai ‘Ruh dengan perintah Kami,’ rasul karim, syadid al-quwa, dzu mirrah dan “para malaikat” (dalam bentuk jamak) sebagai agen pewahyu.

Terakhir barulah muncul nama Jibril sebanyak tiga kali dalam Al-Quran. Pada ayat Qs 2:97, 98 dan Qs 66:4.  [Perhatikan , di luar ini nama Jibril hanyalah tambahan penterjemah, yang tidak terdapat di bahasa aslinya.]

tanda-tanya4. Sosok yang Misterius

Muhammad  tidak mengenal dan tidak pernah menguji, siapakah ruh yang mencekiknya di Gua Hira. Dia merasa bingung apakah ruh itu berasal dari Tuhan atau setan. Sebab tidak memperkenalkan namanya, juga tidak menyapa Muhammad dengan nama.

Berbeda dengan yang dilakukan Tuhan Yahwe ketika pertama kali menyapa Musa, Zakharia dan Maria. Masing-masing disapa dengan namanya, sebagai bukti Tuhan Maha-tahu.

Sebaliknya, ruh di Gua Hira itu hanya mencekik dan memaksa Muhammad dengan seruan “Iqra” (bacalah!). Bukankah ruh jahat juga dapat berbuat hal yang persis sama – mencekik dan menteror targetnya, bahkan lebih?

Teolog Islam dan Nama Jibril

Teolog Islam bersilang pendapat. Mereka tidak tahu persis kapan pernyataan Muhammad tentang Jibril dan Rohulqudus mulai dipastikan, bahwa ruh misterius itu utusan Allah. Terlebih kapan ia mulai menyebut rohulqudus sebagai “Jibril.”

Memang ada hadits (muncul hampir 200 tahun setelah Al-Quran) yang menyebutkan nama Jibril di awal kenabian Muhammad.  Tentu itu hanyalah tambahan (susulan setelah Al-Quran), ditulis belakangan setelah ada fakta.  Sebab, Jibril sendiri baru memperkenalkan namanya secara wahyu, setelah di Medina. 

Pandangan Waraqah bin Naufal, Orang Nasrani

Lewat pandangan pribadi dari sepupu Khadijah, yaitu Waraqah bin Naufal yang Nasrani, ruh tersebut ditafsirkan sebagai “Namus,” yang berarti “rahasia” atau “hukum” (Shahih Bukhari no.3). Ketika ia berspekulasi bahwa itu adalah Namus dan bukan Gabriel (sosok historis yang definitif dalam Injil), maka kita mempunyai alasan kuat untuk berkata, roh tersebut memang bukan Gabriel. Melainkan “Namus” versi Waraqah sendiri!

Muhammad Gamang, Siapakah Ruh Misterius Itu?

Sebaliknya Muhammad tetap gamang dan tidak mempunyai konklusi. Ruh yang misterius itu tetap membungkam namanya. Hingga kelak Muhammad mendapatinya dari sumber lain (bukan dari yang empunya nama). Yaitu tatkala dia berada di Medina dan berhubungan dengan banyak orang Yahudi!

Muhammad yang mengaku sebagai Rasul Allah, sering diperolok dan dites orang-orang Yahudi tentang ruh itu. Muhammad juga tidak pernah melihat ruh itu melakukan mujizat. Untuk menutupi ketidak-pastiannya, Muhammad menjawab, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah, ‘Ruh itu adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit’” (Qs. 17:85). Dengan kata lain, ruh itu hanya urusan Tuhan. Muhammad menghindar dengan tidak berurusan!

Gabriel Dalam Alkitab

Sejarah kenabian Yahudi sudah mengenal nama malaikat Gabriel, seribu tahun sebelum Muhammad. Juga di zaman nabi Daniel, dan digaungkan lebih jauh di era Zakharia dan Maria. Gabriel memperkenalkan nama dan jati dirinya sebagaimana layaknya. Tanpa misteri! “Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau…” (Injil, Rasul Lukas 1:19).

Gabriel sejati bukan hanya mengklaim, tetapi sekaligus menunjukkan otoritas dan berita kebenaran yang dibawanya dari Tuhan. Dia berkuasa bernubuat dan bermujizat, tanda ia dari Tuhan. Dia menubuatkan isteri Zakharia yang mandul dan Maria yang masih perawan akan hamil. Mukjizat pun terjadi sesuai nubuatnya.  Tidak ada kerancuan, apakah ini ruh jahat atau utusan Tuhan.

Jibril Bukan Roh Kudus

Pandangan Muhammad tentang Jibril dan Rohulqudus ternyata keliru. Faktanya, Jibril tidak pernah mengaku sebagai Roh Kudus. Roh Kudus tidak pernah mengklaim sebagai Jibril! Al-Quran hanya memuat tiga ayat tentang “Jibril” dan empat ayat tentang “Ruhulqudus”. Mudah bagi kita membandingkan dan memeriksa kebenaran kedua ayat ini. Yaitu Qs. 2:97, 98, 66:4 versus 2:87, 253; 5:110; 16:102. Dalam tujuh ayat tersebut, Allah sama-sekali tidak mengidentikkan sosok Jibril dengan Rohulqudus.

Pakar Muslim menyamakan Rohulqudus dengan Jibril, semata-mata karena keduanya dapat “menurunkan wahyu” Allah (sebagai agen pewahyu).  Padahal aktifitas itupun termasuk peran Tuhan dan setan. Tuhan bisa langsung berwahyu, sementara setan bisa menyelipkan ayat-ayat setannya! (Qs 22:52-53). Toh keduanya tidak disebut “Jibril”.

Sebenarnya, untuk mencari tahu hubungan urusan dengan Ruh, Muhammad telah diberi dua rumusan yang tertulis dalam Al-Quran. Bahwa Ruh itu urusan Tuhan! Dan bila ada keraguan akan wahyunya, dapat dirujuk pada Alkitab (QS. 17:85 dan 10:94).

Roh Kudus Kekal, Bukan Mahluk Ciptaan

Alkitab memberitahu secara jelas, Roh Kudus bukan mahluk ciptaan. Ia adalah oknum integral keilahian Tuhan, yang ada sejak semula. Bersatu dan bersama Tuhan (Taurat, Kitab Kejadian 1:1-2). Ia tri-senyawa yang keluar dari Bapa. Sama seperti Firman yang berasal dari atas, juga keluar dari Bapa, nuzul ke dunia menjadi “Kalimatullah” dalam sosok Yesus (Injil, Rasul Besar Yohanes.15:26, 8:42, 1:1, 14).

Roh Kudus itulah Penolong yang menyertai umat-Nya sampai kekal. Dengan sifat kemaha-hadiran yang tidak dimiliki Gabriel sebagai mahluk. Dalam Kitab Mazmur 139:7-8 Daud berkata, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau”

Roh Allah Yang Maha-Hadir, Bukan Jibril

Ingatlah, Roh Allah Maha-Hadir, tetapi bukan Jibril.

Kita membaca, Isa Al-Masih yang dikandung dari Kalimat dan Roh Allah senantiasa diperkuat  Rohulqudus / Jibril (Qs 4:171; 5:110). Sedangkan Nabi Yahya semasa bersama Isa Al-Masih tentu juga diwahyui Roh Jibril yang sama.  Jadi, apakah Jibril bisa berada dalam Isa dan Yahya sekaligus?

Maryam, ketika sedang mengandung Isa dalam rahimnya (keduanya disertai Roh Allah / Rohulqudus / Jibril) masih dikunjungi oleh “Jibril lain” yang berseru kepadanya dari luar rahimnya, yaitu “dari tempat yang rendah” (Qs 19:24).

Jadi Jibril mana lagi yang bisa sekaligus ada di dalam dan di luar rahim Maryam, juga sekaligus berada dalam Isa dan Yahya? 

Roh Perlu Perlu Diuji

Al-Quran menutup pengujian atas “roh” Jibril oleh manusia. Dengan pendalilan bukan termasuk wilayah urusan mereka. “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Qs.17:85).  

Alkitab memberi pesan yang berbeda. Dalam setiap pertarungan roh — apapun manifestasinya — selalu terjadi pertarungan diantara dua “Bapa”. Yaitu Bapa Sorgawi (Injil, Rasul Besar Matius 6:9) dan “Bapa Segala Dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).

Bapa Sorgawi memerintah kita untuk tidak percaya begitu saja pada setiap roh.  Roh penipu terlalu licik dan gampang memperdaya manusia yang kurang mengerti sepak-terjangnya. Itulah sebabnya Tuhan mengharuskan kita untuk menguji. Apakah roh itu benar datang dari Tuhan atau tidak. Alkitab berkata, “Iblis pun menyamar sebagai Malaikat Terang” (Injil, Surat 1 Yoh.4:1, 2 Korintus.11:14).

Kesimpulan Akhir

Ruh Jibril yang dikatakan intim dengan Muhammad selama 20-an tahun, ternyata tidak memperkenalkan diri dengan semestinya.  Delapan puluh lima (85) surat Makkiyah tidak satupun memunculkan nama Ruh ini. Setelah belasan tahun Muhammad menerima wahyu, barulah mengenal Jibril.

Gabriel abad kesatu dan Jibril abad ketujuh serta Rohulqudus, sungguh tidak ada kesamaan oknum. Al-Quran dan Hadis tidak mempunyai solusi untuk menjelaskan ketiganya.  Namun Alkitab mendudukkan  Rohulqudus dan Gabriel berbeda. Oknum yang misterius dan tidak berortoritas seperti Jibril itu, tidak akan pernah menjadi utusan Tuhan.  

Berita Terpenting Yang Pernah Disampaikan Gabriel

Menurut Injil, tugas terpenting yang pernah dilakukan Gabriel adalah memberitahu Nabi Zakaria serta Maryam tentang penjelmaan Isa Al-Masih.

Memberitakan Kabar Baik tentang kedatangan Kalimat Allah yang menggemparkan dunia, memang perlu diserahkan kepada Gabriel. Sebab Allah rindu kita mengetahui maksud kedatangan Isa Al-Masih secara lebih mendalam!

[Staff Isa dan Islam – Sangat penting kita perhatikan Juruselamat yang ditunjukkan Gabriel, yaitu Isa Al-Masih.  Kami mengundang pembaca memperdalami keselamatan yang dibawa Juruselamat Dunia ini.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Muslim Terhadap Isa Al-Masih Dan Nabi Islam
  2. Kalimat Allah – Ekspresi Pribadi Allah Sendiri
  3. Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah
  4. Pengakuan Al-Quran Dan Hadits Soal Siapa Kalimat Allah

Video:

  1. Apakah Roh Kudus Itu Tuhan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Pandangan Muhammad Tentang Jibril dan Rohulqudus”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Perspektif Islam?

Reader Interactions

Comments

  1. Herman mengatakan

    29 Mei 2020 pada 8:43 am

    ~
    Sebenarnya Nabi Muhammad mengetahui bahwa yang ditemuinya di Gua Hira itu adalah malaikat Jibril karena beliau diberitahu oleh Waraqah bin Naufal. Saya mengetahuinya dari hadist: Bukhari 4:55:605.

    Diceritakan ‘Aisha: Nabi kembali ke Khadijah ketika jantungnya berdetak kencang. Dia membawanya ke Waraqa bin Naufal yang merupakan orang Kristen dan biasanya membaca Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (Nabi), “Apa yang Anda lihat?” Ketika dia mengatakan kepadanya, Waraqa berkata, “Itu adalah malaikat yang sama yang dikirim Allah kepada Nabi) Musa. Jika saya hidup sampai Anda menerima Pesan Ilahi, saya akan mendukung Anda dengan kuat.” Juga kata Namus itu di jaman dulu berarti kebajikan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Mei 2020 pada 9:48 pm

      ~
      Saudara Herman,

      Pernyataan yang menarik sekali tentang Naufal. Sesungguhnya Naufal pun tidak tahu siapa yang mendatangi nabi saudara. Lagi, Taurat tidak pernah mencatat bahwa malaikat menjumpai Musa. Jelas, ini informasi yang keliru. Dengan demikian, saudara perlu membandingkan pernyataan Naufal dengan isi Taurat. Silakan saudara membaca mulai dari Kitab Taurat, Keluaran 3:1-22 untuk mengetahui kebenaran informasinya.

      Oh ya, kami yakin saudara adalah orang yang sedang mencari kebenaran sesungguhnya. Hal ini terlihat dari upaya saudara membaca hadits. Tetapi membaca hadits tersebut perlu diimbangi dengan membaca Taurat agar lebih lengkap pemahamannya. Kalau boleh tahu, adakah kegelisahan saudara dalam hati saudara tentang kebenaran yang kami sampaikan? Dapatkah saudara menjelaskannya?
      ~
      Solihin

  2. Jesus Park mengatakan

    20 Juni 2020 pada 1:55 pm

    ~
    Rafik,
    Yakinkah bukan iblis yang wahyukan Quran? Saudara katakan ayat Quran tidak ada ajaran keburukan, artinya jika ada keburukan maka dari iblis? Salah satu keburukan ajaran allah Islam, “Kami timbulkan di antara mereka permusuhan, dan kebencian sampai hari kiamat” (Qs 5:14). Bagaimana mungkin Tuhan mengajarkan keburukan? Bagaimana menurut saudara?

    Herman,
    Pada hadis (HR. Bukhari, 3392), tidak disebutkan namus adalah Jibril. Juga jibril tidak dikenal saat nabi islam menerima wahyu di Mekah, setelah ia ke Medinah baru kata Jibril disebutkan di Quran. Jadi nabi Islam kenal Jibril di gua hira hanya klaim. Tradisnya, nabi Islam “otot-otot lehernya kejang hingga dia ketakutan” bertemu roh itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Juni 2020 pada 8:32 pm

      ~
      Saudara Park,

      Tidak ada bukti bahwa sosok Jibril adalah Roh Kudus. Lagi pula, nabi Islam tidak pernah bertemu dengan Jibril. Jibril pun tidak pernah memperkenalkan dirinya pada saat nabi Islam bertemu dengan sosok misterius. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.
      ~
      Solihin

  3. Aku Orang Baik 2 mengatakan

    5 Agustus 2020 pada 10:40 pm

    ~
    To: Isa dan Islam,

    Begini, kita tidak tahu Roh apa yang datang kepada Muhammad sebagai nabinya orang Islam di abad ke 7 Masehi yang datang di goa hira yang telah mencekiknya sampai mau mati apakah dari Malaikat atau Iblis Setan. Andai kalau Malaikat Gabriel yang datang menjumpai Muhammad toh dia akan memberikan salam serta menunjukkan identitas/sosoknya sebagai malaikat.

    Ingat ketika Yohanes/Yahya & Yesus/Isa dijumpai sosok Malaikat Gabriel dia memberi salam serta memberitahukan identitasnya kepada mereka. Dan ketika Yahya/Yohanes & Isa/Yesus dilahirkan Ibu mereka masing-masing mereka dikaruniai oleh Roh Allah Yang Maha Kuasa karena Tuhan itu Maha Kuasa & Dia Maha Hadir/Omnipresent. Mustahil roh itu adalah Roh Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2020 pada 2:59 pm

      ~
      Saudara Aku,

      Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa tidak dapat dipastikan roh apa yang datang pada nabi Islam. Namun, bila kita mencermati Alkitab, maka terdapat perbedaan perlakuan dan unsur psikologis yang dirasakan seseorang ketika berjumpa dengan sosok yang supranatural. Artinya ada kedamaian dan rasa hormat kepada Allah, bukan ketakutan karena dicekik. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memahaminya.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 15 16 17

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Cerita Nyata: Perjalanan Mukmin Mendapatkan Kepastian Surga
  • Solusi Dua Ancaman Di Masa Pandemi Bagi Umat Manusia
  • Mengapa Banyak Muslim Bermimpi Mengenai Isa Al-Masih
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Adakah Harapan bagi Umat Beragama di Tengah Musibah
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?
  • Apa Pendapat Orang Islam Tentang Agama Kristen?
  • Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih
  • Sholat, Kiblat, Dan Konsep "Rumah Allah" Yang Membingungkan
  • Pertempuran Isa Al-Masih Dan Si Dajjal, Bagaimanakah…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami