• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Akhirat > Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?

Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?

7 Januari 2013 oleh Web Administrator 116 Komentar

seorang-pria-mukmin-sedang-gelisahPada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorangpun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka.  Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin menikmati kebahagiaan yang kekal di sorga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.  Benarkah banyak mukmin gelisah akan kiamat?

Ke Sorga Ataukah Neraka, Bila Meninggal?

Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian.  Sebagai contoh, bayangkanlah misalnya tiba-tiba Saudara meninggal dunia pada hari ini, katakanlah karena kecelakaan mobil. Lalu, kemanakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan.

Para Mukmin Tidak Yakin Akan Masuk Sorga

Banyak mukmin gelisah akan kiamat. Menurut pengalaman kami, bila pertanyaan tersebut diajukan kepada orang Islam, maka mereka akan menjawab “belum tahu!” Bahkan saya belum pernah menemukan seorang Muslim yang saleh menjawab, “Ya, saya pasti masuk sorga apabila meninggalkan dunia ini.”

Menurut pengertian saya, seorang Islam yang saleh tidak patut menjawab, “Kami belum yakin akan masuk sorga”  atau “Mudah-mudahan masuk sorga.”

Mengapa demikian?  Perhatikanlah dua ayat Al-Quran:  “Tidakkah engkau ketahui . . .  Allah . . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya.  . . .  Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.  Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).

Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir.”

Nasib Kekal Jiwa Para Mukmin Di Tangan Allah

Jelas pengampunan ada dalam tangan Tuhan. Walau bertobat dengan sungguh-sungguh, belum tentu Tuhan akan mengampuni. Pada akhirnya orang Islam hanya dapat berkata, “Mudah-mudahan Tuhan akan menutupi dosaku.”  

Baik orang Islam maupun Kristen percaya bahwa Allah Mahakuasa. Tetapi, menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka. 

Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang “Arrahmaanir rahim,” ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.

Dosa Kecil Punya Arti Besar

Salah satu Hadith berbunyi, “Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan” (H.R. Muslim).   Ucapan ini sangat berat.  Lagi Qs 48:14, “ . . . Allah . . . mengampuni siapa yang Ia kehendaki dan mengazab [menghukum, menyiksa] siapa yang Ia kehendaki. . . . ”. 

Karena ada dosa – sekecil apapun – dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin gelisah akan kiamat dan ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.

Apakah Anda Ingin Menjadi “Pasti Selamat” pada Hari Kiamat?

Salah seorang rasul Allah menghadapi kematian akibat pengakuannya pada masa Kerajaan Romawi.  Ia mengirim surat pada teman-temannya di kota kecil di negeri Yunani dengan tulisan, “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi [yaitu mati] dan diam bersama-sama dengan Kristus [Isa Al-Masih] — itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” (Injil, Surat Filipi 1:23-24).  Rasul ini yakin ketika mati ia akan langsung masuk sorga.

Keyakinannya memang senada dengan janji Isa Al-Masih pada para murid-Nya, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).

[Staf Isa dan Islam – Saudara Mukmin, kepastian akan keselamatan juga ditawarkan pada saudara.  Penjelasan bagaimana menerima keselamatan ini disediakan bagi Saudara.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  2. Allah Islam Membedakan Dosa Kecil Dan Besar
  3. Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  4. Ngerinya Dosa Dan Hari Pembalasan, Bagaimana Kita Selamat?
  5. Dapatkah Isa Al-Masih Menanggung Dosa Manusia?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat? – Isa Dan Islam” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Akhirat, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. abdullah mengatakan

    10 Maret 2019 pada 12:57 am

    ~
    “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Dosa yang dimaksudkan di sini ialah dosa syirik iaitu dosa mempersekutukan allah, iaitu dosa kafir. Jadi maksudnya orang kafir kekal dalam neraka sebagaimana dalam Al-Quran.

    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik mempersekutukanNya (dengan sesuatu apajua), dan akan mengampunkan dosa yang lain dari itu bagi sesiapa yang dikehendakiNya (menurut aturan SyariatNya)” [An-Nisa 4:48]. (Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, sesungguhnya mereka beroleh syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai) (albaqarah ayat 25).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Maret 2019 pada 11:46 am

      ~
      Saudara Abdullah,

      Kami berharap siapapun di forum ini tidak membuat penafsiran sendiri sehingga keluar dari teks yang dikutip. Surah Az-Zukhruf :74 tersebut tidak menyatakan bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa syirik. Jika dosa yang dimaksud adalah dosa syirik, maka seharusnya hal itu dicantumkan secara eksplisit, sehingga tidak multitafsir.

      Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Mengapa Muslim dipastikan masuk neraka (Qs 19:71-72)? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  2. ari mengatakan

    12 Maret 2019 pada 2:06 pm

    ~
    Dosa kecil bisa jadi besar, pahala kecil juga bisa jadi besar.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Maret 2019 pada 3:43 pm

      ~
      Saudara Ari,

      Terimakasih atas komentar Anda. Izinkan kami meminta penjelasan Anda, apa maksud Anda “dosa kecil menjadi besar dan pahala kecil jadi besar”
      ~
      Noni

  3. Erry mengatakan

    14 Maret 2019 pada 10:00 pm

    ~
    Allah itu maha adil tentang sesiapa yang masuk, surga atau neraka, yang penting itu kredibilitas pernyataan itu layak dipercaya atau tidak. Jadi, ketika ada pernyataan “Pasti Masuk Surga” harusnya ditanya, siapa yang bicara, apa buktinya ia yang bicara, apakah prinsip keadilannya terpenuhi. Kalau itupun tidak kredibel, omongan ini hanya jadi pepesan kosong. Dengan logic yang sama tak peduli Tuhan itu Trinitas versi Kristen atau Tauhid versi Islam yang penting dogma tersebut kredibel dan bisa dibuktikan kalau itu benar-benar firman Tuhan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      18 Maret 2019 pada 9:41 am

      ~
      Saudara Erry,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Setiap klaim pasti masuk sorga mesti dapat dibuktikan. Jika hal ini ditujukan kepada Isa Al-Masih, maka Isa Al-Masih memenuhi ini. Isa Al-Masih berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Saksi mata dari firman Isa Al-Masih tersebut adalah orang-orang Yahudi. Keadilan-Nya pun sudah ditegakkan di kayu salib.

      Bagaimana menurut saudara mengenai Islam? Apakah Allah SWT memenuhi standar dan kriteria yang dibuat oleh saudara tersebut?
      ~
      Solihin

  4. Ruhullah mengatakan

    7 Mei 2019 pada 4:01 am

    ~
    “Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zhalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut” (Maryam 19: 71-72).

    Tidak ada manusia yang tidak berdosa semuanya memiliki dosa yang akan ditanggung masing-masing jiwa. Konsep untuk menafsirkan ayat ini tidak dapat dipahami secara tekstual karena pada umumnya para ulama juga berbeda pendapat dalam hal menafsirkan ayat ini. Yang pertama dapat dipahami bahwa manusia tidak dapat menanggung dosa manusia yang lain. Istilahnya tidak ada dosa warisan atau pahala warisan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2019 pada 6:41 pm

      ~
      Saudara Ruhullah,

      Benar sekali bahwa tidak ada manusia yang tidak berdosa. Semua manusia bahkan nabi pun tak luput dari dosa. Namun bukan berarti semua manusia harus merasakan neraka dahulu baru bisa masuk surga, bukan?

      Manusia harus menanggung dosanya masing-masing dan berusaha mengumpulkan amal saleh dan perbuatan baik agar dosanya bisa dihapuskan. Namun ternyata usaha manusia tidak dapat melunasi semua hutang dosanya yang kian menumpuk. Bagaiamana cara agar manusia bisa melunasi dosanya dan tidak masuk neraka?

      Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk menanggung dosa manusia. Sebab Allah telah menetapkan bahwa hanya Isa Al-Masih yang dapat melunasi hutang dosa manusia. Sebab Isa ilahi. Isa berkata, “Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
      ~
      Noni

  5. Ryan mengatakan

    7 September 2019 pada 5:26 am

    Barangsiapa yang beriman bahwa Tuhan itu satu dan Muhammad adalah utusan Allah, maka dia akan mendapatkan surga.Untuk mendapatkan surga secara langsung haruslah kita beramal soleh. Ada yang terlebih dahulu masuk neraka, untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan di dunia.
    Orang soleh tidak akan takut hari kiamat dan mereka tidak akan takut dengan kematian. Hidup dan mati adalah milik Allah SWT.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 September 2019 pada 8:07 am

      ~
      Saudara Ryan,

      Tanggapan saudara memang menggambarkan semangat pemeluk agama, yang mencintai agamanya. Jangan lupa, hidup dan mati adalah manusia yang akan menjalani dan bukan Allah. Saudara perlu lebih berhati-hati agar tidak terjebak dalam kesalahan dan kecongkakan.. Agar bukan hanya dalam perkataan saja, melainkan kita perlu mengetahui tuntutan Allah akan neraka, dan syarat yang sangat berat agar diizinkan masuk ke dalam hidup dalam kekekalan.
      ~
      Jamal

  6. Jesus Park mengatakan

    13 September 2019 pada 8:55 pm

    ~
    Ryan,

    Kami bertanya, siapa yang langsung masuk surga? Mengapa saudara lebih yakin bahwa muslim masuk surga dibanding dengan allah islam (Qs 66:8), bahkan nabi saudara tidak yakin, “Ya Allah! Ampunilah aku! Kasihanilah aku dan hubungkanlah aku dengan Teman yang Maha Tinggi.”(HR. Bukhari, 5674)?

    Kami tidak yakin saudara tuhannya allah islam, jadi kami tidak percaya semua yang saudara katakan. Karena hadis tadi sudah membuktikan bahwa nabi islam takut akan kematiannya apalagi dengan umatnya. Bahkan ketika mendekati ajalnya, ia mengutuk yahudi dan nasrani, ini bukti kegelisahan nabi islam (HR. Bukhari, 435). Jadi harap saudara jangan melampaui nabi saudara sendiri.

    Balas
  7. Hurry_20 mengatakan

    29 Agustus 2020 pada 4:10 pm

    ~
    JS Park,

    Saya kasih hadits lengkapnya: Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ‘ Aisyah berkata; Dengan demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami. Aisyah pernah berkata; Saya teringat ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat; Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: ‘Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku/temanku Yang Maha Tinggi’” (HR. Bukhari No: 4104).

    Dan maksud kekasih di sini adalah nama lain dari teman-teman seperjuangan(jama’ dalam b. Arab) yaitu para nabi, memohon kepada Allah SWT untuk dikumpulkan dengan mereka di akhirat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 September 2020 pada 10:08 am

      ~
      Saudara Hurry,

      Menarik sekali kutipan hadits yang dikutip saudara. Kalimat terakhir dari hadits tersebut patut untuk disimak dan dicermati. Kalimat tersebut berbunyi, “Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi”. Pertanyaannya adalah siapakah kekasih Yang Maha Tinggi ini? Bukankah manusia tidak mungkin mempunyai kekasih Yang Maha Tinggi? Bila saudara menyatakan bahwa kekasih adalah para nabi, apakah para nabi disebut Yang Maha Tinggi? Mengapa saudara menyatakan bahwa kekasih Yang Maha Tinggi adalah para nabi? Dimanakah sumber yang menyatakan bahwa kekasih Yang Maha Tinggi adalah para nabi? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 5 6 7

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Nasrani dan Islam Harus Sunat?
  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Orang Muslim, Apakah Anda Takut Akan Hari Kiamat?
  • Kenapa Para Mukmin Takut Mati?
  • Para Mukmin: Bagaimana Cara Menanggapi Pemimpin Zalim?
  • Yang Melebihi Bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  • Apakah Allah Akan Mengampuni Semua Dosa Muslim Pada…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami