• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Sholat > Mengapa Pakai Bahasa Arab Dalam Bersholat?

Mengapa Pakai Bahasa Arab Dalam Bersholat?

14 Mei 2010 oleh Web Administrator 184 Komentar

ArabicApakah bijak memaksa orang bersolat dalam bahasa asing, yaitu bahasa Arab? Mengapa tidak lebih baik bersolat dalam bahasa ibu, yaitu bahasa sehari-hari. Apakah bahasa Arab lebih baik dipakai dalam solat dari pada bahasa Indonesia, Jawa, Bugis, Sunda, Minang, Madura dan lain sebagainya? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pikiran apabila mendengar bahwa orang Islam diharuskan memakai bahasa Arab dalam bersholat.

Semua Orang Mengerti Jika Pakai Satu Bahasa

Para Mukmin akan menjawab, apabila memakai bahasa Arab dalam bersholat, hal itu karena semua orang di seluruh dunia memakai kata yang sama. Tetapi walaupun semua memakai kata-kata yang sama, apakah gunanya jika kata-kata yang diucapkan tidak dimengerti?

Dulu orang Katolik Roma beribadah dengan menggunakan bahasa Latin.

Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa sebagian besar umatnya tidak mengerti bahasa Latin. Akibatnya sekarang ibadah Katolik Roma selalu diucapkan dengan memakai bahasa ibu umat yang dilayani.

Kemurnian Al-Quran Dijaga

Para Mukmin juga mengatakan bahwa dengan memakai bahasa Arab, Al-Quran tidak mungkin dapat dirubah. Tetapi artinya Al-Quran juga tidak perlu dirubah jika menggunakan bahasa lain. Yang penting supaya terjemahan dalam bahasa ibu selalu sesuai dengan bahasa Arab.

Saat ini ada Al-Quran yang ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa terjemahan disebelahnya. Tentu, tidak mungkin arti aslinya hilang.

Al-Quran Lebih Murni dari Alkitab?

Ada orang berpandangan bahwa kemurnian Al-Quran lebih terjamin dari kitab-kitab lain. Ini jelas tidak dapat dipertahankan. Karena Al-Quran sekarang ini mulai diterjemahkan. Apakah itu artinya bahwa kemurnian Al-Quran dikurangi? Dengan kata lain kemurnian Alkitab dan Al-Quran tidak akan berkurang jika selalu diterjemahkan berdasarkan pada naskah-naskah kuno.

Isa Al-Masih Tidak Menyuruh Murid-Nya Memakai Bahasa Asli

Isa Al-Masih selalu memakai bahasa setempat, yaitu Aramaic.” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.” (Injil, Markus 12:37) Lagi Injil Lukas 19:48 berbunyi: “… seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.” Tidak satu ayatpun dalam Injil yang menyuruh atau memberi nasihat supaya “Doa Bapa Kami” (doa yang sama penting bagi orang Kristen sebagai Al-Fatihah untuk umat Islam) diucapkan dalam bahasa asli Injil. Apalagi Isa Al-Masih tidak memakai bahasa Arab walaupun Ia Kalimah Allah! Malahan ia tidak mengajar pengikut-Nya memakai bahasa Arab. Namun kita tahu menurut Al-Quran Isa Al-Masih adalah “yang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Sura Ali ‘Imran 3:45)

Allah Memiliki Semua Bahasa di Dunia

Bukankah Allah itu Maha Tahu dan bersifat universal memiliki semua bangsa di dunia ini? Demikian Allah tidak terbatas pada satu bahasa saja! Oleh karena itu kita perlu bertanya, “Mengapa harus mutlak menggunakan bahasa Arab dalam bersholat?”

Doa Terbaik Adalah Doa Dalam Bahasa Ibu

Jika seorang anak dilukai dan menangis ia akan selalu mendekati orang tuanya dan meminta pertolongan dengan memakai bahasa ibu. Kita sebagai ciptaan Allah dikaruniakan bahasa ibu oleh Allah sendiri. Apabila kita berdoa dan/atau bersolat, pemakaian bahasa ibu adalah kecenderungan naluri. Kita dengan gampang dapat bersolat dari hati. Sebaiknya kita belajar bersolat dengan memakai bahasa ibu.

Dalam Bersolat Ingatlah Rahmat Allah Yang Tidak Berubah!

Allah berfirman melalui Nabi Yesaya 500 tahun sebelum Masehi: “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karenakehjahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatakan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalnnya sendiri tetap TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Kita Nabi-nabi, Yesaya 53:5-6)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Mengapa Pakai Bahasa Arab Dalam Bersholat? Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sholat

Reader Interactions

Comments

  1. cristine mengatakan

    8 April 2015 pada 5:54 pm

    ~
    Itu merupakan sebuah ketentuan di jaman Nabi Isa boleh dengan bahasa lain. Tapi dijaman Nabi Muhammad sudah tidak dibolehkan karena Islam sebagai agama penutup tidak mau terulang lagi kesalahan semula.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 April 2015 pada 5:42 am

      ~
      Saudara cristine,

      Siapakah yang membolehkan dan melarang seseorang untuk memakai bahasa tertentu saat beribadah? Apakah Allah pernah berkata bahwa hanya bahasa Arab saja yang diperbolehkan digunakan saat beribadah atau sholat?

      Bukankah yang menciptakan beragam bahasa di dunia ini adalah Allah? Sehingga apapun bahasanya semuanya sama di mata Allah. Yang terpenting Allah melihat hati dan keseriusan kita saat beribadah pada Allah.

      Orang yang berbahasa Jawa atau Inggris, asalkan beribadah dengan hati yang tulus, maka pastilah ibadahnya itu diterima oleh Allah. Sangat tidak adil jika Allah hanya menerima ibadah mereka yang berbahasa Arab, bukan?
      ~
      Noni

  2. amin mengatakan

    20 Mei 2015 pada 1:16 pm

    ~
    Staf IDI,

    Sekian juta umat Muslim di dunia tidak ada yang mengeluh soal penggunaan bahasa Arab. Mengapa Admin peduli? Apakah karena Admin sudah mencari kesalahan Al-Quran?

    Balas
    • staff mengatakan

      17 Juni 2015 pada 3:37 pm

      ~
      Saudara Amin,

      Dalam hal ini kami tidak mempermasalahkannya. Atau ingin mencari kesalahan Al-Quran. Tapi, sebagai non-Muslim kami hanya ingin bertanya saja. Mengapa bila Muslim sholat harus menggunakan bahasa Arab. Sementara tidak semua umat Muslim yang sekian juta di dunia itu, mengerti bahasa Arab. Termasuk umat Muslim di Indonesia.

      Dan kalau bicara soal sah atau tidaknya sholat, menurut hemat kami Allah tidak mengukur hal tersebut dari bahasa yang kita pakai. Sebab Dia adalah Tuhan yang mengerti semua bahasa, bukan? Dari apa yang kami baca di Kitab Suci, dikatakan bahwa Allah melihat jauh ke hati seseorang.

      Nah, Sdr. Amin sebagai seorang Muslim, dapatkah membantu menjelaskan untuk kami, mengapa orang Islam bila sholat harus menggunakan bahasa Arab?
      ~
      Saodah

  3. candy mengatakan

    30 Juli 2015 pada 2:38 pm

    ~
    Staff IDI,

    Menurut saya Islam adalah agama sensitive, karena mereka tidak bisa menerima kritik dan umatnya sesungguhnya dikerdilkan. Islam adalah jelas agama yang mementingkan ritual biarpun umat tidak mengerti maknanya asal ritualnya benar dianggap sah.

    Sesungguhnya merupakan pengkerdilan terhadap Allah sendiri. Ini sama saja dengan saya lakukan sholat, saya rekam kemudian saya putar 5X sehari dan Allah akan menerimanya! Islam tidak menerima kritik karena di dalamnya banyak kesalahan, bila agama mereka diuniversalkan (diterjemahkan, dikaji dan dibahas) pengikut mereka akan habis karena claim agama rahmatan tidak ditemukan.

    Saya sarankan untuk umat Muslim mengikuti semua bahasan di website ini, biar mereka mengerti kebenaran sejati, bukan iman buta yang seperti sekarang ini.

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Agustus 2015 pada 1:51 pm

      ~
      Saudara Candy,

      Kami setuju dengan saudara bahwa umat Islam lebih menekankan ritual dan tidak berani berpikir kritis terhadap ritual yang dilakukan. Hal ini menimbulkan kepercayaan buta dan membingungkan Muslim sendiri. Contoh, sholat harus menggunakan bahasa Arab. Tidakkah Allah menguasai semua bahasa? Apakah Allah hanya mengetahui bahasa Arab? Tertulis dimanakah dalam Al-Quran sholat harus menggunakan bahasa Arab? Pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya dipikirkan dan direnungkan umat Islam. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  4. yohanes mengatakan

    27 Agustus 2015 pada 4:06 am

    ~
    Saya melihat umat Muslim terlalu berlebihan soal bahasa apalagi bicara soal hafal Al-Quran. Lebih penting manakah hafal saja tanpa mengerti maksud Allah atau tidak hafal tapi mengerti arti dan kemauan Allah? Bayangkan dalam bahasa Indonesia saja banyak orang berdebat soal suatu kalimat apalagi bahasa negara lain. Contohnya, bisa dilihat di tv-tv bicara soal hukum.

    Sebenarnya ada apa tidak dalil dalam Al-Quran yang mengharuskan pakai bahasa Arab atau hanya aturan manusia saja?

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Agustus 2015 pada 1:58 pm

      ~
      Saudara Yohanes,

      Menghafal ayat kitab suci baik sekali. Tetapi lebih baik lagi adalah merenungkan, memikirkan, dan melakukan kehendak Allah. Dalam hal ini, kami setuju dengan saudara apakah ada tertulis di Al-Quran bahwa sholat harus menggunakan bahasa Arab? Terimakasih untuk tanggapan saudara. Maaf, kami terpaksa menghapus komentar saudara yang lain karena telah melebihi satu kolom dan tidak sesuai topik. Kami berharap saudara mengerti hal ini.
      ~
      Solihin

  5. CF mengatakan

    23 November 2015 pada 4:10 pm

    ~
    Bahasa dalam Al-Quran bukanlah bahasa Arab yang digunakan sehari-hari di Arab sana. Bisa dibilang bahasa dalam Al-Quran ini bahasa Arab namun tingkat tinggi.
    Dari situ lah bahasa yang dipakai dalam sholat menggunakan murni bahasa Al-Quran. Jelas kosakata dalam Al-Quran lebih lengkap ketimbang bahasa ibu.

    Contoh : saat mengucap Allahu Akbar, jika saat sholat memakai “Allah Maha Besar”, tentu akan banyak kekeliruan dalam hal “Besar”, apa itu dari bentuknya atau kekuasaannya. Atau dalam kalimat “Laailaahaillal lah” ada 2 versi dalam bahasa Indonesia yakni “Tiada Tuhan selain Allah” dan “Tiada yang patut disembah selain Allah”. Mungkin kita bepikir ya yang patut disembah hanya Tuhan. Tapi kenyataannya, batu akik pun bisa jadi sesembahan.

    Balas
    • staff mengatakan

      30 November 2015 pada 11:07 am

      ~
      Saudara CF,

      Jauh lebih mudah jika saat kita menghadap Allah, kita menggunakan bahasa yang bisa kita mengerti. Apakah Allah hanya mengerti bahasa arab saja, sekalipun saudara menyatakan bahasa Arab yang digunakan dalam sholah bahasa tingkat tinggi? Bukankah Allah mengerti apapun bahasa yang digunakan manusia?

      Tentu saja ibadah yang kita lakukan akan jauh lebih bermakna jika memakai bahasa yang sangat kita pahami daripada menggunakan bahasa yang tidak kita pahami.
      ~
      Noni

  6. anak domba mengatakan

    21 Januari 2016 pada 5:55 pm

    ~
    Penggunaan bahasa Arab dalam Islam, adalah salah satu motif imperialisme budaya Arab, yang akhirnya menggeser tradisi budaya lokal. Tidak ada toleransi dalam penggunaan bahasa, karena alasan menjaga kesucian.

    Umat Islam di dorong untuk dapat berbahasa Arab lewat Al-Quran. Arabisasi dunia lewat Islam sepetinya sedang berlangsung hingga kini. Bagaimana jika Islam menguasai dunia? Otomatis Arab akan menjadi penguasa dunia juga, dan pasti akan memperbudak semua bangsa di dunia dengan alasan keta’atan pada Allah-ku. Islam dan Alloh, adalah aset paling berharga bangsa Arab, yang harus di-bela/jaga dengan nyawa. Itulah nilai-nilai politis dalam menggunakan bahasa Arab dalam dunia Islam. Arabisasi.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2016 pada 3:45 pm

      ~
      Saudara Anak Domba,

      Terimakasih komentarnya. Ide dari sudut pandang politik yang saudara kemukakan mengenai imperialisme Arab melalui agama cukup menarik. Kalau saja hal itu benar banyak orang ada dalam masalah besar.
      ~
      Noni

  7. jhon mengatakan

    9 Februari 2016 pada 4:46 pm

    ~
    Buat saudara Muslim. Bisa anda bayangkan berbahasa indonesia saja terkadang masih bingung perihal tata bahasanya apa lagi berdoa menggunakan bahasa yang sulit kalian pahami. Bagaimana kalian merasa nyaman jika tidak mengerti. Itu tidak ubahnya meniru. Kenapa Alkitab kami diterjemahkan agar orang pintar dan orang yang kurang dapat mengerti. Yang lucunya ada yang menulis di pakaian dengan bahasa Arab. Ditanggapi dengan label penistaan agama. Pertanyaan saya apakah sama bahasa Arab yang digunakan orang Arab dengan Arab yang digunakan Al-Quran. Mohon penjelasan.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2016 pada 3:47 pm

      ~
      Saudara Jhon,

      Terimakasih komentarnya. Bahasa Arab di Indonesia seolah menjadi sakral bagi kebanyakan orang awam karena dikaitkan dengan agama dan bahasa Al-Quran. Namun tidak demikian di negara aslinya, disana bahasa Arab dipakai untuk sehari-hari bahkan juga untuk hal yang tidak suci.
      ~
      Noni

  8. DWI mengatakan

    8 April 2016 pada 7:19 am

    ~
    Mengapa Anda berdoa? mengapa Anda menyembah Tuhanmu? jawabannya sama seperti mengapa kami umat Islam solat menggunakan bahasa Arab. Sebagai umat beragama kita mempunyai keyakinan atas agama kita masing masing temasuk semua yang diajarkan di dalamnya.

    Kenapa Anda tidak mempertanyakan kenapa Anda harus menyembah Tuhanmu? Kenapa…kenapa…kenapa? demikian halnya dengan kami umat Islam, yang kami tahu itu kami menjalani semua ajaran yang sempurna yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tanpa harus mempertanyakan perintah Allah SWT.

    Betapa congkaknya manusia yang mempertanyakan kebenaran hukum dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan seorangpun, yang tidak beranak maupun diperanakkan. Allah SWT mengetahui yang tidak saya, Anda ketahui. Allah SWT Maha Tahu.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2016 pada 3:49 pm

      ~
      Saudara Dwi,

      Kata “Kenapa” itu datangnya dari Tuhan. Jangan takut untuk bertanya “Kenapa” sebab saudara sendiri tidak tahu yang sebenarnya terjadi mengenai Muhammad. Apakah agama yang ia ajarkan benar atau rekayasa. Memang mentaati sesuatu itu baik. Tetapi ketaatan buta itu petaka. Karena itu tidak salah kita bertanya “kenapa”.

      Untuk membedakan kebenaran dari yang tidak. Kita perlu menguji dengan bertanya kenapa. Kenapa harus bahasa Arab padahal Allah maha mengerti semua bahasa?
      ~
      Noni

  9. DWI mengatakan

    8 April 2016 pada 7:29 am

    ~
    Bukankah dengan adanya artikel ini kita seharusnya jadi berpikir tentang hikmah mengapa solat harus dalam bahasa Arab, itu artinya kita diperintah untuk belajar. Indah bukan? Namanya saja berdoa kita harus tahu maksudnya apa jadi jangan Anda menghakimi bahwa kami tidak tahu apa makna di setiap bacaan solat yang kami baca setiap hari.

    Bukankah belajar itu bukan sesuatu yang jahat? Allah SWT itu Maha Baik, Maha Mulia. dari mana Anda tahu kami umat Islam tidak tahu makna bacaan solat? Bukankah ini adalah fitnah yang nyata?

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2016 pada 3:51 pm

      ~
      Saudara Dwi,

      Belajar juga merupakan sesuatu yang jahat jika yang dipelajari adalah kejahatan. Dengan memaksakan mempelajari bahasa Arab bisa dikategorikan kejahatan pembalikan fakta.

      Bayangkanlah tekanan dan keminderan bagi orang-orang yang tidak mampu mempelajari bahasa Arab. Sehingga mereka tidak bertemu dengan hakekat berdoa yang sebenarnya. Padahal yang benar faktanya bahwa Tuhan menciptakan banyak bahasa, logikanya Dia mengerti dan menerima semua bahasa.
      ~
      Noni

  10. Diaddario26 mengatakan

    12 April 2016 pada 5:35 am

    ~
    Pertanyaan simpel saya kalau memang Injil belum tercemar tangan manusia, kenapa Injil harus ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Masa kitab Tuhan harus di revisi manusia? Yang bener saja gan.

    Saya mau lihat seberapa cinta anda sama Yesus dengan pertanyaan ini : Apakah anda disunat? Kebanyakan umat kristiani tidak disunat loh. Padahal Yesus sendiri disunat di hati ke 8. Lukas 2:21
    – Apakah anda berdoa menadahkan tangan? Pasti tidakkan? Padahal Yesus sendiri yang berkata di surah Timotius 2:8. – Apakah anda makan babi? Yesus sendiri mengharamkan babi loh. Yesaya 65:2-5, Imamat 11:7-8, Ulangan 14:8. – Apakah anda minum minuman beralkohol? Yesus sendiri melarangnya loh. Amsal 20:1, Efesus 5:18.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Agustus 2016 pada 3:53 pm

      ~
      Saudara Diaddario26,

      Silakan baca artikel kami lainya yang terkait dengan pertanyaan saudara. Di sini kita masih membahas topic bahasa Arab. Kami sarankan kunjungi link berikut ini, disana akan dijawab semua pertanyaan saudara. http://tinyurl.com/d6ec7cm
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 6 7 8 9 10 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Hukum Persahabatan Dalam Islam?
  • Makna Kembali Fitrah Dalam Islam Dan Kristen
  • Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih?
  • Siapakah Guru Paling Agung dalam Islam?
  • Mendalami Makna Tersirat dalam Kurban Idul Adha

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami