• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Ibadah Haji > Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?

Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?

21 November 2011 oleh Web Administrator 120 Komentar

Batu Hitam: Makna mencium hajar Aswad dipercaya menghapus dosaBatu Hitam, al-Hajr al-Aswad, adalah peninggalan pusaka orang Islam. Menurut tradisi, batu ini peninggalan sejak zaman Adam dan Hawa. Batu ini terletak di pojok Timur Ka’bah, yaitu bangunan batu tua berbentuk kubik di Mekah.

Apakah Batu Hitam itu? Mengapa begitu penting bagi orang Islam? Apakah makna mencium hajar aswad bagi Mukmin? Jawabannya terdapat pada tradisi kuno.

Tradisi Islam dan Batu Hitam

Menurut tradisi Islam, Batu ini jatuh dari Surga. Tujuannya, menunjukkan kepada Adam dan Hawa tempat untuk membangun altar, yaitu altar pertama di bumi. Batu ini semula berwarna putih.

Menurut Hadits: “(Batu) ini jatuh dari Firdaus lebih putih dari susu, namun dosa dari keturunan  Adam membuatnya menjadi hitam”.  Tradisi Islam mengatakan, ketika air bah melanda dan Nuh serta keluarganya memasuki Bahtera, Batu ini hilang. Di kemudian hari, tradisi mengklaim bahwa Abraham menemukan Batu Hitam ini. Dia meminta Ismail, anak yang dinyatakan orang Islam sebagai leluhur Muhammad, untuk membangun Ka’bah. Ismail menempatkan Batu ini di pojok sebelah Timur Ka’bah.

Batu Hitam bila bukan batu basal, sejenis batu akik, adalah merupakan kaca alamiah, yaitu batu bintang.

Makna Mencium Hajar Aswad Ziarah Umat Muslim

Hajar Aswad yang ada sekarang sudah dipoles licin. Batu ini terdiri dari berbagai keping yang disatukan dalam bingkai perak. Ini karena pada sejarah Islam mula-mula, satu pemberontak balatentara Islam memecahkan Batu itu berkeping-keping. Batu ini sekarang menjadi bundar dan usang, sebab jutaan orang Islam telah menyentuh dan menciumnya selama berabad-abad.

Selama menunaikan ibadah haji, para jemaah mengitari Ka’bah selama tujuh kali. Setiap kali mengitari, mereka harus mencoba mencium Batu Hitam. Mereka meniru apa yang dulu Muhammad (nabi mereka) lakukan. Karena besar sekali jumlah jemaah yang datang, banyak orang tidak bisa mencium Batu Hitam. Sebagai gantinya, mereka menjulurkan tangan dan menunjuk ke arah Batu Hitam ketika mereka mengitari Ka’bah. Ritual ini memegang peranan yang penting selama ibadah haji.

Mengapa Orang Islam Mencium Hajar Aswad?

Mengapa Anda ingin mencium sebuah batu? Jawabannya berasal dari Muhammad. Orang Islam mengklaim bahwa Muhammad mencium Batu Hitam. Orang Islam mencium Batu ini untuk meniru apa yang nabi mereka lakukan. Mengapa Muhammad mencium Batu Hitam? Ketika Muhammad datang ke Mekah, dia menyuruh agar berhala-berhala dikeluarkan dari Ka’bah sebelum dia memasukinya. Sayangnya dia sendiri tidak konsisten. Dia terlihat mencium Batu Hitam, yang merupakan kebiasaan penyembah berhala.

Di kemudian hari, Umar bin al-Khattab, rekan Muhammad terusik dengan apa yang dilihatnya. “Umar mendekati Batu Hitam dan menciumnya serta mengatakan, ‘Tidak diragukan lagi, aku tahu kau hanyalah sebuah batu yang tidak berfaedah maupun tidak dapat mencelakakan siapa pun. Jika saya tidak melihat Utusan Allah mencium kau, aku tidak akan menciummu” (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Buku 26, Nomor 680).

Apakah Makna Mencium Hajar Aswad Itu Pemujaan Berhala?

Islam dengan ketat melarang pemujaan berhala, dan melihat Batu Hitam tidak lebih dari sekedar simbol. Mungkinkah ada orang-orang yang berpikir, Muhammad tertangkap basah menyembah berhala!? Menurut Anda bagaimana?

Kebanyakan orang Islam tidak menyembah Batu Hitam. Namun beberapa orang melihat Batu Hitam sebagai berhala yang akan muncul di Hari Penghakiman, dengan mata untuk melihat dan lidah untuk berbicara. Ini berbahaya! Sebab telah membuat Batu Hitam sebagai berhala daripada memuja sang Pencipta Alam Semesta!

‘Hitam’ Melambangkan Apa?

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, orang Islam merasa batu ini menjadi hitam karena dosa. Apakah ini berarti dosa dari orang-orang yang melewati Batu Hitam ditransfer kepadanya? Beberapa orang merasa demikian. Jelas orang Islam, demikian juga semua manusia, mencari jalan untuk menghapus dosa mereka.

Perhatikan percakapan di surga berikut, di antara makhluk surgawi untuk melihat bagaimana Injil memperlakukan dosa: “Salah seorang dari pemimpin-pemimpin [makhluk surgawi] itu bertanya kepada saya, ‘Orang-orang yang berjubah putih ini, siapa mereka dan dari mana mereka datang?’ ‘Saya tidak tahu, Tuan. Tuan sendiri yang tahu,’ jawab saya. Maka dia berkata kepada saya, ‘Inilah orang-orang yang sudah dengan selamat melalui masa penganiayaan yang hebat. Mereka sudah mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dengan darah Anak Domba itu.” (Injil, Wahyu Yohanes, 7:13 – 14). Karena cucuran darah Isa Al-Masih, jubah (hidup) mereka menjadi putih, bukan hitam.

Kunci untuk Menghilangkan Dosa

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “Anak Domba”. Dia yang menanggung dosa dunia di atas kayu salib. Hanya Dia, bukan Batu Hitam, yang dapat membersihkan hati kita dari dosa.

Allah, yang datang menjelma sebagai manusia kepada kita, mati sehingga kita dapat dibersihkan dari noda dosa. Walaupun kita dulu hitam (karena dosa), sekarang kita dapat menjadi seputih salju. Ini akan terjadi jika kita mengijinkan Isa Al-Masih mencuci noda dosa kita dengan darah-Nya, yaitu darah yang dicucurkan-Nya bagi Anda dan saya.

[Staff Isa and Islam:  Kami harap saudara rindu memperdalam pengertian tentang keselamatan dari dosa.  Bila ada pertanyaan, silakan mengirim email ke: [email protected] ]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
  2. Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
  3. “Batu Hitam” Dan “Batu Penjuru” Di Injil
  4. Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen

Video:

  1. Mengapa Muslim Mencium Batu Hitam, Hajar Aswad?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ibadah Haji, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. secret mengatakan

    1 Juli 2015 pada 11:12 pm

    ~
    Isa sekarang ada di surga. Dia diturunkan ke bumi kelak melawan dajal kafir. Yesus yang kalian maksud bukan Isa, tetapi Yudas yang dimiripkan oleh Allah karena kekafirannya. Bukan hanya Islam yang mengatakan, tetapi juga agama Hindu dan Budha. Pahamilah jika Yesus bukan Isa tetapi Yudas.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Juli 2015 pada 9:06 am

      ~
      Saudara Secret,

      Terimakasih untuk penjelasannya. Sayang, saat ini kita tidak sedang membahas Isa Al-Masih, Yesus, atau Yudas. Tapi, bila saudara ingin mengetahui siapa sebenarnya Isa Al-Masih atau Yesus Kristus, saudara dapat membaca penjelasan pada artikel ini: http://tinyurl.com/c4phapd.

      Sdr. Secret, artikel di atas sedang membahas tentang Batu Hitam. Dimana Muhammad mengajarkan, seorang Muslim yang naik haji, wajib mencium Batu Hitam yang terdapat di Kabah.

      Umat Muslim menyebut orang Kristen menyembah patung Yesus, karena mereka ‘mungkin’ meletakkan patung Yesus di salah satu sudut ruangannya.

      Nah, menurut Sdr. Secret, apakah sebutan bagi orang yang mencium sebuah batu?
      ~
      Saodah

  2. maruli mengatakan

    3 Juli 2015 pada 2:58 pm

    ~
    Setiap komentar umat Muslim yang saya baca di sini, satupun tidak mampu menjelaskan maksud dan tujuan mencium batu hajar aswad selain mengikuti apa yang dilakukan oleh nabi mereka dulu. Apakah umat Islam begitu bodohnya mau mengikuti begitu saja apa yang dilakukan nabi mereka tanpa bisa mencerna maksud dan tujuannya?

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Juli 2015 pada 9:07 am

      ~
      Saudara Maruli,

      Terimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Semoga teman-teman Muslim yang membacanya, dapat merenungkan pertanyaan saudara di atas.
      ~
      Saodah

  3. Beni mengatakan

    4 Agustus 2015 pada 10:01 pm

    ~
    Dari ajaran agama kuno monoteisme di dunia, yang paling dekat dengan kebiasaan menunaikan haji, mencium batu, mengitari 7 kali monumen/batu yang dianggap suci, sembahyang 5 waktu adalah penganut agama Yazidi yang berkembang di Mesopotamia dan sudah ada 4000 SM. Mungkinkah agama ini yang disempurnakan oleh Muhammad?

    Hanya saja dari ratusan baal yang dimusahkan Muhammad dulunya di Mekah, hanya batu ini yang tidak memiliki bentuk dewa. Tapi karena sudah kebiasaan mencium batu, tetap saja di puja/dicium seperti Yazidi.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Agustus 2015 pada 1:15 pm

      ~
      Saudara Beni,

      Memang benar, pada zaman Muhammad masyarakat di sana menyembah banyak dewa dan memberhalakannya. Namun ternyata tidak semua ritual masyarakat tersebut dimusnahkan oleh Muhammad. Bila kita kaji lagi, apa kaitan mencium batu hitam dengan ibadah kepada Allah. Bukankah saat kita beribadah fokus kita adalah menghadap Allah? Kiranya umat Muslim dapat merenungkannya
      ~
      Noni

  4. alif permana mengatakan

    5 Agustus 2015 pada 5:16 pm

    ~
    Pada saat pembebasan kota Mekah, semua berhala dihancurkan dan umat Muslim towaf. Tapi ada satu orang yang malah naik ke atas kabah dan mengumandangkan azan yaitu bilal. Jika kalian menyebut Muslim menyembah atau memberhalakan kabah atau hajar aswad, sanggup kah umat lain berdiri atau menginjak yang diberhalakan?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Agustus 2015 pada 1:16 pm

      ~
      Saudara Alif Permana,

      Terimakasih atas informasi yang saudara berikan. Kami rasa tidak menjadi ukuran, karena orang-orang yang menyembah apa yang diberhalakan, dia tidak sadar bahwa apa yang ia sembah adalah berhala. Saat manusia belum mengenal agama, manusia menyembah pohon, batu dan menganggapnya itu bukan berhala, tetapi sesuatu yang layak mereka sembah.

      Jadi seharusnya di zaman sekarang ini, dimana pikiran manusia sudah semakin maju, manusia seharusnya bisa membedakan apakah yang ia sembah menjadi berhalanya atau tidak.
      ~
      Noni

  5. alif permana mengatakan

    6 Agustus 2015 pada 7:28 pm

    ~
    Mengapa jawabannya jadi aneh? Setahu saya yang namanya Tuhan tidak terikat zaman. Pada zaman dulu hukuman bagi pelaku dosa besar adalah disalib. Jika zaman dulu sudah ada kursi listrik, apa anda akan pakai kalung dengan kursi listrik juga?

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Agustus 2015 pada 2:34 am

      ~
      Saudara Alif Permana,

      Kami tidak tahu apa maksud saudara jawabannya aneh. Kami kira admin sudah menanggapi pendapat saudara dengan baik. Kami harap saudara memerhatikan dengan teliti tanggapan admin. Sekalipun Ka’bah diinjak, tetapi bukankah batu hitam dicium? Pertanyaannya adalah mengapa batu hitam harus dicium? Tidakkah ini berhala dan mensekutukan Tuhan? Lagi pula, sangat baik bila saudara menyebutkan sumber yang menyatakan Kabah diinjak agar hal ini semakin jelas. Kami berharap saudara merenungkan hal ini.
      ~
      Solihin

  6. ANTI CIUM BATU mengatakan

    23 September 2015 pada 4:08 pm

    ~
    Muhammad menghormati dan mencintai batu sejak belum menjadi Islam sampai dia menciptakan Islam. Dari Jabir Ibnu Samura ra, Muhammad bersaksi: “Batu Hitam kuhormati sejak lama sebelum menjadi Nabi sampai menjadi Nabi” (HR.Muslim, 2277). Saking cintanya kepada batu sampai-sampai: Dari Ibnu Umar, berkata: “Muhammad menghadap batu hitam dan meletakkan mulutnya mencium batu seraya menangis lama sekali” (HR.Ibnu Majah, 2936).

    Setuju dengan staf IDI, mencium batu adalah perbuatan menyembah Baal: 1 Raja-raja 19:18, “…orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.”

    Balas
    • staff mengatakan

      27 September 2015 pada 12:42 pm

      ~
      Saudara Anti Cium Batu,

      Ini adalah artikel yang tepat untuk mendiskusikan tentang mencium batu. Terimakasih karena saudara berkenan memberikan tanggapan di artikel ini. Kami kira data yang saudara berikan telah menguatkan fakta bahwa Muhammad mencintai dan menghormati batu. Pertanyaannya, bukankah Allah yang harus dicintai dan dihormati? Mengapa batu harus dihormati?
      ~
      Solihin

  7. roy mengatakan

    15 Oktober 2015 pada 8:59 am

    ~
    Benar memang jika batu hitam itu bukan Yesus atau Nabi Isa. Jika benar gak mngkin dia mengatakan batu itu benda mati, berarti Yesus benda mati (sorry jika menyinggung)
    Yang benarnya batu itu adalah batu kabah.

    Al-Quran diturunkan kitab terakhir karena pelengkap dari semua kitab, itu alasannya. Mengapa kebanyakan yang ateis memilih masuk Islam karena Islam mudah dipahami dan dimengerti.
    Kitab yang alami dan masih suci adalah Al-Quran karena gak pernah diubah. Sebenarnya kitab agama Kristen itu sudah diubah dan diganti. Dalam Perjanjian Lamanya tertulis Muhammad adalah titik penerang bagi manusia

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Oktober 2015 pada 5:11 am

      ~
      Saudara Roy,

      Injil telah sangat jelas menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “batu penjuru” yang pernah dituliskan dalam Kitab Zabur.

      “Yesus [Isa Al-Masih] adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan–yaitu kamu sendiri–,namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Kisah Para Rasul 4:11). Tidak ada ayat yang menuliskan bahwa batu penjuru yang dimaksud adalah kabah.

      Bila Al-Quran adalah Kitab pelengkap, mengapa kisah-kisah yang ada di dalamnya seperti kisah penciptaan Adam dan Hawa, kisah para nabi hingga kisah Isa Al-Masih hanay dituliskan sebagian saja dan tidak lengkap? Jika Kitab pelengkap Al-Quran harusnya menuliskan kisah-kisah di dalamnya secara lengkap.

      Hanya Alkitab yang menuliskan kisah-kisah, mulai dari penciptaan, para nabi, hingga kisah Isa Al-Masih dengan sangat lengkap dan sangat sistematis. Jadi manakah yang layak disebut Kitab pelengkap?
      ~
      Noni

  8. steve mengatakan

    16 Oktober 2015 pada 5:24 am

    ~
    To : to Roy,

    Sudah jelas mencium batu hitam dan keliling kubus itu ajaran Muhammad, bukan dari Allah. Saudara Roy sebenarnya ikutin perintah Muhammad atau Allah sih?

    Al-Quran asli tidak diubah? Yang bener? Tahukah saudara hukum rajam di Al-Quran?
    Isa Al-Masih tidak disalib tapi murudnya Isa?Jelas saudara bingung karena Al-Quran punya 2 versi berbeda tentang penyaliban Yesus. Wajar saja anda bingung.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Oktober 2015 pada 5:16 am

      ~
      Saudara Steve,

      Sesungguhnya mencium batu hitam adalah ritual yang sering dilakukan para penyembah berhala saat mereka belum menganl Islam. Kemudian ritual ini masih dijalankann oleh Muhammad. Bila kita lihat apa kaitannya mencium batu dengan beribadah pada Allah? Namun karena ini ajaran Muhammad, maka umat islam wajib melakukan ritual ini.
      ~
      Noni

  9. roy mengatakan

    20 Oktober 2015 pada 5:03 am

    ~
    Siapa bilang Al-Quran ada dua versi, jika ada buktikan jangan asal ngomong.
    Agama islam adalah agama yang suci. Kenapa saya bilang begitu karena pada zaman dahulu sampai sekarang belum pernah diubah.

    Agama Kristen itu sebenarnya agama yang benar pada zaman dahulu. Kenapa saya bilang zaman dahulu bukan zaman sekarang? Karena zaman sekarang telah diubah.
    Yang dikataan dalam kitab mereka tentang batu penjuru adalah Yesus atau Isa itu salah, berdasarkan fakta Alkitab telah diubah-ubah

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Oktober 2015 pada 5:29 am

      ~
      Saudara Roy,

      Silakan saudara baca sejarah Islam. Pada zaman khalifah Usman, Al-Quran dimusnahkan dan dibakar, karena saat itu muncul banyak versi Al-Quran. Jadi apakah Al-Quran tidak pernah diubah? Nyatanya Al-Quran sendiri pernah mengalami revisi besar-besaran.

      Saudara menyatakan Alkitab telah diubah? Jika telah diubah silakan tunjukan kapan Alkitab diubah? Siapa yang mengubahnya? Dan bagian mana saja yang telah diubah? Isu Alkitab telah diubah hanya muncul dari kalangan Muslim, setelah Muhammad ditolak sebagai nabi oleh bangsa Yahudi, maka Muhammad menyatakan Alkitab telah diubah. Namun Muhammad sendiri tidak dapat membuktikannya.
      ~
      Noni

  10. wisnu mengatakan

    2 Desember 2015 pada 6:24 am

    ~
    Ingin tahu tentang Islam, tanyakanlah pada ahlinya, opini yang anda sampaikan hanyalah sebuah prasangka, mencium dan menyembah adalah 2 hal yang berbeda, jika anda mencium bunga apakah lantas anda disebut sebagai penyembah bunga?

    Balas
    • staff mengatakan

      7 Januari 2016 pada 3:28 pm

      ~
      Saudara Wisnu,

      Terimakasih atas tanggapan dan sarannya. Kami percaya saudara tidak mau menyembah batu hitam. Sebagian besar umat Muslim masa kini tidak percaya terhadap ritual penyembahan batu hitam. Tetapi nyatanya batu hitam tersebut mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang.

      Ritual penciuman batu hitam merupakan bagian dari pemujaan berhala pada zamanya. Tradisi inilah yang masih diwarisi hingga hari ini. Tentu saja berbeda antara mencium batu hitam itu dengan mencium bunga. Apakah ada orang Islam yang berani membandingkan antara mencium bunga di Mekkah berarti sudah sama dengan mencium batu hitam di Mekkah?
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 3 4 5 6 7 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Hanya Isa Dapat Menyembuhkan Anak Muslimah Yang Sakit?
  • Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut Azab
  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?

Artikel Yang Terhubung

  • 5 Misteri Tentang Batu Hajar Aswad yang Belum Terungkap
  • Apakah Manfaat dari Sholat Tahajud Menjamin Ampunan Dosa?
  • Manfaat Ritual Ibadah Haji dan Cara Selamat di Akhirat
  • Manfaat Zakat Fitrah: Semua Dosa Dapat Dihapus! Benarkah?
  • Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami