Suatu hari teman saya seorang Muslim berkata tentang Injil Barnabas menurut Islam:“Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang telah dinubuatkan oleh Nabi Isa. Hal itu tertulis dalam Injil Barnabas.” Lalu saya bertanya kepadanya, “Apakah kamu sudah pernah membaca atau melihat Injil Barnabas?” Dia menjawab, “Tidak pernah!” Tapi seluruh umat Muslim tahu bahwa dalam Injil Barnabas, Nabi Isa mengatakan akan ada nabi yang bernama Ahmad, yaitu Muhammad.”
Saya bisa memahaminya. Umat Muslim sering menggunakan Injil Barnabas untuk membela kenabian junjungan mereka. Benarkah Injil Barnabas palsu?
Pertanyaan yang patut direnungkan: Apakah hanya karena ada ayat yang menyatakan kenabian Muhammad, lalu kitab tersebut layak dipercaya tanpa terlebih dahulu memeriksa kebenarannya? Bagaimana dengan ayat-ayat lain di “Injil” Barnabas yang tidak sejalan dengan Al-Quran. Apakah umat Muslim juga bisa mempercayainya?
Penulis Injil Barnabas
Banyak yang berprasangka Injil Barnabas ditulis oleh salah seorang murid Yesus yang bernama Barnabas. Pandangan ini jelas salah. Injil Barnabas ditulis oleh Mustafa de Arande. Ia seorang Muslim Arab berkebangsaan Spanyol, hidup sekitar tahun 1500.
Mustafa de Arande tidak menguasai geografi Israel. Juga kurang memahami adat-istiadat dan budaya abad pertama. Ketidak-tahuannya tentang geografi Israel, terlihat dari isi kitabnya yang mengatakan bahwa, “Yesus berlayar dari danau Galilea ke Nazaret” (Pasal 20-21).
Bila kita melihat dalam peta, Nazaret adalah kota daratan. Letaknya 25 kilometer dari danau Galilea, 320 meter di atas permukaan laut. Tidak mungkin Yesus dapat berlayar dari danau Galilea ke Nazaret.
Selain itu dia juga menuliskan bahwa Yesus lahir pada zaman pemerintahan Pontius Pilatus. Pontius Pilatus memerintah di tanah Palestina 26-36 Masehi. Isa Al-Masih lahir antara 3 sampai 6 tahun Masehi. Alkitab menuliskan Pontius Pilatus berkuasa 20 tahun sesudah kelahiran Yesus. Selain tidak menguasai geografi Israel, Mustafa de Arande, pengarang Injil Barnabas, juga kurang memahami sejarah pada abad pertama.
Injil Barnabas Menurut Islam Palsu Karena Kesalahan-kesalahan Isi
Sebenarnya, andai saja umat Muslim mau membuka diri dan melihat keseluruhan isi dari “Injil” Barnabas, mereka akan menemukan cukup banyak kesalahan dalam kitab tersebut. Bukan hanya menurut perspektif ajaran Alkitab, tetapi juga Al-Quran.
Di bawah ini kami mencoba menjabarkan beberapa kesalahan fatal dari Injil Barnabas. Kiranya ini membuka pikiran para pembaca agar berpikir ulang, apakah kitab tersebut layak diimani.
- “Muhammad adalah Mesias, dan Isa selalu menyangkal bahwa Ia bukan Mesias” (Injil Barnabas, Pasal 3, 42, 82).
Sepertinya penulis Injil Barnabas tidak tahu bahwa arti “Mesias” dan “Kristus” adalah sama, yaitu “yang diurapi.” Dalam kitabnya Mustafa de Arande menyebut Yesus dengan sebutan Yesus Kristus (Mesias). Tetapi di beberapa ayat, dia mengatakan bahwa Mesias adalah Muhammad, bukan Yesus.
Sementara Muhammad sendiri tidak pernah mengaku sebagai Mesias. Juga tidak satupun ayat Al-Quran menyebut Muhammad sebagai Mesias. Sebaliknya Nabi Islam dalam Al-Quran berulang kali menyebut “Al-Masih” (Mesias) kepada Isa, Putera Maryam. Umat Muslim perlu bertanya pada diri sendiri, apakah Al-Quran benar atau Mustafa de Arande, pengarang “Injil” Barnabas yang benar? - Mustafa de Arande juga mengatakan pada masa itu penyimpanan anggur menggunakan tong kayu (barrel). Faktanya: Pada abad ke-1, orang menyimpan anggur di kantong kulit. Tong kayu (barrel) baru dibuat setelah abad ke-4. Hal ini membuktikan bahwa penulis “Injil” Barnabas tidak mengerti arkheologi abad pertama.
- Penulis menggunakan mata uang dan penukaran yang salah.
Menurutnya: 1 keping emas = 60 keping perunggu. Yang benar adalah: 1 keping emas = 3200 keping perunggu. Atau 1 keping perak = 128 keping perunggu. - Di Pasal 119 “Injil” Barnabas dituliskan: Yesus berkata bahwa gula dan emas diperjual-belikan.Padahal di abad pertama, madu adalah bahan pemanis utama. Gula baru dipakai sebagai alat pemanis dan diperdagangkan di abad ke-6.
Fakta Para Ahli Arkeologi
Pada tanggal 23 Februari 2012, banyak berita media masa yang mengatakan ditemukan Injil berumur 1500 tahun di Turki. Dalam Injil tersebut Yesus memprediksi kedatangan Muhammad. Berita ini diawali oleh tulisan di Media Masa Turki, yang menyatakan bahwa Menteri Kebudayaan Turki Ertugrul Gunay menyatakan hal yang sama.
Sehari setelah berita itu keluar, hanya dengan melihat foto-foto yang ada di media masa tersebut, para ahli bahasa dan arkeologi langsung melihat beberapa keanehan. Yaitu:
- Kitab itu ditulis dengan bahasa Syria modern, bukan bahasa Aramaic kuno. Ini adalah dua bahasa yang sangat berbeda. Bahasa Syria modern distandarisasi di tahun 1840, bukan 1500 tahun yang lalu.
- Beberapa kata langsung terlihat memiliki kesalahan ejaan dan ada beberapa kata yang menggambarkan jaman yang lumayan modern.
- Dan yang paling penting, ada tulisan yang berarti “ditulis pada tahun 1500 Tuhan Kita (Masehi)” di bagian bawah buku itu. Dan diperkirakan bahwa “Injil” Barnabas ini ditulis sekitar tahun 1585.
Menteri Turki Salah Menilai Manuskrip Injil Barnabas
Dengan berpatokan pada bukti-bukti di atas, para ahli arkeologi menyatakan injil Barnabas palsu. Pada tanggal 28 Februari 2012, satu minggu setelah pernyataannya, Menteri Kebudayaan Turki menarik kembali statementnya mengenai kitab ini. Lalu mengeluarkan kitab tersebut dari Museum Ankara.
Isa Al-Masih, Mesias Yang Dijanjikan
Dari berbagai bukti yang sudah dijabarkan di atas, sangat jelas Injil Barnabas menurut Islam palsu!
Injil yang sesungguhnya bukan saja berbicara tentang Pribadi Isa Al-Masih. Lebih dari itu, ia berbicara tentang apa yang dilakukan Isa Al-Masih bagi manusia.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Datang untuk memberikan nyawa-Nya sebagai korban tebusan bagi banyak orang. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Markus 10:45).
Kedatangan, kematian dan kebangkitan-Nya telah dinubuatkan sebelum Dia lahir. Lebih dari tujuh ratus tahun sebelumnya seorang nabi besar bernama Yesaya telah menubuatkan hal itu (Kitab Nabi Besar Yesaya 52-53). Dan Kitab Suci Injil Allah telah menggenapinya.
Intisari Injil Allah
Maka, Injil asli adalah Injil yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih telah mati, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga untuk menebus manusia dari perbudakan dosa (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
Hal ini hanya tertulis di Kitab Allah. Maka setiap kitab yang tidak menceritakan kabar baik ini, dapat dikatakan bukan Injil Allah.
Fokus pertanyaan untuk dijawab pembaca
Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Apakah ada alasan mengapa orang Mukmin atau Kristen perlu memperhatikan atau percaya kepada Injil Barnabas?
- Mengapa orang-orang Islam masih percaya pada Injil Barnabas yang jelas palsu?
- Bagaimana cara menolong orang-orang, terutama guru-guru agama, agar tidak mendukung “Injil” Barnabas palsu ini?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel.
[Staf Isa dan Islam – Telah dinubuatkan Nabi Besar Yesaya bahwa Al-Masih akan datang untuk memberi jaminan keselamatan bagi manusia. Rindukah saudara menerima ‘Jaminan’ tersebut? Artikel tentang Jaminan Keselamatan berikut dapat membantu saudara mendapatkannya.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Palsu
- Menguji “Injil Barnabas” Dengan Al-Quran Dan Injil Allah
- 7 Fakta Menyatakan Injil Barnabas Palsu!!
- Injil Barnabas Adalah Injil Palsu!
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
hakkullah mengatakan
~
Injil sudah tidak murni lagi, yang ada mujtahid. Itupun sudah tidak ada lagi, tapi ternyata muncullah mujtahid dari umat Yesus, bernama Barnabas yang kita korek-korek itu pertama kali aqidahnya. Kenapa anda tidak tulis, apa aqidah Barnabas? Kitab yang benar-benar asli itu adalah Al-Quran, bapak. Jadi, kalau ada kesalahan dalam terjemahan atau ijtihad, bisa kembali kepada bahasa aslinya karena setiap huruf itu ada nilainya, sedang terjemahan tidak ada nilainya. Anda tidak pernah tahu, kalau terjemahan itu ada kesalahan juga? Coba kalau tidak ada Al-Quran aslinya, salah akan berlanjut terus. Kalau anda ingin buktikan, silahkan anda terjemahkan saja bahasa Al-Quran, tanpa bantuan terjemahan.
Jesus Park mengatakan
~
Indra,
Jadi saudara membuktikan Quran hanya atas dasar klaim hafalan? Ini yang saudara sebut akal jernih? Mengapa saudara tidak buktikan dengan sains? Apakah saudara menyadari bahwa sains Quran sudah menghancurkan islam itu sendiri? Apakah saudara meragukan Taurat, Injil karena diklaim tidak ada yang menghafal?
Sebaiknya saudara pikirkan lagi kebodohan ini, karena membuktikan akal jernih saudara menghilang hanya karena membela Quran tapi tanpa disadari saudara sudah menolak Quran (Qs 5:68)? Harap saudara pikirkan lagi? Bagaimana dengan injil barnabas, apakah saudara percaya? Jawaban saudara akan membuktikan bahwa saudara mulai menggunakan akal jernih atau tidak? Bagaimana?
menpy mengatakan
~
Apa yang aku baca tidak lebih dari kalimat yang dibuat-buat dan tidak lebih dari bualan belaka aku lebih setuju dengan manuskrip Barnabas yang mengatakan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir dibandingkan manuskrip yang anda baca karena yang anda baca tak lebih dari kebohongan orang dahulu. Sebenarnya siapa yang anda tipu dengan membuat website dan tulisan ini saya atau anda?
Celakah kamu karena kamu membuat kebohongan. Semoga allah memberikanmu sesuatu yang menyebabkan kamu menyesal dalam hidup ini. Semoga salib yang kamu pegang membawa kehancuran untukmu. Untuk masalah Isa sungguh dia tidak disalib dan dia tidak mati dibunuh oleh Yahudi karena Isa disayangi allah.
Jesus Park mengatakan
~
Menpy,
Sangat disayangkan bahwa allah saudara tidak mampu menghukum kami kecuali dengan bantuan syaitan untuk menghasut semua orang (Qs 19:83). Bisa dibuktikan, kutukan allah kepada orang kafir agar menjadi kera dan babi pada kami tidak berhasil (Qs 5:60). Maaf, kalau mengecewakan saudara.
Jika saudara percaya injil barnabas berarti saudara harus menolak Quran karena keduanya bertentangan. Dan agar ilmu saudara bertambah, sebaiknya membaca sejarah terbentuknya injil barnabas agar saudara tidak malu untuk mengakui kesalahan saudara yang menuduh kami berbohong. Oya, kami tidak pernah menggunakan salib sebagai jimat, berbeda dengan muslim yang menggunakan Quran sebagai jimat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Membaca Injil Barnabas secara menyeluruh dan membandingkan dengan Al-Quran akan menolong setiap orang menentukan sikap yang tepat terhadap Injil Barnabas. Karena itu, kami berharap saudara-saudara di forum ini memiliki keberanian membaca Injil Barnabas. Terima kasih.
~
Solihin
andri mengatakan
~
Injil Barnabas? No– tidak sesuai dengan fakta geografis dan tidak sesuai uji test karbon terhadap usia. Isa di kitab Quran, adalah bukan iesu Iesu dalam kitab Injil. Isa di Quran tidak mati disalib. Iseu di kitab Injil mesti disalib.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Andri,
Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Injil Barnabas memiliki persoalan dengan fakta geografis. Uniknya, Injil Barnabas pun bertentangan dengan Al-Quran. Tentu ini menarik untuk disimak. Manakah yang akan dipilih Muslim, Al-Quran atau Injil Barnabas? Terima kasih.
~
Solihin
Kris multi mengatakan
~
Anda boleh boleh saja membuat sebuah artikel tentang keyakinan anda.
Tapi saya mengutuk perbuatan anda membawa bawa nama islam sebagai judul web anda.
Anda membawa opini seakan-akan islam sepakat dengan keyakinan anda.
Padahal justru sebaliknya.
Anda berbicara ayat al quran yang dipotong-potong.
Tanpa berbicara aspek Lughoh.
Padahal al quran dalam bahasa arab.
Anda mengutip terjemah dan dipotong-potong pula.
Padahal umat muslim sepakat terjemah al quran itu bukanlah mushaf.
Terlebih lagi kata dalam bahasa arab memiliki arti Musytarokah.
Itu belum berbicara kaidah ushul fiqih dan musthalah hadits.
Kalaupun ada diskusi, silakan publik terbuka.
Anda berbicara seolah-olah paham islam, sudah pasti anda jadi bahan tertawaan.
Raden mengatakan
~
Barnabas sendiri yang mengisahkan, tapi dicampakkan, kebenaran mana yang akan dinantikan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raden,
Injil Barnabas tidak dapat diakui kebenarannya karena waktu penulisannya di abad ke-15. Ini menandakan bahwa penulis Injil Barnabas bukan murid Isa Al-Masih. Lagi pula, terdapat rentang waktu ribuan dengan Isa Al-Masih. Lagi pula, terdapat pertentangan antara Injil Barnabas dengan Al-Quran. Perbedaan dan pertentangan ini menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa terdapat pertentangan antara Injil Barnabas dengan Al-Quran bila Injil Barnabas diakui sebagai kebenaran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Kris multi,
Menurut saudara dimana letak ketidaksepakatan tulisan kami dengan keyakinan saudara? Tentu saudara adalah orang yang mengerti Quran, sehingga saudara dengan mudah menjelaskan islam dengan benar, yaitu sesuai data. Dapatkah saudara membantu kami?
Menurut saudara apa perbedaan diskusi terbuka dengan diskusi online, mana yang lebih maksimal? Menurut saudara, yang dibutuhkan diskusi itu pengetahuan kita atau bentuk muka kita? Apakah diskusi terbuka mempengaruhi jawaban? Bagaimana dengan bukti yang disampaikan secara online, bukankah lebih akurat dan dapat dicek langsung setelah dibaca? Dan mencari bukti tidak harus buru-buru, bukan? Bagaimana menurut saudara?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Diskusi online merupakan diskusi yang lebih efektif dan efisien. Setidaknya, waktu dan tenaga serta dana tidak terkuras banyak. Lagi pula, sumber-sumber yang ada dapat ditelusuri kebenarannya bila ada yang berusaha membuktikan sesuatu. Karena itu, kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis terhadap Injil Barnabas.
~
Solihin
Christian Warrior mengatakan
~
Begini saja. Kita bandingkan dengan empat Injil di dalam Alkitab. Sekiranya mereka masih percaya bahawa Barnabas ialah orang yang menulis Injil tersebut maka kita lihat jarak Injil itu tertulis. Bukankah jarak Matius, Yohanes, Matkus dan Lukas lebih dekat dengan zaman Yesus. Dan Matius serta Yohanes sendiri pernah melihat Yesus dan bersaksi mengenai ketuhanan Yesus. Jika dibandingkan dengan Barnabas, Barnabas jarak tahunnya lebih jauh dari zaman Yesus bahkan tidak melihat Yesus. Tetapi kita percaya Barnabas adalah murid Yesus. Namun faktanya Injil Barnabas bukan ditulis oleh Barnabas tetapi Mustafa de Arande seperti yang dikatakan staff di website ini. Maka tunjukkan akal sihat kita.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Christian,
Adalah sulit menerima Injil Barnabas ditulis Rasul Barnabas. Sebab tidak ada catatan khusus di mana Barnabas menuliskan Injil. Dengan demikian, saudara-saudara di forum ini perlu berpikir kritis terhadap Injil Barnabas dan terutama kepada Al-Quran. Terima kasih.
~
Solihin
Raksa mengatakan
~
Saya hanya menyimak, tapi sekaligus senang dan kagum dengan orang-orang yang memberikan komentar. Gaya bahasanya seperti blogger-blogger di awal saya mengenal internet.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raksa,
Kami senang dengan komentar saudara di atas. Adalah menyenangkan mendapatkan penilaian bahwa gaya bahasa di forum ini sama seperti awal saudara mengenal dunia internet. Berharap maksud saudara di atas adalah positif. Namun, kami mengajak saudara untuk berdiskusi lebih lanjut tentang artikel di atas. Kami ingin mengetahui pendapat saudara mengenai artikel di atas.
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa orang-orang Islam masih percaya pada Injil Barnabas yang jelas palsu?
~
Solihin