• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Dosa > Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?

Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?

23 April 2012 oleh Web Administrator 64 Komentar

hati-hitamSuatu hari saya bertengkar cukup hebat dengan saudara kandung saya. Saat sembahyang, hati saya tidak fokus pada Allah, sebab masih ada kemarahan dalam hati. Saya sembahyang dengan menyimpan kemarahan [ najis dalam hati ].

Saya kagum akan kesalehan umat Muslim dalam melakukan sholat lima waktu dan sholat Jumat. Dalam hati saya bertanya, apakah mereka benar-benar melakukan sholat dengan hati suci? Mungkinkah hanya badan yang sholat? Apakah orang-orang yang datang ke mesjid, tidak lagi menyimpan najis dalam hati?

Allah Melihat Hati

Setiap umat beragama percaya bahwa Allah Maha melihat. Dia Maha tahu hingga isi hati seseorang. Allah tidak hanya melihat perbuatan umat-Nya [bersembahyang].  Tapi Allah cenderung melihat ke dalam hati. “…sesungguhnya Allah Maha mengetahui isi hati (mu)” (Qs 5:7).

Hati yang kotor dan najis, dapat membawa manusia masuk dalam dosa yang sangat dibenci Allah.  Dosa ini tidak dapat diatasi hanya dengan bersembahyang. Sebab ada kalanya sikap hati kita pun saat sembayang tidak sepenuhnya bersih.

Pengertian Dan Dampak Dosa

Dosa adalah keadaan hati dan perbuatan yang tidak taat dan melanggar hukum Allah. Kitab suci Injil berkata, “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Hal yang sama juga tertulis dalam Al-Quran, “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).

Maka dapat disimpulkan, dosa bukan hanya pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan. Tetapi hati yang menyimpan kebencian, atau sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Allah, lebih menajiskan.

Bahaya Memiliki Sifat Najis Dalam Hati

Dari penglihatan dan pendengaran yang kotor dapat menimbulkan dosa perzinahan. Beberapa contoh dosa yang bermula dari hati seperti: pembunuhan berencana, pelecehan seksual, atau hati seorang wanita yang tidak ikhlas menjalankan syariat Islam.

Ini  membuktikan betapa bahayanya kejahatan-kejahatan yang timbul dari hati, sebab dapat melahirkan perbuatan yang sangat dibenci Allah. Menjadi murtad terhadap hukum-hukum Allah. Dengan kata lain, dosa dalam hati tidak dapat diabaikan!

Anugerah Keselamatan Dari Allah

Allah memberikan karunia keselamatan kepada umat-Nya.  Karena Allah mengetahui tidak ada satupun usaha manusia, termasuk bersembahyang yang sanggup menyelamatkan mereka.  Hanya beriman pada-Nya dengan segenap hati yang dapat menyelamatkan.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8)

Kalimat Allah yang dikenal dengan nama Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk melepaskan manusia dari ikatan belenggu dosa. Termasuk dosa dan najis dalam hati. Sehingga, seseorang yang telah menerima karunia keselamatan dari-Nya dapat terhindar dari kenajisan.

[Staf Isa dan Islam – Rindukah saudara bersih dari kenajisan hati itu? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Dosa, Kepercayaan Orang Islam Ditag dengan:featured

Reader Interactions

Comments

  1. sahrul mengatakan

    12 Januari 2013 pada 10:28 am

    *
    Shalat Jumat bisakah menghapus semua dosa?

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Januari 2013 pada 6:03 am

      ~
      Saudara Sahrul,

      Menurut kami hanya Allah yang dapat menghapus dosa manusia. Kebaikan, amal dan ibadah seseorang tidak dapat menghapus dosa. Termasuk shalat Jumat.

      Itulah sebabnya dikatakan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah, bukan hasil usaha manusia.

      “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”[/b] (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
      ~
      SO

  2. Mustamar Sutan mengatakan

    27 Maret 2013 pada 2:15 pm

    *
    Saya sepakat bahwa dosa semua perbuatan manusia (Jasmani dan Rohani) yang melanggar aturan Tuhan. Dalam Islam aturan itu semuanya terdapat di dalam Al-Quran sedang pelaksanaan teknis diatur oleh Nabi Muhammad.

    Tetapi saya berbeda dengan staf IDI bahwa yang membebaskan dari belenggu dosa manusia adalah Yesus, sebab kalau hanya Yesus membebaskan maka usaha manusia beribadat percuma.

    Dalam Islam beribadat bukan hanya sahadat, sholat, puasa, berzakat dan naik haji kalau mampu, tetapi melaksanakan seluruh perintah Allah dan Rasulnya dan meninggalkan larangan Allah dan Rasulnya. Dalam semua pelaksanaan kehidupan manusia ada dosa kalau dilaksanakan bukan karena Allah, dan ada pahala kalau dilaksanakan karena Allah.

    Maka dalam Islam meyakini adanya pengadilan serta timbangan (mizan) dosa dan pahala siapa yang banyak dosanya yang masuk neraka, tapi dosa syirik (memadu Tuhan dengan makluk-Nya) itulah yang kekal dalam neraka.

    Balas
    • staff mengatakan

      8 April 2013 pada 2:22 pm

      ~
      Saudara Sutan,

      Faktanya nabi saudara sendiri tidak tahu keadaanya kelak di sorga atau neraka. Mari kita lihat dalam Qs 46:9. “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

      Demikian pula hadis mengatakan amal ibadah Muslim tidak menjadi jaminan sorga. Bersumber dari Jabir, beliau berkata: “Aku mendengar nabi saw bersabda “ Tak seorangpung diantara kalian dimasukan oleh amalnya ke dalam sorga dan tidak pula diselamatkan dari neraka begitu pula aku, kecuali dengan rahmat Allah” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 77).

      Jadi nabi saudara sendiri tidak mengetahui keadaannya kelak dan amal Muslim tidak pula menjadikan Muslim masuk sorga. Tapi saudara bicara tentang timbangan amal. Tahukah saudara berapa berat tinbangan amal yang saudara butuhkan untuk menjamin saudara selamat?
      ~
      NN

  3. staff mengatakan

    5 April 2013 pada 3:06 am

    ~
    Saudara Hakkuallah,

    Maaf komentar saudara kami hapus. Saran kami, silakan memberikan komentar yang singkat dan tulisan yang jelas, agar mempermudah kami dan juga orang lain yang membacanya untuk mengerti. Silakan memberikan komentar yang hanya menyoroti topik artikel di atas saja, tidak perlu melebar ke hal-hal lain.

    Demikian, kiranya saudara maklum!
    ~
    SO

    Balas
  4. answer mengatakan

    7 Juli 2013 pada 3:27 am

    *
    Saya sangat salut dengan Muhammad yang telah melakukan negosiasi dengan Allah. Yang seharusnya sholat 50x menjadi 5x saja sehari. Sungguh hebat sekali. Terlihat Allah ini sungguh tidak konsisten berfirman, sehingga bisa dilakukan tawar-menawar. Dan lagi terlihat Allah ini haus akan disembah, sampai akhirnya Allah mengalah kepada seorang manusia karena negosiasi. Sungguh memukai sekali.

    Balas
  5. Lucu mengatakan

    18 September 2013 pada 9:23 am

    *
    Masyallah orang yang di atas saya sedang mengolok-olok Tuhan dengan mengatakan Tuhan butuh di sembah, Tuhan mewajibkan lima kali sehari solat karena itu rasa cinta Tuhan kepada hambanya bukan untuk menjerumuskannya, bahkan hamba yang taat dan merindukan Allah akan menambah jumlah solatnya karena lima kali sehari itu belum bagi dia untuk terus mengingat Allah.

    Ingat Tuhan itu bisa melakukan apa saja bung sama hal nya dengan kelahiran Yesus tuhan bisa membuat 1000 Yesus bahkan 1000 atau lebih orang tanpa ibu dan bapak dan dalam pengampunan Tuhan berhak memilih orang yang dia kehendaki untuk surgaNya. Kita solat lima kali sehari tentulah hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya diterima atau enggak itu terserah Allah, tapi yang harus orang yang dekat dengan Tuhan pastilah akan diberi yang baik-baik di sisinya.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2013 pada 12:15 pm

      ~
      Saudara Lucu,

      Ibadah yang diterima Allah adalah yang digerakan oleh hati yang suci. Karena hati adalah pusat segala sesuatu yang berlangsung dalam diri manusia. Persoalannya tidak ada hati manusia berdosa yang suci. Solat lima waktu tidak akan pernah menyucikan hati. Terbukti yang terjadi di antara kehidupan umat yang menjalankannya.

      Yang dapat menyucikan hati adalah Tuhan. Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk melepaskan manusia dari ikatan belenggu dosa. Termasuk dosa dan kenajisan dalam hati. Sehingga, seseorang yang telah menerima karunia keselamatan dari-Nya dapat terhindar dari kenajisan hati.
      ~
      NN

  6. answer mengatakan

    2 Oktober 2013 pada 3:45 pm

    *
    To: Sdr Lucu.

    Saya ingin mengajak anda dan Muslim lainnya untuk berpikir kritis. Dulu sebelum solat 5kali adalah diperintahkannya solat sebanyak 50kali, dan nabi saudara telah negosiasi dengan Allah dan dapat diskon menjadi 5kali solat.

    Yang perlu anda dan umat Muslim kritisi adalah:

    1. Apakah jika Allah sudah menetapkan firman-Nya, maka firman itu tidak stabil sehingga perlu direvisi?

    2. Seandainya nabi saudara tidak menawar kepada Allah dan tetap solat sebanyak 50kali, apakah sesembahan saudara tidak haus disembah, tanpa tahu bagaimana cara ibadah saudara anda diterima apa tidak?

    3. Dan waktu peristiwa Isra Mi’raj tidak ada saksi yang melihat, bagaimana mungkin umat Muslim percaya saja peristiwa itu?

    Balas
  7. katolik sejati mengatakan

    16 Oktober 2013 pada 5:27 am

    *
    Haydar Ali,

    Saya mau tanya ke kamu. Bagaimana tanggapanmu jika Muslim yang melakukan sholat tapi dia tidak “menyucikan” jasmaninya tapi dia dengan sungguh-sungguh memohon rahmat Allah. Dia sungguh-sungguh mengakui dosa dan kesalahannya di hadapan Allah. Apakah sholat orang tersebut sah atau tidak?

    Jawab dan jelaskan jawaban mu itu. Isa Al-Masih memberkatimu dan keluargamu selalu.

    Balas
  8. wahyu BS mengatakan

    16 Mei 2014 pada 11:37 am

    ~
    Bismillahirrahmanirrahim,

    Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sholat harus ikhlas karena Allah semata, bukan karena riya, bukan terpaksa. Dan sholat itu ada adabnya, tentunya harus suci pakaian, jasmani, tempat, masuk waktu sholat kalau sholat wajib. Dan masalah yang tersimpan di hati itu Allah Maha Mengetahui, hatinya sedang mengingat Allah atau mengingat yang lain.

    Maka dari itu sholat yang khusuk itu sangat berat tantangannya. Mau iman setinggi apapun dan sebanyak apapun ibadah semua adalah hak prerogatif Allah yang akan memutuskan menerima dan membalasnya dengan rahmat dan pahala. Staf IDI selalu masalah hati yang ditekankan, kalau kami semuanya harus sesuai dengan tuntunan nabi kami Muhammad. Otomatis hati juga harus sesuai dengan keadaan.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Juni 2014 pada 10:12 pm

      ~
      Saudara Wahyu,

      Isa Al-Masih bersabda, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19). Jelas, dosa berakar dari hati. Badan seseorang dapat saja beribadah, tetapi siapakah yang dapat mengetahui hati manusia? Ini perlu menjadi bahan perenungan kita.

      Tentu manusia tidak dapat menjamin atau menjaga hati dengan benar, karena itu sangat sulit bagi manusia dapat memasuki sorga-Nya, bukan? Nah, Isa Al-Masih menyelesaikan persoalan ini dengan datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia supaya “setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16). Pertanyaannya, maukah saudara memiliki hati yang benar dan diselamatkan? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  9. injil asli mengatakan

    27 Juni 2014 pada 8:41 am

    ~
    Mohon penjelasannya apa yang dimaksud dengan hanya beriman kepada Yesus dengan sepenuh hati yang dapat menyelamatkan. Sebab logikanya, hal apapun yang dilakukan dengan sepenuh hati tentulah memberikan manfaat yang baik. Termasuk beriman kepada Allah dengan sepenuh hati, dijamin masuk sorga. Lantas apa kelebihannya dengan agama anda yang menjamin masuk sorga hanya dengan beriman sepenuh hati?

    Iman saja tidak cukup, harus diikuti dengan perbuatan dan kepatuhan. Agama kalian tidak paruh kepada hukum dan perintah Tuhan. Bagaimana kalian bisa diampuni dan masuk sorga?

    Balas
    • staff mengatakan

      29 Juni 2014 pada 10:20 pm

      ~
      Saudara Injil Asli,

      Setiap manusia yang berdosa sangat sulit dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Sebab Al-Quran sendiri mencatat, “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81). Dengan kata lain, manusia memerlukan pertolongan dari Allah.

      Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Karena itu, keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih bersifat rahmat, bukan karena perbuatan baik dan amal kita. Oleh sebab itu, kita menaruh iman atau percaya kepada Isa Al-Masih. Tetapi apakah kita tidak melakukan perbuatan baik?

      Jelas, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi Allah dan mengasihi manusia (Injil, Rasul Markus 12:30-31). Setiap pengikut Isa Al-Masih diingatkan untuk berbuat demikian. Tetapi bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi sebagai ucapan syukur atas keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih. Kiranya ini dapat membantu saudara. Bagaimana dengan saudara? Maukah menerima rahmat dari Isa Al-Masih?
      ~
      Solihin

  10. yusuf mengatakan

    3 September 2014 pada 6:24 am

    ~
    Shalat adalah memahkotakan/membukukan Al-Quran ke dalam hati. Yaitu dimulai dari wudhu sebagai kunci pembuka shalat. Air pada wudhu berkedudukan sebagai perumpamaan. Air dapat membersihkan ke kotoran-kotoran yang bersifat jasmani, tetapi di setiap membasuh bagian anggota tubuh terdapat sebuah doa.

    Contoh: Ketika membasuh kepala. “Ya Allah, seperti air ini membersihkan ke kotoran-kotoran dari kepalaku, maka dengan Al-Quran yang engkau wahyukan jadikanlah kepalaku ini tidak berpikir yang Engkau larang.”

    Kesimpulannya: Selain membersihkan jasmani, wudhu berfungsi sebagai pembersih rohani melalui doa (Al-Quran). Bagaimana tanggapan anda?

    Balas
    • staff mengatakan

      8 September 2014 pada 9:25 am

      ~
      Saudara Yusuf,

      Terimakasih untuk penjelasan saudara. Tentu kami menghargai hal itu. Tetapi pertanyaannya adalah apakah air dapat membersihkan seseorang dari dosa? Mungkinkah hal itu saudara? Bila itu yang terjadi, maka sudah tentu seluruh manusia tidak berdosa lagi karena mandi setiap hari, bukan? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?

Artikel Yang Terhubung

  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan…
  • Orang Islam: Pro Al-Masih Atau Anti-Masih
  • Berkenankah Allah Pada Dusta Suci Atau Taqiyyah?
  • Lempar Jumrah Atau Isa Yang Berkuasa Mengusir Setan?
  • Perdamaian Atau Hukum Syariah: Yang Mana Lebih Penting?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami