Antara Islam dan Kristen terjadi perbedaan pandangan soal kematian nabi Isa. Bagaimana kematian Nabi Isa menurut Al-Quran? Qs 4:157 seolah-olah menolak penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih. Tapi benarkah Al-Quran menolak penyaliban-Nya? Dengan memahami ayat Al-Quran dan pendapat ulama-ulama Islam kita akan mengetahui kebenaran tentang penyaliban dan cara nabi Isa meninggal.
Penyaliban Nabi Isa Menurut Pakar Islam
Salah satu ayat membahas tentang penyaliban Nabi Isa menurut Al-Quran,“…”Sesungguhnya … mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka …” (Qs 4:157).
Memang benar, bukan mereka (orang-orang Yahudi itu), melainkan prajurit-prajurit Romawilah yang menyalibkan Isa.
Ulama Muslim, Dr. Kamel Hussein menegaskan “Gagasan penggantian Kristus [Isa Al-Masih] adalah cara yang sangat kasar dalam menjelaskan teks Al-Quran. Teori ini menimbulkan banyak pertanyaan. Sekarang ini tidak ada Muslim yang berbudaya percaya teori ini.”
Dr. Mahmoud Ayoub, pakar Muslim lainnya mengakui, “Teori penggantian tidak tepat, apapun bentuk atau tujuannya … teori ini mengolok-olok keadilan ilahi dan perjanjian Tuhan dengan manusia sejak dulu.”
Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran
Satu bagian ayat tentang kematian Nabi Isa menurut Al-Quran menegaskan “… Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu …“ (Qs 3:55).
Fakhruddin Razi, ulama Muslim, mengakui bahwa kematian fisik Isa Al-Masih secara harafiah adalah tafsir yang benar.
Penafsir Muslim awal-awal, Al-Tabari menulis: “‘Meninggal'(wafat) berarti kematian yang sungguh, secara harafiah, yaitu,‘Aku menyebabkan engkau mati secara harfiah.'”
Yang membingungkan ialah, mengapa kedua ayat Al-Quran itu nampaknya bertentangan soal penyaliban dan kematian Nabi Isa.
Kesaksian Para Saksi Mata
Kesaksian paling sahih ialah para murid Isa Al-Masih, seperti Yohanes yang hadir saat penyaliban-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:26).
Injil Allah mencatat,“… prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, …”(Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23). Injil ditulis sekitar tahun 90 masehi, dekat dengan peristiwa penyaliban itu, tahun 33 masehi.
Berkah Bagi Manusia Dibalik Penyaliban dan Kematian Nabi Isa
Isa Al-Masih bersabda, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil Rasul Besar Matius 26:28).
Mengapa perlu pengampunan Isa Al-Masih? Sebab syarat masuk sorga ialah suci 100% atau tidak berdosa satu pun, bukannya kebaikan 51% ke atas.Tapi kebaikan kita tidak mencapai 100%, maka tidak layak masuk sorga, melainkan pasti ke neraka.
Karena itulah Isa Al-Masih rela mati di salib guna memberikan pengampunan dosa dan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Pengampunan dan kehidupan kekal itu ditawarkan kepada semua orang, termasuk para Muslim.
Jadi pandangan penyaliban menurut pakar Muslim adalah benar dan berdasarkan fakta. Kematian Nabi Isa menjamin pengampunan dosa dan surga, bagi yang percaya kepada-Nya. Kami sediakan penjelasan tambahan tentang keselamatan kekal buat Anda.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kebenaran Injil Allah soal penyaliban Isa Al-Masih, diakui oleh pakar Islam dan Al-Quran, Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap Injil Allah?
- Menurut Saudara apakah keistimewaan kematian nabi Isa dibanding kematian para pendiri agama lainnya?
- Mengapa lewat penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih berkuasa menyelamatkan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran: Isa Al-Masih Wafat!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
- Fakta Kematian Isa Al-Masih
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Hikmah Wafat Muhammad Dan Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
To: Staf,
Puji Tuhan, Alhamdulillah. Akhirnya ada juga pakar Islam yang memiliki kebersihan hati soal penyaliban Tuhan Yesus.
1. Perkataan Allah adalah mutlak dan kita sebagai orang-orang yang beriman pasti tidak akan sanggup untuk mempertentangkan hal tersebut. 1 hal yang pasti, bahwa Allah tidak akan pernah untuk meralat perkataannya yang telah di firmankan. Siapakah kita ini sampai sanggup meragukan perkataan Allah?
2. Jangankan kematian Yesus Kristus Tuhan kita, bahkan melalui kelahiran saja sudah merupakan tanda yang begitu Istimewa. (Injil, Rasul Besar Matius 1:21) Imanuel yang berarti Allah menyertai kita. Mengapa begitu istimewa? Karena melalui-Nya, Allah menggenapkan segala perkataan-Nya yang di sampaikan oleh para nabi-nabi terdahulu.
3. Karena melalui darah Tuhan Yesus yang tercurah di kayu salib, kita semua dapat mengambil bagian dalam kerjaan Allah yang selama ini terpisah akibat noda dosa. Inilah darah Anak Domba Allah, darah Perjanjian Baru yang tercurah bagi umat manusia demi pengampunan dosa dan hidup yang Kekal. Dialah Allah yang rela mengambil wujud dan rupa manusia dan turun sendiri demi menyelamatkan saya dan semua orang yang percaya di dalam nama-Nya demi kebahagiaan surga yang kekal.
*****
Saudara Kim,
Isa Al-Masih adalah Pribadi yang sangat istimewa. Tidak ada yang dapat menandingi keistimewaan-Nya sehingga kematian-Nya menjadi sebuah diskusi abadi. Namun, sesungguhnya kematian Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Karena itu, kita patut bersyukur kepada Isa Al-Masih. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Kebenaran Injil Allah soal penyaliban Isa Al-Masih, diakui oleh pakar Islam dan Al-Quran, bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap Injil Allah? Menurut saudara apakah keistimewaan wafat Isa Al-Masih dibanding kematian para pendiri agama lainnya? Mengapa penyaliban Isa Al-Masih berkuasa menyelamatkan manusia?
1. Mengetahui bahwa adanya Injil karena ditulis oleh: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang menyaksikan peristiwa dan kehidupan Yesus selama hidupnya bentuk misi dan genapan dari nubuat Allah mengenai sang juru selamat Dia sendiri.
2. Dia wafat, hidup dan bangkit disaksikan oleh banyak orang.
3. Karena Dia Allah yang mengambil wujud manusia.
~
Saudara Cwm,
Adanya saksi mata kematian Isa Al-Masih merupakan bukti bahwa Isa Al-Masih sungguh-sungguh mati. Kematian Isa Al-Masih memiliki tujuan untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini yang perlu dipikirkan dan direnungkan. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
To: Staf IDI,
Wah, pakar Islam yang mana yang mengakui penyaliban Yesus? Sumbernya dari pada ngarang lagi nih staf penyesat.
~
Saudara Netral,
Sangat baik bila saudara membaca dengan teliti artikel di atas untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan saudara. Kami mempersilakan saudara membacanya. Pakar Islam tersebut mengakui kematian Isa Al-Masih. Ini menandakan bahwa Isa Al-Masih sungguh-sungguh mati. Lebih dari itu, kematian Isa Al-Masih memiliki tujuan untuk menyelamatkan saudara dari dosa. Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
To: Staf IDI,
Keyakinan Kristen tentang ide penebusan dosa hanya omong kosong Paulus! Bahwa Tuhan menjelma menjadi manusia, untuk mati disalib menebus dosa, menurut akidah lebih batil lagi. Jika manusia berbuat dosa, seharusnya manusia itu sendiri yang harus menyesal.
Bertobat, tidak mengulangi kesalahan, mohon ampun sungguh aneh jika manusia yang berbuat dosa kepada Tuhan? Lalu Tuhan yang harus mati untuk menebus dan mengampuni dosa manusia? Aneh bin ajaib teologi otak-atik.
~
Saudara staf,
Ketidaksanggupan manusia untuk menyelamatkan diri dari dosa menjelaskan bahwa segala daya dan upaya manusia sia-sia. Ini yang menyebabkan Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dengan demikian, kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Hal ini dijelaskan dalam Injil. Uniknya, pakar Islam mendukung kematian Isa Al-Masih sebagai kematian yang sungguh terjadi.
Pertanyaannya adalah mengapa saudara menolak peristiwa yang sungguh terjadi? Bukankah banyak saksi mata yang menyaksikan Isa Al-Masih disalibkan? Kami berharap saudara memiliki keberanian untuk membaca dan mempelajari Injil.
~
Solihin
~
Kepada saudara Netral,
Kami sadar sekali tidak ada yang bergelar pakar yang masih menjunjung kelima rukun Islam yang mengakui Isa Al-Masih disalibkan. Karena siapa yang mengakui berarti bukan beragama Islam lagi, sebab surah An Nisa :157 telah dia singkirkan. Menurut anda, surah An Nisa:157 itu mengkritik orang Yahudi yang membenci Isa Al-Masih atau mengkritik pengikut/murid-murid/rasul rasul Isa Al-Masih?
~
Saudara Boas,
Kematian Isa Al-Masih adalah kematian yang bersejarah. Artinya ini sungguh-sungguh terjadi. Sekalipun Al-Quran terkesan menolak, tetapi sesungguhnya peristiwa itu tidak dapat dibantah hanya dengan sebuah ayat. Al-Quran harus membuktikan siapa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa Isa Al-Masih diserupakan. Ini akan menimbulkan kesulitan bagi Muslim untuk membuktikannya.
~
Solihin
~
Jika milyaran manusia sejak janin dan bayi otomatis mempunyai dosa waris Adam dan Hawa dan Tuhan hendak mengampuni mereka karena dosa Adam dan Hawa. Maka buat apa mengutus Tuhan serep (kedua) sampai dibunuh dan disiksa? Bukankah Allah bisa mengampuni dosa-dosa itu tampa korbankan Tuhan lain untuk di siksa dan di bunuh?
Mengapa mesti action dulu disiksa, dipukuli dan di ludahi serta dibunuh, agar dosa-dosa waris ditebus? Harus mengimani penyiksaan, penghinaan dan pembunuhan Tuhan? Seakan-akan Tuhan yang sibuk sendiri, manusia yang berdosa, Tuhan yang repot, kelimpungan. Padahal seharusnya manusia-lah yang harus memohon ampun langsung pada Tuhan.
~
Saudara Penyimak,
Isa Al-Masih memiliki kepedulian dan kasih yang besar kepada saudara. Karena itu, Ia mati untuk saudara. Peristiwa kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Injil menyampaikan hal ini secara detil, rinci, dan kronologis. Uniknya, pakar Islam pun menyetujui ini. Dengan demikian, kematian Isa Al-Masih adalah kematian yang bersejarah. Bila kematian Isa Al-Masih adalah kematian yang bersejarah, maka ayat Al-Quran secara otomatis patut ditinjau kembali. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
Nabi Isa itu seorang rasul Allah, tidak mungkin Allah tidak menyelamatkan-Nya, apalagi disalib. Penyaliban sudah menjadi kebiasaan kaum bani Israel, apabila ada seseorang yang menentang Tuhan atau patung sesembahan mereka ditolak keberadaaannya.
~
Saudara Obama,
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib. Injil telah menjelaskan hal ini. Di samping itu, seorang sejarawan Yahudi yang bernama Josephus menjelaskan tentang kematian Isa Al-Masih. Uniknya, pakar Islam pun mendukung ini. Dengan demikian, kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Lebih dari itu, Isa Al-Masih mati di kayu salib untuk menyelamatkan saudara dari dosa.
Pertanyaannya adalah apakah saudara mau menerima keselamatan dalam Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Seorang nabi Allah disalib ya nggak mungkin, apalagi disiksa. Apakah Allah membiarkan saja hal tersebut terjadi? Logisnya tidak, karena Isa utusan Allah pembawa risalah keesaan Allah sebagai Tuhan yang disembah.
~
Saudara Albert,
Pikiran manusia yang terbatas akan menganggap bahwa tidak mungkin seorang nabi menderita atau disalib. Alangkah lebih baik bila saudara membaca kisah para nabi yang dijelaskan dalam Kitab Taurat dan kitab para nabi. Di sana dijelaskan banyak nabi yang menderita dan mengalami penganiayaan.
Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi. Dia pun mengalami penderitaan dan disalib karena manusia berdosa. Ini menjelaskan bahwa kematian Isa Al-Masih adalah fakta sejarah. Uniknya, pakar Islam mendukung bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib.
~
Solihin
~
Kepada Obama,
Tidak ada fakta sejarah pada orang Yahudi yang sejenis dengan pembenci Isa Al-Masih yang menjaga Hukum Taurat tetapi munafik dan menghukum dengan cara penyaliban. Karena penyaliban pada masa itu merupakan hukum eksekusi imperium Romawi kepada warga negara jajahannya.
~
Salam Saudara Boas,
Tepat sekali, pada abad 6 SM sampai abad 4 M, hukuman mati yang dilakukan di Roma adalah penyaliban. Setidaknya selain Roma ada juga Persia, Seleusia dan Carthage yang menggunakan tiang gantungan untuk hukuman mati.
~
Solihin
~
Nabi Moses saja diselamatkan oleh Allah. Apakah Allah membiarkan Isa disalib?
~
Saudara Albert,
Kami sangat meyakini bahwa Isa Al-Masih bisa menyelamatkan diri-Nya untuk menghindari salib. Tetapi Dia tidak melakukan hal tersebut sebab kasih-Nya besar kepada manusia. Isa Al-Masih ketika disalib pun sempat berkata dalam Injil, Rasul Lukas 23:34 “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Adakah yang mampu melakukan hal tersebut, ketika menjelang kematian Dia meminta pengampun untuk orang yang menyakiti-Nya?
~
Solihin
~
To: Boas,
Kami sadar sekali tidak ada yang bergelar pakar yang masih menjunjung kelima rukun Islam yang mengakui Isa Al-Masih disalibkan. Karena siapa yang mengakui berarti bukan beragama Al-Quran jelas menolak penyaliban Yesus dan saya rasa orang-orang Islam tau akan hal itu. Jadi bisa di paparkan pakar-pakar Islam yang mana di maksudkan dalam artikal sesat ini?
~
Saudara Netral,
Artikel di atas telah menyebutkan nama pakar Islam tersebut. Kami berharap saudara dapat membaca secara teliti artikel di atas. Bila saudara merasa tidak puas, maka saudara dapat mempelajari Injil dan mempelajari sejarah. Simak pernyataan Josephus, seorang sejarawan Yahudi yang membenarkan peristiwa penyaliban Isa Al-Masih. Saudara dapat memeriksanya di google.
Hal ini menegaskan bahwa kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Lebih dari itu, sesungguhnya kematian Isa Al-Masih bertujuan untuk menyelamatkan saudara dari dosa. Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima keselamatan yang telah diberikan Isa Al-Masih melalui kematian-Nya di kayu salib?
~
Solihin
~
Tuhannya umat Kristen kena salib? Sungguh tidak masuk akal Tuhan tidak bisa melepaskan diri. Hal tersebut berarti Tuhan kita lemah. Seperti kata Paulus, karena cinta kasih-Nya, Ia rela disalib. Sungguh penghinaan terhadap Tuhan. Paulus telah merubah ajaran Nabi Isa.
~
Saudara Ladygaga,
Tepat sekali pernyataan saudara bahwa Isa Al-Masih disalibkan karena kasih-Nya kepada saudara. Ini adalah dasar pekerjaan Isa Al-Masih yaitu kasih. Ia menghendaki agar saudara dapat memiliki hubungan yang dekat dengan-Nya. Karena itu, Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib.
Mengejutkan sekali bahwa pakar Islam setuju bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib. Ini menjelaskan bahwa kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Kiranya hal ini jelas bagi saudara.
~
Solihin
~
Kepada Albert,
Moses selamat dalam jasmani, sebab bukan Moses yang menjadi Juruselamat. Isa Al-Masih menderita karena kasih, sehingga Isa Al-Masih terbukti sebagai penggenapan janji Allah kepada Abraham. Dan dalam Isa Al-Masih bukti nyata akan kebangkitan jasad yang dipercayai oleh agama-agama dalam kepercayaan Abraham.
~
Saudara Boas,
Kematian Isa Al-Masih merupakan kematian yang bersejarah. Ini berarti kematian Isa Al-Masih sungguh terjadi. Bukan saja Injil menjelaskan hal ini, tetapi sejarawan Yahudi, seperti Josephus mendukung peristiwa tersebut. Uniknya, pakar Islam mendukung kematian Isa Al-Masih. Kiranya hal ini semakin jelas bagi saudara Albert.
~
Solihin
~
Kepada Obama,
Kalau penyaliban adalah hukum eksekusi penjajah Romawi apa hubungannya dengan penebusan dosa. Apakah bapaknya Yesus menurut kemauan Romawi untuk merencanakan pembunuhan anak tunggalnya? bisa jelaskan Pak Boas?
~
Saudara Netral,
Allah menghendaki agar semua manusia diselamatkan. Hal ini disebabkan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dengan perbuatan baik. Kerajaan Romawi ada pada masa itu hanya sebagai alat untuk menggenapi semua yang tertulis tentang Isa Al-Masih dalam kitab Taurat, Zabur, dan kitab para nabi (Injil, Rasul Lukas 24:44-47).
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur karena Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan saudara dari dosa. Pertanyaannya adalah maukah saudara menerima keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Seorang ayah melakukan penipuan pada seorang bos besarnya. Misalnya mengkorupsi uang perusahaan trilyunan rupiah. Lalu si bos besar malah tak memasukkannya ke penjara, tetapi si bapak ini di usir dan di pecat dari pekerjaannya. Lalu sang bapak ini punya anak-anak, anehnya ,dosa penipuan ini menurun hukumannya ke anak-anaknya hingga cucu-cucunya seterusnya.
Si anak-anak hingga cucu-cucu ke bawah menanggung dosa penipuan sang bapak, sipir penjara bertanya, “Dosa apa menyebabkan kamu semua di penjara?” Para anak-anak dan cucu si bapak itu menjawab: ”kami tak melakukan apa-apa, baik menipu, membunuh, dst. Tetapi bapak kami (kakek bila para sang cucu) telah menipu bos besar trilyuan rupiah, jadi kami dipenjara karena dosa penipuan bapak kami”(atau kakek kami jika para cucu).
~
Saudara Pengunjung,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Hanya saja contoh yang saudara paparkan sepertinya tidak nyambung dengan apa yang terjadi soal dosa. Barangkali saudara perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan dosa warisan. Tentu bukan dosa yang diwariskan dari Adam dan Hawa. Kami tertarik untuk memberikan penjelasan kepada saudara, kiranya saudara dapat mengemail kami di [email protected] Kami senang menunggunya, terimakasih.
~
Solihin
~
Mungkinkah Tuhan kita yang perkasa kena salib? Cerita yang nggak ada dasarnya, masak lemah kali Tuhan kita dengan alasan untuk nebus dosa manusia. Suatu hal yang mustahil dengan otak cerdas manusia jaman sekarang. Saya yang berdosa ya saya yang nanggung.
~
Saudara Baby,
Lazimnya apa yang saudara pikirkan demikianlah seharusnya. Tetapi tidak demikian bagi Allah. Dia tahu bahwa manusia tidak sanggup melakukan usaha sendiri untuk melepaskan diri dari belenggu dosa, itulah sebabnya Dia memberikan satu cara yang hanya dapat diakukan oleh-Nya. Dia datang ke dunia “…untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Solihin
~
To: Staf IDI, CWM,
Kalau saya pendosa maka cara bijak yang harus saya lakukan adalah memohon ampun kepada sang pencipta dan bersungguh-sungguh. Masak saya yang berbuat tapi orang lain lain yang tanggung. Tidak masuk akal, ibaratnya saya baru utang maka saya harus membayarnya. Masak tempat saya berutang itu yang harus membayar sejumlah uang terhadap saya. Mohon jelaskan.
~
Saudara Penyimak,
Kesombongan diri saya ketika saya berbuat dosa, saya akan berusaha meminta pengampunan kepada Allah. Saya beranggapan apa yang saya lakukan dapat membuat Allah melihat dan berbelas kasihan kepada saya sehingga memberikan pengampunan kepada saya.
Inilah pemikiran orang yang mengandalkan kemampuan diri dan berusaha mencari Allah. Pertanyaannya adalah, mampukah kita melakukannya? Kami teringat dengan apa yang dikatakan dalam Injil, Surat Efesus 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Usaha kita semua sia-sia, sebab hanya Allah lah yang mampu menghampiri manusia untuk memberikan keselamatan bagi manusia.
~
Solihin
~
Kepada Albert,
Pakar Islam yang namanya ada di atas bukan berarti percaya akan peristiwa sejarah penyaliban Isa Al-Masih. Sebab mereka bukan Kristen, tetapi pakar itu menggunakan logika sehatnya untuk melihat sejarah dan faktanya. Menurut anda, siapa yang dimaksud dalam surah An Nisa itu? Jangan-jangan selama ini anda sendiri tidak mau tau lebih jauh untuk melihat kebenaran.
~
Saudara Boas,
Setidaknya apa yang dilakukan pakar Islam tersebut menandakan bahwa mereka mulai terbuka terhadap fakta sejarah. Hal ini tentu tidak bisa dihilangkan dalam sejarah yang pernah ada. Kiranya akan banyak tokoh-tokoh Islam yang berani untuk menyelidiki ayat-ayat dalam Al-Quran.
~
Solihin
~
Bismillah,
Sebelumnya saya ingatkan kembali kepada anggota IDI yang suka bertaqiyah, dan berucap dusta. Tentang percakapan kita, berlaku jujurlah dan adilah, dan saya bawakan dari Alkitab saudara, jika saudara mengaku mengikuti Yesus.
Kitab Amsal 10:910 “Orang jujur, hidupnya aman; orang yang menipu akan ketahuan. Siapa menyembunyikan kebenaran, menimbulkan kesusahan; siapa yang mengeritik dengan terang-terangan, mengusahakan kesejahteraan”
Dengan dalil ini kelak saudara akan menemui Yesus dan saya menjadi saksi telah menerangkannya pada saudara. Injil, Surat 1 Yohanes 22:21 “Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.”
~
Saudara Anakku,
Senang membaca tulisan saudara yang menegaskan tentang kejujuran. Memang itu yang senantiasa kami usahankan untuk bersikap dan bertindak jujur. Kami tidak dapat mengabaikan fakta yang tertulis dalam Injil bahwa Isa Al-Masih sungguh mati di kayu salib. Uniknya, Al-Quran menyetujui kematian Isa Al-Masih (Qs 19:33). Lebih dari itu, pakar Islam mendukung kematian Isa Al-Masih.
Bila semua kitab dan pakar menyetujui kematian Isa Al-Masih, maka mungkinkah kematian Isa Al-Masih tidak terjadi? Bila tidak terjadi, sanggupkah saudara menunjukkan bukti dan saksi mata peristiwa tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Ajaran sejati Yesus tidak pernah menempatkan sebagai penebus dosa atau Juruselamat. Kenyataannya adalah mitos Juruselamat telah begitu mengakar di wilayah dataran Mediterania pada masa Yesus sehingga setiap agama yang dikembangkan di sana dipengaruhi oleh kepercayaan ini. Hampir setiap agama, mulai dari Yunani sampai Persia memiliki benih-benih penyembahan Juruselamat ini.
Kita diberi tahu beberapa dewa atau Tuhan kuno telah disalib untuk tujuan mulia atau penebusan. Krishna dan Indra telah menumpahkan darahnya bagi penyelamatan manusia. Dewa Tuin bangsa China mati untuk menyelamatkan dunia ini. Osiris dan Horus menjadi Juruselamat dunia melalui pengorbanan diri. Dewa matahari Adonis bangsa Syiria dipaku sampai mati untuk tujuan ini.
~
Saudara Sejarah,
Pertanyaan mendasar dari pernyataan saudara di atas adalah benarkah Krishna dan Indra menumpahkan darah untuk menyelamatkan manusia? Mereka bisa saja mati, tetapi mereka tidak bangkit. Ini sungguh berbeda dengan Isa Al-Masih. Dia mati, tetapi Dia juga bangkit. Ini menandakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar manusia.
Apakah saudara menemukan kuburan Isa Al-Masih? Bukankah semua ini telah dijelaskan Injil dengan detil? Bukankah Al-Quran setuju tentang Isa Al-Masih mati (Qs19:33)? Bukankah pakar Islam pun setuju tentang kematian Isa Al-Masih? Bagaimana pendapat saudara mengenai hal ini?
~
Solihin