Antara Islam dan Kristen terjadi perbedaan pandangan soal kematian nabi Isa. Bagaimana kematian Nabi Isa menurut Al-Quran? Qs 4:157 seolah-olah menolak penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih. Tapi benarkah Al-Quran menolak penyaliban-Nya? Dengan memahami ayat Al-Quran dan pendapat ulama-ulama Islam kita akan mengetahui kebenaran tentang penyaliban dan cara nabi Isa meninggal.
Penyaliban Nabi Isa Menurut Pakar Islam
Salah satu ayat membahas tentang penyaliban Nabi Isa menurut Al-Quran,“…”Sesungguhnya … mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka …” (Qs 4:157).
Memang benar, bukan mereka (orang-orang Yahudi itu), melainkan prajurit-prajurit Romawilah yang menyalibkan Isa.
Ulama Muslim, Dr. Kamel Hussein menegaskan “Gagasan penggantian Kristus [Isa Al-Masih] adalah cara yang sangat kasar dalam menjelaskan teks Al-Quran. Teori ini menimbulkan banyak pertanyaan. Sekarang ini tidak ada Muslim yang berbudaya percaya teori ini.”
Dr. Mahmoud Ayoub, pakar Muslim lainnya mengakui, “Teori penggantian tidak tepat, apapun bentuk atau tujuannya … teori ini mengolok-olok keadilan ilahi dan perjanjian Tuhan dengan manusia sejak dulu.”
Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran
Satu bagian ayat tentang kematian Nabi Isa menurut Al-Quran menegaskan “… Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu …“ (Qs 3:55).
Fakhruddin Razi, ulama Muslim, mengakui bahwa kematian fisik Isa Al-Masih secara harafiah adalah tafsir yang benar.
Penafsir Muslim awal-awal, Al-Tabari menulis: “‘Meninggal'(wafat) berarti kematian yang sungguh, secara harafiah, yaitu,‘Aku menyebabkan engkau mati secara harfiah.'”
Yang membingungkan ialah, mengapa kedua ayat Al-Quran itu nampaknya bertentangan soal penyaliban dan kematian Nabi Isa.
Kesaksian Para Saksi Mata
Kesaksian paling sahih ialah para murid Isa Al-Masih, seperti Yohanes yang hadir saat penyaliban-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:26).
Injil Allah mencatat,“… prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, …”(Injil, Rasul Besar Yohanes 19:23). Injil ditulis sekitar tahun 90 masehi, dekat dengan peristiwa penyaliban itu, tahun 33 masehi.
Berkah Bagi Manusia Dibalik Penyaliban dan Kematian Nabi Isa
Isa Al-Masih bersabda, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil Rasul Besar Matius 26:28).
Mengapa perlu pengampunan Isa Al-Masih? Sebab syarat masuk sorga ialah suci 100% atau tidak berdosa satu pun, bukannya kebaikan 51% ke atas.Tapi kebaikan kita tidak mencapai 100%, maka tidak layak masuk sorga, melainkan pasti ke neraka.
Karena itulah Isa Al-Masih rela mati di salib guna memberikan pengampunan dosa dan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Pengampunan dan kehidupan kekal itu ditawarkan kepada semua orang, termasuk para Muslim.
Jadi pandangan penyaliban menurut pakar Muslim adalah benar dan berdasarkan fakta. Kematian Nabi Isa menjamin pengampunan dosa dan surga, bagi yang percaya kepada-Nya. Kami sediakan penjelasan tambahan tentang keselamatan kekal buat Anda.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kematian Nabi Isa Menurut Al-Quran: Isa Al-Masih Wafat!” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
- Fakta Kematian Isa Al-Masih
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Hikmah Wafat Muhammad Dan Isa Al-Masih
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kebenaran Injil Allah soal penyaliban Isa Al-Masih, diakui oleh pakar Islam dan Al-Quran, Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap Injil Allah?
- Menurut Saudara apakah keistimewaan kematian nabi Isa dibanding kematian para pendiri agama lainnya?
- Mengapa lewat penyaliban dan wafatnya Isa Al-Masih berkuasa menyelamatkan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].