Suatu hari saya bertengkar cukup hebat dengan saudara kandung saya. Saat sembahyang, hati saya tidak fokus pada Allah, sebab masih ada kemarahan dalam hati. Saya sembahyang dengan menyimpan kemarahan. Saya merasa hati yang kotor membuat saya jauh dari Allah.
Saya kagum akan kesalehan umat Muslim dalam melakukan sholat lima waktu dan sholat Jumat. Dalam hati saya bertanya, apakah mereka benar-benar melakukan sholat dengan hati suci? Bagaimana bila memiliki hati yang kotor? Mungkinkah hanya badan yang sholat? Apakah orang-orang yang datang ke mesjid, tidak lagi menyimpan kemarahan dalam hati?
Allah Melihat Hati
Setiap umat beragama percaya bahwa Allah Maha melihat. Dia Maha tahu hingga isi hati seseorang. Allah tidak hanya melihat perbuatan umat-Nya [bersembahyang]. Tapi Allah cenderung melihat ke dalam hati. “…sesungguhnya Allah Maha mengetahui isi hati (mu)” (Qs 5:7).
Hati-Hati dengan Hati yang Kotor
Hati yang kotor dan najis, dapat membawa manusia masuk dalam dosa yang sangat dibenci Allah. Dosa ini tidak dapat diatasi hanya dengan bersembahyang. Sebab ada kalanya sikap hati kita pun saat sembayang tidak sepenuhnya bersih.
Pengertian Dan Dampak Dosa
Dosa adalah keadaan hati dan perbuatan yang tidak taat dan melanggar hukum Allah. Kitab suci Injil berkata, “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Hal yang sama juga tertulis dalam Al-Quran, “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).
Maka dapat disimpulkan, dosa bukan hanya pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan. Tetapi hati yang menyimpan kebencian, atau sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Allah, lebih menajiskan.
Bahaya Memiliki Sifat Hati yang Kotor
Dari penglihatan dan pendengaran yang kotor dapat menimbulkan dosa perzinahan. Beberapa contoh dosa yang bermula dari hati seperti: pembunuhan berencana, pelecehan seksual, atau hati seorang wanita yang tidak ikhlas menjalankan syariat Islam.
Ini membuktikan betapa bahayanya kejahatan-kejahatan yang timbul dari hati, sebab dapat melahirkan perbuatan yang sangat dibenci Allah. Menjadi murtad terhadap hukum-hukum Allah. Dengan kata lain, dosa dalam hati tidak dapat diabaikan!
Anugerah Keselamatan Dari Allah
Allah memberikan karunia keselamatan kepada umat-Nya. Karena Allah mengetahui tidak ada satupun usaha manusia, termasuk bersembahyang yang sanggup menyelamatkan mereka. Hanya beriman pada-Nya dengan segenap hati yang dapat menyelamatkan.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8)
Kalimat Allah yang dikenal dengan nama Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk melepaskan manusia dari ikatan belenggu dosa. Termasuk dosa dan kenajisan hati yang kotor. Sehingga, seseorang yang telah menerima karunia keselamatan dari-Nya dapat terhindar dari kenajisan.
[Staf Isa dan Islam – Rindukah saudara bersih dari kenajisan hati itu? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita“, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
william mengatakan
~
Bagaimana hati mau bersih untuk beribadah kalau jemaatnya pakaiannya minim, kasian pendetanya. Isa Al-Masih bersabda, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19). Jelas, dosa berakar dari hati. Badan seseorang dapat saja beribadah, tetapi siapakah yang dapat mengetahui hati manusia? Ini perlu menjadi bahan perenungan kita.
staff mengatakan
~
Salam Sdr. William,
Kami sepakat bahwa hanya Allah yang maha tahu segala sesuatu.
Oleh sebab itu seharusnya orang ketika datang kepada Allah haruslah menggunakan pakaian yang sopan, bukan begitu? Tetapi jika kita hendak membicarakan hal itu, ada banyak juga kita melihat di berita-berita bahwa pakaian tidak menjamin seseorang aman atau tidak.
Sebab ada banyak juga mereka menggunakan pakaian tertutup tetapi perbuatannya tidak memuliakan Tuhan, bagaimana?
~
Salma
Wahyu BS mengatakan
~
To admin IDI yang baik,
Maaf saya baru membalas pertanyaan admin IDI. Tentunya saya mencari cara yang membuat hati saya selalu bersih dari segala bentuk kejahatan atau kenajisan hati (mengutip bahasa admin IDI). Tentunya dalam agama Islam sangat lengkap ajarannya tentang jalan atau cara itu, yaitu sholat, zakat, puasa, sedekah, silaturahmi, jaga emosi, tawadhu, tadabbur Al-Quran, menghadiri majelis majelis yang baik, memakan dan minum dari usaha yang halal, menyanyangi anak yatim dan menolong orang miskin. Itu semua bentuk praktek dari hati yang berharap akan ridho Allah kepadanya. Diriku merasa ajaran Islam jauh lebih lengkap dan jauh lebih jelas dari ajaran Kristen tentang bagaimana kenajisan hati itu sendiri.
staff mengatakan
~
Saudara Wahyu BS,
Cara yang dilakukan umat Islam dalam menjaga hati agar selalu bersih itu sangat baik. Tetapi seberapa kuat dan mampukah umat Muslim selalu menjaga hatinya agar tetap bersih dari kenajisan dosa? Saat kita iri hari atau membicarakan keburukan orang lain, hati kita menjadi kotor kembali. Layakkah kita beribadah kepada Allah saat hati kita kotor karena iri hati?
Manusia tidak akan sanggup untuk membersihkan hatinya dari dosa, sekalipun dengan melakukan hal-hal yang seperti saudara jelaskan. Kita membutuhkan penyucian dari dosa, dan hanya Allah saja yang dapat menyucikan kita. Namun bukan karena usaha yang telah kita lakukan, sehingga Allah menyucikan kita.
Allah telah menyucikan manusia dari segala kenajisan melalui Isa Al-Masih yang adalah kalimat Allah,
“Akan tetapi, sekarang Allah sudah memperdamaikan kamu dengan diri-Nya melalui kematian tubuh jasmani Sang Anak [Isa Al-Masih] yang datang daripada-Nya, supaya dengan demikian Ia dapat menempatkan kamu di hadapan diri-Nya sebagai orang-orang yang suci, tidak bercela, dan tidak bersalah” (Injil, Surat Kolose 1:22).
~
Noni
penonton mengatakan
~
Orang Kristen selalu klaim hati suci, suci dan suci kalau beribadah. Dan uniknya kesucian hati orang Kristen seperti ada pengumuman yang diamini sendiri. Padahal kenyataannya dari cara menulisnya saja sudah kita ketahui kekotoran hatinya. Maaf saya sangat yakin pada diri saya sendiri, kekotoran hati dan pikiran staf IDI sepertinya lebih saya ketahui daripada Yesus sendiri.
staff mengatakan
~
Saudara Penonton,
Mohon maaf, kami umat Nasrani tidak pernah mengklaim diri kami suci. Karena kami sangat menyadari bahwa hidup kami penuh dengan dosa dan kenajisan. Kami menyadari bahwa apapun yang kami lakukan, baik beramal, bersedekah, berbuat baik ataupun menaati kewajiban ibadah tidak akan dapat menyucikan hati kami yang peuh dosa. Kami membutuhkan pembersihan dari dosa dan Allah telah memberikan jalan yang pasti yaitu melalui pengurbanan Isa Al-Masih.
“…dan darah Isa, Sang Anak yang datang daripada-Nya, menyucikan kita dari semua dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
Noni
moza mengatakan
~
Menurut anda, saat anda datang menghadap Tuhan lewat doa atau beribadah di gereja, hal utama yang harus anda lakukan adalah membersihkan hati dari setiap dosa-dosa kenajisan. Bagaimana anda melakukannya sehingga anda bisa tahu bahwa saat anda berbadah di gereja hati anda sudah bersih dari segala dosa?
Saya menantikan jawaban anda. Terimakasih.
staff mengatakan
~
Saudara Moza,
Saat kita beribadah pada Allah, yang paling penting bukanlah ritual keagamaan yang kita lakukan, tetapi Allah melihat hati kita. Jika setiap hari kita pasti melakukan dosa, apakah hati kita suci saat menghadap Allah?
Karena itu kita membutuhkan penyucian dari segala dosa. Dan Allah dengan jelas menyatakan bahwa Ia telah membersihkan kenajisan dosa manusia melalui pengurbanan isa Al-Masih.
Kami mengetahui bahwa dosa kami telah disucikan oleh pengurbanan Isa Al-Masih. Semua itu telah dituliskan dalam Firman Allah yang kami yakini sebagai kebenaran.
“lebih-lebih lagi darah Al Masih, yang oleh Ruh kekekalan telah mempersembahkan diri-Nya sebagai suatu persembahan yang tidak bercacat bagi Allah akan menyucikan batiniah kita dari semua perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup itu” (Injil, Surat Ibrani 9:14).
~
Noni
Satmya Jichigo mengatakan
~
Tuhan Yesus adalah Benar!
staff mengatakan
~
Saudara Satmya,
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membersihkan kenajisan hati manusia. Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk menyelamatkan dirinya, kecuali bersandar pada Isa Al-Masih. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
muslim mengatakan
~
Membersihkan hati perlu dilakukan sendri dalam Islam dipanggil jihad nafsu iaitu mendisiplinkan diri dan hati, melakukan perkara baik yang disuruh agama senantiasa memohon keampunan pada Allah menjauhkan diri dari larangan larangan agama dan perlu diamalkan setiap hari.
muslim mengatakan
~
Para nabi hanya mampu memberi panduan dan petunjuk sahaja tetapi proses penyucian hati perlu dilakukan sendiri oleh orang yang hendak membersihkan hati.
staff mengatakan
~
Sdr. Muslim,
Memang benar apa yang sdr katakan, bahwa untuk membersihkan hati harus dilakukan oleh diri sendiri. Karena itu adalah tanggung jawab masing-masing pribadi. Tetapi apakah sdr yakin dengan usaha yang sdr lakukan itu dapat benar-benar membuat hati bersih? Karena peluang untuk mempunyai hati yang kotor itu sangat terbuka, dari mata, pikiran juga perkataan.
Isa Al-Masih adalah satu pribadi yang suci, Dia sanggup menolong sdr untuk bebas dari ikatan hati yang kotor dan najis. Hanya melalui Dia ada pengampunan dan juga jaminan hidup yang kekal.
“Dan Aku (Isa Al-Masih) menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:19).
~
Purnama
mas papi aduhi mengatakan
~
Saudara Admin,
Email saya kenapa lama tidak di balas? Sudah panikkah hanya dengan satu pertanyaan, kalian sudah cenat cenut menjawabnya.
agus mengatakan
~
Manusia memang tidak ada yang bersih hatinya, oleh sebab itu Allah memberikan agama untuk mengenal-Nya dan tidak mensyirikkan-Nya. Pertanyaannya bukan sudah bersihkah hati orang yang beribadah? Itu urusan Allah yang mengetahui isi hati, tapi pertanyaannya maukah kita untuk membersihkan hati, dengan banyak mengingat Allah.
“Iaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Raad:28).
Dan dengan Sholat adalah untuk mengingat Allah, dengan sendirinya kemarahan kegalauan dan segala bentuk penyakit hati akan runtuh, jika orang itu memahami hakekat sholatnya untuk kehidupannya, dan banyak faedah dalam shalat mulai dari bacaan hingga semua gerakan di dalam sholat itu.
staff mengatakan
~
Sdr. Agus
Hati yang bersih yang tahu itu hanya Tuhan, benar, tetapi manusia sangat mudah jatuh dalam dosa, contohnya dalam pikiran, perkataan dan juga segala tindakan buruk semuanya berasal dari hati. Benarkah sholat dan sembayang dapat menjamin hatinya bersih?
Yang menjamin hati seseorang bersih itu, hanya ketika seseorang yakin bahwa dia sudah terbebas dari dosa. Dengan usaha manusia sepertinya tidak akan bisa, doa, amal bahkan segala bentuk kewajiban yang diwajibkan agama, semuanya tidak dapat membebaskan dari dosa. Hanya melalui Isa Al-Masih manusia dapat diampuni dosa dan dibersihkan dari hati yang kotor.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (Injil, Rasul Besar 1 Yohanes 1:9).
~
Purnama
NL mengatakan
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8).Respons: Anda berserah diri kepada Efesus , dengan beriman dan mengikuti apa yang ditulisnya , didalam suratnya , didalam injil.Wudhu,Sholat lah kalian ( sujud ) sebagai bentuk kerendahan hati didalam penyerahan diri kepada Allah,Tuhan pencipta alam semesta,sebagai seorang muslim.Allah menyucikan dan menyelamatkan manusia melalui keikhlasan dalam menjalankan ibadah (puasa) dan amal perbuatan.
staff mengatakan
~
Saudara NL,
Ayat di atas merupakan surat yang ditulis rasul Paulus yang mendapatkan wahyu Allah untuk jemaat di Efesus. Ayat di atas merupakan wahyu Allah yang memberitahukan manusia bahwa kita tidak mungkin mendapatkan keselamatan melalui usaha kita sendiri. Dan faktanya memang kita tidak luput dari dosa selalu menggoda manusia.
Apakah saudara sendiri merasa sudah layak mendapatkan keselamatan dengan semua usaha yang saudara perbuat, baik amal dan perbuatan baik ?
~
Noni