• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Dosa > Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita

Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita

23 April 2012 oleh Web Administrator 66 Komentar

hati-berwarna-hitam lambang hati yang kotorSuatu hari saya bertengkar cukup hebat dengan saudara kandung saya. Saat sembahyang, hati saya tidak fokus pada Allah, sebab masih ada kemarahan dalam hati. Saya sembahyang dengan menyimpan kemarahan. Saya merasa hati yang kotor membuat saya jauh dari Allah.

Saya kagum akan kesalehan umat Muslim dalam melakukan sholat lima waktu dan sholat Jumat. Dalam hati saya bertanya, apakah mereka benar-benar melakukan sholat dengan hati suci? Bagaimana bila memiliki hati yang kotor? Mungkinkah hanya badan yang sholat? Apakah orang-orang yang datang ke mesjid, tidak lagi menyimpan kemarahan dalam hati?

Allah Melihat Hati

Setiap umat beragama percaya bahwa Allah Maha melihat. Dia Maha tahu hingga isi hati seseorang. Allah tidak hanya melihat perbuatan umat-Nya [bersembahyang].  Tapi Allah cenderung melihat ke dalam hati. “…sesungguhnya Allah Maha mengetahui isi hati (mu)” (Qs 5:7).

Hati-Hati dengan Hati yang Kotor

Hati yang kotor dan najis, dapat membawa manusia masuk dalam dosa yang sangat dibenci Allah.  Dosa ini tidak dapat diatasi hanya dengan bersembahyang. Sebab ada kalanya sikap hati kita pun saat sembayang tidak sepenuhnya bersih.

Pengertian Dan Dampak Dosa

Dosa adalah keadaan hati dan perbuatan yang tidak taat dan melanggar hukum Allah. Kitab suci Injil berkata, “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Hal yang sama juga tertulis dalam Al-Quran, “…barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs 2:81).

Maka dapat disimpulkan, dosa bukan hanya pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan. Tetapi hati yang menyimpan kebencian, atau sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Allah, lebih menajiskan.

Bahaya Memiliki Sifat Hati yang Kotor

Dari penglihatan dan pendengaran yang kotor dapat menimbulkan dosa perzinahan. Beberapa contoh dosa yang bermula dari hati seperti: pembunuhan berencana, pelecehan seksual, atau hati seorang wanita yang tidak ikhlas menjalankan syariat Islam.

Ini  membuktikan betapa bahayanya kejahatan-kejahatan yang timbul dari hati, sebab dapat melahirkan perbuatan yang sangat dibenci Allah. Menjadi murtad terhadap hukum-hukum Allah. Dengan kata lain, dosa dalam hati tidak dapat diabaikan!

Anugerah Keselamatan Dari Allah

Allah memberikan karunia keselamatan kepada umat-Nya.  Karena Allah mengetahui tidak ada satupun usaha manusia, termasuk bersembahyang yang sanggup menyelamatkan mereka.  Hanya beriman pada-Nya dengan segenap hati yang dapat menyelamatkan.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8)

Kalimat Allah yang dikenal dengan nama Isa Al-Masih, datang ke dunia untuk melepaskan manusia dari ikatan belenggu dosa. Termasuk dosa dan kenajisan hati yang kotor. Sehingga, seseorang yang telah menerima karunia keselamatan dari-Nya dapat terhindar dari kenajisan.

[Staf Isa dan Islam – Rindukah saudara bersih dari kenajisan hati itu? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara.]

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita“, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Dosa, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. al mengatakan

    25 April 2012 pada 4:20 am

    *
    “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbu atan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbu atan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” (Qs 11:114)

    Shalat adalah tiang agama Islam dan sebaik-baik amalan keimanan. Sarana perlindungan bagi orang-orang yang ingin bertaubat, tempat berlindung bagi orang-orang yang takut. Cahaya shalat dapat membersihkan hati-hati manusia serta senantiasa akan menyinari wajah-wajah mereka.

    “Apa pendapat kalian, jika di depan pintu salah seorang dari kalian ada sungai (mengalir); dia mandi darinya lima kali dalam sehari, apakah tersisa kotoran darinya?” Para sahabat menjawab: “Tidak akan tertinggal kotoran sedikitpun”. Beliau Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Demikianlah shalat lima waktu, Allâh Ta’ala menghapuskan dengannya kesalahan-kesal ahan”. (HR Bukhâri dan Muslim)

    Balas
    • staff mengatakan

      25 April 2012 pada 1:45 pm

      ~
      Hal membersihkan kotoran dari tubuh tidaklah sama dengan hal membersihkan kotoran atau kenajisan hati seseorang. Yang dapat membersihkan hati seseorang dari kenajisan hanyalah Allah. Sedangkan sholat, adalah ritual yang dilakukan untuk memohon rahmat dari Allah.

      Bila seseorang yang datang menghadap Allah, dalam hatinya masih tersimpan dosa kenajisan, akankah Allah bersedia memberi rahmat-Nya bagi orang tersebut? Tentu tidak bukan! Sebab, Allah hanya mendengar doa yang disampaikan dengan hati yang bersih.

      Sebab itu, memperhatikan kebersihan hati ketika menghadap Allah adalah lebih baik dari sekedar membersihkan bagian luar tubuh.
      ~
      SO

  2. Haydar Ali mengatakan

    25 April 2012 pada 4:08 pm

    *
    Syariat tentang sholat mengedepankan hati yang bersih adalah yang utama, tapi menghadap Tuhan dengan tubuh yang kotor najis adalah sesuatu yang sangat dibenci Tuhan. Jangan menuntut Tuhan atas kemauan kita dengan merubah semua ketentuan yang “saklek” tapi dalam Islam kita dituntut selalu mengikuti kemuan Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 April 2012 pada 1:26 pm

      ~
      Saudara Haydar,

      Menurut saudara manakah yang dibenci Allah, hati yang najis atau tubuh yang kotor? Bila tubuh yang kotor, kita dapat membersihkannya dengan mandi, pakai sabun, pakai parfum, lalu memakai baju yang bersih. Maka kotoran-kotoran dalam tubuh jasmani kita akan hilang.

      Bagaimana dengan hati yang najis? Dengan apakah kita dapat membersihkannya? Hanya Isa Al-Masih yang dapat melakukannya. “… darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
      ~
      SO

  3. al mengatakan

    29 April 2012 pada 3:48 am

    *
    Sebab itu, memperhatikan kebersihan hati ketika menghadap Allah adalah lebih baik dari sekedar membersihkan bagian luar tubuh.
    ~
    SO[/quote]

    Ketika menghadap Allah, kebersihan hati dan kebersihan tubuh/badan kedua-duanya harus bersih.

    Saya yakin pasti staff Isa dan Islam pasti tak sholat! Jadi bagaimana anda bisa merasakan nikmatnya kesucian hati kalau anda sendiri tidak mencobanya?

    Balas
    • staff mengatakan

      30 April 2012 pada 3:52 am

      ~
      Saudara Al benar, kesucian tubuh dan badan memang perlu ketika kita menghadapa Allah. Tetapi terkadang umat beragama hanya memperhatikan kebersihan tubuh dan mengabaikan kebersihan hati.

      Tentu kami tidak pernah melakukan sholat, karena sholat hanya dilakukan oleh orang Islam. Namun kami jelas mengerti bagaimana merasakan nikmatnya kesucian hati, sebab ketika kami datang menghadap Tuhan lewat doa atau beribadah di gereja, hal utama yang harus kami lakukan adalah membersihkan hati dari setiap dosa-dosa kenajisan.

      Bagaimana mungkin Allah akan menerima setiap pujian dan penyembahan yang kita sampaikan, bila di hati kita masih tersimpan dendam, kebencian, iri hati, cemburu dan dosa kenajisan lainnya?

      “Dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa napsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21-22).
      ~
      SO

  4. al mengatakan

    9 Mei 2012 pada 2:34 am

    *
    Nah, kalau kalian datang menghadap Tuhan lewat doa atau beribadah di gereja untuk membersihkan hati dari setiap dosa-dosa kenajisan, begitupun umat Muslim membersihkan hati dengan cara sholat.

    Lalu, kenapa kalian mempermasalahkannya? Kita punya cara masing-masing untuk mensucikan hati.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Mei 2012 pada 10:06 am

      ~
      Saudara Al,

      Kami tidak mempermasalahkan saudara atau orang-orang Islam lainnya yang membersihkan hati dengan cara sholat. Begitu juga dengan orang Kristen yang beribadah untuk membersihkan hatinya.

      Bacalah artikel di atas dengan seksama, di sana kami menyoroti bagaimana orang-orang yang hanya memperhatikan kebersihan tubuh bagian luarnya saja, dan mengabaikan kebersihan hatinya dari dosa-dosa kenajisan. Inilah topik dari pembahasan pada artikel di atas.

      Terkadang, orang-orang beragama hanya membersihkan hal-hal yang kelihatan. Mereka mengabaikan dosa-dosa kenajisan yang tersembunyi, sebab menurut mereka selama orang lain tidak melihat, tidak menjadi masalah. Mereka lupa bahwa Allah Maha melihat termasuk dosa sekecil apapun.

      Jadi, menurut kami, saat kita hendak datang menghadap Allah dalam doa/ibadah/sholat, membersihkan hati dari noda-noda kenajisan adalah jauh lebih penting daripada membersihkan tubuh jasmani.
      ~
      SO

  5. al mengatakan

    15 Mei 2012 pada 5:00 am

    *
    Terimakasih bila kalian tidak mempermasalahkannya, hanya saja ada tertulis di artikel diatas “Dosa tidak dapat diatasi hanya dengan bersembahyang” Justru bagi kami dengan cara melakukan sholat lah yang dapat mengatasi dosa.

    Semoga kita saling memahami perbedaan ini.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Mei 2012 pada 3:28 am

      ~
      Terimakasih kembali saudara Al,

      Ada satu pertanyaan dari kami, menurut saudara apakah “sholat” dapat menjamin dosa seseorang dapat diatasi/diampuni?
      ~
      SO

  6. paul mengatakan

    15 Mei 2012 pada 12:31 pm

    *
    Topik yang disodorkan diatas selayaknya tidak perlu dijadikan bahan diskusi karena pertanyaan dan jawaban jadinya tidak pernah bisa klop.

    Dalam Islam diwajibkan untuk wudhu, disitulah makna untuk pembersihan hati dan pikiran dari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa.

    Untuk kepesta atau menghadap pejabat negara saja kita harus berpakaian bersih, rapi malah sampai harus berpakaian resmi, apalagi untuk menghadap Tuhan Pencipta Alam Semesta.

    Dalam shalat itulah, tanpa setiap Muslim secara personal, tanpa perantara, berhadapan langsung dengan Allah. Adapaun diterima atau tidaknya shalat seseorang, hanya Allah yang tahu. Begitu pula dengan hati dan pikiran seseorang, hanya Allah juga yang tahu.

    Apa semua orang yang rajin beribadah setiap minggu di gereja mempunyai hati dan pikiran yang bersih?

    Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Mei 2012 pada 3:27 am

      ~
      Saudara Paul,

      Terimakasih untuk komentar saudara. Menurut kami topik di atas sangat menarik untuk didiskusikan. Sebab tidak sedikit umat beragama hanya memperhatikan hal-hal yang kelihatan oleh mata dan mengabaikan hal-hal yang tak terlihat.

      Seseorang yang ingin menghadap Sang Pencipta cendrung lebih menyibukan diri memperhatikan kebersihan tubuhnya. Mereka lupa memeriksa kebersihan hatinya dari dosa-dosa yang menajiskan, sebab dosa tersebut tidak kelihatan.

      Memang tidak ada salahnya kita mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian yang khusus saat menghadap Tuhan. Tapi menurut kami pakaian adalah hal sekunder, sedangkan yang primer adalah kebersihan hati.

      Saudara bertanya tentang kebersihan hati orang-orang yang ke gereja. Seseorang yang benar-benar telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, mereka diwajibkan untuk hidup kudus. Sesuai dengan firman Allah dalam kitab suci, “Tuhan akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya” (Taurat, Kitab Ulangan 28:9).
      ~
      SO

  7. al mengatakan

    22 Mei 2012 pada 5:06 am

    *
    [quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
    Terimakasih kembali saudara Al,

    Ada satu pertanyaan dari kami, menurut saudara apakah “sholat” dapat menjamin dosa seseorang dapat diatasi/diampuni?
    ~
    SO[/quote]
    Sudah pasti!

    “Shalat lima waktu dan Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa diantara keduanya selama menjauhi dosa besar” (HR Muslim)

    Balas
    • staff mengatakan

      23 Mei 2012 pada 9:17 am

      ~
      Saudara Al,

      Kalimat yang saudara cantumkan di atas adalah kutipan dari sebuah hadits. Hadits memang buku kedua bagi umat Islam setelah Al-Quran. Namun kita juga harus ingat, bahwa hadits adalah hasil tulisan manusia, buah pikiran manusia.

      Menurut saudara, adakah manusia yang layak untuk memberi jaminan dosa seseorang diampuni? Bukankah hanya Allah saja yang berhak mengampuni dosa seseorang?

      Bila memang sholat dapat menghapus dosa seseorang, lalu mengapa Allah dalam Al-Quran mengucapkan perkataan ini: “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71)?
      ~
      SO

  8. askar mengatakan

    25 Juni 2012 pada 3:06 am

    *
    Salat atau sembahyang bagi Muslim salah satu cara beribadah yang dapat dilakukan dimana saja selain di Masjid. Salat tidak sama dengan berdoa tapi cara berkomunikasi langsung antara Muslim dengan Allah.

    Apa di Kristen ada juga sembahyang (yang tentu berbeda dengan Salat ), karena setahu saya kalau umat Kristen ke Gereja itu namanya beribadah, bukan sembahyang.

    Apa Staf IDI tahu tentang cara beribadah umat Yahudi? Setahu saya agama Yahudi yang telah ada sejak 3 ribu tahun sebelum masehi itu, cara beribadahnya punya ritual yang mirip Salat dan diwajibkan 3 s/ 5 kali sehari.

    Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Juni 2012 pada 7:56 am

      ~
      Saudara Askar,

      Dapatkah saudara Askah menjelaskan perbedaan doa dan sholat? Dan manakah diantara keduanya yang merupakan cara komunikasi langsung dengan Allah?

      Menurut kami doa dan sembahyang adalah dua kata yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama. Yaitu datang kepada Tuhan untuk memuji, menyembah, menyampaikan ucapan syukur dan permohonan-permohonan kita kepada-Nya.

      Sedangkan ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seperti puasa, bersedekah dll.

      Orang Kristen yang pergi ke gereja tujuannya beribadah. Tetapi di gereja mereka juga berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan bersama dengan jemaat lain. Berapa kali orang Kristen harus berdoa dalam sehari? Kitab suci tidak memberi batasan untuk itu, tetapi dikatakan “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur” (Injil, Surat Kolose 4:2).

      Untuk lebih jelasnya, silakan saudara mengemail staf kami di: [email protected], karena di forum ini sangat terbatas sekali.
      ~
      SO

  9. askar mengatakan

    28 Juni 2012 pada 4:17 pm

    *
    Terimakasih atas tanggapan staf IDI.

    Sepengetahuan saya, salat itu cara berkomunikasi langsung dengan Allah, dimana tiap bacaan surah yang wajib dibacakan, memperoleh jawaban dari Allah pada saat itu juga.

    Sedangkan doa, dibaca sesudah salat yang biasa dilakukan dengan menengadahkan kedua tangan,tapi belum tentu terjawab langsung oleh Allah.

    Apa benar kalau orang Kristen ke Gereja menyembah Tuhan? Karena kata menyembah itu kan seharusnya dilakukan dengan cara bersujud seperti yang dilakukan oleh umat Islam dan bahkan Yahudi pun demikian.

    Bagi orang Kristen, apa ibadah yang dilakukan seminggu sekali di Gereja, berbeda dengan yang bisa dilakukan sendirian di rumah.

    Salam.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Juli 2012 pada 9:59 am

      ~
      Saudara Askar,

      Terimakasih juga untuk penjelasan saudara.

      Kalau tidak salah, setiap kali salat umat Islam selalu membaca surah yang sama. Surat Al-Fatihah misalnya. Pada ayat 6 surah ini dikatakan “tunjukilah kami jalan yang lurus”.

      Mengacu pada pernyataan saudara di atas, bahwa salat langsung mendapat jawaban dari Allah saat itu juga, bila memang benar, lalu mengapa umat Muslim setiap kali salat masih harus bertanya pada Allah “tunjukilah kami jalan yang lurus”?

      Tentang doa, kami percaya bila doa tersebut disampaikan dengan benar, dengan hati tulus, tentu Allah akan menjawab. “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Injil, Surat Yakobus 5:16).

      Saudara benar, orang Kristen tujuannya ke gereja adalah untuk menyembah Tuhan. Bukan untuk tujuan lain. Menyembah Tuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, tidak hanya terpokus dengan sujud saja. Sebagaimana firman Allah mengatakan, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24).

      Yang diperlukan ketika menyembah Allah bukanlah bagaimana posisi kita ketika menyembah Dia, tetapi yang terutama adalah bagaimana sikap hati kita ketika menyembah-Nya.

      Selain beribadah secara berjemaah di gereja, orang Kristen juga diperintahkan untuk melakukan ibadah pribadi di rumah setiap hari. Berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, membaca dan merenungkan firman Allah, berpuasa, dan membantu orang tidak mampu.

      Saudara Askar, bila saudara bersedia, saudara dapat diskusi langsung dengan staf kami. Saudara dapat menghubungi mereka lewat email: [email protected]
      ~
      SO

  10. hend mengatakan

    16 November 2012 pada 4:57 am

    *
    Orang yang bersih hatinya pasti mau melakukan sholat. Dalam laut dapat diukur dalam hati siapa yang tahu?

    Jangan mempengaruhi umat Islam, ini jelas situs Kristen.

    Balas
    • staff mengatakan

      19 November 2012 pada 7:12 am

      ~
      Saudara Hend,

      Kami setuju dengan komentar saudara, sedalam apa pun laut, pasti dapat diukur. Tetap tidak satu pun manusia yang mengetahui isi hati seseorang. Hanya Allah yang mengetahui isi hati manusia.

      Saudara Hend, jelas tidak ada gunaya bagi kami untuk mempengaruhi saudara atau umat Islam lainnya. Lewat situs ini kami hanya ingin berbagi kebenaran firman Allah dalam Injil yang menurut Al-Quran di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang bertakwa.

      “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”
      (Qs 5:46).

      Selain itu, kami juga ingin berbagi informasi tentang Pribadi Isa Al-Masih, yang menurut sebuah hadist mengatakan bahwa Dia adalah Hakim yang akan menghakimi seluruh manusia pada akhir zaman nanti.

      “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu, Dia akan menjadi Hakim yang adil” (HSM 127, HSB 1090).
      ~
      SO

Baca komentar lainnya:

1 2 3 4 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Dajjal dan Nabi Isa di Akhir Zaman: Isa Penentu Nasib Kita!
  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya
  • Cara Mukmin Pasti Mendapat Ketenangan Hati Sejati!
  • Abdi Allah atau Sahabat Allah, Kedudukan Mana yang Terbaik?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami