• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Salah Paham Muslim > Ustad: “Di Salib Ada Jin Kafir!” Apakah Anda Harus Takut Salib?

Ustad: “Di Salib Ada Jin Kafir!” Apakah Anda Harus Takut Salib?

20 Januari 2020 oleh Web Administrator 37 Komentar

tiang-salib-berdiri-tegakSeorang wanita Islam bergetar setiap kali melihat salib. Ia bertanya kepada seorang ustad Sumatera yang terkenal, mengapa demikian. Jawabannya menjadi viral di Indonesia. Ustadz mengatakan: “di salib ada jin kafir, dia tinggal di dalam salib.”

Apakah betul di salib ada jin kafir? Mengapa wanita tersebut bergetar saat melihat salib?(Sampaikan pandangan Anda untuk dua pertanyaan di atas lewat email.)

Jawaban benar atas dua pertanyaan itu menolong kita mengatasi kuasa Iblis. Bukankah kita rindu menang atas alam gaib? Akhirnya, sikap kita terhadap penilaian ustad menentukan nasib kekal kita.

Ejekan dan Penolakan Terhadap Salib Secara Historis 

Orang Nasrani tidak heran atau tersinggung akan penghinaan pada salib. Secara historis sebagian besar umat manusia menolak salib, lambang utama agama Nasrani.

Misalnya kebanyakan cendikiawan mencemooh makna salib dan Injil. Orang beragama juga sering berkata, ide Isa Al-Masih tersalib sebagai satu-satunya jalan keselamatan sangat bodoh.

Para agamawan menekankan amal satu-satunya jalan masuk surga. Bila salib menjadi satu-satunya jalan keselamatan, amal tidak perlu. Mereka merasa irasional mendapat pengampunan dan kepastian masuk surga tanpa beramal.  (Lihatlah Injil, Surat 1 Korintus 1:18-25).

patung-salib-tergeletak-di-atas-kitab-injilAjaran Injil Mengenai Makna Salib 

Menurut wahyu Allah kepada Rasul Besar Paulus, “Penyaliban Isa Al-Masih adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 1:24).

Injil Allah mengajarkan bahwa tidak seorangpun akan masuk surga karena pahala-pahala amal. Tetapi siapa yang percaya akan penyaliban Isa Al-Masih, dosa-dosanya pasti diampuni. Buat dia, sorga terjamin. Demikian salib adalah lambang hikmat rahmat dan kuasa Allah!

Mengapa Wanita Bergetar Saat Melihat Salib? 

Di salib ada jin kafir, tidak! Justru di salib Isa Al-Masih menghancurkan dan memusnahkan kuasa iblis! Pemusnahan kuasa Setan membuktikan bahwa salib adalah hikmat dan kuat kuasa Allah. (Injil, 1 Korintus 1:18-24, Ibrani 2:14).

Salah satu strategi iblis untuk menghindari kuasa salib ialah mendorong manusia mengejeknya! Jin kafir, setan dan iblis sangat takut terhadap salib.

Salib adalah lambang kegagalan para penghuni alam gaib dalam menguasai manusia. Juga lambang pemusnahan Iblis dan semua jinnya di neraka selama-lamanya. Maka wanita di atas (yang mungkin terlibat dalam ilmu hitam) serta semua jin bergetar bila melihat salib (Injil, Rasul Besar Matius 8:29, Wahyu 20:10).

salib-dan-cahayanya-di-atas-awan-putihSebaiknya Kaum Mukmin Jangan Memandang Rendah pada Salib

Tanpa sadar, penolakan salib sekaligus menolak kasih Allah! Mereka menolak satu-satunya jalan masuk surga! Mereka belum mengerti anugerah dan rahmat Allah yang terdapat akibat penyaliban Isa Al-Masih. Orang Nasrani seyogyanya merasa kasihan pada siapa saja yang menolak penyaliban Isa.

(Mengapa ada Mukmin yang menolak salib? Kirimkan tanggapan Anda di sini.)

Kiranya Anda dapat mempertimbangkan untuk percaya pada Isa Al-Masih yang tersalib. Terimalah jalan masuk surga yang Allah sediakan lewat penyaliban-Nya.

Kalimat berikut memuat doa singkat bagi Anda: “Allah, saya percaya Isa Al-Masih tersalib untuk menanggung hukuman dosa saya. Saat ini saya menerima Dia sebagai Juruselamat saya! Amin!”

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Anda, apakah benar di salib ada jin kafir? Jelaskanlah pandangan Anda secara singkat akan salib berdasarkan penjelasan di atas.
  2. Pernahkah Anda terganggu oleh Setan atau jin-jin? Jelaskanlah jalan Anda pakai untuk mengatasi kuasa jin-jin itu.
  3. Maukah Anda bebas dari kuasa jin? Sediakah Anda memperdalam pengertian akan Isa Al-Masih dan penyaliban-Nya supaya tahu rahasia menang atas Setan dan jin-jin? Jelaskanlah sikap Anda pada dua pertanyaan ini.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ustad: “Di Salib Ada Jin Kafir!” Apakah Anda Harus Takut Salib?“ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Keselamatan dalam Al-Quran dan Injil
  2. Apakah Isa Al-Masih Benar-Benar Disalibkan?
  3. Penyaliban Isa Al-Masih Menunjukkan Kekuatan atau Kelemahan-Nya?
  4. Lempar Jumrah atau Isa yang Berkuasa Mengusir Setan?

Video:

  1. Penyaliban Isa, Kekuatan atau Kelemahan-Nya?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Salah Paham Muslim

Reader Interactions

Comments

  1. Percaya mengatakan

    9 Februari 2020 pada 1:05 pm

    ~
    Ada ayat Al-Quran yang jelas-jelas menyatakan Yesus/Isa meninggal (QS 19:33). Kalimat dalam ayat ini diucapkan Yesus saat masih bayi dan Yesus telah menubuatkan bahwa dirinyaa akan meninggal dan akan dibangkitkan. Ayat ini memang menyulitkan, dibuktikan komentar Yusuf Ali.(The Holy Quran, Abdullah Yusuf Ali,The Holy Koran Publishing Company, halaman 774, footnote 2485.“… Kristus tdk disalibkan (iv.157), Namun mereka yang percaya bahwa dia tidak pernah meninggal harus memikirkan ulang ayat ini”.

    Indikasi bahwa QS 19:33 menyatakan bahwa Yesus meninggal dan dibangkitkan terlihat dari kalimat yang sama juga digunakan di ayat sebelumnya, untuk menjelaskan tentang Yohanes Pembaptis (QS 19:15).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Februari 2020 pada 4:27 pm

      ~
      Saudara Percaya,

      Selain faktor perbedaan periode sekitar enam abad setelah Isa, Muhammad Nabi Arab juga tidak hidup dimana para nabi sebelumnya tinggal dan hidup. Karena tidak bisa membaca dan menulis, beliau juga hidup tanpa pengetahuan memadai tentang Taurat, Zabur dan Injil, hanya sejauh mendengar cerita apa kata orang di sekitarnya.

      Bukankah Islam mudah curiga, atau menuduh? Apakah dilarang menguji Al Quran dengan Injil Isa Al-Masih? Mungkinkah ini wujud besarnya keraguan atau kebingungan? Semoga teman-teman muslim di forum ini bisa membantu menjelaskan, mengapa mereka menduga Nasrani tidak menyembah Allah Yang Maha Esa?

      Jamal

  2. Percaya mengatakan

    10 Februari 2020 pada 2:50 pm

    ~
    Menurut Islam Yohanes Pembaptis telah meninggal, & dia akan dibangkitkan kemudian di hari penghakiman. Jika mengikuti logika frase bahasa jelas tidak ada perbedaan antara kalimat “pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan, & pada hari aku dibangkitkan” pada Yesus & Yohanes Pembaptis.

    Konsekuensinya adalah Yesus telah meninggal & telah dibangkitkan. Logika ini jelas sangat cocok dengan apa yang dialami oleh Yesus di mana Yesus telah dilahirkan, telah diwafatkan saat di kayu salib & telah dibangkitkan pada hari yang ke-3 dari antara orang mati.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Februari 2020 pada 5:54 am

      ~
      Saudara Percaya,

      Saudara menyampakan perbandingan yang menarik antara Isa Al-Masih dan Yahya Pembaptis. Bila Muslim konsisten dengan pandangannnya tentang Yahya Pembaptis, maka seharusnya Muslim pun konsisten dengan kematian Isa Al-Masih. Setidaknya, Al-Quran telah menyatakan kematian Isa Al-Masih yang tidak dapat diabaikan begitu saja walaupun ada kontradiksi dalam Al-Quran.
      ~
      Solihin

  3. Alex mengatakan

    15 Februari 2020 pada 6:59 pm

    ~
    Seandainya dia hidup, Paulus itu muslim. Paulus benci berhala, karena itu dia tidak akan pajang simbol salib.
    1.Kisah Para Rasul 17:16, Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.
    2.Kisah 17:29, Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

    Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Februari 2020 pada 8:20 pm

      ~
      Saudara Alex,

      Pemahaman kami ayat tersebut adalah luapan semangat Paulus, Yahudi asli, setelah mengenal dan meyakini Injil dengan benar. Pemberitaan Paulus adalah berita salib, Isa Al-Masih mati disalib. Jarak dan waktu sumber Islam dari peristiwa Injil yang sahih, Al Quran berdalih soal itu. Jadi menurut kami, anda perlu mempercayai salib itu fakta.

      Apa makna salib? Di kayu salib tubuh jasmani Isa A-Masih dirusak dan mengeluarkan banyak darah yang berakhir kematiannya. Itu menggenapi kebenaran Al-Masih sebagai korban yang disembelih menurut Taurat.

      “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.” Al-Masih yang disalibkan adalah memenuhi tuntutan Taurat. Sekarang Jelaskanlah pandangan Anda secara singkat akan salib. Mohon pencerahan.
      ~
      Jamal

  4. john mengatakan

    17 Februari 2020 pada 10:31 pm

    ~
    Sdr. Percaya

    Surah An Nisa [4]:157″… mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,tetapi (yg mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…” Ayat ini sama persis dengan cerita fiksi literatur abad ke-2, rekaan Basilides seorang pengajar Gnostik/bidat/sekte yang tidak percaya.

    Al-Quran ditulis jauh dari lingkungan dan peristiwa Injil asli, serta masa yang lebih belakangan juga. Sulit dibantah bahwa Konsep Al Quran tentang Yesus dalam Surah 4:157 tidak berasal dari sumber cerita fiksi Basilides.

    Balas
  5. Percaya mengatakan

    19 Februari 2020 pada 3:23 pm

    ~
    Saudara John,

    Bila melihat catatan sejarah bahwa, ternyata pengajaran Al-Masih tidak disalibkan dan teori penggantian sudah ada dalam khasanah bidat (sekte-sekte) yang tidak percaya. Basilides adalah seorang pengajar Gnostik di Alexandria selama masa pemerintahan kaisar Hadrian 117 M – 138 M.

    Salah satu kutipannya “…maka Simon inilah yang kemudian diserupakan oleh Yesus, sehingg dia disangka sebagai Yesus, disalibkan, melalui ketidaktahuan dan kesalahan, Sementara Yesus sendiri menjadi serupa spt Simon dan berdiri, menertawakan mereka.

    Karena dia tidak berbadan jasmani, dan adalah nous (pikiran) dari sang bapa anyg tidak dilahirkan….dia tidak dapat dipegang….” Memang mirip dengan yang dikutip Qs 4:157.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      29 Februari 2020 pada 5:32 pm

      ~
      Saudara Percaya,

      Masukan anda adalah pencerahan dan sesuai sejarah Injil. Kebenaran dan fakta akan berjalan berdampingan. Kebenaran kematian Kristus disalib adalah fakta sejarah dan dibuktikan dengan adanya saksi maupun literatur pendukung pada zamannya.

      Fakta-fakta bahwa adanya berbagai ajaran sesat juga benar adanya, dibuktikan dengan kumpulan literatur pada zamannya. Terimakasih.
      ~
      Jamal

  6. Alex mengatakan

    20 Februari 2020 pada 1:44 pm

    ~
    Terorisme tak dibenarkan Islam, tapi ada sekelompok orang menghancurkan salib dan patung di gereja. Umat Kristen ada yang marah, ada yang mengampuni, ada yang sedih dan kecewa padahal ajaran menghancurkan patung dan salib adalah ajaran Alkitab. “Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis” (Ulangan 7:5).

    Di gereja banyak patung. Di Ka’bah tidak ada patung karena 1400 tahun yang lalu sudah dihancurkan 360 patung. Bukan Kristen yang menjalankan Alkitab tentang penghancuran patung berhala tapi Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Februari 2020 pada 5:31 pm

      ~
      Saudara Alex,

      Kami senang saudara mengutip ayat Taurat. Namun, sangat baik bila saudara membaca ayat sebelum dan sesudahnya untuk mengetahui konteksnya. Lalu, saudara pun perlu bergaul dan bertanya apa maksud adanya patung di dalam gereja. Sebab tidak semua gereja memiliki patung. Hal ini akan menolong saudara untuk tidak terburu-buru membuat kesimpulan.

      Artikel di atas telah menguraikan dengan baik bahwa seorang wanita bergetar saat melihat salib. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Mengapa wanita tersebut bergetar hatinya saat melihat salib? Adakah wanita tersebut terpesona dengan pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  7. Alex mengatakan

    22 Februari 2020 pada 2:52 pm

    ~
    Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya. Mazmur 135:15-18

    Patung Yesus, simbol salib, lukisan Yesus, patung Hindu, Budha, Konghucu, adalah berhala bangsa bangsa non Yahudi. Selain Allah Israel bukan Allah yang hidup. Apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa/Tuhan/Allah yang hidup.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Februari 2020 pada 9:08 am

      ~
      Saudara Alex,

      Kami senang saudara mengutip ayat tersebut. Tepat sekali bahwa ayat itu tertulis dalam kitab Mazmur. Namun, kami belum menemukan jawaban dari pertanyaan kami kepada saudara. Mengapa wanita tersebut bergetar hatinya saat melihat salib? Adakah wanita tersebut terpesona dengan pengorbanan Isa Al-Masih di kayu salib? Bagaimana menurut saudara? Kami menunggu jawaban saudara.
      ~
      Solihin

  8. Alex mengatakan

    26 Februari 2020 pada 5:43 pm

    ~
    Mungkin wanita itu sedih melihat simbol salib, atau karena jin yang ada disimbol salib. Maaf bukan menghina, karena berhala adalah tempat roh jahat. Orang Yahudi, Muslim, Saksi Yehovah tidak mau ada salib karena menurut keyakinannya salib itu berhala, bukan Allah yang hidup. Begitu menurut mereka

    Balas
  9. Percaya mengatakan

    28 Februari 2020 pada 11:06 am

    ~
    Simbol penggunaan tanda salib adalah “tradisi”. Dan tentu sebagai tradisi hal ini tidaklah mengikat. Orang Kristen boleh memakai tanda salib yang mungkin dirasanya sebagai lambang perenunangannya sebagai pengikut Kristus. Atau hanya meletakkan makna “salib” itu ke dalam pikirannya saja (Anamnesis). Lambang visual oleh orang-orang tertentu dianggap penting sebagai lambang hikmat. Namun ada juga yang tidak menggunakannya sama sekali.

    Ya, tidak ada bedanya dengan lambang “bulan-bintang” di atas kubah bangunan Masjid. Sama saja dengan makna lambang yang juga digunakan oleh teman Muslim dalam “tanda ibadahnya”. Maka lambang salib pun hanyalah lambang, bukan berhala/diberhalakan. Bukan pula suatu kewajiban. Boleh pakai, boleh tidak.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Maret 2020 pada 9:28 pm

      ~
      Saudara Percaya,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa salib adalah simbol. Simbol tidak dijadikan sebagai berhala. Demikian juga rekan-rekan Muslim tidak menjadikan bulan sabit sebagai berhala. Dalam hal ini, kita mengetahui bersama bahwa simbol-simbol tersebut tidak ada unsur berhala, kecuali yang bersangkutan menjadikannya berhala. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  10. Jason Gilead mengatakan

    29 Februari 2020 pada 10:28 pm

    ~
    Shalom,

    Salib hanya merupakan simbol buat orang Nasrani dan mengingatkan kita akan penyaliban-Nya buat yang percaya dan menerima hidup kekal. Kita tidak boleh mencium salib atau menyembah padanya. Para Mukmin menghargai Batu Hajar di Mekah. Saya yakin tidak satupun mengganggap Batu Hajar adalah berhala, namun saya juga tahu para Mukmin tidak berkeberatan mencium Batu Hajar. Lagi para Mukmin juga menghargai simbol bulan dan sabit tetapi tidak mengganggap itu berhala.

    Demikian, mari kita menjauhkan diri dari menyebut salib, Batu Hajar, simbol bulan dan sabit sebagai berhala. Tidak ada manfaat mendebatkan hal ini.

    Jason

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Maret 2020 pada 9:35 pm

      ~
      Bapak Jason,

      Saya setuju dengan Bapak bahwa memperdebatkan simbol-simbol seperti salib, bulan sabit, dan sebagainya tidak akan memberikan manfaat apapun. Alangkah lebih baik bila kita mencoba mencari tahu mengapa simbol tersebut dijadikan sebagai simbol. Misal, salib. Mengapa salib dijadikan sebagai simbol? Tentu hal ini berkenaan dengan pengorbanan Isa Al-Masih untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Saya berharap rekan-rekan di forum ini mempelajari Isa Al-Masih secara menyeluruh dari Injil. Terima kasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Umat Islam: Pantaskah Sebutan Kafir Untuk Non-Muslim?
  • Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?
  • Apa Alasannya Orang Muslim Takut dan Membenci Anjing?
  • Solusi Terbaik Agar Kaum Muslim Tidak Takut Mati
  • Mukmin: Takut Hari Kiamat, Bagaimana cara Menghilangkannya?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami