• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Sifat Allah > Dari Mana Asal Kata Allah?

Dari Mana Asal Kata Allah?

19 Februari 2013 oleh Web Administrator 403 Komentar

kaligrafi-tulisan-allah-dalam-bahasa-arab-warna-hijauTidak jarang orang Kristen menggunakan kata ‘Allah’ untuk menyebut Tuhannya. Namun secara umum, kata “Allah” lebih identik dengan agama Islam, yaitu panggilan untuk sesembahannya. Sehingga tidak heran, terdapat sebanyak 2,679 kata ‘Allah’ dalam Al-Quran. Lalu, dari manakah sebenarnya asal kata Allah ini?

Kata ‘Allah’ Berasal Dari Bahasa Semitik

Nama Allah terdiri dari Al (the, itu) dan Ilah (Deity, God). Artinya: Ilahi yang satu. Kata “Allah” berasal dari bahasa Semitik, yang merujuk kepada Sem, putra nabi Nuh. Bahasa Semitik juga merupakan kelompok bahasa yang terdiri dari bahasa Arab, Amhar, dan Ibrani.

Kata lain dari Allah dalam bahasa Ibrani yang berasal dari bahasa Semitik yaitu: Elohim, El, Elyon dan Eloah. Dalam Alkitab terdapat 2,500 kata ‘Elohim’, dimulai dari ayat pertama dari Alkitab. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1) – Ingat, kata untuk Allah di sini adalah Elohim! Dan Elohim adalah nama pertama yang diberi bagi Sang Pencipta dalam Kitab Suci.

Pengguna Kata ‘Allah’ Bagi Sang Pencipta

Awalnya kata Allah digunakan oleh orang-orang kafir di Mekah sebelum Muhammad lahir. Juga orang  Kristen Arab yang hidup sebelum zaman Islam, memakai nama Allah untuk Sang Pencipta. Saat ini orang Kristen Arab, Yahudi, Roma Katolik Malta, Kristen Indonesia dan Malaysia memakai kata “Allah” bagi Pencipta.

Namun akhir-akhir ini kita banyak mendengar perdebatan mengenai siapakah yang berhak menggunakan nama Allah. Hal ini membawa kita pada masalah terpenting. Yaitu: Bagaimanakah kita sebagai orang berdosa dapat datang dan berhadapan dengan Sang Pencipta?

Jelas siapa saja dapat menggunakan nama ‘Allah’ untuk Sang Pencipta. Tapi, tidak semua orang dapat mendekati ‘Allah’ karena dosa!

Amal Perbuatan Tidak Dapat Menyelamatkan

Umat Muslim percaya amal dan ibadah dapat “mendekatkan” mereka pada Allah. Jelas hal ini mustahil. Bahkan Muhammad sendiri berkata, “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. . . . . . . Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).

Orang beragama mendiskusikan bagaimana asal kata Allah ini. Namun mereka tidak tahu bagaimana “mendekati Allah” atau tidak yakin mereka dapat “mendekati” Allah. Sungguh aneh bukan!

Isa Al-Masih Membuka Jalan Kepada Allah

Hanya ada satu cara untuk dapat sampai kepada Allah. Yaitu melalui anugerah dari Allah lewat pengorbanan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah “Domba” Allah yang datang ke dunia untuk membersihkan hati manusia dari dosa. Sehingga dengan hati yang bersih, manusia dapat mendekati Allah yang Al-Quddus. Kitab Suci berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).

Inilah janji yang diberikan Isa Al-Masih kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

[Staff Isa dan Islam – Mungkin Saudara ingin membaca kesaksian mengenai orang Muslim yang datang pada Allah melalui Isa Al-Masih.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Para Mukmin Yakin, “Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Allah!”
  2. Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
  3. Berapa Banyak Pahala Penghapus Dosa Yang Diperlukan Orang Islam?
  4. Benarkah Al-Quran, “Gelar Isa Terkemuka Di Dunia Dan Di Akhirat”?
  5. Apakah Isa Al-Masih Tuhan Atau Siapakah Dia?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Dari Mana Asal Kata Allah?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sifat Allah

Reader Interactions

Comments

  1. Dodi mengatakan

    5 September 2019 pada 11:27 pm

    ~
    Apakah di negara lain selain Indonesia juga selain agama Islam, menyebut nama Tuhannya dengan nama Allah. Pasti tidak ada, bukan?

    Benar sekali nama Allah memang dari kaum/bahasa semitik, tapi Allah jugalah yang mengenalkan diri-Nya sendiri dengan nama Allah. Tapi kalau kaum Nasaroh/Nasrani Yahwe/Yehofa atau apalah saya ora mudeng karena takut tidak ada pengikutnya para pemuka gereja mengambil nama Allah biar di bilang Tuhan juga. Kalau Islam jelas Allah yang disembah, bukan Tuhan sebab kalau kata Tuhan diulang-ulang sampe 4 1/2 x jadinya.

    Balas
  2. Jesus Park mengatakan

    8 September 2019 pada 1:04 am

    ~
    Rakeyan,
    Dalam islam kata allah sebenarnya nama tuhannya islam. Tapi dalam penggunaan bahasa seperti bahasa Indonesia, kata allah pengganti panggilan tuhan. Tapi jika kita melihat masa sebelum islam, kata allah sudah digunakan kaum pagan untuk menyebut tuhannya dengan panggilan allah. Saudara juga dapat telusuri kata allah dan rab.

    Dodi,
    Karena kata allah dalam bahasa Indonesia digunakan sebagai sebutan tuhan maka siapapun berhak menggunakannya. Kami sudah tahu bahwa muslim tidak menyembah tuhan karena sesembahan saudara yaitu allah. Padahal tuhan itu gelar penguasa dunia dan akhirat. Itu sebabnya muslim tidak pernah mengerti ajaran Tuhan yaitu mengasihi sesama.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 September 2019 pada 5:49 pm

      ~
      Saudara Park,

      Kami setuju dengan saudara bahwa kata ‘Allah’ telah digunakan pada masa praIslam sehingga tidak ada alasan bagi Muslim untuk mengklaim secara eksklusif bahwa kata ‘Allah’ milik umat Islam semata. Kami berharap hal ini menjadi pengetahuan yang dapat membuka wawasan Muslim. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  3. Evan mengatakan

    9 September 2019 pada 6:13 pm

    ~
    Apakah menurut admin Isa dan Yesus itu sama? Allah di Al Quran dan di Alkitab sama? Dan berikan alasan yg jelas beserta ayat referensinya. Tolong jawab pertanyaan saya. Thanks.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 September 2019 pada 4:50 pm

      ~
      Saudara Evan,
      Merujuk kepada Isa Almasih, Mesias, artinya Sang Pembebas, yang utama dan ditunggu.

      Mari kita lihat dari dua buku yang berbeda. Qs3:45. …seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat[195] daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat,…. Selanjutnya Dari Injil, Rasul Besar Yohanes (4:25)…”Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus;…” 4:26 Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia,…”

      Merujuk kepada Satu Pribadi Pencipta, jawabannya adalah ya. Jika merujuk kepada siapa Dia menurut kepercayaan berdasarkan kitab suci yang dipegang, tentu tidak.

      Pentingnya pendekatan, karena manusia terbatas. Bersyukur, Allah yang sejati hidup dan berdaulat. Apakah saudara tertarik mengenal Isa Almasih? Silakan simak artikel-artikel di situs ini dan silakan berdialog.
      ~
      Jamal

  4. Hamba allah mengatakan

    15 September 2019 pada 11:06 pm

    ~
    Penerjemahan Alkitab saja yang membingungkan. Allah di Islam diartikan nama Tuhan sedangkan di Alkitab diterjemahkan sebagai arti Tuhan. Harusnya Alkitab merujuk ke bahasa asal yaitu Yunani, karena di Alkitab Yunani tidak ada kata Allah yang ada elohim atau YHWH. Jadi Islam lebih berhak atas nama Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      18 September 2019 pada 5:57 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Kata ‘Allah’ bukan eksklusif milik agama tertentu. Sebab Allah adalah gelar, bukan nama. Bila saudara mencermati artikel di atas, maka artikel di atas telah menjelaskan hal itu. Kata ‘Allah’ berasal dari bahasa Semitik, yaitu Ibrani, Amhar, dan Arab. Artinya Taurat yang berasal dari bahasa Ibrani mencantumkan kata ‘Allah’. Itu sebabnya, eksistensi Allah begitu jelas dalam Taurat. Sehingga ini bukan sekedar konsep, melainkan berbicara tentang penyataan Allah.

      Kami bertanya kepada saudara. Apakah Allah SWT pernah menyatakan diri kepada nabi saudara? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Bila Allah SWT tidak pernah menyatakan diri, maka istilah ‘Allah’ dalam terminologi Islam hanya sebatas konsep. Bukankah demikian?
      ~
      Solihin

  5. Febyt mengatakan

    24 September 2019 pada 6:49 am

    ~
    Situs ini sangat bermanfaat, terus harus maju dan berkembang memberininformasi kebenaran. Cara yang elegan. Merangkul dan open minded. Terima kasih.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 September 2019 pada 9:10 am

      ~
      Saudara Febyt,

      Kami sangat senang bila situs ini bermanfaat bagi saudara. Berharap situs ini pun memberikan pencerahan untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Terima kasih untuk itu.
      ~
      Solihin

  6. Jesus Park mengatakan

    28 September 2019 pada 1:09 pm

    ~
    Hamba,

    Kami menggunakan nama allah karena kami menerjemahkan Alkitab untuk bangsa Indonesia, bukan untuk orang Yunani. Jika kata allah dalam bahasa Indonesia diganti menjadi God, maka tentu kami juga menyesuaikan dengan terjemahan bahasa tersebut. Ini logika yang mudah, hanya muslim yang sulit menggunakan logika ini.
    Kami juga mengerti bahwa allah itu nama tuhannya islam, walaupun kaum pagan juga sudah menggunakan nama tersebut. Tapi bahasa Indonesia sudah terlanjur menggunakan kata allah untuk menyebut hakekat tuhan. Jadi kamipun berhak menyebut allah sebagai hakekat tuhan. Kami harap saudara paham maksudnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 September 2019 pada 9:23 pm

      ~
      Saudara Park,

      Sebutan Allah bukan sesuatu yang eksklusif dan menjadi milik agama tertentu. Bukankah Allah pun ingin dikenal oleh pengikutnya? Karena itu, menelusuri asal kata Allah amat penting agar tidak timbul sikap eksklusif. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  7. Putra Bima kuswandana mengatakan

    2 Oktober 2019 pada 12:01 am

    ~
    “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Yesus pun berbicara tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku, berarti kita harus mengimani Yesus agar datang kepada Bapa. Jika Yesus itu Tuhan, dan yang katanya Trinitas, yang mereka itu satu, pasti Yesus berbicara, tidak ada seorang pun yang datang kepadaTuhan kalau tidak menyembah aku, karena aku Tuhan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      2 Oktober 2019 pada 8:45 pm

      ~
      Saudara Putra,

      Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Isa Al-Masih adalah kebenaran dan hidup. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Itu sebabnya, perlu juga untuk menelusuri asal mula kata Allah sehingga tidak terjadi asumsi bahwa kata ‘Allah’ merupakan hak eksklusif agama tertentu. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  8. Ekek mengatakan

    17 Desember 2019 pada 1:42 pm

    ~
    Setuju Allah berasal dari kata Al-illah atau sama dengan The God. Jadi, memang bukan exclusive punya satu agama. Masalahnya pada saat di bilang Tuhan Yesus. Jadi, kalau diterjemahkan jesus the god. Jelas jadi salah tafsir. Harusnya ke the god tapi malah ke jesus. Percaya Isa juru selamat akhir jaman ya, tapi sekarang harus percaya Muhammad yang akan menuntun menuju juru selamat.

    Karena Al-Quran ditulis saat Muhammad masih ada sedangkan Injil sekarang ditulis berdasarkan kesaksian sahabat Isa. Kalau di Islam kesaksian itu hadist. Anda mau masuk surga pelajari sejarah Kristen Katolik dan Islam. Islam menunjukan jalan yang benar, di Islam ada 73 golongan dan hanya satu yang benar. Cari golongan yang benar.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Desember 2019 pada 9:22 pm

      ~
      Saudara Ekek,

      Berbicara tentang asal kata Allah, maka kata Allah bukan eksklusif milik agama tertentu. Artikel di atas telah menjelaskan hal itu. Ini menandakan bahwa agama manapun dapat menggunakan istilah itu. Namun, perlu dipikirkan lebih lanjut adalah apakah Allah menyatakan diri kepada manusia. Apakah Allah SWT pernah menyatakan diri kepada nabi saudara? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?

      Pembuktian saudara akan menjadi tolok ukur kebenaran eksistensi Allah SWT. Bila saudara tidak dapat membuktikan hal itu, maka saudara perlu mempertimbangkan untuk mengkaji kembali Allah SWT adalah Allah sejati. Kami menunggu jawaban saudara.
      ~
      Solihin

  9. Aditya mengatakan

    29 Desember 2019 pada 6:48 pm

    ~
    Asal Kata Lafadz ‘Allah’. Dari mana asal kata Allah? Kami memahami kata ar-Rahman adalah turunan dari kata rahmat. Bisa dijelaskan asal-usul kata Allah?

    Jawab:
    Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

    Ulama ahli telah membahas asal usul kata Allah. Pembahasan ini terkait tinjauan bahasa kata Allah, bukan membahas asal Dzat Allah – semoga tidak rancu. Pendapat pertama, bahwa kata Allah [الله] adalah kata murtajal atau kata jamid (kata yang tidak memiliki kata asal). Seperti kata sungai atau kata jalan. Kita tidak mengatakan, kata sungai berasal dari kata sung atau ngai. Berbeda dengan kata ‘perbuatan’ yang ini berasal dari kata dasar ‘buat’ atau kata kekuasaan, yang ini berasal dari kata kuasa.

    Karena kata ‘Allah’ tidak memiliki asal-usul, maka tidak perlu dicari kata dasarnya dan tidak boleh dihilangkan alif dan lam yang ada di depan kata Allah [الله]. Ini merupakan pendapat Ibnul Arabi (w. 543), Abul Qasim as-Suhaili (w. 581), ar-Razi (w. 606), banyak di kalangan ahli ushul dan merupakan salah satu pendapat Sibawaih.

    Balas
  10. Jesus Park mengatakan

    1 Januari 2020 pada 12:57 am

    ~
    Ekek,

    Memang kata allah dipakai dalam bahasa Indonesia sebagai kata tuhan. Tapi islam mengenal allah itu bukan sebagai tuhan tapi nama pribadi sesembahan islam. Jika nabi islam menuju juruselamat, maka seharusnya nabi islam mengikuti Isa karena Ia juruselamat. Tapi sebaliknya nabi islam menentang ajaran Isa, sehingga nabi islam tidak tahu keselamatannya sendiri, bagaimana mungkin dia menuntun muslim kepada Isa, bukan?

    Apakah saudara pernah membaca Quran yang menuntun muslim ke neraka? Menurut saudara mana golongan islam yang benar, karena semua golongan mengakui mereka yang benar? Tapi uniknya islam sudah terbagi menjadi ratusan golongan. Apakah nabi islam tersesat oleh roh gua hira?

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 … 18 19 20 21 22 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Asal-usul Setan - Siapakah Yang Dapat Mengalahkan Setan?
  • Abdi Allah atau Sahabat Allah, Kedudukan Mana yang Terbaik?
  • Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita
  • Bagaimana Pengalaman Muhammad Tentang Jibril Dan Ruh Allah?
  • Mandi Taubat dari Zina: Cara Terbaik Mendapat Ampunan Allah?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami