• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Puasa Ramadhan > Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya

Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya

6 Mei 2019 oleh Web Administrator 116 Komentar

seorang-wanita-muslim-sedang-merenung-apakah-allah-menerima-puasa-kitaApakah Anda pernah merasa ragu-ragu bila Allah menerima puasa Anda? Mungkin Anda merasa malu karena perasaan itu. Sebenarnya, tidak sedikit Muslim yang merasa demikian.

Jadi, bagaimana cara agar puasa diterima Allah? Atau, bagaimana kita bisa tahu jika Allah akan berkenan kepada puasa kita? Apakah kita harus menunggu sampai hari kiamat untuk mengetahui jawabannya?

Mengapa Penting Kita Tahu Cara Agar Puasa Diterima Allah?

Kami setuju bahwa pertanyaan itu sangat penting. Karena setiap tahun jutaan Muslim berpuasa selama 30 hari. Dan jika Allah tidak akan menerima puasa mereka, banyak orang sudah menderita sia-sia. Misalnya, terkadang umat Islam yang tinggal di Kanada harus berpuasa selama 20 jam sehari.

Bukan hanya itu. Menurut ajaran Islam, jika puasanya tidak diterima Allah, itu termasuk dosa besar. Sepertinya mereka tidak berpuasa. Akibatnya, mereka susah masuk surga, bukan?

orang-orang-muslim-sedang-berbuka-puasa-dengan-makan-kurmaDapatkah Kita Tahu Jika Puasa Kita Akan Diterima?

Menurut situs-situs Islam, cara agar puasa diterima Allah, jika:

  • Menjaga anggota tubuh dari setiap aktivitas yang Allah benci
  • Menjaga perkataan dari gosip dan bohong
  • Memperbanyak dzikir dan sholat
  • Menjaga pandangan dari sesuatu yang Allah haramkan
  • Jangan menghadirkan perasaan takut (akan neraka, jin, jika puasanya akan diterima, dll)

Apakah Anda selalu mengikuti semua hal di atas dengan sempurna? Ataukah terkadang merasa sombong, berbuka puasa sebelum jamnya, atau berdosa pada bulan Ramadan?

Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair mengatakan bila tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan tanpa alasan yang sangat kuat, itu termasuk dosa besar.

Lebih dari itu, satu situs Islam lain mengatakan, “Dia [Allah] yang berhak menentukan ibadah diterima atau tidak.”

Kalau begitu, bagaimana bisa yakin jika Allah akan menerima puasa kita? Silakan menjawab di sini.

Dapatkah Kita Punya Jaminan?

Sebenarnya, kita bisa mempunyai jaminan bahwa Allah menerima puasa kita. Menurut ajaran Isa Al-Masih, hal pertama dan terpenting adalah hati yang suci. Inilah cara agar puasa diterima Allah: “memiliki hati yang bersih dari dosa.”

Memang, kita masih harus berpuasa sesuai dengan perintah-perintah Allah. Misalnya, jangan menarik perhatian orang lain, jangan sombong, dll. Jadi, kita tidak harus menunggu sampai hari terakhir.

Hati Yang Suci Mengakibatkan Penerimaan Oleh Allah

keluarga-yang-berkumpul-sedang-tertawa-bahagia

Bagaimana cara mendapat hati yang suci? Isa Al-Masih sudah menjadi pengantara buat kita.

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia [Isa Al-Masih] yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus [Isa Al-Masih], yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia” (Injil, 1 Timotius 2:15).

Walau Anda mungkin berdosa besar dan banyak, Isa dapat mengampuni semuanya.

Jika Isa sudah menyucikan hati Anda, Allah bukan hanya akan menerima puasa Anda. Tetapi, Allah juga akan menerima Anda sebagai satu anggota keluarga-Nya di sorga. Anda akan diberkati di bumi ini dan di sorga.

Jika mau masuk ke dalam keluarga Allah, percayalah kepada Isa hari ini! Atau juga bisa hubungi kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa sangat penting Allah menerima puasa kita? Apa akibatnya jika puasa kita tidak diterima Allah?
  2. Apakah Saudara yakin bahwa Allah akan menerima puasa Saudara setiap tahun? Jelaskan alasannya!
  3. Setelah membaca artikel di atas, bagaimana caranya diterima Allah di surga? Mengapa lebih baik kalau percaya kepada Isa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Cara Agar Puasa Diterima Allah dan Anda Berkenan Kepada-Nya” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Gol Utama Warga Islam Pada Bulan Ramadhan
  2. Tiga Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
  3. Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
  4. Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”

Video:

  1. Satu Kelalaian Yang Membatalkan Puasa

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Puasa Ramadhan

Reader Interactions

Comments

  1. Fuad mengatakan

    6 Mei 2019 pada 12:24 pm

    ~
    Maaf saya sedang berpuasa, sehingga saya tidak mau berdebat panjang lebar. Yang jelas dalil tentang keutamaan berpuasa adalah di [Al-Baqarah : 184] dan [A-Ahzab : 35] dimana Allah SWT memberikan ganjaran yang besar berupa pahala. Dan adanya perintah berpuasa di Bulan Ramadan seperti sekarang merupakan kewajiban kami untuk berpuasa dan beribadah. Dan kami yakin dengan apa yang kami dapat sesuai dengan (QS.Muhammad:7). Dan untuk menjawab “Dia [Allah] yang berhak menentukan ibadah diterima atau tidak.”. Kami muslim beriman percaya 100%, bila ibadah kami diterima selama kami yakin dan menjauhi segala larangan serta dosa-dosa.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2019 pada 10:15 pm

      ~
      Saudara Fuad,

      Kami tidak sedang mengajak saudara untuk berdebat. Sebaliknya, kami mengajak saudara berdiskusi. Itu sebabnya, kami berharap saudara memikirkan makna puasa sesungguhnya. Benarkah Allah SWT akan menerima puasa saudara sekalipun saudara telah menjauhi segala larangan dan dosa-dosa? Apa buktinya? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  2. hakkullah mengatakan

    6 Mei 2019 pada 6:50 pm

    ~
    Kalau tidak yakin diterima, mendingan tidak puasa saja, tapi kalau tidak puasa berdosa. Mau terima atau tidak, yang penting kewajiban sebagai seorang Muslim, sudah dilaksanakan. Judulnya harusnya: penyebab tidak diterima amal ibadah kita, bukan ibadah kita diterima tidak ya, tidak usah dipikirkan. Yang kita pikirkan “penyebabnya apa”, selebihnya kita berdoa kepada Allah agar ibadah kita diterima.

    Namanya ikhtiar dan tawakkal. Jangan dipikirkan, diterima tidak. Tidak jalan-jalan itu ibadahnya. Jika tidak mengerjakan puasa, maka hukumnya berdosa “lebih parah, bukan? Begitulah, cara mengambil sebuah kesimpulan. Kata siapa tidak boleh mengambil sebuah kesimpulan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2019 pada 10:15 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Menarik sekali pemikiran saudara. Saudara beribadah tetapi tidak tahu apakah ibadah itu diterima atau tidak. Bukankah ini sama dengan memilih kucing dalam karung? Artinya tidak ada kepastian dan kejelasan. Bukankah seharusnya Al-Quran yang menjadi panduan agar ibadah puasa diterima atau tidak? Nampaknya dalam hal ini, Al-Quran bukan menjadi tuntunan dan panduan agar puasa diterima.

      Pertanyaannya, mengapa Muslim tidak menjadikan Al-Quran sebagai panduan agar puasa diterima? Bukankah Al-Quran dianggap sebagai kitab penyempurna?
      ~
      Solihin

  3. Juned Pratomo mengatakan

    7 Mei 2019 pada 10:16 am

    ~
    Terima kasih admin yang sudah membuka wawasan tentang puasa yang benar namun yang jadi pertanyaan bagaimana teman-teman Muslim yang melanggar aturan-aturan menjaga anggota tubuh dari setiap aktivitas yang Allah benci. Menjaga perkataan dari gosip dan bohong. Memperbanyak dzikir dan sholat. Menjaga pandangan dari sesuatu yang Allah haramkan. Jangan menghadirkan perasaan takut (akan neraka, jin, jika puasanya akan diterima, dll).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2019 pada 10:15 pm

      ~
      Saudara Juned,

      Melanggar aturan berarti berbicara tentang hukuman. Dalam hal ini, kami bukan hakim dan tidak mau menghakimi. Sebab hanya Allah dan yang bersangkutan yang mengetahui apa yang dilakukan. Kami mempersilakan Allah yang menghakimi, bukan manusia atau kami.

      Sebab Isa Al-Masih melarang untuk menghakimi sesama. Namun, hal ini menjadi menarik mengingat puasa harus menjaga diri. Hal ini bukan saja terkait mengendalikan nafsu makan, tetapi lebih dari itu, yaitu menjaga hati, pikiran, perkataan, mata, bibir, dan sebagainya.
      ~
      Solihin

  4. Jesus Park mengatakan

    8 Mei 2019 pada 6:03 pm

    ~
    Fuad,
    Jangan debat, mari diskusi dengan santai. Puasa adalah perintah allah Quran? Puasa memberikan pahala besar, selain itu? Mengapa pahala yang besar tidak memastikan saudara ke surga, bahkan nabi saudara yang lebih taat dari semua muslim (menurut muslim) tidak dijamin allah Quran ke surga (QS 46:9)?

    Hakkullah,
    Jika tidak puasa maka berdosa, bukankah allah saudara yang memerintah agar berdosa dan setelah itu minta ampun, apakah saudara menolak allah Quran (HR. Muslim, 2748 b)?

    Juned,
    Kebanyakan cara muslim menghindar batal puasa yaitu dengan cara jasmani seperti menutup tempat makan, tidur, sahur sebanyak mungkin waktu subuh, dll. Tapi ada juga yang tulus walau hal ini sebenarnya keharusan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2019 pada 10:17 pm

      ~
      Saudara Park,

      Memang diperlukan pemahaman yang benar mengenai puasa. Seyogianya panduan untuk mengetahui diterima atau tidaknya puasa seorang Muslim berasal dari Al-Quran. Namun, nampaknya rekan-rekan Muslim di sini belum menyelidiki mengenai hal ini dalam Al-Quran. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  5. Bileam bin Beor mengatakan

    8 Mei 2019 pada 8:26 pm

    ~
    Kalian mengatakan bahwa menurut ajaran Islam, puasa yang tidak diterima Allah, itu termasuk dosa besar karena sama dengan tidak berpuasa. Kalian berdusta. Tak ada seorang pun ulama yang pernah mengatakan seperti apa yang kalian katakan. Apabila seseorang yang sedang berpuasa tidak menahan diri dari perbuatan maksiat, seperti perkataan sia-sia dan berkata kotor atau porno, serta tidak meninggalkan perkataan dusta dan lain-lain. Puasanya orang seperti ini tetap sah, hanya saja tidak memperoleh pahala di sisi Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Mei 2019 pada 6:21 pm

      ~
      Saudara Bileam,

      Kami senang bila saudara dapat membuktikan bahwa kami pernah menyatakan “menurut ajaran Islam, puasa yang tidak diterima Allah, itu termasuk dosa besar karena sama dengan tidak berpuasa.” Bagaimana saudara?

      Kami menanyakan demikian. Sebab kami selalu meminta klarifikasi kepada saudara-saudara Muslim mengenai ajaran mereka dan tidak pernah membuat kesimpulan. Karena itu, kami bertanya kepada saudara. Apakah puasa dapat menjamin masuk sorga? Apa tolok ukur puasa seseorang diterima Allah SWT? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  6. hakkullah mengatakan

    9 Mei 2019 pada 3:19 am

    ~
    Park: “Jika tidak puasa maka berdosa, bukankah allah saudara yang memerintah agar berdosa dan setelah itu minta ampun, apakah saudara menolak allah Quran (HR. Muslim, 2748 b)?”

    Respon:
    Bukan kita menolak Al-Quran, tapi menolak cara penyimpulan anda dalam sebuah ayat Al-Quran dan hadits. Jadi, tidak diperintahkan, siapa yang mau mengikuti pemahaman anda? Kalau mau pahami hadits, pahamilah secara realitas.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Mei 2019 pada 6:22 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Menarik sekali pernyataan saudara. Memang diperlukan pemahaman yang obyektif untuk memahami sebuah kitab. Kami berharap saudara dapat membantu kami dengan menyertakan dalil dari Al-Quran.

      Apakah setiap orang yang berpuasa pasti diterima Allah SWT? Apa dasarnya? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
      ~
      Solihin

  7. Ingin belajar mengatakan

    9 Mei 2019 pada 1:59 pm

    ~
    Bulan ramadon adalah bulan penuh ampunan banyak yang berpuasa tapi bagaimana kita tahu bulan ramadon itu bulan Mei sedangkan dari dulu berganti-ganti bulan pernah pun dulu di bulan September dulu. Lalu kenapa harus lihat anak bulan sedang banyak yang tidak bisa lihat tapi tetap ikut-ikutan saja kapan ditentukan oleh Arab. Tolong dijawab atau dikoreksi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Mei 2019 pada 6:22 pm

      ~
      Saudara Ingin Belajar,

      Saudara memberikan pernyataan dan pertanyaan yang menarik. Kami berharap saudara-saudara Muslim di forum ini dapat menjawabnya. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  8. Bileam bin Beor mengatakan

    9 Mei 2019 pada 4:38 pm

    ~
    Umat Islam yang kurang sempurna dalam menjalankan ibadah puasa karena terselip perbuatan dosa-dosa kecil, dapat berharap zakat fitrah yang akan kami tunaikan nanti akan dapat menutupi kekurangan-kekurangan kami dalam menjalankan puasa sehingga dapat menjadi sempurna. Karena zakat fitrah juga dapat mensucikan ibadah puasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan-perkataan kotor, sebagaimana disebutkan dalam Hadits berikut ini:

    Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Dzakwan dan Ahmad bin Al Azhar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Yazid Al Khaulani dari Sayyar bin ‘Abdurrahman Ash Shadafi dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah, ia sebagai pensuci dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor orang yang berpuasa, dan sebagai pemberian makan kepada orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat ‘ied maka zakatnya diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat, maka ia hanyalah salah satu bentuk sedekah.” (Sunan Ibnu Majah: 1817)

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Mei 2019 pada 6:30 pm

      ~
      Saudara Bileam,

      Kami menghargai kutipan hadits di atas. Bila kita mencermati hadits tersebut, maka kita mengetahui bahwa hadits merupakan ucapan dan tindakan nabi saudara. Ini berarti tidak ada kepastian di dalamnya, bukan? Sebab yang menjamin sorga adalah Allah SWT, bukan nabi saudara, bukan?

      Pertanyaannya, mengapa saudara mendasarkan penerimaa puasa pada hadits, dan bukan pada Al-Quran? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  9. hakkullah mengatakan

    9 Mei 2019 pada 11:19 pm

    ~
    Salah paham lagi. Harus tahu penyebabnya tidak diterima ibadah kita, bukan kita tidak tahu diterima atau tidak, mau tahu? Silakan baca surat alkahfi ayat terakhir. Maka itu, jauhilah penyebat tidak diterima ibadah kita bukan kita tidak tahu amal kita diterima atau tidak. Kalau kita tidak diterima, pasti Allah akan bukakan tabir penyebabnya dan itu ada hadits panjang lebar, di mana Allah berdialogi dengan hamba-hamba-Nya.

    “Pertanyaannya, mengapa Muslim tidak menjadikan Al-Quran sebagai panduan agar puasa diterima? Bukankah Al-Quran dianggap sebagai kitab penyempurna?”
    Respon: pertanyaan anda salah. Seharusnya, penyebabnya tidak diterimanya apa? Ada dalam Al-Quran dan hadits.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Mei 2019 pada 2:30 pm

      ~
      Saudara Hakkulah,

      Saudara memiliki pertanyaan yang sama dengan yang disampaikan oleh kami. Namun, saudara melihat dari sisi negatif, sedangkan kami melihat dari sisi positif. Padahal intinya sama. Bila kita harus tahu penyebabnya, maka apa penyebab itu? Mohon saudara menjelaskan dengan dalil. Kami telah membaca surah Al Kahfi bagian terakhir, tetapi tidak menjelaskan tentang terima atau tidak diterima puasa seseorang.
      ~
      Solihin

  10. Dani mengatakan

    10 Mei 2019 pada 7:30 am

    ~
    Ingin belajar,

    Apakah anda tidak mengetahui perhitungan Kalender Hijriah? Dimana patokan dari kalender tersebut adalah menggunakan siklus penampakan bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya dalam kalender Islam adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan hitungan satu tahun kalender hijriyah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan penghitungan satu tahun dalam kalender masehi yang berdasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Nabi Isa AS.

    Jadi wajar saja, bulan Ramadan selalu berputar (karena melihat siklus bulan) dan bulan Masehi selalu diam tidak bergeser, karena kita memakainya sehari-hari.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Mei 2019 pada 2:30 pm

      ~
      Saudara Dani,

      Kami berterima kasih karena saudara telah menjawab pertanyaan saudara Ingin Belajar. Tentu pertanyaan ini baik sekali. Namun, kami berpendapat bahwa siklus bulan ataupun puasa tidak menentukan bahwa kita diterima Allah.

      Pertanyaannya, apakah dengan mengetahui waktu yang tepat untuk berpuasa dan melakukan puasa menjadikan kita diterima Allah? Apa indikator bahwa puasa diterima Allah? Mohon tuliskan dalilnya.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 6 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Hanya Isa Dapat Menyembuhkan Anak Muslimah Yang Sakit?
  • Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut Azab
  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?

Artikel Yang Terhubung

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Apakah Tujuan Berwudhu Menjamin Sholat Diterima Allah?
  • Cara Menghindari 10 Hal yang Membatalkan Puasa Anda
  • Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita
  • Menemukan Jalan Mendekatkan Diri Kepada Allah Saat Ramadhan

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami