Pandangan Al-Quran tentang Allah menurut Sura 113 Allah adalah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi kita juga dapat menemukan dalam Al-Quran beberapa kata-kata yang menandakan bahwa Allah adalah Allah yang menakutkan, diantaranya Sura 32:12 “Dan kalau kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya, akan tetapi telah tetaplah perkataanKu: Sesungguhnya akan Aku penuhi jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”. Sura 42:44 “Dan siapa-siapa yang disesatkan Allah maka baginya tidak ada seorang pemimpin sesudah itu.” dan Sura 35:8 “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…”
* Jika benar pandangan Al-Quran tentang Allah adalah Allah yang kejam seperti yang dikatakan pada ayat diatas, bagaimana mungkin kita bisa mengasihi dan menyembah “Allah” semacam itu? Sangat berbeda dari Allah di dalam Alkitab, yang sungguh mengasihi manusia sehingga bersedia mati dikayu salib supaya dapat menyelamatkan manusia yang berdosa, bukan malah mau menyesatkan mereka!
Raditya mengatakan
~
1. Siapa yang menghidupkan anda? Allah
2. Di dalam Al-Quran diperintah bertuhankan kepada Allah yang Esa (tanpa 2 in 1 agar anda mengerti)
3. Islam itu syahadat, sholat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu.
Anda menolak/tidak melakukan no 2 dan 3.
Lalu anda mengutip surat Qs:32:12, Qs:42:44, Qs:35:8. Ayat-ayat tersebut untuk anda bukan untuk orang yang melakukan no 2 dan 3. Apakah anda membenarkan saya bahwa anda menolak no 2 dan 3?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Tentu saja Allah Sang Pencipta yang memberikan nafas hidup bagi manusia. Baik Al-Quran maupun Alkitab memerintakan untuk menyembah Allah yang esa. Namun pemahaman esa antara Islam dan ajaran Kristen memiliki perbedaan. Islam pun memiliki pemahaman tentang Allah yang berbeda dengan Kristen. Namun jika Islam meyakini dan beriman pada Kitab-kitab sebelumnya tentu umat Muslim akan memiliki pemahaman yang sama dengan pengikut Isa Al-Masih.
~
Noni
Raditya mengatakan
~
Islam mengikuti apa yang dibawa oleh Isa. Allah telah memasukkan ke dalam Al-Quran apa yang ada pada tiga kitab sebelumnya. Artinya isi Al-Quran berisi empat kitab. Jika anda mengatakan kenapa sulit sekali bagi Islam untuk menganggap Isa itu Tuhan, alasannya karena di dalam Al-Quran tidak ada perintah dan Allah menerangkan Isa itu adalah seorang utusan.
Jika anda mengatakan Allah di dalam Islam/Al-Quran adalah Isa, apakah mungkin Isa berkhianat terhadap Injil dengan membuat konsep ketuhanan yang baru di dalam Al-Quran (Allah Esa tanpa 2 in 1) atau memang konsep ketuhanan anda yang salah?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca ketiga kitab sebelumnya dan membandingkan dengan Al-Quran? Banyak terdapat perbedaan antara Taurat, Zabur, Injil dengan Al-Quran. Allah dalam Taurat, Zabur, dan Injil adalah Allah yang menyatakan diri secara langsung kepada umat-Nya. Sedangkan Allah dalam Al-Quran tidak pernah menyatakan diri, kecuali klaim semata.
Karena itu, menjadi pertanyaan penting adalah mengapa Allah SWT tidak pernah menyatakan dirinya kepada nabi saudara? Mengapa juga Allah SWT menyesatkan manusia? Bukankah penyesat adalah Iblis? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
Raditya mengatakan
~
Semua kitab mempunyai kesamaan yaitu mengesakan Allah, tetapi di Injil mempunyai persamaan dan perbedaan. Jika Allah ingin menunjuki/menyesatkan manusia, ada apa dan kenapa dengan anda?
1. Allah dalam Al-Quran dan Allah dalam Injil menurut anda sama tidak? Coba jawab. Jika anda menjawab tidak, Allah punya hak penuh atas ciptaannya. Jika anda menjawab sama, sudah berapa lama anda hidup, anda tidak pernah bersujud/menyembah kepadanya tetapi dia tetap memberi anda kecukupan karena anda ciptaannya. Bukankah Allah Maha Pengasih Penyayang?
2. Islam beriman kepada Nabi Isa sebagai Utusan
3. Kristen tidak mau beriman kepada Allah (tanpa 2 in 1) dan Muhammad sebagai utusan. Berarti dari segi keimanan Islam lebih baik dari anda.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Menjawab pertanyaan saudara mengenai Allah Alkitab dan Allah Al-Quran, maka kami berpendapat bahwa Allah Alkitab dan Allah Al-Quran tidak sama. Mengapa? Allah Alkitab menyatakan diri secara langsung kepada manusia dan tidak bermain petak umpet atau teka-teki dengan manusia. Sebaliknya, Allah Al-Quran tidak pernah menyatakan diri.
Dengan demikian, bagaimana dapat memercayai Allah SWT? Jika Allah SWT menyayangi manusia, maka tidak mungkin Allah SWT menyesatkan umatnya. Tetapi faktanya, Allah SWT menyesatkan umatnya juga (Qs 35:8). Mengapa Allah SWT menyesatkan umatnya?
~
Solihin
Ricky mengatakan
~
To: Jon Lucas,
Saudaraku, Muhammad mengatakan, “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam” (Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152). Itu hadis palsu. Ingin belajar Islam, belajarlah pada sumbernya Al-Quran dan hadist Muhammad tentu dalam situs Islam, bukan situs non Islam yang kadang menyesatkan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ricky,
Adalah mudah menyatakan bahwa hadits di atas adalah palsu. Tetapi saudara perlu menjabarkan kriteria hadits dianggap palsu? Lalu apa kriteria sebuah hadits shahih? Mengapa hal itu bisa dikatakan shahih? Dan siapakah yang berhak menyatakan sebuah hadits shahih atau palsu (dhoif)? Bagaimana saudara?
Dan bila mengacu pada artikel di atas, maka seharusnya kepalsuan tidak mungkin ada dalam diri Allah. Tetapi nampaknya Allah SWT memiliki pekerjaan untuk menyesatkan umatnya. Bukankah ini menandakan kepalsuan? Mengapa Allah SWT menyesatkan manusia? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Raditya mengatakan
~
Anda mengatakan Allah tidak pernah menyatakan diri langsung kepada Muhammad. Coba cari tahu tentang Mi’raj Muhammad. Di situ beliau menerima perintah sholat langsung dari Allah tanpa melalui malaikat Jibril.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Peristiwa Isra Miraj tidak dapat dijadikan dasar pertemuan antara Allah SWT dengan nabi saudara. Mengapa? Sebab tidak ada bukti dan saksi mata yang menyaksikan bahwa Allah SWT menjumpai nabi saudara, kecuali klaim nabi saudara. Bukankah ini menandakan peristiwa tersebut amat diragukan? Silakan saudara klik ini https://tinyurl.com/yaobqu9l untuk mengetahui dan diskusi lebih jauh mengenai Isra Mi’raj.
Kami berharap saudara dapat menjelaskan dan membuktikan peristiwa yang benar-benar nyata, bukan klaim semata bahwa Allah SWT menjumpai dan berbicara langsung dengan nabi saudara. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Wahyunata mengatakan
~
To: Raditya,
Pernyataanmu di atas bertendensi memihak Quran. Supaya obyektif, coba cara berpikir dibalik. Muhammad lahir 570 M, dia tidak bisa baca tulis. Muhammad mengenal Alkitab, dari siapa (bukan dari mana)? lalu informasi yang Dia dapat disimpan dimana? Kapan ditulis? Bagaimana menulisnya? Apakah informasi yang Dia dapatkan tentang Alkitab lengkap? Apakah Dia mengerti apa yang dimaksud dalam Alkitab tentang trinitas (informasi: trinitas dapat dimengerti setelah membaca dan paham isi Alkitab)?
Mungkin Anda berkilah, yang menulis Quran bukan Muhammad tapi SWT. Coba jawab, apakah SWT adalah Allah? Bagaimana mungkin dia Allah jika Dia mengutuk, mengajarkan membunuh? Lalu siapa SWT itu?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wahyunata,
Bila membaca Al-Quran secara menyeluruh, maka kita tidak akan menemukan jejak-jejak Allah SWT dalam Al-Quran. Sebaliknya, Allah SWT absen dari Al-Quran. Jadi, siapakah yang berkata-kata dalam Al-Quran? Tentu saja Muslim perlu menjawab hal ini.
~
Solihin
Raditya mengatakan
~
To Staff :
Anda selalu minta ada saksi. Sudah saya katakan jika umat Islam bertanya kepada Allah, mana saksinya berarti kita tidak yakin kepada Allah. Jika anda bertanya mana bukti Allah itu ada. Maka jawabannya ada di Al-Quran dan bukti dari Al-Quran itu ada di alam semesta dan diri sendiri. Seandainya di kitab anda tidak ada kata/bukti dari saksi, berarti dalam hidup anda tidak akan menganut satu agamapun.
To Wahyunata :
Semua dari Al-Quran disampaikan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw secara bertahap lebih dari 22 tahun. Dan semuanya tersimpan di dalam otaknya. Lalu ditulis oleh sahabat-sahabatnya. Tahukah anda berapa lama Injil diturunkan?Kenapa selalu ada revisi?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Mungkin dalam ajaran Islam dilarang untuk mempertanyakan apapun perihal yang tertulis dalam Al-Quran. Tetapi Allah memberikan Firman-Nya bukan hanya sekedar kita terima saja seperti memiliki iman yang buta. Iman yang kita miliki pun harus tetap bisa diterima akal. Sebab Allah memberikan manusia akan untuk bisa membedakan mana yang benar dan salah.
Para saksi akan meneguhkan bahwa suatu peristiwa benar-benar terjadi. Namun jika bagi saudara cukup percaya saja apapun yang Muhammad katakan kami menghargai pandangan saudara.
~
Noni
Raditya mengatakan
~
Anda diberi Allah otak untuk berpikir, dan di dalam Al-Quran Allah sering menyuruh manusia untuk berpikir. Apakah anda berpendapat sosok Allah dalam Injil dan dalam Al-Quran adalah sosok yang sama. Seandainya di dalam kitab anda ada pernyataan:
1. Isa disalib, dan banyak saksinya.
2. Allah menyatakan bukan Isa yang disalib tetapi orang yang diserupakan dengannya, yang mana akan anda percaya, no. 1 atau 2?
Anda pasti sulit menerima no.2, karena pertanyaan di atas cuma seandainya. Tapi saya tahu dan anda yakin Tuhan tidak mungkin mati. Bagaimana Tuhan bisa mati selama tiga hari, dan
1. Siapa yang memberi manusia rezeki selama tiga hari itu?
2. Siapa yang menghidup/matikan manusia selama tiga hari itu?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Raditya,
Kami senang menggunakan pemikiran kami secara kritis. Tentu saja kami berpendapat bahwa Tuhan Islam dan Tuhan dalam Alkitab amat berbeda seperti langit dan bumi. Mengapa? Karena Allah dalam Alkitab menyatakan diri secara langsung kepada manusia. Sedangkan Allah SWT tidak pernah menyatakan diri kepada manusia, termasuk kepada nabi Islam.
Di samping itu, Allah dalam Alkitab tidak pernah menyesatkan manusia. Sebab Injil menyatakan bahwa penyesat adalah Iblis (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44). Sedangkan Allah SWT menyesatkan siapa saja yang dikehendakinya (Qs 35:8). Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT menyesatkan siapa saja yang dikehendakinya? Bagaimana saudara?
Mengenai pertanyaan saudara. Tuhan tidak mungkin mati. Tetapi yang mati adalah tubuh jasmani. Itu sebabnya, Allah tetap memberikan rezeki bagi manusia. Bila saudara ingin mendiskusikan tentang kematian Isa Al-Masih, silakan klik ini https://tinyurl.com/yalrbf6t. Terimakasih.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Apakah Muslim berpikir? Jika begitu mengapa turun ayat Al-Quran tidak boleh bertanya?
1. Isa disalib, saksi begitu banyak termasuk ibu Isa dan murid
2. Allah swt bahwa Isa tidak disalib? Apakah Allah pencipta sama dengan allah swt? Siapakah allah swt?
Menurut Al-Quran “iblis akan menyesatkan mereka semuanya” (Qs 15:39), allah swt juga penyesat (Qs 4:88).
Menurut Alkitab “Siapakah pendusta itu”? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? “Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak” (Injil, Surat 1 Yohanes 2:22)
“Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah” (Injil, Rasul Lukas 12:9)
Zafa mengatakan
Pertama-tama saya mohon maaf kalau ada kalimat yang kurang mengenakkan. Anda berpendapat kalau Allah menurut Al-Quran adalah Allah yang kejam. Seharusnya anda tahu kalau setiap surah di Al-Quran dan saling berhubungan.
Kalau mau menafsirkan Al-Quran jangan dibaca artinya saja seharusnya dengan orang yang paham dengan Al-Qur’an seperti Kyai, Ulama. Kalau mau menafsirkan Al-Quran orang awam akan tersesat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zafa,
di atas dituliskan Qs 113:1, Allah dalam Al Quran adalah pemurah dan penyayang. Namun dalam Qs 32:12, tindakan dan ajarannya sangat kejam. Berbeda dengan ajaran Injil, dimana untuk percaya kepada Allah umat Nasrani membutuhkan Isa Al-Masih yaitu Firman dan Roh Kudus sebagai penolongnya setiap saat.
Jika setiap kali mau mengerti Al Quran harus selalu pergi kepada orang pintar, bolehkah kami katakan Islam tidak bisa dimengerti dan perantara kepada Allahnya adalah manusia yang lemah juga? Bukankah dalam hal ini persoalan Allah kejam belum terjawab, dan Allah lebih mempersulit lagi dengan perlunya perantara yang tidak tersedia kapan saja dan dimana saja? Mohon pencerahannya.
~
Jamal