• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Sifat Allah > Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?

Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 116 Komentar

Kitab 04

Pandangan Al-Quran tentang Allah menurut Sura 113 Allah adalah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi kita juga dapat menemukan dalam Al-Quran beberapa kata-kata yang menandakan bahwa Allah adalah Allah yang menakutkan, diantaranya Sura 32:12 “Dan kalau kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya, akan tetapi telah tetaplah perkataanKu: Sesungguhnya akan Aku penuhi jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”. Sura 42:44 “Dan siapa-siapa yang disesatkan Allah maka baginya tidak ada seorang pemimpin sesudah itu.” dan Sura 35:8 “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…”

* Jika benar pandangan Al-Quran tentang Allah adalah Allah yang kejam seperti yang dikatakan pada ayat diatas, bagaimana mungkin kita bisa mengasihi dan menyembah “Allah” semacam itu? Sangat berbeda dari Allah di dalam Alkitab, yang sungguh mengasihi manusia sehingga bersedia mati dikayu salib supaya dapat menyelamatkan manusia yang berdosa, bukan malah mau menyesatkan mereka!

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Sifat Allah

Reader Interactions

Comments

  1. Ziida mengatakan

    28 Januari 2016 pada 2:47 pm

    ~
    Jika benar Allah adalah Allah yang kejam seperti yang dikatakan pada ayat diatas, bagaimana mungkin kita bisa mengasihi dan menyembah “Allah” semacam itu?

    Admin SeIalu, Allah Muslim mengajarkan fair, dan adil. Manusia diberikan kehendak bebas untuk memilih, kita diberikan sempurna diantara mahluk yang lain, anda berbuat baik dapat pahala berbuat jelek mendapat dosa, sama seperti ajaran agama lainnya. Bukan salah Allah bila sudah diperingatkan masih berbuat dosa, surga tidak gratis.

    Itulah tantangannya, anda percaya kiamat? Masih mengaggap Allah sadis kejam, tidak berkreprimanusiaan, mengapa Allah menghancurkan ciptaan-Nya sendiri? Allah akan kejam kepada manusia yang bangga akan dosanya dan kesalahannya dan tidak percaya kemahaan-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Februari 2016 pada 4:29 am

      ~
      Saudara Ziida,

      Perihal pemusnahan pada manusia, Allah sudah pernah lakukan ketika jaman Nabi Nuh, bukan? Mengapa Allah melakukan hal tersebut? Alkitab memberikan informasi kepada kita, karena hati manusia sudah jahat di mata Allah. Tidak ada yang benar, semua menentang Allah. Bagaiman dengan kita saat ini?

      Allah kasih dan adil, tetapi kasih Allah tidak semena-mena dan membuat kita menikmati dosa, bukan? Oleh sebab itu, Allah mengerti bahwa manusia tidak dapat keluar dari belenggu dosa. Sehingga Dia harus mengorbankan diri dengan datang ke dunia mengambil rupa dalam bentuk tubuh manusia, sehingga setiap orang yag percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Itu adalah janji Allah yang Dia berikan kepada manusia.

      Bagaimana dengan kita saat ini? “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).
      ~
      Solihin

  2. Universe mengatakan

    1 Maret 2016 pada 10:34 am

    ~
    Salam,

    Pandangan secara umum terhadap Allah, bahwa Allah itu Esa, satu. Dan Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasangan (mutlak). Maka ada pro dan kontra terhadap Allah. Yang pro disebut malaikat, yang kontra disebut iblis. Segala yang baik adalah pro Allah, segala yang buruk adalah kontra Allah.

    Isa Al-Masih adalah pro Allah karena segala yang baik ada di dalamnya. Dajjal adalah kontra Allah karena segala yang buruk ada di dalamnya. Maka Isa akan bertarung dengan Dajjal saat kiamat.

    Pengikut Isa Al-Masih = pro Allah. Pengikut Dajjal = kontra Allah
    Jika anda mengikuti yang lainnya, maka kemungkinan adalah 50-50, karena semua ajaran suci di dunia tdk luput dari hasutan iblis, hanya Isa Al-Masih yang tidak bisa disentuh iblis.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 April 2016 pada 1:10 pm

      ~
      Saudara Universe,

      Penjelasan saudara sangat sederhana sehingga mudah dipahami. Sesungguhnya kita dapat melihat sesuatu yang baik pasti berasal dari Allah dan yang jahat pasti dari iblis. Allah adalah kasih karena itu pasti Ia mengajarkan untuk untuk mengasihi. Jika ada ajaran seperti memerintahkan membunuh, menganiaya, membenci sudah pasti bukan ajaran dari Allah

      Saudara Universe, jika saudara berkenan bolehkah kami mengenail saudara di alamat email yang saudara tuliskan? Apakah ini email saudara yang aktif? Jika saudara mau kita bisa berdiskusi melalui email saudara.
      ~
      Noni

  3. Mujahid mengatakan

    25 April 2016 pada 1:33 pm

    ~
    Sura 32:12 “Dan kalau kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuknya, akan tetapi telah tetaplah perkataanKu: Sesungguhnya akan Aku penuhi jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama”

    Jika Allah adalah 1, lalu apa maksudnya kata “dan kalau kami” pada sura 32:12 diatas? Kami sama dengan lebih dari satu.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:14 pm

      ~
      Sdr. Mujahid,

      Sulit untuk menjelaskan cara pandang nabi Islam tantang Allah, bahkan gambaran alloh Islam sepertinya memberi ancaman untuk kaum Muslim. Bagaimana menurut sdr?

      Berharap pertanyaan sdr dapat dijawab oleh umat Islam tentang kata “Kami” di Al-Quran.
      ~
      Purnama

  4. agus mengatakan

    20 September 2016 pada 11:03 pm

    ~
    Sura 42:44 “Dan siapa-siapa yang disesatkan Allah maka baginya tidak ada seorang pemimpin sesudah itu.“

    Pada dasarnya manusia memimpin dirinya sendiri, dan Allah memberikan cahaya-Nya di dalam hati serta diberikan hawa nafsu untuk melakukan kehendak didalamnya, tetapi barang siapa yang lebih banyak menuruti hawa nafsu tanpa didasari dengan petunjuk cahaya Allah berarti ia mengikuti jalannya setan. Jadi hakekatnya kita sendirilah yang tersesat karna Allah memberikan pilihan dan petunjuk.

    Itulah hakekat ayat di atas, di hati pasti ada titik cahaya yang menuntun, ini benar atau ini salah, tinggal kita lebih mengikuti yang mana. Inilah pengertian Allah beri petunjuk dan Allah menyesatkan.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:16 pm

      ~
      Sdr. Agus,

      Penjelasan saudara lebih tepat diartikan bahwa manusia mempunyai kehendak bebas untuk memilih, ini adalah otoritas Allah yang diberikan kepada manusia. Manusia punya hak mau yang baik atau yang jahat tanpa campur tangan Allah.

      Tetapi bagaimana pendapat sdr tentang alloh Islam sesuai ayat-ayat di atas yang sudah dipaparkan? Yang sifatnya sepertinya ancaman bagi umat Islam, apalagi alloh Islam memberi jaminan pasti bagi semua Mukmin yaitu neraka Qs 19:71. Semoga menjadi perenungan untuk sdr.
      ~
      Purnama

  5. agus mengatakan

    20 September 2016 pada 11:22 pm

    ~
    Kata “Kami” di Qur’an bukan berarti Allah itu lebih dari satu, tapi bersifat bahwa Allah lebih menunjukkan kekuasaan-Nya, menurut anda Apakah Allah tidak mampu berbuat sendiri melakukan semua? Tapi Allah menciptakan malaikat yang setia lagi sangat patuh kepada Allah yang mengurusi urusannya masing masing atas izin Allah, jika Allah mau, Allah tinggal mengucap “Kun” maka jadi sesuatu itu, seperti Allah ciptakan Adam dan Hawa serta Isa di dalam Qur’an Allah memiliki banyak sifat-sifat kekuasaan-Nya.

    “Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asmaa’ul husna (nama-nama yang baik)” (Q.S. Thaha:8).

    “Allah memiliki Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu…” (QS. Al-A’raaf : 180).

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:18 pm

      ~
      Sdr. Agus,

      Kami menghargai penjelasan sdr tentang Allah yang ada di dalam Al-Quran. Tetapi Sifat dan pribadi adalah hal yang berbeda, Allah adalah Pribadi dan Dia mempunyai sifat, sifat-Nya menggambarkan Pribadi-Nya. Pertanyaan kami adalah bagaimana pandangan sdr tentang sifat Allah Islam seperti penjelasan ayat Al-Quran di atas? Mohon pencerahannya.
      ~
      Purnama

  6. dhimas mengatakan

    2 November 2016 pada 1:24 pm

    ~
    Masalahnya adalah Muslim tidak percaya Yesus disalib. Allah tidak mungkin menyerahkan nabi-Nya untuk menyerah dan disalib oleh orang-orang kafir.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:20 pm

      ~
      Sdr. Dhimas,

      Itulah yang menjadi masalahnya. Untuk mendiskusikan ini silahkan sdr klik di http://tinyurl.com/3jmrz7r supaya sesuai dengan topik.

      Bagaimana pandangan sdr tentang Allah yang ada dalam Al-Quran sesuai Artikel di atas?
      Adakah sifat-sifat-Nya yang dapat dibuktikan secara konkret?
      ~
      Purnama

  7. Trisant mengatakan

    20 Februari 2017 pada 1:54 pm

    ~
    Adil ya makanya kamu jangan berbuat apa yang dilarang sama Tuhan dan mengikuti apa yang di perintahakan Yesus kepadamu. Bukan ikut Paulus. Kamu salah ya dihukum kamu benar ya tidak dihukum. Ada baik ada buruk. Ada surga ada neraka. Sudah aturan mainnya 10 perintah Tuhanmu jangan di bantah. Nanti masuk neraka.

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:22 pm

      ~
      Sdr. Trisant,

      Kami setuju dengan apa yang sdr sampaikan, jika salah dihukum jika benar tidak dihukum Allah Maha Adil. Tetapi bagaimana dengan sifat alloh Islam yang memberi jaminan neraka untuk semua manusia dan ini pasti tanpa menimbang Qs 19:71.

      Sura 35:8 “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…”
      Bagaimana dapatkah sdr menjelaskan ini?
      ~
      Purnama

  8. @Jhon Lukas mengatakan

    24 Februari 2017 pada 9:27 am

    ~
    Buat: Sdr. Agus,

    Saudaraku, Muhammad mengatakan, “Nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam”[/b ]Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152

    Timbul Pertanyaan:
    1. Mengapa nafasnya kepada Isa Al-Masih, kenapa tidak kepada Allah yang disembah Muhammad?

    2. Jadi siapakah Allah yang disembah Muhammad itu?

    Saya jadi heran, Muhammad ini mencampurkan Allah dengan Isa Al-Masih, dia bilang Isa Al-Masih nabi Allah, kok nabi Allah memegang nafas Muhammad? Bagaimana ini hai kaum Muslim?

    Wah gawat umat Muslim, pantaslah mendapat kuburan bukan sorga, tolong pencerahan tentang ini?

    Balas
    • staff mengatakan

      27 Maret 2017 pada 3:24 pm

      ~
      Sdr. Jhon,

      Penyampaian sdr berharap dapat menjadi sebuah perenungan untuk sdr Agus. Inilah yang menjadi dilema bagi umat Islam, nabi Islam menggantungkan nafas hidupnya pada Isa Al-Masih, disisi lain alloh Islam memberi jaminan neraka.

      Pertanyaannya apakah sifat alloh Islam menginginkan umat Muslim memperoleh sorga atau neraka? Jika sorga mengapa menghendaki menyesatkan umat-Nya?

      Sura 35:8 “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya dan menunjuk siapa yang dikehendakiNya…”
      ~
      Purnama

  9. adhy mengatakan

    3 April 2017 pada 5:26 pm

    Kalau boleh kalian yang ada di situs ini hadiri safari Dr. Zakir Naik. Kalau memang kalian berani.. Jangan hanya debat di sini doang.. mumpung beliau ada. Silahkan datang dan bawa argumen kalian. Jangan pura2 tuli !!! Atau banyak alasan. Dr. Zakir Naik datang untuk orang2 seperti kalian yang sok pandai. Thanks

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juli 2017 pada 7:02 am

      ~
      Sdr. Adhy,

      Terimakasih untuk penyampaiannya kepada kami, silahkan saja jika saudara punya akses ke Dr. Zakir Naik silahkan menunjukkan situs ini, dalam bahasa Inggris www.isaandislam.com kami akan sangat senang jika dia dapat berdiskusi dengan kami. Kami sarankan saudara Adhy tidak bergantung dari doktrin orang lain apalagi pada Dr. Zakir Naik yang kontroversi.

      Pertanyaannya adalah bagaimana tanggapan saudara setelah membaca sifat alloh Islam yang bertentangan dengan karakternya kasih dan penyayang dan disisi lain yang menyesatkan? Mohon pencerahannya.
      ~
      Purnama

  10. ivan mengatakan

    29 Juni 2017 pada 8:30 am

    kalau saya perhatikan isi dari situs ini bukan dialog antar umat beragama, melainkan saling menjatuhkan. saya tidak akan pernah mau berkomentar untuk situs2x seperti ini dari agama manapun. salam NKRI!

    Balas
    • staff mengatakan

      9 Juli 2017 pada 7:04 am

      ~
      Sdr. Ivan,

      Terimakasih untuk komentarnya, jika saudara menilai diskusi ini sebagai saling menjatuhkan sepertinya pandangan saudara keliru. Silahkan perhatikan baik-baik situs ini semua yang kami bahas adalah fakta yang Kitab Suci katakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang datang menjadi manusia untuk menebus dosa manusia termasuk saudara. Tidak ada yang menjatuhkan, kami harap saudara dapat dengan berani mempelajari kebenaran yang membawa kepada keselamatan jiwa saudara.

      Pertanyaannya adalah bagaimana menurut saudara tentang artikel di atas yang menyatakan sifat alloh Islam pengasih dan penyayang tapi disisi lain yang menyesatkan umatnya? Mohon tanggapannya.
      ~
      Purnama

Baca komentar lainnya:

« 1 … 3 4 5 6 7 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?

Artikel Yang Terhubung

  • Pandangan Muhammad Tentang Jibril dan Rohulqudus
  • Bagaimana Mendekatkan Diri Kepada Allah Pada Bulan Puasa?
  • Bagaimana Hukum Persahabatan Dalam Islam?
  • Bulan Sabit Bukan Lambang Islam! Bagaimana Dengan Salib?
  • Para Mukmin: Bagaimana Cara Menanggapi Pemimpin Zalim?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami