Semua agama mengajarkan dusta termasuk dosa dan kejujuran adalah kebenaran. Bagaimana dengan dusta suci? Ada sebagian orang yang beragama berkata, dusta demi kebaikan bukanlah dosa. Bukankah ini salah dan berbahaya? Lalu, bukankah penting umat beragama tahu ajaran dan batasan Al-Quran dan Alkitab tentang dusta?
Apakah dalam Agama Islam Dusta Termasuk Dosa?
Orang Muslim mengenal dusta suci atau taqiyyah. Bahkan Allah sendiripun melakukan dusta taqiyyah tersebut. Tentang hal itu kita dapat membacanya dalam Qs 3:54, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
Bukan hanya Allah saja, tetapi Muhammad juga boleh mendustakan sumpahnya. Sebuah hadistnya mencatat, “Demi Allah, jikalau saya mengucapkan sebuah sumpah dan kelak ternyata saya menemukan sesuatu yang lebih baik dari pada itu, maka saya akan melakukan apa yang lebih baik sambil membatalkan sumpah saya” (H Bukhari No.7,67,427). Bahkan Muhammad berkata: “Taqiyyah akan berlaku hingga hari kebangkitan” (HSB vol.9, book 89).
Demikianlah Al-Quran mengijinkan umat Muslim mendustakan sumpahnya. Sebagaimana Muhammad juga melakukan hal tersebut. Walaupun sumpah itu telah diikat atas nama Allah. Pembatalan ini bukan dengan meminta pengampunan atau pertobatan. Tapi cukup dengan materi. Yaitu memberi makanan atau pakaian untuk sepuluh orang miskin. Bagi orang miskin yang tidak mampu memberi, bisa memilih untuk tiga hari berpuasa (Qs 5:89).
Kitab Suci Allah: Siapakah Bapak Segala Dusta?
Alkitab dengan tegas mengatakan, “Jangan mengucapkan kesaksian dusta terhadap sesamamu” (Taurat, Kitab Keluaran 20:16). Sebab bapak segala dusta adalah Iblis. “Kamu berasal dari bapamu, yaitu Iblis, . . . tidak tinggal dalam kebenaran, . . . Ketika ia berkata bohong, ia berbicara dari nalurinya sendiri, karena ia adalah pembohong dan bapa dari semua pembohong” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
Dua ayat di atas memberikan petunjuk kepada kita, dusta termasuk dosa! Dalam bentuk apapun dusta adalah kekejian dan dosa di hadapan Allah. Tidak ada yang namanya dusta suci.
Isa Al-Masih Memampukan Anda Terhindar dari Dusta
Isa adalah satu-satunya kebenaran dan musuh dari kebohongan. Baik Al-Quran maupun Alkitab tidak pernah menuliskan bahwa Isa pernah berdusta. Sebaliknya, Al-Quran berkata Isa Al-Masih adalah satu-satunya Pribadi yang pernah lahir ke dunia hingga kematian-Nya dalam keadaan suci (Qs 19:19).
Karena Isa Al-Masih adalah Kebenaran, maka setiap orang yang mengikuti Kebenaran tersebut, akan dimerdekakan dari perbudakan dosa. Dia juga akan memberinya jaminan hidup kekal.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mungkinkah Allah berdusta? Apakah dusta termasuk dosa dalam Islam? Jelaskanlah!
- Mengapa Isa Al-Masih tidak pernah berdusta?
- Menurut saudara, mengapa Al-Quran mengijinkan seorang Mukmin untuk berdusta?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Al-Quran Mengajarkan bahwa Dusta Termasuk Dosa?“ Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah Islam Membedakan Dosa Kecil Dan Besar
- Pemahaman Kristen Dan Muslim Tentang Kunci Surga
- Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
- Ngerinya Dosa Dan Hari Pembalasan, Bagaimana Kita Selamat?
- Mengapa Orang Islam Harus Menjauhkan Diri Dari Zakir Naik
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
mardona mengatakan
~
Terimakasih staff IDI Untuk situs ini, sangat memberkati saya. Maju terus. Saya banyak belajar dari sini untuk mengabarkan Injil kepada semua orang. Gbu
staff mengatakan
~
Sdr. Maradona,
Terimakasih untuk komentarnya juga dorongan kepada kami. Senang jika sdr diberkati melalui situs ini, sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya untuk berbagi kabar baik kepada sesama. Harapan kami lewat situs ini sdr dapat diperlengkapi dan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah sehingga dimanapun sdr berada akan menjadi berkat.
~
Purnama
kapitanosangkotano mengatakan
~
Tanpa anda sadari andapun seorang penipu, mengajarkan kesesatan diri anda kepada orang lain, jika anda sudah tersesat janganlah anda membawa orang lain mengikuti jalan anda yang nyata-nyata sudah sesat. ALLAH maha besar kuasanya, bisa melakukan apa saja, kun fayakun, jadi maka jadilah.
staff mengatakan
~
Sdr. Kapitanosangkotano,
Terimakasih sudah berkomentar, bila sdr menilai kami sesat itu adalah hak sdr. Ajaran Isa Al-Masih adalah katakan ya bila ya katakan tidak bila tidak, itu sebabnya kami menyampaikan kebenaran yang tidak mungkin kami sembunyikan.
Allah adalah Allah yang Kudus, Benar, tidak ada tipu daya dalam diri-Nya, walaupun Dia berkuasa, tidak semena-menanya Dia menggunakan kekuasaan-Nya apalagi yang bertentangan dengan sifat Kudus-Nya. Saudara harus dapat membedakan sifat kuasa Allah dalam menciptakan segala sesuatu dan sifat kekudusan-Nya yang tidak dapat dilanggar-Nya. Kami harap sdr mendapat pencerahan.
~
Purnama
Fakta mengatakan
Islam melegalkan dusta taqqiyah, lihat saja hadis2 ditulis. Menurut perawi ini mendengar dari perawi itu, dan perawi itu mendengar dari perawi sana, perawi sana mendengar dari perawi sini, perawi sini mendengar dari perawi sono, perawi sono mendapat sumber dari istri2 nabi. Jadi perawi “ini”menuliskan hadis 200 thn- 300 thn dari si sumber berdasarkan fakta diatas, dan idenya bebas masuk untuk bertaqqiyah membela islam mati-2an. Karena bagi dia taqqiyah bukan dosa.
Contoh : Isa Almasih akan datang untuk menjadi hakim yang adil. Lalu hadis bebas bertaqqiyah menambahi cerita sesuka hatinya, Isa Almasih akan datang tapi untuk ini itu.
Itulah wajah asli Islam, melegalkan dusta Taqqiyah.
staff mengatakan
~
Saudara Fakta,
Kebohongan dalam dunia ini ada dimana saja. Bukan karena menganut agama atau keyakinan tertentu tetapi karena memang dunia ini dikuasai oleh Bapa Pendusta, yaitu Iblis. Tidak perlu saling menyalahkan dan menyudutkan. Mari introsfeksi diri dan merendahkan hati dihadapan Allah.
~
Noni
Fakta mengatakan
Saya teringat acara di TV :
Seorang A diberi kalimat X utk disampaikan ke si B, kemudian si B harus sampaikan kalimat X itu ke si C tapi yg diucapkannya jd X1. Si C tangkap X1 tidak tegas, sehingga dia sampaikan kalimat X1 jd XY ke si D.. Semakin jauh, semakin berubah si D sampaikan kalimat ke si E menjadi kalimat XxY. Dan si E menulis yang melenceng dari sumber kalimat. Si E menulis hadis, perlu membela mati2an agamanya meskipun mengarang dan bertaqqiyah.
staff mengatakan
~
Saudara Fakta,
Terimakasih untuk penjelasannya. Maka manusia harus merendahkan hati dihadapan Allah agar ditunjukan-Nya kebenaran.
~
Noni
Paulus pendusta mengatakan
~
Kamu bilang Allah berbohong dan karena ayat-Nya bilang Allah membalas tipu daya kaum kafir yang dibalas adalah tipu daya kaum kafir. Yang berbohong itu kaum kafir, yang menipu itu kaum kafir dan sebagai hukuman dari tipu daya dan kebohongan kaum kafir itu Allah balikkan tipu daya dan kebohongan itu kepada mereka sendiri. Jelas tidak? Seperti LW membunuh lalu oleh pengadilan LW dibalas DNG penjara. Ketahuan otak admin dan kaum kafir di sini tidak jalan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Paulus,
Allah adalah suci sehingga tidak mungkin berdusta atau mengajarkan dusta. Sebab tidak mungkin terdapat ketidakbenaran dalam kebenaran. Lagi pula, bagaimana mungkin kebenaran disampaikan dengan dusta? Jika Allah SWT membalas orang kafir dengan tipu daya, maka Allah SWT telah mengajarkan dusta suci, bukan?
Kami bertanya kepada saudara. Mungkinkah kebenaran ada dalam bibir dusta? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
Ahmadiyah mengatakan
~
Mau sampai kapanpun situs ini ada, tidak mungkin berpengaruh terhadap Islam kecuali orang Islam yang mati akal dan murtad. Bukankah 1400 tahun lalu sudah disampaikan bahwa nabi mendoakan musuh allah masuk ke dalam Islam atau keturunannya? Dan kalau allah tidakk berkenan atas orang itu keturunannya yang masuk Islam. Dan itu terbukti sampai uskup besar di Eropa bilang gereja akan sepi dan Islam bertambah pengikutnya di akhir zaman. Itulah ucapan si yatim yang buta huruf. Nabiku tidak berkata selain dari yang TUHANnya Isa sampaikan ke nabi. Bantah tulisan saya kalau anda bebal dan mati akal.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ahmadiyah,
Kami menghargai pendapat saudara. Kami adalah orang yang senang menggunakan akal. Karena saudara menekankan akal, maka kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara mengetahui penyebab jumlah Islam bertambah di Eropa? Apakah saudara telah melakukan survey tersebut? Pertambahan jumlah disebabkan oleh pindah agama atau bertambahnya angka kelahiran di kalangan umat Islam di Eropa?
Di samping itu, apakah pernyataan saudara di atas dapat dipertanggungjawabkan? Kami berharap saudara jujur dan tidak mengembangkan taqiyah. Terima kasih.
~
Solihin
Agus mengatakan
~
Akan saya jelaskan. Yang pertama-tama menipu itu adalah kaum kafir kepada Islam, Allah tidak terima hal itu, dan akan memberi adzab kepada kaum kafir. Setiap kesalahan pasti ada balasannya. Semoga tulisan saya dapat dipahami.
Jika kalimat ini masih diputar-putar, sungguh benar pernyataan Al Quran bahwa hati kaum kafir membatu. Mengapa demi keselamatan, kaum anda bukannya berpikir jernih, tapi malah membalikkan kata-kata?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Agus,
Bila jujur adalah berarti apa adanya, tentu orang akan berharap kepada kejujuran, daripada menerima kebohongan. Kenyataannya Allah adalah jujur dan sumber terang, iblis adalah kebohongan dan kegelapan. Bukankah itu point pembahasannya?
Apakah anda suka menerima dari Allah yang adalah terang atau dari iblis yang penuh kegelapan dan berpura-pura memiliki terang? Atau menurut saudara, mungkinkah Allah yang benar tapi juga berdusta? Tolong diJelaskan.
~
Jamal