Sahabat Muslim saya bertanya dengan tulus dan kritis soal akhlak Kristiani. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya sangat berguna bagi kemajuan iman kita.
Dia ingin tahu, apakah akhlak mulia dalam Islam melebihi ajaran Nasrani.
Pertanyaan Soal Perzinahan
Sahabat Muslim menjelaskan, “Agar tidak terjadi perzinahan, Islam mengijinkan menikah lebih dari satu isteri.” Inilah ayat yang dia maksudkan, “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil . . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat . . .” (Qs 4:3).
Lalu ia bertanya, “Apakah Kristen juga melarang berzinah?”
Jawab saya, dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil, Allah melarang berzinah dan memerintahkan pernikahan monogami. Isa Al-Masih berfirman, “. . .Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28). Lagi firman-Nya, “. . . seorang laki-laki akan . . .bersatu dengan [seorang] isterinya . . .” (Injil,RasulBesarMatius 19:5).
“Maka poligami, nikah siri, dan nikah mut’ah adalah perzinahan menurut Wahyu Allah itu,” saya menambahkan.Sampaikan pendapatmu di sini akan hal itu!
Pertanyaan Soal Interaksi Dengan Orang Beda Agama
“Kepada orang yang berbeda agama” katanya, “saya tetap menghargai. Islam mengajarkan Lakum diinukum waliyadiin, bagiku agamaku, bagimu agamamu.”
Nampaknya penjelasannya berbeda dengan Qs 48:29, “Muhammad . . . dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,” pikir saya.
“Bagaimana menurut kepercayaan Anda,” tanyanya pada saya.
“Lebih dari itu” sahut saya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak untuk mengasihi musuh.”
Sabda-Nya, “. . . siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! Harus dihadapkan ke Mahkamah Agama . . .” Firman-Nya lagi, “. . . Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5: 22, 44).
Pertanyaan Soal Akhlakul Karimah
“Adakah akhlakul karimah/akhlak termulia dalam Kristen?” tanyanya ingin tahu.
Lalu saya menjawabnya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak termulia, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil, Rasul Lukas 6:31).
Umat Isa Al-Masih wajib aktif dan berinisiatif berbuat kebaikan kepada orang lain. Misalnya, menghargai, mengasihi, menolong orang, peduli, empati, dan seterusnya.
Kasih Isa Al-Masih Bagi Muslim Juga
Setelah dialog itu, teman saya mulai meragukan kalau ajaran akhlak Islam melebihi akhlak Nasrani. Dia mengerti bahwa ajaran akhlak Isa Al-Masih yang paling mulia.
Setujukah Anda bahwa ajaran Isa Al-Masih itu paling mulia? Berikan alasannya di sini!
Hebatnya lagi, Isa Al-Masih telah membuktikan kasih-Nya yang termulia dengan rela mati disalib untuk menggantikan hukuman dosa manusia. Melalui penyaliban-Nya, Ia membebaskan manusia dari hukuman kekal di neraka karena segala dosa mereka. Maka, Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya.
Isa Al-Masih berkuasa menjadikan Anda sholeh dan suci. Percayalah kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam –Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah pendapat Saudara akan tiga ajaran Isa Al-Masih di atas?
- Apakah ajaran Isa Al-Masih di atas jauh melebihi ajaran akhlak mulia dalam Islam? Alasannya?
- Isa Al-Masih bukan saja mengajarkan akhlak termulia, tapi juga berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal. Bagaimanakah sikap kita yang tepat kepada Dia dan ajaran-Nya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Poligami Syariat Allah Dari Mulanya?
- Pandangan Islam Dan Nasrani Tentang Perbudakan Sesama
- Hikmah Bagi Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
- Kasih Sayang Allah Dalam Al-Quran Dan Injil
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Realita mengatakan
~
Sdr. Hamba,
Bila Allah melihat sdr sedang mandi atau ketelanjangan manusia dan dituliskan dalam kitab serta segala kesalahan, kelemahan manusia juga ditulis, mengapa sdr menuduh Allah jorok? Yang jorok itu kalau seorang doyan kawin, kawin dan kawin serta menyetujui perceraian itu baru namanya jorok di hadapan Allah. Perbuatan menumpahkan darah orang lain juga demikian. Bukankah Islam atas nama agama sudah banyak menumpahkan darah manusia? Kalau dicatat sangat banyak sekali bukan? Allah yang membentuk tubuh manusia lengkap sempurna dengan berbagai sistem, termasuk sistem peredaran darah, otot, dll. Masak Allah mau menumpahkan darah dan penggal leher manusia buatan tanganNya sendiri? Ayo, mikir sdr?
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Staff,
Mengapa komentar saya belum disetujui?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami berterimakasih untuk pertanyaan saudara. Kami memohon maaf bila terlambat dalam memberikan persetujuan. Sebab kami memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Namun, kami telah memberikan persetujuan terhadap tulisan saudara. Tentu saja hal itu disebabkan kesesuaian komentar dengan topik yang dibahas di atas. Kami berharap saudara dapat memaklumi hal tersebut.
~
Solihin
Indra Sri hudaua mengatakan
~
“Muhammad yang bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih dalam hal moralitas. Karena itu, kami berharap saudara Gandhi lebih kritis mencermati perilaku dan moralitas Muhammad.”
Saya bertanya pada Solihin. Perilaku dan moralitas Muhammad yang manakah bertentangan dengan Isa Al-Masih?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Indra,
Kami senang saudara memberikan pertanyaan tersebut. Tentu saja Muhammad memiliki moralitas yang berbeda dengan Isa Al-Masih. Misal, Muhammad menikahi Aisyah yang baru berusia 9 tahun (Sahih Muslim No. 2547). Muhammad juga mengajarkan untuk memenggal kepala orang. “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).
Hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Pertanyaannya, mengapa Muhammad memiliki moralitas demikian, yaitu menikahi anak di bawah umur dan mengajarkan untuk memenggal kepala?
~
Solihin
alviani mengatakan
~
Yehezkiel 23:1-21
Yehezkiel 16:22-38
Ulangan 23:1-2
Apa maksud dari ayat yang di atas? Tolong penjelasannya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Alviani,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca ayat-ayat tersebut? Misal, Kitab nabi, Yehezkiel 23:121 merupakan metafora yang digunakan Allah untuk menunjukkan keberdosaan bangsa Israel. Bahwa bangsa Israel telah ‘berzinah’ dengan menyembah ilah-ilah lain.
Nah, mengenai hal ini, sangat tepat bila saudara melanjutkan diskusi di link berikut: https://tinyurl.com/ybvh5d73. Sebab artikel di atas tidak membahas hal itu. Terimakasih.
~
Solihin
pencarijawaban mengatakan
~
Admin,
Saya mau tanya. Mengapa umat Nasrani selalu melanggar apa yang diajarkan dalam Alkitab. Misalnya:
1. Memakan babi
2. Meminum anggur
3. Umat Kristen banyak yang tidak disunat
4. Tidak mengkafani mayat dan lain-lain
Padahal perintah itu sudah ada di Alkitab. Silakan dijawab. Bila Anda butuh bukti, tinggal tanya.
Wassalam
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Pencari,
Isa Al-Masih tidak pernah menekankan atau mengajarkan untuk tidak memakan daging babi. Kita tidak akan menemukan perintah Isa Al-Masih untuk melarang mengkonsumsi daging babi atau bersunat. Karena itu, ada baiknya kita kembali ke topik di atas.
Topik di atas membahas tentang perbandingan akhlak Isa Al-Masih dengan Muhammad. Perbandingan ini menarik untuk dicermati mengingat Muhammad dianggap sebagai nabi. Bukankah demikian? Pertanyaannya, mengapa Muhammad memiliki akhlak yang amat berbeda dari Isa Al-Masih? Harap saudara sudah membaca artikel di atas.
~
Solihin
Hamba mengatakan
~
Staff: “Tetapi sayangnya secara realita tidak ada manusia yang sanggup menjadi orang bertakwa. Itu sebabnya Al-Quran memastikan jaminan yang sudah ditetapkan bagi semua mukmin, yaitu neraka (Qs 19:71).”
Respon:
Mengapa anda yang menilai ketaqwaan seseorang? Bukankah yang menilai adalah Allah? Saya ingin berusaha menjadi orang yang bertaqwa, yang berusaha keras supaya mendapatkan hasil, seperti seorang petani yang mendapatkan hasil panen. Karena inilah jalan yang benar dan lurus. Artinya kami Muslim tetap menyembah Allah dan menjadi pribadi mukmin (melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah). Ayat yang anda sampaikan benar untuk yang tidak bertaqwa, tapi Allah menyelamatkan hambanya yang bertaqwa.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Adanya kata ‘berusaha’ menandakan bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup bertakwa secara sempurna. Kami tidak menilai ketakwaan seseorang dan tidak ada seorang pun yang dinilai di sini. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kami menilai ketakwaan saudara? Bagian mana dari pernyataan kami yang menilai ketakwaan saudara? Bila kami mengungkap fakta yang tertulis dalam Al-Quran, apakah itu disebut menilai ketakwaan seseorang? Mengapa?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Indra,
Al-Qur’an mengajarkan pancung ujung jari dan penggal kepala kafir, Yesus mengajarkan Kasihilah musuhmu, Qur’an mengajarkan boleh menikahi wanita lebih dari atau orang, bahkan wanita yang baru mens atau akil balik sah di nikahi, budak-budak layak disetubuhi, Yesus berkata apabila seorang memandang wanita dan mengingininya sudah berjinah, laki-laki bertakwa di kasih hadiah istri-istri bidadari di surga, istrinya menjadi penonton, Yesus mengajar surga adalah tempat penuh damai sejahtera dan sukacita. Menurut anda pengajaran yang berasal dari Surga itu yang mana ?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy Gunawan,
Jelas sekali surga mengajarkan apa yang suci, apa yang mulia dan kudus sebagaimana Firman Tuhan berkata: Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Injil, Surat Filipi 4:8).
~
Noni
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Alviani,
Saya kasih contoh jawaban dari Yehezkiel 23:1-21, baca sunguh-sungguh seluruh perikopnya, baca ayat 4 Yehezkiel 23:4 (TB) Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem. Dalam ayat di atas Ohola adalah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem, jadi ayat tersebut menceritakan orang-orang pilihan Allah atau orang Israel berjinah dengan menyembah berhala-berhala orang Asyur dan Kasdim, Babel, Mesir, semua bangsa ini adalah penyembah-penyembah berhala dan berlaku najis di hadapan Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy Gunawan,
Bahasa Alkitab kadang kala sangat keras jika menunjuk kepada dosa, maksudnya supaya manusia sadar bahwa dosa sangat menjijikan di hadapan Allah. Bahkan dosa digambarkan seperti sebuah perzinahan yang sangat memalukan sehingga manusia berbalik kepada Allah dan bertobat dari dosa-dosanya.
~
Noni
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Pencari jawaban,
Semua perintah yang ada dalam Taurat sudah digenapi dan disempurnakan oleh kedatangan Yesus Kristus yang mengajarkan kasih dan hidup dalam keinginan roh bukan keinginan daging. Perintah-perintah yang anda berikan di atas, sama sekali tidak mempengaruhi kehidupan rohani anda. Yesus berkata, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:11). Jadi makanan itu tidak akan menajiskan anda, tetapi perkataan yang jorok, fitnah, mengatakan hal-hal jelek mengenai orang lain itulah yang haram.
To: Hamba,
Coba renungkan dengan jujur dari hati yang terdalam, apakah anda itu orang bertqwa? Sebenarnya kalau mau jujur, anda bisa menilai apakah anda adalah orang bertaqwa atau tidak, manusia saja yang berdosa saja punya kriteria yang tinggi mengenai seseorang itu bertaqwa, apalagi Allah yang suci dan kudus. Nilai taqwa Allah adalah sempurna tanpa cacat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa nilai ketakwaan Allah adalah sempurna. Artinya tidak mungkin manusia mencapai standar tersebut. Itu sebabnya, bila kita membandingkan akhlak Isa Al-Masih dengan Muhammad, maka hal ini bisa diibaratkan dengan langit dan bumi. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Hamba mengatakan
~
Abdul Somad: “Tapi baiklah, saya akan sodorkan ketetapan Allah SWT dalam QS 19:71-72 dimana Allah SWT telah memastikan semua muslim mesti ke neraka? Bukankah nabi anda adalah orang paling taqwa diantara semua Muslim di dunia, yang masih hidup maupun yang sudah mati, tetapi mengapa nabi anda tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah SWT kelak? Muhammad masih di kuburnya sementara nabi lain terkonfirmasi di surga, mengapa?”
Respon:
Saya ingin tanya surga milik siapa? Muhammad itu siapa? Mengapa hanya fokus kepada jawaban Muhammad bahwa ia tidak tahu dimana kecuali Allah yang tahu? Mengapa anda tidak bertanya kepada Allah dimana Muhammad kelak karena Dia yang punya surga?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Satu-satunya sumber yang dapat diperoleh mengenai nasib Muhammad adalah Al-Quran. Tentu kita tidak bisa menanyakan hal tersebut kepada Allah SWT. Tetapi kita dapat menyelidiki dan menelusuri Al-Quran untuk mengetahui nasib Muhammad. Faktanya, Al-Quran menyatakan bahwa Muhammad tidak tahu tentang nasibnya di akhirat (Qs 46:9).
Mengacu pada ayat tersebut, maka apakah akhlak Muhammad memenuhi standar Allah? Mengapa Muhammad tidak tahu keselamatannya? Bagaimana saudara?
~
Solihin