• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Isa dalam Islam > Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih?

Akhlak Mulia Dalam Islam Melebihi Ajaran Isa Al-Masih?

30 April 2018 oleh Web Administrator 103 Komentar

seorang-pria-sedang-melihat-banyak-tulisan-tanda-tanyaSahabat Muslim saya bertanya dengan tulus dan kritis soal akhlak Kristiani. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya sangat berguna bagi kemajuan iman kita.

Dia ingin tahu, apakah akhlak mulia dalam Islam melebihi ajaran Nasrani.

Pertanyaan Soal Perzinahan

al-quran-sumber-akhlak-mulia-dalam-islamSahabat Muslim menjelaskan, “Agar tidak terjadi perzinahan, Islam mengijinkan menikah lebih dari satu isteri.” Inilah ayat yang dia maksudkan, “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil . . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat . . .” (Qs 4:3).

Lalu ia bertanya, “Apakah Kristen juga melarang berzinah?”

Jawab saya, dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil, Allah melarang berzinah dan memerintahkan pernikahan monogami. Isa Al-Masih berfirman, “. . .Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28). Lagi firman-Nya, “. . . seorang laki-laki akan . . .bersatu dengan [seorang] isterinya . . .” (Injil,RasulBesarMatius 19:5).

“Maka poligami, nikah siri, dan nikah mut’ah adalah perzinahan menurut Wahyu Allah itu,” saya menambahkan.Sampaikan pendapatmu di sini akan hal itu! 

alkitab-di-atas-meja-kayuPertanyaan Soal Interaksi Dengan Orang Beda Agama

“Kepada orang yang berbeda agama” katanya, “saya tetap menghargai. Islam mengajarkan Lakum diinukum waliyadiin, bagiku agamaku, bagimu agamamu.”

Nampaknya penjelasannya berbeda dengan Qs 48:29, “Muhammad     . . . dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,” pikir saya.

“Bagaimana menurut kepercayaan Anda,” tanyanya pada saya.

“Lebih dari  itu” sahut saya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak untuk mengasihi musuh.”

Sabda-Nya, “. . . siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! Harus dihadapkan ke Mahkamah Agama . . .” Firman-Nya lagi, “. . . Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5: 22, 44).

kayu-salib-di-bawah-sinar-matahari-dan-langit-biruPertanyaan Soal Akhlakul Karimah

“Adakah akhlakul karimah/akhlak termulia dalam Kristen?” tanyanya ingin tahu.

Lalu saya menjawabnya, “Isa Al-Masih mengajarkan akhlak termulia, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil, Rasul Lukas 6:31).

Umat Isa Al-Masih wajib aktif dan berinisiatif  berbuat kebaikan kepada orang lain. Misalnya, menghargai, mengasihi, menolong orang, peduli, empati, dan seterusnya.

Kasih Isa Al-Masih Bagi Muslim Juga

Setelah dialog itu, teman saya mulai meragukan kalau ajaran akhlak Islam melebihi akhlak Nasrani. Dia mengerti bahwa ajaran akhlak Isa Al-Masih yang paling mulia.

Setujukah Anda bahwa ajaran Isa Al-Masih itu paling mulia? Berikan alasannya di sini! 

Hebatnya lagi, Isa Al-Masih telah membuktikan kasih-Nya yang termulia dengan rela mati disalib untuk menggantikan hukuman dosa manusia. Melalui penyaliban-Nya, Ia membebaskan manusia dari hukuman kekal di neraka karena segala dosa mereka. Maka, Ia menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya.

Isa Al-Masih berkuasa menjadikan Anda sholeh dan suci. Percayalah kepada-Nya.

[Staf Isa dan Islam –Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah pendapat Saudara akan tiga ajaran Isa Al-Masih di atas?
  2. Apakah ajaran Isa Al-Masih di atas jauh melebihi ajaran akhlak mulia dalam Islam? Alasannya?
  3. Isa Al-Masih bukan saja mengajarkan akhlak termulia, tapi juga berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal. Bagaimanakah sikap kita yang tepat kepada Dia dan ajaran-Nya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf  bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Poligami Syariat Allah Dari Mulanya?
  2. Pandangan Islam Dan Nasrani Tentang Perbudakan Sesama
  3. Hikmah Bagi Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
  4. Kasih Sayang Allah Dalam Al-Quran Dan Injil

Video:

  1. Teladan Isa Dalam Memperlakukan Sesama

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa dalam Islam, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. Abdul Somad mengatakan

    1 Mei 2018 pada 4:19 am

    ~
    All Muslim,

    Klaim Muslim: Islam datang menyempurnakan ajaran Taurat, Zabur dan Injil. Sebagai penyempurna pastilah Islam memiliki ajaran yang lebih tinggi, lebih dalam. Setelah melihat uraian artikel di atas saya jadi bertanya-tanya dalam hati, benarkah Islam telah menyempurnakan salah satu dari ajaran Isa Al Masih ini: “Kasihilah musuhmu, berdoa lah untuk mereka yang menganiaya kamu…” Seperti apakah?

    Pada faktanya menunjukkan sebaliknya men-down grade jadi Qs 48:29, “Muhammad . . . dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,” Setiap orang tidak pernah berharap menerima kekerasan dari pihak lain.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2018 pada 3:51 pm

      ~
      Saudara Abdul,

      Bila membaca firman Isa Al-Masih, maka tidak ada hukum yang lebih tinggi dari hukum yang diajarkan Isa Al-Masih untuk menyayangi sesama, termasuk menyayangi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Dengan demikian, hal ini terpancar dari akhlak setiap pengikut Isa Al-Masih.
      ~
      Solihin

  2. Realita mengatakan

    1 Mei 2018 pada 7:28 am

    *
    2. Banyak rumah tangga yang hancur akibat kawin-cerai dihalalkan Muhammad. Hati seorang istri jadi hancur ketika si suami ketahuan berselingkuh dengan rekan sekantornya. Istri pasti sangat kecewa dan marah karena dikhianati lalu minggat pulang ke rumah orang tuanya. Lebih menambah miris si suami malah pergi nikah dengan selingkuhannya di penghulu, karena menurut agama dibolehkan kawin-cerai. Padahal istrinya tdk memberi izin si suami kawin lagi.

    Malapetaka dan membawa mudharat bagi istri dan anak-anak yang masih kecil. Akhlak mulia hanya dari Allah, telah datang mengambil rupa manusia Isa Al-Masih memberi firmanNya sesuai artikel di atas. Mengikuti Isa Al-Masih, damai di rumah tangga juga masuk Sorga.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Mei 2018 pada 3:55 pm

      *
      Saudara Realita,

      Kami kira tidak ada seorang istri pun yang rela dimadu. Tetapi Al-Quran malah mengijinkan terjadinya poligami yang mengakibatkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga dan kehancuran pada psikologis anak-anak. Kami berharap setiap orang mengikuti ajaran Isa Al-Masih dibandingkan ajaran lain.
      ~
      Solihin

  3. Jepriadisitepu mengatakan

    4 Mei 2018 pada 9:23 pm

    ~
    Setiap manusia memang harus memiliki ahklak yang mulia dan jika Islam mengajarkan itu ia tidak lantas mengungguli atau melebihi ajaran agama lain tentang akhlak tersebut.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:06 pm

      ~
      Saudara Jepriadisitepu,

      Mengacu pada ajaran Isa Al-Masih, maka tidak ada ajaran yang lebih mulia dari pada ajaran Isa Al-Masih. Mengapa? Sebab hanya Isa Al-Masih yang mengajarkan untuk menyayangi sesama, bahkan menyayangi musuh. Tentu ini tidak mudah diamalkan, bukan? Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  4. Gandhi Waluyan mengatakan

    5 Mei 2018 pada 12:34 am

    ~
    Saya jadi geli sendiri membaca artikel ini yang mengatakan bahwa ajaran Yesus paling mulia. Paling mulia bagaimana, ibu kandung yang melahirkan dan membesarkannya saja dibentak dengan kata: “Hai perempuan…!

    Yohanes 2:3-4, “Apabila kekurangan air anggur, berkatalah ibu Yesus kepada-Nya, ‘Mereka itu tiada berair anggur.’ Maka kata Yesus kepadanya, ‘Hai perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku belum sampai.” Sungguh ajaran yang sangat-sangat tidak patut dicontoh.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:27 pm

      ~
      Saudara Gandhi,

      Kami berharap saudara tidak terburu-buru membuat kesimpulan bahwa Isa Al-Masih membentak. Apa dasar saudara menyatakan demikian? Menyebut perempuan pun bukan berarti Isa Al-Masih membentak? Lagi pula, saudara menggunakan terjemahan yang mana? Kami berpendapat bahwa bahasa mengalami perkembangan, sehingga pada masa lalu kata ‘perempuan’ adalah kata yang santun.

      Ada baiknya juga bila sesuatu yang masih bersifat asumsi tidak dijadikan dasar untuk menilai sebuah ajaran atau akhlak. Amat berbeda dengan uraian artikel di atas. Artikel di atas telah membandingkan ajaran Islam dengan ajaran Isa Al-Masih. Tentu bila memerhatikan dan mencermati ajaran tersebut, maka amat jelas ajaran Isa Al-Masih lebih mulia. Pertanyaannya, mengapa agama damai memiliki ajaran yang sebaliknya? Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  5. Jepriadisitepu mengatakan

    5 Mei 2018 pada 12:51 pm

    ~
    Gandhi Waluyan mengutip Yohanes 2:3-4 dari PB shelabear 1912 yang menggunakan bahasa Melayu kuno yang di sana terdapat kata-kata perempuan sehingga menunjukkan kalau Yesus tdk menghormati ibunya kaerna menyebutnya dengan sebutan perempuan. Namun apakah itu menunjukkan kalau Yesus tidak menghormati ibunya? Sama sekali tidak! Karena dalam tradisi Melayu khususnya Melayu Malasiya menyebut ibu dengan sebutan perempuan adalah hal yang lumrah karena itu adalah bentuk penghormatan mereka terhadap ibu yang sudah mengandung mreka selama sembilan bulan dan yang juga sudah melahirkan mereka.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:28 pm

      ~
      Saudara Jepriadisitepu,

      Kami berharap saudara Gandhi mengetahui terjemahan yang dikutipnya sehingga tidak terburu-buru membuat kesimpulan demikian. Sebab bahasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Terimakasih karena saudara telah memberitahukan terjemahan tersebut.
      ~
      Solihin

  6. Hendy Gunawan mengatakan

    5 Mei 2018 pada 5:46 pm

    ~
    To: Gandhi,

    Yesus harus berkata pada Maria seperti itu, supaya Maria juga ingat siapakah Yesus yang sesungguhnya dan mengingatkan Maria, bahwa walaupun Maria adalah ibu secara jasmani, Maria hanyalah alatnya Tuhan, sedangkan Yesus adalah Allah.

    Juga kata perempuan di sini mengingat akan janji awal kedatangan Juruselamat yang akan lahir dari keturunan perempuan. Baca Kejadian 3:15 (TB), “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Mengapa anda punya persepsi Yesus membentak Ibunya? Berikan dalil-dalilnya, jangan jawab itu cuma pakai mengkhayal.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:29 pm

      ~
      Saudara Hendy,

      Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Kami berharap saudara Gandhi dapat menjawab pertanyaan saudara sehingga tidak lekas membuat kesimpulan. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  7. Abdul Somad mengatakan

    5 Mei 2018 pada 6:55 pm

    ~
    Gandi Waluyan,

    Anda tidak bisa bedakan mana ajaran dan mana sikap Yesus. Ajaran, bagian dari perintah yang harus dipraktekkan para pengikut. Yesus memiliki sikap tertentu terhadap pribadi-pribadi murid-murid-Nya, ibu Nya, dan orang-orang yang mengikuti kemana langkah Yesus pergi. Keliru sekali jika sikap terhadap pribadi tertentu disamakan dengan ajaran.

    Pada ayat yang anda kutip, Yesus memiliki sikap tersendiri terhadap ibu-Nya, bahwa Dia melakukan mujizat bukan karena jasa baik atau pun keinginan seseorang termasuk ibu-Nya sendiri, melainkan menurut otoritas kuasa-Nya. Ulangan 9:6 (TB), “Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik…”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:31 pm

      ~
      Saudara Abdul,

      Terlalu dini untuk membuat kesimpulan bahwa Isa Al-Masih membentak ibu-Nya sebagaimana disampaikan saudara Gandhi. Untuk mengetahui bagaimana sikap Isa Al-Masih sesungguhnya, maka diperlukan sikap jujur dalam membaca teks-teks Injil secara menyeluruh. Kami berharap saudara Gandhi berani melakukannya. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  8. yoga mengatakan

    6 Mei 2018 pada 8:44 pm

    *****
    1. Menanggapi tiga ajaran Kristen bukan ajaran Isa Al-Masih, sebab beliau hanya menggenapi ajaran Taurat Musa bukan untuk menghapusnya. Hukum Taurat membolehkan poligami. Contoh Daud beristri 99. Sulaiman beristri ratusan bahkan gundik dan budak. Hadist nabi berkata tidak beriman seorang Muslim hingga dia mengasihi orang lain (yang pantas karena tidak semua orang berperilaku selayaknya manusia berbudi) seperti dirinya sendiri. Musuh bisa jadi hanya pembenci seseorang atau hanya penentang ajaran Allah. Maka dari itu perlu dibedakan.

    2.Rasulullah merupakan orang sekaligus nabi yang paling baik akhlaknya. Jika tidak demikian, maka Isa Al-Masih sudah pasti yang pertama setelahnya.

    3. Kami umat Islam beriman kepada ajaran Allah yang diturunkan melalui Isa Al-Masih pada masanya yang hanya diperuntukkan bangsa Israel. Jika tidak kami adalah umat yang kafir terhadap Allah beserta utusan-Nya yang lalu.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      7 Mei 2018 pada 4:35 pm

      *****
      Saudara Yoga,

      1. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Taurat bahwa poligami diperbolehkan? Mohon pencerahan saudara.

      2. Benarkah akhlak nabi saudara paling baik? Apa buktinya? Bagaimana dengan kasus pernikahan nabi saudara dengan Aisyah yang di bawah umur? Bagaimana juga dengan perkataan nabi saudara untuk memenggal kepala orang (Qs 8:12)? Mohon pencerahan saudara.

      3. Jika saudara beriman pada ajaran Isa Al-Masih, mengapa saudara tidak mempelajari dan mengamalkan ajaran Isa Al-Masih? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  9. Rico mengatakan

    7 Mei 2018 pada 2:56 am

    ~
    Hukum Taurat eksklusif untuk bangsa Israel, umat Kristen sudah tidak perlu melaksanakan hukum Taurat, bisa dilihat di Ulangan 23:20 “Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga–supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.” Jadi, sesama orang Israel tidak boleh memungut riba, tetapi kepada non-Israel diperbolehkan, ini membuktikan hukum Taurat eksklusif untuk bangsa Israel.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2018 pada 4:43 am

      ~
      Saudara Rico,

      Memang hukum Taurat diberikan kepada bangsa Israel. Dan hukum Taurat tersebut telah digenapi oleh Isa Al-Masih. Namun, sepuluh perintah Allah masih dipegang oleh pengikut Isa Al-Masih (Taurat, Keluaran 20:1-17). Ini adalah hukum moralitas yang diamalkan pengikut Isa Al-Masih di samping hukum-hukum yang diberikan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius pasal 5-7).
      ~
      Solihin

  10. Jepriadisitepu mengatakan

    7 Mei 2018 pada 10:59 am

    ~
    Yoga,

    Maaf bos, anda hanya berasumsi mengenai poligami dalam Taurat dan kitab para nabi karena jelas hal itu tidak ada dan tidak diperkenankan oleh YHVH ELOHIM karena kita tahu akibat dari perbuatan mereka itu. Mereka mendapat hukuman dari YHVH ELOHIM. Salomo kerajaannya terpecah dan Daud mendapat hukuman berupa kematian sang anak yang dilahirkan oleh istri Uria yang dipoligami oleh Daud. Jadi, jelaslah bahwa YHVH ELOHIM tidak memperkenankan adanya poligami. Itulah mengapa mulai dari kitab Thanakh hingga kitab para nabi sampai kepada PB tidak ada satupun perintah untuk melakukan poligami.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Mei 2018 pada 4:45 am

      ~
      Saudara Yoga,

      Allah tidak pernah memperbolehkan poligami. Sebab poligami bertentangan dengan firman Allah (Taurat, Kejadian 2:24-25). Adalah tidak tepat bila menyatakan bahwa hukum Taurat memperbolehkan poligami. Kami berharap saudara Yoga dapat membuktikan pernyataannya.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

1 2 3 … 6 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Punya Hutang Puasa Ramadhan? Ini Cara Lunasinya!
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Al-Masih Tidak Mati Disalib! Benarkah?
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Injil: Isa Al-Masih Anak Manusia, Isa Al-Masih Bukan Tuhan?
  • 5 Mukjizat Isa Al-Masih di Al-Quran
  • Satu-satunya Jalan Menghindari Si Dajjal

Artikel Yang Terhubung

  • Al-Quran: Nabi Isa Al-Masih melebihi semua nabi lain…
  • Bagaimana Ajaran Kasih Dalam Islam Dan Injil?
  • Yang Melebihi Bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Orang Islam: Pro Al-Masih Atau Anti-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami