Setiap manusia pasti rindu untuk hidup bahagia. Mendapat kehidupan sejati dalam rahmat Allah. Hal ini juga menjadi kerinduan dari Nabi Islam.
Namun, benarkah Muhammad merindukan kehidupan Allah melalui Isa Al-Masih? Ia pernah berkata: “Nafas hidupku ada di dalam Isa Al-Masih putra Maryam” (Mutiara Hadist, 2002 jilid III No. 152).
Mengapakah nabi Islam berkata nafas hidupku ada di dalam Isa Putra Maryam? Apakah artinya? Mukmin perlu mendalami hal ini. Mari kita lihat penjabarannya.
Napas Seperti Air, Melambangkan Kehidupan
Istilah “napas” menggambarkan unsur esensial bagi kehidupan. Istilah ini mirip dengan unsur air yang sangat penting bagi hidup manusia.
Air merupakan kebutuhan primer mahkluk hidup. Namun, persediaan air dunia sangat terbatas. Bahkan bisa mengkhawatirkan di masa depan.
Laporan perkembangan air PBB menyatakan pada pertengahan abad ini kekurangan air menjadi masalah global. Perkiraan terburuk tujuh milyar orang dari 60 negara akan mengalami kelangkaan air. Sedangkan perkiraan optimis, sekitar dua milyar orang di 48 negara.
Bila persediaan air masa depan mengkhawatirkan, bagaimana dengan “air kehidupan” rohani kita? Bukankah kehidupan rohani sangat penting bagi manusia? Tiap manusia membutuhkan pertolongan Allah. Tidak sedikit umat beragama yang mengalami kekeringan rohani dalam kehidupannya.
Isa Al-Masih Adalah Air Kehidupan
Kitab Allah menyatakan Isa Al-Masih adalah sumber “Air Kehidupan”. “Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal [keselamatan akhirat]“ (Injil, Yohanes 4:14).
Hal ini menyatakan bahwa Isa adalah sumber kehidupan. Melalui Isa, kehidupan Allah mengalir kepada manusia. Dialah yang menjadi jalan Allah memberikan kehidupan.
Muslim Sejati Wajib Mempercayai Isa Al-Masih
Al-Quran sendiri banyak menyatakan banyak keistimewaan Isa putra Maryam. Berikut ini beberapa contoh karakteristik Isa yang berhubungan dengan kehidupan:
- Isa berasal dari Ruh Allah (Ruh kehidupan). Isa juga adalah bukti bagi seluruh manusia. “… Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh [Maryam] dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
- Isa sanggup menghidupkan orang mati. “… [Isa] menghidupkan orang mati…” (Qs 3:49).
- Isa bangkit dari kematian. “Kesejahteraan atas dirinya [Isa Al-Masih]…pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:15).
- Isa pribadi terkemuka di hadapan Allah (Qs 3:45). Ia juga akan menjadi hakim adil. “… Isa, anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil” (Sahih Muslim 220). Sehingga Ia berkuasa menentukan kehidupan manusia nanti di akhirat.
Jelas, Mukmin perlu mengimani Isa. Bahkan Nabi Islam menempatkan Isa Al-Masih, sebagai bagian penting dalam kehidupan rohaninya. Inilah mengapa ia menyatakan “nafas hidupku ada di dalam Isa”.
Bagaimana dengan Anda sebagai Muslim sejati? Seberapa sering umat Muslim mendengar ceramah tentang kebesaran Isa Al-Masih putra Maryam? Apakah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya yang ada dalam Al-Quran, umum diberitakan?
Mukmin tentu perlu memperhatikan Al-Quran dan Hadits. Bahkan Muhammad mengatakan: “Wahai Tuhan! Ampunilah saya! Kasihanilah dan hubungkan saya dengan teman yang maha tinggi [Isa Al-Masih]” (Sahih Bukhari 1573).
Isa Al-Masih, Rahmat Bagi Manusia
Al-Quran menyatakan Isa adalah tanda dan rahmat Allah bagi manusia (Surah Maryam 19:21). Sebagai tanda dari Allah, sepatutnya umat Muslim memperhatikan-Nya. Kita perlu percaya dan menjadi pengikut Isa untuk menerapkan ajaran-ajaran-Nya.
Melalui Isa kita menerima Rahmat Allah untuk hidup di bumi. Nanti di akhirat juga akan mendapat keselamatan. “Karena dari kepenuhan-Nya [Isa Al-Masih] kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia [sampai nanti keselamatan di surga]” (Injil, Yohanes 1:16).
Dialah sumber kehidupan. Seseorang yang menerima “Air Kehidupan” dari-Nya tidak akan mengalami kekeringan rohani. Sebab “Air Kehidupan” akan selalu memancar sampai pada kehidupan akhirat.
[Staff Isa dan Islam – Sudahkah saudara menerima “Air Kehidupan” yang telah disediakan Isa Al-Masih? Artikel pada tautan ini dapat membantu saudara menemukannya.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara mengapa Muhammad berkata: Nafas hidupku ada di dalam Isa Al-Masih putra Maryam”?
- Mengapakah Isa adalah satu-satunya yang bisa membangkitkan orang mati?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa yang menjadi rahmat Allah bagi keselamatan manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Nabi Islam Berkata: Nafas Hidupku Ada di Dalam Isa?”. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran Dan Kitab Allah Penting?
- Akhir Dari Kehidupan Muslim Dan Kristen Setelah Kematian?
- Muhammad Atau Isa – Siapakah Mampu Membangkitkan Orang Mati?
- Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Mengapa Muhammad Berkata: Nafas Hidupku Ada di Dalam Isa?”. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
*
Umumnya orang Kristen itu menyangka Nabi Isa adalah Yesus yang mereka Tuhankan. Padahal Yesus yang dituhankan itu adalah Yesus dalam wujud roh yang menemui Saulus di dekat kota Damsyk yang muncul diperkirakan antara tahun 35-40 M.
Sedangkan dalam Al-Quran, yang dimaksud dengan Isa Al-Masih itu adalah yang mengajarkan risalah-Nya (ajaran-Nya) di wilayah Nazaret saja, sampai terjadinya penyangkaan diri-Nya dibunuh di tiang salib.
Jadi kalau ada orang Kristen menyangka Yesus yang mereka Tuhankan itu sama dengan Isa Al-Masih, itu karena ketidak-tahuanya atau wawasannya yang sempit tapi berlagak tahu.
~|
Orang Kristen tidak pernah mengangkat Yesus sebagai Tuhan karena Dia memang benar-benar adalah Tuhan. Bahkan Gabriel, malaikat utusan Allah sendiri, mengatakan: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah nama satu orang. Dia bukan orang Arab tetapi orang Yahudi dari suku Yehuda, lahir di Bethlehem dan dibesarkan di Nazaret. Setelah menyelesaikan misi-Nya yaitu
mati di salib untuk menebus manusia, Dia bangkit dari kematian lalu naik ke sorga dalam tubuh jasmani. Kisah tentang Yesus Kristus secara lengkap dicatat dalam Injil, bukan Al-Quran.
Namun pada abad ke-7 kepercayaan orang Kristen yang sudah berlangsung ratusan tahun itu tiba-tiba dikaburkan oleh seorang nabi dari Arab. Yesus Kristus yang berubah Isa Al-Masih, dikatakan tidak mati disalib. Nama Gabriel yang sudah dikenal oleh Zakharia, Yusuf dan Maria tiba-tiba diganti menjadi Jibril.
~
SL
*
Staff Isa,
Tanpa perlu penjelasan lebar lagi sudah dapat dideteksi hadits di atas adalah hadits maudhu (palsu). Dan tidak ada dalam sumber Islam periwayat hadits bernama “Mutiara”. Berikut 7 daftar ulama periwayat hadits yang umum diketahui, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.
Lebih konyol lagi hadits ini pun dicantumkan tahunnya, yaitu tahun 2002. Mana mungkin ada hadits ini 1400 tahun setelah kematian Nabi Muhammad?
~
Saudara Johan,
Terimakasih untuk koreksi saudara. Dalam hal ini kami tidak ingin menghakimi dan mengatakan bahwa hadist tersebut adalah salah.
Namun, kami ingin menanggapi isi dari Hadits Anas bin Malik yang mengatakan: “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman Allah” (Hadits Anas bin Malik hal 72).
Dari Hadits ini jelas telah terjawab siapakah Isa Al-Masih itu. Dia adalah Jalan yang Lurus (Shiraathal Mustaqiim), yaitu Firman Allah (Kalimatullah) yang nuzul (turun) ke dunia menjadi seorang manusia yang bernama Al-Masih.
Dan kalau Isa Al-Masih memegang seluruh nafas kehidupan umat manusia, berarti Dia bukan hanya sekedar seorang rasul atau nabi, seperti banyak pendapat orang selama ini. Dia adalah Allah yang menciptakan manusia, yang datang dengan membawa “terang” bagi kehidupan manusia dan yang kepada-Nya kita harus taat.
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12)
~
SL/SO
*
Staf Isa,
Sudah sangat jelas bagi saya bahwa hadits di atas adalah salah.
Harap diketahui, bahwa Anas bin Malik adalah sanad hadits bukan Mukhorrojnya. 7 ulama yang saya tulis di komentar sebelumnya itulah yang disebut mukhorroj.
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israel” (Qs 43:59).
Isa adalah seorang hamba yang diangkat menjadi Nabi, apa anda kurang puas dengan ayat di atas?
~
Saudara Johan,
Terimakasih untuk klarifikasi saudara mengenai hadist dan juga mengenai Isa. Dalam hal ini kami tidak akan menanggapi tentang hadist yang saudara katakan, sebab ayat Al-Quran saja masih sering bertentangan satu sama lain, apa lagi hanya sekedar hadist.
Saudara Johan, Al-Quran dalam menginterpretasikan Pribadi Isa Al-Masih terkadang plin-plan. Terkadang Isa disebut hanya sebagai utusan, contohnya pada ayat yang saudara kutip. Tetapi di ayat lain Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa Isa lebih dari sekedar nabi. Contohnya:
Isa disebut sebagai “Kalimat Allah…seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45). Adakah manusia yang layak disebut seperti pada ayat di atas?
Isa disebut sebagai “seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19) Al-Quran mencatat, hanya Isa yang disebut suci. Muhammad saja disebut Al-Quran berdosa.
Isa juga disebut “sebagai satu-satunya yang mengetahui tentang hari kiamat” (Qs 43:61). Apakah ada manusia yang mengetahui tentang hari kiamat?
Menurut saudara Johan, adakah manusia yang mempunyai sifat seperti yang tertulis pada beberapa ayat yang kami kutip di atas?
~
SO
*
Saudara Johan,
Rasanya tidak tepat jika dikatakan Isa Al-Masih hanya seorang hamba yang diangkat menjadi nabi.
Hanya Tuhan yang mengetahui hari kiamat “Sesungguhnya hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat” (Qs 31:34)
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan pengetahuan tentang Hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu” (Qs 43:61)
Apakah mungkin seorang nabi bisa memberitahukan tentang “Hari Kiamat” kalau Dia sendiri bukan Tuhan?
Ini saja sudah membuktikan Isa adalah Tuhan. Adakah ‘nabi lain’ yang bisa memberitahukan “Hari Kiamat” selain Isa Al-Masih?
*
Semua manusia di muka bumi ini adalah roh milik Allah yang akan kembali kepada-Nya.
Semua Nabi dan Rasul adalah kalimat Allah yang menyampaikan kalimat-kalimat yang diwahyukan kepada mereka.
Semua Nabi dan Rasul diberi pengetahuan tentang adanya hari kiamat yaitu tentang akan datangnya hari akhir/hari pembalasan terhadap orang-orang yang tidak percaya atau menyekutukan Allah SWT.
Pengetahuan tentang hari kiamat bukan berarti pengetahuan tentang kapan waktu datangnya hari kiamat.
~
Saudara Sangkala,
Perhatikanlah ayat berikut ini: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
Al-Quran tidak pernah mencatat bahwa ada nabi/orang yang disebut sebagai Kalimat Allah selain Isa Al-Masih. Namun, bila saudara Sangkala pernah membaca ayat Al-Quran yang menyebut bahwa Muhammad adalah Kalimat Allah, kiranya saudara berkenan berbagi dengan kami.
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan pengetahuan tentang Hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu” (Qs 43:61).
Ayat di atas telah mengatakan dengan jelas bahwa Isa Al-Masih benar-benar mengetahui hari kiamat. Perhatikan, dikatakan “benar-benar”. Bukan “sekedar” atau “kira-kira”.
Apakah Al-Quran pernah mengatakan bahwa Muhammad mengetahui tentang hari kiamat?
~
SO
*
Saudara Cerewet,
Saya rasa jawaban dari saudara Sangkala sudah cukup jelas. Bahwa yang dimaksud pada ayat Qs 43:61 bukan kapan waktu terjadinya hari kiamat, melainkan pengetahuan bahwa hari kiamat akan datang.
~
Saudara Johan,
Bila memang menurut saudara pengertian dari ‘pengetahuan’ pada ayat di atas tidak mencakup waktu dari kiamat tersebut. Lalu menurut saudara ‘pengetahuan’ apa saja yang dimaksud pada ayat di atas?
~
SO
*
Tuhan orang Kristen adalah Yesus, tetapi mereka tidak menuruti hukum yang diberikan Yesus malahan ikut kepada hukum yang dibuat Paulus.
Harusnya mereka dikatakan sebagai pengikut Paulus.
~
Saudara Akunawal,
Hukum manakah yang diberikan Yesus yang tidak dituruti orang Kristen?
Baik orang Kristen maupun Paulus adalah pengikut Yesus. Paulus adalah salah satu dari murid Yesus, yang dipakai Tuhan untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia. Agar mereka yang menerima Injil Kabar Baik tersebut mendapatkan jaminan keselamatan sorgawi?
“Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal” (Injil, Surat 2 Timotius 2:10)
Bagaimana dengan saudara Akunawal, sudahkah saudara mempunyai jaminan keselamatan sorgawi?
~
SO
*
Saudara staf IDI,
Saya akan memberi penjelasan tentang ayat yang anda kutip.
Qs 3:45: maksud ayat ini, jibril menggembirakan kabar kepada Maryam, dia akan mengandung anak laki-laki yang diciptakan oleh Allah dengan kalimat-Nya (Kun fayakun) namanya Isa Al-Masih, termasauk salah seorang yang didekatkan dengan Allah. Ingat, salah seorang, bukan berarti masih ada orang yang didekatkan dengan Allah.
Ayat kedua Qs 43:61: Anda salah menulisnya, bukan memberitahukan tetapi memberikan. Perhatikan ”Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus”.
Memberikan pengetahuan tentang hari kiamat, dia sendiri tidak tahu kapan itu kiamat, hanya Allah saja yang tau.
~
Saudara Imam,
Terimakasih untuk penjelasan saudara di atas. Kami akan memberi sedikit tanggapan.
1. Kata ‘diciptakan‘ pada kalimat tersebut ditulis dalam tanda kurung, (diciptakan). Artinya, kata tersebut hanyalah kata yang ditambahkan oleh penafsir Al-Quran. Untuk mengetahui kebenaranya silakan saudara Imam membaca ayat tersebut dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab. Benarkah dalam ayat aslinya dikatakan bahwa Isa benar-benar diciptakan?
Inilah nubuat yang disampaikan oleh nabi Allah ratusan tahun sebelum Isa Al-Masih datang ke dunia. Isa Al-Masih disebut sebagai “Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:6).
2. Dikatakan, ”Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61). Bila dicerna dengan baik-baik maksud dari ayat di atas adalah: bahwa Isa Al-Masih ‘benar-benar memberikan pengetahuan’. Menurut kami, pengetahuan yang akan diberikan Isa adalah segala hal yang berhubungan dengan hari kiamat. Termasuk kapan hari kiamat tersebut terjadi.
Menurut saudara Imam, pengetahuan apakah yang akan diberikan oleh Isa tersebut?
~
SO
*
Qs 43:61, Nabi Isa hanya memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda Kiamat, dan bukan waktunya.
Nabi Muhammad juga memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda Kiamat, perhatikan: “Nabi Saw. datang kepada kami, sementara kami tengah berbincang-bincang. Dia bertanya, ‘Apa yang sedang kalian perbincangkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang membicarakan masalah hari kiamat.’ Rasulullah Saw. berkata, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga kalian –sebelumnya- melihat sepuluh tanda.’ Lalu beliau menyebut asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa Bin Maryam, Ya’juj, Ma’juj dan terjadi tiga kegelapan: kegelapan di timur, kegelapan di barat, dan kegelapan di jazirah Arab. Dan akhir dari semua itu adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat perhimpunannya” (H.R. Muslim).
~
“Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus” (Qs 43:61).
Ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih benar-benar memberi “pengetahuan” tentang hari kiamat. Sekali lagi, yang dikatakan adalah “pengetahuan”! Bukan tanda-tanda!
Bandingkan dengan hadist yang saudara kutip. Di sana dengan jelas dikatakan bahwa Muhammad hanya memberi tahu “tanda-tanda”nya saja.
“Tanda-tanda” dan “pengetahuan” adalah dua kata yang berbeda. Perhatikan ilustrasi ini:
Saudara Fidyan mengetahui “tanda-tanda” dari situs IDI. Misalnya: baground warnanya hijau dan putih, terdapat logo di pojok atas kiri, terdapat kutipan ayat Al-Quran dan Injil di pojok kanan atas. Semua ini hanyalah tanda-tanda atau ciri-ciri dari situs IDI.
Apakah saudara mempunyai “pengetahuan” tentang situs IDI? Misalkan, kapan situs IDI mulai diluncurkan, siapakah pemimpinnya, berapa orang stafnya. Jelas saudara Fidyan tidak mempunyai “pengetahuan” tentang itu. Sebab saudara Fidyan bukanlah “pemilik” situs IDI.
Itulah perbedaan Qs 43:61 dengan hadist yang saudara kutip. Muhammad hanya memberitahu tanda-tanda/ciri-ciri akan terjadinya kiamat, tetapi dia tidak mempunyai “pengetahuan” tentang kiamat itu. Berbeda dengan Isa, Dia mempunyai “pengetahuan” tentang kiamat karena Dia yang empunya alamat semesta.
~
SO
*
Saudara staf IDI,
Kenapa saudara masih keras dengan yang saya kata kan?
Isa itu tidak pernah tahu kapan kiamat itu terjadi, hanya Allah saja yang tahu. Isa itu hanya memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Jadi anda jangan membatah lagi.
Kitab saudara saja dengan gamblang mengatakan kalau Isa (Yesus) itu tidak pernah tahu kapan kiamat terjadi. Perhatikan ayat ini:
Markus 13:32 “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun (Isa) (Yesus) tidak, hanya Bapa (Allah) saja.
Matius 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.
Al-Quran dengan gamblang mengatakan kalau Nabi Isa itu bener memberikan pengetahuan tentang hari kiamat, justru di Injil tidak ada mengatakan seperti yang di katakan Al-Quran.
~
Pernyataan Yesus tentang akhir jaman dalam ayat Injil, Rasul Markus 13: 32, memang mengundang bermacam interpretasi, “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.”
Umat Muslim yang hanya melihat ayat-ayat Alkitab tentang kemanusiaan Isa Al-Masih mengatakan
bahwa Isa Al-Masih tidak tahu kapan terjadinya hari kiamat.
Namun Umat Kristen yang berpegang pada banyak ayat di dalam Alkitab yang menyatakan kesetaraan Isa Al-Masih dengan Allah Bapa, mempunyai keyakinan yang sebaliknya.
Isa Al-Masih sebagai Firman yang adalah Allah sendiri menjelma menjadi manusia, dan sebagai Pribadi kedua dari Trinitas tentunya mempunyai kesetaraan yang sama dengan Allah Bapa. Kesetaraan ini mencakup segala hal, termasuk hari kiamat dan saat Penghakiman Terakhir.
~
SL
*
“Isa disebut sebagai “Kalimat Allah…seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45). Adakah manusia yang layak disebut seperti pada ayat di atas?
Isa disebut sebagai “seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19) Al-Quran mencatat, hanya Isa yang disebut suci. Muhammad saja disebut Al-Quran berdosa.
Isa juga disebut “sebagai satu-satunya yang mengetahui tentang hari kiamat” (Qs 43:61). Apakah ada manusia yang mengetahui tentang hari kiamat? “
Itu sama saja bahwa Yesus adalah ciptaan Allah, bukan Tuhan. Sama saja jika kita mengatakan suatu kalimat. Kitalah yang menciptakan kalimat tersebut. Artinya Yesus adalah produk. Allah masih bisa mengatakan kalimat-kalimat lainnya.
~
Alkitab menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Melalui Isa Al-Masih kita mengetahui hal-hal yang ada dalam hati Allah, yaitu melalui pengajaran-Nya, tindakan-Nya dan terutama dari sifat- sifat-Nya. Dia adalah pesan Allah untuk semua orang di segala zaman.
Sebagai Kalimat Allah yang Hidup dalam diri Isa Al-Masih terdapat dua hakekat: Allah dan manusia. Oleh sebab itu, umat Kristen percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Allah sejati (pada hakekatnya), namun juga manusia sejati. Dia adalah Allah yang menyatakan diri dalam wujud manusia.
“… Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (Injil, Surat Filipi 2:5-7)
~
SL
*
untuk saudara Muslim, marilah kita menggunakan Akal. Sumber Qs 4:171 dan Qs 3:45.
Isa adalah Kalimat Allah? Benar
Kalimat Allah itu Kekal? Benar
Allah itu Kekal? Benar
Maka Kalimat Allah adalah Allah karena bersifat Kekal.
Lalu siapakah Isa Al-Masih itu?
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah atau Allah yang menjadi manusia.
Ini sudah jelas.
*
To: Ismail dan staff IDI,
Lalu siapakah Isa Al-Masih itu? Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah atau Allah yang menjadi manusia.
Ini sudah jelas-jelas pemikiran bodoh. Tidak pernah ada dalam ayat Alkitab, Allah menyatakan akan menjadi manusia. Coba Ismail dan staff IDI tunjukkan cari satu persatu dalam Alkitab, sampai botak pun tak ada Allah berfirman seperti itu. Yang Ada Allah berfirman akan memberikan anak kepada bunda Maria tanpa ayah biologis.
Jadi yang kalian ambil dalam ayat Al-Quran lalu kalian terjemahkan sesukanya, itu sudah biasa kalian lakukan sebagai pendeta dan penginjil.
~
Saudara John,
Bila kita tidak pernah membaca Alkitab dengan baik serta mempelajarinya, mungkin apa yang saudara katakan itu benar. Sangat sulit mencari ayat yang mengatakan bahwa Allah akan menjelma menjadi manusia. Namun, bila saudara membaca Alkitab dengan baik, maka tidaklah sulit untuk mencari ayat yang mengatakan demikian. Perhatikanlah ayat dari Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-2; 14.
Ayat 1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” Dikatakan bahwa Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah itu sendiri.
Ayat 2 “Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah” Firman itu awalnya bersama-sama dengan Allah.
Ayat 14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Bacalah ayat ini baik-baik, dan inilah ayat yang saudara tanyakan.
~
SO
*
To John,
Untuk lebih jelasnya, saya berikan illustrasi Yesus itu adalah ‘Kalimat Allah’. Sama seperti saya yang ingin merekam ‘suara’ saya dalam sebuah CD / kaset. Apakah ‘suara’ saya tersebut milik orang lain? Inilah sebab Yesus dikatakan Allah yang menjadi manusia.
Tujuan-Nya untuk menjadi jalan/kebenaran /terang bagi manusia untuk sampai ke ‘Rumah’ Allah Bapa dan Allah Roh Kudus/Roh Kebenaran yang akan menuntun manusia menemukan ‘Jalan’ tersebut.
Allah itu Tri-Tunggal (Esa). Saya illustrasikan seperti kata ‘ikan’ (ikan bandeng, ikan mas, dll). Sesuatu yang hidup di dalam air, dapat berenang, tapi ikan-ikan tersebut (ikan bandeng, ikan mas, dll) tergabung dalam kata ‘ikan’.
*
To Nothing,
Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan dibandingkan dengan Tuhan Allah/Bapa. Padahal pernyataan Yesus lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3)
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya….Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Aku (Yesus) telah berkata kepadamu : Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
~
Saudara Akuaku,
Bila saudara tidak mengenal Yesus secara pribadi, saudara tidak akan pernah dapat mengerti mengapa Kekristenan mengimani Dia sebagai Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Untuk itu, kami sarankan saudara mau membuka hati untuk mempelajari Pribadi Yesus dengan hati saudara yang tulus dan murni.
Sebenarnya, dari ayat yang saudara kutip, yaitu: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku” (Yohanes 13:16,20).
Bila saudara membaca ayat ini dengan hati-hati dan dengan pikiran yang jernih, saudara akan mengetahui bahwa Allah Bapa dan Yesus adalah satu.
~
SO
*
Kristen mengutuk hukum Taurat sesuai pernyataan Paulus. Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)
Padahal Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5:17)
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:20)
~
Saudara Sangkala,
Iman kekristenan adalah Penebusan Yesus Kristus lewat kematian-Nya di kayu salib. Jadi, apakah gunanya seseorang taat pada hukum Taurat tetapi Dia tidak menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat?
Ketaatan pada hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan seseorang. Karena keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Yesus memang datang bukan untuk menghapus hukum Taurat, tetapi saudara juga harus tahu bahwa Dia tidak pernah menekankan hukum Taurat di atas hukum Kasih yang merupakan inti dari ajaran-Nya. Perhatikanlah ayat ini:
“Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja” (Injil, Rasul Markus 3:2-4).
Menurut kepercayaan orang Yahudi dan hukum Taurat, hari Sabat adalah hari dimana setiap orang tidak boleh melakukan apa pun. Tetapi pada ayat di atas dijelaskan bahwa Yesus melakukan “sesuatu”. Yaitu menyembuhkan orang sakit. Dalam hal ini Yesus telah melanggar hukum Taurat, karena bagi Dia menyembuhkan orang sakit adalah lebih penting daripada hukum Taurat. Apakah yang dilakukan Yesus adalah salah?
~
SO
*
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Bagaimana ini admin Isa? Masihkah ada penyanggahan? Ayat di atas sangat jelas perbedaanya.
~
Saudara Rayyan,
Silakan saudara membaca penjelasan kami pada komentar saudara Sangkala di atas.
~
SO
*
To Akuku,
Tidak ada yang mempromosikan Yesus sebagai Tuhan, karena Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia.
Injil Yohanes 1:1-4; 10; 14. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Kutipan Ayat di atas sangat jelas siapa itu Yesus.
*
[quote name=”Nothing”]To Akuku,
Tidak ada yang mempromosikan Yesus sebagai Tuhan, karena Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia.
Injil Yohanes 1:1-4; 10; 14. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Kutipan Ayat diatas sangat jelas…siapa itu Yesus.[/quote]
Bisakah Tuhan menciptakan Tuhan?
~
Adakah ayat di atas yang mengatakan bahwa Yesus diciptakan sebagaimana Adam diciptakan?
~
SO
*
To Sangkala dan Rayyan,
Saya akan beri pemahaman saya dari pikiran yang terbatas dan sederhana sebagai manusia:
Menurut saya yang dimaksud dengan ayat dari Galatia, bahwa jangan manusia melakukan sesuatu seperti ahli-ahli Taurat yang hanya berdasarkan aturan-aturan di Hukum Taurat, tapi lebih dituntut menggunakan Kasih (yang dimaksud ‘Iman dalam Kristus Yesus’) seperti tidak boleh menyembuhkan orang di hari Sabat (Hukum Taurat) Yesus lebih menekankan Kasih daripada aturan-aturan (lebih penting ‘Hari Sabat’ atau ‘menyembuhkan’ orang).
Ini bukan ingin meniadakan Hukum Taurat, tapi lebih dituntut menggunakan Kasih (menggenapinya) bahwa Hari Sabat itu penting tapi ‘lebih penting’ menyembuhkan (Kasih).