Orang beragama monoteistik sepakat ibadah/penyembahan Allah adalah tujuan utama untuk setiap manusia. Kita juga menyetujui objek ibadah kita sangat penting.
Umat Islam sering bertanya, “Mengapa Kristen menyembah Isa Al-Masih?” Itu pertanyaan yang sangat baik karena baik Muslim maupun pengikut Isa Al-Masih menganggap penyembahan apapun selain Allah sebagai dosa sangat besar/serius.
Kita harus bertanya dulu: Siapa yang menciptakan bumi? Siapa yang tidak pernah berdosa? Siapa yang dapat mengampuni dosa? Siapa yang dapat menentukan siapa boleh masuk sorga? Siapa yang layak disembah?
Jawabannya: Allah. Tapi adakah kemungkinan bahwa Isa juga bisa menjadi jawabannya juga? Jawaban akan menentukan jika ibadah kita akan diterima Allah.
Tujuh Alasan Mengapa Kristen Menyembah Isa Al-Masih
Di bawah ada tujuh alasan mengapa pengikut Isa Al-Masih menyembah Isa Al-Masih:
- Isa menciptakan bumi dan isinya, termasuk kita. “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan . . . segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Kitab Allah, Kolose 1:16).
- Isa lahir suci, tidak pernah berdosa, dan bisa menolong kita mengatasi dosa. “. . . untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). “Ia [Isa Al-Masih] tidak berbuat dosa . . .” (Kitab Allah, 1 Petrus 2:22).
- Isa pernah menerima penyembahan/ibadah dan tidak menolaknya. “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Kitab Allah, Matius 14:33). “Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya [Isa]” (Kitab Allah, Yohanes 9:38).
- Semua malaikat menyembah Isa. “. . . Semua malaikat Allah harus menyembah Dia [Isa Al-Masih]” (Kitab Allah, Ibrani 1:6).
- Isa Al-Masih akan menjadi Hakim pada “Hari Penghakiman.” “Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (Kitab Allah, 1 Petrus 4:5).
- Isa sudah mengampuni dosa setiap orang yang percaya kepada-Nya. “Lalu Ia [Isa Al-Masih] berkata kepada perempuan itu: ‘Dosamu telah diampuni’” (Kitab Allah, Lukas 7:48). “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya [Isa] kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa . . .” (Kitab Allah, Efesus 1:7).
- Isa menjamin sorga bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. “. . . supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah [Isa Al-Masih], tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (Kitab Allah, 1 Yohanes 5:13).
Jelas Isa juga sama dengan Allah. Berarti, pengikut Isa Al-Masih tidak salah ketika mereka menyembah Isa. Silakan mengemail kami jika Anda masih tidak setuju dengan pengikut Isa menyembah Dia.
Pelajarilah Keilahian Isa Al-Masih Sendiri
Isa melakukan hal yang sama dengan Allah, jadi pengikut-Nya menyembah Isa Al-Masih karena Ia adalah Allah. Menurut Kitab Allah, itu tidak salah dan bukan dosa.
Kami ingin semua orang belajar ayat-ayat suci di atas dan mempertimbangkannya sendiri. Lalu, minta Allah Maha Pencipta untuk menunjukkan kepada Anda jika Isa adalah jalan, kebenaran dan hidup. Silakan menghubungi kami jika Anda ingin belajar mendalam tentang Isa Al-Masih.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Sebelum membaca artikel ini, kira-kira apa pendapat Anda ketika mendengar pengikut-Nya menyembah Isa Al-Masih?
- Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel di atas? Jelaskan jawaban Anda!
- Akibatnya apa jika tujuh alasan di atas benar? Tolong jelaskan.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Kaleb
Islamic mengatakan
~
Wahyunata: “Jumlah tidak mewakili kualitas. Analogi barang: Jumlah barang banyak tetapi kualitas rusak, maka dibuang semua.”
Respon: Tidak setuju dengan anda dan staf. Menjadi Muslim (berserah diri kepada Allah) itu pilihan umat. Anda bukan Islam itu pilihan anda. Jadi jumlah Islam yang besar di bumi terutama di tanah-tanah Arab itu pilihan umat dari kesadaran manusia seperti sahabat Rasulullah, Abu Bakar dulunya seorang Nasrani berjuang demi menyebarkan Islam dengan jumlah sedikit. Ini mereka lakukan karena Allah, tidak ada untung bagi mereka sendiri. Jika belajar Islam di negara negara Arab. Cari tahu siapa pendeta-pendeta Nasrani saksi kerasulan Muhammad, pencerahan hanya dari Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Islamic,
Kami menghargai pendapat saudara. Bila memerhatikan pendapat saudara tersebut, maka kami tidak menemukan korelasi pendapat saudara dengan artikel di atas. Kalau boleh tahu, apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bagaimana pendapat saudara dengan tujuh alasan yang diungkapkan artikel di atas? Mengapa juga saudara menyembah Allah SWT? Apa saja alasan saudara untuk menyembah Allah SWT? Bagaimana saudara?
~
Solihin
upin & the gang mengatakan
~
Diciple:
“1. Jangan suka mengada-ada karena saya bukan anak buah siapa-siapa.
2. Silakan baca postmu ini. “Betul, kasih dan keampunan Allah tidak akan berlaku pada mereka-mereka yang mensyirikkan Allah. Yang ada hanya kebencian Allah buat mereka.” Ingatlah ucapanmu sendiri, jangan suka berkata fitnah menyebut saya yang memulai.”
Res:
1. Citra Tuhan tidak boleh marah-marah!
2. Bukan itu tapi ini: Sayangnya, ternyata Allah Islam pun tidak menunjukkan belas kasih pada umatnya tatkala menetapkan kepastian semua Muslim harus mengalami neraka (2 Maret 2018 pada 12:50 am) dan lihat pernyataan Solihin: Kami mengetahui bahwa saudara memberikan respon terhadap saudara Diciple (6 Maret 2018 pada 10:12 pm).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Upin,
Kami berharap diskusi mengenai hal ini tidak dilanjutkan kembali. Kami mengajak saudara dan saudara Diciple untuk kembali ke topik di atas. Lagi pula, saudara belum menjawab pertanyaan kami hingga kini. Bila saudara tidak dapat menjawabnya, maka alangkah lebih baik saudara mengakui hal itu dengan jujur dari pada berdalih bahwa saudara telah menjawabnya. Berikut kami mengutip kembali pertanyaannya.
Mengapa hanya makhluk yang sombong yang masuk neraka, tetapi sumber kesombongan tidak masuk neraka? Saudara menyatakan bahwa angka 19 mengabsahkan Al-Quran tidak mungkin buatan manusia. Dari manakah saudara mengetahuinya? Apa angka 19 adalah indikator bahwa Al-Quran bukan buatan manusia? Mengapa angka 19 menjadi patokan? Mengapa Al-Quran bergantung pada angka 19? Kembali ke pertanyaan awal. Apakah angka 19 adalah Allah SWT? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
Hamba mengatakan
~
Solihin: “Apa tolok ukur saudara menilai bahwa Allah sombong dengan kebenaran dan Iblis sombong dengan kepalsuan?”
Respon
Tolok ukur saya adalah Al-Qur’an, Hadist, dan akal saya. Semua itu itu dipadukan hingga saya menemukan jawaban tersebut. Semua Hamba Allah adalah pribadi yang rendah hati, tidak sombong, kepada semua ciptaan Allah dan terutama di hadapan Allah (penjelasan Al-Qur’an dan Hadist). Iblis memang pribadi sombong, tapi kesombongan Iblis itu palsu (penjelasan Al-Qur’an dan Hadist). Allah selalu mengatakan kepada manusia. “Akulah Allah…..”(taurat) “Sungguh Aku ini Tuhanmu, Allah maka sembahlah Aku”(Al-Qur’an). Inilah respon akal saya bahwa Allah itu sombong karena mengatakan Akulah Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Saudara memberikan tanggapan yang menarik. Tentu kita perlu memikirkan hal ini lebih jauh lagi mengingat Allah SWT disembah oleh umat Islam. Jika tolok ukur saudara adalah Al-Quran dan hadits, maka tertulis dimanakah dalam Al-Quran dan hadits Allah SWT sombong? Selain itu, bila kesombongan Iblis adalah palsu, mengapa Iblis dihukum Allah bila sumber kesombongan adalah Allah SWT? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
upin & the gang mengatakan
~
Solihin: “Karena itu, kami bertanya kepada saudara dan belum dijawab. Mengapa hanya makhluk yang sombong yang masuk neraka, tetapi sumber kesombongan tidak masuk neraka? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?”
Res: Walaupun jawaban telah diberi, soalan recycle tetap muncul! Kenapa? 25:44, “Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Upin,
Saudara tidak pernah menjawab pertanyaan kami secara jelas dan lugas. Saudara hanya mengalihkan pertanyaan kami dengan isu lain, seperti teladan Isa Al-Masih. Karena itu, kami selalu kembali mengutip pertanyaan yang telah diajukan sebelum-sebelumnya. Dengan senang hati, kami mengulang kembali pertanyaannya. Bila saudara telah menjawab pertanyaan kami, maka kiranya saudara dapat menjawab pertanyaan itu saat ini juga. Bagaimana?
Mengapa hanya makhluk yang sombong yang masuk neraka, tetapi sumber kesombongan tidak masuk neraka? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini? Demikian juga dengan pertanyaan kami yang lain belum dijawab. Saudara menyatakan bahwa angka 19 mengabsahkan Al-Quran tidak mungkin buatan manusia. Dari manakah saudara mengetahuinya? Apa angka 19 adalah indikator bahwa Al-Quran bukan buatan manusia? Mengapa angka 19 menjadi patokan? Mengapa Al-Quran bergantung pada angka 19? Kembali ke pertanyaan awal. Apakah angka 19 adalah Allah SWT? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
Hamba mengatakan
~
Solihin: “Apakah ada kebenaran dalam kesombongan? Apa tolok ukur saudara menilai bahwa Allah sombong dengan kebenaran dan Iblis sombong dengan kepalsuan?”
Respon:
Sekali lagi berpikir Solihin, jangan hilang akal. Berpikirlah makna sombong itu apa? Logika. Manusia sombong di hadapan orang lain karena kaya
masih ada lagi manusia lebih kaya seperti raja Sulaiman. Dari raja Sulaiman sombong karena kekayaan dan kekuasaan terhadap binatang, jin, manusia
maka Allah lebih kaya tak tertandingi dibandingkan Sulaiman. sekarang dari Allah maka apakah ada lebih kaya dari Allah? Tidak ada, bukan? Jika Allah ingin menyombongkan diri-Nya apakah itu salah? Allah memang kaya tak tertandingi adalah benar.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami menghargai tanggapan saudara tersebut. Saudara memberikan contoh mengenai kekayaan dan kekuasaan. Jelas, hal itu bukan topik yang sedang didiskusikan, melainkan kesombongan Allah SWT. Bila Allah SWT sombong, maka sumber kesombongan berasal dari Allah SWT. Jika sumber kesombongan berasal dari Allah SWT, mengapa manusia dan Iblis yang sombong dihukum? Bagaimana saudara menjelaskan hal itu?
Selain itu, tanggapan saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Apakah ada kebenaran dalam kesombongan? Jika tolok ukur saudara adalah Al-Quran dan hadits, maka tertulis dimanakah dalam Al-Quran dan hadits Allah SWT sombong? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Ilham Wiguna mengatakan
~
Saudara mau sembah Yesus ataupun Maria ataupun Musa, Iblis itu terserah saudara. Hanya saja jangan mengungkit agama Islam di sosial media. Tidak berguna. Kalau saudara ingin pencerahan tidak di sosmed. Lebih baik jangan membahas soal agama di sosmed tidak ada ujungnya. Bukan diskusi jadi berdebat. Muslim dan Nasrani itu menunggu Isa turun dari langit, bukan? Jadi tunggu saja. Kecuali kalau saudara Yahudi mungkin menunggu dajal datang. Kalaupun Isa turun di tengah saudara, pasti saudara tidak mengenali kecuali Muslim yang benar beriman kepada Allah. Bisa saja dajal yang saudara akui bukan Isa. Coba jawab, Isa sekarang di surga yang mana? Turun dimana? Cirinya? mirip siapa? Apa mirip yang di poster?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ilham,
Kami menghargai pendapat saudara. Kami mendiskusikan mengenai Isa Al-Masih di mana artikel di atas menguraikan tujuh alasan manusia menyembah Isa Al-Masih. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan? Mengapa Isa Al-Masih menerima penyembahan dari manusia? Bukankah seharusnya Isa Al-Masih menolak disembah bila Dia bukan Allah? Lalu, mengapa saudara menyembah Allah SWT? Apa saja alasan saudara? Bagaimana?
Mengenai pertanyaan saudara. Kami kira pertanyaan saudara tidak sesuai dengan pokok diskusi yang dibahas dalam artikel. Silakan saudara klik ini https://tinyurl.com/y9nm5tt2 untuk mendiskusikan hal itu. Terimakasih.
~
Solihin
Wahyunata mengatakan
~
Nak Upin,
Kamu mengubah kata Staff IDI dari “rendah hati” menjadi “rendah diri”. Apakah kamu merasa “rendah diri” sekarang? Kamu ‘pandai’ mencari kata-kata yang kasar dan jelek tapi tidak mengerti maknanya karena apa? karena kamu terlalu sibuk mencari-cari kesalahan pihak lain. Jadilah orang yang positif, sebab rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera. Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wahyunata,
Kami kira diperlukan kejujuran dalam berdiskusi. Bila saudara Upin tidak jujur, maka itu adalah hak pribadinya, tetapi ia perlu bertanggung jawab kepada Allah SWT. Sebab bila Allah SWT memiliki sifat sombong, maka apakah ketidakjujuran mengandung sifat kesombongan karena tidak mau mengakui secara jujur? Kami berharap saudara Upin memikirkan dan bersikap jujur. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Diciple of Yeshua mengatakan
~
Upin menulis: “Inikah sumber ‘teladan’ dan sifat ‘rendah diri’ Tuhan kamu dalam Alkitab yang kamu bangga-banggakan itu?”
Sekali lagi anda kedapatan memfitnah dengan menyebut rendah hati menjadi “rendah diri”. Padahal keduanya bertentangan. Rendah hati dimiliki orang yang punya kualitas di dalam dirinya tetapi tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang harus dibangga-banggakan secara berlebihan. Sementara rendah diri adalah sikap mental inferior complex.
Patut dipertanyakan sikap anda sendiri yang mana anda mulai mengalihkan isu dari kemiripan sifat Iblis dan sifat Allah Islam ke hal lain, padahal di dalam kitab Islam hal-hal yang tampak buruk pun banyak bertebaran. Mengapa?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Diciple,
Kami berharap saudara Upin bersikap jujur, termasuk ketika ia tidak sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebab banyak sekali pertanyaan yang diajukan tetapi tidak sanggup dijawabnya baik berkenaan dengan kesombongan Allah SWT maupun tentang angka 19 yang begitu dibanggakan saudara Upin. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
upin & the gang mengatakan
~
Solihin: “Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca ayat sebelum dan sesudahnya dari ayat-ayat Injil tersebut? Kami telah memeriksa ayat-ayat tersebut dan menemukan bahwa ayat itu ada yang merupakan perumpamaan yang diajarkan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 25:30; Rasul Lukas 19:27), juga menegaskan tentang kematian Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 26:31).”
Res: Bagaimana dengan dua lagi teladan yang tersenarai?
1. Menuturkan kata-kata jelek (Lukas 24:25; Mat 23:33)
2. Tiada belas kasihan (I Samuel 15:23)
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Upin,
Kami telah menjawab sebagian pertanyaan saudara. Tetapi saudara tidak juga menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Kami berharap saudara dapat menjawabnya. Mengapa hanya makhluk yang sombong yang masuk neraka, tetapi sumber kesombongan tidak masuk neraka? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
Demikian juga dengan pertanyaan kami yang lain belum dijawab. Saudara menyatakan bahwa angka 19 mengabsahkan Al-Quran tidak mungkin buatan manusia. Dari manakah saudara mengetahuinya? Apa angka 19 adalah indikator bahwa Al-Quran bukan buatan manusia? Mengapa angka 19 menjadi patokan? Mengapa Al-Quran bergantung pada angka 19? Kembali ke pertanyaan awal. Apakah angka 19 adalah Allah SWT? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
upin & the gang mengatakan
~
Admin,
Kenapa tidak dipublish respon di atas?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Upin,
Kami memerhatikan bahwa saudara mendiskusikan sesuatu yang tidak berhubungan dengan topik di atas. Kami telah memberikan tanggapan mengenai hal itu. Kami kira sangat baik bila saudara kembali ke topik di atas di mana saudara dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, bukan membahas pendapat saudara Diciple berkenaan dengan Qs 19:71-72. Kami kira itu kurang tepat dan kurang bijak.
Pertanyaan kami yang belum sanggup dijawab saudara adalah mengapa hanya makhluk yang sombong yang masuk neraka, tetapi sumber kesombongan tidak masuk neraka? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini? Demikian juga dengan pertanyaan kami yang lain belum dijawab. Saudara menyatakan bahwa angka 19 mengabsahkan Al-Quran tidak mungkin buatan manusia. Dari manakah saudara mengetahuinya? Apa angka 19 adalah indikator bahwa Al-Quran bukan buatan manusia? Mengapa angka 19 menjadi patokan? Mengapa Al-Quran bergantung pada angka 19? Kembali ke pertanyaan awal. Apakah angka 19 adalah Allah SWT? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin